• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE SNOWBALL THROWING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI DASAR MENENTUKAN SISTEM KEARSIPAN DI KELAS X: Studi Quasi Eksperimen di SMK Negeri 1 Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE SNOWBALL THROWING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI DASAR MENENTUKAN SISTEM KEARSIPAN DI KELAS X: Studi Quasi Eksperimen di SMK Negeri 1 Bandung."

Copied!
46
0
0

Teks penuh

(1)

Dita Amelia Putri, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Cooverative Tipe Snowball Throwing Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Menentukan Sistem Kearsipan Di Kelas X

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No. Daftar FPEB: 112/UN40.7.D1/LT/2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE

SNOWBALL THROWING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

PADA KOMPETENSI DASAR MENENTUKAN

SISTEM KEARSIPAN DI KELAS X

(Studi Quasi Eksperimen di SMK Negeri 1 Bandung)

SKRIPSI

Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S, Pd) pada Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran, Fakultas Pendidikan

Ekonomi dan Bisnis, Universitas Pendidikan Indonesia

Oleh:

Dita Amelia Putri 1006758

(2)

Dita Amelia Putri, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Cooverative Tipe Snowball Throwing Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Menentukan Sistem Kearsipan Di Kelas X

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Tahun 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE SNOWBALL THROWING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI

DASAR MENENTUKAN SISTEM KEARSIPAN DI KELAS X (Studi Quasi Eksperimen di SMK Negeri 1 Bandung)

Oleh

Dita Amelia Putri

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh

gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

©Dita Amelia Putri

Universitas Pendidikan Indonesia

(3)

Dita Amelia Putri, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Cooverative Tipe Snowball Throwing Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Menentukan Sistem Kearsipan Di Kelas X

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Hak Cipta dilindungi Undang-Undang

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang,

difoto copy, atau cara lainnya tanpa seijin dari penulis.

LEMBAR PENGESAHAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE SNOWBALL THROWING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA

KOMPETENSI

DASAR MENENTUKAN SISTEM KEARSIPAN DI KELAS X

(Studi Quasi Eksperimen di SMK Negeri 1 Bandung)

Disetujui dan disahkan oleh : Penguji I

Dr. Hj. Nani Sutarni, M.Pd. 19611108 198601 2 001

Penguji II

Dr. H. Suwatno, M.Si. 19620127 198803 1 001

(4)

Dita Amelia Putri, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Cooverative Tipe Snowball Throwing Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Menentukan Sistem Kearsipan Di Kelas X

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(5)

Dita Amelia Putri, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Tipe Snowball Throwing Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Menentukan Sistem Kearsipan Di Kelas X

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE SNOWBALL THROWING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI

DASAR MENENTUKAN SISTEM KEARSIPAN DI KELAS X (Studi Quasi Eksperimen di SMK Negeri 1 Bandung)

Oleh:

Dita Amelia Putri

1006758

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya nilai ulangan siswa dikarenakan pengunaan model pembelajaran seorang guru yang kurang bervariasi. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar khususnya aspek kognitif siswa dalam kompetensi dasar menentukan sistem kearsipan pada siswa kelas X AP di SMK Negeri 1 Bandung. Penelitian menggunakan model pembelajaraan cooperative tipe snowball

throwing.

Metode yang digunakan adalah quasi eksperimen dengan desain penelitian The

nonequivalent Control Group Design. Subyek penelitian ini adalah 72 siswa yang terdiri

dari 36 siswa untuk kelas eksperimen dan 36 siswa untuk kelas kontrol yang diperoleh dengan teknik sampel acak kelas pada siswa kelas X. Instrumen yang digunakan adalah tes hasil belajar aspek kognitif yang terdiri dari 18 butir soal berbentuk pilihan ganda. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji-t dengan bantuan

software SPSS versi 20 for windows.

Berdasarkan perhitungan menunjukkan bahwa : (1) Hasil belajar dilihat dari rata-rata nilai gain ternormalisir pada kelas kontrol sebesar 0.29. Hasil tersebut termasuk kategori rendah. (2) Hasil belajar dilihat dari rata-rata nilai gain ternormalisir pada kelas eksperimen sebesar 0.4 yang termasuk ke dalam kategori tinggi. (3) Hasil belajar kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol ditunjukkan oleh

Sig.(2-tailed) uji-t sebesar 0,012 untuk hasil posttest, karena nilai signifikansinya 0,012 maka H0 ditolak. Ini berarti hasil belajar aspek kognitif dengan penerapan Model Pembelajaran Cooperative tipe Snowball Throwing lebih tinggi dibandingkan dengan penerapan Model Pembelajaran Konvensional pada Kompetensi Dasar Menentukan Sistem Kearsipan. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar kelas eksperimen dan kelas kontrol.

(6)

Dita Amelia Putri, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Tipe Snowball Throwing Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Menentukan Sistem Kearsipan Di Kelas X

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

THE IMPLEMENTATION OF COOPERATIVE LEARNING MODEL WITH SNOWBALL THROWING TYPE TOWARDS STUDENTS’ COGNITIVE LEARNING OUTCOMES IN BASIC COMPETENCE IN

DETERMINING ARCHIVAL SYSTEM IN CLASS X (A Quasi Experimental study at SMK Negeri 1 Bandung)

By:

Dita Amelia Putri 1006758

ABSTRACT

This research is discussed by the low score of students exam because application

of one theacher’s teaching model which lack of variation. This study attempts to improve students’ cognitive learning outcomes in basic competence in determining the archival

system of grader X AP students in SMK Negeri 1 Bandung. The study used cooperative learning models with snowball throwing type.

The method used was quasi-experimental research design with The nonequivalent Control Group Design. The subjects of this study were 72 students consisting of 36 students for experimental class and 36 students for control class obtained by random

sampling technique in class X. The instruments used are the test results of students’

cognitive learning outcome consisting of 18 items of multiple choices. The data analysis technique used in this study is the t-test formula with the help of SPSS software version 20 for windows.

Based on the calculations,it was known that: (1) the learning outcomes seen from the average value of the normalize gain on the control class was 0.29. This result is considered as low. (2) the learning outcome seen from the average value of the normalize gain on the experimental class was 0.4 which is included into a high category. (3) The results of the experimental class learning outcome were higher compared with the result in the control class shown by Sig. (2 - tailed) t-test was 0.012 for the post test results,

because the significance value of 0.012 ≤ 0.05 then H0 is rejected. This means that the cognitive learning outcome with the application of Cooperative Learning Models with Snowball Throwing type was higher than the application of Conventional Learning Model towards The Basic Competence in Determining the Archival System. So, it can conclude that any different result on experimental class and control class.

