• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROGRAM INTERVENSI BERBASIS FAMILY QUALITY OF LIFE BAGI ORANG TUA ANAK TUNANETRA MAJEMUK DI SLB-A BARTEMEUS MANADO.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PROGRAM INTERVENSI BERBASIS FAMILY QUALITY OF LIFE BAGI ORANG TUA ANAK TUNANETRA MAJEMUK DI SLB-A BARTEMEUS MANADO."

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

PROGRAM INTERVENSI BERBASIS FAMILY QUALITY OF LIFE

PADA ORANG TUA ANAK TUNANETRA MAJEMUK

DI SLB-A BARTEMEUS MANADO

Tesis

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari

Syarat untuk Memperoleh Gelar

Magister Pendidikan

ERNA VICTORIA NOLI

NIM : 1204705

(2)

Program Intervensi Berbasis Family Quality of Life Pada Orang Tua Anak Tunanetra Majemuk

Di SLB-A Bartemeus Manado

Oleh Erna Victoria Noli S.Pd IKIP Negeri Manado, 2000

Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) pada Prodi Pendidikan Kebutuhan Khusus

© Erna Victoria Noli 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Februari 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Tesis ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(3)

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH

PEMBIMBING:

Dr. Djadja Rahardja, M.Ed NIP. 19590414 198503 1 005

Mengetahui

Ketua Program Studi Pendidikan Kebutuhan Khusus

(4)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis dengan judul “Program Intervensi Berbasis Family Quality of Life Pada Orang Tua Anak Tunanetra Majemuk Di SLB-A Bartemeus Manado” ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian hari ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau

ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini”.

Bandung, Januari 2014 Yang membuat pernyataan,

(5)

ABSTRAK

PROGRAM INTERVENSI BERBASIS FAMILY QUALITY OF LIFE BAGI ORANG TUA ANAK TUNANETRA MAJEMUK

DI SLB-A BARTEMEUS MANADO

Erna Victoria Noli

Nim 1204705/Prodi PKKh SPs UPI

(6)

ABSTRACT

INTERVENTION PROGRAM BASED ON FAMILY QUALITY OF LIFE FOR PARENTS OF CHILDREN WITH MULTIPLE DISABILITY AND

VISUAL IMPAIRMENTS AT BARTEMEUS SPECIAL NEEDS SCHOOL-A MANADO

Erna Victoria Noli

Student ID 1204705/Special Needs Education Program/School of Postgraduate Studies Indonesia University of Education

The background of this research is based on the fact that parents of children with multiple disability and visual impairments have a number of problems. It should take more concerns from the teachers, as a form of intervention to solve the problem and prevent it from getting bigger and more complex. The action can be applied through an intervention program based on family quality of life which makes family the ultimate learning center for a child. The research provides an objective description on an intervention program based on family quality of life and its benefits for parents in doing intervention to their own children. The method used in this research was descriptive using qualitative approach. The subjects were parents of children with multiple disability and visual impairments at Bartemeus Special Needs School-A, Manado. The techniques of data collection are in the forms of observation, interview, and documentary study. The results of the research conclude generally that (1) there had been no intervention program for parents of children with multiple disability and visual impairments in the work programs of the teachers and the school, (2) the intervention program based on family quality of life is designed based on the objective condition and needs of the parents, (3) after testing, the created program showed more benefits as proven by

parents’ responses and enthusiasms in conducting the program. Based on the

results, the followings are recommended: (1) There need to be innovations for the teacher in improving the quality of teaching and learning; (2) Parents need to

build good relationships with teachers; (3) School’s work programs need to

(7)

DAFTAR ISI

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... A. Latar Belakang Penelitian ... B. Fokus dan Pertanyaan Penelitian ... C. Tujuan Penelitian ... BAB II INTERVENSI BERBASIS FAMILY QUALITY OF LIFE PADA ORANG TUA ANAK TUNANETRA MAJEMUK... A. Definisi Intervensi ... B. Family Quality of Life ... C. Orang Tua Anak Tunanetra Majemuk ... 6 6 11 13 BAB III METODE PENELITIAN ... 23

A. Pendekatan Penelitian ... 23

B. Subjek dan Tempat Penelitian ... 24 C. Teknik Pengumpulan Data ... D. Kisi-kisi Instrumen Penelitian ... E. Teknik Analisis Data ...

