• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 3 OBYEK PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB 3 OBYEK PENELITIAN"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

50

OBYEK PENELITIAN

3.1 Struktur Organisasi Perusahaan 3.1.1 Sekilas Sejarah Perusahaan

Empat dekade lalu Fortune lahir sebagai sebuah perusahaan periklanan terpadu. Seiring perjalanannya, saudara pun bertambah:

pertama, sebuah layanan disain dan pameran di tahun 1982, yang diikuti oleh layanan PR dan pemasaran sosial. Kemudian berturut-turut jasa promosi, manajemen event, serta organisasi pameran berstandar internasional, dan tibalah Fortune pada masa kini, 40 tahun dan terus berjalan, sebuah keluarga Fortune yang menyajikan jasa layanan periklanan dan komunikasi pemasaaran terintegrasi.

Kelima perusahaan dalam keluarga Fortune merupakan perpaduan yang unik antara pengetahuan lokal dan pandangan global, kombinasi ini menyediakan para klien serangkaian layanan jasa yang senantiasa berkembang termasuk pemasaran yang unggul, komunikasi korporasi, serta sosial, kehumasan dan media, disain, jasa perjalanan wisata, dan tentunya, periklanan itu sendiri.

(2)

Perusahaan-perusahaan Fortune adalah perusahaan yang professional, dinamis serta responsif. Kelompok ini memiki keunikannya tersendiri: layanan jasa periklanan yang lengkap, perencanaan dan pembelian media yang efektif, aktifasi brand, serta layanan hubungan masyarakat yang baik untuk umum maupun korporasi, semua didukung oleh infrastruktur teknologi yang mapan serta staf berpengalaman dengan komitmen tinggi.

Kami mempertahankan daya saing dipasar yang terus berubah melalui kecepatan, ketanggapan, dan fleksibilitas. Dari awal yang sederhana dalam industri periklanan, Fortune telah membangun tim yang beragam untuk menangani setiap tugas dari produksi TV hingga komunikasi krisis.

Kelompok usaha kami selalu bangga untuk dapat bekerja sebagai tim dan mencapai keberhasilan sebagai tim. Dengan berpegang teguh pada lima pilar bisnis perusahaan, kami menciptakan sebuah prospek investasi yang menarik: sebuah kelompok bisnis dengan tim yang kreatif serta inovatif untuk bekerja sama di sisi klien dan rekan bisnis dalam memberikan solusi untuk setiap kebutuhan. (Walter, 2009:25)

(3)

3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan

Visi

Untuk menjadi grup komunikasi kelas dunia Indonesia yang didorong oleh karya unggul dengan inovasi yang berkesinambungan.

Misi

Untuk menjadi perusahaan pilihan dalam hal invstasi, melkukan kerjasama serta pencapaian karir, didukung oleh profesionalisme demi menghasilkan pertumbuhan bisnis yang meningkatkan kualitas hidup manusia.

3.1.3 Logo Perusahaan

Logo lama

Gambar 3.1 Logo Lama Fortune PR

(4)

Logo baru

Gambar 3.2 Logo Baru Fortune PR

Makna Logo

 Unsur Logo Simbol

Logo Fortune PR menggambarkan bunga melati “ Jasminum sambac” satu dari tiga bunga nasional. Lima kelopak pada bunga menggambarkan 5 business unit dan mengambil bentuk motif batik parang sebagai ciri khas indentitas Bangsa Indonesia.

 Unsur Logo Tulisan

Dipilih menggunakan huruf kecil pada “fortune” untuk menunjukkan keramahan dan bersahabat dalam memberikan pelayanan.

Digunakan huruf besar dan warna berbeda pada “PR” untuk menunjukkan bahwa itu adalah singkatan. Keduanya digunakan huruf yang melengkung lembut dan tidak bersudut tajam untuk menunjukkan keluwesan, kedinamisan dan bersahabat.

(5)

 Unsur Warna Pada Logo

1. Warna Biru : Memberikan kesan Komunikasi, Peruntungan yang baik, kebijakan, perlindungan, inspirasi spiritual , tenang, kelembutan, dinamis, air laut, kreativitas, cinta, kepercayaan, loyalitas, kepandaian, panutan, kekuatan dari alam, kesediham, kestabilan,kepercayaan diri, kesadaran, pesan, ide, berbagi, idealism, persahabatan dan harmoni, kasih sayang.

2. Warna Merah : Melambangkan berani dan kekuatan bagi Fortune PR dalam melangkah ke depan dan menggapai tujuan yang diinginkan.

