Dr. Ir. H. Yurianto, MA. M.Sc
Tentang Bisnis Internasional
Dr. Ir. H. Yurianto, MA. M.Sc
Pengertian Bisnis
• 1. Hughes dan Kapoor: Bisnis adalah suatu kegiatan individu yang terorganisasi untuk menghasilkan dan menjual barang dan jasa guna mendapatkan keuntungan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat.
• 2. Brown dan Pretello : bisnis adalah lembaga yang menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat serta semua hal yang mencakup berbagai usaha yang dilakukan pemerintah maupun swasta tidak peduli mengejar laba ataupun tidak.
• 3.Boone dan Kurtz : Bisnis adalah Aktivitas dan Usaha untuk Mencari Keuntungan dengan menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan bagai system perekonomian
• 4. Jeff Madura: Bisnis adalah perusahaan yang menyediakan produk atau layanan yang diinginkan oleh pelanggan.
• 5. L. R. Dicksee : bisnis adalah suatu bentuk aktivitas yang utamanya bertujuan untuk memperoleh keuntungan bagi yang yang mengusahakan atau yang berkepentingan dalam terjadinya aktivitas tersebut
PENGERTIAN BISNIS INTERNASIONAL
• 1. Bisnis Internasional : merupakan kegiatan bisnis baik itu public maupun private yang aktivitasnya berlangsung di luar batas wilayah Negara (beyond national boundaries).
Bisnis internasional adalah suatu aransemen institusional (instituonal arragements) yang dilengkapi dengan sejumlah manajemen untuk mengarahkan kegiatan ekonomi yang terjadi di luar negeri ( Arsyad ,1999)
• 2. Secara analitis terdapat empat (4) Pola bisnis internasional : Yakni
• Multinational business: Multinational business adalah kegiatan bisnis di lebih dari dua Negara
• Transnational business: bisnis di mana manajemen dan kepemilikan perusahaan tersebar di lebih dari dua Negara. Perusahaan dimiliki dan dikelola oleh pelbagai nasionalitas di pelabagai negara.
• Global business : kegiatan business yang daerah operasinya sudah meluas ke seluruh pelosok wilayah dunia.
• Supranational business : kegiatan bisnis yang sudah tidak lagi mengenal batas wilayah
INTERNATIONAL TRADE AND INVESTMENT
• Mengapa Mau Go Internasional : argumennya pasar domestic jenuh, persaingan domestic ketat, deficit neraca pembayaran, menguntungkan secara ekonomi, finansial.
• Bentuk Bisnis Internasional dapat dibagi dua , Yaitu : perdagangan Internasional ( ekspor dan impor) dan Investasi Asing.
• Dalam Neraca Pembayaran ( Balance of Payment) secara konsep bahwa Perdagangan internasional dicatat dengan transaksi berjalan ( current account) dan investasi dicatat dalam capital account.
• Perdagangan Internasional: Perdagangan barang ( airplane, tractor, barang elektronik, otomotif dll) peradagangan jasa: Travel, perbankan asuransi, jasa konsultan, merek dagang, Franchise, paten, hak cipta dll)
• Investasi internasional: investasi langsung dan investasi portepel ( portfolio
investment)
CH.XIII. A. TEORI
PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Dr. Ir. H. Yurianto, MA. M.Sc
A. PERDAGANGAN INTERNASIONAL
PERDAGANGAN ATAU PERNIAGAAN ADALAH KEGIATAN TUKAR MENUKAR BARANG ATAU JASA ATAU KEDUANYA YANG BERDASARKAN KESEPAKATAN BERSAMA BUKAN PEMAKSAAN.
PERDAGANGAN INTERNASIONAL ADALAH PERDAGANGAN DIANTARA PENDUDUK DUA NEGARA. PENDUDUK TERSEBUT BISA SAJA BERUPA INDIVIDU,PERUSAHAAN,ORGANISASI NIRLABA, ATAU BENTUK-BENTUK BADAN YANG LAIN ATAS DASAR KESEPAKATAN BERSAMA.
