• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan penelitian asosiatif. Menurut Ulum dan Juanda (2018) bahwa penelitian asosiatif adalah penelitian yang bertujuan untuk menganalisishubungan antara suatu variabel dengan variabel yang lain. Dalam penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara good corporate governance terhadap kinerja keuangan perusahaan.

B. Populasi dan Teknik Penentuan Sampel

Menurut Sugiyono (2011) populasi mempunya definisi sebagai bentuk umum berupa subyek atau obyek dengan kualitas dan karakteristik yang telah ditetapkan oleh peneliti. Subjek atau objek tersebut untuk selanjutnya dilakukan penelitian untuk diambil kesimpulannya. Populasi yang digunaan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di PT. Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 2018 - 2019. Jumah populasi adalah 47 perusahaan.

Menurut Sugiyono (2011) sampel merupakan bagian dari populasi yang memiliki jumlah dan karakteristik. Sampel dibutuhkan jika populasi yang akan diteliti memiliki jumlah yang besar dan peneliti tidak mampu meneliti semuanya karena beberapa alasan, seperti tenaga kerja, keterbatasan dana dan waktu. Menurut Ulum dan Juanda (2018) terdapat beberapa teknik sampling yang dibagi menjadi dua, yaitu probability sampling dan non probability sampling. Pada penelitian ini menggunakan teknik sampling non probability sampling. Pada non probability sampling dibedakan menjadi beberapa kategori, yaitu purposive sampling, quota sampling, accidental sampling, saturation sampling, dan snowball sampling. Pada penelitian ini menggunakan kategori Purposive sampling.

Purposive sampling merupakan metode dengan penetapan sampel

berdasarkan pada kriteria-kriteria tertentu. Karena reatif lebih mudah dan

dapat disesuaikan dengan kriteria sampel yang diinginkan oleh peneliti. Ada

(2)

dua tipe pada purposive sampling, yaitu judgement sampling dan quota sampling. Pada penelitian ini menggunakan tipe judgement sampling.

Judgement sampling adalah pengambilan sampel berdasaran beberapa pertimbangan pemilihan sampel tertentu. Dalam pemilihan sampel terdapat beberapa kriteria yang ditetapkan pada penelitian ini yaitu:

1 Perusahaan Sektor Pertambangan yang terdaftar di PT. Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2018 - 2019

2 Perusahaan yang memiliki data yang lengkap pada tahun 2018 - 2019

3 Perusahaan yang tidak mengalami kerugian pada tahun 2018 - 2019 C. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu variabel bebas (independent variable) dan variabel terikat (dependent variable).

Independent variable pada penelitian ini yaitu good corporate governance.

Sedangkan dependent variable pada penelitian ini yaitu kinerja keuangan perusahaan. Berikut adalh penjelasan dari masing - masing variabel pada penelitian ini:

1. Variabel Independen

Menurut Ulum dan Juanda (2018) bahwa independent variable adalah variabel yang tidak terikat oleh variabel lain. Menurut Sugiyono (2011) bahwa variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel independen pada penelitian ini adalah good corporate governance (GCG) dengan menggunakan pengukuran pada Dewan Direksi, Dewan Komisaris Independen, Komite Audit, Kepemilikian Manajerial, dan Kepemilikan Institusional.

• Dewan Direksi

Dewan direksi adalah organ perseroan yang berwenang dan bertanggung awab penuh atas pengurusan perseroan untuk kepentingan perseroan. Dewan direksi daoat diukur dengan jumlah anggota dewan direksi yang ada di perusahaan.

Dewan Direksi = Ʃ Dewan Direksi

(3)

• Dewan Komisaris Independen

Dewan komisaris independen adalah organ emiten atau perusahaan publik yang bertugas melakukan pengawasan secara umum dan atau khusus sesuai dengan anggaran dasar serta memberi nasihat kepada direksi yang berasal dari dari luar emiten atau perusahaan publik dan telah memenuhi persyaratan.

Dewan komisaris independen dapat diukur dengan jumlah anggota dewa komisaris independen yang ada di perusahaan.

