12 BAB II
KAJIAN PUSTAKA A. Kinerja Karyawan
1. Konsep Kinerja Karyawan
Robbins “Kinerja yaitu suatu hasil yang dicapai oleh karyawan dalam pekerjaanya menurut kriteria tertentu yang berlaku untuk suatu pekerjaan”
(Tampi, 2014: 6) menyampaikan bahwa kinerja merupakan hasil kerja baik itu secara kualitas maupun kuantitas yang telah dicapai karyawan, dalam menjalankan tugas-tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan organisasi, hasil kerja tersebut disesuaikan dengan yang diharapkan organisasi, melalui kriteria atau standar yang berlaku dalam organisasi. Berhasil tidaknya kinerja yang dicapai organisasi tersebut di pengaruhi kinerja karyawan secara individual maupun kelompok. Dengan asumsi semakin baik kinerja karyawan maka semakin baik kinerja organisasi.
Siswanto (2017:192) memaparkan bahwa prestasi yang diraih oleh karyawan tidak terlepas dari adanya manajemen dalam menciptakan kepuasan kerja, kinerja merupakan kemampuan seseorang untuk menghasilkan produk atau jasa untuk mendorong tercapainya sasaran yang diinginkan. Kemudian menurut (Bangun, 2012:231) Kinerja (Performance) adalah hasil pekerjaan yang dicapai seseorang berdasarkan persyaratan-persyaratan pekerjaan (job requirement).
Kinerja penting bagi seluruh organisasi karena kinerja akan menentukan efektivitas dari organisasi tersebut. Kinerja juga penting karena kinerja dianggap sebagai tolak ukur keberhasilan manajer dalam mengelola organisasi dan sumber daya manusianya.
Edison (2016:190) menyatakan kinerja adalah hasil dari suatu proses
mengacu dan diukur selama periode waktu tertentu berdasarkan ketentuan atau
kesepakatan yang telah ditetapkan sebelumnya. Oleh karena itu, kinerja menjadi
cerminan kemampuan dan keterampilannya dalam pekerjaan tertentu yang akan
berdampak pada reward dari perusahaan. Menurut Sutrisno (2016:2), kinerja
adalah kesuksesan seseorang dalam melaksanakan tugas, hasil kerja yang dapat
dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi sesuai
13
dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing atau tentang bagaimana seseorang diharapkan dapat berfungsi dan berperilaku sesuai dengan tugas yang telah dibebankan kepadanya serta kuantitas, kualitas dan waktu yang digunakan dalam menjalankan tugas
Menurut Mangkunegara (Eko, 2015:131) istilah kinerja berasal dari job performance atau actual performance (prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang). Pengertian kinerja (perestasi) adalah hasil kerja secara kualitas, kuantitas, dan ketepatan waktu yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Menurut Marwansyah (2016:229) kinerja adalah pencapaian atau prestasi seseorang berkenaan dengan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya.
sedangkan menurut Eko (2015:131) kinerja adalah tingkat pencapaian hasil atas pelaksanaan tugas tertentu. Sedangkan kinerja menurut Nawawi (2011:131) adalah hasil pelaksanaan suatu pekerjaan, baik bersifat fisik atau non material.
Gomes (Yunianto, 2017:471) mengemukakan definisi kinerja karyawan sebagai ungkapan seperti output, efisiensi serta efektivitas sering dihubungkan dengan produktivitas. Rivai dan Basri (2004:17) kinerja adalah kesediaan seseorang atau kelompok orang untuk melakukan sesuatu kegiatan dan menyempurnakannya sesuai dengan tanggung jawab dengan hasil seperti yang diharapkan. Masrukhin (2004:198), kinerja merupakan perbandingan hasil kerja yang dicapai oleh karyawan dengan standar yang telah ditentukan. Kinerja juga berarti hasil yang dicapai oleh seseorang, baik kuantitas maupun kualitas dalam suatu organisasi sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
Prawirosentono (1999:2), mengemukakan gagasannya kinerja adalah hasil
kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu
organisasi, sesuai dengan wewenang dang tanggung jawab masing-masing, dalam
upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar
hukum dan sesuai dengan moral maupun etika. Sedangkan Mathis (Sarinah,
2017:185) “menyatakan bahwa kinerja pada dasarnya adalah apa yang dilakukan
atau tidak dilakukan karyawan”.
