1
PENGARUH IKLIM ORGANISASI
PARTISIPATIF, SELF LEADERSHIP
TERHADAP PERILAKU INOVATIF SERTA
KETERLIBATAN KERJA DAN
KEPRIBADIAN PROAKTIF SEBAGAI
VARIABEL MODERATING PADA PPPTMGB
“LEMIGAS”
Nofita Sari
Universitas Bina Nusantara, Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, Kebon Jeruk, Jakarta Barat 11530 novilalalala@yahoo.com
Drs. Cecep Hidayat, M., Si (Dosen Pembimbing)
Universitas Bina Nusantara, Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, Kebon Jeruk, Jakarta Barat 11530
Abstract
PPPTMGB “LEMIGAS” is a company engaged in the research and development of oil and gas and geothermal at the Directorate General of Oil and Gas, with the task of conducting research and development, documentation and scientific information, as well as services in the field of oil and gas mining exploitation technology and heat earth. The purpose to identify the extent to wich the relation and influence between climate organization participative, self leadership on innovative behavior as well the job involvement and proactive personality as variable moderating. A method of research used the is method associative where the data used is the data primary and secondary acquired through study literature, interview and questionnaires to the 100 respondents employees on PPPTMGB "Lemigas". and the methods of analysis used is correlation and regression. Research results Participative organizational climate significant influencethe innovative behavior, participative organizational climate as well as the existence of a job involvement as variables moderating significantly influencethe innovative behavior, participative organization climate as well as the existence of a proactive personality as variabel moderating significantly influence the innovative behavior, participative organization climate as well as the existence of a job involvement and proactive personality as variables moderating significantly influencethe innovative behavior,self leadership significantly influence the innovative behavior, participative organization climate, self leadership simultaneously and significantly influence on innovative behavior.
Keywords: Participative Organization climate, Self Leadership, Innovative Behavior,
2
Abstrak
PPPTMGB “Lemigas” adalah merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang penelitian dan pengembangan teknologi minyak dan gas bumi dan panas bumi di lingkungan Direktorat Jendral Minyak dan Gas Bumi, dengan tugas melakukan penelitian dan pengembangan, dokumentasi dan informasi ilmiah, serta pelayanan jasa teknologi dibidang pertambangan minyak dan gas bumi dan pengusahaan panas bumi. Tujuan penelitian ialah untuk mengidentifikasi sejauh mana hubungan dan pengaruh antara Iklim Organisasi Partisipatif, Self Leadership terhadap Perilaku Inovatif serta Keterlibatan Kerja dan Kepribadian Proaktif sebagai variabel moderating. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode asosiatif dimana data yang digunakan adalah data primer dan sekunder yang diperoleh melalui studi literatur, wawancara, dan juga menyebarkan 100 kuesioner kepada responden yaitu karyawan pada PPPTMGB “Lemigas”. Dan metode analisis yang digunakan adalah korelasi dan regresi. Hasil penelitian Iklim Organisasi Partisipatif berpengaruh secara signifikan terhadap Perilaku Inovatif. Iklim Organisasi Partisipatif serta adanya Keterlibatan Kerja sebagai variabel moderating berpengaruh secara signifikan terhadap Perilaku Inovatif. Iklim Organisasi Partisipatif serta adanya Kepribadian Proaktif sebagai variabel moderating berpengaruh secara signifikan terhadap Perilaku Inovatif. Iklim Organisasi Partisipatif serta adanya Keterlibatan Kerja dan Kepribadian Proaktif sebagai variable moderating berpengaruh secara signifikan terhadap Perilaku Inovatif. Self Leadership berpengaruh secara signifikan terhadap Perilaku Inovatif. Iklim Organisasi Partisipatif dengan Self
Leadership berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap Perilaku Inovatif.
Kata Kunci: Iklim Organisasi Partisipatif, Self Leadership, Perilaku Inovatif, Keterlibatan Kerja, dan Kepribadian Proaktif.