3. Warna Putih : Memberikan kesan bersih dan tertata rapi.

3.1.4 Logo dan Profil Singkat Bank BTN sebagai Mitra Kerja PT.

Fortune Pramana Rancang

Gambar 3.3 Logo Bank BTN

(6)

Cikal bakal BTN dimulai dengan didirikannya Postspaarbank di Batavia pada tahun 1897. Pada tahun 1942, pada masa pendudukan Jepang di Indonesia, bank ini dibekukan dan digantikan dengan Tyokin Kyoku. Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia bank ini diambil alih oleh pemerintah Indonesia dan diubah menjadi Kantor Tabungan Pos.

Nama dan bentuk perusahaan selanjutnya berubah beberapa kali hingga akhirnya pada tahun 1998 diubah menjadi nama dan bentuk resmi yang berlaku saat ini.

3.1.5 Alamat Perusahaan

PT. Fortune Pramana Rancang

Gedung Galaktika

Jl. Harsono R.M. No. 2 Ragunan Jakarta Selatan 12550 Indonesia

Tel. : (62-21) 7658506-08

Fax. : (62-21) 780 5498

Email : [email protected]

[email protected]

Web : www.fortunepr.com

(7)

3.1.6 Struktur Organisasi Perusahaan

Gambar 3.4 Struktur Organisasi Perusahaan STAKEHOLDERS

(PEMANGKU KEPENTINGAN)

STAKEHOLDERS (PEMANGKU

KEPENTINGAN) STAKEHOLDERS (PEMANGKU KEPENTINGAN) STAKEHOLDERS

(PEMANGKU KEPENTINGAN)

MARKETING DIVISION

CREATIVE DIVISION

MEDIA DIVISION

FINANCE DIVISION CORPORATE

DIVISION

GA & HRD DIVISION

INFORMATI ON SYSTEMS DIVISION

ADVERTISIN G

CREATIVE PLANNING LEGAL FINANCE HRD MANAGEME

NT INFORMATI ONSYSTEM

PUBLIC RELATION

SOCIAL POLITICS

WEB DESIGN

MONITORIN G

ACTIVATIO N

TRAFFIC

E-SERVICE

GENERAL AFFAIRS ACCOUNTIN

G COMMUNIC

ATIONS BUYING

GRAPHIC DESIGN

(8)

3.2 Prosedur yang Berlaku

3.2.1 Identifikasi Posisi

Name of Position :Brand Team Leader

Direct Superior : Client service Director

Department/Division : Operation

Posisi dalam Struktur Organisasi

Gambar 3.5 Posisi dalam Struktur Organisasi

(9)

3.2.2 Tanggung Jawab Utama

1. Mengusulkan rencana bisnis untuk tumbuh dan meraih peluang pasar.

Mengembangkan rencana aksi untuk melaksanakan rencana, mendelegasikan tugas kepada para pemimpin tim, memantau pelaksanaan, dan mengevaluasi. Bertanggung jawab kepada Direktur Layanan Klien untuk pencapaian target dalamnya unit kerjanya

2. Mengembangkan intensifikasi berencana untuk mempertahankan klien menguntungkan dan potensial, membangun loyalitas dan kemitraan yang erat dengan klien disamping rencana ekstensifikasi untuk memperluas bisnis dan mencapai sasaran bisnis

3. Memberikan ide-ide dan bertukar pikiran dengan Perencana Strategis dan Direktur IBD dalam mengembangkan proposal dan memenangkan account baru.

4. Menangani 'pengembangan strategis' langsung dari klien dan mengawasi penanganan klien dalam tahap 'implementasi'

5. Mendukung internalisasi nilai-nilai kerja, budaya perusahaan, bisnis standar, SOP dan disiplin perusahaan dalamnya unit kerjanya

6. Melaksanakan layanan berikut:

a. Memprediksi tren yang relevan dengan industri klien dan perusahaan

b. Strategi yang relevan dengan tren pasar, bisnis dan konsumen pengembangan

(10)

c. Mendorong perkembangan rencana komunikasi tindakan mengacu pada strategi yang ditetapkan sebelumnya

7. Mengawasi, mengarahkan, dan pengendalian kualitas kerja tim layanan klien dalam perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi kegiatan kampanye tertentu sesuai dengan strategi yang telah ditetapkan sebelumnya dalam nya / unit kerjanya

8. Tim merekrut dan mendistribusikan bekerja untuk unit kerja di bawah / tanggung-jawabnya sesuai dengan spesialisasi masing-masing anggota dan keahlian

