• Tidak ada hasil yang ditemukan

Vol. 8, No. 2, April 2020

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Vol. 8, No. 2, April 2020"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

235

Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning dalam Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Materi Akuntansi

Sebagai Sistem Informasi Di Kelas XII IIS 3 SMA Negeri 1 Syamtalira Aron

Nurmiati

Guru SMA Negeri 1 Syamtalira Aron Aceh Utara Email: [email protected]

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan yaitu untuk mendeskripsikan peningkatan hasil belajar peserta didik pada materi akuntansi sebagai sistem informasi di kelas XII IIS 3 SMA Negeri 1 Syamtalira Aron tahun pelajaran 2019/2020. Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan, mulai bulan Juli sampai dengan bulan September 2019, semester ganjil tahun pelajaran pelajaran 2019/2020. Subjek dalam penelitian adalah peserta didik kelas XII IIS 3, dengan jumlah peserta didik dalam kelas ini sebanyak 29 peserta didik. Penelitian yang dilakukan ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilakukan sebanyak dua siklus. Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu tes siklus dan lembar observasi aktivitas guru dan peserta didik. Hasil tes siklus dianalisis menggunakan rumus persentase. Hasil observasi dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif persentase. Hasil penelitian menunjukkan pada siklus I persentase peserta didik yang telah mencapai KKM sebesar 72,41%, pada siklus II seluruh peserta didik telah mencapai KKM dengan persentase 100% dan mengalami peningkatan sebesar 27,59%. Aktivitas guru dalam melaksanakan pembelajaran pada siklus I rata-rata keseluruhan yang diperoleh sebesar 3,72 dengan kategori baik.

Sedangkan pada siklus II rata-rata keseluruhan yang diperoleh sebesar 4,78 dengan kategori sangat baik dan mengalami peningkatan sebesar 1,06. Aktivitas peserta didik dalam mengikuti pembelajaran pada siklus I memiliki rata-rata sebesar 66,67% dan berada pada kategori baik. Pada siklus II aktivitas peserta didik dalam mengikuti pembelajaran telah lebih aktif dibandingkan siklus I dan memiliki rata-rata sebesar 91,7% berada pada kategori baik sekali dan mengalami peningkatan sebesar 25,03%. Sehingga dapat disimpulkah bahwa melalui penerapan model pembelajaran discovery learning dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik pada materi akuntansi sebagai sistem informasi di kelas XII IIS 3 SMA Negeri 1 Syamtalira Aron tahun pelajaran 2019/2020.

Kata Kunci: Discovery Learning, Hasil Belajar, Akuntansi, Sistem Informasi

PENDAHULUAN

Keberhasilan proses pendidikan di Indonesia tidak terlepas dari kegiatan proses belajar di sekolah, sebab secara langsung kegiatan pembelajaran dapat menentukan kesuksesan belajar. Melalui pendidikan seseorang diharapkan mampu membangun sikap

(2)

236

dan tingkah laku serta kemampuan dan ketrampilan bagi masyarakat, bangsa dan negara.

Banyak faktor yang menentukan suatu keberhasilan dalam pendidikan, faktor yang paling mendukung yaitu faktor dalam diri peserta didik dimana peserta didik tersebut memiliki minat bakat dan motivasi dalam belajar yang tinggi. Faktor keluarga dan lingkungan juga berpengaruh dalam keberhasilan dalam pendidikan.

Keberhasilan peserta didik dalam pembelajaran jika tidak diikuti dengan minat dalam diri peserta didik, tujuan pembelajaran tidak akan tercapai. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), khususnya ekonomi, sangat diperlukan adanya pembelajaran yang tepat dan optimal bagi peserta didik baik secara intelektual maupun emosional.

Menurut Budimansyah (2003:1) “Ilmu ekonomi merupakan ilmu atau seni tentang upaya manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang banyak, bervariasi dan berkembang dengan sumber daya yang ada melalui pilihan kegiatan produksi, konsumsi, dan distribusi”. Untuk menyampaikan ilmu ekomoni yang terdapat dalam mata pelajaran ekonomi di sekolah, guru memiliki peranan yang sangat penting. Menurut Atmaka (2004:17), pendidik atau guru adalah orang yang bertanggung jawab untuk memberikan bantuan kepada peserta didik dalam pengembangan baik fisik dan spiritual. Seorang guru harus bisa menguasai strategi pembelajaran dalam penyampaian materi, dan bisa mengkondisikan suasana kelas menjadi lebih kondusif, sehingga peserta didik bisa termotivasi dan minat dalam belajar dapat meningkat.

