• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAHULUAN PENERAPAN METODE MUROTTAL BERIRAMA DALAM PELAJARAN MEMBACA AL-QUR’AN KELAS 2 DI SDIT AR-RISALAH SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011-2012.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENDAHULUAN PENERAPAN METODE MUROTTAL BERIRAMA DALAM PELAJARAN MEMBACA AL-QUR’AN KELAS 2 DI SDIT AR-RISALAH SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011-2012."

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

A. Latar Belakang Masalah

Al-Qur‟an adalah Kalamullah yang diturunkan kepada Rasul-Nya yang terakhir, Nabi Muhammad Sallallahu „Aalaihi Wasallam, sebagaimana sarana peribadatan dengan membacanya, yang diawali dengan surat Al-Fatihah dan diakhiri dengan surat An-Nass. (Syamsudin, 1998: 4).

Sedangkan menurut Raghib As-Sirjani (2010: 15) Al-Qur‟an adalah Kalamullah yang diturunkan kepada penutup para Rasul dan Nabi, Muhammad bin Abdullah Sallallahu „Aalaihi Wasallam, Allah Subhanahu Wata‟ala telah menurunkan Al-Qur‟an dengan berbahasa Arab melalui lisan

Nabi Muhammad Sallallahu „Aalaihi Wasallam,sehingga hal itu merupakan bentuk kemuliyaan terhadap bangsa Arab. Sebagaimana ditegaskan dalam firman-Nya:

“ Dan Sesungguhnya Al-Quran itu benar-benar adalah suatu kemuliaan besar bagimu dan bagi kaummu dan kelak kamu akan diminta pertanggungan jawab,” (Q.S Az-Zukhruf:44).

Al-Qur‟an bagi umat Islam memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, pendidikan Al-Qur‟an harus ditanamkan sejak dini dengan membaca, menghayati, dan memahaminya,

(2)

kemudian mengaplikasikan kepada aktivitas keseharian, sehingga terwujud kehidupan yang khasanah. Tetapi, ironinya sebagian umat islam tidak memiliki perhatian terhadap pelajaran membaca Al-Qur‟an sejak usia dini, sehingga banyak anak-anak Islam remaja-remaja muslim bahkan orang tua ada belum mampu membaca Al-Qur‟an apalagi menghafalnya. Padahal Rosulullah SAW bersabda .

“Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari Al-Qur‟an dan mengamalkannya.” (HR. Bukhori dalam Imam Nawawi, 2000: 309).

Al-Qur‟an yang diturunkan kepada Nabi yang terakhir ini memiliki berbagai ciri khas dan sifat tersendiri. Salah satunya adalah bahwa ia merupakan salah satu kitab suci yang dijamin keaslian oleh Allah SWT, dari sejak diturunkan sampai sekarang bahkan sampai kiamat. Ini ditegaskan dalam Al-Qur‟an. Allah berfirman:

Artinya: Sesungguhnya Ka mi-lah yang menurunkan Al-Quran, dan Sesungguhnya Kami bena r-benar memeliharanya. (Q.S. al-Hijr: 9) (Depag, 1995: 391)

(3)

Bentuk jamak (kami) yang digunakan dalam ayat ini menunjukkan Allah SWT, baik pada kata nahnu nazzalna dan pada kata wa inna lahu lahaafiduun, sekaligus mengisyaratkan adanya keterlibatan selain Allah SWT, yakni malaikat Jibril AS dalam menurunkannya, dan kaum muslimin dalam pemeliharaanya dengan cara menghafalnya dan menulisnya. ( Qurais Shihab, 2003: 95).

Ayat ini memberikan jaminan tentang kesucian dan kemurnian Al-Qur‟an selama-lamanya. Walaupun demikian umat Islam harus tetap

berkewajiban menjaga kemurnian Al-Qur‟an. Diantara upaya untuk menjaga kemurnian Al-Qur‟an adalah dengan cara membaca dan menghafalnya, sebagaimana yang pernah ditempuh oleh para sahabat Nabi. Urusan yang mulia tersebut dilakukan oleh pesantren dan juga lembaga pendidikan Islam, baik formal ataupun non-formal. Ini semakin penting, apalagi dimasa sekarang dimana kondisi masyarakat yang semakin jarang mengamalkan nilai-nilai Al-Qur‟an. Sehingga pesantren dan lembaga pendidikan Islam memegang

peranan penting dalam menanamkan nilai-nilai keislaman kepada pemeluknya.

