Skema Sertifikasi
Latar Belakang Latar Belakang
Manajemen Teknik Operasional Bangunan adalah Sekelompok pekerjag profesional dalam satu manajemen, yang terlibat dalam proses
Pemanfaatan bangunan gedung adalah kegiatan memanfaatkan bangunan gedung pasca konstruksi sesuai dengan fungsi yang telah ditetapkan,
termasuk kegiatan pemeliharaan, perawatan, dan pemeriksaan secara berkala. Dengan tujuan utamanya adalah mewujudkan tertib
penyelenggaraan bangunan gedung yang menjamin keandalan teknis bangunan gedung dari segi keselamatan kesehatan kenyamanan dan bangunan gedung dari segi keselamatan, kesehatan,kenyamanan, dan kemudahan.
(Undang Undang Nomor 28 tahun 2002 tentang Bangunan Gedung)
L t B l k
Latar Belakang
Lingkup operasional (pemeliharaan dan perawatan) bangunan gedung meliputi:
a. Pemeliharaan bangunan gedung;
b. Perawatan bangunan gedung.
Operasional (Pemeliharaan dan perawatan) bangunan gedung meliputi persyaratan keandalan bangunan yang terkait dengan :
a. Keselamatan bangunan gedung;
b. Kesehatan bangunan gedung;
c. Kenyamanan bangunan gedung; dan d. Kemudahan bangunan gedung.
Tata cara dan metode pemeliharaan dan perawatan bangunan gedung meliputi: p p g g g p
a. Pemeriksaan berkala adalah kegiatan pemeriksaan keandalan seluruh atau sebagian bangunan gedung, komponen, bahan bangunan, dan/atau prasarana dan sarananya dalam tenggang waktu tertentu guna menyatakan kelaikan fungsi bangunan gedung;
b. Prosedur dan metode pemeliharaan dan perawatan bangunan gedung;
c. Program kerja pemeliharaan dan perawatan bangunan gedung;
d. Perlengkapan dan peralatan untuk pekerjaan pemeliharaan dan perawatan bangunan gedung; dan e. Standar dan kinerja pemeliharaan dan perawatan bangunan gedung.
Ruang Lingkup Skema Sertifikasi
Ruang Lingkup Skema Sertifikasi
Kemasan / Paket Kompetensi Kemasan / Paket Kompetensi
RESOURCES Unit Kompetensi
Jenis Kemasan : Klaster
Rincian unit kompetensi (dibuat dalam table)
p SKK AHLI PERAWATAN
GEDUNG
1. INA.5230.212.01.01.07 – Mengkoordinir diagnosa permasalahan 2. INA.5230.212.01.02.07 ‐ Memeriksa perhitungan perkiraan biaya 3. INA.5230.212.01.03.07 ‐ Memeriksa jadwal kerja
4. INA.5230.212.01.04.07 ‐ Mengelola pekerjaan perawatan komponen –
4 5 3 4 7 g p j p p
komponen bangunan gedung
5. INA.5230.212.01.05.07 – Mengkoordinir pelaksanaan pengujian kelayakan hasil pekerjaan perawatan sesuai dengan persyaratan untuk difungsikan kembali
6. INA.5230.212.01.06.07 – Membuat Laporan
STANDAR KHUSUS (INTERNAL ASOSIASI)
1. MSS404060A Facilitate the use of planning software systems in a work area or team (DAFTAR STANKOM)
Tujuan Sertifikasi Tujuan Sertifikasi
∗ Pemenuhan persyaratan per Undang – Undangan tentang Bangunanp y p g g g g Gedung Berikut Peraturan Turunannya
∗ Memberikan pengakuan untuk kompetensi yang dimiliki Tenaga kerja yang terlibat dalam Manajemen Pemeliharaan Bangunan
∗ Menjadi syarat perekrutan tenaga kerja Pemeliharaan Bangunan Menjadi syarat perekrutan tenaga kerja Pemeliharaan Bangunan gedung untuk menghindari kelalaian yang diakibatkan oleh manusia.
∗ Mempersiapkan diri dalam menghadapi Asean Economic Community
∗ 2015Memberikan perlindungan tenaga kerja lokal agar memiliki daya saing
∗ Memberikan perlindungan tenaga kerja lokal agar memiliki daya saing yang setara dalam persaingan kemampuan perawatan bangunan
gedung.
