• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Terhadap Kebersihan Gigi dan Mulut Selama Kehamilan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Terhadap Kebersihan Gigi dan Mulut Selama Kehamilan"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

JURNAL ILMIAH KESEHATAN IQRA

Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Terhadap Kebersihan Gigi dan Mulut Selama Kehamilan

Nofyanto Tanjung Bulu1*, Rohani2, Ibrahim3

1,2,3ITKeS Muhammadiyah Sidrap

Alamat korespondensi: nofyantostmks@gmail.com ABSTRAK

Kejadian penyakit gigi mulut selama masa kehamilan bukan semata-mata hanya dipengaruhi oleh kehamilan itu sendiri melainkan kurangnya pengetahuan pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut sehingga mempengaruhi perilaku kesehatan gigi dan mulut yang buruk termasuk perilaku kunjungan ibu hamil untuk memeriksakan kesehatan gigi nya di pelayanan kesehatan. Tujuan penelitian ini ntuk mengetahui Hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap Kebersihan Gigi dan Mulut selama Kehamilan di Wilayah Kerja Puskesmas Palanro Kabupaten Barru. Hasil yang didapatkan ada hubungan antara pengetahuan dengan skor OHI-S ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut selama kehamulan di wilayah kerja Kabupatem Barru Tahun 2020.

Kata Kunci : kehamilan; kebersihan gigi dan mulut

PENDAHULUAN

Kehamilan adalah suatu proses fisiologis yang terjadi pada perempuan akibat adanya pembuahan antara sel kelamin laki-laki dan sel kelamin perempuan. Dengan kata lain, kehamilan adalah pembuahan ovum oleh spermatozoa, sehingga mengalami nidasi pada uterus dan berkembang sampai kelahiran janin (Pratiwi dan Fatimah, 2019).

Menurut World Health Organization (WHO) gangguan kesehatan gigi dan mulut adalah gangguan heterogen yang memengaruhi bibir dan rongga mulut dan terjadi sebanyak 70% atau sebagai bagian dari sindrom, yang menyerang lebih dari 1 dari 1000 bayi baru lahir di seluruh dunia. Meskipun kecenderungan genetik merupakan faktor penting untuk anomali kongenital, faktor risiko lain yang dapat dimodifikasi seperti gizi ibu yang buruk selama kehamilan, seperti kecendrungan ibu sering konsumsi tembakau, alkohol dan obesitas selama kehamilan juga memainkan peran sangat mempengaruhi masalah kesehatan gigi

dan mulut selama kehamilan (WHO, 2018).

Kehamilan adalah periode yang khas saat seorang wanita mengandung embrio dan berkembang menjadi janin dalam rahimnya selama kurang lebih sembilan bulan. Selama kehamilan, baik wanita maupun janinnya menghadapi berbagai risiko kesehatan. Adanya ketidak seimbangan pada hormon seks wanita dan faktor-faktor iritan lokal dapat mempengaruhi kesehatan rongga mulut.

Apabila kesehatan rongga mulut bermasalah, hal ini dapat memberikan dampak negatif pada kehamilan dan perkembangan janin (Hamzah dkk, 2016).

Persentase penduduk yang mempunyai masalah gigi dan mulut menurut Riskesdas tahun 2007 dan 2013 meningkat dari 23,2% menjadi 25,9%.

Dari penduduk yang mempunyai masalah kesehatan gigi dan mulut, persentase penduduk yang menerima perawatan medis gigi meningkat dari 29,7% tahun 2007 menjadi 31,1% pada tahun 2013.

Sama halnya dengan Effective Medical Demand (EMD) yang didefenisikan

(2)

sebagai persentase penduduk yang bermasatah dengan gigi dan mulut dalam 12 bulan terakhir dikali persentase penduduk yang menerima perawatan atau pengobatan gigi dari tenaga medis gigi (dokter gigi spesialis, dokter gigi dan perawat gigi) meningkat dari tahun 2007 (6,9%) menjadi 8,1% tahun 2013.

