• Tidak ada hasil yang ditemukan

DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI SULAWESI BARAT RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2021

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI SULAWESI BARAT RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2021"

Copied!
89
0
0

Teks penuh

(1)DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI SULAWESI BARAT RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2021.

(2) PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI BARAT. DINAS PERHUBUNGAN. Jl. H. Abd. Malik Pattana Endeng Rangas Baru Mamuju. KEPUTUSAN KEPALA DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI SULAWESI BARAT NOMOR : 3400/ 29 / TAHUN 2020 TENTANG PENETAPAN RENCANA KERJA (RENJA) DINAS PERHUBUNGAN, PROVINSI SULAWESI BARAT TAHUN 2021 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI SULAWESI BARAT. 10.5. : a.. b.. c. Mengingat. : 1.. 2.. 3.. 4.. 5.. 6.. bahwa dalam rangka memberikan arah dan pedoman bagi pelaksanaan pembangunan, penelitian dan pengembangan daerah Provinsi Sulawesi Barat tahun 2021 agar dapat lebih berdaya guna dan berhasil guna, dipandang perlu menyusun Rencana Kerja Dinas Perhubungan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2021; bahwa untuk menindaklanjuti Peraturan Daerah Povinsi Sulawesi Barat Nomor 08 Tahun 2017 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2017 – 2022 dan Rencana Strategis (RENSTRA) di bidang Perhubungan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2017 – 2022 yang telah ditetapkan dipandang perlu untuk menyusun Rencana Kerja Dinas Perhubungan Tahun 2021; bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, dan huruf b di atas, maka perlu ditetapkan dalam Keputusan Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Sulawesi Barat. Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang sistem Perencanaan Pembangunan Nasional; (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Negara Repuplik Indonesia Nomor 4422); Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2004 tentang Pembentukan Provinsi Sulawesi Barat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor105, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4422); Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Repulik Indonesia Nomor 4844); Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintahan Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005 - 2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700); Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran;.

(3) 7. 8. 9. 10.. 11.. 12.. 13.. 14. 15.. 16.. 17.. 18.. 19.. 20.. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan; Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan; Peraturan Pemerintah Nomor 70 Tahun 2001 tentang Kebandarudaraan; Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 75, tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4406); Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembar Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Negara Republik Indonesia Nomor 4815); Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Repuplik Indonesia tahun 2008 Nomor 21 tambahan Negara Indonesia Nomor 4817); Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah, serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1312); Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 90 Tahun 2019 tentang Klasifikasi, Kodefikasi, dan Nomenklatur Perencanaan Pembangunan dan Keuangan Daerah; Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Barat Nomor 2 Tahun 2008 Tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2008 Nomor 26, TambahanLembaran Daerah Provinsi Sulawesi Barat Nomor 26); Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Barat Nomor 6 Tahun 2009 Tentang Urusan Pemerintahan yang Menjadi Kewenangan Pemerintahan Daerah Provinsi Sulawesi Barat (Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Barat tahun 2009 Nomor 6, Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Barat Nomor 39); Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Barat Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah 20052025 (Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Barat tahun 2010 Nomor 5, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Barat Nomor 51); Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Barat Nomor 8 Tahun 2017 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah tahun 2017-2022, (Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2017 Nomor 8 tambahan Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Barat Nomor 86); Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Barat Nomor 6 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Sulawesi Barat (Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2016 Nomor 6, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Barat Nomor 79); Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Barat Nomor 09 Tahun 2019 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Sulawesi Barat Tahun Anggaran 2020 (Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2019 Nomor 9);.

(4) 21.. Peraturan Gubernur Provinsi Sulawesi Barat Nomor 45 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Tugas dan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Sulawesi Barat (Berita Daerah Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2016 Nomor 45);. 22.. Peraturan Gubernur Sulawesi Barat Nomor 49 Tahun 2019 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2020 (Berita Daerah Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2019 Nomor 50); Keputusan Gubernur Sulawesi Barat Nomor 188.4/4/SULBAR/I/2019 tentang Pengesahan Dokumen Pelaksanaan Anggaran Organisasi Perangkat Daerah dan Anggaran Kas Organisasi Perangkat Dinas Perhubungan Daerah Provinsi Sulawesi Barat Tahun Anggaran 2020.. 23.. MEMUTUSKAN : Menetapkan. :. KESATU. : Penetapan Rencana Kerja (RENJA) Dinas Perhubungan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2021;. KEDUA. : Rencana Kerja (Renja) Dinas Perhubungan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2021 adalah sebagai Rencana Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah tahun 2021 dan untuk melaksanakan akuntabilitas kinerja Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Sulawesi Barat sebagai wujud pertanggungjawaban dalam mencapai visi, misi dan tujuan pembangunan daerah. Disamping itu juga merupakan tolok ukur dalam menilai pertanggungjawaban kinerja Dinas Perhubungan Provinsi Sulawesi Barat sesuai dengan Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi);. KETIGA. Ruang lingkup Rencana Kerja Dinas Perhubungan Provinsi Sulawesi Barat meliputi Kesekretariatan, Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, Bidang Pelayaran, Bidang Pengembangan Transportasi Kebandarudaraan dan Perkeretaapian, UPTD Perhubungan Wilayah I (Kab. Polewali Mandar dan Kab. Mamasa), UPTD Perhubungan Wilayah II (Kab. Majene dan Kab. Mamuju), UPTD Perhubungan Wilayah III (Kab. Mamuju Tengah dan Kab. Pasangkayu);. KEEMPAT. Rencana Kerja (Renja) Dinas Perhubungan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2021 sebagai arah dan pedoman dalam pelaksanaan Program dan Kegiatan Tahun 2021 sesuai dengan Indikator Kinerja dan Kegiatan yang telah ditetapkan lingkup Dinas Perhubungan Provinsi Sulawesi Barat;. KELIMA. KEENAM. : Sistematika Rencana Kerja (Renja) Perubahan Dinas Perhubungan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2021 disusun sebagai berikut : 1. BAB I Pendahuluan; 2. BAB II Evaluasi Renja SKPD Tahun Lalu; 3. BAB III Tujuan, Sasaran Program dan Kegiatan; 4. BAB IV Penutup. Isi beserta uraian rincian sebagaimana tersebut poin KELIMA terdapat dalam naskah lampiran Keputusan ini dan menjadi bagian yang tak terpisahkan; Setiap unit kerja di lingkup Dinas Perhubungan Provinsi Sulawesi Barat meliputi Kesekretariatan, Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, Bidang Pelayaran, Bidang Pengembangan Transportasi Kebandarudaraan dan.

(5) Perkeretaapian, UPTD Perhubungan Wilayah I (Kab. Polewali Mandar dan Kab. Mamasa), UPTD Perhubungan Wilayah II (Kab. Majene dan Kab. Mamuju), UPTD Perhubungan Wilayah III (Kab. Mamuju Tengah dan Kab. Pasangkayu), dalam melaksanakan kegiatan dan anggaran harus berdasarkan dan atau berpedoman kepada Rencana Kerja (Renja) Dinas Perhubungan Tahun 2021; KETUJUH. : Rencana Kerja ini dapat dilakukan evaluasi dan revisi sepanjang dibutuhkan dan atau diselaraskan dengan situasi dan kondisi serta perubahan yang terjadi baik dilingkungan internal dan eksternal;. KEDELAPAN. : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Mamuju pada tanggal, 17 Juli 2020 KEPALA DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI SULAWESI BARAT,. Drs. H. KHAERUDDIN ANAS, M.Si Pangkat: Pembina Utama Madya NIP : 19651127 198603 1 009. Tembusan : 1. 2. 3. 4.. Gubernur Sulawesi Barat (sebagai laporan) di Mamuju; Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Barat di Mamuju; Kepala Inspektorat Provinsi Sulawesi Barat di Mamuju; Arsip..

(6) KATA PENGANTAR. Puji syukur kepada Tuhan Yang Esa, atas curahan nikmat dan karuniaNYA kepada kita sehingga penyusunan salah satu dokumen penting yaitu Rencana Kerja Dinas Perhubungan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2021 dapat terselesaikan. Penyusunan Rencana Kerja Dinas Perhubungan Tahun 2021 ini atas dasar rumusan yang telah dilaksanakan bersama oleh setiap bagian/bidang lingkup Dinas Perhubungan Provinsi Sulawesi Barat, serta usulan dari berbagai pihak. Usulan program dan kegiatan yang disampaikan telah disesuaikan dengan tugas pokok dan fungsi Dinas Perhubungan Provinsi Sulawesi Barat. Rencana Kerja Dinas Perhubungan ini berisikan penjabaran visi, misi, strategi dan kebijakan, program serta kegiatan pembangunan sektor perhubungan yang akan diwujudkan dalam kurun waktu 1 (satu) tahun. Rencana Kerja ini disusun dengan memperhatikan. permasalahan-permasalahan. kunci. di. daerah,. isu-isu. kerja. pembangunan, capaian kinerja tahun sebelumnya dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2017-2022. Harapan kami bahwa Dinas Perhubungan bisa membantu mewujudkan kesejahteraan masyarakat Provinsi Sulawesi Barat melalui program dan kegiatan yang telah disusun dan akhirnya membawa Provinsi Sulawesi Barat menjadi Provinsi yang maju dan malaqbiq. Kami juga berharap agar apa yang dituangkan dalam Rencana Kerja dapat terlaksana dan menjadi bahan pelaksanaan kegiatan untuk pembangunan tahap selanjutnya. Terima kasih.. Mamuju,. Juli 2020. KEPALA DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI SULAWESI BARAT,. Drs. H. KHAERUDDIN ANAS, M.Si Pangkat. Pembina Utama Madya NIP. 19651127 198603 1 009. ii.

(7) Halaman HALAMAN JUDUL ...................................................................................... (i). KATA PENGANTAR .................................................................................... (ii). DAFTAR ISI .............................................................................................. (iii). BAB I. BAB II. BAB III. BAB IV. BAB IV. PENDAHULUAN ......................................................................... 1. 1.1. Latar Belakang ....................................................................... 1. 1.2. Landasan Hukum...................................................................... 2. 1.3. maksud dan Tujuan.................................................................. 4. 1.4. Sistematika Penulisan............................................................... 5. EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN LALU.............. 6. 2.1. Evaluasi Pelaksanaan Renja dan capaian Renstra SKPD............... 6. 2.2. Analisa Kinerja Pelayanan SKPD................................................. 14. 2.3. Isu-Isu Penting Penyelenggaraan Tupoksi SKPD......................... 15. 2.4. Review Terhadap Rancangan Awal RKPD................................... 23. 2.5. usulan Program dan Kegiatan Masyarakat.................................. 27. TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN....................... 45. 3.1. Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional...................................... 45. 3.2. Tujuan dan Sasaran Renja SKPD............................................... 48. 3.3. Program dan Kegiatan............................................................... 49. RENCANA KERJA DAN PENDANAAN SKPD................................ 53. 4.1. Program, Kegiatan, dan Sub Kegiatan Prioritas.......................... 53. 4.2. Program, Kegiatan, dan Sub Kegiatan SKPD.............................. 54. PENUTUP ................................................................................... 55. Lampiran. iii.