PENDAHULUAN
Latar belakangDalam peraturan organisasi atau perusahaan, suatu pengelolaan sumber daya manusia perlu diarahkan pada suatu model yang dapat menarik seluruh potensi sumber daya manusia tersebut bagi kepentingan organisasi atau dengan kata lain pengelolaan sumber daya manusia harus dapat diarahkan pada upaya yang mampu menggali potensi SDM agar dapat memberikan pengaruh yang positif bagi perusahaan atau organisasi
Ada variable yang mempengaruhi perilaku inovatif adalah Iklim organisasi dengan adanya variable moderating yaitu keterlibatan kerja dan kepribadian proaktif karena di dalam organisasi sangat mempengaruhi perilaku inovatif agar dapat memotivasi pegawai dalam memberikan ide-ide baru secara optimal untuk menghasilkan kerja yang baik, serta keterlibatan kerja didukung oleh sarana dan prasarana belum semuanya tertata dengan baik seperti kekurangan peralatan laboratorium, sehingga masih perlu penataan dan penambahan agar dapat dihasilkan kerja yang lebih baik lagi dalam pengembangan dan penelitiannya oleh karena itu pegawai harus dituntut untuk mempunyai inisiatif agar meningkatkan kemampuan dirinya dalam pekerjaan dalam kepribadian proaktif pegawainya.
Self Leadership juga mempengaruhi perilaku inovatif karena kepemimpinannya hanya
mementingkan diri sendiri dan karyawannya hanya terpaku kepada atasannya, seharusnya pegawai juga mampu untuk mempin diri nya sendiri dalam pekerjaan agar mempunya ide-ide kreatif. Salah satu peningkatan dalam perilaku inovatif yang diterapkan oleh perusahaan untuk meghadapi persaingan dalam industri dengan adanya perilaku inovatif yang baik, maka dapat meningkatkan keunggulan kompetitif untuk mampu bersaing didalam Industri pengembangan teknologi minyak dan gas bumi.
IDENTIFIKASI MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang disampaikan, identifikasi masalahnya sebagai berikut : 1. Bagaimanakah pengaruh Iklim Organisasi Partisipatif terhadap Perilaku Inovatif pada
PPPTMGB “Lemigas” ?
2. Bagaimanakah pengaruh Iklim Organisasi Partisipatif terhadap Perilaku Inovatif serta adanya Keterlibatan Kerja sebagai variabel moderating pada PPPTMGB “Lemigas” ?
3. Bagaimanakah pengaruh Iklim Organisasi Partisipatif terhadap Perilaku Inovatif serta adanya Kepribadian Proaktif sebagai variabel moderating pada PPPTMGB “Lemigas” ?
3
4. Bagaimanakah pengaruh Iklim Organisasi Partisipatif terhadap Perilaku Inovatif serta adanya Keterlibatan Kerja dan Kepribadian Proaktif sebagai variabel moderating pada PPPTMGB “Lemigas” ?
5. Bagaimanakah pengaruh Self-Leadership terhadap Perilaku Inovatif pada PPPTMGB “Lemigas” ?
6. Bagaimanakan pengaruh Iklim Organisasi Partisipatif serta Self Leadership terhadap Perilaku Inovatif pada PPPTMGB “Lemigas” ?
TUJUAN PENELITIAN
1. Untuk mengetahui pengaruh Iklim Organisasi Partisipatif terhadap Perilaku Inovatif pada PPPTMGB “Lemigas”
2. Untuk mengetahui pengaruh Iklim Organisasi Partisipatif terhadap Perilaku Inovatif serta adanya Keterlibatan Kerja sebagai variabel moderating pada PPPTMGB “Lemigas”
3. Untuk mengetahui pengaruh Iklim Organisasi Partisipatif terhadap Perilaku Inovatif serta adanya Kepribadian Proaktif sebagai variabel moderating pada PPPTMGB “Lemigas” 4. Untuk mengetahui pengaruh Iklim Organisasi Partisipatif terhadap Perilaku Inovatif serta
adanya Keterlibatan Kerja dan Kepribadian Proaktif sebagai variabel moderating pada PPPTMGB “Lemigas”
5. Untuk mengetahui pengaruh Self-Leadership terhadap Perilaku Inovatif pada PPPTMGB “Lemigas”
6. Untuk mengetahui pengaruh Iklim Organisasi Partisipatif serta Self Leadership terhadap Perilaku Inovatif pada PPPTMGB “Lemigas”
LANDASAN TEORI
Menurut Bal Tastan (2013) Iklim Organisasi Partisipatif adalah persepsi individu mengenai karakteristik suatu organisasi yang mempengaruhi perilaku organisasi dalam peristiwa kebijakan praktik dan prosedur.