Proporsi penduduk dengan masalah gigi dan mulut berdasarkan kelompok usia, tertinggi pada kelompok usia yang sama yaitu pada usia produktif 35-44 tahun dan 45-54 tahun. Begitu juga dengan EMDnya, EMD tertinggi terdapat pada usia 35-44 tahun dan 45-54 tahun (Riskesdas, 2013).

Pelayanan kesehatan ibu hamil harus memenuhi frekuensi minimal di tiap trimester, yaitu minimal satu kali pada trimester pertama (usia kehamilan 0-12 minggu), minimal satu kali pada trimester kedua (usia kehamilan 12-24 minggu), dan minimal dua kali pada trimester ketiga (usia kehamilan 24 minggu sampai menjelang persalinan). Standar waktu pelayanan tersebut dianjurkan untuk menjamin perlindungan terhadap ibu hamil dan janin berupa deteksi dini faktor risiko, pencegahan, dan penanganan dini komplikasi kehamilan (Kemenkes RI, 2018).

Berdasarkan provinsi pada tahun 2013 yang mempunyai masalah gigi dan mulut yang cukup tinggi (>35%) adalah Provinsi Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan dan Sulawesi Tengah dengan masing-masing EMD 10,3%, 8% dan 6,4%. Bila dibandingkan tahun 2007 dan 2013 peningkatan masalah gigi dan mulut tertinggi adalah Provinsi Sulawesi Selatan (10,9%), DI Yogyakarta (8,5%) dan Jawa Timur (8,3%). Sedangkan Provinsi Jambi, Riau, Bengkulu mengalami penurunan masalah gigi dan mulut masing-masing 8,3%, 6,6% dan 6,3%, yang lebih jelas lagi dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Meningkatkan kesehatan ibu hamil yang diupayakan dapat mencapai pada

tahun 2030 merupakan tantangan utama dalam pembangunan kesehatan di seluruh dunia yaitu memperbaiki dan meningkatkan kesehatan ibu hamil dengan cara memperbaiki gizi seimbang selama kehamilan. Disamping itu menjaga kesehatan gigi dan mulut selama kehamilan sangat penting dikarenakan kebersihan gigi dan mulut yang buruk pada ibu hamil dapat memberi efek terhadap janin seperti bayi premature dan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) (ISMKI, 2015).

Pendidikan adalah faktor sosial ekonomi yang mempengaruhi status kesehatan. Pekerjaan dihubungkan dengan tingkat pendidikan dan penghasilan, dimana pekerjaan membutuhkan latar belakang pendidikan yang tinggi dan penghasilan dimana seseorang mempunyai penghasilan lebih besar maka akan mampu memenuhi kebutuhan dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut. Ibu yang bekerja biasanya memiliki pengetahuan dan pengalaman yang tinggi yang diperoleh dari lingkungan pekerjaannya dan media-media serta fasilitas pendukung yang ada ditempat kerja mereka. Ibu yang bekerja akan bertemu dengan orang lain sehingga dapat berdiskusi tentang kesehatan dan dapat memperoleh informasi kesehatan.

Berdasarkan penelitian Pintauli (2014), seseorang yang memiliki tingkat pendidikan rendah kemungkinan akan memiliki pengetahuan yang kurang mengenai kesehatan gigi dan mulut.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Pujiastuti (20015), ibu hamil dengan pendidikan tinggi dan yang bekerja akan lebih menjaga kesehatan gigi dan mulut.

Penelitian Budiharto (2014), menyatakan bahwa semakin tinggi status ekonomi, semakin mampu memenuhi kebutuhan hidupnya termasuk pemilihan bentuk pelayanan kesehatan yang berkualitas (Rahmayani, 2017).