(7)

Dita Amalia Putri, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Tipe Snowball Throwing Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Menentukan Sistem Kearsipan Di Kelas X

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah………

1.2.1 Identifikasi Masalah……….

1.2.2 Perumusan Masalah………..

1.3 Tujuan Penelitian……….

1.4 Kegunaan Hasil Penelitian..……….

1.4.1 Kegunaan Teoritik………

1.4.2 Kegunaan Praktik………

Bab II Kajian Pustaka, Kerangka Berfikir, dan Hipotesis……….…………

2.1 Kajian Pustaka………

2.2.1 Model Pembelajaran Snowball Throwing………

2.2.2 Model Pembelajaran Konvensional…..………

2.2.3 Konsep Hasil Belajar………..

(8)

Dita Amalia Putri, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Tipe Snowball Throwing Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Menentukan Sistem Kearsipan Di Kelas X

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2.2 Penelitian Sebelumnya………

2.3 Kerangka Berfikir………

2.4 Hipotesis Penelitian……….

Bab III Desain Penelitian….……….

3.1 Objek Penelitian..………

3.2 Metode Penelitian.………..

3.3 Sumber Data………

3.4 Skenario Pembelajaran………

3.5 Instrumen Penelitian………

3.5.1 Uji Validitas Instrumen………..

3.5.2 Uji Reliabilitas Instrumen………

3.5.3 Tingkat Kesukaran………..

3.5.4 Daya Pembeda………

3.6 Alur Penelitian………

3.7 Teknis Analisis Data………..

3.7.1 Uji Normalitas………

3.7.2 Uji Homogenitas………

3.7.3 Uji Kesamaan Rata-rata (Uji-t ) ………

3.7.4 Gain Ternormalkan………

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan……….

4.1 Profil Sekolah……….

4.1.1 Sejarah singkat SMK Negeri 1 Bandung………

4.1.2 Visi, Misi dan Tujuan SMK Negeri 1 Bandung……….

4.1.3 Bidang Keahlian dan Program Keahlian………

4.1.4 Keadaan Fasilitas Sivitas Akademika Sekolah………...

(9)

Dita Amalia Putri, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Tipe Snowball Throwing Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Menentukan Sistem Kearsipan Di Kelas X

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.2 Pelaksanaan Penelitian………

4.2.1 Pelaksanaan Penelitian di Kelas Eksperimen……….

4.2.2 Pelaksanaan Penelitian di Kelas Kontrol………

4.3 Hasil Pengujian Instrumen………..

4.3.1 Uji Validitas Instrumen………..

4.3.2 Uji Reliabilitas Instrumen………..

4.3.3 Uji Tingkat Kesukaran Instrumen………..

4.3.4 Uji Daya Pembeda Instrumen……….

4.4 Deskripsi Data……….

4.4.1 Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen………..

4.4.2 Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol……….

4.5 Hasil Pengujian Analisis Data………

4.5.1 Uji Normalitas………

4.5.2 Uji Homogenitas………

4.5.3 Uji Kesamaan Rata-Rata (Uji-t )………

4.5.4 Analisis Uji N-Gain………

4.6 Pembahasan Hasil Penelitian……….

(10)

Dita Amalia Putri, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Tipe Snowball Throwing Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Menentukan Sistem Kearsipan Di Kelas X

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Daftar Nilai Rata-Rata Nilai Ulangan………

Tabel 1.2 Nilai Ulangan Kelas X AP 2….……….

Tabel 2.1 Perbandingan Pembelajaran Kooperatif dan Pembelajaran

Konvensional...

Tabel 3.1 Desain Penelitian The Nonequivalent Control Group Design………

Tabel 3.2 Skenario Pembelajaran…………..………

Tabel 3.3 Interpretasi Derajat Reliabilitas..………

Tabel 3.4 Tingkat Kesukaran………....……….

Tabel 3.5 Klasifikasi Daya Pembeda………..………

Tabel 3.6 Kriteria Indek Gain………..…..

Tabel 4.1 Bidang Keahlian dan Keadaan Peserta Didik SMK Negeri 1

Bandung……….

Tabel 4.2 Data Pendidikdan Tenaga Kependidikan………..

Tabel 4.3 Hasil Analisis Validitas Butir Soal………….……….……...

Tabel 4.4 Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Butir Soal…………..…………...

Tabel 4.5 Hasil Analisis Daya Beda Butir Soal………..

Tabel 4.6 Rekapitulasi Hasil Uji Coba Instrumen..………

Tabel 4.7 Penilaian Pretest dan Posttest ………

(11)

Dita Amalia Putri, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Tipe Snowball Throwing Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Menentukan Sistem Kearsipan Di Kelas X

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 4.8 Output Deskripsi Statistik Nilai Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas

Kontrol.………

Tabel 4.9 Output Deskripsi Statistik Nilai Posttest Kelas Eksperimen dan

Kelas Kontrol………..

Tabel 4.10 Output Uji Normalitas Nilai Pretest..……….

Tabel 4.11 Output Uji Normalitas Nilai Posttest.……….

Tabel 4.12 Output Uji Homogenitas Nilai Pretest..……….

Tabel 4.13 Output Uji Homogenitas Nilai Posttest.……….

Tabel 4.14 Output Uji Kesamaan Rata-Rata ( Uji-t ) Nilai Pretest.………

Tabel 4.15 Output Uji Kesamaan Rata-Rata ( Uji-t ) Nilai Posttest...…………

Tabel 4.16 Nilai Gain Peserta Didik………

Tabel 4.17 Output Uji Kesamaan Rata-Rata Nilai Gain………

Tabel 4.18 Perbandingan Rata-Rata Nilai Pretest Pencapaian Kelas Eksperimen

dan Kelas Kontrol………...

Tabel 4.19 Perbandingan Rata-Rata Nilai Posttest Pencapaian Kelas

Eksperimen dan Kelas Kontrol………

(12)

Dita Amalia Putri, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Tipe Snowball Throwing Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Menentukan Sistem Kearsipan Di Kelas X

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 Histogram Distribusi Frekuensi Pretest Kelas Eksperimen..………

Grafik 4.2 Histogram Distribusi Frekuensi Posttest Kelas Eksperimen..………

Grafik 4.3 Histogram Distribusi Frekuensi Pretest Kelas Kontrol……….

Grafik 4.4 Histogram Distribusi Frekuensi Posttest Kelas Kontrol………

Grafik 4.5 Perbedaan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas Eksperimen dan Kelas

Kontrol….………

Grafik 4.6 Perbandingan Nilai Gain Ternormalisir...……… 66

66

67

67

79

(13)

Dita Amalia Putri, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Tipe Snowball Throwing Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Menentukan Sistem Kearsipan Di Kelas X

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran………

Gambar 3.1 Alur Penelitian………..………

34

(14)

Dita Amelia Putri, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Tipe Snowball Throowing Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Menentukan Sistem Kearsipan Di Kelas X

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan pada dasarnya merupakan suatu upaya untuk memberikan

pengetahuan, wawasan, keterampilan dan keahlian tertentu kepada individu guna

mengembangkan bakat serta kepribadian mereka. Pendidikan membuat manusia

berusaha mengembangkan dirinya sehingga mampu menghadapi setiap perubahan

yang terjadi akibat adanya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal ini

disebutkan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Sistem Pendidikan

Nasional :

“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,

dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.