9. Memperpanjang rekening melalui up selling: mendorong retainership, proyek ulangi dan pengembangan strategis, tidak dipilih untuk pelaksanaan proyek; mencegah hubungan putus dengan klien

10. Tumbuhnya unit kerjanya untuk mencapai target, kuantitas dan kualitas bijaksana

11. Mengembangkannya rencana sukses sendiri dan membantu rencana sukses timnya anggota

12. Membantu Direktur Layanan Klien dalam mengubah kegiatan layanan klien menjadi 'non-stop program peningkatan' yang sesuai dengan pasar perlu

13. Berkoordinasi dengan tim Biz Dukungan dalam membina klien kelangsungan pelayanan operasional

(11)

14. Mengusulkan jalur karir dan program pengembangan individu untuk / nya dia anggota tim, koordinasi dengan HCD dan Direktur Layanan Klien

15. Berkoordinasi dengan dept keuangan mengenai masalah keuangan yang diperlukan untuk kelancaran timnya bekerja.

3.2.3 Hubungan Kerja - Internal

o Klien layanan Direktur, Direktur IBD, Biz Direktur Dukungan o IBD Grup

- Eksternal o Klien o Vendor

3.2.4 Otoritas

1. Mengusulkan perekrutan, evaluasi, remunerasi (gaji) dan jalur karir anggota bawah/tanggung jawabnya dalam koorinasi dengan HCD dan Direktur Layanan Klien

2. Membuat keputusan tentang hal yang terkait dengan klien yang dilayani oleh tim kerja

(12)

3. Menyetujui pengangkatan, evaluasi dan penghentian vendor dan mitra kerja terkaituntuk / nya karyanya dalam koordinasi dengan Keuangan / pengadaan

3.2.5 Kualifikasi Minimum Untuk Posisi

1. Pendidikan Formal: minimal Sarjana (S1) dalam ilmu tertentu yang berkaitan

dengan komunikasi terpadu.

2. Pelatihan: keadaan seni komunikasi terpadu solusi, mendalam spesialisasi dalam industry diperlukan oleh kebutuhan klien, pengembangan strategi merek, Blue Ocean Strategy, manajemen sumber daya

3. Pengalaman Kerja: Setelah punya posisi yang sama di lembaga komersial lainnyaselama minimal 3 tahun

(13)

4. Lain kompetensi:

a. Kemampuan berbahasa Inggris (membaca,

menulis, berbicara) dengan skor TOEFL600

b. Mampu memprediksi trend, menganalisa peluang dan

mengembangkan strategi merek dan pemasaran

untuk klien sesuai

c. Mampu untuk meraih peluang pengembangan usaha baru di berbagai kondisikhususnya dalam situasi ekonomi yang memburuk

d. Mampu memenangkan account baru dan mempertahankan masa lalu, klien puasuntuk mengulang proyek

e. Mampu mengidentifikasi masalah pelayanan klien dan

tim bekerja langsung untuk mencapai win-win solution

f. Mampu memberikan arahan dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasikampanye tertentu

g. Mampu berkomunikasi dan bernegosiasi secara

konstruktif dengan calon karyawandan anggota

(14)

tim serta koordinasi semua pihak untuk mencapai target

dan kepuasan klien

h. Mampu mengembangkan sumber daya manusia dan

strategi kelembagaan, sertajaringan untuk / nya timnya

3.3 Metode Pengumpulan Data

3.3.1 Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di PT. Fortune Pramana Rancang (Fortune PR) pada 17 Februari 2012 hingga 17 Mei 2012 yang beralamat PT Fortune Pramana Rancang, Gedung Galaktika Jl. Harsono RM No. 2 Ragunan Jakarta Selatan. Khusunya pada divisi Program Development (PRODEV). Dimana divisi ini menangani BTN sebagai klien. Tim Program Development bekerja sama membentuk strategi-strategi yang kreatif melalui community involvement dengan melakukan TOT (Training for Trainers) dan Event di 35 kota se-Jawa Tengah yang terdiri dari 20 kecamatan di setiap kotanya untuk menggalakkan program menabung sekaligus mempromosikan produk baru Bank BTN yaitu Tabungan BTN Cermat.

