commit to user JURNAL
PEMBINGKAIAN BERITA FESTIVAL JENANG SOLO 2016 PADA SURAT KABAR
(Studi Analisis Framing Perbandingan Berita Festival Jenang Solo 2016 Pada Surat Kabar Solopos Edisi 18 Februari dan 3 Maret 2016 serta Pada Surat Kabar Joglosemar
Edisi 18 Februari dan 3 Maret 2016)
Disusun Oleh :
Caecilia Alwees Ruth Sinatra D1213021
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
2016
commit to user 2
PEMBINGKAIAN BERITA FESTIVAL JENANG SOLO 2016 PADA SURAT KABAR
(Studi Analisis Framing Perbandingan Berita Festival Jenang Solo 2016 Pada Surat Kabar Solopos Edisi 18 Februari dan 3 Maret 2016 serta Pada Surat Kabar Joglosemar
Edisi 18 Februari dan 3 Maret 2016)
Caecilia Alwees Ruth Sinatra Mursito BM
Program Studi Ilmu Komunikasi Faklutas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta
Abstract
Researchers chose Solopos and Joglosemar Newspaper to examine the framing related news Jenang Solo Festival in 2016 for reasons related to the period since the publication of the periodic, regular and periodic every day. And severely affects associated news for Jenang Solo Festival 2016. Based on the above explanation, the researchers are searching for presenting the news of the culture associated with the molten metal framing Solo Jenang Festival in 2016.
The purpose of this study was to knows news framing Solo Jenang Festival 2016 and to see whether there are differences in the structure of discourse framing (syntactic, script, thematic, rhetorical) in reporting Jenang Solo Festival 2016 in daily newspapers and Joglosemar Solopos
This study is qualitatif analysis method framing. To see whether there is any difference in the content of the news in the newspapers then the data analysis technique used by using Pan and Kosicki method.
From this study showed that the influence of the media have an impact on the news media. This shows that the neutrality and media objectivity influenced by interest of the media owners. Framing by Solopos the Festival of Solo Jenang very pro assumptions of society and the government so that the news is written is always negative, moreover framing done Joglosemar still indicate an attempt to approach the media objectivity.
Keyword : Communication, Mass Communication, Newspaper, News, Framming Analysis
commit to user 3 Pendahuluan
Kata “festival” sangat melekat pada masyarakat Kota Solo. Tidak jarang kreator-kreator yang ingin menyalurkan ide kreatif mereka dalam membuat acara yang berhubungan dengan peritiwa peringatan penting dan bersejarah atau festival dalam sebuah perlombaan.
Adanya Festival Jenang Solo 2016 berdampak besar bagi masyarakat Kota Solo, selain memberikan pengetahuan pada generasi anak muda mengenai asal usul jenang dan aneka ragam jenang yang ada di Indonesia, ada pula dampak negatif yang ditimbulkan seperti masalah kebersihan setelah acara tersebut berakhir. Banyaknya sampah yang berserakan menjadi keprihatinan ditengah semboyan Solo kota yang bersih, rapi dan indah. Selain sampah, masalah dana yang mendapatkan anggaran dari Kementrian Kelautan dan Kementrian Pariwisata menjadi sorotan Pemkot dalam hal ini Dinas kebudayaan dan Pariwisata hanya sebagai fasilitator.
(http://radarsolo.co.id/2016/02/24/anggaran-event-diminta-transparan/ diakses tanggal 14 Maret 2016, Jam 21.42 WIB)
Berita mengenai Festival Jenang Solo 2016 sempat menjadi sorotan dan perhatian masyarakat terkhusus pemerintahan Kota Solo. Dengan adanya berita ini, secara tidak langsung media massa cetak saling berlomba untuk menyajikan berita terbaru dan aktual mengenai Festival Jenang Solo 2016.
Surat kabar memiliki karakteristik masing-masing dalam menyajikan berita kepada khalayak dan tergantung dari kebijakan redaksional yang tentunya memiliki perbedaan antara surat kabar satu dengan yang lainnya. Sehingga penting untuk mengetahui isi pemberitaan mengenai kebudayaan terkait dengan pelestarian jenang dalam acara Festival Jenang Solo 2016.