Pendidikan juga merupakan salah satu jalan dalam mempersiapkan sumber

daya manusia yang memiliki keahlian dan keterampilan yang berkualitas sesuai

tuntutan pembangunan bangsa, dimana kualitas suatu bangsa sangat dipengaruhi

oleh faktor pendidikan. Pendidikan berfungsi untuk menyiapkan peserta didik

menjadi individu yang makin berperan dalam menampilkan keunggulan dirinya

pada bidang masing-masing. Oleh karena itu, pendidikan perlu didukung oleh

(15)

Dita Amelia Putri, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Tipe Snowball Throowing Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Menentukan Sistem Kearsipan Di Kelas X

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pembelajaran yang efektif dapat diciptakan dengan menerapkan model

pembelajaran yang tepat. Pembelajaran yang tepat adalah pembelajaran yang

melibatkan peserta didik sehingga peserta didik aktif dalam mengikuti pelajaran di

kelas dan dapat meningkatkan hasil belajar.

Salah satu indikator keberhasilan siswa dalam proses pembelajaran adalah

perolehan hasil belajar yang baik. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa

keberhasilan guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran akan tercermin dari

hasil belajar yang akan dicapai siswa. Artinya, semakin baik pelaksanaan

pembelajaran maka hasil belajar siswa juga akan semakin baik. Sebaliknya,

semakin kurang baik pelaksanaan pembelajaran maka hasil belajar siswa juga

semakin rendah. Maka tolok ukur keberhasilan pembelajaran pada umumnya

adalah hasil belajar yang dapat dilakukan dengan adanya evaluasi pembelajaran.

Hasil belajar pada kompetensi dasar menentukan sistem kearsipan di SMK

Negeri 1 Bandung terlihat kurang memenuhi standar. Berdasarkan pengamatan

peneliti di kelas pada guru program studi administrasi perkantoran SMK Negeri 1

Bandung, terlihat bahwa guru masih menggunakan metode ceramah, yang kurang

memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar mengembangkan ide dan

mengajukan pertanyaan. Selain itu, peneliti berhasil melakukan wawancara

dengan salah satu murid yang mengatakan bahwa model pembelajaran yang

diterapkan oleh guru terkesan monoton, sehingga terdapat kejenuhan dan bosan

(16)

Dita Amelia Putri, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Tipe Snowball Throowing Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Menentukan Sistem Kearsipan Di Kelas X

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara seharusnya guru

menerapkan model pembelajaran yang bervariatif sehingga siswa akan aktif dalam

belajar dan akan meningkatkan hasil belajar.

Berikut daftar tabel mengenai rata-rata nilai hasil ulangan kearsipan kelas

X AP dengan metode ceramah:

Tabel 1.1

Daftar Rata-Rata Nilai Ulangan

No Kelas Rata-rata

1. X AP 1 59.20

2. X AP 2 58.05

3. X AP 3 57.35

Sumber: Data Sekolah

Adapun rincian nilai ulangan untuk kelas eksperimen yaitu X AP 2 dapat

dilihat pada tabel berikut :

Tabel 1.2

Nilai Ulangan Kelas X AP 2

(17)

Dita Amelia Putri, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Tipe Snowball Throowing Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Menentukan Sistem Kearsipan Di Kelas X

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

11 Fenny Nisa 50

30 Rahayu Oktavianingsih 60

31 Rezta Pandu 65

Nilai Rata-Rata 58.05

(18)

Dita Amelia Putri, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Tipe Snowball Throowing Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Menentukan Sistem Kearsipan Di Kelas X

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Grafik 1.1

Nilai Ulangan Kelas X AP 2

Sumber : Data Sekolah

Berdasarkan tabel dan grafik nilai ulangan dengan metode ceramah diatas

dikatakan bahwa rata-rata nilai ulangan kelas X AP di bawah 75. Salah satu kelas

dengan metode ceramah yaitu kelas X AP 2 memperoleh nilai rata-rata 58.05.

Artinya semua siswa tersebut mempunyai nilai di bawah KKM 75. Maka hal ini

harus mendapat perhatian yang lebih oleh guru, sehingga menjadi bahan evaluasi

agar tercapainya tujuan pendidikan.

Anita Lie (2008: 2) menyatakan :

“Paradigma yang lama adalah guru memberikan pengetahuan pada siswa

yang pasif. Dia tidak perlu tahu mengenai proses belajar mengajar yang tepat. Dia hanya perlu menuangkan apa yang diketahuinya ke dalam botol kosong yang siap menerimanya. Mengajar dengan model pembelajaran

ceramah dan mengharapkan siswa duduk, diam, dengar, catat, dan hafal.”

(19)

Dita Amelia Putri, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Tipe Snowball Throowing Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Menentukan Sistem Kearsipan Di Kelas X

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Proses belajar mengajar dengan paradigma lama cenderung menimbulkan

kejenuhan bagi peserta didik. Salah satu faktor utama yang mempengaruhi siswa

dalam proses belajar mengajar yaitu model pembelajaran yang digunakan guru

untuk menyampaikan pelajaran. Model pembelajaran yang digunakan harus tepat

sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.

Selaras dengan pendapat B. Bloom mengenai teori belajar di sekolah

(Nana S, 2010:23) bahwa :

“Ada dua faktor utama yang dominan terhadap hasil belajar yaitu

karakteristik intern siswa yang meliputi (kemampuan, minat, hasil belajar sebelumnya dan motivasi) serta karakteristik ekstern kualitas pengajaran yang meliputi (guru, model pembelajaran dan fasilitas belajar).”

Pendapat tersebut menyebutkan bahwa faktor eksternal yaitu model

pembelajaran mempengaruhi hasil belajar. Maka dapat diperjelas oleh Oemar

Hamalik (2001:124 ) “Guru bertugas menyampaikan pelajaran di dalam kelas

melalui pengajaran dengan menggunakan metode dan teknik pengajar agar

mencapai tujuan”.

Berdasarkan fakta yang telah dikemukakan sebelumnya, maka

permasalahan yang timbul adalah bagaimana upaya guru untuk memperbaiki dan

meningkatkan hasil belajar dengan menerapkan model pembelajaran yang

bervariatif. Etin Solihatin (2007:5) menyatakan bahwa salah satu model yang

dianggap efektif untuk diterapkan dalam pembelajaran yaitu model pembelajaran

(20)

Dita Amelia Putri, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Tipe Snowball Throowing Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Menentukan Sistem Kearsipan Di Kelas X

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2001:12) menyatakan “Cooperative learning dapat meningkatkan belajar siswa

lebih baik dan meningkatkan sikap tolong menolong dalam perilaku sosial”.

