1 BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Internet merupakan kawan namun sekaligus menjadi lawan bagi sebagian orang, hal tersebut bergantung bagaimana manusia menggunakannya. Internet merupakan jaringan komputer dengan skala yang besar, yaitu skala dunia. Protocol TCP/IP pertama kali diuji dan diperkenalkan oleh US Department of Defence (US DoD) dalam proyek ARPAnet pada tahun 1969 yang menjadi landasan untuk jalannya internet.1 Berkembangnya akses internet di masa sekarang ini menyebabkan banyaknya penyedia barang dan jasa berlomba untuk menciptakan sebuah aplikasi dalam smartphone agar produk atau jasanya lebih mudah untuk diakses dan digunakan oleh banyak orang. Selain itu, kebutuhan masyarakat yang terus melonjak dan lebih menginginkan hal-hal yang praktis dapat membantu bergeraknya pertumbuhan teknologi termasuk dalam sektor keuangan.
Berbagai inovasi terus bermunculan seiring dengan berkembangnya internet dalam sektor keuangan, salah satunya adalah berupa Inovasi Keuangan Digital yang digaungkan oleh Otoritas Jasa Keuangan yang merupakan bentuk aktivitas pembaruan model bisnis dan proses bisnis suatu lembaga jasa keuangan dengan melibatkan dunia digital.2 Segala hal yang menyangkut tentang sektor keuangan dalam dunia digital biasanya lebih sering dikenal sebagai Financial Technology. National Digital Research Centre (NDRC) menyatakan bahwa teknologi finansial merupakan istilah yang digunakan untuk menyebut
1 Yuniar Supardi, Internet Untuk Segala Kebutuhan (PT Elec Media Komputindo 2009)
2 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No 13/POJK.02/2018 Tentang Inovasi Keuangan Digital di Sektor Jasa Keuangan
2 suatu bentuk inovasi di bidang finansial, dimana istilah tersebut berasal dari kata
“financial” dan “technology” yang mengacu pada inovasi finansial dengan sentuhan tekonologi modern.3
Fintech dapat dikatakan mampu untuk mempengaruhi gaya hidup masyarakat dunia terlebih lagi fintech hadir sebagai kebutuhan baru di dunia. Alasan mengapa fintech menjadi bagian penting dalam gaya hidup dan situasi keuangan di dunia karena fintech membantu pengembangan startup baru pembayaran melalui seluler yang dapat meningkatkan standar hidup masyarakat dunia. Contoh konkrit adalah fintech bagi masyarakat di Asia Selatan dapat mengatasi kemiskinan lebih dari 600 juta orang dan masih memberikan bukti nyata profit yang didapatkan dalam meningkatkan kepercayaan investor.4
Dewasa ini fintech menjadi salah satu alternatif transaksi non tunai. Berbagai macam jasa yang ditawarkan oleh fintech adalah Pembayaran, Investasi, Pembiayaan, dan Asuransi yang tergolong serupa dengan jasa keuangan konvensional. Dapat disebutkan secara gamblang fintech adalah proses menyederhanakan rantai transaksi serta menekan biaya modal dan operasional bagi penyelenggara.
Proses digitalisasi jasa keuangan memberi dampak bahwa investasi dapat dilakukan secara online melalui aplikasi. Dalam industri perbankan terdapat deposito online yang dapat dilakukan melalui internet banking atau mobile banking bahkan SMS banking. Selain itu memanfaatkan platform financial technology yang hadir melalui perangkat seluler membuat investor melalui perangkat seluler dapat menjadi penyedia modal selain lembaga
3 Chrismanto. (2017). Analisis SWOT Implementas Teknologi Finansial Terhadap Kualitas Layanan Perbankan di Indonesia
4 Alimirruchi. (2017). Analyzing Operational and Financial Performance on The Financial Technology (Fintech) Firm (Case Study on Samsung Pay).
3 keuangan seperti bank. Peer to Peer Lending yang dapat memberikan pinjaman dana kepada UMKM yang tidak memiliki akses ke perbankan.5 Dengan kemudahan akses internet dapat membuka banyak peluang bagi investor yang tidak memiliki akses ke bank.
