• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN. Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis fenomenologi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN. Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis fenomenologi"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

18 BAB III

METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis fenomenologi dalam melaksanakan penelitian. Dengan pendekatan kualitatif ini peneliti dapat mengetahui sesuatu gejala atau peristiwa langsung secara mendalam tanpa harus melalui eksperimen di laboratorium (Raco 2018). Informasi – informasi yang telah digali peneliti disajikan dengan metode deskriptif sistematis sehingga peneliti dapat menggambarkan implementasi proses pembelajaran daring dan kendala yang dialami selama kegiatan pembelajaran berlangsung di Sekolah Dasar Kota Batu.

B. Kehadiran Peneliti

Keadiran Peneliti berperan penting dalam pelaksanaan penelitian agar berjalan sebagaimana mestinya. Kedudukan peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai pengamat aktif dan instrument kunci dalam penelitian. Peneliti terlibat penuh dalam mengamati proses pembelajaran daring di kelas sesuai dengan fokus penelitian. Kehadiran peneliti yang terlibat penuh akan mampu menghasilkakn keadaan penelitian secara fakta dan tidak dibuat – buat (Raco 2018). Selain itu, peneliti juga menelaah dokumen – dokumen yang berkaitan dengan proses pembelajaran seperti RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) yang mencakup model, strategi, media, dan evaluasi di dalamnya. Selanjutnya, peneliti menganalisis hasil data maupun dokumen y ang didapat dan melaporkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan.

(2)

C. Tempat dan Waktu Penelitian

Dalam penelitiain kualitatif, peneliti perlu menetapkan tempat dan waktu penelitian. Adapun tempat dan waktu penelitian, yaitu:

1. Tempat Penelitian

Tempat penelititan merupakakn lokasi yang menjadi sasaran peneliti juga menjadi sumber data dalam penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di 2 (dua) sekolah,diantaranya di SD Negeri Beji 01 yang beralamatkan di Jl. Ir. Soekarno (Ex.Jl. Raya Beji 42), Beji, Kec. Junrejo Kota Batu dan SD Negeri Pendem 01 yang beralamatkan Jl. Dr. Moh. Hatta No.118, Pendem, Kec. Junrejo Kota Batu.

Berdasarkan referensi dari data menunjukkan bahwa Kecamatan Junrejo memiliki jumlah sekolah yang lebih sedikit dibandingkan dengan kecamatan – kecamatan lainnya. Lokasi tersebut dijadikan sebagai tempat penelitian dikarenakan kedua sekolah tersebut merupakan sekolah unggul yang berada di Kecamatan Junrejo Kota Batu. Dengan populasi yang sedikit, data yang akan diperoleh lebih akurat.

Selain itu, peneliti ingin melanjutkan penelitian dalam mendeskripsikan implementasi proses pembelajaran daring di Sekolah Dasar Kota Batu.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada semester ganjil ajaran tahun 2020/

2021. Pelaksanaan penelitian ini akan dimulai setelah peneliti mendapatkan izin untuk melaksanakan penelitian sehingga peneliti dapat memanfaatkan waktu untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan dan disajikan dalam bentuk laporan.

D. Sumber Data

(3)

Sumber data berperan sebagai subjek darimana data penelitian tersebut diperoleh. Dalam penelitian ini, peneliti akan memperoleh dua data yaitu, data primer dan data sekunder. Data primer yaitu data yang diperoleh dari hasil wawancara atau kuisoner dimana responden dalam penelitian ini adalah guru kelas V Sekolah Dasar. Sedangkan data sekunder yaitu data yang diperoleh dari dokumentasi proses pembelajaran daring di SD dimana isi dalam dokumen tersebut merupakan subjek penelitian atau variabel.

E. Instrumen Penelitian

Dalam memperoleh data dari sumber data yang telah ditentukan maka diperlukannya alat bantu untuk pengumpulan data penelitian yang dinamakan dengan instrumen penelitian. Peneliti menggunakan instrumen guna untuk kelengkapan data yang diperoleh dalam penelitian. Adapun instrumen yang diperlukan peneliti diantaranya, yaitu :

1. Pedoman Observasi

Dalam proses observasi memerlukan sebuaah pedoman, ,dimana berisi sebuah daftar kegiatan atau aktivitas yang mungkin muncul dan akan diamati (Arikunto, 2013). Peneliti menggunakan observasi langsung dengan mengamati proses pembelajaran daring di kelas V sesuai dengan kondisi yang sebenarnya.