SUATU NEGARA ATAUPUN SUATU PERUSAHAAN MELAKUKAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL KARENA ADANYA PENYEBARAN YANG TIDAK MERATA DARI SUMBER DAYA BAIK DARI SUMBER DAYA ALAM, MODAL MAUPUN SUMBER DAYA MANUSIA.
KETIDAKMERATANYA SUMBER DAYA TERSEBUT AKAN MENGAKIBATKAN ADANYA KEUNGGULAN TERTENTU DARI MASING-MASING NEGARA SEHINGGA MEREKA DAPAT SALING BERTUKARAN
• REVOLUSI INFORMASI DAN TRANSPORTASI
• INTERDEPENDENSI KEBUTUHAN
• LIBERALISASI EKONOMI
• ASAS KEUNGGULAN KOMPARATIF
• KEBUTUHAN DEVISA
• Tuntutan kepuasan masyarakat di suatu negara
FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA PERDAGANGAN
INTERNASIONAL
• PA : Harga domestik di negara A (pengekspor) tanpa perdagangan internasional
• OQA : Jumlah produk domestik yang diperdagangkan di negara A (pengekspor)tanpa perdagangan internasional
• A : Kelebihan penawaran (excess supply) di negara A (pengekspor) tanpa perdagangan internasional
• X : Jumlah komoditi yang diekspor oleh negara A
• PB : Harga domestik di negara B (pengimpor) tanpa perdangangan internasional.
• OQB : Jumlah produk domestrik yang diperdagangkan di negara B (pengimpor)tanpa perdagangan internasional.
• B : Kelebihan permintaan (excess demand) di negara B (pengimpor) tanpa perdagangan internasional.
• M : Jumlah komoditi yang diimpor oleh negara B
• P* : Harga keseimbangan antara kedua negara setelah perdangangan internasional
• OQ* : Keseimbangan Supply dan Demand antar kedua negara, jml yg diekspor(X)sama dengan jml yg diimpor (M)
Manfaat Perdagangan Internasional
• Memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi di negeri sendiri
• Memperoleh keuntungan dari spesialisasi
• Memperluas Pasar dan Menambah Keuntungan
• Transfer teknologi modern
• Mempercepat terjadinya globalisasi karena adanya pertukaran yang berlangsung secara internasional dan intens.
• Mengubah pola pikir negara yang awalnya “enggan memperdagangkan keunggulan absolutnya”, menjadi
“mengutamakan keunggulan absolut” sebagai komoditas perdagangan.
• Meningkatkan kerjasama ekonomi internasiona
Faktor -Faktor Penghambat Perdagangan Internasional
• Tidak Amannya Suatu Negara
• Kebijakan Ekonomi Internasional yang Dilakukan oleh Pemerintah
• Tidak Stabilnya Kurs Mata Uang Asing
Perbedaan Perdagangan Dalam Negeri dan Luar Negeri
• Mempererat persahabatan antarbangsa
• Menambah kemakmuran negara
• Menambah kesempatan kerja
• Mendorong kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
• Sumber pemasukan kas negara
• Menciptakan efisiensi dan spesialisasi
• Memungkinkan konsumsi yang lebih luas bagi penduduk suatu negara
Dampak Positif Perdagangan
Internasional
DAMPAK NEGATIF PERDAGANGAN INTERNASIONAL
• Adanya ketergantungan suatu negara terhadap negara lain.
• Adanya persaingan yang tidak sehat dalam perdagangan internasional.
• Banyak industri kecil yang kurang mampu bersaing menjadi gulung tikar.
• Adanya pola konsumsi masyarakat yang meniru konsumsi negara yang lebih maju.
• Terjadinya kekurangan tabungan masyarakat untuk
investasi. Ini terjadi karena masyarakat menjadi konsumtif.
• Timbulnya penjajahan ekonomi oleh negara yang lebih maju.