(8)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... A. Hasil Penelitian ... 1. Kondisi faktual program intervensi berbasis family

quality of life saat ini ... 2. Rancangan program intervensi berbasis family

quality of life pada orang tua anak tunanetra majemuk ... 3. Manfaat dan kelayakan program intervensi berdasarkan pendapat guru dan orang tua ... B. Pembahasan ... 1. Kondisi faktual program intervensi berbasis family quality of life saat ini ... 2. Rancangan program intervensi berbasis family quality of life pada orang tua anak tunanetra majemuk ... 3. Manfaat dan kelayakan program intervensi berdasarkan pendapat guru dan orang tua ...

38 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ...

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1. Kisi-Kisi Instrumen ... 28

4.1. Rangkuman data hasil penelitian kondisi faktual program intervensi ... 52

4.2. Rancangan Program Intervensi... 54

4.3. Data Hasil FGD Isi dan Tujuan Program ... 56

4.4. Data Hasil FGD Kualitas instruksional Program ... 58

4.5. Data hasil FGD Kualitas Teknik Program ... 60

4.6. Program Final Hasil FGD ... 62

(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1 Pedoman Wawancara dan Observasi ... 81

2 Instrumen Asesmen dan Hasil Asesmen 98 3 Surat Pengangkatan Pembimbing ... 99

4 Surat Permohonan izin melakukan studi lapangan ... 100

5 Surat keterangan telah melaksanakan studi lapangan ... 101

6 Foto-foto Kegiatan Penelitian ... 102

(12)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Keluarga merupakan tempat bagi anak-anak tumbuh, berkembang, berbagi rasa, dan sebagai tempat mereka hidup dan bergaul. Bagi orang tua anak-anak adalah sebagai mahkota berharga yang sangat didambakan kehadirannya. Mahkota yang akan menghiasi kebahagiaan dan kesempurnaan di dalam keluarga. Sehingga sebagian orang berpandangan bahwa tanpa anak kebahagiaan tidaklah sempurna.

Kesempurnaan yang diharapkan terkadang tidak sesuai dengan kenyataan. Sering terjadi kesenjangan antara harapan dan kenyataan sehingga memicu permasalahan dalam kehidupan keluarga. Orang tua pada umumnya mengharapkan anak-anak mereka lahir dalam keadaan yang sempurna dan tidak kurang suatu apa pun. Namun kenyataannya tidaklah demikian, sehingga menyebabkan orang tua syok, stres, malu dan tidak mampu menerima kenyataan yang terjadi serta merasa bahwa kehadiran anak adalah aib bagi keluarga.

Keadaan ini pada umumnya terjadi pada orang tua yang memiliki anak dengan berbagai hambatan seperti hambatan dalam penglihatan, hambatan dalam komunikasi, hambatan sosial, hambatan pendengaran, hambatan motorik dan lain sebagainya. ketika kenyataan tidak sesuai harapan muncul berbagai sikap dan reaksi-reaksi orang tua terhadap hambatan yang dimiliki anak. Reaksi-reaksi tersebut menurut Somantri (2007:90) ada lima yaitu (1) penerimaan secara realistis terhadap anak, (2) penyangkalan terhadap hambatan anak, (3) overprotection atau perlindungan yang berlebihan, (4) penolakan secara tertutup, dan (5) penolakan secara terbuka.

(13)

2

kehidupan anak. Sikap dan perilaku anak setiap hari adalah cerminan pola asuh orang tua dan perkembangan yang peroleh anak dalam hidupnya bersama keluarganya. Kesesuaian anak dalam bersikap dan berperilaku sangat ditentukan oleh perlakuan keluarga terhadap anak itu sendiri. Seperti yang diungkapkan oleh Somantri (2007:89) bahwa sikap-sikap salah suai dan gangguan lain pada anak umumnya terjadi bukan karena sebab psikopatologis tetapi disebabkan oleh pengaruh-pengaruh sikap sosial dari lingkungan terutama keluarga.

Seperti pengamatan penulis terhadap salah satu keluarga yang memiliki anak dengan hambatan penglihatan majemuk di SLB-A Bartemeus Manado. Bahwa orang tua menunjukkan pola pengasuhan yang kurang tepat dan tidak sepatutnya diterima oleh seorang anak dengan hambatan penglihatan majemuk. Orang tua terlalu kasar dan kurang sabar dalam menyikapi perilaku anak yang berbeda dengan anak-anak pada umumnya, tidak melibatkan anak dalam melakukan aktivitas setiap hari sehingga anak tidak mandiri dan sangat tergantung kepada orang tua seperti makan, minum, mandi, sikat gigi, dan bab/bak. Selain itu orang tua pun terlalu overprotection

terhadap anak sehingga perkembangan anak menjadi terhambat. Akibatnya Anak sulit untuk bersosialisasi dengan orang lain, sulit diajak bicara, sering membeo, merasa takut jika diajak jalan, emosinya labil dan tidak terkontrol, suka mencubit dan mengigit jika merasa terganggu, tidak mau berinteraksi dengan orang lain, dan suka menyendiri.