Suatu kondisi pembelajaran yang kondusif dan menyenangkan diharapkan mampu membuat peserta didik belajar, karena secara tidak langsung peserta didik akan termotivasi untuk aktif dalam kegiatan belajar mengajar dikelas. Dalam kegiatan belajar mengajar terdiri atas komponen-komponen yang saling bekerja sama untuk mencapai tujuan pembelajaran. Adapun komponen-komponen tersebut antara lain: (a) peserta didik; (b) tenaga pendidik; (c) materi pelajaran; (d) media atau peralatan pembelajaran; (e) strategi dan metode pembelajaran; (f) evaluasi atau hasil penilaian; (g) lingkungan pembelajaran;

serta (h) pengelolaan kelas (Iskandar, 2009: 31). Apabila semua komponen tersebut dapat bekerjasama secara maksimal maka kegiatan belajar mengajar akan berjalan lancar dan diharapkan hasil belajar peserta didik baik dan tujuan pembelajaran tercapai.

Sebagai salah satu komponen dalam pendidikan, eksistensi guru menjadi hal yang begitu penting peranannya. Sehingga di dalam proses belajar mengajar guru haruslah memberikan atau berbagi pengetahuan kepada peserta didiknya sehingga peserta didik dapat mengetahui segala sesuatu yang belum peserta didik ketahui serta dapat memahaminya dengan menemukan materinya sendiri, dari kegiatan belajar yang menjadikan sebuah pengalaman yang dilakukan peserta didiknya tersebut dapat memperluas pengetahuan peserta didik dan meningkatkan hasil belajar peserta didik di sekolah. Selain proses belajar mengajar guru juga harus bisa memberikan sikap seperti:

sikap percaya diri, sikap peduli dan sikap tanggung jawab dalam proses belajar memgajar kepada peserta didik. Proses pembelajaran merupakan inti dari proses pendidikan dengan guru sebagai pengelolanya. Menurut Sugihartono (2007:73), pembelajaran merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menciptakan suasana atau memberi pelayanan agar peserta didik belajar. Untuk itu, harus dipahami bagaimana peserta didik memperoleh pengetahuan dan kegiatan belajarnya. Jika guru dapat memahami proses pemerolehan

(3)

237 pengetahuan, maka guru akan dapat menentukan strategi pembelajaran yang tepat bagi peserta didiknya.

Berdasarkan pengalaman peneliti selama mengajar ekonomi di SMA Negeri 1 Syamtalira Aron di Kelas XII IIS 3, pada umumnya ekonomi dianggap sebagai mata pelajaran yang membosankan, karena di dalam belajarnya lebih banyak menghafal.

Diketahui juga masih banyak peserta didik di kelas XII IIS yang belum mencapai nilai KKM. Peserta didik kurang berpartisipasi aktif dalam pembelajaran dan rendahnya motivasi berprestasi peserta didik. Rendahnya hasil belajar ekonomi tidak mutlak disebabkan kurangnya kemampuan peserta didik dalam mempelajari pelajaran ekonomi, tetapi ada faktor lain yang mempengaruhi seperti guru cenderung masih menggunakan pembelajaran konvensional yang menstranfer ilmu pada peserta didik sehingga peserta didik pasif, kurang kreatif bahkan merasa bosan dan bagaimana aktivitas peserta didik tersebut dalam belajar.