Peneliti memilih media surat kabar untuk meneliti pembingkaian berita terkait Festival Jenang Solo 2016 dengan alasan karena berkaitan dengan periode terbitnya yang berkala, teratur, dan periodik setiap hari. Sehingga sangat berpengaruh terhadap pemeritaan terkait Festival Jenang Solo 2016. Berdasarkan penjelasan diatas, maka peneliti tertarik untuk meneliti penyajian berita-berita tentang kebudayaan terkait
commit to user 4
dengan pelestarian jenang dalam acara Festival Jenang Solo 2016 pada surat kabar Solopos dan Joglosemar periode Februari-Maret 2016 dengan menggunakan metode analisis framing dalam mengungkap berita seputar acara Festival Jenang Solo 2016.
Atas dasar itulah peneliti ingin meneliti pemberitaan kasus dengan analisis framing untuk menganalisis pembingkaian berita dalam surat kabar harian Solopos terhadap Festival Jenang Solo 2016.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah ditentukan oleh penulis maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : (1) Bagaimana pembingkaian berita Festival Jenang Solo 2016 dalam surat kabar harian Solopos dan Joglosemar?
(2) Apakah terdapat perbedaan struktur wacana framing (sintaktis, skrip, tematik, retoris) dalam pemberitaan Festival Jenang Solo 2016 dalam surat kabar harian Solopos dan Joglosemar?
Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahi pembingkaian berita Festival Jenang Solo 2016 dalam surat kabar harian Solopos dan Joglosemar selain itu untuk melihat apakah terdapat perbedaan struktur wacana framing (sintaktis, skrip, tematik, retoris) dalam pemberitaan Festival Jenang Solo 2016 dalam surat kabar harian Solopos dan Joglosemar
Tinjauan Pustaka 1. Komunikasi
Komunikasi merupakan proses dimana pihak-pihak saling menggunakan informasi dengan untuk mencapai tujuan bersama dan komunikasi merupakan kaitan hubungan yang ditimbulkan oleh penerus rangsangan dan pembangkitan balasannya. Menurut Suprapto (2011:6) komunikasi adalah : “Suatu proses interaksi yang mempunyai arti antara sesama manusia”. Komunikasi dapat terjadi
commit to user 5
apabila adanya pemahaman yang sama antara penyampai pesan dan penerima pesan. Komunikasi merupakan suatu proses social yang sangat mendasar dan vital dalam kehidupan manusia. Menurut Carl I. Hovland. Komunikasi adalah suatu proses yang memungkinkan seseorang menyampaikan rangsangan (biasanya dengan menggunakan lambang verbal) untuk mengubah perilaku orang lain.
Pengertian komunikasi memang sangat sederhana dan mudah dipahami, tetapi dalam pelaksanaannya sangat sulit dipahami, terlebih lagi bila yang terlibat komunikasi memiliki referensi yang berbeda, atau di dalam komunikasi berjalan satu arah misalnya dalam media massa, tentunya untuk membentuk persamaan ini akan mengalami banyak hambatan (Wahyudi, 1986: 29).
Dari pengertian diatas dapat dilihat bahwa komunikasi merupakan suatu proses penyampaian pesan yang dapat berupa pesan informasi, ide, emosi, keterampilan dan sebagainya melalui simbol atau lambang yang dapat menimbulkan efek berupa tingkah laku yang dilakukan dengan media-media tertentu.
2. Komunikasi Masa
Komunikasi massa diartikan sebagai jenis komunikasi yang ditujukan kepada khalayak tersebar, heterogen dan menimbulkan media alat-alat elektronik sehingga pesan yang sama dapat diartikan secara serempak dan sesaat. Maka komunikasi yang ditujukan kepada massa dengan menggunakan media elektronik khususnya televisi merupakan komunikasi massa (Rakhmat, 1991 : 189).