(8) Lampiravbbbbn : 1. Rencana Program Dan Kegiatan Pada Renja OPD Tahun 2019, Dinas Perhubungan Provinsi Sulawesi Barat. 2. Evaluasi Hasil Renja OPD Dinas Perhubungan Triwulan II Tahun Anggaran 2018.. 3.. iv.

(9) BAB I PENDAHULUAN 1.1.. Latar Belakang Dalam upaya memantapkan implementasi mekanisme perencanaan dan penganggaran daerah secara partisipatif sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang. Nomor. 25. Tahun. 2004. tentang. Sistem. Perencanaan. Pembangunan Nasional, memerlukan komitmen dan konsistensi dari berbagai pihak (stakeholder) yang lebih solid di berbagai lini pengambilan keputusan. Hal ini penting dan perlu mendapat perhatian luas sehubungan dengan upaya-upaya pemantapan pelaksanaan otonomi daerah dan akuntabilitas pemerintahan daerah. Sistem perencanaan pembangunan nasional dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 mencakup lima pendekatan dalam seluruh rangkaian perencanaan, yaitu : politik, teknokratik, partisipatif, atas-bawah (top-down) dan bawah-atas. (bottom-up). Perencanaan pembangunan tersebut secara garis besar dilaksanakan melalui empat (4) tahapan yang diselenggarakan secara berkelanjutan sehingga secara keseluruhan membentuk satu siklus perencanaan yang utuh yakni : (1) penyusunan rencana; (2) penetapan rencana; (3) pengendalian pelaksanaan rencana; dan (4) evaluasi pelaksanaan rencana. Rencana kerja SKPD disusun dengan berpedoman kepada Renstra SKPD dan mengacu kepada RKPD, memuat kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah daerah maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat. Kepala Organisasi Perangkat Daerah menyiapkan Rencana kerja OPD sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya dengan mengacu kepada rancangan awal RKPD (Rencana Kerja Pemerintah Daerah). Kepala Organisasi Perangkat Daerah juga bertanggungjawab untuk melakukan evaluasi kinerja pelaksanaan rencana pembangunan Organisasi Perangkat Daerah yang sedang berjalan. Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun 2021, bahwa tahapan dan tata cara penyusunan RKPD tahun 2021 mengacu kepada ketentuan peraturan perundang-undangan. yang. mengatur. mengenai. tata. cara. perencanaan. pembangunan daerah. Penyusunan rencana kerja dilakukan berdasarkan hasilevaluasi. pelaksanaannya. dalam 1. tahun. berjalan. dan. apabila. dalam.

(10) pelaksanaannya menunjukkan adanya Ketidak-sesuaian dengan perkembangan keadaan. Salah satu yang perlu dilakukan dalam dokumen RencanaKerja OPD Dinas Perhubungan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2021 adalah melakukan sinkronisasi, dalam rangka penyesuaian dengan visi, misi, arah kebijakan, strategi dan indikator kinerja yang telah ditetapkan dalam dokumen pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)Tahun 2017-2022 dan Rencana Strategis (Renstra) OPD periode tahun 2017 -2022. Disamping itu, dalam rangka mewujudkan visi misi Provinsi Sulawesi Barat menjadi Provinsi malaqbi, perlu melakukan perbaikan dan penyesuaian rencana kerja, seperti penetapan target dan indikator kinerja. Perencanaan. Pembangunan. Provinsi. Sulawesi. Barat. tahun. 2021,. mempedomani dokumen RKPD Tahun 2021, yang akan disusun pula dokumen Rencana Kerja (Renja) Dinas Perhubungan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2021. Implementasi rencana pembangunan tahun anggaran 2021 telah masuk pada area penyusunan rencana kerja daerah, RKPD tahun 2021 merupakan penjabaran dari RPJMD yang memuat rancangan kerangka ekonomi daerah, prioritas pembangunan daerah dan rencana kerja dan pendanaan untuk batas waktu 1 (satu) tahun. Memperhatikan ketentuan Pasal 17 ayat (2) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara yang mengamanatkan bahwa penyusunan RAPBD berpedoman kepada RKPD dalam rangka mewujudkan tercapainya tujuan bernegara, Pasal 25 ayat (2) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional yang menyatakan bahwa RKPD menjadi pedoman penyusunan RAPBD, maka untuk menjaga konsistensi antara perencanaan dan penganggaran, RKPD Tahun 2020 yang ditetapkan dengan Peraturan Kepala Daerah menjadi landasan penyusunan KUA dan PPAS untuk menyusun APBD Tahun 2021. Mengacu pada ketentuan tersebut diatas, maka dilakukan penyusunan Renja OPD Tahun 2021 pada Dinas Perhubungan Provinsi Sulawesi Barat . 1.2.. Landasan Hukum Landasan Idiil dan Landasan Konstitusional, Rencana Strategis Dinas Perhubungan. adalah. Pancasila. dan. UUD. 1945,. sedangkan. landasan. operasionalnya meliputi seluruh ketentuan perundang-undangan di bidang Transportasi dan seluruh ketentuan perundang-undangan yang berkaitan langsung dengan perencanaan pembangunan nasional sebagai berikut: 1. Ketetapan MPR-RI Nomor VII/MPR/2001 Tentang Visi Masa Depan; 2.

(11) 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; 3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; 4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional; 5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah; 6. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025; 7. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah; 8. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4737); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 21,Tambahan Lembaran Negara Nomor 4817); 10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah, serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1312); 12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 90 Tahun 2019 tentang Klasifikasi, Kodefikasi, dan Nomenklatur Perencanaan Pembangunan dan Keuangan Daerah; 13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 40 Tahun 2020 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun 2021; 14. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Barat Nomor 6 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Sulawesi Barat; 3.

(12) 15. Peraturan Gubernur Sulawesi Barat Nomor 41 Tahun 2017 tentang Kedudukan, Tugas dan Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Sulawesi Barat; 16. Wawasan Nusantara; 17. Ketahanan Nasional; 18. Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional dan Wilayah; 19. Sistem Transportasi Nasional. 1.3.. Maksud Dan Tujuan Rencana Kerja Dinas Perhubungan Tahun 2021 sebagai dokumen perencanaan pembangunan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen rencana kerja awal tahun 2021. Rencana kerja ini sebagai pedoman untuk jangka waktu 1 tahun ke depan, ditetapkan dengan maksud memberikan arah dan sekaligus menjadi acuan bagi pemerintah daerah, masyarakat dan dunia usaha yang bergerak di sektor transportasi dalam upaya mewujudkan sistem transportasi. dalam. seluruh. hirarkinya. sesuai. dengan. visi,. misi. daerah. pembangunan transportasi yang disepakati bersama, sehingga seluruh upaya yang dilakukan oleh masing-masing pelaku pembangunan di bidang ini bersifat sinergis, koordinatif dan saling melengkapi satu sama lainnya. Secara substansial, tatanan makro strategis perhubungan merupakan perangkat hukum di bidang transportasi dan tata ruang, serta penjabaran transportasi secara sistemik, strategik, konsepsional, makro, dan filosofis yang dirumuskan menjadi Sistem transportasi nasional (SISTRANAS). Pada skala nasional, SISTRANAS diwujudkan dalam Tataran Transportasi Nasional (TATRANAS) yang disusun mengacu kepada Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN) dan Rencana Tata Ruang Wilayah Pulau/Kepulauan (RTRW Pulau/Kepulauan). Pada skala wilayah provinsi, SISTRANAS diwujudkan dalam Tataran Transportasi Wilayah (TATRAWIL) yang disusun mengacu kepada Rencana Tata Ruang Pulau/Kepulauan (RTRWPulau/Kepulauan) dan Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi (RTRWP). Sistem Perencanaan Pembangunan Perhubungan (SP3) terdiri dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Rencana Pembangunan Jangka Menengah Dinas Perhubungan, dijabarkan menjadi Rencana Strategis Dinas Perhubungan (RENSTRA DISHUB) dan setiap tahunnya dijabarakan dalam Rencana Kerja (RENJA OPD).. 4.

(13) Dalam Pengembangan Rencana Strategis Dinas Perhubungan adalah perangkat untuk mencapai keseimbangan perencanaan pembangunan Teknologi Informasi yang menyeluruh, terintegrasi, efisien dan sinergi antara beberapa pekerjaan teknis dan non teknis dalam mencapai tujuan pembangunan daerah. Rencana Kerja Dinas Perhubungan akan digunakan sebagai arahan dalam menyusun program dan kegiatan tahun 2021. Dokumen ini pula bertujuan sebagai dasar pembuatan Renja SKPD setiap tahunnya, sebagai pedoman dalam pelaksanaan pembangunan transportasi, sebagai alat pengendalian dan evaluasi pelaksanaan anggaran OPD dan sebagai bahan kontrak kinerja Kepala Dinas Perhubungan dengan Gubernur Sulawesi Barat. 1.4.. Sistematika Penulisan Rencana Kerja Dinas Perhubungan tahun 2020 disusun dalam tata urut sebagai berikut: BAB I. PENDAHULUAN Menguraikan tentang latar belakang, tujuan, landasan hukum dan sistematika penulisan rencana kerja.. BAB II. EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN LALU Menguraikan tentang Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD Tahun Lalu dan Capaian Renstra SKPD, Analisis Kinerja Pelayanan SKPD, Isu-isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi SKPD, Review terhadap Rancangan Awal RKPD, Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat.. BAB III. TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN Menguraikan Telaahan terhadap Kebijakan Nasional, Tujuan dan Sasaran Renja SKPD, Program dan Kegiatan.. BAB IV. PENUTUP. 5.

(14) BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN LALU 2.1.. Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD Tahun 2019 dan Capaian Renstra SKPD Prosentase penggunaan anggaran Tahun 2019, dari pagu anggaran Dinas Perhubungan Provinsi Sulawesi Barat termasuk Belanja Langsung dan Belanja Tidak Langsung sebesar Rp. 12.973.984.269,55,- dengan realisasikan sebesar Rp. 12.848.692.424,35,- atau sebesar 99,03%. Dari nilai realisasi tersebut terdapat sisa anggaran yang tidak digunakan sebesar Rp. 125.291.845,20,- atau 0,7%. Terdiri dari Pagu Belanja Tidak Langsung sebesar Rp. 5.758.802.766,direalisasikan sebesar Rp. 5.702.995.900,- atau 99,17% dan pagu Belanja langsung. sebesar. Rp.. 7.223.181.503.55,-. direalisasikan. sebesar. Rp.. 7.145.696.524,35,- atau 98,93% yang digunakan untuk 33 kegiatan. Apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya rata-rata Nilai Capaian Kinerja keuangan meningkat dari Nilai Rata-rata realisasi untuk tahun 2018 adalah 82,92% meningkat menjadi 99,03%. Meningkatnya angka tersebut merupakan hasil dari kerja optimal dan komitmen dari jajaran pimpinan dan staf pada Dinas Perhubungan Provinsi Sulawesi Barat untuk mewujudkan program kerja Pemererintah Provinsi Sulawesi Barat secara maksimal. Tabel 2.1 Rekapitulasi Realisasi Program/Kegiatan Tahun Anggaran 2019 No. Program/ Kegiatan. Pagu. Belanja. 12,973,984,269.55. Realisasi Keu. %. Fisik. 12,848,692,424.35. 99.03. 100. Belanja Tidak Langsung. 5,750,802,766.00. 5,702,995,900. 99.17. 100. Belanja Langsung. 7,223,181,503.55. 7,145,696,524.35. 98.93. 100. 300,000,000.00. 296,629,200.00. 300,000,000.00. 296,629,200.00. 501,629,000.00. 484,657,572.00. 69,696,000.00. 69,676,000.00. 99.97. 100. 79,415,000.00. 75,799,300.00. 95.45. 100. 35,833,000.00. 33,187,500.00. 92.62. 100. Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan Penyusunan Studi Pembangunan Pelabuhan Penyeberangan Mamuju Program peningkatan pelayanan angkutan Koordinasi Dalam Peningkatan Pelayanan Angkutan Lebaran, Natal dan Tahun Baru Pembinaan Pengusaha Jasa Transportasi Laut Pembinaan dan Pengembangan Suber Daya Unit Pelaksana Teknis Perhubungan Wil. III. 6. 100. 98.88. 100 100.