OJK yang memiliki tugas pengaturan dimana hal tersebut disebutkan pada Pasal 6 UU Nomor 21/2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan dan untuk melaksanakan tugas pengatura OJK memiliki kewengan untuk menetapkan peraturan di sektor jasa keuangan sebagai mana diatur dalam Pasal 8 huruf b UU Nomor 21/2011 menerbitkan aturan terbaru berbentuk Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 10/POJK.05/2022 Tentang Layanan Pendanaan Bersama Berbasis Teknologi Informasi yang berbasis prinsip dengan harapan aturan ini dapat mengakomodasi perkembangan industri sekaligus memperkuat pengawasan lewat disiplin pasar. Aturan ini sekaligus mencabut POJK Nomor 77 Tahun 2016.6
Hadirnya fintech membuat pasar investasi semakin luas. Investasi sendiri menjadi sangat populer belakangan ini karena banyak publik figur yang memperlihatkan bagaimana cara mereka mengelola keuangan yang mereka hasilkan dengan Investasi. PT. Kustodian Sentral Efek Indonesia (PT. KSEI) menyatakan dalam Data Statistik Publik bahwa terdapat peningkatan jumlah investor yang cukup signifikan. Pada akhir tahun 2018 hingga akhir tahun 2019 menunjukkan kenaikan jumlah investor sebesar 53,41%. Dalam jangka waktu akhir tahun 2019 hingga akhir tahun 2020 jumlah investor sudah mencapai 3.990.753.
5 Erwin Haryono, Digitalisasi Tingkatkan Produktivitas Ekonomi, Siaran Pers Bank Indonesia, 2 Februari 2022
6 Prisma Ardianto, OJK Rilis Aturan Terbaru Fintech Lending Lebih Fleksibel, Artikel Ekonomi, diunggah melalui laman https://www.beritasatu.com/ekonomi/952117/ojk-rilis-aturan-terbaru-fintech-lending-lebih-
fleksibel/?view=all, 16 Juli 2022, diakses pada 02 Agutus 2022 pukul 15.44 WIB
4 Peningkatan juga terjadi hingga desember 2021 dengan jumlah investor yang mencapai 7.395.265 dengan persentase 85,31% 7
Investasi sendiri secara singkat dapat diartikan adalah membeli sesuatu barang dengan nilai ekonomis dengan mengharapkan sejumlah keuntungan di masa depan.
Kemudahan dalam era digital ini membuat investasi menjadi mudah untuk diakses karena cepat dan tidak memerlukan banyak persyaratan serta dapat selalu dipantau. Invetasi sendiri dapat berupa kepemilikan aset properti, emas, saham, obligasi, dan surat-surat berharga. Semakin luasnya pasar investasi muncul berbagai macam aset lainnya berupa NFT, Forex, dan Kripto. Dasar inilah memunculkan banyak perusahaan broker atau pialang yang menjalankan usahanya melalui dunia digital. Maraknya investasi dalam beberapa tahun yang menjadi sorotan masyarakat adalah model investasi menggunakan Binary Option Trading.
Binary Option dalam sejarahnya dimulai pada tahun 1974 saat Chicago Board Options Exchange (CBEO) diluncurkan secara resmi. Pada tahun 2008, opsi tersedia unuk publik pertama kalinya sebagai aset yang diperdagangkan di CBEO. Tepat pada Mei 2008, opsi biner terbuka untuk publik sebagai aset yang diperdagangkan di American Stock Exchange (AMEX), berbeda dengan CBEO, Cyprus Security and Exchange Commission (CySec) pertama kali mengklasifikasikan opsi biner sebagai aset yang dapat diperdagangkan pada tahun 2012.8
7 Data Statistik Publik PT. Kustodian Sentral Efek Indonesia, 15 Desember 2021
8 Hendy, Kronologis Sejarah Singkat Binary Option Trading, Artikel 30 September 2017
https://www.inforexnews.com/motivasi/binary-option-trading. Diakses pada tanggal 22 Maret 2022 14.57
5 Binary Option mulai memasuki Indonesia sekitar tahun 2018 melalui pemasaran media digital.9 Investasi menggunakan Binary Option saat ini sedang menyita perhatian publik terutama di Indonesia karena mudahnya akses dan persyaratan untuk menjadi seorang investor serta iming-iming hasil yang rasionya cukup tinggi menjadikan banyak masyarakat yang tergiur bahkan terjun langsung untuk menginvestasikan seluruh uangnya kepada platform Binary Option. Investasi binary option di Indonesia seolah hadir sebagai solusi bagi mereka yang ingin mengubah nasib secara instan tanpa perlu usaha banyak.
Untuk menarik investor lebih banyak perusahaan binary option menggunakan strategi yang mengemas suatu platform dengan produk dan instrumen yang meyakinkan untuk menjadi sebuah media investasi yang cerdas.
Perusahaan binary option dalam perjalanannya mengajak beberapa influencer atau publik figur dengan pengikut lebih dari 100.000 orang untuk menjadi bagian dari pemasaran produk di media sosial serta beberapa influencer yang acap kali kurang jelas latar belakangnya untuk dipoles seolah menjadi trader profesional dengan kekayan sekelas
‘Sultan’, mereka mendapat julukan ‘Sultan’ karena kerap memamerkan barang-barang mewah atau membagikan uang dengan dalih ‘giveaway’. Dasar sebuah perusahaan Binary Option menggunakan para influencer dan publik figur adalah supaya masyarakat tertarik, mengakui, dan mempercayai suatu produk.
