• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang dilakukan adalah penelitian kualitatif dengan jenis penelitian

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang dilakukan adalah penelitian kualitatif dengan jenis penelitian"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

32 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Pendekatan yang dilakukan adalah penelitian kualitatif dengan jenis penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian ini mendeskripsikan tentang kinerja kepala sekolah sebagai pemimpin dan pendidik dalam menjalankan visi dan misi serta hasil yang dicapai oleh kepala sekolah selama menjadi pemimpin dan pendidik di SDN Sokarame Paseser III Nonggunong Sumenep. Sugiyono (2015: 9) mengungkapkan metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) di mana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif atau kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi. Pendapat lain tentang penelitian kualitatif yaitu dari Moleong (2014: 6) bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll., secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah.

Jenis penelitian kualitatif pada penelitian ini merupakan langkah awal dalam melakukan pengamatan. Kemudiaan nantinya akan memunculkan pertanyaan- pertanyaan yang akan diajukan kepada informan (kepala sekolah). Penelitian ini

(2)

bertujuan untuk mengetahui tentang kinerja kepala sekolah dalam menjalankan visi dan misi serta hasil yang dicapai selama menjadi pemimpin dan pendidik di SDN Sokarame Paseser III Nonggunong Sumenep.

B. Kehadiran Peneliti

Penelitian ini dilakukan dengan hadir langsung ke lokasi atau tempat penelitian yaitu SDN Sokarame Paseser III Nonggunong Sumenep. Pada penelitian ini, peneliti sebagai perencana penelitian atau instrumen kunci (human instrument), di mana tugas seorang peneliti yaitu mengumpulkan data dari subyek atau informan (kepala sekolah) dengan cara wawancara serta melakukan observasi langsung terhadap objek penelitian guna memperoleh data yang sebenarnya yang nantinya akan diolah dan digunakan untuk memperoleh hasil dari penelitian yang dilakukan.

C. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan pada bulan November 2017 di SDN Sokarame Paseser III Kecamatan Nonggunong Kabupaten Sumenep. Pengambilan lokasi penelitian tersebut dikarenakan dalam hal ini kepala sekolah di SDN Sokarame Paseser III merangkap tugas selain menjadi kepala sekolah juga menjadi tenaga pendidik atau pengajar.

D. Sumber Data

Sumber data pada penelitian ini menggunakan data primer dan sekunder. Data primer adalah data yang dikumpulkan pertama yaitu melalui wawancara langsung kepada informan (kepala sekolah) mengenai hal-hal yang berhubungan dengan kinerja kepala sekolah. Berdasarkan data primer, dalam penelitian ini data sekunder juga diperoleh dari penelitian, data sekunder bisa berupa profil sekolah, lokasi

(3)

sekolah, visi misi dan tujuan sekolah serta motto sekolah, dan juga sarana prasarana sekolah tersebut.

E. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data bertujuan untuk memperoleh data dan informasi yang sebenar-benarnya yang sesuai dengan tujuan penelitian. Dalam penelitian ini menggunakan tiga cara dalam teknik pengumpulan data yaitu sebagai berikut:

1. Observasi

Observasi digunakan untuk mengetahui keadaan nyata di sekolah. Adapun pedoman observasinya yaitu:

a. Fokus Observasi: Kinerja Kepala Sekolah

Dalam hal ini observasi yang dilakukan yaitu berfokus kepada kinerja kepala sekolah, di mana selain menjadi pemimpin kepala sekolah juga bertugas sebagai pendidik. Menjadi pemimpin misalnya kepala sekolah memimpin sebuah rapat atau sebuah kegiatan, menjadi pendidik yaitu pada saat melakukan proses belajar mengajar di kelas, peneliti bisa mengamati langsung kinerja kepala sekolah itu sendiri.

b. Data: Faktor-faktor atau kendala yang mempengaruhi, hasil yang dicapai.

Data yang bisa diperoleh dalam penelitian ini yaitu dengan mengamati langsung terhadap kinerja kepala sekolah, faktor-faktor apa saja yang menjadi penunjang dan juga penghambat terhadap kinerja kepala sekolah sebagai pemimpin dan pendidik. Serta melihat hasil yang telah dicapai oleh kepala sekolah selama merangkap tugas sebagai pemimpin dan pendidik.

c. Waktu Observasi: Dimulai pada bula November 2017

Waktu penelitian ini akan dilakukan pada bulan November 2017.

(4)

d. Tempat Observasi: SDN Sokarame Paseser III

Lokasi penelitian berada di SDN Sokarame Paseser III Kecamatan Nonggunong Kabupaten Sumenep.

e. Orang yang terlibat: Kepala Sekolah, Guru Kelas

Pihak yang terlibat yaitu kepala sekolah dan guru kelas SDN Sokarame Paseser III.