Definisi komunikasi massa yang paling sederhana dikemukakan oleh Bittner (Ardianto, 2004 : 3), yakni : komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang. Lalu disebutkan juga bahwa komunikasi massa adalah komunikasi yang disalurkan melalui pemancar-pemancar audio atau dan visual. Dari definisi tersebut dapat diketahui bahwa komunikasi massa itu harus menggunakan media massa sebagai
commit to user 6
media penunjang dan disampaikan secara terbuka kepada masyarakat luas yang sudah melalui proses beragam unsur komunikasi massa.
3. Surat Kabar sebagai Media Komunikasi Massa
Surat kabar atau yang sering kita sebut dengan Koran masih menjadi suatu kajian dalam studi ilmu komunikasi,khususnya pada studi komunikasi massa.
Surat kabar telah lama dipergunakan untuk penyebaran informasi. Sejalandengan berjalannya waktu, surat kabar tidak hanya berfungsi sebagai alatinformasi saja, tetapi banyak fungsi yang dapat diberikan oleh surat kabar.
Menurut Suwardi (1993), umumnya isi dari suatu surat kabar terdiridari berita utama yang terletak di halaman depan, berita biasa, rubrikopini, reportase, wawancara, feature, iklan, cerita pendek, ceritabergambar, dan lain-lain. Semua komponen itu diramu sedemikian rupaagar pembaca tertarik membaca dan menjadi pelanggan surat kabar itu. Surat kabar pada perkembangannya, menjelma sebagai salah satubentuk dari pers yang mempunyai kekuatan &
kewenangan untuk menjadisebuah kontrol sosial dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Haltersebut disebabkan karena falsafah pers yang selalu identik dengan kehidupan sosial, budaya dan politik.
4. Berita
Kita sering membaca Koran, baik koran lokal maupun nasional. Namun demikian, tidak banyak pembaca yang memikirkan bagaimana proses penulisan berbagai peristiwa tersebut menjadi sebuah berita yang diterbitkan dalam bentuk media massa cetak. Berita berawal dari kejadian atau peristiwa. Berdasarkan kejadian itulah, tugas dari seorang wartawan untuk menggalinya. Berita merupakan laporan terkini mengenai fakta atau pendapat yang penting atau menarik bagi khalayak dan disebar luaskan melalui media masa. Menurut pendapat pakar mengenai pengertian berita adalah :
a. Berita merupakan laporan pertama yang penting dan menarik perhatian umum.
commit to user 7
b. Berita adalah apa yang lain adanya atau What is a different.
c. Berita adalah laporan tentang peristiwa atau pendapat yang memiliki nilai yang penting , menarik bagi sebagian besar khalayak, masih baru dan dipublikasikan secara luas melalui media masa periodik.
Menurut Mursito BM (2013: 32), berita adalah cerita tentang peristiwa yang berdasarkan pada kaidah-kaidah jurnlisme. Peristiwa tersebut bersifat penting, menarik, dan bernilai bagi publik, yang dikenal dengan news value.
Pentingnya sebuah berita disampikan kepada masyarakat agar publik mengetahui peristiwa terkini baik berita dari segi ekonomi, bisnis, sosial, maupun politik.
Berita dapat ditinjau dari bentuknya dibagi menjadi dua, yaitu berita keras (hard news) dan berita lunak (soft news). Hard news biasanya berisi berita-berita penting dan utama yang baru saja terjadi, disajikan dalam bentuk langsung dan memiliki pengaruh lebih besar terhadap masyarakat atas terjadinya peristiwa tersebut karena menyangkut hajat orang banyak. Sedangkan soft news berisi berita-berita ringan yang merupakan berita pendukung dan tidak menggemparkan bahkan mungkin telah terjadi beberapa waktu sebelumnya biasanya menimbulkan kekhawatiran, ketakutan atau mungkin simpati dan mengandung unsur menghibur karena lebih menitikberatkan pada hal-hal yang dapat menakjubkan atau menjadi hal baru bagi pembacanya.