(14)

3

perilaku anak untuk bisa menjadi lebih baik. Tentu hal ini pun menjadi masalah karena orang tua tidak mendari bahwa sesungguhnya pembelajaran yang paling penting ada di lingkungan keluarga.

Keadaan ini tidak mendapat perhatian dari guru dimana guru tidak menyadari bahwa orang tua membutuhkan dukungan serta pengetahuan tentang kondisi anak mereka. Semua program pembelajaran di sekolah belum mengakomodir kebutuhan orang tua, belum ada program intervensi khusus orang tua sehingga dukungan orang tua tidak nampak dalam proses pembelajaran anak. Keterlibatan orang tua sangat penting untuk menjaga kesinambungan pembelajaran bagi anak sehingga pembelajaran bagi anak tidak akan terhenti ketika anak pulang sekolah tetapi pembelajaran itu akan terus berlanjut sampai anak berada di lingkungan keluarganya.

Dengan permasalahan ini peneliti merasa perlu untuk memperbaiki kondisi ini dengan melakukan terobosan baru terhadap rencana-rencana kerja yang ada di sekolah yaitu dengan mengubah orientasi berpikir pihak sekolah yang pada awalnya program pembelajarannya hanya terfokus pada diri siswa saja diubah menjadi sebuah program yang berorientasi pada orang tua dan siswa. Hal ini sangat penting mengingat waktu, peluang dan kesempatan terbanyak bagi anak untuk belajar ada di rumah bersama orang tua dan program ini pun akan mengubah pola pikir keluarga bahwa belajar bukan hanya menjadi tugas guru di sekolah tapi pembelajaran yang sesungguhnya adalah dari orang tua di rumah bersama keluarga serta menjadikan keluarga adalah sekolah pertama yang paling nyaman bagi anak dengan hambatan majemuk.

Manfaat lain dari pemberian intervensi kepada orang tua adalah orang tua bisa memahami dan mengerti bagaimana memperlakukan, menyikapi dan mengatasi dampak dari hambatan penglihatan anak, meningkatkan peran orang tua terhadap perkembangan anak serta menciptakan hubungan yang harmonis antara orang tua dan anak. Dengan berbasiskan family quality of life

(15)

4

adalah bagian dari kehidupan keluarga, tidak mengabaikannya dan mampu melatih keterampilan hidup anak sesuai kebutuhannya. Pendekatan family quality of life digunakan untuk menanamkan konsep dan cara pandang bagi keluarga yang memiliki anak disabilitas agar tidak memandang disabilitas adalah sebuah kutukan tetapi keluarga memiliki kekuatan untuk menghadapinya dengan cara positif serta memiliki cara pandang yang baru sebagai proses dalam memaknai hidup keluarga yang bermakna dan berkualitas.

B. Fokus dan Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan penelitian difokuskan pada bagaimana program intervensi berbasis family quality of life

bagi orang tua anak tunanetra majemuk di SLB-A Bartemeus Manado?

Sebagai penjabaran dari fokus masalah di atas, maka penulis merumuskan beberapa pertanyaan penelitian sebagi berikut:

1. Bagaimana kondisi faktual program intervensi pada orang tua anak tunanetra majemuk di SLB-A Bartemeus Manado?

2. Bagaimana rancangan program intervensi berbasis family quality of life

pada orang tua anak tunanetra majemuk di SLB-A Bartemeus Manado? 3. Bagimana pendapat guru dan orang tua tentang kebermanfaatan dan

kelayakan program intervensi berbasis family quality of life di SLB-A Bartemeus Manado?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Sesuai permasalahan di atas, maka tujuan penelitian yang hendak dicapai adalah sebagai berikut:

(16)

5

b. Untuk mengetahui rancangan program intervensi berbasis family quality of life pada orang tua anak tunanetra majemuk di SLB-A Bartemeus Manado.

c. Untuk mengetahui pendapat guru dan orang tua tentang kebermanfaatan dan kelayakan program intervensi berbasis family quality of life di SLB-A Bartemeus Manado?

2. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi: a. Guru

Sebagai bahan acuan dalam melaksanakan intervensi terhadap orang tua anak tunanetra majemuk

b. Orang Tua

Dapat menjadi acuan untuk mengintervensi anak tunanetra majemuk di rumah dan sekaligus dapat menjadi masukkan dalam menciptakan dan meningkatkan kualitas hidup keluarga.

c. Sekolah

Sebagai pedoman dalam melaksanakan program intervensi bagi orang tua anak tunanetra majemuk.

d. Peneliti selanjutnya

(17)

BAB III

METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Menurut Ali (1990) metode deskriptif

adalah metode yang digunakan untuk memecahkan permasahan yang dihadapi pada masa sekarang dan dapat dilakukan dengan menempuh langkah-langkah pengumpulan data, klasifikasi data, analisis/laporan dengan tujuan utama membuat penggambaran tentang suatu keadaan secara obyektif dalam suatu deskripsi situasi.

Data yang diperoleh adalah data kualitatif, yaitu berupa kata-kata yang menggambarkan kondisi sesuai dengan pertanyaan penelitian. Data tersebut disajikan dalam bentuk deskriptif sehingga diperoleh gambaran yang utuh apa adanya tentang hasil penelitian sesuai dengan pertanyaan penelitian.

Metode deskriptif bertujuan untuk mengungkap data-data dilapangan yang bersifat aktual dari orang tua yang memiliki anak tunanetra majemuk dalam hal perlakuan dan intervensi yang diberikan kepada anak tunanetra majemuk dirumah dengan menggunakan pendekatan family quality of life sebagai acuan dalam menggali data-data riil dilapangan, serta mengungkap upaya sekolah bagi orang tua dalam mengatasi permasalahan-permasalahan di rumah yang diakibatkan sebagai dampak dari ketunanetraan anak.

Hasil dari analisis deskriptif tersebut, kemudian dijadikan sebagai dasar dalam merumuskan program intervensi yang berbasis familiy quality of life bagi orang tua anak tunanetra majemuk di SLB-A Bartemeus Manado.

(18)

24

A. Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah (Sugiono, 2012).

Menurut Tohirin (2012:3) bahwa

pendekatan kualitatif merupakan suatu penelitian yang bermaksud memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu konteks khusus yang alamiah serta dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.

Menurut Bogdan dan Taylor di dalam Nasution (2003:4) penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang atau perilaku yang dapat diamati.

Senada dengan pendapat di atas, Nasution (2003:5) mengemukakan bahwa penelitian kualitatif pada hakekatnya adalah mengamati orang dalam lingkungan hidupnya, berinteraksi dengan mereka, berusaha memahami bahasa dan tafsiran mereka tentang dunia sekitarnya.

B. Subjek dan tempat penelitian

1. Subjek penelitian

Subjek penelitian adalah komponen utama yang memiliki kedudukan penting dalam penelitian. Yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah orang tua dari salah satu anak tunanetra majemuk.

2. Tempat Penelitian

(19)

25

C. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Setelah rancangan program selesai disusun peneliti melakukan Focus Group discussion (FGD) Untuk mendapatkan program yang valid, dan untuk uji coba terbatas peneliti mengumpulkan data kembali dengan menggunakan teknik observasi, wawancara dan studi dokumentasi.

1. Observasi

Observasi dilakukan untuk melihat secara langsung bagaimana orang tua melakukan intervensi bagi anak tunanetra majemuk serta melihat secara langsung bagaimana upaya sekolah dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi orang tua sebagai dampak dari ketunanetraan anak. Dengan observasi peneliti akan melihat sendiri secara langsung kenyataan di lapangan yang faktual yang tidak terungkap saat wawancara.

Menurut Nasution (2003:56) menyatakan bahwa observasi adalah dasar dari semua ilmu pengetahuan. Para ilmuwan hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi.

Menurut Patton dalam Nasution (2003:59), manfaat observasi adalah sebagai berikut :

a. Dengan observasi dilapangan peneliti akan lebih mampu memahami konteks data dalam keseluruhan situasi sosial, jadi akan dapat diperoleh pandangan yang holistik atau menyeluruh.

(20)

26

lingkungan itu, karena telah dianggap “biasa” dan karena itu tidak

akan terungkap dalam wawancara.

d. Dengan observasi peneliti dapat menemukan hal-hal yang sedianya tidak akan terungkapkan oleh responden dalam wawancara karena bersifat sensitif atau ingin ditutupi karena dapat merugikan nama lembaga.

e. Dengan observasi peneliti menemukan hal-hal di luar persepsi responden, sehingga peneliti memperoleh gambaran yang lebih komprehensif.

f. Melalui pengamatan dilapangan, peneliti tidak hanya mengumpulkan data yang kaya, tetapi juga memperoleh kesan-kesan pribadi, dan merasakan suasana situasi sosial yang diteliti.