Cooperative learning adalah suatu model pembelajaran yang saat ini

banyak digunakan untuk mewujudkan kegiatan belajar mengajar yang berpusat

pada siswa (student oriented), terutama untuk mengatasi permasalahan yang

ditemukan guru dalam mengaktifkan siswa yang tidak dapat bekerja sama dengan

orang lain, siswa yang agresif dan tidak peduli pada yang lain. Isjoni (2010:16)

Pada dasarnya model cooperative learning dikembangkan untuk mencapai

setidak-tidaknya tiga tujuan pembelajaran penting yang dirangkum Ibrahim, et

al.(2000) dalam buku Isjoni (2001:27), yaitu :

a. Hasil belajar akademik

Para pengembang model ini telah menunjukkan, model struktur penghargaan

kooperatif telah dapat meningkatkan nilai siswa pada belajar akademik dan

perubahan norma yang berhubungan dengan hasil belajar.

b. Penerimaan terhadap perbedaan individu

Pembelajaran kooperatif memberi peluang bagi siswa dari berbagai latar

belakang dan kondisi untuk bekerja kelompok mendapatkan hasil yang tinggi.

c. Pengembang keterampilan sosial

Tujuan penting ketiga cooperative learning adalah mengajarkan kepada siswa

(21)

Dita Amelia Putri, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Tipe Snowball Throowing Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Menentukan Sistem Kearsipan Di Kelas X

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Model cooperative learning untuk meningkatkan hasil belajar memiliki

beberapa tipe, salah satunya adalah tipe Snowball Throwing. Menurut Bayor

(2010) “Snowball Throwing merupakan salah satu model pembelajaran aktif yang

pelaksanaannya banyak melibatkan siswa.”

Kokom Komalasari (2011:67) memperjelas bahwa “Snowball Throwing

akan membuat siswa terampil dalam membuat dan menjawab pertanyaan yang

dipadukan melalui suatu permainan imajinatif membentuk dan melempar bola

salju”.

Hasil penelitian sebelumnya oleh Yulia Kusumayanti (2013) terlihat dari

hasil analisis uji t dengan thitung > dari ttabel yaitu 1,95146 > 1,67109 dengan derajat

kebebasan 59 dan rata-rata skor hasil belajar IPA kelompok siswa yang belajar

dengan menggunakan model pembelajaran Snowball Throwing berbantuan media

konkret dan model pembelajaran konvensional adalah 23,78 (Kategori sangat

tinggi) dan 17,51 (kategori tinggi). Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil

belajar IPA siswa yang dicapai oleh kelas yang mengikuti pembelajaran dengan

model pembelajaran Snowball Throwing berbantuan media konkret lebih baik

dibandingkan dengan kelas yang mengikuti pembelajaran dengan model

pembelajaran konvensional.

Dari penelitian terdahulu menunjukkan terdapat proses peningkatan hasil

belajar peserta didik menggunakan model pembelajaran Snowball Throwing ini

(22)

Dita Amelia Putri, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Tipe Snowball Throowing Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Menentukan Sistem Kearsipan Di Kelas X

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Model pembelajaran Snowball Throwing diharapkan bisa memberikan

alternative pembelajaran kepada siswa khususnya dalam kompetensi dasar

menentukan sistem kearsipan pada kelas X AP di SMK Negeri 1 Bandung. Dalam

penerapan model tersebut terdapat kemampuan bertanya, sehingga peneliti dapat

mengetahui sejauh mana wawasan yang diserap, sejauh mana rasa ingin tahu

peserta didik. Dilihat dari pelemparan pertanyaan yang dibuat dari kertas

berbentuk bola, guru dapat mengetahui kemampuan membuat pertanyaan

sehingga akan berpengaruh terhadap peningkatan hasil belajar.

Berdasarkan permasalahan di atas, maka penulis bermaksud mengkaji dan

menganalisis secara mendalam dalam sebuah penelitian yang berjudul

:“Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe Snowball Throwing terhadap hasil belajar siswa kelas X pada kompetensi dasar menentukan sistem kearsipan di SMKN 1 Bandung.”

1.2 Identifikasi dan Perumusan masalah 1.2.1 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat diidentifikasi

permasalahan-permasalahan berikut :

1. Hasil belajar siswa yang kurang maksimal dengan pembelajaran yang

menggunakan model pembelajaran konvensional.

2. Terdapat perbedaan hasil belajar siswa dengan model pembelajaran Snowball

(23)

Dita Amelia Putri, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Tipe Snowball Throowing Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Menentukan Sistem Kearsipan Di Kelas X

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Model pembelajaran Snowball Throwing dapat meningkatkan hasil belajar

siswa.

1.2.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah dan gambaran permasalahan yang

dipaparkan dalam latar belakang di atas, maka dalam penelitian ini diambil

rumusan masalah yang hanya mencakup aspek kognitif, yaitu :

“ Apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa dengan menggunakan model

pembelajaran Cooperative Snowball Throwing dan menggunakan model

pembelajaran konvensional pada kompetensi dasar menentukan sistem

kearsipan?”.

1.3 Tujuan penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis

dan memperoleh gambaran empiris mengenai hal-hal berikut :

“Memperoleh gambaran perbedaan hasil belajar siswa di kelas eksperimen

dengan menggunakan model pembelajaran Cooperative Snowball Throwing

dan kelas kontrol dengan menggunakan model pembelajaran konvensional

pada kompetensi dasar menentukan sistem kearsipan di kelas X.”

(24)

Dita Amelia Putri, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Tipe Snowball Throowing Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Menentukan Sistem Kearsipan Di Kelas X

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Kegunaan teoritik dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Memberikan alternative model pembelajaran yang dapat digunakan sebagai

bahan masukan bagi guru dalam upaya meningkatkan kualitas pada

kompetensi dasar menentukan sistem kearsipan;

2. Menjadikan sumber informasi keilmuan mengenai model pembelajaran

Snowball Throwing.

3. Menjadikan peluang dan kesempatan kepada peneliti lain untuk melakukan

penelitian yang lebih mendalam.

1.4.2 Kegunaan Praktis

Kegunaan praktis dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Dapat mengetahui bagaimana peningkatan hasil belajar siswa dengan

menerapkan model pembelajaran Snowball Throwing.

2. Memberikan informasi kepada guru mengenai peningkatan hasil belajar siswa

setelah diterapkannya model pembelajaran Snowball Throwing.

3. Membantu siswa dalam melatih kerjasama pada sebuah kelompok yang

anggotanya heterogen dengan menggunakan model pembelajaran Snowball

(25)

Dita Amelia Putri, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Tipe Snowball Throwing Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Menentukan Sistem Kearsipan Di Kelas X

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

DESAIN PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di SMK Negeri 1 Bandung. Sampel penelitian

yang digunakan sebanyak dua kelas, yaitu kelas X AP 2 dan kelas X AP 3 dengan

jumlah peserta 72 orang dan masing-masing kelas berjumlah 36 peserta didik.

Kedua kelas digunakan dalam penelitian ini memiliki kemampuan akademis yang

setara pada batas nilai KKM yang sama yaitu sebesar 75.