• Neraca Perdagangan dan Neraca Pembayaran
Ekspor
• Faktor yang mempengaruhi perkembangan ekspor suatu negara :
• Kebijakan pemerintah di bidang perdagangan luar negeri
• Keadaan pasar di luar negeri
• Kelincahan eksportir untuk memanfaatkan peluang pasar. Eksportir harus pandai mencari dan memanfaatkan peluang pasar
• Kebijakan pemerintah terkait dengan pengembangan ekspor :
• Menambah macam barang ekspor
• Mengendalikan harga produk ekspor di dalam negeri
• Menciptakan iklim usaha yang kondusif
• Menjaga kestabilan kurs valuta asing
• Pembuatan perjanjian dagang internasional.
• Peningkatan promosi dagang di luar negeri
Lima Negara Tujuan Utama Ekspor
• Amerika Serikat
• Jepang
• Singapura
• RRC
• India
KOMODITI TERBESAR /DOMINAN YANG DIEKSPOR
• Pengolahan kelapa/kelapa sawit
• Pengolahan karet
• Tekstil
• Besi baja
• Elektronika
Impor
• Kenapa?
• Memiliki dampak positif dan negatif sehingga muncullah pembatasan impor (kuota)
• LIMA NEGARA ASAL BARANG IMPOR INDONESIA
• RRC
• Jepang
• Singapura
• Amerika Serikat
• Thailand
• KELEMAHAN EKSPOR - IMPOR
• Menimbulkan efek buruk terhadap perekonomian
• Kegiatan mengimpor semakin tinggi
• Mengkhawatirkan terjadi dumping
• Ketidakseimbangan neraca pembayaran
• KEUNTUNGAN EKSPOR IMPOR
• Memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi di dalam negeri
• Memperoleh keuntungan dari spesialisasi
• Memperluas pasar industri-industri dalam negeri
• Menggunakan teknologi modern dan meningkatkan produktivitas
MITRA DAGANG
MITRA DAGANG UTAMA MERUPAKAN RELEVANSI UNTUK PARA PELAKU BISNIS. ADAPUN SEJUMLAH KEUNTUNGAN DENGAN MEMUSATKAN PERHATIAN PADA NEGARA YANG TELAH MENJADI PEMBELI UTAMA BARANG-BARANG YANG BERASAL DARI CALON NEGARA EKSPORTIR:
• IKLIM BISNIS DI NEGARA PENGIMPOR RELATIVE MENGUNTUNGKAN.
• PERATURAN – PERATURAN EKSPOR DAN IMPOR BUKANLAH SESUATU YANG TIDAK DAPAT DIATASI.
• TIDAK AKAN ADA PENOLAKAN BUDAYA YANG KUAT UNTUK MEMBELI BARANG – BARANG DARI NEGARA ITU.
• FASILITAS TRANSPORTASI YANG MEMUASKAN TELAH ADA.
• PIHAK – PIHAK SALURAN IMPOR TELAH BERPENGALAMAN DALAM MENANGANI PENGIRIMAN IMPOR DARI KAWASAN EKSPORTIR.
• DEVISA UNTUK MEMBAYAR EKSPOR TERSEDIA.
• PEMERINTAH DARI SEBUAH MITRA DAGANG MUNGKIN MENEKAN IMPORTER UNTUK MEMBELI DARI NEGARA-NEGARA YANG MERUPAKAN PELANGGAN UTAMA ATAS EKSPOR NEGARA ITU.
TEORI-TEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL
• Dalam perkembangannya, terdapat empat teori perdagangan internasional yang utama dan banyak diulas, yaitu
• Teori Merkantilisme
• Teori Keunggulan Absolut
• Teori Keunggulan Komparatif
• Teori Heckscher – Olin (H-O)
a) Teori Merkantilisme
Diprakatikan pada abad ke 16. sd abad 18 , pada zaman raja Inggris, Perancis Spanyol, Portugal dan Belanda
1.Berlawanan dengan paham perdagangan bebas- liberalism
2.Tokohnya: Thomas Munn ( 1571 – 1641)bukunya England’s Treasure By Foreign Trade.