5. Analisis Isi
Framing adalah metode penyajian realitas dimana kebenaran tentang suatu realitas tidak diingkari secara total, malainkan dibelokkan secara halus, dengan memberikan sorotan terhadap aspek-aspek tertentu saja, dengan menggunakan istilah yang punya konotasi tertentu dan dengan bantuan foto, karikatur dan alat ilustrasi lainnya, dengan kata lain bagaimana realitas dibingkai, dikonstruksi dan dimaknai oleh media.
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan model Zhongdang Pan dan Gerald Kosicki. Pan dan Kosicki melihat wacana media merupakan proses
commit to user 8
kesadaran sosail yang melibatkan tiga pemain, yaitu sumber, jurnalis, dan audiens dalam memahami budaya dan menyangkut dasr-dasar kehidupan sosial yang telah diatur, sedangkan framing yang digunakan oleh kaun konstruktivis yang memuji wacan amedia difokuskan pada konseptualisasi teks media kealam dimensi yang bdersifat empiris dan operasional berupa struktur sintaksis, struktur naskah, struktur tematik dan strukur retoris.
Dalam framing model Pan dan Kosicki, unit pengamatan terhadap teksnya lebih komperhensif dan memadai, karena selain meliputi seluruh aspek yang terdapat dalam teks (kata, kalimat, paraphrase, label, ungkapan), perangkat tersebut juga mempertimbangkan struktur teks dan hubungan antar kalimat atau paragraf secara keseluruhan. Model Zhongdang Pan dan Gerald Kosicki yang dimaksud adalah : (Eriyanto. 2002: 210)
Tabel 1 : Struktur Wacana dan Pernagkat Framing Struktur Perangat Framing Unit yang Diamati Sintaksis (cara
wartawan menyusun fakta)
1. Skema Besrita Headline, lead, latar informasi, kutipan sumber, pernyataan, penutup.
Skrip (cara wartawan memisahkan fakta)
2. Kelengkapan berita 5W+1H (Who, What, When, Where, Why + How)
Tematik (cara wartawan menulis fakta)
3. Detail 4. Maksud 5. Nominalisasi 6. Koherensi 7. Bentuk Kalimat 8. Kata Ganti
Paragraf proposisi, kalimat, hubungan antar-kalimat
Retoris (cara wartawan
menekankan fakta)
9. Leksikon 10. Grafis 11. Metafor 12. Pengandaian
Kata, indiom, gambar, foto, grafik
commit to user 9 Metodologi
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif, yaitu penelitian yang tidak mengadakan perhitungan, maksudnya data yang dikumpulkan tidak berwujud angka tetapi kata-kata.
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa kata-kata dan bukan angka, yakni teks berita mengenai acara Festival Jenang Solo 2016 dalam surat kabar harian Solopos. Penelitian ini bersifat deskriptif analisis, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan karakteristik pembingkaian pemberitaan mengenai acara Festival Jenang Solo 2016 dalam surat kabar harian Solopos dan Joglosemar periode Februari – Maret 2016 melalui metode analisis framing.
Sajian dan Analisis Data
Penelitian ini menggunakan analisis framing dengan model Zhongdang Pan dan Gerald M Kosicki. Model analisis ini melihat framing dalam empat struktur besar, yakni meliputi struktur sintaksis, skrip, tematik,dan retoris.
A. ISU/PERISTIWA 1 : POPULARITAS JENANG SAAT INI
Tabel 2. Frame Solopos : Melestarikan jenang sebagai makanan tradisional Frame Solopos : Melestarikan jenang sebagai makanan tradisional
Elemen Strategi Penulisan
Skematis Pemilihan keempat sumber tersebut dapat dimaknai bahwa Solopos ingin menunjukkan pandangan masyarakat kota Solo pada acara tersebut. Dari panitia diwakili oleh Slamet Raharjo, kalangan pemerintah diwakili oleh Said Romadhon yang berjabat Asisten Pemerintahan Sekda Pemkot Solo sedangkan pada kalangan masyarakat umum diwakili oleh Maria Deasy dan Sutiyah.