Banyak masyarakat yang akhirnya tergiur serta tertarik menginvestasikan uangnya dengan binary option ini sehingga kebanyakan dari mereka tidak menyadari bahwa adanya praktik skema ponzi di dalamnya yang dikemas sedemikian rupa. Pada awal kemunculan
9 https://www.kompasiana.com/dnahipotesa4122/625298f3bb448646f5769982/binary-option-judi-berkedok- investasi. Diakses pada tanggal 25 Mei 2022 pukul 15.54
6 dugaan kasus penipuan yang dilakukan oleh perusahaan binary option, banyak portal berita yang menyatakan bahwa binary option adalah skema ponzi dengan modus yang lebih baru.
Kesadaran masyarakat atas pentingnya investasi tidak diimbangi dengan kecermatan mencari informasi dan ketelitian dalam memilih jenis perusahaan investasi.
Hal ini diperkuat juga dengan kurangnya literasi dan pengetahuan tentang investasi.
Kebanyakan masyarakat hanya tergiur dengan tingkat pengembalian yang tinggi, tanpa menyelidiki tentang kredibilitas dan legalitas perusahaan investasi sehingga apabila binary option ini berjalan tidak sejalan dengan pengetahuan investasi di masyarakat akan menimbulkan penderitaan berupa kerugian finansial. OJK mencatat tingkat literasi keuangan penduduk Indonesia rata-rata hanya 38% dan tingkah pemahaman pasar modal nasional hanya sekitar 5%. Hal ini sangat berbanding terbalik dengan tingkat kerugian yang dialami masyarakat Indonesia akibat dari investasi bodong yang mencapai 117 Triliun rupiah pada tahun 202110
2. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang permasalahan sebagaimana yang telah diuraikan, maka rumusan masalah yang akan dikaji dan diuraikan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana karakteristik skema ponzi dalam Binary Option ? 2. Bagaimana konsekuensi hukum bagi investor Binary Option ? 3. TUJUAN PENELITIAN
Dari rumusan masalah yang telah diuraikan, maka tujuan yang ingin dicapai dari Penelitian ini adalah sebagai berikut :
10 Mawla Robbi, Binary Option, Modus Anyar Pengikut Ponzi Akali Celah Hukum, diunggah melalui laman kumparan.com pada 17 Februari 2022, diakses pada 02 Agustus 2022
7 1. Menganalisis pemenuhan kriteria suatu kegiatan dapat dikategorikan sebagai
Skema Ponzi dalam Binary Option.
2. Menganalisis konsekuensi hukum bagi Investor yang telah menginvestasikan uangnya dalam Binary Option.
4. MANFAAT PENELITIAN
Adapun manfaat yang diharapkan Penulis dengan adanya penelitian ini antara lain adalah sebagai berikut :
1. Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat pada ilmu pengetahuan di bidang ilmu hukum dan khususnya pada Hukum Bisnis dan Hukum Perdagangan.
2. Memberikan gambaran yang jelas mengenai indikasi Skema Ponzi yang dilakukan secara terselubung yang akan merugikan masyarakat.
3. Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memunculkan ide penelitian yang lebih luas dan kompleks untuk tujuan bersama yakni menciptakan lingkungan investasi yang sehat tanpa adanya kecurangan.
5. KEGUNAAN PENELITIAN
Adapun kegunaan yang diharapkan Penulis dengan adanya penelitian ini antara lain adalah sebagai berikut :
1. Bagi Penulis
Untuk memenuhi syarat kelulusan studi Strata-1 di Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang dan sebagai penambah wawasan dan masukan dalam pengembangan pengetahuan dalam investasi.
2. Bagi Masyarakat
8 Dalam penelitian penulis ini dapat menjadi salah satu sumber/referensi yang dapat mendukung pengetahuan sehingga masyarakat umum dapat memahami lingkungan investasi tanpa kecurangan.
6. METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode penelitian yuridis normatif, atau disebut dengan penelitian undang-undang dimana penelitian ini mengkaji dengan melakukan penjelasan yang sistematis mengenai aturan-aturan hukum sebuah bagian tertentu dan menganalisis hubungan hukum. Seukuran dengan karakter Doctrinal Research “The doctrinal legal research method involves an analysis of legal propositions or legal concept is the main base of studies”.11 Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan interpretasi yang sistematis terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku, pandangan para ahli hukum, dan literatur hukum yang relevan dengan judul penelitian.
a. Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam memecahkan masalah adalah dengan menggunakan pendekatan perundang-undangan (statue approach) dan pendekatan konseptuan (conceptual approach). Pendekatan perundang-undangan (statue approach) dilakukan dengan meninjau semua undang-undang serta regulasi yang terkait dengan skema ponzi binary option.12 Pendekatan ini dilakukan dengan mempelajari kesesuaian antara Undang-Undang yang satu dengan Undang-Undang yang lain mengacu pada hierarki dalam peraturan perundang-undangan. tentang indikasi skema ponzi terselubung dalam binary option.