Menurut Bal Tastan (2013) dimensi Iklim Organisasi Partisipatif adalah sebagai berikut : 1. Partisipatif lingkungan kerja: adanya kebijakan organisasi dan prosedur di dalam
organisasinya
2. Akses terhadap sumber daya manusia: adanya rekrutmen dan pelatihan. 3. Akses informasi: Transparan dan dapat dipercaya
Menurut Carmeli et al, (2006) dalam Bal Tastan, (2013).Self-Leadership adalah suatu proses dimana karyawan memotivasi dan mengkomunikasikan diri untuk mencapai perilaku dan berakhir pada yang diinginkan
Menurut Carmeli et al, 2006 (Bal Tastan,2013) dimensi Self Leadership sendri, adalah sebagai berikut :
1. Strategi perilaku : percaya diri dan antusias serta tekun dalam pekerjaan. 2. Reward : kesesuaian gaji,promosi jabatan dan mendapat bonus tambahan.
3. Strategi pemikiran konstruktif : melaporkan diri sendiri jika ada kesalahan yang diperbuat dan berani untuk melaporkan orang lain jika ada kesalahan
Menurut Bal Tastan (2013) Keterlibatan Kerja adalah pekerjaan yang melibatkan individu dan memikirkan cara untuk tampil lebih baik, merasa kompeten dan sukses,cenderung untuk membantu orang lain ditempat kerja dan memberikan kontribusi terhadap inovasi dan organisasi.
Menurut Bal Tastan (2013) dimensi Keterlibatan Kerja, adalah sebagai berikut :
1. Merasa kompeten dan sukses: adanya kepercayaan diri dalam bekerja dan memberikan hasil yang memuaskan.
2. Membantu orang lain di tempat kerja: saling membantu dan memberikan penjelasan jika belum menguasai pekerjaan
3. Kontribusi: Usaha kreatif dan saling berkomitmen satu sama lainnya.
Kepribadian menurut Robbins dan Coulter (2009:306) kombinasi karakteristik dari emosi, berpikir, dan pola perilaku yang mempengaruhi seseorang bereaksi terhadap situasi dan berinteraksi dengan orang lain. Sedangkan menurut Griffin dan Moorhead (2010:61) kepribadian adalah relatif stabil secara psikologis yang membedakan satu orang dari yang lain.
4
Menurut Luthans (2006:228) Kepribadian berarti bagaimana orang mempengaruhi orang lain dan bagaimana mereka memahami dan memandang dirinya, juga bagaimana pola ukur karakter dalam dan karakter luar dan interaksi antara manusia-situasi.
Menurut Stephen P. Robbins (2008:144) Kepribadian Proaktif adalah dimana beberapa individu secara aktif berinisiatif untuk memperbaiki keadaan mereka atau menciptakan inisiatif-inisiatif baru disaat individu lain duduk dengan pasif dalam menghadapi berbagai situasi. Individu yang proaktif cenderung Oportunitis, berinisiatif, berani bertindak dan tekun hingga berhasil mencapai perubahan yang berarti. Mereka menciptakan perubahan positif dalam lingkungan tanpa memperdulikan batasan atau halangan. Individu proaktif memiliki perilaku yang banyak diinginkan oleh perusahaan.
Menurut Ertenu (2008) dalam Bal Tastan (2013). Kepribadian Proaktif adalah kecendrungan stabil dan perilaku koseptual terkait dengan kebutuhan daya dan kebutuhan berprestasi yang cenderung membuat perubahan yang konstruktif di lingkungan organisasi
Menurut Ertenu (2008 dalam Bal Tastan,2013) dimensi Kepribadian Proaktif, adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui peluang: untuk meningkatkan hasil pekerjaannya, dan berani bertindak jika mengetahui peluang baru.