Skrip Pendapat narasumber mampu melengkapi berita yang akan disampaikan kepada masyarakat.
Tematik (1) Antusias warga kota Solo pada acara Festival Jenang Solo 2016. (2) Pendapat dari pemerintah Kota Solo berkaitan dengan pengharapan pada acara tersebut yang berharap agar acara tersebut dapat menggali inspirasi kreativitas dari acara ini.
Retoris Retorika yang dipakai adalah penggunaan unsur grafis yang memunculkan kalimat Ragam Jenang Nusantara dengan penulisan
commit to user 10
Tabel 3. Frame Joglosemar : Jadikan jenang sebagai destinasi kuliner Frame Joglosemar : Jadikan jenang sebagai destinasi kuliner
Tabel 4.Popularitas Jenang saat ini : Perbandingan Frame Solopos dan Joglosemar
Elemen Solopos Joglosemar
Frame Melestarikan jenang sebagai makanan tradisional
Jadikan jenang sebagai destinasi kuliner
Skematis Pemilihan keempat sumber tersebut dapat dimaknai bahwa Solopos ingin menunjukkan pandangan masyarakat kota Solo pada acara tersebut. Dari panitia diwakili oleh Slamet Raharjo, kalangan pemerintah diwakili oleh
Dalam berita tersebut terdapat dua sumber. Slamet Raharjo (Ketua Pembina Yayasan Jenang Indonesia) dan Tunjung W. Sutirto (Dewan Pengawas Yayasan Jenang Indonesia). Pemilihan kedua sumber tersebut dapat dimaknai bahwa Joglosemar ingin menunjukkan dicetak miring atau italic.
Elemen Strategi Penulisan
Skematis Dalam berita tersebut terdapat dua sumber Joglosemar. Slamet Raharjo (Ketua Pembina Yayasan Jenang Indonesia) dan Tunjung W. Sutirto (Dewan Pengawas Yayasan Jenang Indonesia).
Pemilihan kedua sumber tersebut dapat dimaknai bahwa Joglosemar ingin menunjukkan pandangan masyarakat kota Solo pada acara tersebut. Kedua narasumber berasal dari Yayasan Jenang Indonesia.
Skrip Pendapat narasumber mampu melengkapi berita yang akan disampaikan kepada masyarakat. Dari pandangan tersebut, khalayak diajak berpikir kearah yang sama.
Tematik (1) Pertama, hotel dan café akan menjadi alat dalam pelestarian jenang kepada wisatawan baik dalam maupun luar negeri.
(2) Berkaitan dengan pengharapan pada acara tersebut yang berharap agar dengan adanya acara tersebut jenang menjadi salah satu karya bangsa Indonesia yang dapat bersaing dikancah dunia.
Retoris Foto ini dianggap penting karena bertepatan dengan acara pembukaan Festival Jenang Solo dimana jenang yang disajikan merupakan jenang buatan ibu-ibu warga kota Solo dan beberapa hotel yang ikut bergabung dalam acara tersebut. Wartawan ingin memunculkan bahwa kemeriahan FESTIVAL JENANG SOLO 2016 ditandai dengan dibagikan 20.000 takir jenang yang saat ini kembali mejadi popular dimata wisatawan.
commit to user 11 Said Romadhon yang berjabat Asisten Pemerintahan Sekda Pemkot Solo sedangkan pada kalangan masyarakat umum diwakili oleh Maria Deasy dan Sutiyah.
pandangan masyarakat kota Solo pada acara tersebut. Kedua narasumber berasal dari Yayasan Jenang Indonesia.
Skrip Pendapat narasumber mampu melengkapi berita yang akan disampaikan kepada masyarakat.
Pendapat narasumber mampu melengkapi berita yang akan disampaikan kepada masyarakat. Dari pandangan tersebut, khalayak diajak berpikir kearah yang sama.
Tematik (1) Antusias warga kota Solo pada acara Festival Jenang Solo 2016.