14
Moeheriono (2012:95) menyatakan bahwa “kinerja atau performance merupakan gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu program kegiatan atau kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi dan misi organisasi yang dituangkan melalui perencanaan strategis suatu organisasi”.
Berdasarkan pemaparan diatas, peneliti menarik kesimpulan bahwa kinerja karyawan adalah hasil kerja yang dicapai oleh karyawan sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab dalam melaksanakan tugas-tugas yang diberikan kepadanya, dimana suatu target kerja dapat diselesaikan pada waktu yang tepat atau tidak melampaui batas waktu yang disediakan sehingga tujuan perusahaan akan tercapai sesuai dengan moral maupun etika.
2. Aspek-Aspek Kinerja Karyawan
Ricard I. Henderson (Wirawan 2015:53) mendefinisikan dimensi kinerja sebagai berikut :
“Dimensi kinerja adalah kualitas-kualitas atau wajah suatu pekerjaan atau aktivitas-aktivitas yang terjadi di tempat kerja yang konduktif terhadap pengukuran. Dimensi pekerjaan menyediakan alat ukur untuk melukiskan keseluruhan cakupan aktifitas ditempat kerja. Sementara itu, tanggung jawab dan kewajiban menyediakan suatu deskripsi depersonalisasi suatu pekerjaan, dimensi kinerja memungkinkan proses deskriptif untuk mengambil suatu rute situasional dan personalisasi”
a. Aspek Hasil Kerja
1) Kemampuan karyawan dalam menyelesaikan sejumlah hasil tugas dalam suatu periode penilaian.
2) Karyawan mampu untuk menunjukkan kualitas hasil kerja ditinjau dari segi ketelitian dan kerapian.
b. Aspek perilaku kerja
1) Kesediaan karyawan dalam mematuhi aturan perusahaan yang berkaitan dengan ketepatan waktu masuk atau pulang kerja, jumlah kehadiran, dan keluar kantor bukan untuk urusan dinas.
2) Kemampuan karyawan untuk membina hubungan dengan karyawan lain
dalam rangka melenyelesaikan tugas.
15
3) Karyawan menguasai prosedur (metode / teknik / tata cara / peralatan) pelaksanaan tugas-tugas jabatannya.
4) Kemampuan karyawan untuk meyakinkan orang lain sehingga dapat dikerahkan secara maksimal untuk melaksanakan tugas pokok.
c. Sifat pribadi yang ada hubungannya dengan pekerjaan
1) Karyawan bersedia untuk melibatkan diri sepenuhnya dalam melaksanakan pekerjaannya dan menanggung konsekuensi akibat kesalahan atau kelalaian dan kebocoran pribadi dalam melaksanakan tugas.
2) Kemampuan karyawan dalam mengembangkan ide gagasan dan tindakan yang menunjang penyelesaian tugas.
Berdasarkan pemaparan diatas dapat disimpulkan dengan aspek-aspek kinerja karyawan antara lain ialah hasil kerja, perilaku kerja, dan sifat pribadi yang ada hubungannya dengan pekerjaan.
3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Karyawan
Menurut Wirawan (2015:7) kinerja karyawan merupakan hasil sinergi dari sejumlah faktor, faktor-faktor tersebut adalah faktor internal organisasi, faktor lingkungan eksternal, dan faktor internal karyawan (lihat gambar 2.1).
a. Faktor internal pegawai, yaitu faktor-faktor dari dalam diri pegawai yang merupakan bawaan dari lahir dan faktor yang diperoleh ketika ia berkembang.
Faktor-faktor bawaan, misalnya bakat, sifat pribadi, serta keadaan fisik dan kajiwaan. Setelah dipengaruhi oleh lingkungan internal organisasi dan lingkungan eksternal, faktor internal pegawai ini menentukan kinerja pegawai.
Jadi, dapat diasumsikan bahwa makin tinggi faktor-faktor internal tersebut, makin tinggi pula kinerja pegawai. Sebaliknya, makin rendah faktor-faktor tersebut, makin rendah pula kinerjanya
b. Faktor-faktor lingkungan internal organisasi. Dalam melaksanakan tugasnya,
pegawai memerlukan dukungan organisasi tempat ia bekerja. Dukungan
tersebut sangat mempengaruhi tinggi rendahnya kinerja pegawai, misalnya
penggunaan teknologi robot oleh organisasi.