Oleh karena itu, peneliti harus menerapkan model pembelajaran yang dapat memotivasi peserta didik agar minat dan kemauannya untuk mencapai hasil belajar bisa maksimal. Model pembelajaran yang dipilih peneliti adalah model pembelajaran discovery learning. Model pembelajaran discovery learning merupakan suatu rangkaian kegiatan pembelajaran yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan peserta didik untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, dan logis sehingga mereka dapat menemukan sendiri pengetahuan, sikap dan keterampilan sebagai wujud adanya perubahan perilaku (Hanafiah dan Suhana, 2010:77). Hosnan (2014: 282) mendefenisikan bahwa discovery learning adalah suatu model untuk mengembangkan cara belajar aktif dengan menemukan sendiri, menyelidiki sendiri, maka hasil yang diperoleh akan setia dan tahan lama dalam ingatan. Melalui belajar penemuan, peserta didik juga bisa belajar berpikir analisis dan mencoba memecahkan sendiri masalah yang dihadapi.

Sani (2014: 97) mengungkapkan bahwa discovery learning adalah menemukan konsep melalui serangkaian data atau informasi yang diperoleh melalui pengamatan atau percobaan. Melalui model pembelajaran discovery learning pembelajaran menekankan pada pengalaman langsung dan pentingnya pemahaman struktur atau ide-ide penting terhadap suatu disiplin ilmu, melalui keterlibatan peserta didik secara aktif dalam pembelajaran. Jadi peserta didik memperoleh pengetahuan yang belum diketahuinya tidak melalui pemberitahuan, melainkan melalui penemuan sendiri. Model pembelajaran discovery learning menjadikan guru sebagai fasilitator. Guru membimbing peserta didik dimana guru diperlukan. Model pembelajaran discovery learning ini dapat digunakan pada pelajaran Ekonomi materi akuntansi sebagai sistem informasi, karena dalam pembelajaran peserta didik didorong untuk berpikir sendiri, menganalisis sendiri dari kegiatan yang telah dilakukan. Sehingga peserta didik terlibat aktif dalam pembelajaran dan lebih mudah dalam memahai materi pembelajaran.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakna di kelas XII IIS 3 SMA Negeri 1 Syamtalira Aron tahun pelajaran 2019/2020, adapun alasan dilakukannya di kelas ini adalah karena pada tahun ajaran 2019/2020 peneliti mengajar di SMA tersebut. Pelaksanaan penelitian pada

(4)

238

semester ganjil tahun ajaran 2019/2020 yang dimulai dari bulan bulan Juli sampai dengan bulan September tahun 2019. Subjek dalam penelitian adalah peserta didik kelas XII IIS 3 SMA Negeri 1 Syamtalira Aron tahun pelajaran 2019/2020, dengan jumlah peserta didik dalam kelas ini sebanyak 29 peserta didik. Penelitian yang dilakukan ini adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas merupakan sebuah kegiatan yang dilaksanakan untuk mengamati kejadian-kejadian dalam kelas untuk memperbaiki praktek dalam pembelajaran agar lebih berkualitas dalam proses sehingga hasil belajar pun menjadi lebih baik. (Bahri, 2012: 8). Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan tes dan observasi. Data dianalisis dengan rumus persentase.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Kondisi Awal

Peneliti merupakan salah satu guru yang mengajar mata pelajaran ekonomi di kelas XII IIS 3 SMA Negeri Syamtalira Aron Aceh Utara tahun pelajaran 2019/2020. Peneliti melakukan observasi di kelas tersebut untuk mengetahui perkembangan hasil belajar peserta didik. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan diketahui, pada umumnya ekonomi dianggap sebagai mata pelajaran yang membosankan, karena di dalam belajarnya lebih banyak menghafal. Diketahui juga masih banyak peserta didik di kelas XII IIS yang belum mencapai nilai KKM. Peserta didik kurang berpartisipasi aktif dalam pembelajaran dan rendahnya motivasi berprestasi peserta didik. Rendahnya hasil belajar ekonomi tidak mutlak disebabkan kurangnya kemampuan peserta didik dalam mempelajari pelajaran ekonomi, tetapi ada faktor lain yang mempengaruhi seperti guru cenderung masih menggunakan pembelajaran konvensional yang menstranfer ilmu pada peserta didik sehingga peserta didik pasif, kurang kreatif bahkan merasa bosan dan bagaimana aktivitas peserta didik tersebut dalam belajar. Untuk mengatasi permasalahan ini, peneliti mencoba menerapkan model pembelajaran yang melibatkan peserta didik dalam proses pembelajaran yaitu model pembelajaran discovery learning.

