• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Penelitian Terdahulu

1. Tinjauan Peneliti Terdahulu

a. Penelitian Saptarela (2017) tentang “Penentuan Modal Kerja Yang Optimal Study Empiris UMKM Bakso Pak Mol Umbulsari Jember.

Alat analisis yang digunakan adalah menggunakan Ramalan penjualan, Penentuan jumlah persediaan akhir, Penyusunan rencana produksi, Menghiting estimasi bahan baku, Penyusunan anggaran biaya dan Penyusunan rencana kebutuhan modal kerja. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa perputaran modal kerja yang rendah , dapat diartikan perusahaan sedang kelebihan modal kerja . Hal ini disebabkan karena rendahnya perputaran persediaan atau piutang atau saldo kas yang terlalu besar.

b. Penelitian Martanti, Lestari, dan Sari (2013) tentang “Optimalisasi Penggunaan Modal Kerja Untuk Meningkatkan Profitabilitas Pada PT Millennium Internasional Tbk” . Alat analisis yang digunakan menggambarkan keadaan objek penelitian yang sebenarnya dengan mengumpulkan data relevan yang tersedia, kemudian disusun, dipelajari, dan dianalisis lebih lanjut mengenai optimalisasi penggunaan modal kerja untuk meningkatkan profitabilitas. Hasil penelitiannya. Besarnya modal kerja yang digunakan PT Millennium Pharmacon Internasional, Tbk dipengaruhi oleh siklus

(2)

operasi (operating cycle) yang dilakukan perusahaan. Siklus operasi adalah tahapan operasi yang dimulai dari digunakannya kas untuk membeli persediaan barang dagangan yang kemudian dijual sehingga menimbulkan piutang usaha dan dari piutang usaha dilakukan penagihan untuk mendapatkan kembali menjadi kas.

c. Penelitian Tansil (2012) tentang “Analisis Modal Kerja PT.Tunas Prima Sejahterah Samarinda”. Alat analisis Membandingkan neraca 31 Desember 2010 dan 2011, Menganalisa Sumber dan Penggunaan Modal Kerja, Menganalisis Perubahan Modal Kerja Kesimpulan dari hasil penelitian tersebut bahwa hipotesis ditolak dikarenakan modal kerja riil yang digunakan perusahaan lebih besar dibandingkan modal kerja optimal, sehingga dapat dikatakan bahwa modal kerja periode 2010-2011 tidak optimal.

d. Penelitian Iswanto, dkk. (2013) tentang “Analysis Of Working Capital in the CV. Bagus Jaya Sanggata”. Alat analisis dan

pengujian hipotesis yang digunakan yaitu working capital turn over yang meliputi penjualan dan modal kerja yang digunakan.

Kesimpulan dari hasil penelitiannya menunjukkan bahwa modal kerja tahun 2010 hingga 2012 tidak optimal dikarenakan dikarenakan modal kerja riil yang digunakan perusahaan lebih besar dibandingkan modal kerja optimal, sehingga hipotesis dalam penelitian ini ditolak.

(3)

e. Penelitian Intan (2013) tentang “Analisis Modal Kerja PT Jaya Reklame di Sanggata”. Alat analisis penelitian ini menggunakan data laporan keuangan tahunan periode 2011-2012. Kesimpulan dari hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa modal kerja tidak optimal dikarenakan modal kerja riil yang digunakan perusahaan lebih besar dibandingkan modal kerja optimal, sehingga hipotesis dalam penelitian ini ditolak.

Perbedaan dan Persamaan Peneliti Terdahulu

Berdasarkan penelitian diatas dapat diketahui adanya Perbedaan dan Persamaan Penelitian Terdahulu dengan Penelitian Sekarang. Perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian sekarang adalah terletak pada obyek penelitian, tahun laporan keuangan yang digunakan dan perhitungan elemen modal kerja. Persamaan penelitian terdahulu dengan penelitian sekarang adalah sama-sama menentukan modal kerja yang optimal.