3.Merkantilisme : suatu teori ekonomi yang menyatakan bahwa kesejahteraan suatu negara hanya ditentukan oleh banyaknya aset atau modal (emas dan logam mulia ) yang disimpan oleh negara yang bersangkutan, dan bahwa besarnya volum perdagangan global teramat sangat penting.
4. Menurut penganut merkantilisme tujuan negara adalah memperbesar kepemilikan ini dengan meningkatkan ekspor dan menngendalikan laju impor
5.Perdagangan internasional harus mendatangkan Emas sebanyak banyaknya ini dimaksudkan untuk mewujudkan SURPLUS PERDAGANGAN. Eskpor > Impor. Untuk itu diperlukan kebijakan fiskal dan moneter. Pemerintah berperan dominan dan swasta hanya sebagai pelaku dan harus ada hak yang diberikan pemerintah.
6. Sebenarnya bukan emas dan logam mulia lain yang dicari melainkan tersedianya sumber daya ekonomi: alam, manusia, alat –alat produksi dan entrepreneur.
7. Dalam Merkantilisme : menciptakan Zero Sum Games: Losses equal winnings…..Ini terjadi jaman penjajahan dan perdagangan menjadi tidak ADIL.
B. Teori Keunggulan Mutlak ( Adam Smith , 1776)
Menurut teori ini suatu negara disebut memiliki
keunggulan absolut/ mutlak dibandingkan negara lain apabila negara tersebut dapat memproduksi
barang atau jasa yang tidak dapat diproduksi negara lain
Perdagangan Internasional terjadi karena ada keunggulan absolut, suatu negara akan mengekspor jika mempunyai keunggulan absolut dan
mengimpor yg tidak punya keunggulan absolut.
Contoh : Ada dua negara, yaitu Indonesia dan Jepang. Kedua negara tersebut mengadakan hubungan dibidang perdagangan internasional.
Adapun jenis barang yang diperdagangkan, yaitu kain dan televisi perbandingan hasil produksi kedua negara tersebut dapat dilihat
pada tabel berikut ini :
Negara Jam Kerja per satuan Output Dasar Tukar dalam
Negeri Kain (meter) Televisi (unit)
Indonesia
60 15 1 meter kain = 1/4 unit
TV Jepang
30 90 1 meter kain = 3 unit
TV
C) TEORI KEUNGGULAN KOMPARATIF ( 1817)
YANG DIMAKSUD KEUNGGULAN KOMPARATIF : APABILA SUATU NEGARA NEGARA TERSEBUT DAPAT MEMPRODUKSI SUATU BARANG ATAU JASA DENGAN EFISIEN DAN LEBIH MURAH DIBANDINGKAN NEGARA LAIN
Walaupun negara tidak punya keunggulan absolut , negara tersebut tetap dapat ekspor . Contoh
Jika Ada DUA NEGARA DAN TERDAPAT DUA JENIS BARANG, YAITU BERAS DAN KAIN. DI INDONESIA UNTUK MEMPRODUKSI 1 TON BERAS SESEORANG HANYA MEMBUTUHKAN 9 HARI KERJA, DAN UNTUK
MEMPRODUKSI 1UNIT KAIN DIPERLUKAN 3 HARI KERJA. DI BANGLADESH, UNTUK MEMPRODUKSI 1 UNIT BERAS DAN 1 UNIT KAIN DIPERLUKAN MASING-MASING WAKTU 12 DAN 18 HARI KERJA.
D) Teori Heckscher Ohlin- 1933
1.Model Heckscher–Ohlin ( H-O) model perdagangan internasional
2.Dikembangkan Eli Heckscher dan Bertil Ohlin. Model ini didasarkan dari teori keunggulan
komparatif David Ricardo dan memprediksi pola perdagangan dan produksi berdasarkan jumlah faktor (factor endowment) suatu negara.
3.Substansinya : suatu negara akan mengekspor produk yang menggunakan faktor yang murah dan berlimpah dan mengimpor produk yang menggunakan faktor langka.
4.Ini menyatakan bahwa negara-negara yang mengekspor produk memerlukan factor produksi yang
melimpah dan mengimpor produk yang memerlukan sejumlah besar faktor produksi yang langka dinegara mereka , Contoh : INDIA SDM Banyak DAN Jerman SDM sedikit
5.Merupakan kelanjutan teorinya keunggulan absolut dan komparatif.