∗ Menyediakan tenaga professional engineer yang memiliki kompetensi terkait Pengurusan Perpanjangan Sertifikasi Laik Fungsi (SLF)
terkait Pengurusan Perpanjangan Sertifikasi Laik Fungsi (SLF) Bangunan Gedung
Acuan Normatif Acuan Normatif
Standar
∗ SKKNI Ahli Perawatan Bangunan Gedung (Building Engineer Maintenance)
∗ SKKNI Kategori Jasa Profesional, Ilmiah dan Teknis Golongan Pokok Jasa Profesional, Ilmiah dan Teknis Lainnya pada Jabatan Kerja Manajer Energi di Industri dan Bangunan Gedung
Regulasi
∗ UU No. 1 th 1970 tentang keselamatan kerja
∗ Undang Undang No.28 tahun 2002 tentang Bangunan Gedung
∗ Undang‐undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenaga KerjaanUndang undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenaga Kerjaan
∗ Peraturan Pemerintah No.36 tahun 2005 tentang Pelaksanaan UUBG
∗ Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2004 tentang Badan Nasional Sertifikasi Profesi
∗ Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2006 tentang Sistem Pelatihan Kerja Nasional
∗ Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
∗ Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia
∗ Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2012 tentang Sistem Standardisasi Kompetensi Kerja Nasional
∗ Peaturan Menteri PU No: 24/PRT/M/2008 tentang Pedoman Pemeliharaan & Perawatan Bangunan GedungPeaturan Menteri PU No: 24/PRT/M/2008 tentang Pedoman Pemeliharaan & Perawatan Bangunan Gedung
∗ Perda DKI Jakarta No. 7 tahun 2010 tentang Bangunan Gedung
∗ ISO/IEC 17024: 2012 Conformity assessment ‐ General requirements for bodies operating certification for persons (Penilaian kesesuaian – Persyaratan umum badan/lembaga sertifikasi personil)
Persyaratan Dasar Pemohon Sertifikasi
Jabatan Pendidikan Formal
Pengalaman Pendidikan Formal
Pengalaman Pendidikan Formal
Pengalaman Pendidikan Formal
Manager Operasional Bangunan G d g
SMK 5 Tahun D3 3 Tahun S1/D4 2 Tahun
Gedung
(Manager/Chief Engineering)
Kualifikasi Manager Engineering/ Chief Engineer sesuai dengan SKKNI No.INA.5230.212.01 Building g g g g g g Maintenance Engineering
1. Mengkoordinir Diagnosa permasalahan
‐ Kemampuan dalam pengetahuan, keterampilan dan perilaku dalam mengkoordinir diagnosa permasalahan
‐ Memberikan instruksi dan arahan kepada bawahan langsung terkait untuk diagnosa permasalahan
‐ Memeriksa laporan hasil diagnosa permasalahan oleh bawahan langsung
‐ Memberi instruksi kepada bawahan langsung terkait pembuatan perhitungan perkiraan biaya pekerjaan 2. Memeriksa perhitungan perkiraan biaya pekerjaanp g p y p j
Kemampuan dalam pengetahuan, keterampilan dan perilaku dalam memeriksa perhitungan perkiraan biaya pekerjaan
‐ Memeriksa dan menyetujui serta mengajukan kebutuhan dana pelaksanaan pekerjaan sesuai prosedur
‐ Memproses dan menyelesaikan pengadaan kebutuhan material/peralatan termasuk tenaga kerja dan e p o e d e ye e pe g d eb e /pe e e g e j d atau mencari penyedia jasa khusus sesuai prosedur yang berlaku
3. Memeriksa Jadual Kerja
Kemampuan dalam pengetahuan, keterampilan dan perilaku dalam memeriksa jadual pekerjaan
‐ Evaluasi dan persetuan implementasi jadual kerjaa uas da pe setua p e e tas jadua e ja
‐ Memantau penyelesaian pekerjaan termasuk pengadaan material atau peralatan kerja dan penyedia jasa sesuai target waktu yang ditetapkan
4. Mengelola pekerjaan perawatan komponen bangunan gedung