B. Tinjaun Teori

1. Modal Kerja

Menurut Khasmir (2010:210) modal kerja didefinisikan sebagai modal yang digunakan untuk membiayai oprasional perusahaan sehari- hari, terutama yang memiliki jangka waktu pendek. Modal kerja juga diartikan seluruh aktiva lancar yang dimiliki suatu perusahaan atau setelah aktiva lancar dikurangi dengan utang lancar. Sedangkan manajemen modal kerja merupakan suatu pengelolaan investasi perusahaan dalam aset jangka pendek. Artinya bagaimana mengelola

(4)

investasi dalam aktiva lancar perusahaan. Manajemen modal kerja melibatkan sebagian besar jumlah aset perusahaan. Bahkan terkadang bagi perusahaan tertentu jumlah aktiva lancar lebih dari setengah jumlah investasinya tertanam di dalam perusahaan.

2. Konsep Modal Kerja

Menurut Kasmir (2019:252-253) Secara umum konsep modal kerja dibagi menjadi 3 (tiga) macam, yaitu:

a) Konsep kuantitatif Menyebutkan bahwa modal kerja adalah seluruh aktiva lancar. Dalam konsep ini yang perlu mendapat perhatian adalah bagaimana mencukupi kebutuhan dana untuk membiayai operasi perusahaan dalam jangka pendek. Konsep ini sering disebut dengan modal kerja kotor (gross working capital).

b) Konsep kualitatif Merupakan konsep yang menitikberatkan kepada kualitas modal kerja. dalam konsep ini adalah melihat selisih antara jumlah aktiva lancar dengan kewajiban lancar. konsep ini disebut modal kerja bersih (net working capital).

c) Konsep fungsional konsep ini menekankan kepada fungsi dana yang dimiliki perusahaan dalam memperoleh laba. Artinya sejumlah dana yang dimiliki dan digunakan perusahaan untuk meningkatkan laba perusahaan.

(5)

3. Modal Kerja Optimal

Menurut Tampubolon (2004:57) Modal kerja optimal adalah kemampuan perusahaan untuk memaksimalkan hasil (output), dalam arti tidak terjadi kelebihan atau kekurangan modal kerja, sehingga pada tingkat modal kerja optimal yaitu biaya akan sama dengan manfaatnya. Ada 2 hal yang mempengaruhi penentuan modal kerja optimal yaitu :

a) Pertimbangan likuiditas, untuk menentukan pertimbangaan likuiditas ada 3 alternatif :

1) Apabila likuiditas perusahaan tinggi maka aktiva lancar yang dimiliki perusahaan semakin besar sehingga penghasilan (output) makin banyak.

2) Apabila likuiditas perusahaan sedang maka aktiva lancar yang dimiliki perusahaan sedikit.

3) Apabila likuiditas perusahaan rendah maka aktiva lancar yang dimiliki perusahaan rendah sehingga jumlah output sama.

a) Trade Off antara Profitabilitas dan Resiko

1) Perusahaan ingin profitabilitas tinggi, maka harus memelihara aktiva lancar relatif rendah, akibatnya resiko tinggi terhadap kekurangan persediaan atau kehilangan kesempatan penjualan.

(6)

2) Perusahaan ingin resiko terhadap kekurangan persediaan atau kehilangan kesempatan penjualan, maka harus memelihara tingkat aktiva lancar yang relatif tinggi, akibatnya profitabilitas rendah.

Analisis optimalisasi merupakan salah satu penentuan besarnya aktiva lancar dengan metode perputaran modal kerja yang didasarkan pada data historis, sehingga kondisi tahun mendatang diasumsikan mirip dengan tahun sebelumnya.

Dasar utama untuk menentukan besarnya etismasi modal kerja tahun mendatang adalah hasil estimasi nilai penjualan tahun mendatang. Metode seperti kas, surat berharga, piutang dagang, dan persediaan. Berdasarkan hasil perputaran elemen aktiva lancar diketahui besarnya perputaran modal kerja.