6.Spesialisasi dan pembagian kerja disarankan oleh teori ini dengan dasar berlimpahnya factor produksi dan murah.
• Asumsi-asumsi H-O Model ini adalah:
1. KEDUA NEGARA YANG BERDAGANG MEMILIKI TEKNOLOGI PRODUKSI YANG IDENTIK 2. OUTPUT PRODUKSI HARUS MEMILIKI SKALA HASIL (RETURN TO SCALE) YANG KONSTAN 3. TERJADI MOBILITAS FACTOR PRODUKSI
4. PERSAINGAN SEMPURNA
• Implikasi dari model ini adalah
• Teorema Heckscher–Ohlin: ekspor negara yang memiliki sumber daya modal yang berlimpah akan berasal dari industri yang menggunakan sumber daya modal secara intensif, dan negara yang memiliki sumber daya buruh yang berlimpah akan mengimpor barang tersebut dan mengekspor barang yang menggunakan tenaga buruh secara intensif sebagai gantinya.
• Penyetaraan harga faktor: perdagangan bebas dan kompetitif akan mengakibatkan penyetaraan harga faktor bersamaan dengan harga barang yang didagangkan.
• Namun, pada tahun 1954, Professor Wassily W. Leontief menemukan bahwa Amerika Serikat, negara yang sumber daya modalnya berlimpah, mengekspor komoditas yang menggunakan buruh secara intensif dan mengimpor komoditas yang menggunakan modal secara intesif, sehingga bertentangan dengan model ini. Permasalahan ini dijuluki sebagai paradoks Leontief.
BEBERAPA ALASAN MEMASUKI PASAR LUAR NEGERI INTERNASIONAL
BEBERAPA ALASAN MEMASUKI PASAL LUAR NEGERI (INTERNASIONAL) DIANTARANYA:
a) MENINGKATKAN LABA DAN PENJUALAN DAPAT DILAKUKAN DENGAN BEBERAPA CARA DIANTARANYA:
- MEMASUKI PASAR-PASAR BARU - PENCIPTAAN PASAR BARU
- PENGATURAN PERDAGANGAN PREFENSIAL - PASAR-PASAR YANG TUMBUH DENGAN CEPAT - KOMUNIKASI YANG LEBIH BAIK
- MEMPEROLEH LABA YANG LEBIH BESAR - PENERIMAAN YANG LEBIH BESAR
- BIAYA PRODUK YANG DIJUAL LEBIH RENDAH
- LABA DI LUAR NEGERI YANG LEBIH TINGGI SEBAGAI MOTIF INVESTASI
- PASAR PERCOBAAN
B) MELINDUNGI PASAR, KEUNTUNGAN DAN PENJUALAAN DAPAT DILAKUKAN DENGAN CARA DIANTARANYA:
-MELINDUNGI PASAR DOMESTIK
-MENGIKUTI PELANGGAN KE LUAR NEGERI -MENYERANG PASAR DALAM NEGARI PESAING
-MENGGUNAKAN PRODUKSI LUAR NEGERI UNTUK MENEKAN BIAYA -SEGI TIGA PERTUMBUHAN
-MELINDUNGI PASAR-PASAR LUAR NEGERI -PRODUKSI LOKAL OLEH PARA PESAING -PASAR HILIR
-PROTEKSIONISME
-JAMINAN PASOKAN BAHAN MENTAH
-MENGAMBIL ALIH TEKNOLOGI DAN PENGETAHUAN MANAJEMEN -DIVERSIFIKASI GEOGRAFIS
-MEMUASKAN KEINGINAN MANAJEMEN UNTUK MELAKUKAN EKSPANSI
CARA UNTUK MEMASUKI PASAR LUAR NEGERI (INTERNASIONAL)
1) MENGEKSPOR : MENJUAL BEBERAPA PRODUKSI REGULER MEREKA DI LUAR NEGERI. MENGEKSPOR DIBEDAKAN MENJADI DUA JENIS YAITU
A) MENGEKSPOR TIDAK LANGSUNG : MENGEKSPOR BARANG-BARANG DAN JASA-JASA MELALUI BERBAGAI JENIS EKSPORTIR YANG BERBASIS DI DALAM NEGERI
B) MENGEKSPOR LANGSUNG: EKSPOR BARANG-BARANG DAN JASA-JASA OLEH PERUSAHAAN- PERUSAHAAN YANG MEMPRODUKSINYA.