2. Wawancara

Wawancara dilakukan untuk mengetahui lebih dalam data-data di lapangan tentang bagaimana orang tua melakukan intervensi bagi anak tunanetra majemuk di rumah dan upaya sekolah dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi orang tua. Dalam penelitian kualitatif wawancara dilakukan secara bebas, terbuka, luwes dan diawali dengan rapport akan membuat responden merasa bebas dalam memberikan informasinya. Dengan demikian tujuan wawancara untuk menggali gagasan, pandangan, pemikiran atau perasaan responden akan tercapai.

Tujuan wawancara ialah untuk mengetahui apa yang terkandung dalam pikiran dan hati orang lain, bagaimana pandangannya tentang dunia, yaitu hal-hal yang tidak dapat kita ketahui melalui observasi (Nasution, 2003: 73).

Menurut Nasution (2003:74) dalam melakukan wawancara dapat dilakukan tiga macam pendekatan, yakni :

(21)

27

b. Menggunakan lembaran berisi garis besar pokok-pokok, topik atau masalah yang dijadikan pegangan dalam pembicaraan.

c. Menggunakan daftar pertanyaan yang lebih terinci, namun bersifat terbuka yang telah dipersiapkan lebih dahulu dan akan diajukan menurut urutan dan rumusan yang tercantum.

3. Dokumentasi

Studi dokumentasi dilakukan untuk melihat dokumen atau bukti fisik yang berkaitan dengan program intervensi bagi orang tua seperti Kurikulum, RPP, Silabus dan agenda harian, jadwal pelajaran dan dokumen lainnya yang berhubungan dengan masalah penelitian.

Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Studi dokumentasi merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi, wawancara, dalam penelitian kualitatif (Sugiyono, 2012:82).

Menurut Nasution (2003:86) dokumen berguna karena dapat memberikan latar belakang yang lebih luas mengenai pokok penelitian, dapat dijadikan bahan triangulasi untuk mengecek kesesuaian data, dan merupakan bahan utama dalam penelitian historis.

4. Focus Group Discussion (FGD)

Focus group discussion (FGD) menurut Bungin dalam Basrowi, dkk (2008) adalah sebuah teknik pengumpulan data yang umumnya dilakukan pada penelitian kualitatif. Teknik dimaksudkan untuk memperoleh data dari suatu kelompok berdasarkan hasil diskusi yang terpusat pada suatu permasalahan tertentu.

(22)

28

(2008) yaitu memiliki pengalaman praktisi dan kepedulian terhadap focus masalah. Sehingga diharapkan diskusi pun dapat menjadi lebih terarah. Selain itu menurut Krugger dalam Basrowi, dkk (2008) dalam hal keanggotaan FGD menganggap empat sampai enam orangmenrupakan jumlah yang ideal kerana lebih akrab, lebih mudah merekrut, dan lebih nyaman.

D. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian

(23)

29

Tabel 3.1

KISI-KISI INSTRUMEN

PROGRAM INTERVENSI BERBASIS FAMILY QUALITY OF LIFE BAGI ORANG TUA ANAK TUNANETRA MAJEMUK

DI SLB – A BARTEMEUS MANADO

No Pertanyaan Penelitian Aspek Indikator Teknik Responden

1 2 3 4 5 6

1 Bagaimana kondisi faktual program intervensi berbasis

family quality of life bagi orang tua anak tunanetra majemuk di SLB-A Bartemeus Manado?

1. Dukungan kelembagaan 1. Dukungan

sekolah terhadap 3. Kesehatan keluarga 1. Melakukan

pemeriksaan kesehatan

Wawancara Orang tua

(24)

30

1 2 3 4 5 6

4. Relasi keluarga 1. Keharmonisan hubungan suami istri

Observasi

Wawancara Ayah dan ibu

2. Kedekatan 5. Karir dan persiapan karir 1. Memiliki

pekerjaan tetap Wawancara Orang tua 6. Kesejahteraan ekonomi 1. Memiliki

pendapatan yang

7. Pengaruh sistem nilai 1. Ketaatan terhadap norma hukum

(25)

31

1 2 3 4 5 6

9. Interaksi Masyarakat 1. Memiliki

interaksi yang baik dengan masyarakat sekitar.