(4)

Kemampuan profesional seorang guru teruji oleh kemampuan menguasai berbagai macam metode pembelajaran. Dalam metode murotal berirama guru dapat menggunakan berbagai macam variasi dalam pembelajaran. Dengan berbagai macam variasi suara dalam metode murotal berirama yang digunakan akan mempermudah siswa untuk memahami materi yang disampaikan oleh guru dalam proses pembelajaran.

Mengingat penggunaan metode pembelajaran dalam proses belajar mengajar membaca Al-Qur‟an sangat penting, maka SDIT Ar-Risalah Surakarta dalam proses belajar mengajar menerapkan metode murottal berirama.

Dari alasan mendasar yang telah disebutkan maka mempelajari Al-Qur‟an merupakan faktor penting dalam sejarah kehidupan manusia, juga

memperbanyak lembaga-lembaga Al-Qur‟an merupakan suatu usaha diantara sekian usaha yang dapat dilakukan dalam rangka menjaga kemurnian Al-Qur‟an dan sebagai sarana untuk meningkatkan kualitas umat.

(5)

terdapat mata pelajaran membaca Al-Qur‟an dan dalam proses pengajaran membaca Al-Qur‟an para guru telah menerapkan metode pembelajaran murottal berirama. Dari segi kualitasnya, SDIT Ar-Risalah Surakarta ini menerapkan sistem Full Day School memadukan antara kurikulum pendidikan pesantren dengan Kurikulum Pendidikan Konvensional dan salah satu materi unggulannya adalah Tahfidzul Qur‟an.

SDIT Ar-Risalah Surakarta merupakan salah satu lembaga yang disiapkan bagi para generasi Islam untuk mencintai Al-Qur‟an dan mengamalkannya. Dengan mendidik para siswanya hafal juz 28-30 dengan menggunakan metode murottal berirama. Metode murottal berirama ini digunakan sebagai metode membaca Al-Qur‟an karena di dalamnya memberikan beberapa cara yang mudah, cepat dan menyenangkan dalam membaca Al Qu‟ran baik untuk anak –anak sampai manula. Sedangkan dalam proses pembelajarannya yaitu siswa membaca Al-Qur‟an dibimbing guru secara langsung dengan cara materi dibaca oleh sang guru dan diberikan kepada siswa secara berulang-ulang hingga dapat dipahami.

(6)

B. Penegasan Istilah

Untuk menghindari berbagai penafsiran judul diatas, maka terlebih dahulu penulis menjelaskan beberapa istilah yang terdapat dalam judul skripsi diatas.

1. Penerapan

Proses, cara, perbuatan menerapkan (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2005: 1180). Sehingga penerapan dapat diartikan sebagai cara untuk melaksanakan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan.

2. Metode Murottal Berirama

Menurut Plus A Partanto dan M Dahlan Al-Barry (1994: 256). Metode adalah cara teratur yang sistematis untuk pelaksanaan sesuatu cara kerja.

Murottal berasal dari kata rattala-yurattilu-tartilan yang berarti bacaan atau yang dibaca(Kamus Al-Muna wir Ara b Indonesia Terlengkap,

2002: 471).

Irama adalah gerakan berturut-turut secara teratur; turun naik lagu (bunyi dsb) yg beraturan. (http://artikata.com/arti-331044-irama.html)

Sehingga metode murattal berirama yang dimaksud adalah cara yang teratur yang digunakan untuk melaksanakan pembelajaran membaca Al-Qur‟an dengan menggunakan nada naik dan turun sesuai dengan target dan cara kerja yang sistematis, siswa membaca Al Qur‟an dibimbing guru

(7)

menggunakan nada naik dan nada turun dan ditirukan oleh siswa secara berulang-ulang hingga paham dengan cara melihat materi yang sudah ditentukan guna mencapai tujuan yang ditentukan.