2. Kekuatan : Kemampuan dalam melakukan perubahan,dan dapat membuat prestasi yang baik di dalam pekerjaan sehingga dapat bertanggung jawab pada pikiran,perkataan,sikap (attitude) 3. Beradaptasi : Mampu bertahan dengan kondisi lingkungan kerja dan menyusuaikan diri
ditempat kerja
Menurut Van De Van (1986) dalam Bal Tastan (2013).Perilaku Inovatif adalah proses yang lebih kompleks dan mengacu pada kegiatan yang bertujuan untuk mengembangkan,melaksanakan, dan memotivikasi ide-ide. Kreatifitas dan Inovasi adalah dua kata yang sering disebut bersamaan dalam berbagai kajian, karena memiliki hubungan erat dan positif (Reniati, 2013:4-5).
Pada akhirnya dengan strategi inovasi akan memunculkan keunikan produk yang sulit ditiru pesaing. Hubungan antara aktivitas inovasi dengan keunggulan bersaing didasarkan pada empat hal yaitu : (1) inovasi yang sulit ditiru (limitability) akan menjadikan perusahaan unggul di dalam persaingan. Strategi yang kurang baik akan mudah ditiru sehinnga membutuhkan lebih banyak sumberdaya tahan lama dalam keunggulan bersaing. (2) inovasi yang dapat mereflesikan secara akurat terhadap reaksi pasar akan menjadikan perusahaan unggul dalam persaingan, (3) inovasi yang kurang mampu mengeksploitasi karakteristik waktu (timing) pada industri yang relevan akan lebih menjadikan perusahaan unggul, (4). Inovasi yang mendasarkan pada kapabilitas dan teknologi yang mudah digunakan akan menjadikan perusahaan unggul dalam persaingan. (Reniati, 2013:4-5).
Menurut Van De Van (1986 dalam Bal Tastan, 2013) dimensi perilaku inovatif, adalah sebagai berikut :
1. Ide-ide : mencari ide-ide baru dan memperjuangkan ide-ide tersebut ditempat kerja, kemudian melaksanakan ide-ide tersebut.
2. Kreatifitas : mempengaruhi inovasi, memiliki konteks dan struktur kerja.
3. Tindakan : mempromosikan diri atau terlibat dalam pekerjaan sehingga menonjolkan diri di tempat kerja dan membangun legitimasi
PENELITIAN TERDAHULU
Berdasarkan hasil penelitian terdahulu dari Bal Tastan, dalam jurnal “Procedia- social and
behavioral sciences”75 (2013)407-414 dengan judul “The Influences of Participative Organizational Climate and Self-Leadership on Innovative Behavior and the Roles of Job Involvement and Proactive Personality: A Survey in the Context of SMEs in Izmir” penelitian ini ditujukan untuk menganalisis ke
5 variabel tersebut. Dari 100 kuesioneri dari populasi. Iklim Organisasi Partisipatif serta Keterlibatan Kerja dan Kepribadian Proaktif didapat mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Perilaku Inovatif (β=0,190, p=0.000) dan Iklim Organisasi Partisipatif serta Self Leadership didapat mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap perilaku inovatif (β=0,138, p=0.000) Iklim Organisasi Partisipatif dan Self Leadership sebagai variabel independen dan Perilaku Inovatif sebagai variabel dependen serta Keterlibatan Kerja dan Kepribadian Proaktif sebagai variable moderating. Iklim organisasi partisipatif serta keterlinatan kerja dan kepribadian proaktif sebagai variable
moderating mempunyai pengaruh yang kuat (R2=54,5%). Dan mempunyai hubungan yang signifikan
(p= 0,000). Iklim organisasi partisipatif serta Self Leadership sebagai variabel dependen mempunyai pengaruh yang kuat (R2=49,9%). Dan mempunyai hubungan yang signifikan (p= 0,000).