Kemampuan dalam pengetahuan, keterampilan dan perilaku dalam mengelola pekerjaan perawatan bangunan
‐ Memeriksa kesiapan lokasi kerja, peralatan material/suku cadang dan tenaga kerja serta perlengkapan keselamatan dan kesehatan kerja
‐ Memberi arahan dan instruksi kepada bawahan langsung terkait agar mematuhi prosedur, persyaratan keselamatan dan kesehatan kerja dan jadual yang ditetapkan
‐ Melakukan Koordinasi dengan pihak terkait
‐ Melakukan pemantauan pekerjaan
‐ Memeriksa hasil pekerjaan di lokasi kerja
‐ Melakukan proses administrasi hasil pekerjaan
5 Mengkoordinir pelaksanaan pengujian kelayakan (test & Commisioning) hasil pekerjaan perawatan sesuai dengan 5. Mengkoordinir pelaksanaan pengujian kelayakan (test & Commisioning) hasil pekerjaan perawatan sesuai dengan
persyaratan untuk dioperasionalkan kembali. Kemampuan dalam pengetahuan, keterampilan dan perilaku yang diperlukan dalam Mengkoordinir pelaksanaan pengujian kelayakan (test & Commisioning) hasil pekerjaan perawatan sesuai dengan persyaratan untuk dioperasionalkan kembali
‐ Memberikan arahan dan istruksi kepada bawahan langsung untuk melakukan uji kelayakan sesuai prosedur dan persyaratan yang berlaku
persyaratan yang berlaku
‐ Melakukan koordinasi dengan pihak pihak terkait
‐ Memeriksa kesiapan lokasi, peralatan dan perlengkapan keselamatan dan kesehatan kerja
‐ Memantau dan mengendalikan pelaksanaan uji kelayakan
‐ Melakukan proses administrasi hasil uji kelayakan 6. Membuat laporan
Kemampuan dalam pengetahuan, keterampilan dan perilaku yang diperlukan dalam Mengkoordinir pelaksanaan pembuatan laporan
‐ Menyusun laporan hasil pekerjaan perawatan dan hasil uji kelayakan
‐ Mendistribusikan laporan kepada atasan dan pihak terkaitMendistribusikan laporan kepada atasan dan pihak terkait
Hak Pemohon Sertifikasi dan Kewajiban
k h
Pemegang Sertifikat
Hak Pemohon
1. Pemohon berhak mendapatkan informasi yang lengkap mengenai proses asesmen dan uji kompetensi.
2 Pemohon berhak atas penjelasan yang lengkap apabila dianggap 2. Pemohon berhak atas penjelasan yang lengkap apabila dianggap
belum berkompeten.
3. Pemohon berhak mengajukan banding apabila tidak puas dengan penjelasan ataupun proses yang dilalui.
Kewajiban Pemegang Sertifikat
1. Pemegang sertifikat wajib segera menyampaikan informasi kepada LSP Pemeliharaan Bangunan Gedung tentang hal‐hal yang dapat LSP Pemeliharaan Bangunan Gedung tentang hal hal yang dapat mempengaruhi persyaratan sertifikasi.
2. Pemegang sertifikat wajib menandatangani perjanjian yang
menunjukkan komitmen untuk tidak membuka perangkat uji yang bersifat rahasia atau ikut serta dalam praktek penipuan uji
bersifat rahasia, atau ikut serta dalam praktek penipuan uji kompetensi.
Proses Sertifikasi
Proses Asesmen
1. LSP TOBG menerapkan metoda verifikasi data dan pengumpulan
portofolio pada proses asesmen, yaitu pengumpulan informasi secara tidak langsung berdasarkan pada informasi referensi, pengalaman kerja, pelatihan‐pelatihan yang pernah diikuti dan kelengkapan
dokumen portofolio yang disampaikan pada saat pengajuan formulir pendaftaran, dan asesmen mandiri.
2. Apabila LSP TOBG mempertimbangkan hasil penilaian badan atau lembaga lain, LSP TOBG akan menjamin bahwa tersedia laporan, data dan rekaman yang menunjukkan bahwa hasil‐hasilnya setara, dan
i d g t g dit t k d l k tifik i sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dalam skema sertifikasi.