3. Pembelajaran

Pembelajaran adalah upaya membelajarkan siswa untuk belajar (Kusriyanto, 2004: 4). Dalam pembelajaran terjadi interaksi antara guru dan siswa, di satu sisi guru melakukan sebuah aktifitas yang membawa anak ke arah tujuan lebih dari itu anak atau siswa dapat melakukan serangkaian kegiatan yang telah direncanakan oleh guru yaitu kegiatan belajar yang terarah pada tujuan yang ingin dicapai.

4. Membaca Al-Qur‟an

Membaca Al Qur‟an merupakan salah satu cabang dari mata pelajaran Al Qur‟an yang dimana diperuntukkan untuk kelas 1 dan kelas 2

yang dimana difokuskan untuk membenarkan dan memperlancar bacaan Al Qur‟an.

5. SDIT Ar-Risalah Surakarta

SDIT Ar-Risalah Surakarta merupakan salah satu lembaga pendidikan Sekolah Dasar yang berada di kota Surakarta. Yang menerapkan system fullday school dan mempunyai progam unggulan yaitu tahfidzul qur‟an

(8)

ini juga memberikan materi tahfidzul qur‟an sebagai program unggulan di sekolah tersebut. SDIT Ar-Risalah Surakarta terbagi menjadi 2 kelas yakni kelas A yang dikhususkan untuk siswa putri dan kelas B dikhususkan untuk siswa putra.

Berdasarkan penegasan istilah di atas dapat ditegaskan judul skripsi Penerapan Metode Murottal Berirama dalam pelajaran membaca

Al-Qur’an kelas 2 di SDIT Ar-Risalah Surakarta tahun ajaran 2011/2012

merupakan penelitian tentang proses pelaksanaan pembelajaran membaca Al-Qur‟an dimana SDIT Ar-Risalah Surakarta menerapkan metode murottal berirama dalam pembelajaran membaca Al-Qur‟an sebagai salah satu strategi untuk mencapai target siswa yang telah ditentukan.

C. Rumusan Masalah

Rumusan masalah merupkan pembatasan terhadap masalah agar tulisan tidak menyebar kemana-mana dan penulisan lebih terfokus pada masalah yang akan di teliti. Adapun rumusan masalah dari karya tulis ini adalah “Bagaimana penerapan metode Murottal berirama dalam pelajaran membaca Al-Qur‟an kelas 2 di SDIT Ar-Risalah tahun Ajaran 2011/2012?

D. Tujuan Penelitian

(9)

E. Manfaat Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat baik secara teoritis maupun praktis:

1. Manfaat Teoritis

Sebagai sarana memperluas pengetahuan peneliti khususnya dan orang yang berinteraksi langsung dengan pendidikan pada umumnya tentang penerapan metode Murottal berirama dalam meningkatkan kemampuan membaca Al Qur‟an tingkat Sekolah Dasar.

2. Manfaat Praktis

a. Sebagai bahan pertimbangan dan evaluasi bagi di SDIT Ar-Risalah khususnya dalam pembelajaran membaca Al Qur‟an.

b. Sebagai bahan pijakan bagi penelitian lebih dalam lagi tentang pembelajaran membaca Al Qur‟an.

c. Sebagai bahan referensi bagi pihak atau instansi yang membutuhkannya.

F. Tinjauan Pustaka

Telaah kepustakaan dimaksudkan untuk mendapatkan informasi secara lengkap serta untuk menentukan tindakan yang akan diambil sebagai langkah dalam kegiatan ilmiah (Joko Subagyo, 1997: 109).