Data yang akan ditelaah oleh peneliti berupa komponen proses pembelajaran yang meliputi perencanaan, model pembelejaran, strategi pembelajaran, metode pembelajaran, pendekatan, langkah – langkah, media, evaluasi serta kendala dari proses pembelajaran daring tersebut.

(4)

2. Pedoman Wawancara

Wawancara diperlukan peneliti untuk memperoleh data terkait keadaan maupun kondisi variabel yang diperlukan. Penelitian ini menggunakan wawancara bebas terpimpin, dimana peneliti membawa pedomana yanng hanya merupakan garis besar yang akan ditanyakan untuk melengkapi data penelitian (Arikunto,2013). Wawancara ini dilakukan pada guru kelas V SDN Beji 01 dan SDN Pendem 1 Kota Batu yang dapat memberikan informasi terkait komponen dalam pembelajaran daring, meliputi persiapan, kegiatan pembelajaran awal, penyampaian materi dan informasi, partisipasi siswa, penilaian pembelajaran, dan kegiatan lanjutan.

Tabel 3.1 Kisi – kisi Pedoman Wawancara pada Kepala Sekolah

No. Indikator No. Butir

Pertanyaan

1. Perencanaan dan Penyusunan Pembelajaran 2, 3, 4

2. Sarana dan Prasarana 5

3. Strategi Pembelajaran 6

4. Evaluasi Pembelajaran 7

5. Kendala 1,8, 9

Tabel 3.2 Kisi – kisi Pedoman Wawancara pada Guru

No. Indikator No. Butir

Pertanyaan

1. Pelaksanaan Pembelajaran 1, 2, 4, 5, 14,

19, 28, 29

2. Perencanaan dan Penyusunan Pembelajaran 3, 8,

3. Strategi Pembelajaran 9,16

4. Sarana dan Prasarana 7,

5. Metode Pembelajaran 10, 11

6. Sumber Belajar 13

7. Media Pembelajaran 12, 15

8. Waktu 6, 18, 24, 25

9. Penilaian 20

10. Evaluasi Pembelajaran 17, 21, 22, 23

11. Kendala 26, 27

(5)

Tabel 3.3 Kisi – kisi Pedoman Wawancara pada Orang Tua

No. Indikator No. Butir

Pertanyaan

1. Pelaksanaan Pembelajaran 1, 3, 4, 5, 9, 10,

14, 15, 16

2. Strategi Pembelajaran 2

3. Sarana Prasarana 6, 8, 11

4. Kendala 12, 13

5. Waktu 7

3. Dokumentasi

Kedudukan dokumentasi memiliki peranan penting dalam melengkapi data dalam penelitian dan sebagai bukti laporan bahwa peneliti telah melaksanakan penelitian. Dalam penelitian ini dokumentasi terdiri dari yang berkaitan dengan komponen perencanaan, model pembelejaran, strategi pembelajaran, metode pembelajaran, pendekatan, langkah – langkah, media, evaluasi serta kendala dari proses pembelajaran daring tersebut.

F. Prosedur Penelitian

Gambar 3.1 Alur Prosedur Penelitian

1. Pra – Lapangan

Pada tahap awal ini, sebelum turun ke lapangan peneliti melakukan kegiatan meliputi penentuan topik atau tema yang sesuai dengan kondisi di lapangan, kemudia meminta perijinan dengan dosen pendamping atas topik yang ditentukan, memilih lokasi penelitian, meminta surat ijin observasi awal dengan ketua prodi jurusan, melakukan observasi awal ke sekolah dengan menemui Kepala Sekolah serta menjelaskan maksud dari dilaksanakannya penelitian,

Pra - Lapangan Lapangan Analisis Data Penulisan

Laporan

(6)

membaca berbagai referensi terkait topik penelitian yang telah dipilih, menentukan instrumen, dan komponen yang dibutuhkan untuk penelitian.