(15)

3.3.2 Data Primer

Data primer adalah data asli yang diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti selama melakukan penelitian terhadap PT. Fortune Indonesia untuk menjawab masalah penelitian secara khusus. Data primer juga merupakan sumber data informasi utama menjadi rujukan utama dalam penelitian.. Data-data yang diperoleh oleh penulis berasal dari observasi dan wawancara internal terhadap karyawan PT Fortune Pramana Rancang dan wawancara eksternal terhadap kader penyuluh Tabungan BTN Cermat.

3.3.2.1 Observasi

Observasi ialah teknik mengumpulkan data dengan cara terjun langsung pada tempat penelitian yaitu pada PT. Fortune Pramana Rancang. Ketika penulis melakukan penelitian pada PT.

Fortune Pramana Rancang, peneliti beradaptasi dengan situasi kantor, mempelajari bagaimana stratrgi-strategi yang dilakukan oleh PT.

Fortune Pramana Rancang dalam mempromosikan produk baru Bank BTN, mengetahui hambatan-hambatan yang dihadapai PT. Fortune Pramana Rancang dalam mempromosikan produk baru Bank BTN,

(16)

mencatat apa yang didengar, mengumpulkan data-data yang dianggap penting dan bermanfaat bagi penulis dalam melakukan penulisan ini.

Dalam penelitian ini, penulis fokus pada dua hal yaitu memahami strategi-strategi yang digunakan PT Fortune Pramana Rancang dan hambatan-hambatan yang dialami dalam proses mempromosikan produk baru Bank BTN.

Menurut Guba dan Lincoln (1981: 191 – 193 dalam Moleong 2001: 125-126) alasan-alasan pengamatan (observasi) dimanfaatkan sebesar-besarnya dalam penelitian kualitatif, intinya karena:

1) Pengamatan merupakan pengalaman langsung, dan pengalaman langsung dinilai merupakan alat yang ampuh untuk memperoleh kebenaran. Apabila informasi yang diperoleh kurang meyakinkan, maka peneliti dapat melakukan pengamatan sendiri secara langsung untuk mengecek kebenaran informasi tersebut.

2) Dengan pengamatan dimungkinkan melihat dan mengamati sendiri, kemudian mencatat perilaku dan kejadian sebagaimana yang sebenarnya.

3) Pengamatan memungkinkan peneliti mencatat peristiwa yang berkaitan dengan pengetahuan yang relevan maupun pengetahuan yang diperoleh dari data.

4) Sering terjadi keragu-raguan pada peneliti terhadap informasi yang diperoleh yang dikarenakan kekhawatiran adanya bias atau

(17)

penyimpangan. Bias atau penyimpangan dimungkinkan karena responden kurang mengingat peristiwa yang terjadi atau adanya jarak psikologis antara peneliti dengan yang diwawancarai. Jalan yang terbaik untuk menghilangkan keragu-raguan tersebut, biasanya peneliti memanfaatkan pengamatan.

5) Pengamatan memungkinkan peneliti mampu memahami situasi- situasi yang rumit. Situasi yang rumit mungkin terjadi jika peneliti ingin memperhatikan beberapa tingkah laku sekaligus.

Jadi pengamatan dapat menjadi alat yang ampuh untuk situasi- situasi yang rumit dan untuk perilaku yang kompleks.

6) Dalam kasus-kasus tertentu dimana teknik komunikasi lainnya tidak dimungkinkan, pengamatan menjadi alat yang sangat bermanfaat. Misalkan seseorang mengamati perilaku bayi yang belum bisa berbicara atau mengamati orang-orang luar biasa, dan sebagainya.

Perlu ditekankan disini pengamatan dimaksudkan agar memungkinkan pengamat melihat dunia sebagaimana yang dilihat oleh subjek yang diteliti, menangkap makna fenomena dan budaya dari pemahaman subjek. Pengamatan memungkinkan peneliti merasakan apa yang dirasakan dan dihayati oleh subjek, bukan apa yang dirasakan dan dihayati oleh si peneliti. Jadi interpretasi peneliti harus berdasarkan interpretasi subjek yang diteliti.

(18)

3.3.2.2 Wawancara

Menurut Kartono (1980: 171) interview atau wawancara adalah suatu percakapan yang diarahkan pada suatu masalah tertentu;

ini merupakan proses tanya jawab lisan, dimana dua orang atau lebih berhadap-hadapan secara fisik.

Adapun informan wawancara pihak internal merupakan karyawan dan karyawati PT. Fortune Pramana Rancang.

