TUGAS PENDAHULUAN
KONSELING DAN INFORMASI OBAT INFEKSI BAKTERI DAN JAMUR 1. Peptic ulcer (karena H.pylori)
Nn. MN (28 tahun) merupakan mahasiswa S2 pada suatu universitas. Pasien memiliki gejala nyeri abdominal, perut kembung, dan mual sejak 2 minggu yang lalu. Nyeri terkadang disertai dengan rasa terbakar (heartburn). Nyeri yang dirasakan awalnya terjadi beberapa kali sehari (biasanya diantara waktu makan dan terkadang menyebabkan pasien terbangun di malam hari), namun frekuensi nyeri tersebut meningkat sejak seminggu yang lalu. Berdasarkan pemeriksaan, tanda vital dan lab pasien normal. Namun, dari tes UBT (Urea breath test), pasien didiagnosis mengalami peptic ulcer karena H. pylori. Pasien mengkontak anda di apotek (via video call) untuk menebus resep.
a. Informasi yang perlu digali/ditanyakan pada pasien saat konseling - Berapa usia, BB, dan TB pasien?
- Gejala apa saja yang dirasakan?
- Seperti apa gejala yang dirasakan?
- Apakah sebelumnya pernah melakukan kunjungan ke dokter? Atau ini baru yang pertama?
- Apakah ada obat yang sedang dikonsumsi? Herbal, vitamin, suplemen?
- Apakah ada alergi terhadap obat atau alergi lainnya?
- Apakah ada kondisi medis lain yang sedang dialami?
- Apakah ada kebiasaan merokok/minum alkohol
- 3 Prime Question: 1. Apakah dokter sudah memberitahu kegunaan obat yang diresepkan?; 2.
Apakah dokter sudah memberitahu cara penggunaan obat yang diresepkan?; 3. Apakah dokter sudah memberitahu harapan dari penggunaan obat yang diresepkan?
Penggalian informasi tambahan:
- Bagaimana hasil lab
- Bagaimana aktivitas sehari-hari pasien (olahraga, gaya hidup, makanan dll)?
b. Informasi terkait penyakit : Definisi, etiologi, guideline terapi, dll
Definisi
Asam lambung merupakan komponen penting dari komplikasi saluran gastrointestinal (GI) bagian atas termasuk gastritis, erosi, dan ulkus peptik. Penyakit ulkus peptikum merupakan luka pada lambung yang memiliki ukuran lebih besar dari sama dengan 5 mm, dan juga dalam ke muskularis mukosa.
Etiologi
Helicobacter pylori
H. pylori adalah bakteri yang mungkin bakteri untuk bertahan hidup di lingkungan asam lambung.
Dam menyebabkan rusaknya lapisan lambung yang memungkinkan H. pylori untuk berkembang.
H. pylori terutama ditularkan melalui rute orang ke orang melalui kontak gastro-oral (muntah) atau fecal-oral (diare). Faktor risiko untuk tertular H. pylori termasuk kontak dekat dalam rumah tangga, status sosial ekonomi rendah, dan negara asal.
Manifestasi Klinik
Test untuk H. pylori
Guideline Terapi
Pengobatan ditujukan untuk meredakan nyeri, menyembuhkan, mencegah kekambuhan, dan mengurangi komplikasi. Antimikroba dalam kombinasi dengan obat antisekresi (PPI atau H2RA) membasmi infeksi H. pylori memungkinkan penyembuhan ulkus dan menghilangkan gejala ulkus.
c. Informasi terkait obat untuk disampaikan pada pasien 1. Nama obat: Omeprazole
Indikasi: Ulkus peptikum
Kontraindikasi: hipersensitivitas Bentuk sediaan: tablet 20 mg
Penggunaan: dua kali sehari satu tablet
Efek samping: konstipasi, diare, mual, muntah, kembung (beri tahu dokter apabila gejala tersebut parah)
Penyimpanan: Simpan dalam kotak tertutup rapat dan jauh dari jangkauan anak-anak.
Simpan pada suhu ruang dan jauhkan dari suhu panas dan lembab dan jangan dibekukan.
2. Nama obat: Abbotic
Indikasi: infeksi mikroba (antibiotic)
Kontraindikasi: hipersensitivitas, Pasien dengan gangguan jantung atau elektrolit.
Bentuk sediaan: tablet 500 mg
Penggunaan: dua kali sehari satu tablet
Efek samping: diare, mual, nyeri dan rasa tidak nyaman pada perut bagian atas atau dada akibat gangguan pada sistem pencernaan, gangguan pengecapan pada lidah, sakit kepala
Penyimpanan: Simpan dalam kotak tertutup rapat dan jauh dari jangkauan anak-anak.
Simpan pada suhu ruang dan jauhkan dari suhu panas dan lembab dan jangan dibekukan.
3. Nama obat: Amoksisilin
Indikasi: Infeksi mikroba (antibiotic) Kontraindikasi: hipersensitivitas Bentuk sediaan: Tablet 500 mg
Penggunaan: dua kali sehari dua tablet
Efek samping: diare, mual, muntah, pusing (beri tahu dokter apabila gejala tersebut parah)
Penyimpanan: Simpan dalam kotak tertutup rapat dan jauh dari jangkauan anak-anak.
Simpan pada suhu ruang dan jauhkan dari suhu panas dan lembab dan jangan dibekukan.