3.2 Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen,

yaitu metode penelitian yang bertujuan meneliti saling hubungan sebab akibat

cara menggunakan suatu perlakuan kepada suatu kelompok dan membandingkan

hasilnya dengan kelas kontrol. “Namun pada penelitian ini tidak memungkinkan

untuk mengontrol variable-variabel lain selain variable bebas dan variable

terikat”. (Sugiyono, 2010: 77).

Desain penelitian yang digunakan adalah Quasi Eksperimen dengan

metode di mana dalam penelitian ini digunakan dua kelas yang memiliki

kemampuan setara didasarkan pada batas nilai KKM yang sama. Satu kelas

digunakan sebagai kelompok eksperimen yang memperoleh pembelajaran dengan

menggunakan metode snowball throwing dan satu kelompok kontrol

(26)

Dita Amelia Putri, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Tipe Snowball Throwing Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Menentukan Sistem Kearsipan Di Kelas X

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pembelajaran menggunakan model snowball throwing yang dilakukan di

kelompok eksperimen yaitu pembelajaran yang mengarahkan peserta didik untuk

menggali materi sendiri bersama teman kelompoknya dan membuat pertanyaan

yang nantinya akan ditukar dengan kelompok lain sebagai evaluasinya.

Sedangkan pembelajaran konvensional di kelas kontrol dilakukan dengan

menggunakan metode ceramah dan diskusi. Pada masing-masing kelas diawal dan

diakhir pembelajaran diberikan sebuah tes yang bertujuan untuk melihat hasil

belajar peserta didik.

Desain penelitian yang digunakan yakni “The nonequivalent Control

Group Design”. Maksudnya dalam pelaksanaan penelitian, penulis menggunakan

2 kelompok kelas. Kelompok eksperimen menggunakan pembelajaran model

snowball throwing, sedangkan kelompok kedua dengan menggunakan

pembelajaran konvensional. Kedua kelompok tersebut akan diberikan pretest dan

posttest yang sama. Rancangan desain penelitian ini dapat dinyatakan dalam tabel

3.1 sebagai berikut :

Tabel 3.1

Desain Penelitian The Nonequivalent Control Group Design

Eksperimen O1 X O2

Kontrol O3 O4

(Sugiyono, 2012 : 116)

Keterangan :

O1 : Tes Awal (sebelum perlakuan) pada kelompok eksperimen

(27)

Dita Amelia Putri, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Tipe Snowball Throwing Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Menentukan Sistem Kearsipan Di Kelas X

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu O3 : Tes Awal (sebelum perlakuan) pada kelompok kontrol

O4 : Tes Akhir (sebelum perlakuan) pada kelompok kontrol

X : Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Tipe Snowball Throwing

3.3 Sumber Data

Sumber data untuk menjaring data yang diperlukan dalam penelitian ini,

maka instrumen yang akan digunakan adalah tes dan lembar observasi. Guru

melakukan pretest untuk mengetahui seberapa dalam materi yang dapat diserap

peserta didik, kemudian guru memberikan post-test untuk mengetahui adanya

peningkatan hasil belajar peserta didik.

Tes sebagai instrumen pengumpul data adalah “serangkaian pertanyaan

atau latihan yang digunakan untuk mengukur keterampilan pengetahuan,

inteligensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.”

(Riduwan, 2007: 76). Bentuk dari instrumen tes yang digunakan adalah pilihan

ganda. Soal-soal yang digunakan dibuat sedemikian rupa agar dapat mengukur

hasil belajar dari mulai hapalan, pemahaman, penerapan, dan analisis.

Langkah penyusunan tes hasil belajar adalah penyusunan kisi-kisi,

konsultasi dengan dosen pembimbing dan uji coba soal. Aspek kognitif dapat

diukur dengan menggunakan taksonomi tujuan pembelajaran Bloom yang telah

direvisi yaitu mulai dari C1 sampai C4. Butir soal dibuat dalam bentuk pilihan

ganda. Soal objektif yang dipersiapkan sebanyak 20 soal. Kemudian nantinya

akan diujicobakan untuk dianalisis.

(28)

Dita Amelia Putri, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Tipe Snowball Throwing Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Menentukan Sistem Kearsipan Di Kelas X

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam penelitian eksperimen terdapat langkah-langkah model

pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing (kelas eksperimen) dan

penerapan konvensional (kelas kontrol) adalah sebagai berikut :

Tabel 3.2

Skenario Pembelajaran

Model Pembelajaran Kooperatif tipe Snowball Throwing (kelas eksperimen)

Model Pembelajaran konvensional 1. Tahap Persiapan

a) Guru membuat Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

b) Guru menyiapkan materi yang akan

dibahas

c) Menyiapkan soal-soal untuk pretest

dan posttest

1. Tahap Persiapan

a) Guru membuat Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP)

b) Guru menyiapkan materi

yang akan dibahas

c) Menyiapkan soal-soal untuk

pretest dan posttest

2. Pelaksanaan A. Pendahuluan

a) Guru mengkondisikan kelas dan

memeriksa kehadiran

b) Apersepsi: guru mengulas tentang

materi pelajaran sebelumnya

c) Motivasi :

- Guru memberikan pretest

kepada siswa

- Guru menyampaikan tujuan

2. Pelaksanaan A. Pendahuluan

a) Guru mengkondisikan

kelas dan memeriksa

kehadiran

b) Apersepsi: guru mengulas

tentang materi pelajaran

sebelumnya

c) Motivasi :

(29)

Dita Amelia Putri, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Tipe Snowball Throwing Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Menentukan Sistem Kearsipan Di Kelas X

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu pembelajaran yang akan dicapai

- Guru menjelaskan

langkah-langkah model pembelajaran

kooperatif tipe snowball

throwing

- Guru meminta siswa

membentuk kelompok diskusi

5-6 orang perkelompok

pretes kepada siswa

- Guru menyampaikan

tujuan pembelajaran

yang akan dicapai

kepada siswa

B. Kegiatan Inti

a) Tahap pembelajaran kooperatif

- Guru memanggil ketua

kelompok dari tiap kelompok

untuk diberikan materi

menjelaskan materi yang

telah guru sampaikan kepada

kelompoknya

c) Tahap menyusun pertanyaan

- Guru meminta

masing-masing siswa untuk menulis

satu pertanyaan yang sesuai

dengan materi kearsipan

pada kertas yang disediakan

guru

- Guru meminta siswa

B. Kegiatan inti

a) Guru menjelaskan materi

mengenai kearsipan

b) Guru membagi siswa ke

dalam kelompok,

masing-masing 5-6 orang siswa

c) Siswa secara kelompok

mendiskusikan materi yang

akan dibahas

d) Membimbing atau

mengawasi selama kegiatan

penugasan berlangsung

e) Siswa mengerjakan soal

latihan yang dibuat oleh

guru

f) Siswa menyerahkan hasil

penugasan kemudian

dibahas dalam kelas

g) Guru memberikan

penilaian terhadap hasil

(30)