1) Indah Soepraba 2) Fardila

3) Anisa Nurhayati 4) Dadan Sutiana 5) Fransisca Tanoto

Wawancara pihak internal dilakukan guna mengetahui kegiatan apa saja yang dilakukan PT. Fortune Pramana Rancang, strategi yang digunakan, hambatan yang dialami, dan hasil yang diperoleh dari penerapan strategi Public Relations PT. Fortune Pramana Rancang.

Sedangkan informan pihak eksternal adalah kader penyuluh Tabungan BTN Cermat di Pati, Jawa Tengah

1) Ibu Eni Susilowati 2) Ibu Puji Rahayu 3) Ibu Rukanah

(19)

Wawancara pihak eksternal dilakukan agar hasil wawancara yang dilakukan dan terhindar dari hasil wawancara yang subyektif sehingga data yang diperoleh memiliki validitas serta reliabilitas yang tinggi.

3.3.3 Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh pihak pengumpul data primer atau oleh pihak lain misalnya dalam bentuk power point, microsoft word, microsoft excel.

Data sekunder ini digunakan oleh peneliti untuk proses lebih lanjut.

Data sekunder adalah sumber data informasi tambahan yang digunakan sebagai pendukung informasi dalam penelitian. Data sekunder ini dapat berupa informasi yang diberikan oleh orang lain atau bedasarkan dokumen yang ada.

(20)

3.4 Permasalahan yang ada

3.4.1 Kesadaran Masyarakat yang Rendah untuk Menabung di Bank

Mempromosikan Tabungan BTN Cermat di 35 kota se-Jawa yang terdiri dari 20 kecamatan di setiap kota dengan penduduk yang memiliki kesadaran rendah untuk menabung di Bank merupakan masalah utama yang dihadapi tim public relations PT. Fortune Pramana Rancang.

3.4.2 Membutuhkan Waktu Lama untuk Mengunjungi Kota-kota Kecil

Target dari kegiatan TOT (Training for Trainers) dan Event yang berjudul Menabung Yuk Menabung yang dilakukan oleh Public Relations PT. Fortune Pramana Rancang dalam mempromosikan produk baru Bank BTN yaitu Tabungan BTN Cermat adalah Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) jadi membutuhkan waktu yang lama mengunjungi kota- kota kecil untuk diedukasi tentang pentingnya menabung.

(21)

3.5 Alternatif Pemecahan Masalah

3.5.1 Berdasarkan Teori

Berdasarkan teori yang terdapat pada Bab-2, maka teori yang dapat diambil dan berhubungan dengan pemecahan masalah yang ada adalah sebagai berikut:

3.5.1.1 Strategi Public Relations

Mengacu pada pendapat Ruslan (2002) Strategi Public Relations atau yang lebih dikenal dengan bauran Public Relations melalui community involvement :

Community Involvement (kepedulian pada komunikasi)

Keterlibatan tugas sehari-hari seorang Public Relations adalah mengadakan kontak sosial dengan kelompok masyarakat tertentu guna menjaga hubungan baik (community relations dan humanity relations) dengan pihak organisasi atau lembaga yang diwakilinya.

(Nova, 2009:41-43)

(22)

3.5.2 Alternatif Pemecahan Masalah dalam Strategi Public Relations PT.

Fortune Pramana Rancang

Melalui Community Involvement

1. Melakukan TOT (Training for Trainers) secara bergiliran di tiap kota

Dilakukan dengan cara melakukan pelatihan kepada kader penyuluh kerjasama dengan perwakilan kader PKK di setiap kecamatan dari 35 kota se-Jawa Tengah yang terdiri dari Semarang, Ungaran, Kendal, Salatiga, Rembang, Jepara, Purwodadi, Blora, Pati, Kudus, Solo, Boyolali, Klaten, Wonogiri, Sukoharjo, Karanganyar, Sragen, Sleman, Wates, Bantul, Wonosari, Magelang, Temanggung, Wonosobo, Purworejo, Kebumen, Purbalingga, Purwokerto, Banjarnegara, Cilacap, Pekalongan, Tegal, Batang, Brebes dan Pemalang. untuk melakukan penyuluhan di kecamatannya masing- masing agar kegiatan TOT (Training for Trainers) dan Event lebih menyeluruh. Penyuluhan yang dilakukan terdiri dari penyluhan awal dan penyuluhan akhir dimana penyuluhan awal adalah menggalakkan pentingnya menabung dan memperkenalkan produk baru Bank BTN yaitu Tabungan BTN Cermat dan penyuluhan akhir adalah melakukan pendataan yang telah membuka Tabungan BTN Cermat.