2) Pemanufakturan di Luar Negeri
Alternatif-alternatif untuk melakukan pemanufakturan di luar negeri diantaranya:
a) Cabang yang Dimiliki Secara Keseluruhan
Perusahaan yang ingin segera memiliki cabang di luar negeri bisa:
1.Memulai dari tanah sampai membangun pabrik baru 2.Mengambil alih sebuah perusahaan yang sedang berjalan
3.Membeli distrbutornya, yang berarti memperoleh jaringan distribusi yang akrab dengan produknya.
b) Usaha Patungan
Yaitu usaha Kerjasama diantara dua atau lebih organisasi yang berbagi kepentingan bersama dalam usaha atau kegiatan bisnis. Usaha patungan bisa berupa:
1.Badan usaha yang dibentuk oleh persahaan internasional dan para pemilik lokal
2.Badan usaha yang dibentuk oleh dua perusahaan internasional untuk tujuan melakukan bisnis di pasar ketiga
3.Badan usaha yang dibentuk oleh badan pemerintah (biasanya di negara tempat invesatasi dilakukan) dan sebuah perusahaan internasional atau
4.Kerjasama yang dilakukan antara dua lebih perusahaan dalam proyek yang lamanya terbatas
c)Pemberian Lisensi
Yaitu Perjanjian kontraktual dimana sebuah perusahaan memberikan akses kepada hak paten, rahasia dagang atau teknologinya kepada perusahaan lain dengan mendapat bayaran. Meskipun ada peluang untuk memperoleh pendapatan yang cukup besar dari pemberian lisensi ada banyak perusahaan utamanya yang memproduksi produk-produk berteknologi tinggi tidak mau memberikan lisensi.
d) Waralaba (Franchising)
Adalah Suatu bentuk pemberian lisensi dimana sebuah perusahaan mengadakan kontrak dengan perusahaan lain untuk mengoperasikan jenis usaha tertentu di bawah nama yang dibentuk sesuai dengan aturan-aturan tertentu.
e) Pemanufakturan Kontrak
Adalah Perjanjian dimana sebuah perusahaan mengadakan kontrak dengan perusahaan lain untuk memproduksi produk-produk sesuai dengan spesifikasi tetapi menerima tanggung jawab pemasaran
f) Aliansi Strategis
Kemitraan diantara para pesaing, pelanggan atau pemasok yang bisa mengambil satu atau beberapa bentuk yang beraneka ragam. Terkait dengan:
1.Persaingan global yang meluas
2.Meningkatkan biaya riset, pengembangan dan pemasaran.
3.Perlunya gerakan yang lebih cepat dalam melaksanakan strategi-strategi global mereka, maka banyak perusahaan membentuk aliansi strategis dengan para pelanggan, pemasok dan pesaing (disebut aliansi kompetitif).
Tujuannya adalah untuk mempercepat entri pasar dan memulai operasi, memperoleh akses kepada produk-produk, teknologi dan pasar-pasar baru, serta berbagi biaya, sumber dan resiko. Aliansi dapat berupa usaha patungan dan dapat juga berupa merger dan akuisisi.
Strategi Go -Global
Banyak perusahaan global besar dengan sejumlah besar anak perusahaan di seluruh dunia memulai operasi luar negerinya dengan mengekspor. Sekali mereka berhasil pada tahap ini, mereka seringkali mendirikan perusahaan-perusahaan penjualan di luar negeri untuk memasarkan ekspornya.