(15) Rapat Koordinasi Teknis Bidang Perhubungan Pengembangan Transportasi, Kebandarudaraan dan Perkeretaapian Pembinaan dan Pengembangan Sumber Daya Unit Pelaksana Teknis Perhubungan Wil. II Rapat Koordinasi Teknis Bidang Perhubungan Pelayaran Rapat Koordinasi Teknis Bidang Perhubungan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Pembinaan dan Pengembangan Sumber Daya Unit Pelaksana Teknis Perhubungan Wil. I Program Pembangunan Sarana dan Prasarana Perhubungan. 75,000,000.00. 74,696,723.00. 99.60. 100. 24,000,000.00. 23,914,000.00. 99.64. 100. 79,725,000.00. 76,418,633.00. 95.85. 100. 62,960,000.00. 61,361,416.00. 97.46. 100. 75,000,000.00. 69,604,000.00. 92.81. 100. 794,260,000.00. 756,574,691.00. 794,260,000.00. 756,574,691.00. 3,933,762,950.00. 3,926,748,672.35. 3,533,762,950.00. 3,528,817,373.50. 99.86. 100. 400,000,000.00. 397,931,298.85. 99.48. 100. 48,538,000.00. 46,626,300.00. 48,538,000.00. 46,626,300.00. 115,202,352.55. 115,195,000.00. 115,202,352.55. 115,195,000.00. Pembangunan Terminal Tipe B Program Peningkatan dan Pengamanan Lalu Lintas Pengadaan Fasilitas Keselamatan Lalu Lintas Pengadaan dan Pemasangan Perlengkapan Jalan Program peningkatan keselamatan Transportasi Pemilihan Pelajar Pelopor Keselamatan Lalu Lintas Program Pengendalian Lalu Lintas Kegiatan pengendalian disiplin pengoperasian kendaraan di jalan raya. 100. 95.26. 100 100. 100. 96.06. 100 100. 99.99. 100. Tabel 2.2 Capaian Indikator Tahun 2019 Sesuai Renstra Tahun 2017-2022 Dinas Perhubungan Provinsi Sulawesi Barat. No. Program Program Pembangunan. 1. Prasarana dan Fasilitas Perhubungan Program Pembangunan. 2. Sarana dan Prasarana Perhubungan. Indikator Program. Satuan. 2019. Capai. Target. Realisasi. an. Dokumen. 3. 3. 100%. Paket/Uni t. 1. 1. 100%. Jumlah data dukung rencana pembangunan Prasarana dan Fasilitas perhubungan Jumlah Sarana dan Prasarana Perhubungan yang Dibangun. 7.

(16) Program 3. Peningkatan dan Pengamanan Lalu lintas Program. 4. peningkatan pelayanan angkutan Program. 5. peningkatan keselamatan transportasi Program. 6. Pengendalian Lalu Lintas. Jumlah pengadaan dan Pemasangan. 100%. 2. 2. 1,345,082. 702.008. Orang. 42. 42. 100%. Kegiatan. 24. 24. 100%. Jenis. pengamanan jalan Jumlah arus penumpang. Orang. 45%. Angkutan Umum Jumlah orang yang memiliki kompetensi dan pelopor keselamatan transportasi Frekuensi kegiatan Penertiban pengendalian lalu lintas. Secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa berdasarkan capaian dan evaluasi kinerja yang dilaksanakan selama tahun anggaran 2019, semua sasaran yang dirumuskan hampir semuanya dapat tercapai secara optimal. Hanya ada satu indikator program yang tidak tercapai sesuai target yaitu Jumlah Arus Penumpang Angkutan Umum Dari analisa yang dilaksanakan oleh OPD, persentase jumlah arus penumpang angkutan umum yang mengalami penurunan signifikan di tahun 2019 dapat disebabkan oleh berbagai faktor lain, bukan hanya terkait dengan sarana dan prasarana transportasi tetapi dapat juga karena faktor pertumbuhan ekonomi, kondisi alam dan lingkungan serta faktor lain yang menyebabkan pergerakan masyarakat untuk menggunakan fasilitas angkutan umum menjadi berkurang. Tetapi hal ini menjadi bahan evaluasi buat kami di jajaran OPD terkait untuk lebih meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Selain indikator Arus Penumpang tadi, seluruh indikator kinerja berdasarkan RPJMD Sulawesi Barat 2017-2022 Dinas Perhubungan provinsi Sulawesi Barat, dapat tercapai sesuai target. Hal ini diharapkan dapat mendorong seluruh komponen Dinas Perhubungan Provinsi Sulawesi Barat untuk mempertahankan dan meningkatkan lagi kinerja Dinas Perhubungan Provinsi Sulawesi Barat dan memberikan landasan atau acuan bagi pelaksanaan kegiatan selanjutnya. Kemudian untuk melihat gambaran evaluasi pelaksanaan renja SKPD sampai dengan tahun berjalan dapat dilihat sebagai berikut:. 8.

(17) PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI BARAT EVALUASI KINERJA PELAKSANAAN PERENCANAAN DAERAH SAMPAI DENGAN TAHUN BERJALAN (2020) DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI SULAWESI BARAT. No. Kode. 1. 1. 2.09. 2.09. 2.09. 2.09. 01. 01. 2.09. 2.09. 01. 01. 01. 2.09. 2.09. 01. 01. 02. 2.09. 2.09. 01. 01. 08. 2.09. 2.09. 01. 01. 10. Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan Program/Kegiatan. Indikator Kinerja Program (Outcome)/Kegiatan (output). 2. 3. Urusan Wajib Perhubungan PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN. 2.09. 2.09. 01. 01. 11. 2.09. 2.09. 01. 01. 13. 2.09. 2.09. 01. 01. 14. 2.09. 2.09. 01. 01. 15. 2.09. 2.09. 01. 01. 17. 2.09. 2.09. 01. 01. 18. Penyediaan Jasa Surat Menyurat Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor Penyediaan Alat Tulis Kantor Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan Penyediaan Peralatan Perlengkapan Kantor. dan. Penyediaan Peralatan Rumah Tangga Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundangundangan Penyediaan Makanan dan Minuman Rapat-Rapat Koordinasi dan Kunsultasi ke Luar Daerah. Cakupan Layanan Perkantoran. Administrasi. Tersedianya Materai, benda pos lainnya dan terpenuhinya honorarium PTT Jumlah rekening telepon, air, listrik dan jasa internet yang terbayarkan Tersediannya Bahan Pembersih dan bersih dan amannya gedung kantor Tersedianya alat tulis Kantor. Target Capaian Kinerja RPJMD Tahun 2022 (akhir periode RPJMD). Realisasi Target Kinerja Hasil Program dan Keluaran Kegiatan s/d 2017 (tahun n3). 4. 5. 40. Target dan Realisasi Kinerja Program dan Keluaran Kegiatan Tahun Lalu 2017 (n-2) Target RKPD tahun 2018 (tahun n-2). Realisasi RKPD tahun 2018 (tahun n2). Tingkat Realisasi (%). 6. 7. 8 = (7/6). 20. 20. 100. Target Progra m /Kegiat an RKPD tahun berjala n/2019 (tahun n-1). Perkiraan Realisasi Capaian Target RPJMD sampai dengan tahun berjalan Realisasi capaian program dan kegiatan s/d tahun 2018 (tahun berjalan/n-1). Tingkat capaian realisasi target s/d tahun 2019 (%). 9. 10 = (5+7+9)*. 11 = {10/4)*. 12. 20. 80. 80. Dishub. 100. %. 540. kali. 12. 108. 108. 100. 60. 180. 33. 120. rek. 12. 24. 24. 100. 24. 60. 50. 180. kali. 12. 36. 36. 100. 36. 84. 47. 150. jenis. 12. 30. 30. 100. 30. 72. 48. Tersediannya Barang cetak, penggandaan dan penjilidan laporan. 45. jenis. 12. 8. 8. 100. 8. 28. 62. Kesesuaian Jumlah pengadaan dengan Jumlah aparatur pada lingkup Dishub. 20. unit. 6. -. -. -. -. 6. 30. Tersedianya Peralatan rumah tangga. 15. Jenis. 5. 3. 3. 100. 9. 17. 113. Tersediannya Surat kabar, majalah, dokumentasi dan iklan masyarakat. 300. bahan bacaan. 12. 60. 60. 100. -. 72. 24. 240. kali. 12. 48. 48. 100. 60. 120. 50. 450. kali. 12. 90. 90. 100. 40. 142. 32. Tersedianya Makanan dan minuman untuk rapat dan kegiatan kantor Terlaksananya rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah. 9. SKPD Penangg ung jawab.