Model pembelajaran discovery learning menjadikan peserta didik aktif dalam pembelajaran, karena model pembelajaran ini menekankan penemuan melalui serangkaian data atau informasi yang diperoleh melalui pengamatan atau percobaan.

Dalam model pembelajaran discovery learning guru berperan sebagai fasilitator yang membimbing peserta didik memahami materi ekonomi sebagai sistem informasi pada pelajaran Ekonomi. Keterlibatan peserta didik secara aktif dalam pembelajaran akan mempermudah peserta didik dalam memahami materi pelajaran. sehingga peneliti tertarik untuk menerapkan model pembelajaran discovery learning pada pelajaran ekonomi materi ekonomi sebagai sistem informasi.

Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I Perencanaan

Pada tahapan ini peneliti menyusun RPP dengan menerapkan model pembelajaran discovery learning tentang materi sejarah akuntansi, pengertian dan manfaat akuntansi, pemakai informasi akuntansi, karakteristik kualitas informasi akuntansi dan prinsip dasar akuntansi. Peneliti juga menyusun Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) yang bertujuan untuk memudahkan peserta didik dalam memahami materi dengan menyelesaikan

(5)

239 permasalahan yang terdapat di LKPD. Untuk melakukan observasi kegiatan pembelajaran peneliti juga menyiapkan lembar observasi aktivitas peserta didik dan lembar observasi kinerja guru dalam pelaksanakan proses pembelajaran. Selanjutnya peneliti menyiapkan instrumen tes siklus II berupa soal essay yang diberikan pada akhir siklus untuk mengetahui peningkatan hasil belajar peserta didik.

Pelaksanaan Tindakan

Peneliti melaksanakan proses pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran discovery learning. Pada siklus ini dilaksanakan 3 kali pertemuan, pertemuan pertama dan kedua merupakan kegiatan pembelajaran dengan alokasi waktu 2 x 45 menit, sedangkan pertemuan ketiga merupakan tes siklus dengan alokasi waktu 2 x 45 menit. Berikut ini uraian pelaksanaan pembelajaran dan tes siklus yang dilaksanakan peneliti. Hasil tes peserta didik dapat dilihat paada tabel berikut.

Tabel 1. Hasil Belajar Peserta Didik Siklus I

No Kode Peserta Didik KKM Nilai Keterangan 1 Peserta Didik 1

71

75 Tuntas

2 Peserta Didik 2 75 Tuntas

3 Peserta Didik 3 80 Tuntas

4 Peserta Didik 4 65 Tidak Tuntas

5 Peserta Didik 5 75 Tuntas

6 Peserta Didik 6 85 Tuntas

7 Peserta Didik 7 75 Tuntas

8 Peserta Didik 8 85 Tuntas

9 Peserta Didik 9 80 Tuntas

10 Peserta Didik 10 70 Tidak Tuntas

11 Peserta Didik 11 80 Tuntas

12 Peserta Didik 12 80 Tuntas

13 Peserta Didik 13 65 Tidak Tuntas

14 Peserta Didik 14 80 Tuntas

15 Peserta Didik 15 65 Tidak Tuntas

16 Peserta Didik 16 80 Tuntas

17 Peserta Didik 17 75 Tuntas

18 Peserta Didik 18 80 Tuntas

19 Peserta Didik 19 85 Tuntas

20 Peserta Didik 20 65 Tidak Tuntas

21 Peserta Didik 21 80 Tuntas

22 Peserta Didik 22 75 Tuntas

23 Peserta Didik 23 80 Tuntas

24 Peserta Didik 24 65 Tidak Tuntas

25 Peserta Didik 25 70 Tidak Tuntas

26 Peserta Didik 26 80 Tuntas

27 Peserta Didik 27 65 Tidak Tuntas

(6)

240

28 Peserta Didik 28 75 Tuntas

29 Peserta Didik 29 80 Tuntas

Jumlah 2190

Rata-rata keseluruhan 75,52

Persentase yang mencapai KKM 72,41%

Persentase yang belum mencapai KKM 27,59%

Berdasarkan data pada tebel di atas peserta didik yang telah mencapai KKM sebanyak 21 peserta didik dengan persentase 72,41%, sedangkan peserta didik yang belum mencapai KKM sebanyak 8 peserta didik dengan persentase 27,59%. Rata-rata keseluruhan peserta didik sebesar 72,52. Berdasarkan persentase peserta didik yang telah mencapai KKM diketahui bahwa hasil belajar peserta didik belum mencapai indikator keberhasilan penelitian.