Manajemen dapat melakukan globalisasi (standarisasi) melalui paling sedikit tujuh dimensi : a) Produk
b) Pasar c) Promosi
d) Memberi nilai tambah kepada produk e) Strategi kompetitif
f) Penggunaan personel bukan dari negara asal
g) Memperluas kepemilikan global dalam perusahaan.
XIII. B. TEORI INVESTASI INTERNASIONAL
Dr. Ir. H. Yurianto, MA. M.Sc
Investasi
• Investasi asing terjadi apabila negara memindahkan modalnya ke negar lain dengan tujuan mencari untung.
• Investasi ada dua yaitu : FDI dan Investasi dalam Portepel ( Protfolio Investment)
• FDI : investor asing berpartisipasi aktif atas kepemilikan, komitmen yang tinggi atas modal, ingin memperoleh manfaat, niali asset jauh lenbih besar di negara lain dari di negara sendiri.
• Investasi portepel: Pembelin saham dan obligasi dan surat berharga
lainnya. Biasanya mencrai manfaat dengan idle fund, jadi pemilik
saham tidak mengawasi langusng perusahaan
Teori-teori Investasi Asing (Foreign Direct Investment)
TEORI-TEORI INVESTASŁ ASING LANGSUNG KONTEMPORER
• A. TEORI KEUNGGULAN MONOPOLISTIK (MONOPOLISTIC ADVANTAGE THEORY),
•B. IMPERFEKSI PASAR PRODUK DAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI (PRODUCT AND FACTOR MARKET IMPERFECTIONS),
•C. INTERNATIONAL PRODUCT LIFE CYCLE DAN
•D. FOLLOW-THE-LEADER THEORY.
• A. Monopolistic Advantage Theory
• Teori ini dikembangkan dari disertasi Stephen Hymer dalam dasawarsa
1960. Menurut Hymer, investasi asing langsung secara luas terjadi di suatu industry yang oligopolistis
• Perusahaan yang oligopolistis harus mempunyai keunggulan (advantages) yang tidak dimiliki perusahaan-perusahaan lokal.
• Hymer memberi alasan bahwa keunggulan tersebut seharusnya berupa economics of scale teknologi yang superior, atau pengetahuan yang
superior,
pemasaran, manajemen atau keuangan.
• Investasi asing secara langsung bisa terjadi karena tidak sempurnanya pasar produk dan faktor-faktor produksi (disertasi Hymer berjudul The International Operations of International Firms:
A study in direct Investment).
•
B. Product and Factor Market Imperfections
Teori ini merupakan perluasan dari teori monopolistic advantage (Hymer),
dikembangkan oleh Caves seorang ekonom dari Harvard University.
• Caves : Adanya superior knowledge yang dimiliki perusahaan, memungkinkan perusahaan yang berinvestasi di luar negeri
menghasilkan differentiated products sehingga para konsumen lebih suka pada produk tersebut daripada produk yang sama yang
dihasilkan perusahaan lokal.
• Perusahaan tersebut memiliki sejumlah pengawasan atas harga jual (the selling price) dan unggul terhadap perusahaan-perusahaan
pribumi.
C. International Product Life Cycle Theory (IPLC)
• PERUSAHAAN TIDAK HANYA MENGEKSPOR TETAPI MELAKUKAN INVESTASI LANGSUNG KE LUAR NEGERI UNTUK MEREBUT PASAR.
• TEORI IPLC JUGA MENERANGKAN BAHWA INVESTASI LANGSUNG KE LUAR NEGERI ADALAH TAHAP YANG ALAMIAH (NATURAL STAGE) DI DALAM
KEHIDUPAN SUATU PRODUK.
• PERUSAHAAN MULAI BERGERAK KE SEBERANG LAUTAN PADA WAKTU KEHIDUPAN
PRODUK SUDAH MELAMPAUI TAHAP AWAL DAN BERADA PADA TAHAP KEDEWASAAN
(MATURITY STAGE).
• PERHATIAN BISNIS KE NEGARA-NEGARA BERKEMBANG MULAI DIADAKAN PADA TAHAP PRODUK MULAI MENURUN.