(18) 2. 3. 2.09. 2.09. 01. 01. 20. 2.09. 2.09. 01. 02. 2.09. 2.09. 01. 02. 05. 2.09. 2.09. 01. 02. 07. 2.09. 2.09. 01. 02. 09. 2.09. 2.09. 01. 02. 10. 2.09. 2.09. 01. 02. 11. 2.09. 2.09. 01. 02. 22. 2.09. 2.09. 01. 02. 24. 2.09. 2.09. 01. 02. 28. 2.09. 2.09. 01. 03. 2.09. 2.09. 01. 03. 02. 2.09. 2.09. 01. 03. 05. 2.09. 2.09. 01. 05. 2.09. 2.09. 01. 05. 01. 2.09. 2.09. 01. 05. 07. 2.09. 2.09. 01. 2.09. 2.09. 01. 06. 2.09. 2.09. 01. 06. 08. 01. Rapat-Rapat Koordinasi dan Kunsultasi Dalam Daerah PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA APARATUR Pengadaan Kendaraan Dinas Operasional Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor Pengadaan Peralatan Gedung Kantor. Terlaksananya rapat-rapat koordinasi dan konsultasi dalam daerah. 750. kali. 12. 150. 150. 100. 54. 216. 29. Cakupan Layanan Prasarana Aparatur. 95. %. 36. 18. 18. 100. 18. 72. 76. 21. Unit. -. 3. 3. 100. -. 3. 14. 5. Unit. 1. -. -. 0. -. 1. 20. Tersedianya Peralatan Gedung Kantor. 15. Unit. -. -. -. 0. 2. 2. 13. Pengadaan Meubelair Pengadaan Komputer / Jaringan Komputer dan Kelengkapannya Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor Pemeliharaan Rutin / Berkala Kendaraan Dinas / Operasional Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Gedung Kantor PROGRAM PENINGKATAN DISIPLIN APARATUR Pengadaan Pakaian Dinas Beserta Perlengkapannya Pengadaan Pakaian Khusus Hari hari tertentu PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS SUMBERDAYA APARATUR Pendidikan dan Pelatihan Formal. Tersedianya Meja dan Kursi. 40. Unit. 1. -. -. 0. -. 1. 3. Terpenuhinya sarana untuk peningkatan pelayanan administrasi kantor. 27. Unit. 5. 12. 100. 8. 25. 93. Pendidkan dan Pelatihan Teknis Keuangan dan Kinerja Aparatur Peningkatan Kompetensi tentang Tugas Pokok Kepegawaian PROGRAM PENINGKATAN PENGEMBANGAN SISTEM PELAPORAN CAPAIAN KINERJA DAN KINERJA Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD. Sarana. dan. Tersedianya kendaraan dinas Tersedianya kantor. perlengkapan. gedung. 12. Tertatanya bangunan dan halaman Gedung Terpenuhinya kebutuhan pemeliharaan kendaraan dinas / operasional Terawatnya peralatan dan perlengkapan kantor. 5. Unit. 1. 1. 1. 100. -. 2. 40. 129. Unit. 28. 31. 31. 100. 27. 27. 21. 10. Unit. 2. 2. 2. 100. -. 4. 40. Tingkat Kepatuhan Aparatur. 100. %. 20. 20. 20. -. 20. 60. 60. 900. pasang. 2. -. -. 0. 90. 92. 10. 450. pasang. 1. 90. 90. 100. 90. 181. 40. 100. %. 20. 5. 5. -. 3. 28. 28. 200. orang. 2. -. 2. 0. -. 4. 2. 200. org. -. 10. 10. 100. 3. 13. 7. 400. org. -. -. -. -. -. -. -. Tingkat Ketepatan Waktu Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan. 100. %. 40. 20. 20. 100. 20. 80. 80. Laporan keuangan semester, laporan keuangan akhir, dan laporan realisasi kegiatan. 60. Laporan. 12. 14. 14. 100. 15. 41. 68. Terpenuhinya pakaian dinas beserta perlengkapannya Terpenuhinya pakaian khusus hari-hari tertentu Persentase Sumberdaya Aparatur yang Memiliki Kompetensi Sesuai Bidangnya Terlaksananya pendidikan dan pelatihan teknis dalam rangka peningkatan kinerja apatatur Terlaksananya pendidikan dan pelatihan teknis dalam rangka peningkatan tugastugas pokok kepegawaian. 10. Dishub. Dishub. Dishub. Dishub.

(19) 4. 6. 2.09. 2.09. 01. 06. 06. 2.09. 2.09. 01. 05. 2.09. 2.09. 01. 09. 2.09. 2.09. 01. 15. 2.09. 2.09. 01. 15. 01. Perencanaan Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan. 2.09. 2.09. 01. 15. 34. Kajian Kelayakan Lingkungan Pembangunan Fasilitas Bandar Udara Sumarorong. 2.09. 2.09. 01. 15. 36. Kajian Kelayakan Lingkungan (DELH) Pembangunan Pelabuhan Tanjung Silopo. 2.09. 2.09. 01. 15. 39. Penyusunan Masterplan Pembangunan Bandar Udara Polewali Mandar. 2.09. 2.09. 01. 15. 40. Penyusunan Study Kelayakan Pelabuhan Penyeberangan Mamuju- Karampuang. 2.09. 2.09. 01. 17. 1.07. 1.07. 01. 17. 23. 1.07. 1.07. 01. 17. 25. 1.07. 1.07. 01. 17. 24. Penyusunan RKA/DPA-SKPD Penyusunan Renstra/Renja/LAKIP dan LPPD Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Program SKPD PROGRAM PEMBANGUNAN PRASARANA DAN FASILITAS PERHUBUNGAN. PROGRAM PENINGKATAN PELAYANAN ANGKUTAN Pemilihan dan Pemberian Penghargaan Awak Kendaraan Umum Teladan/ Penguji Kendaraan Bermotor Koordinasi Dalam Peningkatan Pelayanan Angkutan Lebaran, Natal dan Tahun Baru Penegakan Hukum Perizinan dan Angkutan Secara Nasional. Penyusunan RKA/DPA. 10. dokumen. 2. 2. 2. 2. 6. 60. Terpenuhinya dokumen renstra/renja/lakip dan LPPD. 15. dokumen. 4. 4. 4. 100. 4. 12. 80. 20. Laporan. 1. 36. 36. 100. 3. 40. 200. 22. dokumen. 2. 2. 2. 100. 2. 6. 27. 5. dokumen. 1. 2. 2. 100. 1. 4. 80. 1. dokumen. 1. -. -. -. -. 1. 100. 1. dokumen. -. -. -. -. -. -. -. 1. Dokumen. -. -. -. -. 1. 1. 100. 3. Dokumen. -. -. -. -. 1. 1. 33. Jumlah arus penumpang. 80. %. 32. 16. 16. 100. 16. 64. 80. Terpilihnya Supir Teladan dan Penguji Kendaraan Bermotor. 12. org. 2. -. -. 2. 17. Terlaksananya kegiatan monitoring, evaluasi dan pelaporan Jumlah data dukung fasilitas perhubungan/Jumlah orang/barang melalui dermaga/bandara/terminal pertahun Terpenuhinya Dokumen-dokumen yang memuat secara umum, sebagai bahan kelengkapan data dukung rencana pembangunan fasilitas transportasi Terpenuhinya dokumen kajian kelayakan lingkungan yang komprehensif yang mendukung kelanjutan pembangunan fasilitas Bandar Udara Sumarorong. Terpenuhinya dokumen kajian kelayakan lingkungan yang komprehensif yang mendukung kelanjutan pembangunan fasilitas pelabuhan Tanjung Silopo Terpenuhinya dokumen Masterplan Pembangunan Bandar Udara Polewali Mandar Bandar Terpenuhinya Dokumen Pendukung Pembangunan Pelabuhan Penyeberangan Mamuju P. Karampuang. Terbentuknya posko pada perayaan hari Kali Lebaran, serta perayaan hari Natal dan 12 Posko Tahun Baru Pemantauan transportasi dan pemeriksaan perizinan kendaraan kendaraa 1,500 dengan berkoordinasi dengan kepolisian n setempat. 11. -. -. 100. 2. 2. 2. 100. 2. 6. 50. 300. -. -. -. -. 300. 20. Dishub. Dishub.

(20) 7. Pembinaan dan Pengembangan Sumber Daya Unit Pelaksana Teknis Perhubungan Wil. I Pembinaan dan Pengembangan Sumber Daya Unit Pelaksana Teknis Perhubungan Wil. II Pembinaan dan Pengembangan Suber Daya Unit Pelaksana Teknis Perhubungan Wil. III. 2.09. 2.09. 01. 17. 26. 2.09. 2.09. 01. 17. 27. 2.09. 2.09. 01. 17. 28. 2.09. 2.09. 01. 17. 38. Rapat Teknis Perhubungan KASP. 2.09. 2.09. 01. 17. 39. Rapat Teknis Bidang Perhubungan Laut dan Udara. 2.09. 2.09. 01. 17. 19. Peningkatan Kompetensi tentang Keselamatan Pelayaran. 1.07. 1.07. 01. 17. 33. Pembinaan Pengusaha Jasa Transportasi Laut. 2.09. 2.09. 01. 17. 35. Forum SKPD Provinsi Sulbar. 2.09. 2.09. 01. 17. 42. 2.09. 2.09. 01. 17. 43. 2.09. 2.09. 01. 17. 45. 2.09. 2.09. 01. 17. 36. 2.09. 2.09. 01. 17. 44. 2.09. 2.09. 01. 18. 2.09. 2.09. 01. 18. 15. Bidang. Dishub. se-. Pembinaan dan Pengembangan SDM Bid. Perhubungan Rapat Koordinasi Teknis Bidang Perhubungan Penyusunan Peta Analisis Rencana dan Sentra Aktivitas Transportasi Rapat Koordinasi Teknis Bidang Perhubungan Darat Sosialisasi Persiapan Pembangunan Perkeretaapian PROGRAM PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA PERHUBUNGAN Pembangunan Terminal Tipe B. Jumlah kegiatan rutin dan koordinasi Unit Teknis Perhubungan Wil. I yang terselengara. 5. Kegiatan. 12. -. -. -. 1. 13. 260. Jumlah kegiatan rutin dan koordinasi Unit Pelaksana Teknis Perhubungan Wil. II yang terselenggara. 5. Kegiatan. 12. -. -. -. 1. 13. 260. Jumlah kegiatan rutin dan koordinasi Unit Pelaksana Teknis Perhubungan Wil. III yang terselenggara. 5. Kegiatan. 12. -. -. -. 1. 13. 260. 100. kali. 12. 17. 17. 100. 1. 30. 30. 100. kali. 12. 17. 17. 100. 1. 30. 30. 120. orang. 40. -. -. -. -. 40. 33. 6. keg. 1. 1. 1. 100. 1. 3. 50. 6. keg. 1. 1. 1. 100. -. 2. 33. Pembinaan dan pengembangan SDM bidang perhubungan. 6. keg. 1. 3. 3. 100. -. 4. 67. Pelaksanaan rapat-rapat teknis bidang perhubungan. 3. keg. 1. -. -. -. -. 1. 33. Tersedianya peta bahan analisis rencana aktivitas transportasi. 1. paket. -. -. -. -. -. -. -. kali. 12. 17. 17. 100. 3. 32. 32. 5. Kabupate n. 1. -. -. -. -. 1. 20. 15. Paket. -. 3. 3. 100. 3. 6. 40. 2. Unit. -. 1. 1. 100. 1. 2. 50. Jumlah rapat-rapat koordinasi bidang perhubungan perkeretaapian, sungai dan penyeberangan Jumlah rapat-rapat koordinasi bidang perhubungan perkeretaapian, sungai dan penyeberangan Terlaksananya sosialisasi tentang peningkatan kompetensi tentang keselamatan pelayaran Terlaksananya kegiatan pembinaan pengusaha jasa transportasi Terselenggaranya Forum SKPD dalam rangka penyerapan aspirasi rencana kerja yang berkelanjutan pada Dishub se-Provinsi Sulbar. Terlaksananya rapat-rapat koordinasi bidang perhubungan darat Penyampaian informasi melalui sosialisasi rencana pembangunan rel kereta api Jumlah Sarana Perhubungan. dan. Prasarana. Jumlah terminal type B yang terbangun. 100. 12. Dishub.