16
c. Faktor lingkungan eksternal organisasi. Faktor-faktor lingkungan eksteral organisasi adalah keadaan, kejadian, atau situasi yang terjadi di lingkungan eksternal organisasi.
Gambar 2.1
Pengaruh Lingkungan Internal dan Eksternal terhadap Perilaku Kerja Karyawan
Faktor Internal Karyawan :
Bakat dan sifat pribadi
Kreatfitas
Pengetahuan dan keterampilan
Kompetensi
Pengalaman kerja
Keadaan fisik
Keadaan psikologi
Perilaku kerja karyawan :
Etos kerja
Disiplin kerja
Motivasi kerja
Semangat kerja
Sikap kerja
Stres kerja
Keterlibatan kerja
Kepemimpinan
Kepuasan kerja
Keloyalan
Kinerja Karyawan Kinerja Organisasi Lingkungan
Eksternal :
Kehidupan ekonomi
Kehidupan politik
Kehidupan sosial
Budaya dan agama masyarakat
Kompetitor
Lingkungan Internal Organisasi :
Visi, misi, dan tujuan
organisasi
Kebijakan organisasi
Bahan mentah
Teknologi (robot, sistem produksi, dan sebagainya)
Strategi organisasi
Sistem manajemen
Kompensasi
Kepemimpinan
Modal
Budaya organisasi
Iklim organisasi
Teman sekerja
17
Secara teori dan empirik dapat dilihat faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja menurut para ahli sebagai berikut :
Tabel 2.1 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Karyawan NO Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Karyawan
Secara Teori Secara Empirik
1 Menurut Robbin (2007:11) kemampuan merupakan kapasitas seseorang individu untuk mengerjakan berbagai tugas dalam suatu pekerjaan.
Prawirosentono (1999: 27) a. Efektivitas dan efisiensi b. Otoritas dan tanggung jawab c. Disiplin
d. Inisiatif 2 Menurut Gibson Ivancevish &
Donnelly (Hasibuan, 2001:71) Kemampuan adalah sifat yang di bawa sejak lahir/dipelajari yang memungkinkan seseorang menyelesaikan tugasnya.
Moeheriono (2012: 96)
a. Harapan mengenai imbalan b. Dorongan
c. Kemampuan d. Kebutuhan
e. Persepsi terhadap tugas f. Imbalan internal g. Eksternal
h. Persepsi terhadap tingkat imbalan dan kepuasan kerja
3 Berdasarkan Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 7 Tahun 2013 Tahun Tentang Pedoman Penyusunan Standar Kompetensi Manajerial Pegawai Negeri Sipil kemampuan terdiri dari 5 unsur penilaian yaitu
a. kemampuan berfikir (KB),
b. kemampuan mengelola diri (MD),
Armstrong dan Baron (Wibowo, 2007:74)
faktor – faktor yang mempengaruhi kinerja yaitu
a. Faktor personal/individu meliputi : 1) pengetahuan keterampilan, 2) kemampuan,
3) kepercayaan diri,
4) motivasi dan komitmen yang
18
c. kemampuan mengelola orang lain (MO),
d. kemampuan mengelola tugas (MT),
e. kemampuan mengelola sosial budaya (SB).
dimiliki oleh setiap individu.
b. Faktor kepemimpinan yang meliputi :
1) kualitas dalam memberi dorongan,
2) semangat
3) arahan dan dukungan yang diberi manajer dan team healder
c. Faktor tim meliputi :
1) kualitas dan semangat yang diberikan oleh rekan dalam satu tim,
2) kepercayaan terhadap sesama anggota tim,
3) kekompakan dan keeratan anggota tim.
d. Faktor sistem meliputi : 1) sistem kerja,
2) fasilitas kerja dan infrastruktur yang diberikan oleh organisasi, 3) proses organisasi,
4) kultur kinerja dalam organisasi.
e. Konsep konsektual (situasional) meliputi :
a. tekanan dan perubahan lingkungan eksternal dan internal.