Setelah estimasi nilai penjualan tahun mendatang dengan perputaran modal kerja dapat dihitung nilai modal optimal tahun mendatang.

Modal Kerja Optimal = 𝐸𝑠𝑡𝑖𝑚𝑎𝑠𝑖 𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑌𝑎𝑛𝑔 𝐴𝑘𝑎𝑛 𝐷𝑎𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑃𝑒𝑟𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝐾𝑒𝑟𝑗𝑎 𝑠𝑒𝑐𝑎𝑟𝑎 𝐾𝑒𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑎𝑛

4. Elemen Modal Kerja a) Kas

Menurut Margaretha (2011:10) Kas atau uang tunai yang dapat digunakan untuk membiayai operasi suatu organisasi. uang tunai yang dimiliki oleh organisasi tetapi sudah ditentukan

(7)

penggunaannya (misalnya, uang kas yang disisihkan) dapat dimasukkan kedalam pos kas. Menurut Kasmir (2019:138) Kas merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengukur seberapa besar uang kas yang tersedia untuk membayar utang.

Ketersediaan uang kas dapat ditunjukkan demi tersedianya dana kas atau setara dengan kas seperti rekening giro atau tabungan dibank (yang dapat ditarik setiap saat). Dapat dikatakan rasio ini menunjukkan kemampuan sesungguhnya bagi perusahaan untuk membayar utang-utang jangka pendeknya.

b) Piutang

Menurut Margaretha (2011:10) Piutang yaitu tagihan kepada pihak lain, misalnya kreditor atau langganan, sebagai akibat adanya penjualan barang dagang secara kredit. Pada dasarnya piutang tidak hanya timbul karena penjualan barang dagang secara kredit, tetapi bisa disebabkan oleh hal-hal lain, misalnya piutang dari penjualan aktiva tetap secara kredit, uang muka untuk pembelian, atau kontrak kerja lainnya.

c) Persediaan

Menurut Margaretha (2011:10) Persediaan yaitu semua barang yang dijual oleh sebuah perusahaan perdagangan, yang masih menumpuk digudang (belum terjual). Untuk perusahaan manufaktur, persediaan yang dimaksud adalah persediaan bahan mentah, barang dalam proses, dan barang jadi. Pada dasarnya

(8)

persediaan meliputi tiga macam yang utama, yaitu : Persediaan bahan mentah (raw material inventory), Persediaan barang dalam proses atau barang setengah jadi (work ini process in process inventory), Persediaan barang jadi (finished good inventory).

5. Perputaran Modal Kerja a) Perputaran Kas

Menurut Kasmir (2019:140) Perputaran Kas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat ketersediaan kas untuk membayar tagihan (utang) dan biaya-biaya yang berkaitan dengan penjualan. Perhitungan rasio perputaran kas dapat diartikan apabila perputaran kas tinggi, ini berarti keluar masuknya uang kas begitu cepat, karena penjualan tinggi dan uang yang masuk dan yang keluar relatif seimbang sehingga kemampuan membayar seluruh tagihan dapat di lakukan sesuai waktunya. Rasio perputaran kas rendah, dapat diartikan kas yang tertanam pada aktiva sulit dicairkan dalam waktu singkat sehingga perusahaan harus bekerja keras dengan kas yang lebih sedikit.

Rumus untuk menghitung Perputaran Kas sebagai berikut:

Perputaran Kas = 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛

𝑅𝑎𝑡𝑎 −𝑟𝑎𝑡𝑎 𝐾𝑎𝑠 b) Perputaran Piutang

Menurut Kasmir (2019:178) Perputaran Piutang merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur berapa lama penagihan piutang selama satu periode atau berapa kali dana yang ditanam

(9)

dalam piutang ini berputar dalam satu periode. Semakin tinggi rasio ini menunjukkan bahwa modal kerja yang ditanamkan dalam piutang semakin rendah dan tentunya kondisi ini bagi perusahaan semakin baik. Sebaliknya jika rasio semakin rendah ada over investment dalam piutang. Rumus untuk menghitung Perputaran

Piutang sebagai berikut ;

Perputaran Piutang = 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝐾𝑟𝑒𝑑𝑖𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑎 −𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑃𝑖𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔

c) Perputaran Persediaan

Menurut Kasmir (2019:182) Perputaran Persediaan merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur berapa kali dana yang ditanam dalam persediaan (inventory) ini berputar dalam satu periode. Rasio ini dikenal dengan nama rasio perputaran sediaan (inventory turn over). Perputaran persediaan dapat pula diartikan

sebagai rasio yang menunjukkan berapa kali jumlah barang persediaan diganti dalam satu tahun.