(21) 8. 8. 8. 9. PROGRAM PENINGKATAN DAN PENGAMANAN LALU LINTAS. 2.09. 2.09. 01. 19. 2.09. 2.09. 01. 19. 2.09. 2.09. 01. 2.09. 2.09. 01. 22. 2.09. 2.09. 01. 22. 2.09. 2.09. 01. 23. 2.09. 2.09. 01. 23. 01. 2.09. 2.09. 01. 23. 02. 2.09. 2.09. 01. 24. 2.09. 2.09. 01. 24. 06 07. 01. 01. Pengadaan Fasilitas Keselamatan Lalu Lintas Pengadaan dan Pemasangan Perlengkapan Jalan PROGRAM REHABILITASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN FASILITAS TRANSPORTASI Pemeliharaan Fasilitas Keselamatan LLAJ PROGRAM PENINGKATAN KESELAMATAN TRANSPORTASI. Pemasangan Ramburambu/pemasangan dan pemeliharaan Fasilitas Keselamatan Jalan. 6. paket. 1. 1. -. -. 2. 3. 50. Jumlah Fasilitas Keselamatan LLAJ. 11. jenis. 1. 1. -. -. 1. 2. 18. 4. jenis. -. -. -. -. 3. 3. 75. 25. unit. -. 10. 10. 100. -. 10. 40. 25. Unit. -. 10. 10. 100. -. 10. 40. 210. orang. 42. 24. 24. 100. 12. 48. 23. 10. org. 2. 2. 2. 100. 2. 6. 5. Keg. -. 1. 1. 100. -. 1. 20. 360. keg. 144. 72. 72. 100. 65. 281. 78. 360. keg. 72. 72. 72. 100. 65. 209. 58. Jumlah Perlengkapan Jalan yang Terpasang Pemasangan Ramburambu/pemasangan dan pemeliharaan Fasilitas Keselamatan Jalan Jumlah Fasilitas Keselamatan LLAJ yang terpelihara Jumlah orang/pengusaha yang mengikuti peningkatan kompetensi dalam kaitannya dengan keselamatan transportasi. Pemilihan Pelajar Pelopor Keselamatan Lalu Lintas. Jumlah Pelajar Pelopor Keselamatan lalu lintas yang terpilih. Pekan Nasional Keselamatan Tingkat Provinsi PROGRAM PENGENDALIAN LALU LINTAS Kegiatan Pengendalian Disiplin Pengoperasian Angkutan Umum di Jalan Raya. Terlaksananya kegiatan Pekan Keselamatan Nasional Frekuensi kegiatan Penertiban pengendalian lalu lintas Jasa Operasional pengawasan dan pengendalian jalan. 13. Dishub. Dishub. Dishub. 60. Dishub.

(22) 2.2.. Analisis Kinerja Pelayanan SKPD Berdasarkan Peraturan Gubernur Sulawesi Barat Nomor 24 Tahun 2013 tanggal 24 September 2013 diuraikan tentang Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi dan Tata Kerja Dinas Perhubungan Provinsi Sulawesi Barat yang merupakan unsur pelaksana Pemerintah Daerah di bidang Perhubungan yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas, yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah. Adapun uraian tugas pokok dan fungsi Dinas Perhubungan Provinsi Sulawesi Barat adalah sebagai berikut: Tugas Pokok: a. Melaksanakan. kewenangan. desentralisasi,. dekonsentrasi. dan. tugas. pembantuan di bidang Perhubungan yang dilimpahkan kepada Gubernur sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Fungsi : a. Perumusan kebijakan teknis di bidang Perhubungan sesuai kebijakan yang ditetapkan oleh Gubernur; b. Penyusunan program dan perencanaan di bidang Perhubungan dan Komunikasi berdasarkan Rencana Strategis (Renstra) Provinsi yang telah ditetapkan oleh Gubernur; c. Pengaturan, pembinaan, pembangunan, pengawasan dan pengendalian di bidang Perhubungan sesuai peraturan dan perundang-undangan yang berlaku; d. Pembinaan urusan kepegawaian, keuangan, hukum dan hubungan masyarakat. Tabel 2.4 Jumlah ASN pada Dinas Perhubungan Provinsi Sulawesi Barat Berdasarkan Golongan, Tahun 2019. NO. KETERANGAN. JUMLAH. 1.. GOLONGAN IV. 14. 2.. GOLONGAN III. 38. 3.. GOLONGAN II. 13. 4.. GOLONGAN I. TOTAL. 65. 14.

(23) Sebagaimana telah ditetapkan di dalam Rencana Strategis Tahun 20172022, Untuk Tahun 2019 Dinas Perhubungan provinsi Sulawesi Barat telah melaksanakan. berbagai. kegiatan. strategis.. Seluruh. kegiatan. tersebut. direncanakan sebagai bagian dari Rencana Kinerja tahun-tahun sebelumnya dalam mencapai sasaran kinerja. Penetapan Indikator Kinerja pada tingkat sasaran dan kebijakan merupakan persyaratan bagi pengukuran kinerja. Kinerja yang dipakai adalah target kinerja yang ditetapkan pada awal tahun melalui perencanaan kinerja (performance plan). Selanjutnya pada akhir tahun 2019 target kinerja tersebut dibandingkan dengan realisasinya, sehingga diketahui celah kinerja (performance gap). Dalam memberikan penilaian tingkat capaian kinerja setiap indikator dilakukan dengan menggunakan skala pengukuran dengan 4 (empat) kategori seperti Tabel 2.5 sebagai berikut: Tabel 2.5 Skala Pengukuran Tingkat Capaian Kinerja. No. Rentang Capaian. Kategori Capaian. 1. 90%-100%. Sangat Baik. 2. 80%-89%. Cukup Baik. 3. 50-79%. Baik. 4. < 49%. Kurang. Dari tabel 2.1 terlihat bahwa penyerapan anggaran Dinas Perhubungan Perhubungan Provinsi Sulawesi Barat menunjukkan hasil sangat baik. Hasil Pengukuran Kinerja berdasarkan urusan dalam RPJMD/ Renstra menunjukkan bahwa rata-rata capaian kinerja dari 6 sasaran adalah 91,%. Keberhasilan ini disumbangkan oleh Lima (5) sasaran yang mencapai 100% dan ada 1 (satu) sasaran mencapai 45%. 2.3. Isu-Isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi Perangkat Daerah. Saat ini, persoalan dalam sistem transportasi sudah terbilang kompleks. Tingginya tingkat pergerakan manusia dan barang sudah tidak lagi hanya menyangkut persoalan supply dan demand, tapi sudah masuk pada ranah politik, tata ruang, aspek sosial, teknologi dan sistem informasi serta aspek lingkungan. Sementara itu, isu-isu yang berkembang pada konteks regional, nasional maupun 15.

(24) global adalah dikembangkannya sistem transportasi massal , konversi bahan bakar fosil ke gas dan intelegensia transport management. Dalam hal manufaktur, pada level nasional, isu yang terus didiskusikan adalah sejauh mana industri manufaktur nasional bisa memproduksi mesin-mesin yang berstandar euro-2 dengan tingkat emisi yang relatif rendah yang terkait dengan keinginan dan rencana Pemerintah Indonesia menurunkan tingkat emisi sebesar 26% atau setara dengan 2,9 metrik kubik karbon. Di Eropa, standar mesin-mesin yang digunakan untuk sarana transportasi sudah berstandar euro-5. Adapun beberapa isu yang mengemuka di bidang transportasi yang sampai dengan saat ini masih aktual adalah : 1. Berlakunya undang-undang nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, maka Organisasi dan rincian tugas pokok dan fungsi Dinas Perhubungan Provinsi Sulawesi Barat serta Peraturan Daerah tentang penyelenggaraan perhubungan harus disesuaikan dengan Undang undang nomor 23 Tahun 2014 tersebut. 2. Kewenagnan yang terdapat dalam undang-undang nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah belum seluruhnya dapat dilaksanakan dengan optimal; 3. Berdasarkan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 120/253/Sj tanggal 16 Januari 2015 tentang Penyelenggaraan Urusan Pemerintah Setelah Ditetapkan UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, tahun 2018 harus telah mengimplementasikan UU. No. 23 Tahun 2014 baik dari sisi urusan, organisasi Rencana Kerja (Renja) Tahun 2020 Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat II 23 dan penganggarannya. 4. Transportasi multi moda diperlukan untuk mengarah ke seamless transport. 5. Perlunya penataan transportasi perkotaan yang memiliki kondisi lingkungan udara sehat, peningkatan daya saing serta mendorong investasi dan pertumbuhan. 6. Rendahnya penggunaan angkutan umum yang diindikasikan dengan tingginya kepemilikan kendaraan pribadi; 7. Pemanfaatan energi baru dan terbarukan dalam penyelenggaraan transportasi. Jika dikaitkan dengan persoalan yang dihadapi Dinas Perhubungan Provinsi Sulawesi Barat, secara umum bidang transportasi yang terdiri dari transportasi darat, udara dan laut dihadapkan pada permasalahan berupa rendahnya kualitas dan cakupan pelayanan. Hal ini dicirikan antara lain berupa : 16.

(25) 1. Masih terbatasnya ketersediaan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan yang memadai; 2. Kurangnya penyediaan angkutan massal; 3. Belum optimalnya efektifitas pengaturan jaringan dan simpul pelayanan angkutan; 4. Belum optimalnya pelayanan Bandar Udara di Sulawesi Barat dalam melayani penerbangan komersial. 5. Masih terbatasnya utilitas Pelabuhan yang ada sebagai pelabuhan niaga. 6. Masih tingginya angka kecelakaan lalu lintas. Isu-isu tersebut kemudian menjadi dasar atau acuan dalam menentukan isu strategis Sulawesi Barat yang diprioritaskan Dinas Perhubungan Provinsi Sulawesi Barat berdasarkan tugas pokok dan fungsi adalah sebagai berikut: 1. Masih kurangnya kuantitas dan kualitas kompetensi aparatur (sumber daya manusia/SDM) Perhubungan yang andal dan berkualitas di bidang transportasi/perhubungan; 2. Belum berkembangnya penyediaan sistem angkutan umum massal yang terpadu dan berkelanjutan; 3. Tingkat keselamatan lalu lintas jalan yang belum optimal; 4. Belum. termanfaatkannya. teknologi. informasi. pada. penyelenggaraan. Transportasi dengan optimal; 5. Belum optimalnya Pembangunan dan penggunaan pelabuhan laut di Sulawesi Barat untuk mendukung pergerakan barang dan jasa; 6. Belum terwujudnya Pengembangan dan pembangunan prasarana dan fasilitas pelabuhan laut pengumpan regional. 7. Perlunya pengembangan fasilitas transportasi Udara dan pembangunan Bandara Baru lainnya di Sulawesi Barat; 8. Perlunya peningkatan pengendalian dan penataan sistem transportasi. Permasalahan utama bidang perhubungan adalah (1) Belum berkembangnya sistem transportasi massal dan integrasi antar moda angkutan; (2) Belum terwujudnya transportasi perkeretaapian (3) Jumlah penumpang angkutan umum yang masih rendah (4) Masih kurangnya fasilitas perlengkapan jalan dan masih tingginya overloading angkutan barang, (5) Belum optimalnya keberadaan bandar udara untuk menampung penumpang dan barang.(6) Belum tersedianya pelabuhan laut internasional dan belum optimalnya pelabuhan yang ada dalam melayani pergerakan orang dan barang antar pulau. 17.