5
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah asosiatif dan metode pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner dengan skala likert (dengan pilihan jawaban sangat setuju sampai sangat tidak setuju). Time horizon yang digunakan adalah cross-sectional dimana pengumpulan data hanya dilakukan sebanyak satu kali pada waktu tertentu. Sampel yang digunakan simple random sampling yaitu cara pengambilan sampel dari anggota populasi secara acak tanpa memperhatikan strata ( tingkatan) dalam anggota populasi tersebut. populasi 133 dengan mengunakan rumus slovin menjadi 100 responden yang merupakan karyawan divisi PPPTMGB “Lemigas”, untuk penelitian ini. Kemudian, Regresi dilakukan untuk menguji pengaruh variabel.
HASIL DAN BAHASAN
Tabel 4.52 Ringkasan Hasil Olah Data
Hubungan Variabel Korelasi Pengaruh Persamaan Regresi Uji Signifikan X1 Y 0,613 (cukup kuat) 37,6% Y = 0,963 + 0,636 X1 Signifikan X1,M1 Y 0,735 (kuat) 54% Y=0,345+0,375X1+0,476 M1 Signifikan X1,M2 Y 0,640 ( kuat) 40,9% Y=0,497+0,504X1+0,230 M2 Signifikan X1,M1,M2 Y 0,738 (kuat) 54,5% Y=0,190+0,336X1+0,452 M1+0,192 M2 Signifikan X2 Y 0,700 (kuat) 49% Y = 0,135 + 0,852 X2 Signifikan X1 X2 Y 0,706 (kuat) 49,9% Y = 0,138 + 0,366 X1 + 0,698 X2 Signifikan
Sumber: Hasil pengelolah data, 2014
Hasil analisis dalam penelitian ini menggunakan program SPSS 20.0 yaitu regresi sederhana, regresi berganda dan regresi moderating di mana hasilnya dapat dilihat dalam bagan sebagai berikut:
6
∑
54%
40,9%
54,5%
37,6%
49,9%
49%
Gambar 4.11 Bagan Pengaruh X1,(M1-M2),X2 Terhadap Y
Sumber: Hasil dari pengolahan data, 2014
KETERANGAN:
1) Iklim Organisasi Partisipatif (X1) berpengaruh secara signifikan terhadap Perilaku Inovatif (Y) sebesar 37,6% pada PPPTMGB “Lemigas”
2) Iklim Organisasi Partisipatif (X1) serta adanya Keterlibatan Kerja (M1) sebagai variabel
moderating berpengaruh secara signifikan terhadap Perilaku Inovatif (Y) sebesar 54% pada
PPPTMGB “Lemigas”
3) Iklim Organisasi Partisipatif (X1) serta adanya Kepribadian Proaktif (M2) sebagai variabel
moderating berpengaruh secara signifikan terhadap Perilaku Inovatif (Y) sebesar 40,9% pada
PPPTMGB “Lemigas”
4) Iklim Organisasi Partisipatif (X1) serta adanya Keterlibatan Kerja (M1) dan Kepribadian Proaktif sebagai variabel moderating berpengaruh secara signifikan terhadap Perilaku Inovatif (Y) sebesar 54,5% pada PPPTMGB “Lemigas”
5) Self Leadership (X2) terhadap Perilaku Inovatif (Y) berpengaruh secara signifikan sebesar 49% pada PPPTMGB “Lemigas”
6) Iklim Organisasi Partisipatif (X1) serta Self Leadership (X2) berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap Perilaku Inovatif (Y) sebesar 49,9% pada PPPTMGB ”Lemigas”
SIMPULAN DAN SARAN
SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dapat ditarik simpulan sebagai berikut:
1. Iklim Organisasi Partisipatif berpengaruh secara signifikan terhadap Perilaku Inovatif pada PPPTMGB “Lemigas”
2. Iklim Organisasi Partisipatif serta adanya Keterlibatan Kerja sebagai variabel moderating berpengaruh secara signifikan terhadap Perilaku Inovatif pada PPPTMGB “Lemigas” 3. Iklim Organisasi Partisipatif serta adanya Kepribadian Proaktif sebagai variabel moderating
berpengaruh secara signifikan terhadap Perilaku Inovatif pada PPPTMGB “Lemigas” 4. Iklim Organisasi Partisipatif serta adanya Keterlibatan Kerja dan Kepribadian Proaktif
sebagai variabel moderating berpengaruh secara signifikan terhadap Perilaku Inovatif pada PPPTMGB “Lemigas”