Observasi

Hasil observasi aktivitas guru mengajar

Hasil observasi dapat terhadap aktivitas peneliti mengajar dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 2. Hasil Observasi Guru Mengajar Siklus I

No. Aktivitas yang Diamati Skor

1 2 3 4 5

A Kegiatan Pendahuluan

1 Memberi salam dan berdoa untuk memulai pembelajaran 2 Mempersiapkan kelas agar lebih kondusif untuk memulai proses

KBM

3 Memberikan motivasi

4 Menginformasikan tujuan pembelajaran

5 Menyampaikan langkah-langkah pembelajaran dengan

menggunakan pembelajaran Discovery Learning

6 Mengkondisikan peserta didik untuk duduk berkelompok

B Kegiatan Inti

1 Manyampaikan materi singkat

2 Memberikan LKPD

3 Mengoptimalkan interaksi peserta didik dalam bekerja

4 Membimbing dan mengamati peserta didik

5 Mengajukan dan menjawab pertanyaan

6 Mengarahkan peserta didik untuk menemukan jawaban dan cara

menjawab soal, dengan memberikan bantuan terbatas 7 Mendorong peserta didik untuk mau bertanya, mengeluarkan

pendapat atau menjawab pertanyaan

8 Memimpin diskusi kelas/menguasai kelas

(7)

241

C Kegiatan Penutup

1 Memberikan penguatan kembali tentang materi

2 Memberikan umpan balik

3 Membimbing peserta didik merangkum materi

4 Mengucapkan salam mengakhiri pertemuan

Jumlah 0 1 5 10 2

Jumlah Skor 0 2 15 40 10

Jumlah Skor Keseluruhan 67

Rata-rata 3,72 (Baik)

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa peneliti dalam melaksanakan proses pembelajaran belum maksimal. Kategori penilaian rata-rata keseluruhan yang diperoleh yaitu baik. Dalam melaksanakan pembelajaran peneliti masih memiliki kekurangan terutama dalam mengkondisikan peserta didik untuk duduk berkelompok. Terlihat ketika pembagian kelompok masih ada peserta didik yang gaduh dan terlihat tidak serius dalam mengikuti pembelajaran sehingga memakan waktu yang lebih lama. Kemudian dalam memberikan materi singkat dan mengoptimalkan interaksi peserta didik dalam bekerja masih kurang serta memimpin diskusi kelas/menguasai kelas, terlihat masih adanya peserta didik yang mengobrol dan cuek terhadap penyelesaian permasalahan yang terdapat di LKPD. Oleh karena itu peneliti harus lebih tegas dan harus dapat menguasai kelas agar kegiatan pembelajaran sesuai dengan yang diharapkan. Sedangkan untuk aspek lainnya, peneliti telah melakukan dengan baik.

Hasil observasi aktivitas peserta didik

Hasil observasi dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 3. Hasil Observasi Aktivitas Peserta Didik Siklus I

No. Aktivitas yang Diamati Hasil Pengamatan

1 2 3 4

I Kegiatan Pendahuluan

1 Memberi/menjawab salam dan berdoa

2 Mendengarkan arahan dan motivasi guru

3 Menyiapkan bahan untuk belajar

4 Kesiapan untuk mengikuti proses belajar II Kegiatan Inti

1 Mendengar dan mengamati penjelasan dari guru 2 Bertanya/menanggapi setiap permasalahan 3 Memiliki antusias dan disiplin dalam belajar

4 Berinteraksi dalam berdiskusi

5 Menyelesaikan tugas secara tepat waktu

(8)

242

6 Mempresentasikan hasil diskusi didepan kelas III Kegiatan Penutup

1 Menanggapi umpan balik yang diberikan

2 Merangkum pembelajaran

Jumlah 0 5 6 1

Jumlah Skor 0 10 18 4

Jumlah Skor Keseluruhan 32

Sekor Maksimal 48

Rata-rata (%) 66,67% (Baik)