Dita Amelia Putri, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Tipe Snowball Throwing Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Menentukan Sistem Kearsipan Di Kelas X

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu membuat kertas pertanyaan

tersebut menjadi bola

pertanyaan

- Guru meminta siswa agar

saling bertukar atau

melempar bola pertanyaan ke

temannya

- Setelah siswa saling bertukar

bola pertanyaan, guru

meminta siswa untuk

menjawab pertanyaan secara

lisan

d) Tahap kooperatif

- Guru memberi kesempatan

pada siswa untuk membahas

hasil jawabannya dan

melakukan diskusi

3. Kegiatan penutup

a) Guru bersama siswa menarik

kesimpulan dari materi yang telah

dibahas

b) Guru menutup pembelajaran dan

menginformasikan kepada siswa

tentang materi selanjutnya

4. Kegiatan penutup

a) Guru membuat kesimpulan

bersama siswa mengenai

materi pembelajaran yang

dipelajari

b) Guru memberikan posttest

secara perorangan

Sumber Data Hasil Analisis Peneliti

(31)

Dita Amelia Putri, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Tipe Snowball Throwing Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Menentukan Sistem Kearsipan Di Kelas X

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan peneliti

dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih

baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah.

“Instrumen dalam penelitian dapat berupa test, pedoman wawancara, pedoman

observasi, dan kuesioner.” (Sugiyono, 2012: 305)

Untuk menjaring data yang diperlukan dalam penelitian ini, maka

instrumen yang akan digunakan adalah tes. Guru melakukan pretest untuk

mengetahui seberapa dalam materi yang dapat diserap peserta didik. Setelah

melakukan beberapa pertemuan, kemudian guru memberikan posttes untuk

mengetahui adanya peningkatan hasil belajar peserta didik.

Tes sebagai instrumen pengumpul data adalah “serangkaian pertanyaan

atau latihan yang digunakan untuk mengukur keterampilan pengetahuan,

inteligensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok”.

(Riduwan, 2007: 76). Bentuk dari instrumen tes yang digunakan adalah pilihan

ganda. Soal-soal yang digunakan dibuat sedemikian rupa agar dapat mengukur

hasil belajar dari mulai hapalan, pemahaman, penerapan, dan analisis.

Perancangan soal berpedoman pada contoh soal pemahaman tingkat

kemampuan kognitif Bloom. Langkah penyusunan tes hasil belajar adalah

penyusunan kisi-kisi, konsultasi dengan dosen pembimbing dan uji coba soal.

Menurut Widodo (2006) “aspek kognitif dapat diukur dengan menggunakan

taksonomi tujuan pembelajaran Bloom yang telah direvisi. Butir soal dibuat dalam

(32)

Dita Amelia Putri, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Tipe Snowball Throwing Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Menentukan Sistem Kearsipan Di Kelas X

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dikemukakan oleh Purwanto (2008: 36) bahwa “...tes objektif baik untuk

mengukur hasil belajar tingkat knowledge, comprehension, aplikasi dan analisis.”

Soal objektif yang dipersiapkan sebanyak 20 soal. Kemudian nantinya

akan diujicobakan untuk dianalisis. Intrumen penelitian perlu dianalisis. Berikut

langkah-langkah menganalisis instrument :

3.5.1 UJi Validitas Instrumen

Suatu instrumen pengukuran dikatakan valid jika instrumen dapat

mengukur sesuatu dengan tepat apa yang hendak diukur. Pengujian ini dilakukan

dengan tujuan agar instrumen yang digunakan dapat mengukur sesuai dengan

kenyataannya, sehingga data yang diperoleh valid untuk penelitian ini.

Menurut Sugiyono (2012: 173), “Instrumen yang valid berarti alat ukur

yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti

instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya

diukur.”

Rumus yang digunakan untuk menguji validitas ini adalah korelasi

Product Moment oleh Person sebagai berikut:

∑ ∑ ∑

√{ ∑ ∑ } { ∑ ∑ }

(Suharsimi Arikunto, 2005: 72)

Keterangan :

: Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y dan variabel yang

dikorelasikan

(33)

Dita Amelia Putri, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Tipe Snowball Throwing Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Menentukan Sistem Kearsipan Di Kelas X

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu y : Skors tiap items y

N : Jumlah responden uji coba

Untuk mengetahui valid atau tidaknya butir soal, maka nilai

dibandingkan dengan nilai . Suatu butir soal dikatakan valid jika >

.

3.5.2 Uji Reliabilitas Instrumen

Menurut Sugiyono (2012: 173), “ Instrumen yang reliabel adalah

instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama

akan menghasilkan data yang sama.” Sebuah tes dikatakan reliabel apabila hasil

-hasil tes tersebut menunjukan ketetapan. Jadi uji reliabilitas instrumen bertujuan

untuk mengetahui konsistensi dari instrumen sebagai alat ukur, sehingga hasil

suatu pengukuran dapat dipercaya. Pengujian reliabilitas uji coba instrumen ini

dengan menggunakan koefisien alpha (α) dari Cronbach sebagai berikut:

[ ][ ] ∑

(Nana Sudjana, 2009: 19)

Keterangan :

: Realibilitas tes secara keseluruhan

k : Jumlah butir instrument

Tabel 3.4

Interprestasi Derajat Reliabilitas

(34)

Dita Amelia Putri, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Tipe Snowball Throwing Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Menentukan Sistem Kearsipan Di Kelas X

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

0,000-0,200 Sangat rendah

0,201-0,400 Rendah

0,401-0,600 Cukup

0,601-0,800 Tinggi

0,801-1,000 Sangat tinggi

(Suharsimi Arikunto, 2005: 223)

3.5.3 Tingkat Kesukaran

Tingkat kesukaran (difficulty level) suatu butir soal dipandang dari

kesanggupan atau kemampuan siswa dalam menjawabnya, bukan dilihat dari

sudut guru sebagai pembuat soal. Persoalan yang penting dalam melakukan

analisis kesukaran soal adalah penentuan proporsi dan kriteria soal yang termasuk

mudah, sedang, dan sukar (Nana, 2009 : 135).

Formula yang digunakan untuk megidentifikasi tingkat kesukaran soal

yaitu:

Nana Sudjana (2009:137)

Keterangan :

I : Indeks Kesukaran untuk setiap butir soal

B : Banyak siswa yang menjawab soal itu dengan benar setiap butir soal

N : Banyaknya siswa yang memberikan jawaban pada soal yang

dimaksudkan

Untuk menentukan apakah soal tersebut dikatakan baik atau tidak

(35)

Dita Amelia Putri, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Tipe Snowball Throwing Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Menentukan Sistem Kearsipan Di Kelas X

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.5 Tingkat Kesukaran

No Rentang Nilai Tingkat Kesukaran Klasifikasi

1 0,70-1,00 Mudah

2 0,30-0,70 Sedang

3 0,00-0,30 Sukar

(Nana Sudjana, 2009:137)

3.5.4 Daya Pembeda

Analisis daya pembeda mengkaji butir-butir soal dengan tujuan untuk

mengetahui kesanggupan soal dalam membedakan siswa yang tergolong mampu

(tinggi prestasinya) dengan siswa yang tergolong kurang atau lemah prestasinya.