(23)

2. Melakukan Event secara bergiliran ditiap kota

Diadakan berupa lomba memasak dan lomba menyuluh.

Setiap pemenang akan diberikan hadiah. Dengan cara ini setiap kader penyuluh bersemangat dalam melakukan penyuluhan dan menjaring nasabah sebanyak-banyaknya. PT. Fortune Pramana Rancang melalui divisi Program Development membuat CD yang diputar pada saat melakukan TOT (Training for Trainers) dan Event. CD tersebut berisikan film pendek mengenai dampak apabila tidak menyimpan uang di Bank dan membagikan merchandise kepada peserta TOT (Training for Trainers) dan Event berupa goodiebag untuk menarik perhatian calon nasabah.

3. Melakukan Media Relations di tiap kota dengan cara :

1) Radio Talkshow : Melakukan radio talkshow selama 1 jam yang

dilakukan di radio-radio yang banyak didengar oleh masyarakat di daerah yang bersangkutan

2) Press Conference : Melakukan wawancara dan menyebarkan press release mengenai Tabungan BTN Cermat kepada para wartawan

3) Journalist Writing Contest Budaya Menabung di Bank : Lomba menulis dengan tema “Memasyarakatkan Budaya Menabung di

(24)

Bank Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah” yang pesertanya adalah wartawan lokal DIY dan Jawa tengah dari media cetak dan online.

PT. Fortune Pramana Rancang selalu melakukan follow up kepada kader penyuluh untuk memantau perkembangan penyuluhan dan menanyakan tanggapan, kendala dan pertanyaan dari para peserta. Tanggapan, kendala dan pertanyaan yang diterima akan dibicarakan dan dicari solusi terbaik oleh tim manajemen agar tidak mengecewakan para peserta penyuluhan. Kendala yang banyak diterima adalah mengenai jarak yang jauh antara tempat tinggal dengan Bank. Maka dari itu, calon nasabah dan nasabah diberi kemudahan dengan cara bisa membuka tabungan dan menabung di kantor pos setempat tanpa harus ke Bank BTN. Kemudian setiap kader penyuluhan diminta untuk segera mengirimkan laporan penyuluhan yang diberi batas akhir. Setelah laporan dikirim, para kader akan ditransfer uang senilai jumlah penyuluhan yang dilakukan. 1 kali penyuluhan sebesar Rp 75.000,00. Dengan begitu, para kader penyuluhan akan bersemangat untuk melakukan penyuluhan selanjutnya dan jumlah nasabah pun akan terus meningkat.

Gambar

Gambar 3.1 Logo Lama Fortune PR
Gambar 3.4 Struktur Organisasi Perusahaan STAKEHOLDERS (PEMANGKU KEPENTINGAN) STAKEHOLDERS (PEMANGKU KEPENTINGAN)  STAKEHOLDERS (PEMANGKU  KEPENTINGAN) STAKEHOLDERS (PEMANGKU KEPENTINGAN) MARKETING DIVISION CREATIVE DIVISION MEDIA DIVISION FINANCE DIVISION
Gambar 3.5 Posisi dalam Struktur Organisasi

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan 5 kali uji coba yang telah dilakukan dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dalam segmentasi untuk identifikasi pola menggunakan analisis tekstur

Uji F dimaksudkan untuk menguji hipotesis ketiga dari penelitian yang menyatakan bahwa variabel independen terdiri dari lingkungan kerja dan komunikasi mempunyai pengaruh signifikan

Tugas dan hasil praktik serta kebenaran laporan yang diberikan oleh guru kepada siswa dapat dijadikan alat ukur untuk mengukur tingkat keberhasilan siswa dalam

Pengertian yang lebih umum untuk istilah ini adalah sebuah mekanisme yang menyediakan akses ke sebuah sistem lain yang terhubung dalam sebuah network.. GPRS - General Packet

Apabila terdapat bukti objektif (seperti memburuknya lingkungan bisnis di mana entitas penerbit menjalankan bisnisnya, kemungkinan ketidakmampuan di dalam membayar

Dalam penelitian pengembangan model bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama untuk mengatasi perilaku bullying menggunakan prosedur yang digunakan mengacu pada

Workflow system merupakan pengembangan dari sebuah perangkat lunak yang mengotomasi proses bisnis dengan menyediakan sebuah rangka kerja terstruktur untuk

Rentetan kalimat yang berkaitan menghubungkan proposisi yang satu dengan proposisi yang lain itu membentuk kesatuan (Alwi, dkk. Dari beberapa pengertian wacana