(10)

sekaligus menjadi alasan mengapa penelitian ini layak dan menarik untuk melakukan:

1. Misbakhul Munir (UMS, 2005) dalam skripsinya yang berjudul „Strategi

Pembelajaran Tahfizh Al-Qur'an Ma‟had Isy-Karima: Gerdu,

Karangpandan, Karanganyar‟ yang menyimpulkan bahwa strategi pembelajaran di ma‟had tersebut sudah cukup baik karena sudah sesuai dengan ketentuan yang sudah direncanakan oleh Ma‟had Isy-Karima itu

sendiri. Dan metode pembelajaran yang dipergunakan di sana adalah metode Hifzhul Jadid, Muroja‟ah Jadid, Tash-hihul Hifzh Wat Tila wah, Muroja‟ah „Ammah, Musabaqah Hifzhil Qur‟an, Menjaga dan Merawat

Hafalan, Evaluasi Bulanan, dan Ujian Akhir Tahfizh.

2. Muhammad Taufiq (UMS, 2007), “Penerapan Model Pembelajaran Klasikal Dalam Pengajaran Membaca Al-Qur‟an pada siswa SMP Muhammadiyah 8 Surakarta Tahun 2009” yang menyimpulkan bahwa

(11)

3. Anida Min Firqotin Najiyah (UMS, 2005), “Studi Kritis Metode Menghafal di Pondok Pesantren Nurul Qur‟an Kali Putih Tempuran Magelang”.

Penelitian ini menyimpulkan bahwa materi yang diberikan kepada santri di Pondok Pesantren tersebut adalah Juz „Amma ditambah ilmu tajwid dan Al-Quran 30 juz.

Sementara metode menghafal Al-Quran yang digunakan adalah metode talaqi, dimana santri dalam jangka waktu tertentu menghadap Kyai untuk mendemonstrasikan hafalannya. Disamping mujahadah (bersungguh-sungguh) juga dilakukan untuk menunjang keberhasilan dalam menghafal Al-Quran agar hati merasa tenang dan pikiran menjadi jernih, sehingga lancar dalam menghafal Al-Quran.

Berdasar beberapa penelitian di atas, belum ada yang meneliti tentang Metode Murottal Berirama dalam meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur‟an di SDIT Ar-Risalah Surakarta, dengan demikian masalah yang diangkat dalam penelitian ini memenuhi unsur kebaharuan dan layak untuk diteliti.

G. Metode Penelitian 1. Jenis penelitian

(12)

langsung berada di lingkungan yang mengalami masalah atau yang akan diperbaiki/disempurnakan (Nawawi, 2005:24).

2. Subyek penelitian a. Populasi

Himpunan atau sebagian dari populasi yang dijadikan subyek dalam penelitian atau bagian dari keseluruhan yang menjadi subyek dari suatu penelitian (Arikunto,1992 :117).

b. Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Untuk mengambil sampel sebagai pedoman adalah apabila sebjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Tetapi apabila subjeknya lebih dari100, maka dapat di ambil antara 10-15% atau 20-25% lebih (Arikunto, 1993:102). Karena siswa yang diteliti pada penelitian ini lebih dari 100 siswa, maka penelitian ini disebut penelitian sampel.

3. Pengumpulan data

Untuk mendapatkan data dalam penelitian ini peneliti menggunakan beberapa metode, yaitu:

a. Metode Observasi

(13)

Metode ini dipakai untuk mengumpulkan data-data yang mudah dipahami dan diamati secara langsung yaitu proses pembelajaran membaca Al-Qur‟an keadaan gedung serta fasilitas-fasilitas yang ada di SDIT Ar-Risalah Surakarta.

b. Metode Interview

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas wawancara itu (Lexy J Moleong, 2006: 186).

Maksud penggunaan metode ini adalah untuk mencari data yang berhubungan dengan kurikulum, model, metode, dan teknik yang digunakandalam pengajaran membaca Al-Qur‟an, dalam hal ini dilakukan dengan kepala sekolah, guru tahfidz, dan bagian administrasi.

c. Metode Dokumentasi

Dokumentasi ialah setiap bahan tertulis ataupun film lain dari record yang tidak dipersiapkan karena adanya permintaan seorang penyidik (Lexy J Moleong, 2006: 216).