Artinya bila soal tersebut diberikan kepada anak yang mampu, hasilnya

menunjukkan prestasi tinggi; dan bila diberikan kepada siswa yang lemah,

hasilnya rendah. (Nana, 2009 : 141)

Menurut Purwanto (2008: 120), mengemukakan bahwa “Daya pembeda

adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan siswa-siswa yang termasuk

kelompok pandai (upper group) dan siswa-siswa yang berkemampuan rendah

(lower group)”. Dengan kata lain, soal yang diberikan dapat mengukur

kemampuan siswa, mana siswa yang dikatakan berkemampuan tinggi dan mana

saja siswa yang berkemampuan rendah. Angka yang menunjukan besarnya daya

pembeda disebut indeks diskriminasi (D), indeks diskriminasi berkisar antara 0,00

sampai dengan 1,00. Untuk mengetahui indeks diskriminasi dapat menggunakan

(36)

Dita Amelia Putri, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Tipe Snowball Throwing Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Menentukan Sistem Kearsipan Di Kelas X

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(Suharsimi arikunto, 2005 : 100)

Keterangan :

D : Indeks diskriminasi (daya pembeda)

: Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar

: Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar

: Banyaknya peserta kelompok alas

: Banyaknya peserta kelompok bawah

: Proporsi kelompok atas yang meniawab benar

: Proporsi kelompok bawah yang menjawab benar

Tabel 3.6

Klasifikasi Daya Pembeda

No Rentang Nilai Daya Beda Klasifikasi

1 0,00-0,19 Jelek

2 0,20-0,39 Cukup

3 0,40-0,69 Baik

4 0,70-1,00 Baik Sekali

5 Negatif Tidak Baik

(37)

Dita Amelia Putri, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Tipe Snowball Throwing Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Menentukan Sistem Kearsipan Di Kelas X

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.6 Alur Penelitian

Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian tertuang dalam alur

penelitian. Adapun langkah-langkah penelitian terdapat pada gambar 3.1 :

(38)

Dita Amelia Putri, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Tipe Snowball Throwing Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Menentukan Sistem Kearsipan Di Kelas X

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sumber Data Analisis Peneliti

3.7 Teknis Analisis Data

Analisis Standar Isi Materi Kearsipan

Analisis Literatur Model

Snowball Throwing

Perumusan Masalah

Pembuatan Instrumen Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) Uji Validitas dan

(39)

Dita Amelia Putri, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Tipe Snowball Throwing Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Menentukan Sistem Kearsipan Di Kelas X

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Teknik analisis data adalah teknik yang digunakan untuk mengolah,

menyusun, menafsirkan dan menganalisis agar dapat menjawab pertanyaan

penelitian, menguji hipoteses dan menulis kesimpulan data yang diperoleh dari

hasil pengukuran (pra tes dan post tes) selanjutnya diolah dengan cara statistik.

Data yang didapat diolah melalui langkah-langkah berikut :

3.7.1 Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah suatu

distribusi data normal atau tidak (Sambas, 2010: 92). Hal ini dilakukan untuk

memudahkan perhitungan dan analisis data yang diperoleh dari lapangan. Uji

normalitas dilakukan dengan bantuan software SPSS versi 20 for windows dengan

menggunakan uji Shapiro-Wilk. Singgih Santoso (2012: 192) Langkah-langkah

pengujian :

1) Buka program SPSS 20, klik layout Variable view di kiri bawah SPSS editor

untuk mendefinisikan variabel terlebih dahulu. Pada layout variable view

kolom Name pada baris pertama tuliskan pretest. Sedangkan pada kolom

Label, beri penjelasan pada variabel yang telah didefinisikan pada kolom

Name. Lalu klik pada kolom Value hingga muncul dialog Value Labels: ketik

pada Value angka 1 dan pada Labels ketik kelompok eksperimen lalu klik

tombol Add. Kemudian ketik angka 2 pada Value dan pada Labels ketik

kelompok kontrol lalu klik tombol Add. Kemudian klik tombol OK. Pada baris

(40)

Dita Amelia Putri, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Tipe Snowball Throwing Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Menentukan Sistem Kearsipan Di Kelas X

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

variabel yang telah didefinisikan pada kolom Name. Lalu klik pada kolom

Value hingga muncul dialog Value Labels: ketik pada Value angka 1 dan pada

Labels ketik kelompok eksperimen lalu klik tombol Add. Kemudian ketik

angka 2 pada Value dan pada Labels ketik kelompok kontrol lalu klik tombol

Add. Kemudian klik tombol OK.

2) Klik layout Data View di kiri bawah editor SPSS Masukkan data tes awal

pada kolom pretest. Data pertama diisi pada baris pertama, data kedua diisi

pada baris kedua dan seterusnya hingga semua data terisi. Pada kolom kedua

pilih 1 untuk kelompok eksperimen dan 2 untuk kelompok kontrol.

3) Simpan data dengan nama pretest.sav

4) Pada Menu Bar pilih Analyze, lalu Descriptive Statistics lalu Explore. Tunggu

beberapa saat hingga muncul dialog Explore.

5) Pada kotak Dependen List, isikan variabel tes awal (pretest) dengan cara klik

pada tes awal (pretest) lalu tekan tombol anak panah ke kanan dan pada

Factors List pilih kelas.

6) Klik tombol Plots pada dialog Explore, kemudian ceklist kotak Normality

plots with tests. Kemudian klik tombol continue.

7) Klik OK pada dialog Explore, tunggu beberapa saat hingga muncul output

3.7.2 Uji Homogenitas

Setelah dilakukan uji normalitas diketahui sampel berasal dari populasi

yang berdistribusi normal maka dilanjutkan dengan uji homogenitas. Uji

(41)

Dita Amelia Putri, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Tipe Snowball Throwing Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Menentukan Sistem Kearsipan Di Kelas X

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

melihat perbedaan varians kelompoknya (Sambas, 2010: 96). Uji homogenitas

dilakukan dengan menggunakan bantuan software SPSS versi 20 for windows

dengan menggunakan uji Levene. Berikut langkah-langkah pengujian Singgih

Santoso (2012: 192) :

1) Buka program SPSS 20, kemudian buka file pretest.sav yang telah disimpan.

2) Pada Menu Bar, pilih Analyze, kemudian pilih Compare means lalu pilih

One-Way ANOVA. Tunggu hingga muncul dialog One-One-Way ANOVA.

3) Pada kotak Dependen List, isikan variabel tes awal (pretest) dengan cara klik

pada tes awal (pretest) lalu tekan tombol anak panah ke kanan dan pada

Factors List pilih kelas.