5. Self Leadership berpengaruh secara signifikan terhadap Perilaku Inovatif pada PPPTMGB
“Lemigas”
6. Iklim Organisasi Partisipatif serta Self Leadership berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap Perilaku Inovatif pada PPPTMGB “Lemigas”
Iklim Organisasi Partisipatif (X1) Self-Leadership (X2)
Perilaku
Inovatif
(Y)
Keterlibatan Kerja (M1) Kepribadian Proaktif (M2)7
SARAN
1. Disarankan pada Iklim organisasi partisipatif diperusahaan perlu ditingkatkan untuk mendapatkan Perilaku Inovatif yang baik, karena indikator dalam pernyataan ini mendapatkan respon terendah dari responden dimana ditemukan bahwa rendahnya perusahaan dalam memberikan informasi kepada karyawan karena diakibatkan banyak karyawan yang tidak mendapatkan informasi pelatihan yang akan dilakukan oleh perusahaan. Maka diharapkan perusahaan mampu mensosialisasikan website yang ada kepada karyawan dan dapat mengembangkan lagi informasi-informasi yang transparan
2. Disarankan pada Keterlibatan Kerja diperusahaan perlu ditingkatkan, karena indikator dalam pernyataan ini mendapatkan respon terendah dari responden dimana ditemukan bahwa rendahnya memperhatikan sikap karyawan diakibatkan karyawan kurang percaya diri dalam pekerjaannya sehingga untuk memberikan penjelasan selalu melibatkan rekan kerja. Maka perusahaan diharapkan memberikan motivasi karyawan melalui gethring atau seminar-seminar.
3. Disarankan pada Kepribadian Proaktif diperusahaan perlu ditingkatkan, karena indikator dalam pernyataan ini mendapatkan respon terendah dari responden dimana ditemukan bahwa rendahnya dalam memperhatikan karyawan karena ada beberapa karyawan yang tidak berprestasi dilingkungan kerja diakibatkan mereka tidak betah didalam lingkungan kerjanya saat ini. Maka diharapkan perusahaan memperhatikan karyawan yang sudah lama masa kerjanya dan memberikan penghargaan atas jasa-jasa nya terhadap perusahaan agar karyawan merasa memiliki terhadap perusahaan dimana dia bekerja.
4. Disarankan pada Self Leadership diperusahaan perlu ditingkatkan, karena indikator dalam pernyataan ini mendapatkan respon terendah dari responden dimana ditemukan bahwa rendahnya dalam memperhatikan tugas dan tanggung jawab setiap karyawan karena gaji yang diterima selama ini tidak sesuai dengan pekerjaan akibatnya karyawan tidak antusias dalam menyelesaikan pekerjaannya tepat waktu. Maka diharapkan perusahaan memperhatikan kesesuaian antara tugas dan tanggung jawab dengan gaji atau imbalan yang diterima oleh karyawan agar, nantinya tidak mengganggu pekerjaan yang ada.
5. Disarankan pada Perilaku Inovatif diperusahaan, karena indikator dalam pernyataan ini mendapatkan respon terendah dari responden dimana ditemukan bahwa rendahnya untuk memperhatikan ide-ide baru dari setiap karyawan karena selama ini ide-ide baru kurang didukung oleh perusahaan sehingga karyawan tidak bisa berpikir kreatif untuk melakukan hal baru yang bertujuan untung meningkatkan inovasi diperusahaan. Perusahaan memperhatikan ide-ide karyawan dan selanjutnya menampung ide-ide tersebut serta memverifikasi ide-ide yang ingin dipakai dan menjelaskan secara transparan.
6. Saran penulis untuk penelitian selanjutnya, disarankan untuk meneliti variabel-variabel lain yang dapat mempengaruhi perilaku inovatif disebuah perusahaan
DAFTAR PUSTAKA
Ardana, I Komang; Mujiati; Ni Wayan; Utama, Utama, I Wayan Mudiartha. (2012) Teori Manajamen Sumber Daya Manusia.-Edisi Pertama- Yogyakarta; Graha Ilmu.