(14)

4. Metode Analisis Data

Dalam menganalisis data penulis menggunakan analisis deskriptif kualifikatif yaitu analisis yang berdasar dan penjelasannya tanpa angka-angka selain itu penulis juga menggunakan acara pertahapan secara berurutan dan interaksionis, terdiri dari tiga alur kegiatan bersamaan yaitu: Pengumpulan data sekaligus reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan atau verifikasi (Miles dan Huberman, 1992: 16) pertama setelah pengumpulan data selesai. Jadilah reduksi data yakni suatu bentuk analisis yang menajamkan penggolongan mengarahkan membuang yang tidak perlu dan mengorganisasi data dengan cara sedemikian rupa hingga kesimpulan-kesimpulan finalnya dapat ditarik dan diverifikasi. Kedua, data yang telah direduksi akan disajikan dalam bentuk narasi maupun matrik ketiga adalah penarikan kesimpulan dari data yang telah disajikan pada tahap yang kedua yang mengambil pada tiap-tiap rumusan.

H. Sistematika Penulisan Skripsi

Penulisan skripsi ini disusun dengan menggunakan uraian yang sistematis untuk memudahkan pengkajian dan pemahaman terhadap persoalan yang ada. Adapun sistematika dalam penulisan skripsi ini sebagai berikut:

(15)

Bab II Membahas landasan teori, pembelajaran membaca Al Qur‟an yang berisi pengertian, dasar, dan faktor-faktor pembelajaran Al Qur‟an meliputi tujuan, pembimbing qiro‟ah (guru), qori‟ (peserta didik), materi, metode, sarana prasarana, evaluasi serta faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan membaca Al Qur‟an yaitu intern dan ekstern.

Bab III Membahas tentang Penerapan Metode Murottal Beriama di SDIT Risalah Surakarta, yang berisi tentang gambaran umum SDIT Ar-Risalah Surakarta, meliputi sejarah berdirinya,letak geografis, visi dan misi, struktur organisasi, keadaan siswa dan guru,serta metode Murottal Berirama dalam pembelajaran membaca Al-Qur‟an meliputi tujuan pembelajaran, waktu belajar materi pembelajaran dan metode pembelajaran membaca Al-Qur‟an.

Bab IV Membahas Analisis Data, berisi tentang penerapan metode Murotal Berirama dalam pembelajaran membaca Al Qur‟an di SDIT Ar-Risalah Surakarta. Hasil penerapan metode Murottal Berirama dalam pembelajaran membaca Al Qur‟an di SDIT Ar-Risalah Surakarta, kendala-kendala dalam penerapan metode Murottal Berirama dalam pembelajaran membaca Al-Qur‟an di SDIT Ar-Risalah Surakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil pengukuran menunjukan bahwa jalan Kembang Jepun secara global berada di dalam kerangka-garis-utama kota ( urban super grid ); secara lokal jalan ini tidak hanya mempunyai

Namun Interaksi antara penambahan asam sunti dan perbandingan gum arab dan gelatin memberikan pengaruh berbeda tidak nyata terhadap kadar air, kadar abu, kadar serat kasar,

Perhatikan contoh soal berikut ini untuk memahami cara menentukan derajat hasil bagi dan sisa pembagian suku banyak..

Melalui penelitian ini, penulis mengusulkan untuk dirancang sebuah sistem informasi penjualan tunai pada CV.SUZUKI SERVICE CENTER yang sebelumnya semua proses masih

Akuntansi yang dicapai pada proses belajar. Ada kemungkinan pola asuh orang tua siswa dalam mendidik dan. memecahkan masalah berbeda-beda sehingga dapat

Citra rumah sakit merupakan wujud nyata dari persepsi pelanggan terhadap pelayanan yang diberikan melalui apa yang diperoleh pelanggan sebagai hasil dari transaksi antara penyedia

dokumentasi, wawancara, dan observasi. Teknik analisis data untuk menguji hipotesis adalah analisis regresi linear ganda, uji F dan uji t, sumbangan relatif dan sumbangan

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan proses interaksi komunikasi antar budaya antara karyawan suku Jawa dan peserta pendidikan suku Papua yang terjadi di