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa peserta didik masih kurang dalam menyiapkan bahan untuk belajar. Ada peserta didik yang ketinggalan buku paket, sehingga menghambat pembelajaran. Kesiapan untuk mengikuti proses belajar masih kurang terlihat disaat peneliti membagi kelompok peserta didik masih ada peserta didik yang gaduh dan enggan duduk dalam kelompoknya. Memiliki antusias dan disiplin dalam belajar, berinteraksi dalam diskusi dan menyelesaikan tugas secara tepat waktu juga kurang, terlihat dari masih adanya peserta didik yang mengobrol dan cuek terhadap penyelesaian permasalahan yang terdapat di LKPD. Dengan masing-masing aspek memperoleh nilai 2.

Dalam mendengarkan arahan dan motivasi guru, mendengarkan dan mengamati penjelasan dari guru sudah agak baik. Peserta didik agak lebih fokus dalam pembelajaran.

Dalam bertanya atau menaggapi setiap permasalahan juga belum sempurna, masih ada peserta didik yang malu-malu dan ragu dalam bertanya dan menyampaikan pendapatnya.

Dalam mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas juga belum sempurna. Masih ada kelompok yang belum menyelesaikan LKPD disaat kelompok lain sudah akan tampil untuk mempresentasikan hasil diskusi mereka. Dalam memberikan umpan balik dan merangkum pembelajaran juga masih kurang. Masing-msing aspek memperoleh nilai 3.

Secara keseluruhan rata-rata aktivitas peserta didik sebesar 66,67% atau berada pada kategori baik.

Refleksi

Berdasarkan hasil tes diketahui bahwa nilai yang diperoleh peserta didik belum mencapai indikator keberhasilan penelitian. Dari hasil observasi aktivitas peneliti selama proses pembelajaran juga terdapat kekurangan, dimana masih ada beberapa aspek pengamatan yang belum sempurna dilakukan peneliti, diantaranya mengkondisikan peserta didik kedlam kelompok, menyampaikan materi singkat, mengoptimalkan interaksi peserta didik dalam bekerja serta memimpin diskusi kelas/menguasai kelas. Dari hasil observasi aktivitas peserta didik diketahui masih ada peserta didik yang melakukan kegiatan di luar KBM. Oleh karenanya peneliti harus melakukan perbaikan dalam pelaksanaan pembelajaran pada siklus II nantinya. Adapun perbaikan yang harus dilakukan peneliti adalah, harus mampu menguasai kelas, dan memberikan penegasan, serta lebih maksimal dalam mengoptimalkan interaksi peserta didik dalam bekerja.

(9)

243 Diskripsi Hasil Penelitian Siklus II

Perencanaan

Penyusunan perencanaan yang dilakukan oleh peneliti yaitu menetapkan perbaikan yang harus dilakukan oleh peneliti dalam pembelajaran. Selanjutnya peneliti menyususun RPP dengan menggunakan mode pembelajaran discovery learning dengan materi tentang bidang-bidang akuntansi, profesi akuntansi, dan etika profesi akuntansi. Peneliti juga menyusun Lembar Kerja Peserta Didik LKPD yang bertujuan untuk memudahkan peserta didik dalam memahami materi dengan menyelesaikan permasalahan yang terdapat di LKPD. Untuk melakukan observasi kegiatan pembelajaran peneliti juga menyiapkan lembar observasi aktivitas peserta didik dan lembar observasi kinerja guru dalam pelaksanakan proses pembelajaran. Selanjutnya peneliti menyiapkan instrumen tes siklus II berupa soal essay yang diberikan setiap siklus untuk mengetahui peningkatan hasil belajar peserta didik.

Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan dilakukan dalam tiga kali pertemuan. Pertemuan pertama dan kedua merupakan kegiatan pembelajaran dengan alokasi waktu masing-masing 2 x 45 menit.