(26) Secara umum tidak terdapat permasalahan dalam pencapaian kinerja yang mempengaruhi program pembangunan maupun program kegiatan. Namun disadari bahwa segala upaya untuk pencapaian kinerja yang lebih baik sekecil apapun selalu mendapatkan hambatan dan pelaksanaannya tidak sesuai dengan harapan. Dalam pelaksanaan kegiatan Tahun 2019, terdapat beberapa kendala dan hambatan antara lain adalah : 1. Peraturan perundang-undangan yang belum sepenuhnya mendukung dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi; Banyaknya peraturan di bidang Perhubungan, baik darat, laut dan udara memerlukan kesamaan penafsiran untuk pelaksanaannya di segala tingkatan. Selain itu juga diperlukan harmonisasi peraturan perundangan bidang Perhubungan khususnya dengan Penyelenggaran Pemerintahan Daerah, yang kadang-kadang di lapangan menimbulkan kendala tersendiri untuk peningkatan pelayanan kepada masyarakat, yang dikhawatirkan dapat menimbulkan masalah di masa yang akan datang. Khususnya dengan adanya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, masih akan memerlukan tahap untuk menyesuaikan peraturan perundangan yang terkait dengan penyelenggaraan Perhubungan di Daerah. 2. Keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM), baik dalam jumlah maupun kualitas; Sumber Daya Manusia yang terbatas jumlah tentu memerlukan menajemen tersendiri untuk dapat menjalankan organisasi di Bidang/Balai di lingkungan Dinas Perhubungan Provinsi Sulawesi Barat. Selain dari sisi jumlah, kebutuhan kompetensi di Bidang Darat/Laut dan Udara juga mendesak untuk dipenuhi, mengingat ketiga moda tersebut terdapat pekerjaan yang memerlukan keterampilan dan pengetahuan sesuai yang ditentukan. 3. Pengalokasian Anggaran Belum Sepenuhnya Berdasarkan Pencapaian Indikator Kinerja. Kendala yang umumnya dihadapi oleh instansi adalah keterbatasan. anggaran,. sedangkan. indikator. yang. harus. dicapai. berdasarkan RPJMD dan Renstra telah tertulis secara kuantitatif. Dengan adanya target atau angka/ digit tertentu pada indikator tertentu, juga telah dapat ditentukan berapa Rupiah alokasi biaya yang dibutuhkan untuk mencapainya. Hal tersebut dapat dilihat dan diketahui dalam hampir setiap RPJMD maupun Renstra masing-masing Organisasi Perangkat Daerah. Namun Indikator yang telah ditetapkan belum berbanding lurus dengan 18.

(27) pengalokasiaan anggaran pada suatu program / kegiatan yang telah ditentukan, pada periode Rencana Tahunan yang disusun setiap tahunnya. Sehingga masih perlu Peningkatan efektifitas dan efisiensi pengalokasian anggaran untuk mendukung pencapaian target indikator program/ kegiatan yang telah ditetapkan dalam RPJMD maupun Renstra. Hal ini memerlukan politik anggaran atau kebijakan anggaran yang kuat dari berbagai pihak setiap tahunnya, indikator mana yang akan dicapai dengan anggaran APBD yang terbatas pada setiap tahunnya. Atau kebijakan yang kuat dalam menentukan skala prioritas yang akan dicapai, karena masa jabatan Gubernur selama 5 (lima) tahun. 4. Pembangunan Infrastruktur memerlukan biaya yang besar, hal ini juga menjadi kendala, sehingga diperlukan kolaborasi dan inovasi dari semua pihak Biaya yang cukup besar yang diperlukan untuk pembangunan infrastruktur Transportasi, memerlukan jalan keluar yang sistematis dan terukur, baik secara peraturan maupun secara politik penganggaran. Pelibatan swasta dalam penyediaan infrastruktur transportasi tentu harus dinaungi dengan peraturan perundangan yang harmonis, transparan dan akuntabel. Karena seringkai kendala peraturan, menimbulkan keterlambatan dalam pengambilan keputusan, karena melibatkan berbagai pihak, dan kekhawatiran akan menimbulkan masalah hukum di belakang hari. Sehingga diperlukan terobosan hukum untuk memecahkan masalah tersebut Pada tahun 2019 pelaksanaan kegiatan Dinas Perhubungan Provinsi Sulawesi Barat telah berusaha semaksimal mungkin untuk menyelenggarakan bidang perhubungan untuk mendukung pencapaian Visi Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2017 – 2022, Sedangkan penanganan tugas pokok sesuai dengan kewenangan Dinas Perhubungan lainnya belum maksimal dilaksanakan, mengingat penanganan bidang perhubungan memerlukan sinergritas antara pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota serta semua stakeholder. Berkaitan dengan hal tersebut, diharapkan pada tahun tahun mendatang Dinas Perhubungan Provinsi Sulawesi Barat mampu melaksanakan seluruh kewenangan pemerintah Provinsi dibidang perhubungan dan menjadikan dinas yang dapat mendukung dalam kerangka pembangunan daerah. Sulawesi. Barat. khususnya pembangunan di sektor perhubungan. Sedangkan kendala dan hambatan yang mengemuka secara umum dalam pembangunan bidang Perhubungan antara lain adalah : 19.

(28) 1. Peningkatan Fasilitas lalu Lintas Jalan. a.. Kendala dan Hambatan Berdasarkan Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas. dan Angkutan Jalan pada Pasal 1 menyebutkan bahwa Prasarana Lalu Lintas dan Angkutan Jalan adalah Ruang Lalu Lintas, Terminal, dan Perlengkapan Jalan yang meliputi marka, rambu, Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas, alat pengendali dan pengaman Pengguna Jalan, alat pengawasan dan pengamanan Jalan, serta fasilitas pendukung. Lebih lanjut ditegaskan dalam Pasal 25 UU No. 22 Tahun 2009 tentang LLAJ dan Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2013 tentang Jaringan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan pasal 26 menyebutkan bahwa Setiap jalan yang digunakan untuk lalu lintas umum wajib dilengkapi dengan perlengkapan jalan berupa : a. Rambu Lalu Lintas; b. Marka Jalan; c. Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas; d. alat penerangan Jalan; e. alat pengendali dan pengaman Pengguna Jalan; f. alat pengawasan dan pengamanan Jalan; g. fasilitas untuk sepeda, Pejalan Kaki, dan penyandang cacat; h. fasilitas pendukung kegiatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan yang berada di Jalan dan di luar badan Jalan. Dalam pasal 26 UU No. 22 Tahun 2009 tentang LLAJ disebutkan bahwa Penyediaan perlengkapan Jalan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 ayat (1) dan dalam pasal 27 ayat (3) Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2013 tentang Jaringan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan juga disebutkan bahwa Penentuan lokasi, pengadaan, pemasangan, pemeliharaan, perbaikan, penghapusan, dan pengawasan perlengkapan jalan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh : a. Pemerintah untuk jalan nasional; b. pemerintah provinsi untuk jalan provinsi; c. pemerintah kabupaten/kota untuk jalan d. kabupaten/kota dan jalan desa; e. badan usaha jalan tol untuk jalan tol.. 20.

(29) Bila dibandingkan dengan panjang jalan baik yang berstatus Jalan Nasional, Jalan Provinsi, maupun Jalan Kabupaten/Kota, fasilitas lalu lintas jalan yang ada dan yang telah terpasang masih menunjukkan kekurangan-kekurangan baik dari sisi kuantitas maupun kualitasnya. Walaupun dari tahun ke tahun, Pemerintah baik Pemerintah Pusat, Pemerintah provinsi maupun pemerintah Kabupaten/Kota telah berupaya untuk menambah baik dari sisi kuantitas maupun kualitasnya, namun hal tersebut masih belum dapat memenuhi kebutuhan yang ada. b. Langkah Antisipatif : Dinas Perhubungan Provinsi Sulawesi Barat dalam rangka memenuhi kebutuhan fasilitas lalu lintas jalan dan pendidikan masyarakat yang secara berkesinambungan untuk meningkatkan keselamatan penggunaan jalan, Dinas Perhubungan berupaya untuk mengusulkan kembali pada setiap tahun anggaran untuk dapat memenuhi kekurangan-kekurangan dan memelihara fasilitas lalu lintas jalan 2. Pembangunan Sarana dan Prasarana Transportasi a. Kendala dan Hambatan Berdasarkan kewenangan yang ada sesuai aturan perundang-undangan, terminal Tipe B merupakan sarana transportasi yang menjadi kewenangan pemerintah provinsi. Berdasarkan RPJMD dan Renstra Dinas Perhubungan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2017-2022 ada 2 target pembangunan Terminal Tipe B yang direncanakan. Sampai dengan tahun 2019 pembangunan Terminal Tipe B di Kabupaten Mamuju Tengah belum rampung dan belum dapat difungsikan sebagaimana mestinya. Hal ini disebabkan oleh alokasi anggaran untuk Dinas Perhubungan Sulawesi Barat sangat terbatas. Begitu pula dengan pengembangan Pelabuhan Belang-Belang, Pelabuhan Tanjung Silopo dan Pelabuhan Majene serta Bandara Tampa Padang, Bandara Sumarorong dan rencana Pembangunan Bandara Baru Di kabupaten Polewali Mandar. b. Langkah Antisipatif : Untuk Pembangunan Terminal Tipe B di Kabupaten Mamuju Tengah, Dinas Perhubungan Provinsi Sulawesi Barat melakukan penganggaran secara bertahap sehingga diharapkan di akhir periode RPJMD, Terminal Tipe B tersebut sudah dapat dioperasionalkan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat, dan dapat memberi tambahan penerimaan daerah di sektor perhubungan. Begitu juga rencana pembangunan terminal Tipe B di Kabupaten Mamasa, diharapkan pada akhir periode RPJMD juga telah dapat dilaksanakan pembangunannya. Untuk sector pelabuhan, terutama Pelabuhan Belang-Belang dan Pelabuhan Tanjung Silopo akan dianggarkan. untuk. Penyusunan. RIP 21. (Rencana. Induk. Pelabuhan). agar.