Wawancara Orang tua

2. Bagaimana rancangan program intervensi berbasis

family quality of life bagi

a. Kualitas isi program

1. Analisis

3. Kualitas tujuan program 1. Memberikan pemahaman kepada guru dan orang tua

(26)

32

1 2 3 4 5 6

3. Kualitas teknis 1. Komponen program kelayakan program intervensi berdasarkan pendapat orang tua dan guru

Kebermanfaatan program dalam kegiatan pembelajaran melalui pemberian intervensi bagi orang tua

1. Memberi manfaat bagi sekolah dan

(27)

33

1 2 3 4 5 6

3. Memberi nuansa baru dalam proses

pembelajaran di sekolah

4. Memberikan petunjuk kepada orang tua cara mengintervensi anak di rumah

5. Membawa perubahan

terhadap sikap dan perilaku anak di rumah

(28)

34

E. Teknik Analisis Data

Proses menganalisis data dalam penelitian ini dilakukan dari awal sampai akhir penelitian dengan mengikuti prosedur yang dianjurkan oleh Nasution S. (2003:129), yang mengatakan bahwa tidak ada suatu cara tertentu yang dapat dijadikan pedoman bagi semua peneliti, salah satu cara yang dapat dianjurkan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut: 1) reduksi data, 2) display data, 3) pengambilan kesimpulan dan verifikasi. Berdasarkan pedoman diatas maka analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Reduksi data

Reduksi data merupakan langkah awal dalam mengalisis data, yang bertujuan untuk mempermudah pemahaman terhadap data yang telah terkumpul.

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada tahap reduksi data adalah : a. Mengumpulkan data dan informasi dari hasil observasi dan

wawancara.

b. Menentukan inti atau pokok yang penting dari setiap temuan dalam penelitian.

2. Display data

Display data yaitu menyajikan data secara jelas dan singkat, untuk memudahkan memahami gambaran terhadap aspek-aspek yang diteliti baik secara bagian demi bagian maupun secara keseluruhan.

Kegitan yang dilakukan pada tahap display data adalah :

a. Membuat rangkuman secara deskripsi dan sistematis sehingga dapat ditemukan tema sentral dari data penelitian.

b. Memahami makna pada setiap rangkuman tersebut dengan memperhatikan penataan penelitian.

3. Penarikan kesimpulan dan verifikasi

(29)

35

memverifikasi dengan melakukan proses pengecekan ulang dari awal survey, observasi dan wawancara sehingga diperolah persetujuan atau kesepakatan bersama sebagai upaya nyata untuk menjamin validasi yang diperoleh dalam rangka mencapai tujuan penelitian.

F. Prosedur Penelitian

Prosedur yang dilakukan dalam penelitian ini ada empat prosedur yaitu studi pendahuluan, perencanaan dan perumusan program, tahap validasi melalui FGD, tahap uji coba terbatas. secara rinci prosedur tersebut adalah sebagai berikut:

1. Studi Pendahuluan

langkah ini adalah langkah awal dalam melakukan persiapan perumusan program. Dalam tahap ini peneliti melakukan pengkajian terhadap literatur yang tersedia, dan melakukan survei lapangan yang berhubungan dengan fokus masalah dalam penelitian ini. Kemudian peneliti menyususn sebuah instrumen sebagai panduan untuk mengungkap data-data secara faktual dalam penelitian ini.

2. Perencanaan dan perumusan program

Pada tahap ini peneliti mengkaji data dilapangan kemudian data diolah dan dianalisis, Setalah itu peneliti melakukan identifikasi kebutuhan orang tua untuk dijadikan sebagai dasar dalam penyusunan program intervensi. Selanjutnya peneliti bersama dengan guru menyusun rancangan program berdasarkan kebutuhan dari orang tua anak tunanetra majemuk.

3. Tahap Validasi

Rancangan program yang telah disusun kemudian divalidasi melalui

(30)

36

di jadikan sebagai tempat dalam melakukan FGD. Dalam pelaksanaannya peneliti menggunakan instrumen yang sudah disiapkan sebagai acuan dalam mengajukan pertanyaan. Selanjutnya rancangan yang sudah dibuat ditelaah dan menghasilkan program final sebagi hasil FGD.