(2) Pendapat dari pemerintah Kota Solo berkaitan dengan pengharapan pada acara tersebut yang berharap agar acara tersebut dapat menggali inspirasi kreativitas dari acara ini.
(1) Pertama, hotel dan café akan menjadi alat dalam pelestarian jenang kepada wisatawan baik dalam maupun luar negeri.
(2) Berkaitan dengan pengharapan pada acara tersebut yang berharap agar dengan adanya acara tersebut jenang menjadi salah satu karya bangsa Indonesia yang dapat bersaing dikancah dunia.
Retoris Retorika yang dipakai adalah penggunaan unsur grafis yang memunculkan kalimat Ragam Jenang Nusantara dengan penulisan dicetak miring atau italic.
Foto ini dianggap penting karena bertepatan dengan acara Festival Jenang Solo dimana jenang yang disajikan merupakan jenang buatan ibu-ibu warga kota Solo dan beberapa hotel yang ikut bergabung dalam acara tersebut.
B. ISU/PERISTIWA 2 : DUKUNGAN PEMERINTAH TERHADAP ACARA Tabel 5. Frame Solopos : Festival Jenang Solo diharapkan menjadi event mandiri
Frame Solopos : Festival Jenang Solo diharapkan menjadi event mandiri Elemen Strategi Penulisan
Skematis Sekarang kita akan melihat bagaimana Solopos menyusun kutipan wawancara terhadap sumber itu dalam teks. Dalam berita tersebut terdapat empat sumber Solopos. Slamet Raharjo (Ketua Pembina Yayasan Jenang Indonesia), G.P.H. Dipokusumo (Dewan Pengawas YJI), dan David R. Wijaya (Ketua Forum Economic Development and Employment Promotion). Pemilihan ketiga sumber tersebut dapat dimaknai bahwa Solopos ingin menunjukkan kepada masyarakat mengenai transparasi dan mengenai harapan pada acara FESTIVAL JENANG SOLO tahun
commit to user 12
Tabel 6. Frame Joglosemar : Menjunjung perekonomian dikota Solo Frame Joglosemar : Menjunjung perekonomian dikota Solo
2017. pandangan masyarakat kota Solo pada acara tersebut.
Skrip Pendapat narasumber mampu melengkapi berita yang disampaikan kepada masyarakat. Pendapat satu tidak ditempatkan lebih utama dibandingkan pendapat lain. Argumentasi tokoh menunjukkan keterangan mengenai masalah yang sedang marak dikalngan masyarakat.
Tematik (1) Penjelasan panitia terkait dengan sumber dana pada acara tersebut. (2) Harapan yang disampaikan oleh seorang pakar perekonomian.
Retoris Retorika yang dipakai adalah penggunaan unsur tabel yang memunculkan anggaran dana mulai dari tahun pertama hingga tahun ke lima yang berisikan kebutuhan dana pada acara Festival Jenang Solo 2016. Wartawan ingin memunculkan saat acara tersebut berlangsung.
Elemen Strategi Penulisan
Skematis Dalam berita tersebut terdapat dua sumber Joglosemar. Slamet Raharjo (Ketua Pembina Yayasan Jenang Indonesia) dan Ahmad Adib (Ketua Yayasan Jenang Indonesia). Pemilihan kedua sumber tersebut dapat dimaknai bahwa Joglosemar ingin menunjukkan pandangan masyarakat kota Solo pada acara tersebut. Kedua narasumber berasal dari Yayasan Jenang Indonesia. Yang berguna sebagai narasumber ditengah maraknya pemebritaan negatif akan acara ini.
Skrip Pendapat narasumber mampu melengkapi berita yang akan disampaikan kepada masyarakat. Dari pandangan tersebut, khalayak diajak berpikir kearah yang sama.
Tematik (1) keberhasilan Festival Jenang Solo 2016 dalam memberikan dampak edukasi serta kegegealan pada sector memajukan perekonomian. (2) berkaitan dengan pengharapan pada acara tersebut yang berharap agar dengan adanya acara tersebut jenang menjadi salah satu karya bangsa Indonesia yang dapat bersaing dikancah dunia.