Sedangkan pertemuan ketiga merupakan pelaksanaan tes siklus II dengan alokasi waktu 2 x 45 menit. Berikut pemaparan pelaksanaan tindakan yang dilakukan oleh peneliti. Hasil tes siklus dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 4. Hasil Belajar Peserta Didik Siklus II

No Kode Peserta Didik KKM Nilai Keterangan 1 Peserta Didik 1

71

85 Tuntas

2 Peserta Didik 2 80 Tuntas

3 Peserta Didik 3 90 Tuntas

4 Peserta Didik 4 75 Tuntas

5 Peserta Didik 5 85 Tuntas

6 Peserta Didik 6 95 Tuntas

7 Peserta Didik 7 85 Tuntas

8 Peserta Didik 8 90 Tuntas

9 Peserta Didik 9 100 Tuntas

10 Peserta Didik 10 85 Tuntas

11 Peserta Didik 11 90 Tuntas

12 Peserta Didik 12 95 Tuntas

13 Peserta Didik 13 80 Tuntas

14 Peserta Didik 14 95 Tuntas

15 Peserta Didik 15 75 Tuntas

16 Peserta Didik 16 85 Tuntas

17 Peserta Didik 17 85 Tuntas

18 Peserta Didik 18 90 Tuntas

19 Peserta Didik 19 95 Tuntas

20 Peserta Didik 20 80 Tuntas

21 Peserta Didik 21 100 Tuntas

22 Peserta Didik 22 85 Tuntas

(10)

244

23 Peserta Didik 23 90 Tuntas

24 Peserta Didik 24 75 Tuntas

25 Peserta Didik 25 80 Tuntas

26 Peserta Didik 26 95 Tuntas

27 Peserta Didik 27 75 Tuntas

28 Peserta Didik 28 80 Tuntas

29 Peserta Didik 29 85

Jumlah 2505

Rata-rata keseluruhan 86,38

Persentase yang mencapai KKM 100%

Persentase yang belum mencapai KKM 0%

Berdasarkan data pada tabel di atas diketahui bahwa seluruh peserta didik telah mencapai KKM dengan persentase 100% mengalami peningkatan sebesar 27,59% jika dibandingkan Siklus I, dengan nilai rata-rata keseluruhan sebesar 86,38. Hal ini membuktikan bahwa peserta didik telah lebih baik dalam memahami materi yang diberikan jika dibandingkan pada siklus I. Berdasarkan persentase peserta didik yang telah mencapai KKM diketahui bahwa hasil belajar peserta didik telah mencapai indikator keberhasilan penelitian.

Observasi

Hasil observasi guru mengajar

Hasil observasi terhadap aktivitas peneliti dalam melaksanakan pembelajaran telah mengalami peningatan dibandingkan dengan siklus I. Rata-rata keseluruhan yang diperoleh sebesar 4,78 dengan kategori sangat baik dan mengalami peningkatan sebesar 1,06 jika dibandingkan siklus I. Kekurangan yang terdapat pada siklus I telah dapat diperbaiki peneliti, dimana semua aspek pengamatan mengalami peningkatan skor.

Hasil observasi aktivitas peserta didik

Hasil observasi terhadap aktivitas peserta didik dalam mengikuti melaksanakan pembelajaran telah lebih aktif dari siklus sebelumnya. Hal ini terlihat dari aspek pengamatan aktivitas peserta didik dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan nilai 91,7% atau berada pada kategori baik sekali. Hal ini dapat dilihat semua aspek pengamatan mengalami peningkatan, bahkan hampir semua aspek mendapatkan skor maksimal. Dalam proses pembelajaran juga terlihat peserta didik sudah lebih aktif, baik dalam kegiatan diskusi kelompok maupun dalam mmemberikan tanggapan dan bertanya pada saat perwakilan kelompok persentasi di depan kelas.

Tahap Refleksi

Berdasarkan hasil tes siklus II ini peserta didik diketahui hasil yang diperoleh telah mencapai indikator penelitian, dengan persentase ketuntasan yaitu sebesar 100%. Hasil observasi terhadap aktivitas peneliti dalam melaksanakan pembelajaran juga telah mengalami peningkatan dari siklus sebelumnya. Pada siklus II aktivitas peneliti melaksanakan pembelajaran telah mencapai indikator keberhasilan dengan rata-rata keseluruhan aspek yang dinilai sebesar 4,78 dan berada pada kategori sangat baik. Untuk hasil observasi aktivitas peserta didik menunjukan bahwa peserta didik telah aktif dengan

(11)

245 mencapai rata-rata keseluruhan aspek dalam mengikuti pembelajaran sebesar 91,7% dan berada pada kategori baik sekali. Dari hasil tes siklus dan hasil observasi yang diperoleh, maka diketahui bahwa penelitian ini telah mencapai indikator penelitian yang ditetapkan.