4. Rekomendasi terapi non farmakologi
Modifikasi gaya hidup, termasuk pengurangan stres dan berhenti merokok. Tidak ada diet khusus yang direkomendasikan untuk pasien namun, pasien harus menghindari makanan dan minuman (misalnya, makanan pedas, kafein, dan alkohol) yang menyebabkan dispepsia atau yang memperparah gejala maag.
5. Monitoring efikasi dan efek samping
- Resolusi gejala PUD seperti nyeri epigastrium dan dyspepsia
- Adanya efek samping (misalnya, N/V/D (PPI, H2RA, metronidazol, antibiotik lain), sakit kepala (PPI dan H2RA)
- Kepatuhan pasien terhadap rencana pengobatan menggunakan berbagai sumber informasi - Pantau pasien untuk gejala kekambuhan PUD, terutama jika faktor risikonya berubah
2. Kandidiasis Vulvovaginitis
Ny. PQ (37 tahun) mengalami gejala gatal pada vagina, keputihan, dan nyeri saat urinasi sejak 4 hari yang lalu. Ny. PQ jarang mengganti pakaian dalam dan hanya mandi sekali dalam sehari. Ny.
PQ merupakan ibu rumah tangga yang sudah menikah, namun belum memiliki anak. Setelah menemui dokter, pasien mengkontak anda di apotek (via video call) untuk menebus resep.
a. Informasi yang perlu digali/ditanyakan pada pasien saat konseling - Berapa usia, BB, dan TB pasien?
- Gejala apa saja yang dirasakan?
- Seperti apa gejala yang dirasakan?
- Apakah sebelumnya pernah melakukan kunjungan ke dokter? Atau ini baru yang pertama?
- Apakah ada obat yang sedang dikonsumsi? Herbal, vitamin, suplemen?
- Apakah ada alergi terhadap obat atau alergi lainnya?
- Apakah ada kondisi medis lain yang sedang dialami?
- Apakah ada kebiasaan merokok/minum alkohol
- 3 Prime Question: 1. Apakah dokter sudah memberitahu kegunaan obat yang diresepkan?; 2.
Apakah dokter sudah memberitahu cara penggunaan obat yang diresepkan?; 3. Apakah dokter sudah memberitahu harapan dari penggunaan obat yang diresepkan?
Penggalian informasi tambahan:
- Bagaimana hasil lab
- Bagaimana aktivitas sehari-hari pasien (olahraga, gaya hidup, makanan dll)?
b. Informasi terkait penyakit : Definisi, etiologi, guideline terapi, dll Definisi
Kandidiasis vulvovaginal mengacu pada infeksi pada individu dengan atau tanpa gejala yang memiliki kultur vagina positif untuk spesies Candida. Kandidiasis vulvovaginal dapat diklasifikasikan sebagai sporadis atau berulang dan dapat didefinisikan sebagai uncomplicated, yang mengacu pada infeksi sporadis yang rentan terhadap semua bentuk terapi antijamur terlepas dari durasi pengobatan. Atau Complicated rumit, di mana pertimbangan faktor-faktor yang mempengaruhi inang, mikroorganisme, dan farmakoterapi semuanya memiliki peran penting dalam keberhasilan pengobatan.
Manifestasi klinik
Guideline
Tujuan terapi adalah resolusi lengkap gejala pada pasien yang memiliki gejala VVC. Tes penyembuhan tidak diperlukan jika gejalanya hilang. Agen antimikotik yang digunakan dalam pengobatan VVC tidak memenuhi definisi sebagai agen fungisida karena tingkat pembunuhannya yang lebih lambat. Pada akhir terapi, jumlah organisme hidup turun di bawah kisaran yang dapat dideteksi.
c. Informasi terkait obat untuk disampaikan pada pasien Nama obat: Nystatin
Indikasi: Kandidiasis Vulvovaginitis Kontraindikasi: hipersensitivitas Bentuk sediaan:
Dosis: 100.000IU
Penggunaan: satu kali sehari
Efek samping: diare, mual, kembung atau sakit perut (beri tahu dokter apabila gejala tersebut parah)
Penyimpanan: Simpan dalam kotak tertutup rapat dan jauh dari jangkauan anak-anak. Simpan pada suhu ruang dan jauhkan dari suhu panas dan lembab dan jangan dibekukan.
Harga:
d. Rekomendasi terapi non farmakologi
Modifikasi gaya hidup terutama kebersihan. Pasien disarankan untuk menghindari sabun dan parfum keras yang dapat menyebabkan atau memperburuk iritasi vulva. Area genital harus tetap bersih dan kering dengan menghindari pakaian yang sempit. Mandi air dingin dapat menenangkan kulit.
e. Monitoring efikasi dan efek samping
Pantau resolusi lengkap gejala dalam 24-48 jam inisiasi terapi (gatal, keputihan yang menggumpal). Tentukan adanya efek samping (mual, ketidaknyamanan perut, iritasi vagina).
Rujuk ke penyedia layanan kesehatan lain jika gejala tidak hilang meskipun sudah patuh.
Daftar Pustaka:
ASHP. 2021. Amoxicillin. Diakses dari https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a685001.html Nystatin. Diakses dari https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a682758.html Omeprazole. Diakses dari https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a693050.html
Dipiro, JT. Yee, GC. Posey, LM. Haines, ST. Nolin, TD. Ellingrod, V. (2020). Pharmacotherapy A Phatophysiology Approach 11ed. Mc Graw Hill.