Retoris Retorika yang dipakai adalah penggunaan foto yang menggambarkan jenang evaluasi setelah kegitana tersebut berlangsung.Wartawan ingin memunculkan bahwa paniyia Festival Jenang Solo ingin menunjukkan pada masyarakat bahwa pendapat yang dilontarkan oleh narasumber berasal dari diskusi
commit to user 13
Tabel 7. Popularitas Jenang saat ini : Perbandingan Frame Solopos dan Joglosemar
Elemen Solopos Joglosemar
Frame Festival Jenang Solo diharapkan menjadi event mandiri
Menjunjung perekonomian dikota Solo
Skematis Sekarang kita akan melihat bagaimana Solopos menyusun kutipan wawancara terhadap sumber itu dalam teks. Dalam berita tersebut terdapat empat sumber Solopos. Slamet Raharjo (Ketua Pembina Yayasan Jenang Indonesia), G.P.H. Dipokusumo (Dewan Pengawas YJI), dan David R. Wijaya (Ketua Forum Economic Development and Employment Promotion).
Pemilihan ketiga sumber tersebut dapat dimaknai bahwa Solopos ingin menunjukkan kepada masyarakat mengenai transparasi dan mengenai harapan pada acara FESTIVAL JENANG SOLO tahun 2017.
Dalam berita tersebut terdapat dua sumber Joglosemar. Slamet Raharjo (Ketua Pembina Yayasan Jenang Indonesia) dan Ahmad Adib (Ketua Yayasan Jenang Indonesia). Pemilihan kedua sumber tersebut dapat dimaknai bahwa Joglosemar ingin menunjukkan pandangan masyarakat kota Solo pada acara tersebut. Kedua narasumber berasal dari Yayasan Jenang Indonesia. Yang berguna sebagai narasumber ditengah maraknya pemebritaan negatif akan acara ini.
Skrip Pendapat narasumber mampu melengkapi berita yang disampaikan kepada masyarakat.
Pendapat satu tidak ditempatkan lebih utama dibandingkan pendapat lain. Argumentasi tokoh menunjukkan keterangan mengenai masalah yang sedang marak dikalngan masyarakat.
Pendapat narasumber mampu melengkapi berita yang akan disampaikan kepada masyarakat.
Dari pandangan tersebut, khalayak diajak berpikir kearah yang sama.
Tematik (1) Penjelasan panitia terkait dengan sumber dana pada acara tersebut. (2) Harapan yang disampaikan oleh seorang pakar perekonomian.
(1) keberhasilan Festival Jenang Solo 2016 dalam memberikan dampak edukasi serta kegegealan pada sector memajukan perekonomian. (2) berkaitan dan evaluasi setelah acara berlangsung. Selain itu wartawan ingin menunjukkan keseriusan panitia dalam menangani masalah yang telah mencuat keranah publik.
commit to user 14
dengan pengharapan pada acara tersebut yang berharap agar dengan adanya acara tersebut jenang menjadi salah satu karya bangsa Indonesia yang dapat bersaing dikancah dunia.
Retoris Retorika yang dipakai adalah penggunaan unsur tabel yang memunculkan anggaran dana mulai dari tahun pertama hingga tahun ke lima yang berisikan kebutuhan dana pada acara Festival Jenang Solo 2016.
Wartawan ingin memunculkan saat acara tersebut berlangsung.
Retorika yang dipakai adalah penggunaan foto yang menggambarkan jenang evaluasi setelah kegitana tersebut berlangsung.Wartawan ingin memunculkan bahwa paniyia Festival Jenang Solo ingin menunjukkan pada masyarakat bahwa pendapat yang dilontarkan oleh narasumber berasal dari diskusi dan evaluasi setelah acara berlangsung. Selain itu wartawan ingin menunjukkan keseriusan panitia dalam menangani masalah yang telah mencuat keranah publik.