(3)

Kejadian penyakit gigi mulut selama masa kehamilan bukan semata-mata hanya dipengaruhi oleh kehamilan itu sendiri melainkan kurangnya pengetahuan pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut sehingga mempengaruhi perilaku kesehatan gigi dan mulut yang buruk termasuk perilaku kunjungan ibu hamil untuk memeriksakan kesehatan gigi nya di pelayanan kesehatan.

Ibu hamil yang berkunjung ke Puskesmas Palanro Kabupaten Barru rata memiliki nilai DMF-T diatas 3 dan OHI-S diatas 2, data sekunder yang diperoleh pada bulan April-Juni Tahun 2020 tentang jumlah kunjungan sebanyak 123 orang. Tujan penelitian ini adalah untuk mengetahui Hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kebersihan gigi dan mulut selama kehamilan di wilayah kerja Puskesmas Palanro Kabupaten Barru.

BAHAN DAN METODE Lokasi dan Desain Penelitian

Penelitian ini telah dilaksanakan di Wilayah Kerja Puskesmas Palanro Kabupaten Barru.

Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh jumlah ibu hamil yang tercatat pada bulan Januari 2021 di Wilayah Kerja Puskesmas Palanro Kabupaten Barru.

Tekhnik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah teknik “consecutive sampling”. Pemilihan sampel dalam dengan menetapkan subjek yang memenuhi kriteria penelitian dan di olah dalam penelitian sampai kurun waktu tertentu, sehingga jumlah klien yang diperlukan dapat terpenuhi.

Analisa dan penyajian data

Dalam penelitian ini, digunakan analisa univariat adalah untuk menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik setiap variable penelitian, dan analisis Bivariat lanjutan untuk melihat pengaruh variabel

bebas terhadap variabel terikat, dilakukan dengan menggunakan uji Chi Square pada taraf kepercayaan 95 % (α = 0,05).

HASIL

Tabel 5.1 Karakteristik Responden Ibu Hamil

Tabel 1 dapat diketahui bahwa karasteristik responden berdasarkan umur

yang paling dominan yaitu berumur 19-25 tahun dan 26-35 tahun (43.3%), selanjutnya karekteristik pendidikan terakhir SMA paling dominan sebanyak 14 orang (46.7%), sedangkan menurut profesi, kategori terbanyak yaitu ibu yang bekerja sebgaia IRT sebanyak 27 orang (90.0%).

Berdasarkan tabel 2, maka dapat diketahui bahwa frekuensi tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut dominan pada kategori Baik sebanyak 17 orang (56.7%) dan kategori sedang sebanyak 13 orang (43.3%) dan tidak terdapat responden dengan pengetahuan kurang.

Berdasarkan tabel 3, maka dapat diketahui bahwa frekuensi skor OHI-S ibu hamil dominan pada kategori baik sebanyak 22 orang (73.3%) sedangkan pada kategori sedang sebanyak 8 orang

Karakteristik n % Umur :

19-25 26-35

>35

Pendidikan : SD

SMP SMA D III/DIV S1/S2 Pekerjaan : Guru Wiraswasta IRT

13 13 4

3 5 14

2 6

2 1 27

43.3 43.3 13.4

10.0 16.7 46.7 6.7 20.0

6.7 3.3 90.0

(4)

(26.7%) dan tidak terdapat pada kategori buruk.

Tabel 2. Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil terhadap Kebersihan Gigi dan Mulut selama Kehamilan di Wilayah Kerja Puskesmas Palanro Kabupaten Barru Tahun 2020.

Pengetahuan n %

Baik 17 56.7

Sedang 13 43.3

Kurang 0 0

Tabel 3. Distribusi Frekuensi Skor OHI-S Ibu Hamil terhadap Kebersihan Gigi dan Mulut selama Kehamilan di Wilayah Kerja Puskesmas Palanro Kabupaten Barru Tahun 2020.