2. Wawancara

Melakukan wawancara secara langsung terhadap kepala sekolah yang merupakan subyek penelitian guna mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja kepala sekolah sebagai pemimpin dan pendidik, serta hasil apa yang telah dicapai oleh kepala sekolah itu sendiri.

3. Dokumentasi

Dokumentasi ini merupakan pengumpulan data atau informasi dari kegiatan observasi dan wawancara yang berupa bentuk fisik. Dokumentasi dilakukan pada saat di sekolah yang berkaitan dengan kinerja kepala sekolah dan hasil yang sudah dicapai oleh kepala sekolah. Dokumentasi bisa berupa dokumen yang terdiri dari data-data yang relevan dari pihak sekolah, seperti profil sekolah, visi dan misi sekolah serta data-data lain yang diperlukan guna memperkuat argumentasi peneliti dalam mengkaji kinerja kepala sekolah. Dokumentasi diperlukan adanya, karena dalam hal ini harus bersifat konkrit dan sebenar-benarnya dalam pengumpulan data.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat bantu untuk mempermudah peneliti dalam melakukan penelitian. Instrumen penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut:

(5)

1. Lembar Observasi

Lembar pengamatan pada saat observasi digunakan untuk mengukur kinerja kepala sekolah dalam melakukan tugasnya sebagai pemimpin dan pendidik.

Tujuan lembar observasi sendiri yaitu untuk mengamati hasil dari kinerja kepala sekolah selama merangkap jabatan menjadi pemimpin dan pendidik.

2. Pedoman Wawancara

Pedoman wawancara yang digunakan merupakan lembar pengajuan pertanyaan yang berkaitan dengan obyek penelitian. Lembar yang telah berisi pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan terhadap kepala sekolah mengenai kinerjanya sebagai pemimpin dan pendidik.

G. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian merupakan kegiatan yang dilakukan secara terencana dan terstruktur pada saat kegiatan berlangsung. Kegiatan pertama yang dilakukan yaitu mengambil langkah awal sebagai perencanaan penelitian. Dalam hal ini prosedur penelitian yang dilakukan bersifat kualitatif, artinya pada saat penelitian berlangsung dapat terjadi perubahan rencana apabila tidak sesuai dengan yang terjadi di lapangan.

Tahap-tahap prosedur penelitian dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Persiapan

Persiapan pertama yaitu meminta izin terlebih dahulu kapada kepala sekolah untuk melakukan penelitian serta terjun langsung ke lokasi penelitian yaitu SDN Sokarame Paseser III Nonggunong Sumenep.

2. Pelaksanaan

Pelaksanaan yang sesuai dengan perencanaan penelitian yaitu sebagai berikut:

(6)

a. Observasi

Pelaksanaan penelitian yang pertama yaitu melakukan observasi di SDN Sokarame Paseser III, kemudian melakukan pengamatan tentang kinerja kepala sekolah sebagai pemimpin dan pendidik serta hasil apa saja yang telah di capai selama merangkap tugas sebagai pemimpin dan pendidik.

b. Wawancara

Pelaksanaan penelitian yang kedua yaitu melakukan wawancara langsung kepada informan yaitu kepala sekolah. Pertanyaan yang diajukan yaitu berkaitan tentang kinerja kepala sekolah selama merangkap jabatan menjadi pemimpin dan pendidik.

c. Dokumentasi

Pelaksanaan penelitian yang terakhir yaitu dokumentasi. Dokumentasi di sini bertujuan untuk untuk mengumpulkan bukti bahwa penelitian yang dilakukan memang nyata dan benar-benar dilakukan. Dokumentasi dapat berupa foto, video wawancara, serta dokumen-dokumen lain yang berhubungan dengan penelitian.

H. Analisis Data

Data yang diperoleh dari penelitian ini dianalisis secara deskriptif sebagai penunjang hasil dari penelitian yang dilakukan tentang kinerja kepala sekolah sebagai pemimpin dan pendidik. Menurut Miles dan Huberman (dalam Enzir, 2010:

129) ada tiga macam analisi data kualitatif, yaitu: (1) reduksi data, (2) model data (data display), (3) penarikan atau verifikasi kesimpulan. Sugiyono (2015: 247) menjelaskan tahapan analisis data model Miles and Huberman adalah sebagai berikut:

(7)

1. Data Reduction (Reduksi Data)

Data yang diperoleh dari hasil observasi dan wawancara dipilih sesuai dengan kebutuhan peneliti agar nantinya mempermudah peneliti dalam mengumpulkan data serta memaparkan hasil penelitian sehingga dapat memfokuskan data yang akan ditarik kesimpulan.