Dewan Komisaris Independen = Ʃ Dewan Komisaris Independen

• Komite Audit

Komite audit sebagai suatu komite yang bekerja secara profesional dan independen yang dibentuk oleh dewan komisaris, dengan demikian tugasnya adalah membantu dan memperkuat fungsi dewan komisaris dalam menjalankan fungsi pengawasan atas proses pelaporan keuangan, manajemen risiko, pelaksanaan audit, dan implementasi dari corporate governance di perusahaan-perusahaan. Komite audit dapat diukur dengan jumlah anggota komite audit yang ada di perusahaan.

Komite Audit = Ʃ Komite Audit

• Kepemilikan Manajerial

Kepemilikan manajerial adalah proporsi pemegang saham oleh pihak manajemen yang secara aktif ikut dalam pengambilan keputusan perusahaan, yaitu direksi dan komisaris. Kepemilikan manajerial dapat diukur dengan jumlah saham yang dimiliki oleh direksi dan komsaris dibagi dengan total saham yang beredar di pasar

Kepemilikan Manajerial =

Ʃ 𝐒𝐚𝐡𝐚𝐦 𝐃𝐢𝐫𝐞𝐤𝐬𝐢 𝐝𝐚𝐧 𝐊𝐨𝐦𝐢𝐬𝐚𝐫𝐢𝐬 𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥 𝐒𝐚𝐡𝐚𝐦 𝐁𝐞𝐫𝐞𝐝𝐚𝐫 𝐝𝐢 𝐏𝐚𝐬𝐚𝐫

• Kepemilikan Institusional

Kepemilikan institusional adalah kepemilikan saham suatu

perusahaan oleh institusi atau lembaga seperti perusahaan

asuransi, bank, perusahaan investasi, dan kepemilikan institusi

(4)

lainnya. Kepemilikan institusional dapat diukur dengan jumlah total saham yang dimiliki perusahaan dibagi dengan

Total saham yang beredar di pasar.

Kepemilikan Institusional =

Ʃ 𝐒𝐚𝐡𝐚𝐦 𝐏𝐞𝐫𝐮𝐬𝐚𝐡𝐚𝐚𝐧 𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥 𝐒𝐚𝐡𝐚𝐦 𝐁𝐞𝐫𝐞𝐝𝐚𝐫 𝐝𝐢 𝐏𝐚𝐬𝐚𝐫

2. Variabel Dependen

Menurut Ulum dan Juanda (2018) bahwa dependent variable adalah variabel yang terikat oleh variabel lain. Menurut Sugiyono (2011) bahwa variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel independen. Variabel dependen pada penelitian ini adalah kinerja keuangan perusahaan yaitu return of equity (ROE).

• Return of Equity (ROE)

Return on equity mencerminkan seberapa besar return yang dihasilkan bagi pemegang saham atas setiap rupiah uang yang ditanamkannya. Return of equity dapat diukur dengan jumlah laba bersih dibagi dengan modal saham.

Return of Equity (ROE) =

𝐋𝐚𝐛𝐚 𝐁𝐞𝐫𝐬𝐢𝐡 𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥 𝐄𝐤𝐮𝐢𝐭𝐚𝐬

D. Jenis dan Sumber Data

Jenis data dalam penelitian ini adalah data kuantitatif berupa data dalam bentuk angka atau bilangan. Sumber data dalam penelitian iniadalah data sekunder yang berupa laporan tahunan perusahaan yang diperoleh dari laporan keuangan yang dipublikasikan di situs website resmi PT. Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu www.idx.co.id

E. Teknik Perolehan Data

Teknik perolehan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumentasi yang diperoleh dari pengambilan data yang telah tersedia dalam bentuk surat, laporan, catatata, dan foto yang diperoleh dari situs website resmi PT. Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu www.idx.co.id F. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data adalah teknik yang akan digunakan untuk

menganalisis data dalam rangka memecahkan masalah atau menguji

(5)

hipotesis. Analisis data kuantitatif dilakukan dengan cara mengumpulkan data yang dibutuhkan, kemudian mengolahnya dan menyajikannya dalam bentuk tabel, grafik, dan output analisis lain yang digunakan untuk menarik kesimpulan sebagai dasar pengambilan keputusan.