• INVESTASI LANGSUNG BANYAK DILAKUKAN DI NEGARA-NEGARA BERKEMBANG
KARENA BIAYA RELATIF MURAH.
D. Follow-the-leader Theory
• Dikembangkan Knickerbocker
• satu perusahaan khususnya the leader (sang pemimpin) dalam industri yang oligopolistis, bila memasuki pasar, perusahaan-
perusahaan lain dalam satu industri yang sama mengikutinya masuk pasar.
• Perusahaan-perusahaan lain ikut masuk pasar bersifat defensif
karena para pesaing takut kehilangan pasar sambil mereka tetap
mengekspor, pada waktu investor pemula (initial investor) mulai
menjalankan foreign production di negara setempat di luar negeri.
BEBERAPA TEORI-TEORI INVESTASI INTERNASIONALYANG LAIN
A) TEORI KEUNGGULAN KEPEMILIKAN
MENGATAKAN BAHWA SUATU PERUSAHAAN YANG MEMILIKI ASET BERNILAI YANG MENCIPTAKAN KEUNGGULAN BERSAING DALAM NEGERI DAPAT MENGGUNAKAN MENEROBOS PASAR LUAR NEGERI MELALUI FDI
B) TEORI INTERNASIONALISASI
MENGATAKAN BAHWA FDI AKAN LEBIH MUNGKIN TERJADI ARTINYA PRODUKSI INTERNASIONAL AKAN TERINTERNALISASI (DIGABUNGKAN) DALAM PERUSAHAAN TERSEBUT APABILA BIAYA NEGOSIASI, PEMANTAUAN DAN PELAKASANAAN SUATU KONTRAK DENGAN PERUSAHAAN KEDUA TERNYATA TINGGI.
B. Investasi Luar Negeri (Internasional)
Investasi internasional dibedakan menjadi dua jenis yaitu: Investasi Portofolio dan FDI
a) Investasi Portofolio
Adalah Pembelian Saham dan Obligasi untuk memperoleh laba atas dana yang diinvestasikan.
Pembelian saham-saham biasa dilakukan di bursa saham dunia. Dimana Investor baik individu maupun organisasi dapat langsung membeli saham-saham perusahaan internasional atau perusahaan yang sudah menjual sahamnya di pasar saham. Investor tidak berkaitan secara langsung dengan pengendalian perusahaan, tapi mereka menanamkan jumlah yang sangat besar dalam saham dan obligasi dari negara- negara lain.
•
B. Investasi Langsung Luar Negeri (Foreign Direct Investment – FDI)
Yaitu investasi langsung ke suatu nagara asing. Investasi langsung di luar negeri (foreign direct investment – FDI) mengikuti perdagangan di luar negeri. Hal ini dikarenakan perdagangan luar negeri lebih rendah dari sisi biaya dan risikonya.
Alasan para investor mengambilalih perusahaan-perusahaan yang sudah berjalan karena:
- Restrukturisasi perusahaan di negara menyebabkan manajemen memakai unit- unit pasar baik yang tidak memenuhi standar keuntungan manajemen maupun yang dianggap tidak berhubungan dengan bisnis utama perusahaan.
- Perusahaan Luar negeri ingin memperoleh akses yang cepat di negara ini untuk teknologi maju
- Manajemen perusahaan asing merasa bahwa memasuki pasar Amerika yang besar dan makmur akan lebih berhasil apabila mereka mencari nama-nama merk yang terkenal
FAKTOR –FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FDI
a) FAKTOR PENAWARAN MELIPUTI: - Biaya produksi
- Logistik
- Ketersediaan sumber daya - Akses ke teknologi
B) FAKTOR PERMINTAAN MELIPUTI:
- Akses pelanggan
- Keunggulan pemasaran
- Pemanfaatan keunggulan bersaing - Mobilitas pelanggan
c) FAKTOR POLITIK MELIPUTI :
- Penghindaran hambatan perdagangan - Insentif pembangunan ekonomi
THANK YOU
SELAMAT BELAJAR DAN SEMOGA SUKSES