Achmad Kuncoro, Engkos. Dan Riduwan. (2008). Cara menggunakan dan memaknai Analisis Jalur. Bandung : Alfabeta
Arikunto,S. (2004). Dasar- Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.
Bimo, Suseno. (2010). Korelasi Pearson.(ON LINE).Diakses tanggal 6 Juni 2013 pada
http://www.statistikaolahdata.com.
Bohlander, George.,& Scott Snell. (2010). Principles of Human Resource Management, 15th ed. Mason, OH: South Western – Cengage Learning.
Danang Sunyoto,(2013) Teori, kuesioner, dan Proses Analisis Data Prilaku Organisasional; Cet.1-Yogyakarta.
Engkos Achmad Kuncoro dan Riduwan. (2007). Cara Menggunakan Dan Memaknai Analisis Jalur (Path Analysis). Penerbit : ALFABETA, Bandung.
Griffin, W. R., dan Moorhead, G. (2010). Organizational Behavior managing people and organizations. USA. South-Western.
Hasibuan, Melayu S.P.(2008). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Bumi Aksara
Imam Ghozali. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS19, Badan Penerbit Universitas Diponegoro,Semarang.
8
Kadarusman, Dadang. Teori Natural Intelligence Leadership; Cet.1-Jakarta: 2012
Lussier, N Robert, (2005). Human Relations in Organization Applications and skill Building. New York : Mc Graw Hill
Luthans, Fred. (2006). Prilaku organisasi. Edisi 10. Andi, Yogyakarta
Noe, Raymond A, Hollenbeck, Jhon R, Gerhart, Barry., & Wright, Patrick M. (2008). Human Resource Management: Gaining a Competitive Adventage, 6th ed. New York: Mc Graw-Hill Irwin.
Reniati, (2013). Kreativitas organisasi&inovasi bisnis, Bandung: Alfabeta,cv.
Robbins, Stephen P, (2008).Prilaku organisasi, Jilid 1. Jakarta: PT. Indeks Kelompok Gramedia. Robbins, Stephen P. dan Coulter, Mary.(2010). Manajemen (edisi kesepuluh). Jakarta: Erlangga. Santoso, Singgih, (2007), Buku Latihan SPSS Statistik Paramertik, PT Alex Media Komputindo,
Jakarta.
Sekaran, U. (2009), Research Method For Business Metodologi Penelitian untuk Bisnis Buku 1 edisi 4, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Sugiyono. (2007), Metode Penelitian Bisnis, CV. Alfabeta, Yogyakarta. Sugiyono.(2011). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV Alfabeta.
Tjiharjadi, Samuil.(2012) Teori To Be A Great Effective Leader. –Edisi.1. –Yogyakarta: Andi. Wijaya, Toni. (2010). Analisis Multivariat. Yogyakarta: Universitas AtmaJaya
JURNAL :
Secil Bal Tastan, Procedia- social and behavioral sciences. The Influences of Participative
Organizational Climate and Self-Leadership on Innovative Behavior and the Roles of Job Involvement and Proactive Personality: A Survey in the Context of SMEs in Izmir. 75 (2013)
407-419
Mousa A. Al-Saudi - International Business and Management. The Impact of Organizational Climate
upon the Innovative Behavior at Jordanian Private Universities as Perceived by Employees: A Field Study. Vol. 5, No. 2, 2012, pp. 14-27
Collins Badu Agyemang – European Jurnal of Business and Management. Tenureon Organizational
Citizenship Behavior: empirical Study among Ghanaian Banks. European Journal of Business and Management. Vol 5, No 26, 2013
Andhika putra kresnadito, Fajrianti – Jurnal Psikologi dan Organisasi, pengaruh persepsi kepemimpinan transformasional terhadap perilaku inovatif penyiar radio vol.1 no.02, Juni 2012
RIWAYAT PENULIS
Nofita Sari lahir di Tanggerang pada 29 April 1992 Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Manajemen pada