Simpulan
Dari hasil analisis dan diskusi tentang pembingkaian berita yang dilakukan terhadap surat kabar Solopos dan Joglosemar dalam pemberitaan terkait acara Festival Jenang Solo 2016, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Framing pemberitaan oleh media cetak dilakukan dengan cara antara lain : pemilihan sumber berita, pemilihan kutipan sumber berita, dan menempatkan tabel yng mendukung framing pemberitaan.
2. Dari hasil analisis pembingkaian terlihat bahwa pengaruh media memberikan dampak pada keberpihakan pemberitaan oleh media. Hal ini menunjukkan bahwa netralitas dan objektivitas media dipengaruhi oleh kepantingan pemilik media. Framing yang dilakukan oleh Solopos terhadap acara Festival Jenang Solo sangat berpihak pada asumsi-asumsi masyarakat dan pemerintah sehingga pemberitaan yang dituliskan selalu bernilai negatif, semantara framing yang
commit to user 15
dilakukan Joglosemar masih menunjukkan usaha media untuk melakukan pendekatan pada objektivitas pemberitaan.
3. Dari hasil analisis pembingkaian dapat dilihat bahwa pengaruh kepemilikan media memberikan dampak yang berbeda pada masing-masing media. Dampak yang timbul bahkan bisa sampai pada titik dimana media sama sekali tidak melakukan upaya untuk melakukan pendekatan pada objektivitas dalam melakukan pemberitaan.
4. Ada media yang melakukan usaha untuk memperkecil dampak kepemilikan media sehingga lebih mempu menjaga objektivitas berita dan mempertahankan posisi media sebagai pihak yang netral dalam menyampaikan berita.
SARAN
Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui perbedaan penyajian berita Festival Jenang Solo 2016 pada periode 1 Februari – 30 Maret 2016 dilihat dari kategori frekuensi berita, tingkat urgensi, halaman berita, ragam isi berita, sumber, dan jenis berita.
1. Saran untuk Solopos
a. Berita yang disajikan lebih detail dari awal persiapan Festival Jenang Solo 2016 hingga akhir penutupan, bukan hanya waktu hari Festival Jenang Solo 2016 saja. Mengingat banyak sekali potensi berita yang dapat dicakup dari acara tersebut.
b. Pemberitaan mengenai Festival Jenang Solo 2016, banyak yang hanya dari satu sisi saja.
2. Saran untuk Joglosemar,
a. Pemberitaan terkait acara tersebut sudah mencakup banyak segmen, mulai dari segi budaya, ekonomi, dan social.
b. Pesan yang disampaikan harus lebih fokus sesuai dengan judul 3. Saran kedua surat kabar, pertimbangan pengguanan narasumber dari
pemerintah dan masyarakat umum agar dapat melihat isi media
commit to user 16
dengan berbagai realitas social melalui feed back dari pendapat pemerintah dan masyarakat mengenai penyelenggaraan acara tersebut.
4. Bagi peneliti selanjutnya, penambahan untuk melacak isu media dengan menghitung volume berita yaitu menghitung luas satuan sentimeter kolom atau penempatan berita pada halaman mana dan melacak prioritas isu khalayak dengan menggunakan metode survei Daftar Pustaka
Ardianto, Elvinaro, Lukiati Komala dan Siti Karlinah. (2007).Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Simbiosa Rekatam Media: Bandung
Eriyanto. (2002). Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media. LKIS Keidalaksana: Yogyakarta
Mursito BM. (2013). Jurnalisme Komperhensif: konsep, Kaidah& Teknik Penulisan Berita, Feature, Artikel. Jakarta: Literate
Rakhmat, Jalaluddin. (2001). Psikologi Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Suprapto Tommy. (2009). Pengantar Teori & Manajemen Komunikasi, Jakarta:
Medpress.
Suwardi, Harsono. (1993).Peranan Pers dalam Politik Indonesia, Jakarta: Pustaka Sinar Harapan
Wahyudi, J. B. (1986). Media Komunikasi Massa Televisi. Bandung: Penerbit Alumni.