PENUTUP Simpulan

Berdasarkan penelitian dan observasi yang telah dilaksanakan diketahui bahwa hasil belajar peserta didik dalam memahami materi akuntansi sebagai sistem informasi di kelas XII IIS 3 SMA Negeri 1 Syamtalira Aron tahun pelajaran 2019/2020 mengalami peningkatan pada setiap siklusnya. Aktivitas peneliti dalam melaksanakan pembelajaran juga mengalami peningkatan, pada siklus I berada pada kategori baik dengan rata-rata sebesar 3,72 dan, sedangkan pada siklus II berada pada kategori sangat baik meliliki rata- rata sebesar 4,78 dan mengalami peningkatan sebesar 1,06. Aktivitas peserta didik dalam mengikuti pembelajaran pada siklus I berada pada kategori baik dengan rata-rata sebesar 66,67%, sedangkan pada siklus II berada pada kategori baik sekali dengan rata-rata 91,7%

dengan peningkatan 25,03%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa melalui penerapan model pembelajaran discovery learning dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik pada materi akuntansi sebagai sistem informasi di kelas XII IIS 3 SMA Negeri 1 Syamtalira Aron tahun pelajaran 2019/2020.

DAFTAR PUSTAKA

Atmaka, Dri. 2004. Tips Menjadi Guru Kreatif. Bandung. Yrama Widya.

Bahri, Aliem. 2012. Penelitian Tindakan Kelas. Makassar: Universitas Muhammadiyah Makassar.

Budimansyah, Dasim. 2003. Model Pembelajaran Berbasis Portofolio Ekonomi. Bandung:

Ganesindo.

Hanafiah dan Suhana. 2012. Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung: PT Refrika.

Hosnan. 2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21. Bogor : Ghalia Indonesia.

Iskandar. 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: Gaung Persada Press.

Sani, Berlin. 2014. Strategi Pembelajaran didalam Kela. Bandung: Alfabeta.

Sugihartono, dkk. 2007. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press.

Gambar

Tabel 1. Hasil Belajar Peserta Didik Siklus I
Tabel 2. Hasil Observasi Guru Mengajar Siklus I
Tabel 3. Hasil Observasi Aktivitas Peserta Didik Siklus I
Tabel 4. Hasil Belajar Peserta Didik Siklus II

Referensi

Dokumen terkait

Setelah berdiskusi, menggali informasi dalam mengamati permasalahan melalui model pembelajaran Discovery Learning peserta didik dapat menentukan permasalahan ke dalam

manfaat bagian tanaman terkait habitatnya Mampu menentukan seluruh manfaat bagian tanaman sesuai dengan nama tanamannya Mampu menentukan sebagian besar manfaat bagian

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan informasi dan masukan untuk pihak rumah sakit dalam sistem penyelenggaraan makanan di instalasi gizi yang berkaitan

Melalui model pembelajaran Discovery Learning dengan menggali informasi dari berbagai sumber belajar dan mengolah informasi, diharapkan peserta didik dapat

Pada discovery learning materi pembelajaran tidak disampaikan dalam bentuk final akan tetapi peserta didik didorong untuk mengidentifikasi apa yang ingin

Melalui model pembelajaran Discovery Learning peserta didik dapat Menerapkan konsep hukum kekekalan momentum dalam kehidupan sehari-hari.. Materi Pembelajaran

Melalui pembelajaran model Discovery learning, peserta didik dapat Menganalisis peran pelaku ekonomi (produsen, konsumen, pemerintah dan masyarakat luar negeri)

Didalam kita mengucapkan Gayatri Mantram, jumlah bait yang diucapkan tergantung untuk apa kita bergayatri mantram, Bila kita memohon pertolongan dari Tuhan,