2. Lapangan

Dalam tahap ini, peneliti mengumpulkan data – data yang berhubungan dengan topik penelitian yang akan diteliti yaitu terkait proses pembelajaran daring di sekolah dasar. Data – data tersebut didapat dengan menggunakan instrumen yang telah dipersiapkan yang meliputi observasi, wawancara, dan dokumentasi.

3. Analisis Data

Upaya untuk menguraikan bentuk dari penelitian yang telah dilakukan agar membentuk suatu susunan yang jelas dan mudah dipahami maknanya merupakan fungsi dari analisis data (Strauss and Corbin 2003). Dalam tahap ini, peneliti melakukan telaah terhadap hasil penelitian yang telah diperoleh dari observasi, wawancara, dan dokumentasi.

4. Penulisan Laporan

Dalam tahap ini hasil penelitian yang telah dianalisis selanjutnya disusun dan disimpulkan dalam bentuk sebuah laporan. Format penulisan laporan hasil penelitian mengikuti pada buku pedoman yang telah diberikan. Tidak hanya itu, dalam penyusunan laporan peneliti perlu melakukan proses bimbingan dengan dosen pembimbing guna konsultasi agar mendapatkan hasil akhir yang baik.

G. Analisis Data

Analisis data dilakukan setelah peneliti melakukan pengolahan data (Arikunto 2013). Analisis data merupakan upaya untuk menguraikan bentuk dari penelitian yang telah dilakukan agar membentuk suatu susunan yang jelas dan

(7)

mudah dipahami maknanya (Strauss and Corbin 2003). Data yang disusun dengan sistematis ini diperoleh dari hasil observasi, wawancara dan dokumentasi. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik analisis data model Miles dan Huberman. Menurut Miles dan Huberman (Emzir 2010) terdapat tiga tahap kegiatan, yaitu:

1. Reduksi Data

Reduksi data merupakan bagian dari bentuk analisis yang berfokus pada mempertajam, memilih, memfokuskan, membuang, dan menyusun data sehingga diperoleh kesimpulan akhir yang selanjutnya diverifikasikan. Peneliti melaksanakan penelitian di dua tempat yang berbeda atau lebih dari satu sekolah dasar sehingga peneliti memperoleh data yang banyak. Data yang dikumpulkakn tersebut dikerucutkan sehingga memperoleh data yang penting, membuang data yang tidak diperlukan seterusnya disusun menjadi rangkuman yang mudah dipahami. Dalam tahap ini data yang diperoleh dari observasi, wawancara, dan dokumentasi dirangkum sehingga mempermudah peneliti dalam mengambil kesimpulan dari data yang diperoleh.

2. Model Data (Data Display)

Dalam menganalisis data diperlukan penyajian data berupa sekumpulan informasi terkait fakta – fakta lapangan yang telah dikumpulkan dan dirangkum kemudian disusun secara sistematis sehingga peneliti dapat membuat pengkategorian data yang mudah dipahami. Maka dari itu model data berarti suatu bentuk penyajian data atau penyampaian data yang telah diperoleh. Disini peneliti menyajikan data berdasarkan jenis data yang diperoleh dan merangkumnya. Rangkuman yang diperoleh berupa transkip hasil rekaman

(8)

wawancara dan narasi terkait hasil dokumentasi. Secara keseluruhan penyajian data yang disajikan peneliti yaitu teks naratif guna mempermudah menggambarkan apa yang diteliti/ terjadi di lapangan dengan lebih baik sehingga memperoleh kesimpulan yang benar.