4. Tahap sosialisasi program

(31)

37

Langkah-langkah pelaksanaan penelitian di atas secara sistematis dapat digambarkan sebagai berikut:

STUDI PENDAHULUAN PERENCANAAN DAN

PENYUSUNAN PROGRAM

-Mengkaji teori - Mengolah dan menganalisis data -Survei lapangan -Identifikasi kebutuhan

-Menyusun instrumen - Penyusunan draf program

VALIDASI FGD DRAF PROGRAM

-Menelaah draf program -Menyusun program final hasil FGD

REVISI PROGRAM SOSIALISASI PROGRAM

Gambar 3.1

Prosedur Pelaksanaan Penelitian

(32)

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan penelitian program intervensi berbasis Family quality of life bagi orang tua anak tunanetra majemuk di SLB-A Bartemeus Manado, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Melakukan pelayanan dengan tulus kepada anak dengan hambatan penglihatan majemuk adalah suatu panggilan jiwa yang sangat mulia. Namun pelayanan hanya terfokus pada salah satu titik masalah tidak akan membawah perubahan yang berarti bagi seorang anak tunanetra majemuk. Guru-guru SLB-A Bartemeus Manado belum memberikan perhatian terhadap keadaan ini, orientasi pembelajaran hanya terfokus kepada siswa tanpa melibatkan orang tua sebagai unsur penunjang keberhasilan dalam proses pembelajaran. Belum ada program intervensi khusus orang tua sebagai upaya membantu orang tua dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi sebagai dampak dari hambatan penglihatan yang dialami anak. Melalui Program intervensi orang tua dapat memahami keterbatasan dan hambatan anak dan dapat memberikan tindakan yang tepat dalam mengembangkan potensi anak.

(33)

77

menanamkan pola asuh yang tepat, menjelaskan pentingnya membangun hubungan dengan guru untuk meningkatkan kerja sama dengan sekolah, menjelaskan pentingnya melibatkan anak dalam kegiatan kerohanian untuk meningkatkan sosialisasi anak dan untuk membiasakan anak rajin mengikuti kegiatan keagamaan, melakukan rekreasi bersama anak, dan menjelaskan pentingnya melibatkan anak berinteraksi dengan masyarakat sekitar.

Program yang telah disusun kemudian divalidasi melalui Focus group discussion (FGD), dan menyatakan bahwa dari aspek kualitas isi dan tujuan, program yang dirancang sudah tepat dan cocok untuk diterapkan karena sesuai dengan kondisi dan kebutuhan orang tua. Dari aspek kualitas intruksional program, program ini membawa dampak positif kepada orang tua karena terjadi perubahan mindset orang tua terhadap anak dengan hambatan penglihatan majemuk. Dan dari aspek teknis program, pada komponen program ditambah berdasarkan rekomendasi dari FGD sehingga program intervensi ini mudah dipahami dan jelas untuk digunakan.

(34)

78

B. Rekomendasi

Rekomendasi hasil penelitian ini disampaikan kepada empat pihak yakni guru, orang tua, sekolah dan juga peneliti selanjutnya, yakni sebagai berikut:

1. Bagi Guru

Sebaiknya guru mampu mengaplikasikan ilmu yang pernah di dapatkan melalui kegiatan pelatihan agar mampu melakukan inovasi dalam kegiatan pembelajaran di sekolah dengan melibatkan orang tua sebagai unsur penunjang dalam setiap proses pembelajaran. Orientasi pembelajaran bukan hanya tertuju pada anak didik tetapi juga orang tua sebagai pendukung keberhasilan dalam proses belajar mengajar di sekolah.

2. Bagi Orang tua

Sebagai orang tua sebaiknya lebih aktif melibatkan diri dalam berbagai kegiatan yang dilaksanakan di sekolah dan lebih membangun relasi yang baik dengan para guru agar orang tua lebih mengetahui dan memahami perlunya kerja sama yang sinergi dalam mengatasi permasalahan anak tunanetra majemuk.

3. Bagi Sekolah

Dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah, perlu adanya program intervensi untuk orang tua sebagai penunjang keberhasilan pembelajaran. Untuk itu program yang sudah disusun dapat dijadikan sebagai penyempurna program kerja yang ada di sekolah, sekaligus sebagai panduan dalam memberikan intervensi kepada orang tua anak tunanetra majemuk.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

(35)

DAFTAR PUSTAKA

Ali M. (1990). Penelitian Kependidikan. Bandung: Angkasa.

Arsyad A. (1997). Media Pembelajaran. Jakarta: PT.RajaGrapindo Persada

Bagaskorowati R. (2010). Anak Beresiko, identifikasi, Assesmen, dan Intervensi Dini. Bogor : Ghalia Indonesia.