4) Klik tombol Options pada jendela One-Way ANOVA: Otions pilih

Homogeneity of Variance Test. Kemudian klik tombol continue.

5) Klik OK sehingga akan diperoleh output

3.7.3 Uji Kesamaan Rata-rata (Uji-t)

Jika sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal dan homogen

maka dilanjutkan dengan melakukan uji kesamaan rata-rata dengan menggunakan

uji t yang bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan hasil belajar antara

kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol. Dalam bukunya Singgih Santoso

(2012: 253) Langkah-langkah uji-t :

(42)

Dita Amelia Putri, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Tipe Snowball Throwing Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Menentukan Sistem Kearsipan Di Kelas X

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2) Pada Menu Bar, pilih Analyze, kemudian pilih Compare means lalu pilih

Sampel T Test. Tunggu hingga muncul dialog

Independent-Sampel T Test.

3) Pada kotak Test Variables, isikan variabel tes awal (pretest) dengan cara klik

pada tes awal (pretest) lalu tekan tombol anak panah ke kanan dan pada

Grouping Variable pilih kelas. Klik tombol Define Group hingga muncul

dialog Define Group: pada Group 1 ketikkan angka 1 dan pada group 2

ketikkan angka 2. Lalu klik continue.

4) Klik OK untuk menutup jendela Independent-Sampel T Test sehingga akan

diperoleh output

3.7.4 Gain Ternormalkan

Dalam penelitian ini, gain ternormalkan digunakan untuk mengetahui

kualitas peningkatan hasil belajar peserta didik kelompok eksperimen.

(Hake, 1999:2)

Keterangan :

α : Nilai posstest

: Nilai Pretest

: Nilai Ideal

Kriteria indeks gain terdapat pada tabel 3.6 berikut:

(43)

Dita Amelia Putri, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Tipe Snowball Throwing Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Menentukan Sistem Kearsipan Di Kelas X

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

G Kriteria Indek Gain

> 0.7 Tinggi

0, 3 < g ≤ 0,7 Sedang

≤ 0,3 Rendah

(Hake, 1999:2)

Dalam penelitian ini, Gain Ternormalisasi digunakan untuk menentukan

gain hasil belajar peserta didik dan mengingat gain absolut (selisih nilai postest

(44)

Dita Amalia Putri, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Tipe Snowball Throwing Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Menentukan Sistem Kearsipan Di Kelas X

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian melalui proses pengolahan data, serta

pembahasan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai model pembelajaran,

maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Hasil belajar siswa ranah kognitif dengan menggunakan model pembelajaran

cooperative tipe Snowball Throwing dan menggunakan model pembelajaran

konvensional pada kompetensi dasar menentukan sistem kearsipan pada kelas

X terdapat perbedaan. Dilihat dari proses belajar mengajar untuk kelas kontrol

rata-rata nilai pretest 58.86. Setelah diberikan perlakuan dengan menggunakan

model konvensional maka rata-rata skor posttest menjadi 70.50. Namun dilihat

dari nilai rata-rata gain ternormalisir sebesar 0.29. Hasil tersebut termasuk ke

dalam kategori rendah. Apabila dibandingkan dengan kelas eksperimen pada

awal pembelajaran rata-rata nilainya sama dengan kelas kontrol yaitu 59.61.

Hasil belajar ini didapat sebelum diberikan perlakuan model pembelajaran.

Setelah pembelajaran menggunakan model pembelajaran cooperative tipe

snowball throwing untuk kelas eksperimen, nilai hasil belajar meningkat

menjadi 76.17. Dilihat dari indeks gain, peningkatan hasil belajar pada kelas

eksperimen memperoleh nilai rata-rata 0.4 termasuk ke dalam kategori tinggi.

(45)

Dita Amalia Putri, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Tipe Snowball Throwing Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Menentukan Sistem Kearsipan Di Kelas X

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

demikian, dapat dikatakan bahwa model pembelajaran cooperative tipe

snowball throwing meningkatkan hasil belajar ranah kognitif siswa kelas X

kompetensi dasar menentukan sistem kearsipan di SMKN 1 Bandung pada

kompetensi dasar menentukan sistem kearsipan.

1.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang menyatakan bahwa model pembelajaran

cooperative tipe snowball throwing lebih baik dibandingkan dengan model

pembelajaran konvensional untuk kompetensi dasar menentukan sistem kearsipan

kelas X di SMKN 1 Bandung, maka penulis merekomendasikan kepada pihak

yang terkait, yaitu :

1. Bagi pihak sekolah, model pembelajaran cooperative tipe snowball throwing

merupakan model pembelajaran yang cocok diterapkan kepada siswa sebagai

pengganti model pembelajaran konvensional dalam proses pembelajaran untuk

meningkatkan hasil belajar siswa khususnya ranah kognitif.

2. Bagi siswa-siswi, supaya ikut terlibat aktif dalam proses pembelajaran di kelas

dan dapat bekerja sama dalam suatu kelompok. Hal ini untuk menggali

pengetahuan sendiri dan akan lebih mudah memahami materi pelajaran

dengan cara belajar kelompok, diskusi dan langsung mempraktekkan hasil

pembahasan materi sesuai dengan teori yang ada.

3. Bagi peneliti selanjutnya sebaiknya peneliti mampu mengevaluasi pertanyaan

(46)

Dita Amalia Putri, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Tipe Snowball Throwing Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Menentukan Sistem Kearsipan Di Kelas X

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

adanya penelitian lebih lanjut mengenai hasil belajar afektif dan psikomotorik

Gambar

Grafik 4.1  Histogram Distribusi Frekuensi Pretest Kelas Eksperimen..………
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ………………………………………………
Tabel 1.1 Daftar Rata-Rata Nilai Ulangan
Grafik 1.1 Nilai Ulangan Kelas X AP 2
+7

Referensi

Dokumen terkait

Materi ajar merupakan seperangkat materi/substansi pelajaran yang disusun secara sistematis, menampilkan sosok utuh dari kompetensi yang akan dikuasai siswa dalam

Angka pengganda tenaga kerja terbesar di Indonesia adalah sektor kegiatan yang tak jelas batasannya nilai multiplier tenaga kerja dari 35 sektor tidak ada yang lebih

[r]

matrix composite ( MMC ) with variations of pouring temperature of palm oil

[r]

tersebut maka dalam pembuatan program peningkatan mutu sekolah bisa berdasarkan dari.. hasil analisis EDS, mana yang menjadi prioritas program peningkatan mutu dan

Effektifitas Implementasi Kebijakan Akselerasi Penuntasan Wajar 9 tahun Bagi Anak Keluarga Miskin ( Studi Evaluasi Kinerja Kebijakan di Kabupaten Cianjur ), Bandung, UPI

Iriawan mengajak PJU Polda Bali, Staf Asops dan seluruh anggota yang berada di Polres Karangasem untuk makan bersama menikmati apa yang beliau masak bersama Polwan dan Bhayangkari