11 Vijai M Gawas, ‘Doctrinal Legal Research Method a Guiding Principle in Reforming the Law and Legal System towards the Research Development’ (2017) 3 International Journal od Law 129.
12 Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, Edisi Revisi, Cet.12, (Kencana Prenada Media Group 2016).
9 Pendekatan konseptual (conceptual approach) beranjak dari pandangan-pandangan dan doktrin-doktrin yang berkembang dalam ilmu hukum yang berkaitan dengan masalah hukum yang diteliti. Hal ini dikarenakan adanya ketidakpastian atau tidak ada aturan hukum untuk masalah yang dihadapi.13 Pemahaman pada pandangan dan doktrin yang berkembang dalam ilmu hukum dapat menjadi batu loncatan untuk membentuk argumentasi hukum ketika menyelesaikan isu-isu hukum yang dihadapi.
b. Bahan Hukum
Sumber hukum dalam penelitian skripsi ini menggunakan dua sumber hukum.
Yang pertama adalah sumber hukum primer yang merupakan bahan hukum yang sifatnya autoritatif, yang artinya mempunyai otoritas. Bahan Hukum primer meliputi peraturan perundang-undangan dan segala dokumen resmi yang memuat ketentuan hukum.14 Bahan hukum primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah Undang-Undang Dasar 1945, Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP), Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan, dan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik,.
Sumber hukum yang kedua adalah bahan hukum sekunder adalah dokumen atau bahan hukum yang memberikan penjelasan terhadap bahan hukum primer seperti buku- buku, artikel, jurnal, hasil penelitian, makalah dan lain sebagainya yang relevan dengan permasalahan yang akan dipecahkan.15
c. Prosedur Pengumpulan Bahan Hukum
13 Ibid. 177.
14 Ibid. 181
15 L.J. Van Apedoorn, Pengantar Ilmu Hukum, Cet. 31, PT. Pradnya Paramitha (2005), h.3
10 Pengumpulan bahan hukum dilakukan dengan mempelajari dan menelaan bahan hukum baik dari peraturan perundang-undangan, jurnal-jurnal hukum, buku-buku literatur, berita, dan bahan lainnya yang berhubungan dengan pembahasan dalam penelitian ini.
Setelah itu dianalisis dan dikutip untuk digunakan sebagai dasar melakukan penelitian ini.
d. Analisis Bahan Hukum
Metode analisis bahan hukum yang digunakan dalam penelitian ini bersifat kualitatif dengan mempelajari seluruh sumber bahan hukum yang diperoleh kemudian dilakukan analisis sehingga memperoleh temuan hukum atau konstruksi hukum yang berkaitan dengan isu hukum yang hendak diselesaikan, dalam hal ini mencari bagaimana pengaturan mengenai praktik Skema Ponzi terselubung dalam Binary Option.
7. SISTEMATIKA PENULISAN
Sistematika penulisan penelitian hukum ini terdiri dari 4 (empat bab), yang diuraikan sebagaimana berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Pada Bab (I) pertama merupakan penjelasan latar belakang, yang memuat dasar ideal das sollen dan realita das sein, latar belakang yaitu suatu masalah yang memerlukan kajian lebih mendalam. Rumusan masalah yang akan diturunkan dari latar belakang berisi pertanyaan yang akan diangkat dan dibahas. Selain itu tujuan penelitian, kepentingan penelitian, kegunaan, metode dan sistem penelitian untuk memudahkan penyusunan penulisan penelitian hukum ini.
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
Pada Bab (II) dua ini, penulis menguraikan konsep, maupun kajian dari teori pokok
11 penelitian yang berkaitan dengan permasalahan yang penulis telesuri yaitu pembahasan-pembahasan yang berkaitan dengan pembahasan Indikasi Skema Ponzi Terselubung Dalam Binary Option.
Bab III : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada Bab (III) tiga ini, merupakan penjelasan yang menjadi pokok bahasan sebagai objek penulisan. Fokus pembahasan dalam bab ini pertama terkait dengan karakteristik skema ponzi dalam binary lalu yang kedua terkait dengan konsekuensi hukum bagi investor yang menginvestasikan uangnya pada Binary Option.
Bab IV : PENUTUP
Pasa Bab (IV) empat ini merupakan kesimpulan yang menjadi inti dari penjelasan pada Bab (III)