Basrowi, dkk. (2008). Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rhineka Cipta.

Chatib M. (2013). Orang Tuanya Manusia. Bandung : PT Mizan Pustaka.

Gunarsa Singgih D, dan Ny. Gunarsa Singgih D. (2010). Psikologi Untuk Keluarga. Jakarta : PT BPK Gunung Mulia.

Hartono Jely C. (2013). Studi Kasus Tentang Family Quality of Life Pada Keluarga-Keluarga Yang Memiliki Anak Down Sindrom Di Lembaga Pendidikan X Bandung.Tesis. Sekolah Pascasarjana UPI Bandung. Tidak diterbitkan.

Hosni I. (2012). Anak Dengan Kelainan Majemuk. [Online]

Tersedia http://file.upi.edu/Direktori/FIP/Jur._Pend._Luar_Biasa/ Irham_Hosni/Anak_Dengan_Kelainan_Majemuk.pdf

(18 Desember 2012).

Karima. (2009) Stimulus Intervensi Anak Berkebutuhan khusus. Online Tersedia:http://karimaberkarya.wordpress.com/2009/11/16/stimulasi -intervensi-anak-berkebutuhan-khusus (20 November 2013).

Nasution S. (1988). Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung : Tarsito.

Nur’aeni. (1997). Intervensi Dini Bagi Anak Bermasalah. Jakarta : PT

Rineka Cipta.

(36)

80

Rochyadi E. (2005). Pengembangan Program Pembelajaran Individual Bagi Anak Tunagrahita. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Direktorat Pembinaan Pendidikan Dan Ketenagaan Perguruan Tinggi.

Soendari T. (2009). Asesmen Pendidikan Dasar Penyusunan Program Intervensi Anak Berkebutuhan Khusus. (Makalah disampaikan dalam kegaitan pendampingan kepada guru-guru kerja sama antara Direktorat PSLB, SLB-B Negeri Garut dengan Jurusan Pendidikan Luar Biasa – FIP-UPI Bandung).

Somatri Sutjihati, T. (2007). Psikologi Anak Luar Biasa. Bandung : PT, Refika Aditama.

Sugiyono. (2012). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung : CV. Alfabeta.

Sunardi dan Sunaryo (2007). Intervensi Dini ABK. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Direktorat Ketenagaan.

Sunardi. (2012). Model Pendekatan Konseling Keluarga Untuk Intervensi Dini Anak Berkebutuhan Khusus. Prosiding pada seminar Internasional Pasca Siswazah Pendidikan khas UKM – UPI.

Tohirin. (2012). Metode Penelitian Kualitatif Dalam Pendidikan Dan Bimbingan Konseling. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada.

Wijanarko J. (2012). Mendidik Anak Dengan Hati. Banten : PT. Happy Holy Kids.

Wikipedia. (2013). Pengertian Orang tua. Tersedia Online http://id.wikipedia.org/wiki/Orang_tua (2 Oktober 2013)

Yusuf H. Syamsu. (2011). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja.

Gambar

Tabel
Gambar
Tabel 3.1 KISI-KISI INSTRUMEN
Gambar 3.1        Prosedur Pelaksanaan Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bersifat deskriptif analitis dengan menggunakan pendekatan yuridis normatif, yaitu penelitian hukum yang dilakukan dengan menguji dan mengkaji data

Pada penelitian ini jenis penelitian yang digunakan adalah rancangan deskriptif kualitatif, sumber data dalam penelitian ini adalah orang tua-anak di lingkungan

Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif menggunakan pendekatan teori ketergantungan ( Depedency theory ). Adapun sumber data penelitian ini

POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP ANAK TUNANETRA YANG MEMILIKI RASA PERCAYA DIRI RENDAH TINGKAT SDLB DI SLBN-A PAJAJARAN

Hal inipun sesuai dengan data yang diperoleh dimana dua dari orang tua anak tunagrahita memberikan pendidikan seks dengan menerapkan pola asuh authoritative,

Jenis penelitian ini ialah penelitian kuantitatif dengan desain penelitian yaitu deskriptif yang bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat parenting stress pada orang tua

Sesuai uraian diatas maka dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) Arti anak bagi orang tua bersifat ambivalen karena disatu sisi orang tua yang menitipkan anaknya di

Dan dari data yang ada tidak ditemukan kasus pengulangan tindak pidana yang dilakukan oleh anak yang dikembalikan kepada orang tua tidak ada residivis 3 Kendala dalam efektivitas sanksi