4 Armstrong (Sudarmanto, 2009:133) menyatakan kepemimpinan adalah proses memberi inspirasi kepada semua karyawan agar sebaik- baiknya untuk mencapai hasil yang
Menurut Hennry Simamora (1995:500), kinerja (performance) dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu : a. Faktor individual yang terdiri
dari :
19
diharapkan. 1) kemampuan dan keahlian,
2) latar belakang, 3) demografi.
b. Faktor psikologis yang terdiri dari
1) persepsi, 2) attitude, 3) personality, 4) pembelajaran, 5) motivasi.
c. Faktor organisasi yang terdiri dari
1) sumber daya, 2) kepemimpinan, 3) penghargaan, 4) struktur, 5) job design.
5 Robbins dan Couter (2004:55) menyatakan bahwa motivasi merupakan kesediaan untuk melaksanakan upaya tinggi untuk mencapai tujuan-tujuan keorganisasian yang dikondisikan oleh kemampuan upaya untuk memenuhi kebutuhan individual tertentu
6 Kasmir (2016:277), menjelaskan
bahwa keselamatan kerja akan
mempengaruhi peningkatan dan
penurunan kinerja karyawan.
20
7 Anjani, Utami dan Prasetya (2014:2), bahwa keselamatan dan kesehatan kerja memiliki hubungan terhadap kinerja.
8 Husni (Juwitasari, Musadieq dan Prasetya, 2014:2), keselamatan dan kesehatan kerja melindungi pekerja/buruh guna mewujudkan kinerja yang optimal.
Dari beberapa faktor di atas, dapat disimpulkan bahwa ada banyak faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan. Berdasarkan uraian diatas, faktor-faktor kinerja karyawan antara lain kemampuan, motivasi, kepemimpinan, dan keselamatan dan kesehatan kerja. B.F. Skinner dan Watson (Yusuf, 2014:110) mengemukakan tentang hakikat manusia sebagai berikut :
a. Manusia dipandang memiliki kecenderungan-kecenderungan positif dan negatif yang sama
b. Manusia pada dasarnya dibentuk dan ditentukan oleh lingkungan sosial budayanya. Dalam arti bahwa lingkungan merupakan pembentuk utama keberadaan manusia.
c. Segenap tingkah laku manusia itu dipelajari.
d. Manusia tidak memiliki kemampuan untuk membentuk nasibnya sendiri
Hal ini sesuai dengan teori-teori dari gambar 2.1 dan tabel 2.1 yang
menjelaskan semua faktor determinan kinerja seorang karyawan baik atau buruk
dikarenakan adanya dorongan dalam diri karyawan yang mengarahkan pada
pencapaian kepuasan kebutuhannya atau tidak, karena ini berkenaan dengan
kebutuhan dasar manusia. Bila tidak diarahkan oleh pihak manajeman perusahaan
manusia atau karyawan akan cenderung hilang arah dan akan lalai dalam tugasnya
sebagai karyawan perusahaan.
21
4. Standar Kinerja Karyawan
Sumber daya manusia merupakan sumber daya yang digunakan untuk menggerakkan dan menyinergikan sumber daya lainnya untuk mencapai tujuan organisasi. Tanpa SDM, sumber daya lainya menganggur (idle) dan kurang bermanfaat dalam mencapai tujuan organisasi. Modal manusia merupakan modal yang menentukan keunggulan kompetitif dan keberhasilan untuk mencapai tujuan organisasi. Semua jenis modal mempunyai nilai, dapat dikelola, dan dihitung Return on Investment-nya (ROI) Human capital investment juga dikelola dan dihitung ROI-nya. Indonesia menginvestasikan modal manusia (human capital) , tetapi tidak mengelola dan menghitung ROI-nya dengan baik.
Gambar 2.2 menunjukkan manajemen modal manusia dalam mencapai tujuan organisasi. Keberhasilan manajemen semua jenis modal bergantung pada keberhasilan manajemen modal manusia. Jika manajemen modal manusia berhasil, maka kinerja semua jenis modal juga akan berhasil. Kinerja tersebut akan menghasilkan keunggulan kompetitif yang bermuara pada keberhasilan pencapaian tujuan organisasi.
Gambar 2.2
Modal Manusia, Kinerja, dan Pencapaian Tujuan Organisasi
ManajemenModal Tak Berwujud
Manajemen Modal Manusia :
Nilai modal manusia
Kinerja modal manusia
ROI modal manusia Manajemen
Modal Fisik Manajemen
Modal Finansial
Sunergi kinerja semua jenis
modal
Keunggulan kompetitif Tercapainya
tujuan organisasi