OHI-S n %

Baik 22 73.3

Sedang 8 26.7

Buruk 0 0

Tabel 4. Analisis Hubungan antara Pengetahuan dengan Skor OHI-S Ibu Hamil terhadap Kebersihan Gigi dan Mulut selama Kehamilan di Wilayah Kerja Puskesmas Palanro Kabupaten Barru Tahun 2020.

Penge tahua n

Skor OHIS-S

Jumlah Chi-Squ Baik Sedang are

n % n % n %

Baik 12 70.6 5 29.4 17 100

p=0.003 Sedan

g 10 76.9 3 23.1 13 100 Total 22 73.3 8 26.7 30 100

Tabel 4 menunjukkan hasil uji statistik dengan menggunakan uji Chi-Square diperoleh nilai p=0,003 (<0,05), yang menunjukkan adanya hubungan antara pengetahuan dengan skor OHI-S ibu hamil terhadap kebersihan gigi dan mulut selama kehamulan di wilayah kerja Kabupatem Barru Tahun 2020.

PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah didaptkan bahwa dapat diketahui

bahwa karasteristik responden berdasarkan umur yang paling dominan yaitu berumur 19-25 tahun dan 26-35 tahun (43.3%), selanjutnya karekteristik pendidikan terakhir SMA paling dominan sebanyak 14 orang (46.7%), sedangkan menurut profesi, kategori terbanyak yaitu ibu yang bekerja sebgaia IRT sebanyak 27 orang (90.0%).

Frekuensi tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kebersihan gigi dan mulut dominan pada kategori Baik sebanyak 17 orang (56.7%) dan kategori sedang sebanyak 13 orang (43.3%) dan tidak terdapat responden dengan pengetahuan kurang.

Frekuensi skor OHI-S ibu hamil dominan pada kategori baik sebanyak 22 orang (73.3%) sedangkan pada kategori sedang sebanyak 8 orang (26.7%) dan tidak terdapat pada kategori buruk.

KESIMPULAN

Tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kebersihan gigi dan mulut dominan pada kategori Baik sebanyak 17 orang (56.7%) dan kategori sedang sebanyak 13 orang (43.3%) dan tidak terdapat responden dengan pengetahuan kurang.

Skor Oral Hygiene Index Simplified (OHI-S) ibu hamil dominan pada kategori baik sebanyak 22 orang (73.3%) sedangkan pada kategori sedang sebanyak 8 orang (26.7%) dan tidak terdapat pada kategori buruk. Ada hubungan antara pengetahuan dengan skor OHI-S ibu hamil terhadap kebersihan gigi dan mulut selama kehamulan di wilayah kerja Kabupatem Barru Tahun 2020.

SARAN

Menyikat gigi secara baik, benar, dan teratur agar kebersihan gigi dan mulut lebih terjaga, ibu hamil juga dianjurkan untuk menggunakan alat bantu sikat gigi seperti sikat lidah, sikat gigi interdental,

(5)

obat kumur, pasta gigi yang mengandung fluor dan benang gigi.

Penggunaan obat kumur dianjurkan untuk ibu hamil sesuai dengan indikasinya.

Penggunaan obat kumur harus dibawah pengawasan dan petunjuk dokter gigi agar tidak menimbulkan efek samping, seperti terjadinya pewarnaan gigi dan terganggunya keseimbangan flora normal rongga mulut, Mengkonsumsi makanan yang bergizi dan seimbang, seorang ibu hamil sangat dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi secara seimbang sesuai dengan prinsip pedoman gizi seimbang atau angka kecukupan gizi, supaya mempunyai daya tahan tubuh yang baik serta dapat menjaga janinnya agar dapat tumbuh dan berkembang dengan sehat dan sempurna.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik, Edisi Revisi VI, Jakarta : PT Rineka Cipta.

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. 2013. “Riset Kesehatan Dasar 2013.” Riset Kesehatan Dasar 2013.

Budiman & Riyanto A. 2013. Kapita Selekta Kuisioner Pengetahuan Dan Sikap Dalam Penelitian Kesehatan.