(30) pengembangannya dapat dilkakukan secara maksimal oleh pemerintah daerah dan pemerintah pusat. Di Sektor Perhubungan Udara, pengembangan Bandara Tampa Padang terus didorong untuk memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat salah satunya adalah dengan akan difungsikannya terminal baru. Untuk Bandara. Somarorong,. pemerintah. Provinsi. Sulawesi. Barat. melalui. Dinas. Perhubungan, akan memberikan pengembangan landasan pacu bandara agar nantinya dapat didarati pesawat berjenis ATR. Untuk Rencana pembangunan Bandara Polewali Mandar, Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat melaui Dinas Perhubungan terus berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar untuk terus mendorong upaya-upaya percepatan pembangunan bandara tersebut salah satunya adalah dengan melengkapi dokumen-dokumen yang dipersyaratkan. 3. Sumber Daya Manusia Bidang Perhubungan Serta sarana dan Prasarana Perkantoran. a. Kendala dan Hambatan Untuk mendukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas Perhubungan serta untuk meningkatkan kinerja aparat Dinas, tentunya kesiapan Aparatur yang handal dan profesional menjadi suatu hal penting. SDM teknis bidang perhubungan saat ini pada Dinas Perhubungan Provinsi Sulawesi Barat masih sangat terbatas sehingga dirasakan belum dapat secara maksimal mendukung dan meningkatkan (walaupun tidak sampai pada tahapan menghambat) pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta kinerja Dinas Perhubungan Provinsi Sulawesi Barat. Kendala yang lain berupa kekurangan fasilitas sarana perkantoran seperti Mobil Operasional, Kantor UPTD yang belum terbangun serta peralatan lain dalam menunjang pelaksanaan tugas. b. Langkah Antisipatif Untuk meningkatkan kinerja dan mendukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas tersebut, Dinas Perhubungan dengan anggaran yang terbatas berupaya untuk mengusulkan pada setiap tahun aparatur untuk mengikuti Diklat Teknis yang dilaksasnakan oleh Kemeterian Perhubungan dan Pihak terkait, dan mengoptimalkan pemanfaatan sarana dan prasarana yang ada dengan melakukan pemeliharaan secara rutin dan berkelanjutan agar dapat memenuhi kebutuhan dan kekurangan tersebut. 2.3.1. Strategi Pemecahan Masalah. Dari uraian kendala dan hambatan dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas Perhubungan Provinsi Sulawesi Barat sebagaimana tersebut di atas diperlukan upaya dan strategi secara bersama untuk meningkatkan pelayanan 22.

(31) bidang Perhubungan. Dengan adanya kendala tersebut, maka strategi yang diterapkan dalam upaya pemecahannya adalah dengan menggunakan strategi skala prioritas dalam melaksanakan program dan kegiatan yang telah direncanakan dengan harapan bahwa tujuan pencapaian Sasaran dan prioritas daerah sebagai sasaran utama masih tetap dapat terlaksana dengan sebaik-baiknya. Model perencanaan money follows program sesuai arahan Presiden R.I. harus mulai diterapkan dilingkungan Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat. “Tidak lagi money follow function, sehingga apa yang mau diselesaikan dan dituntaskan sampai dengan 5 (lima) tahun ke depan apa dan sesuai ketersediaan alokasi anggaran, maka difokuskan pada program tersebut. Selain itu diperlukan strategi terobosan yang terencana dan bertahap agar tujuan akhir dari pelayanan bidang Perhubungan berupa Pembangunan dan Penguatan Konektivitas antar Wilayah Berbasis Unggulan Strategis,. penyelenggaraan. perhubungan. yang. mengembangkan. sistem. transportasi yang efektif dan efisien untuk mewujudkan keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran mobilitas orang, barang dan jasa yang dinamis, guna mendorong perekonomian Daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dapat diwujudkan. Perencanaan yang Sinergis dengan seuluruh stake holder atau Sinergritas perencanaan antara pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota serta semua stakeholder, merupaka salah strategi yang dapat dijalan. Dengan berbagi peran antara antara pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota serta semua stakeholder dan pendanaan yang multi pihak, program prioritas yang diharapkan untuk peningkatan pelayanan kepada masyarakat dapat segera diselesaikan. Bila diperlukan dapat melibatkan BUMN, BUMD, dan masyarakat dunia usaha dengan tetap berpedoman kepada peraturan perundangan yang berlaku. 2. 4.Review Terhadap Rancangan Awal RKPD. Penyusunan RKPD dan Renja Tahun 2021 berada pada masa transisi Perubahan RPJMD Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2017-2022, dan pada penginputan awal ke dalam Sistem Perencanaan (SIMCAN) masih menggunakan nomenklatur lama berdasarkan Permendagri 13 tahun 2006. namun saat rancangan akhirnya telah mempedomani Permendagri Nomor 90 Tahun 2019 dengan penyusunan Rancangan Renja secara simultan , selanjutan Rancangan Awal Renja akan disusun setelah penyampaian Surat Edaran Kepala Daerah tentang Rancangan Awal RKPD Tahun 2021. Sehingga pada tahap ini sedang dilakukan penyuusunan rancangan. 23.

(32) Rencana Kerja (Renja) terlebih dahulu sambil berproses penyusunan RKPD Tahun 2021. Proses penyusunan RKPD Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2021 dilakukan melalui tahapan sebagai berikut: 1. Penyusunan dokumen Rancangan Awal RKPD Tahun 2020 dengan berpedoman kepada target-target RPJMD Tahun 2017 - 2022. Secara simultan dilakukan telaahan rancangan Renja Tahun 2021, melalui koordinasi dengan PD dan Forum Gabungan PD. 2. Penyusunan rancangan RKPD dilakukan melalui tahapan-tahapan mulai dari tahap awal yang terdiri dari Musrenbang Kabupaten/Kota sebagai tindak lanjut dari hasil Musrenbang tingkat Desa dan Kecamatan, hasil pembahasan dalam forum. Perangkat. Daerah,. Forum. Gabungan. Perangkat. Daerah. dan. Kabupaten/Kota. Selanjutnya rancangan tersebut dibahas secara intensif melalui rangkaian pramusrenbang dan Musrenbang Provinsi serta hasil penelaahan pokok-pokok pikiran DPRD. 3. Penyusunan rancangan akhir RKPD Provinsi Sulawesi Barat tahun 2021, melalui tahapan pembahasan prioritas bidang urusan oleh Bappeda Provinsi, PD/BIRO dan Kabupaten/Kota (desk trilateral meeting), dan memperhatikan pokok-pokok pikiran dari DPRD Provinsi Sulawesi Barat serta pendapat dari kalangan perguruan tinggi, dunia usaha dan komunitas. 4. Penyusunan dokumen RKPD 2021 yang berpijak kepada rancangan akhir RKPD Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2021, hasil pramusrenbang Nasional dan musrenbang nasional serta verifikasi akhir untuk program dan kegiatan prioritas untuk kemudian diterbitkan dalam Peraturan Gubernur tentang RKPD 2021. Untuk Tahun 2021, Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Barat telah menetapkan 5 Prioritas Pembangunan Daerah, yang kemudian diturunkan menjadi. 25. pembangunan.. sasaran Prioritas Untuk. Daerah, mencakup. optimalisasi. pelaksanaan. 75. Arah kebijakan. prioritas. dan. sasaran. pembangunan dan dengan memperhatikan kebijakan pusat yang menggunakan pendekatan konsep holistic – tematik – integrative – spasial, maka prioritas dan sasaran pembangunan yang telah ditetapkan dijabarkan ke dalam aktivitas turunan sebagai bentuk penerapan konsep holistic – tematik dan dilakukan pembagian peran masing-masing perangkat daerah dalam pelaksanaan aktivitas tersebut sebagai bentuk pelaksanaan secara terintegrasi. 5 (lima) prioritas pembangunan Provinsi Sulawesi Barat, adalah sebagai berikut: 24.

(33) 1. Pemulihan Sektor Ekonomi, 2. Penguatan Jaringan Pengaman Sosial, Sistem kesehatan Daerah dan Kualitas SDM. 3. Peningkatan Infrastruktur Pelayanan Dasar. 4. Penguatan Kualitas Lingkungan Hidup dan ketahanan Bencana. 5. Peningkatan Tatakelola Pemerintahan. Pada Dinas Perhubungan Provinsi Sulawesi Barat, masuk pada prioritas ke tiga yaitu Peningkatan Infrastruktur Pelayanan Dasar, dengan arah kebijakan Meningkatkan Sarana dan Prasarana Perhubungan, serta penyediaan Sarana dan Prasarana Jalan di Jalan Provinsi. Selain 5 (lima) Prioritas Pembangunan Daerah Provinsi Sulawesi Barat tahun 2021, juga terdapat Janji Kerja Kepala Daerah yang diantaranya untuk Dinas Perhubungan Provinsi Sulawesi Barat yaitu: 1, Membangun Bandar Udara Baru Di Kabupaten Polewali Mandar Dan Kabupaten Pasangkayu, Mengembangkan Bandara Tampa Padang Dan Sumarorong 2, Mendorong Percepatan Pembangunan Rel Kereta Api Di Sulawesi Barat , dan 3, Mengembangkan Pelabuhan Belang-Belang, Palipi Dan Silopo; Pada RKPD Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2021 disusun menyesuaikan dengan RPJMD dan Renstra Tahun 2017 - 2022. Urusan Perhubungan dibahas sesuai dengan moda dan bidang yang terdapat pada Dinas Perhubungan Provinsi Sulawesi Barat, sebagai contoh terkait Perhubungan Udara, dan Perkeretaapian, Perhubungan Laut dan Perhubungan darat/LLAJ. Sebagai bahan untuk memperkaya dan memahami kondisi Perhubungan secara umum di Provinsi Sulawesi Barat, diusulkan pada RKPD Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2021 menampilkan : a. Perhubungan Udara Pembangunan Perhubungan Udara di Sulawesi Barat diprioritaskan untuk pembangunan dan pengembangan bandar udara yang ada, guna menampung penumpang dan barang yang dapat melayani pergerakan orang dan barang dari dan ke Sulawesi Barat. Hal itu dilaksanakan dengan mengembangkan bandar udara yang telah ada dan meningkatkan fungsi pangkalan udara serta pembangunan bandar udara baru. Bandar udara di Sulawesi Barat yang melayani penerbangan komersial adalah Bandara Tampa. Padang. di. Kabupaten. Mamuju. yang. terus. didorong. perkembangannya. rencana pada Tahun 2021 terminal baru yang telah dibangun sejak tahun 2019, dapat difungsikan untuk melayani penumpang. 25.