2. Data Display (Penyajian Data)

Data yang diperoleh dari hasil observasi dan wawancara kemudian dipaparkan dalam bentuk teks yang bersifat naratif. Dengan mendisplaykan data, maka akan mempermudah untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut.

3. Conclusion Drawing (Verifikasi)

Setelah data direduksi dan disajikan maka langkah terakhir yaitu ditarik kesimpulan atau diverifikasi dalam bentuk kata-kata atau teks naratif secara singkat dan jelas agar mudah dipahami.

I. Keabsahan Data

Keabsahan data dalam penelitian ini ditentukan menggunakan credibility (validitas internal), transferability (validitas eksternal), dependability (reliabilitas), dan confirmability (obyektivitas) Sugiyono (2015: 270). Hal tersebut dijelaskan dalam kriteria berikut:

1. Uji Kredibitilas, artinya melakukan pengecekan keabsahan data melalui:

a. Ketekunan pengamatan, peneliti harus mengamati dengan cermat agar apa yang diperoleh dari hasil wawancara atau observasi dapat direkam secara pasti dan sistematis.

(8)

b. Triangulasi dalam penelitian ini menggunakan triangulasi teknik. Setelah memperoleh data yang dibutuhkan, selanjutnya peneliti mengecek data dari sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Misalnya data yang diperoleh dari hasil wawancara dicek dengan observasi dan dokumentasi untuk memastikan data itu sesuai atau tidak dengan hasil pengamatan.

c. Menggunakan bahan referensi maksudnya adalah pendukung untuk membuktikan data yang telah ditemukan oleh peneliti. Sebagai contoh, data dari wawancara perlu didukung dengan adanya rekaman wawancara. Data tentang interaksi atau gambaran suatu keadaan perlu didukung oleh foto- foto. Alat-alat bantu perekam data dalam penelitian kualitatif seperti camera, handycam, alat rekam suara sangat diperlukan untuk mendukung kredibilitas data yang telah ditemukan oleh peneliti.

2. Pengujian Transferability, dalam hal ini peneliti harus menguraikan hasil penelitiannya secara rinci, jelas, sistematis, dan dapat dipercaya agar orang lain dapat memahami hasil penelitian kualitatif ini sehingga ada kemungkinan untuk menerapkan hasil penelitian tersebut.

3. Pengujian Depenability, peneliti hendaknya melakukan evaluasi dari keseluruhan proses penelitiannya yang tentunya harus dengan bantuan dosen pembimbing agar nantinya mengurangi kesalahan-kesalahan yang terjadi dalam pengumpulan data.

4. Pengujian Konfirmability, setelah melakukan beberapa pengujian sebelumnya maka selanjutnya adalah melakukan pengujian konfirmability di mana hasil penelitian akan dikaitkan dengan proses yang telak di laksanakan. Bila hasil

(9)

penelitan sudah sesuai dengan proses penelitian maka penelitian tersebut telah memenuhi standart konfirmability.

Referensi

Dokumen terkait

Tindakan bodoh adalah sesuatu yang dilakukan tapi tidak membuat Anda mendekati yang Anda inginkan atau, bahkan lebih buruk lagi, menjauhkan dari yang Anda

tidak cukup didalam satu silinder karena katup atau gasket bocor, atau cincin torak yang macet atau patah. Penemuan dari penyebab yang tepat dan perbaikannya sangat penting

Komponen tersebut adalah tujuan, materi, metode atau strategi pembelajaran, media dan evaluasi.” Tujuan merupakan komponen utama yang paling penting dalam kegiatan

Rasio Aktivitas merupakan rasio yang dipakai untuk mengetahui sejauh mana perusahaan menggunakan sumberdaya yang dimiliki dalam meningkatkan aktivitas perusahaan, dimana

Pada tanaman kelapa sawit muda, jumlah bunga jantan lebih sedikit dibandingkan dengan bunga betina, tetapi perbandingan tersebut akan berubah sesuai dengan

a) Ketika pendapatan dari produk atau jasa yang saat ini dimiliki organisasi akan meningkat secara signifikan dengan penambahan produk baru yang tidak terkait. b) Ketika

Tindakan untuk menurunkan pengeluaran yang kami lakukan telah membuahkan hasil seperti yang terlihat dalam penurunan 13% beban crewing menjadi US$ 11,1 juta

Giliran dalam penyajian makanan atau disebut dengan Courses pada masa sekarang dikenal dengan Menu Moderen atau Modern Menu yang terdiri dari 4 giliran makan atau courses