Teknik analisis data adalah suatu teknis yang digunakan untuk mengolah hasil penelitian guna memperoleh suatu kesimpulan. Metode pengujian yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji data panel dengan menggunakan software Stata15. Tahapan analisis yang dilakukan yaitu sebagai berikut :

1. Analisis Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif digunakan untuk melihat kecenderungan dari masing-masing variabel dalam penelitian. Alat analisis yang digunakan adalah rata-rata (mean), standar deviasi, nilai maksimum, dan nilai minimum.

2. Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi linear berganda digunakan untuk menguji pengaruh dari beberapa variabel bebas terhadap satu variabel terikat. Analisis regresi linear berganda dapat memberikan jawaban mengenai besarnya pengaruh setiap variabel independen terhadap variabel dependennya.

Pada penelitian ini. Pada penelitian ini, analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh good corporate governance terhadap kinerja keuangan perusahaan.

Persamaan regresi linier berganda yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

ROE = α + β

1

DD + β

2

DKI + β

3

KA + β

4

KM + β

5

KI + e Keterangan :

ROE = Return on Equity α = konstanta

β

1

β

2

β

3

β

4

β

5

= koefisien regresi DD = Dewan Direksi

DKI = Dewan Komisaris Independen

(6)

KA = Komite Audit

KM = Kepemilikan Manajerial KI = Kepemilikan Institusional

e = error

3. Uji Hipotesis

a. Uji Koefisien Determinasi (R

2

)

Koefisien determinasi (R2) pada intinya digunakan untuk mengetahui sampai seberapa besar variabel terikat dipengaruhi oleh variabel bebas. Nilai yang mendekati 1 (satu) berarti variabel-variabel bebas memberikan hamper semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel terikat

b. Uji Signifikasi Simultan (Uji-F)

Uji F pada prinsipnya dilakukan untuk mengetahui tingkat kesalahan model yang digunakan. Uji F dapat dilakukan dengan cara melihat nilai signifikansi kemudian dibandingkan dengan tingkat signifikan (α

= 5%). Semakin kecil nilai signifikansi maka semakin kecil pula tingkat kesalahan model yang harus ditanggung oleh peneliti.

c. Uji Signifikasi Pasrsial (Uji-t)

Uji T digunakan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh variabel

bebas dalam menerangkan variabel terikat. Penelitian ini

menggunakan alpha sebesar 5%, jadi jika nilai signifikansi < 0,05

maka berarti variabel bebas berpengaruh signifikan terhadap variabel

terikat. Sebaliknya, jika nilai signifikansi > 0,05 maka berarti variabel

bebas tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis Good Corporate Governance (ukuran dewan direksi, ukuran dewan komisaris, proporsi komisaris independen, komite audit,

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Good Corporate Governance yang diukur dengan Dewan Komisaris, Dewan Direksi, Dewan Komisaris Independen, Komite

Variabel good corporate governance (GCG) diukur dengan keberagaman gender dewan direksi, rapat dewan komisaris dan ukuran dewan komisaris, hasil penelitiannya

Hasil pada penelitian ini menunjukkan bahwa dewan direksi, komite audit, dan dewan komisaris independen sebagai variabel good corporate governance tidak berpengaruh

Khafid (2012) dan Briliana (2014) menyatakan Good Corporate Governance dengan indikator komite audit, dewan direksi, dan komisaris independen memiliki pengaruh yang

Variabel mekanisme corporate governance yang digunakan adalah ukuran dewan direksi, ukuran dewan komisaris, proporsi komisaris independen, proporsi komite audit

KOMiTe GOOD CORPORATe GOVeRnAnCe Komite GCG bertugas membantu Dewan Komisaris dalam mengkaji secara menyeluruh kebijakan GCG yang disusun oleh Direksi, serta menilai

Kerangka Pemikiran Komite Audit Dewan Komisaris Independen Dewan Direksi Kepemilikan Institusional Kepemilikan Saham Asing Good Corporate Governance ξ Sustainability