Rumus untuk menghitung Perputaran Persediaan sebagai berikut;

Perputaran Persediaan = 𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑃𝑜𝑘𝑜𝑘 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑅𝑎𝑡𝑎 −𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛

6. Metode Least Square

Merupakan salah satu metode berupa data deret berkala atau time series, yang mana dibutuhkan data-data dimasa lampau untuk melakukan peramalan dimasa mendatang sehingga dapat ditentukan hasilnya. Ciri dari metode ini, yaitu dalam menentukan parameter X.

(10)

Setelah parameter X terbentuk dan dijumlah, jumlahnya harus 0, walaupun dalam data historis berjumlah ganjil maupun data historis berjumlah genap (Rahmawati, 2013).

C. Kerangka Pikir Penelitian

Kerangka pikir penelitian pada dasarnya sebuah konsep dalam pemecahan masalah, berdasarkan dari penjelasan teori dan penelitian terdahulu, maka peneliti dapat membuat kerangka pikir penelitian Penentuan Modal Kerja Optimal Pada Perusahaan Surya Mandiri Dampit.

Pada penelitian ini metode yang digunakan untuk mengetahui penentuan modal kerja optimal adalah dengan menggunakan metode perputaran modal kerja, setelah dilakukan dengan metode tersebut maka akan diketahui tingkat optimal modal kerja pada perusahaan Surya Mandiri dengan ketentuan MKP = MKO, dikatakan modal kerja optimal dan jika MKP ≠ MKO, maka modal kerja tidak optimal. Berikut hasill kerangka pikir penelitian dapat dilihat pada gambar 2.1

Gambar 2.1 Kerangka Pikir Penelitian Laporan Keuangan Perusahaan Surya Mandiri

Penentuan Modal Kerja Optimal Perputaran Elemen Modal Kerja

Perputaran Kas Perputaran Piutang Perputaran Persediaan

Modal Kerja Optimal

Gambar

Gambar 2.1 Kerangka Pikir Penelitian Laporan Keuangan Perusahaan Surya Mandiri

Referensi

Dokumen terkait

menunjukan sebagian besar responden dengan jumlah 9 orang atau sebesar 30% responden memberikan tanggapan setuju tanggapan tidak setuju terhadap pernyataan, bahwa

Survey ini bertujuan untuk mengetahui apa yang menjadi harapan siswa dan bagaimana performansi TAEC saat ini serta untuk mengetahui upaya-upaya yang dapat dilakukan

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui: makna pendidikan, nilai-nilai pendidikan, teori belajar, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar, media pembelajaran, serta hal-hal

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis variabel store atmospherics pada Toserba Luwes di kabupaten Sragen yang terdiri dari musik, tata ruang, warna, wiraniaga, dan

Kemudian pada iterasi pertama akan ditentukan amatan mana saja yang lebih dekat dengan centroid gerombol pertama dan amatan mana saja yang lebih dekat ke centroid gerombol

Vasektomi atau sterilisasi pria atau Medis Operasi Pria (MOP) adalah tindakan penutupan (pemotongan. pengikacan, penyumbatan) kedua saluran mani pria/suami sebelah

Penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “PENGARUH KEBIJAKAN STRUKTUR MODAL, KEBIJAKAN DIVIDEN DAN SIZE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN” (Studi Pada Perusahaan

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan utility berupa perangkat lunak dalam melakukan montoring kepadatan trafik jaringan dan menggunakan perangkat