3. Penarikan/ Verifikasi Kesimpulan

Penarikan/verifikasi kesimpulan merupakan bagian tahap akhir dalam model analisis data Miles dan Huberman. Dalam tahap ini peneliti mengambil kesimpulan dari data – data yang diperoleh juga diveriikasi selama proses penelitian berlangsung. Ketiga alur tersebut dapat digambarkan seperti pada bagan 3.2

Bagan 3.2 Komponen Analisis Data: Model Interaktif (Miles dan Huberman, 2010:20)

H. Pengecekan Keabsahan Data

Data yang telah terkumpul setelah melakukan penelitian, selanjutnya dilakukan analisis data untuk mencari tahu kebenaran data agar menghasilkan

Pengumpulan Data

Reduksi Data

Model Data (Data Display)

Penarikan/ Verifikasi Kesimpulan

(9)

kesimpulan penelitian yang sah. Adapun maksud dan tujuan dari pengecekan keabsahan data untuk menghindari kesalahan atau kekeliruan dari data yang telah dikumpulkan. Dimana keabsahan data Menurut Moleong (Octaviani and Sutriani 2019) menggunakan kriteria derajat kepercayaan (credibility) untuk menjamin validitas data.

Dalam penelitian ini peneliti mengusahakan untuk memperoleh data yang valid dengan pengadaan pengecekan keabsahan data agar data yang diperoleh tidak salah (cacat/ invalid). Peneliti menggunakan teknik triangulasi untuk pelaksanaan validitas data.

Triangulasi merupakan model pengecekan keabsahan data penelitian yang bertujuan untuk mengetahui apakah data – data yang diperoleh sudah sesuai mendeskripsikan fenomena atau peristiwa dalam sebuah penelitian. Dalam triangulasi dapat dimaknais sebagai pengecekan data yang diperoleh dari berbagai cara. Disini peneliti memilih Triangulasi Sumber dan Triangulasi Metode (Octaviani and Sutriani 2019).

a. Triangulasi Sumber

Peneliti melakukan pengecekan ulang pada data yang telah diperoleh dari berbagai sumber yang berbeda. Disini peneliti membandingkan hasil pengamatan dan hasil wawancara yang dilakukan oleh kepala sekolah, guru kelas, dan orang tua serta membandingkannya dengan isi dokumen yang berkaitan.

b. Triangulasi Metode

Triangulasi metode merupakan suatu cara untuk mengecek keabsahan data dengan menggunakan lebih dari satu teknik pengumpulan

(10)

data. Peneliti mengambil data dengan menggunakan teknik wawancara terlebih dahulu. Pengecekan keabsaahan data dengan menyesuaikan kebenaran data hasil wawancara dengan data hasil dari observasi dan dokumentasi sehingga peneliti dapat mengetahui kebenaran data yang diberikan. Apabila data yang diberikan benar maka data tersebut dikatakan sah.

Gambar

Tabel 3.1 Kisi – kisi Pedoman Wawancara pada Kepala Sekolah
Tabel 3.3 Kisi – kisi Pedoman Wawancara pada Orang Tua

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mendapat data yang akurat dilakukan teknik triangulasi metode pengumpulan data, yaitu pengumpulan informasi yang sama dengan metode yang berbeda, dan pengumpulan

Dalam tahap persiapan, peneliti mempersiapkan alat pengumpulan data yang akan digunakan selain itu peneliti juga harus membuat pedoman wawancara dengan menggunakan

Pada tahapan ini peneliti mengumpulkan data-data yang digunakan untuk bahan penelitian, meliputi yang pertama mengolah data kuesioner untuk menentukan subjek, yang ke

wawancara kualitatif dilakukan bila peneliti bermaksud untuk memperoleh pengetahuan tentang makna makna subyektif yang dipahami individu berkenaan dengan topik

Untuk itu peneliti segera melakukan analisis data melalui reduksi data yaitu peneliti, memilih dan memfokuskan data yang akan diteliti terhadap upaya guru bimbingan dan konseling

Peneliti menggunakan teknik observasi untuk mengumpulkan data tentang pelaksanaan penilaian kurikulum 2013 revisi, peneliti secara langsung telah mengamati proses

Ahmad Tanzeh, Pengantar Metode Penelitian, Yogyakarta: Teras, 2009, 66.. suatu fenomena sosial. Peneliti dalam hal ini menyusun atau membuat gambaran yang semakin jelas,

Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data melalui interview (wawancara) dengan kepala madrasah, guru mata pelajaran IPA serta siswa kelas VI MI Hasanuddin Karah