(34) Selain itu, koordinasi antara Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Barat dalam hal ini Dinas Perhubungan dengan pihak UPBU Tampa Padang terus dilakukan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dengan melaksanakan pembangunan sesuai dengan kewenangan masing-masing. Selain Bandara Tampa padang, salah satu bandara yang terus didorong untuk dikembangkan sebagai pintu gerbang yang mendukung pariwisata adalah Bandara Sumarorong di kabupaten Mamasa, salah satunya adalah rencana penambahan Run Way bandara agar dapat didarati pesawat jenis ATR. Untuk rencana pembangunan Bandara baru di Kabupaten Polewali Mandar, Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat dalam hal ini Dinas Perhubungan dan pihak terkait terus melakukan koordinasi dengan Pemerintah. Kabupaten. Polewali. Mandar. dan. pihak. Kementerian. Perhubungan untuk percepatan pembangunan Bandara dimaksud salah satunya dengan melengkapi dokumen yang dibutuhkan. b. Perkeretaapian Pembangunan transportasi perkeretaapian di Sulawesi Barat sampai saat ini masih menunggu kebijakan dari pemerintah pusat. Untuk tahun 2021 Dinas Perhubungan Provinsi Sulawesi Barat merencanakan untuk menyusun Dokumen Rencana Induk Perkeretaapian di Sulawesi Barat yang akan menjadi acuan nantinya ketika tahap pembangunan perkeretaapian di Sulawesi Barat sudah mulai dilaksanakan. c. Perhubungan Laut Pembangunan pelabuhan laut dan ASDP di Sulawesi Barat diarahkan untuk menyediakan pelabuhan laut internasional dan mengoptimalkan pelabuhan yang ada dalam melayani pergerakan orang dan barang antar pulau dari dan ke Sulawesi Barat. Pelayanan angkutan laut juga untuk memfasilitasi hasil kegiatan ekonomi di Sulawesi Barat yang makin meningkat, serta mendukung dan meningkatkan konektivitas Sulawesi Barat melalui transportasi laut. Untuk Tahun 2021 pengembangan Pelabuhan Tanjung Silopo di Kabupaten Polewali Mandar direncanakan untuk penyusunan Rencana Induk Pelabuhan (RIP) sehingga nantinya hal ini dapat menjadi acuan dalam pembangunan dan pengembangan pelabuhan Tanjung Silopo di masa yang akan datang. begitu juga dengan Pelabuhan Belang-Belang di Kabupaten Mamuju, terus didorong untuk mendapat perhatian serius. dari Pemerintah Pusat sebagai pemegang. 26.

(35) kewenangan sebagaimana rencana pelabuhan Belang-Belang untuk dapat menjadi pelabuhan niaga internasional dapat segera diwujudkan. d. Perhubungan Darat/ LLAJ Pembangunan Terminal Tipe B yang menjadi target daerah dalam RPJMD Sulawesi Barat tahun 2017-2022 terus dilaksanakan meski dengan anggaran yang terbatas. Untuk Terminal Tipe B di Kabupaten Mamuju Tengah. pembangunannya diharapkan bisa rampung di tahun 2021. sehingga sudah dapat berfungsi untuk melayani masyarakat. Fasilitas Keselamatan Jalan juga masih menjadi prioritas di tahun 2021 mengingat masih tingginya tingkat kecelakaan yang terjadi di Sulawesi Barat. Perkembangan Indikator kinerja sampai dengan tahun 2020 terkait Perhubungan. Udara,. Perkeretaapian. Perhubungan. Darat/LLAJ. dan. merupakan. Perhubungan. acuan. awal,. Laut. tetapi. serta. indikator. selanjutnya mempedomani RPJMD Perubahan dan Renstra Perubahan Tahun 2017 – 2022 yang telah dituangkan dalam Cascading Renstra Dinas Perhubungan Provinsi Sulawesi Barat. 2.5 Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat/Kabupaten/Kota Usulan program/kegiatan dari masyarakat/Kabupaten/Kota akan dimulai pada tahap penyelenggaraan Forum Perangkat Daerah dan inputan pada aplikasi e Planning/Budgeting. Penyelenggaraan Forum Perangkat Daerah Provinsi Bidang Perhubungan. Tahun. 2020. yang. dilaksanakan. bersama. dengan. Dinas. Perhunbungan Kabupaten se Sulawesi Barat dan pihak-pihak terkait dengan demikian hasil Forum Perangkat Daerah Provinsi tersebut diharapkan dapat memberi masukan, usulan, dan koreksi sehingga Forum Perangkat Daerah Provinsi dapat menampung masukan, saran, dan usulan dari unsur masyarakat (Kabupaten/Kota) yang dapat lebih mempertajam usulan program/ kegiatan yang terkait bidang Perhubungan. Selain itu masukan dari unsur masyarakat tersebut selanjutnya melalui proses pelaksanaan Pra Musrenbang sesuai wilayah masingmasing dan Musrenbang Provinsi Sulawesi Barat. Berdasarkan hasil pengumpulan informasi melalui Forum Perangkat Daerah Provinsi dan dari penelitian lapangan serta pengamatan pelaksanaan pra Musrenbang maupun Musrenbang, akan dilaksanakan. identifikasi. program/. kegiatan. yang. diusulkan. merupakan. kewenangan Kabupaten/ kota yang bersangkutan atau kewenangan Pemerintah pusat, ataupun kewenangan Pemerintah Provinsi dan secara teknis telah diberikan pertimbangan pada saat pembahasan. Sehingga yang merupakan kewenangan pemerintah pusat diusulkan untuk diteruskan melalui forum Musrenbangnas atau 27.

(36) diusulkan melalui pembahasan RKA/ KL Kementerian Perhubungan serta yang merupakan kewenangan kabupaten/ kota dipertimbangkan oleh TAPD apakah akan dialokasikan melalui Bantuan Keuangan atau Belanja Tidak Langsung (BTL) Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat, serta yang merupakan kewenangan Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat dapat diusulkan menjadi Belanja Langsung (BL) Dinas Perhubungan Provinsi Sulawesi Barat. Untuk lebih jelasnya kami gambarkan Review Rancangan Awal RKPD (Permendagri 13 Tahun 2006) Tahun Anggaran 2021 sebagaimana yang telah terinput ke dalam SIMCAN INTEGRATED (Sistem Perencanaan Terintegrasi)/ EPlanning Provinsi Sulawesi Barat sebagai berikut:. 28.

(37) PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI BARAT Komplek Perkantoran Gubernur Sulawesi Barat, Jalan K.H. Abdul Malik Pattana Endeng, Mamuju No Telp : 0426-2321857 No Faks : 0426-2321857 email : tupgubsulbar@gmail.com. KOMPILASI KEGIATAN RANCANGAN AWAL RENCANA KINERJA Tahun Anggaran : 2021 Urusan Pemerintahan. :. 2.9. Urusan Wajib Bukan Pelayanan Dasar - Perhubungan. Perangkat Daerah. :. 2.9.1. DINAS PERHUBUNGAN. Kode. Urusan / Program / Kegiatan / Indikator. Target Renstra. 2.9. Pagu Renja. Urusan Wajib Bukan Pelayanan Dasar - Perhubungan 2.9.. Renstra. Status Renja. 19,728,284,911. 19,728,284,911. Non Program. 0. 0. 2.9.0.0 - Non Kegiatan. 0. 0. Reviu. Pelaksanaan. Belum. Tepat Waktu. 0. -. 2.9.. 0 Tahun. 0 Tahun. Telah. Baru. Telah. Non Program. 0. 0. 2.9.0.0 - Non Kegiatan. 0. 0. Belum. Tepat Waktu. 0. -. Persentase Capaian Target Pendapatan. 2.9.. Telah. 0 Tahun. 0 Tahun. Telah. 0 Persen. 50 Persen. Telah. Non Program. 8,393,266,677. 8,393,266,677. 2.9.0.0 - Non Kegiatan. 8,393,266,677. 8,393,266,677. Belum. Baru. Tepat Waktu. 0. -. Kode. 0 Tahun. Urusan / Program / Kegiatan / Indikator. Target. 29. 0 Tahun. Telah. Baru. Telah. Pagu. Status.

(38) Jumlah PNS yang di Gaji dalam Setahun. 2.9.. Renstra. Renja. 0 Orang. 70 Orang. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran. Renstra. Renja. Reviu. Pelaksanaan. Telah. 1,048,596,509. 1,048,596,509. 31,390,000. 31,390,000. Belum. Tepat Waktu. 1 2.9.1.1 - Penyediaan Jasa Surat Menyurat Jumlah Jasa Tenaga pendukung Surat Menyurat. 108 Ora ng/Bula n. 108 Ora ng/Bula n. 2.9.1.2 - Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik 0 Tahun. Jumlah rek. Listrik dan jaringan Internet yang dibayarkan. 24 Rek ening. 36 Oran g/Bulan. 24 Rek ening. 30 Jenis. 7 Jenis. 4 Unit. 3 Jenis. 30. 3 Jenis. Tepat Waktu. Telah. Tepat Waktu. Telah. Tepat Waktu. Telah. Tepat Waktu. Telah 30,900,000. Jumlah Jenis Obyek Belanja Peralatan Rumah tangga. 40,000,000. 4 Unit. 2.9.1.14 - Penyediaan peralatan rumah tangga. Telah. Telah 40,000,000. Jumlah peralatan dan perlengkapan kantor yang tersedia. 5,250,000. 7 Jenis. 2.9.1.13 - Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor. Tepat Waktu. Telah 5,250,000. Jumlah alat listrik. 38,250,000. 9 Jenis. 2.9.1.12 - Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor. Telah. Telah. 38,250,000 9 Jenis. 48,250,000. 30 Jenis. 2.9.1.11 - Penyediaan barang cetakan dan penggandaan Jumlah Jenis Belanja Cetak Penggandaan dan Penjilidan. 78,750,000. Telah. 48,250,000. Jumlah jenis Alat tulis kantor. Tepat Waktu. Telah. 36 Oran g/Bulan. 2.9.1.10 - Penyediaan alat tulis kantor. Telah Telah. 78,750,000. Jumlah Jasa tenaga Pendukung Kebersihan kantor. 89,000,000. 0 Tahun. 2.9.1.8 - Penyediaan jasa kebersihan kantor. Tepat Waktu. Telah. 89,000,000. -. Telah. 30,900,000. Telah Telah. Tepat Waktu.

Referensi

Dokumen terkait

Untuk melindungi hak ekonomi pencipta atau pemegang hak cipta menurut Undang- Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta, maka orang lain yang tanpa izin pencipta

Dalam perspektif manajemen resiko/bencana, dipahami bahwa bencana atau resiko muncul karena berpadunya ancaman dan kerentanan Dengan pemahaman ini, resiko tidak akan menjadi

RKA - PPKD 2.1 Rincian Anggaran Belanja Tidak Langsung Pejabat Pengelola Keuangan Daerah. Rincian Penerimaan Pembiayaan Daerah RKA -

KETUJUH : Setiap unit kerja di lingkungan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat meliputi Kesekretariatan, Bidang Kesehatan Masyarakat, Bidang Pencegahan dan

Hasil dari sub penelitian ketiga ini adalah melalui NHT variasi Snowball Throwing berbantuan permainan monopoli bintang dapat meningkatkan kualitas pembelajaran

Untuk itu diperlukan suatu penyusunan Rencana Kerja Dinas Perhubungan Kota Bandung Tahun 2021 untuk memberikan gambaran tentang rencana Kerja Dinas Perhubungan 1 (satu ) tahun

Rencana Kerja (Renja) Dinas Perhubungan Tahun 2021 memuat kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan pada Dinas Perhubungan Tahun 2021 dalam rangka pencapaian

Indikator kinerja dari sasaran strategis ini di dukung oleh Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan dengan Kegiatan penysunan Kajian Lingkungan Pembangunan