Jakarta : Salemba Medika pp 66-69.

Cunningham. 2013. Obstetri Williams.

Jakarta : EGC.

Ferry dan Angeline. 2018. Bebas Sakit Gigi dan Mulut pada Kehamilan.

Rapha Publishing; Yogyakarta.

Ghozali, I. 2018. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS.

Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Hamzah, Muhammad, Zuraida Usman Bany, and Sunnati. 2016. “Hubungan

Tingkat Pengetahuan

PemeliharaanKesehatan Gigi Dan Mulut Dengan Kebersihan Rongga Mulut Pada Ibu Hamil Di RSUD Meuraxa Banda Aceh.” Journal Caninus Denstistry 1(November):

39–46.

Pengurus Pusat Ikatan Bidan Indonesia (IBI). 2013. Buku 1 Standar Pelayanan Kebidanan, Pengurus Daerah IBI ; Daerah Istimewa Yogyakarta.

Kementrian Agama. Ar-Rahim. 2013.

Al-Qur’an Terjemahan, Bandung : CV Penerbit Mikraj Khazanah Ilmu.

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI). 2018. Profil Kesehatan Indonesia; Pelayanan

Kesehatan Ibu Hamil.

http://www.kemkes.go.id.

Kusmiyati. 2013. Perawatan Ibu Hamil (Asuhan Ibu Hamil). Cetakan ke-3.

Yogyakarta : Penerbit Fitramaya.

Manuaba. 2010. Ilmu kebidanan Penyakit Kandungan dan KB . Jakarta : EGC.

Manuaba, Ida Ayu handranita. 2013. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan KB, Jakarta: EGC.

Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.

Notoatmodjo, S. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.

Nursalam. 2013. Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Salemba Medika. Jakarta.

Pratiwi Meidya Arantika dan Fatimah, 2019. Jakarta: Pustaka Baru Press.

Memahami Berbagai Penyakit dan Komplikasi Kehamilan. (Patologi Kehamilan).

Prawirohardjo Sarwono. 2014. Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Rahmayani, Muhammad Adriansyah, Dewi Saputri. 2017. Pengaruh Tingkat Pendidikan dan Pekerjaan Terhadap Oral Hygiene Pada Ibu Hamil di RSUD Meuraxa Banda Aceh. Journal Caninus Denstistry Volume 2, Nomor 2 (Mei 2017): 84 - 91.

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung:

Alfabeta.

Referensi

Dokumen terkait

Jika proses pengambilan keputusan ini dibantu oleh sebuah sistem pendukung keputusan yang terkomputerisasi diharapkan subyektifitas dalam pengambilan keputusan dapat dikurangi dan

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa efektivitas pelaksanaan program imunisasi campak bagi anak di Puskesmas Juanda Kecamatan Samarinda Ulu Kota Samarinda sudah

Pengaruh Tekanan dan Penambahan Cu Terhadap Kekerasan Hasil Coran Aluminium Paduan Pada Proses Squeeze Casting.. Diajukan

Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan cara sebagai berikut : data sikap siswa setelah penerapan kurikulum yang bermuatan pendidikan antikorupsi pada mata pelajaran PKn

Pada awalnya peneliti sempat bingung untuk memilih sekolah yang akan dijadikan tempat penelitian karena syaratnya adalah harus memiliki fasilitas komputer yang lengkap,

Hasil dari penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Hawkins &amp; Williams (2017) dimana dalam penelitiannya dijelaskan hal yang dapat menjelaskan

Sasaran ketiga yang diampu oleh Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul adalah meningkatnya kualitas dan kuantitas sumberdaya peternakan, dengan

Model Oyster Perpetual Datejust 41 generasi baru klasiknya sekarang tersedia dalam baja 904L, bersama dengan versi Rolesor putih (sebuah perpaduan dari baja 904L dan emas putih