Proses Uji Kompetensi Proses Uji Kompetensi
1. Uji kompetensi yang dirancang oleh LSP TOBG untuk menilai
kompetensi terdiri dari beberapa metode, yaitu secara tidak langsung yang berupa tes tertulis dan lisan secara langsung yang berupa tes yang berupa tes tertulis dan lisan, secara langsung yang berupa tes praktek, pengamatan atau cara lain yang handal dan objektif, serta berdasarkan dan konsisten dengan skema sertifikasi.
2 LSP TOBG mempunyai prosedur untuk menjamin konsistensi 2. LSP TOBG mempunyai prosedur untuk menjamin konsistensi
administrasi uji kompetensi.
3. LSP TOBG menetapkan, mendokumentasikan dan memantau kriteria untuk kondisi administrasi uji kompetensi
untuk kondisi administrasi uji kompetensi.
4. LSP TOBG akan menjamin bahwa peralatan teknis yang digunakan dalam proses pengujian (apabila ada) telah diverifikasi atau dikalibrasi secara tepat
secara tepat
Keputusan Sertifikasi Keputusan Sertifikasi
1. LSP TOBG menjamin bahwa informasi yang dikumpulkan selama 1. LSP TOBG menjamin bahwa informasi yang dikumpulkan selama
proses sertifikasi mencukupi untuk:
‐ Mengambil keputusan sertifikasi;
‐ Melakukan penelusuran apabila terjadi, misalnya banding atau k l h
keluhan
2. Apabila sebagian proses sertifikasi kompetensi dilaksanakan tidak langsung oleh LSP Pemaaran, maka LSP TOBG tidak akan melakukan sub‐kontrak untuk keputusan pemberian, pemeliharaan, sertifikasip p , p , ulang, perluasan atau pengurangan lingkup, pembekuan dan
pencabutan sertifikat.
3. LSP TOBG akan membatasi keputusan sertifikasi sesuai persyaratan dalam skema sertifikasi yang digunakan.
dalam skema sertifikasi yang digunakan.
4. Keputusan sertifikasi terhadap peserta hanya dilakukan oleh LSP TOBG berdasarkan informasi yang dikumpulkan selama proses sertifikasi.
Personil yang membuat keputusan sertifikasi tidak ikut serta dalam pelaksanaan uji kompetensi atau pelatihan peserta sertifikasi
pelaksanaan uji kompetensi atau pelatihan peserta sertifikasi
Pembekuan dan Pencabutan Sertifikat
1. LSP TOBG akan mempunyai kebijakan dan prosedur terdokumentasi
k b k d b ifik i b h d
untuk pembekuan dan pencabutan sertifikasi, penambahan dan
pengurangan ruang lingkup sertifikasi, yang juga menjelaskan tindak lanjut oleh LSP TOBG.
K l d l l ik l h kib tk
2. Kegagalan dalam menyelesaikan masalah yang mengakibatkan
pembekuan sertifikat, dalam waktu yang ditetapkan oleh LSP TOBG, akan mengakibatkan pencabutan sertifikasi atau pengurangan ruang lingkup sertifikasi
lingkup sertifikasi.
Banding
LSP TOBG akan menetapkan prosedur untuk menerima, melakukan kajian, dan membuat keputusan terhadap banding. Proses penanganan banding mencakup membuat keputusan terhadap banding. Proses penanganan banding mencakup setidaknya unsur‐unsur dan metoda berikut:
∗ Proses untuk menerima, melakukan validasi dan menyelidiki banding, dan untuk memutuskan tindakan apa yang diambil dalam menanggapinya, dengan
mempertimbangkan hasil banding sebelumnya yang serupa;
∗ Penelusuran dan perekaman banding, termasuk tindakan‐tindakan untuk mengatasinya;
M ik b h jik b l k b ik d i d k b ik
∗ Memastikan bahwa, jika berlaku, perbaikan yang tepat dan tindakan perbaikan dilakukan.
LSP TOBG akan membuat kebijakan dan prosedur yang mejamin bahwa semua banding ditangani secara konstruktif tidak berpihak dan tepat waktu
banding ditangani secara konstruktif, tidak berpihak, dan tepat waktu.