• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. atau yang sering dikenal dengan nama Multi Level Marketing ( MLM ) sejak

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. atau yang sering dikenal dengan nama Multi Level Marketing ( MLM ) sejak"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENDAHULUAN

1.1 Latar

Belakang

Perkembangan paradigma dan perspektif baru sering kali menyebabkan pro dan kontra dalam masyarakat. Salah satu paradigma yang cukup kontroversial dalam dunia marketing adalah bisnis pemasaran jaringan atau yang sering dikenal dengan nama Multi Level Marketing ( MLM ) sejak awal berdirinya bisnis ini telah menjadi perbincangan yang cukup hangat dibicarakan, baik oleh para pengamat ekonomi, pelaku pasar, masyarakat awam maupun mereka yang berkecimpung langsung di dalamnya. Namun seiring dengan perjalanan waktu, bisnis dengan konsep ini mulai mengalami pertumbuhan yang signifikan dengan inovasi pemasaran yang terus terjadi. Penemuan konsep seperti ini merupakan revolusi baru yang mampu memberi ruang gerak untuk pertumbuhan perdagangan dan industri. Revolusi pemasaran MLM menjadi senjata yang cukup ampuh dalam ekspansi bisnis, penjualan, dan strategi pemasaran di era yang super kompetitif saat ini.

Multi Level Marketing ( MLM ) itu sendiri merupakan salah satu sistem pemasaran dengan menjual barang secara langsung ( direct selling ) yang dilakukan dengan memanfaatkan customer sebagai tenaga perantara penyalur barang ke customer lainnya. Namun sejalan dengan perjalanan waktu, sistem pemasaran MLM ini sering kali diidentikan dengan money game karena

(2)

konsep bisnis yang dilakukan cenderung menggunakan skema piramida dimana orang yang bergabung belakangan akan memperoleh pendapatan yang jauh lebih kecil dan mengalami kesulitan dalam mengembangkan bisnisnya.

Permasalahan yang terjadi di dalam bisnis MLM kerap kali muncul ketika ada beberapa pihak yang menerapkan sistem konsep money game pada bisnis MLM. Sehingga penghasilan yang diperoleh oleh para downline secara virtual menjadi pendapatan dari para upline-nya. Selain itu, dengan menggunakan sistem konsep money game ini secara tidak langsung akan merugikan para downline yang baru saja bergabung karena mereka mendapatkan harga produk yang lebih mahal tanpa mendapatkan komisi atau komisi yang didapatkan cenderung tidak sesuai dengan usaha yang telah dilakukan. Sehingga hal ini secara otomatis akan mendorong para anggota baru tersebut berusaha untuk mendapatkan customer baru yang bertujuan untuk mendapatkan komisi guna menutupi kerugian virtual yang telah dialaminya. Lama - kelamaan efek dari sistem ini akan berdampak negatif dan menjadi suatu rantai bisnis sebagai perwujudan usaha pembalasan dendam. Dimana para downline yang baru bergabung akan berusaha mencari korban baru sebagai usaha dalam menutupi kerugian yang telah mereka alami.

Usaha yang dilakukan para downline dan upline untuk mendapatkan calon customer kerap kali dilakukan dengan menggunakan metode hard selling, dimana mereka secara aggresif menawarkan barang atau bisnis MLM ini ke calon customer, bahkan sering kali sifatnya sangat memaksa sampai si calon customer tersebut menyerah dan memutuskan untuk bergabung dengan

(3)

bisnis tersebut atau menggunakan produk yang ditawarkan. Namun terkadang persetujuan si customer untuk bergabung dengan bisnis tersebut atau membeli produk yang ditawarkan bukan dikarenakan memang mereka tertarik dan berminat untuk menekuni bisnis tersebut atau menggunakan produk tersebut, melainkan karena faktor paksaan yang dilakukan oleh orang yang menawarkan MLM tersebut. Rasa tidak enak hati, bosan, hubungan persahabatan, balas jasa, dll hal ini sering kali menjadi faktor pendorong seseorang untuk menerima MLM. Hal ini berdampak sangat negatif pada perusahaan MLM, sampai-sampai keadaan yang saat ini terjadi begitu mendengar kata MLM sebagian besar orang mengambil tindakan preventif dengan memilih untuk menghindari, bahkan membenci orang yang menawarkan produk atau bisnis MLM tersebut, walaupun orang yang menawarkan mempunyai hubungan yang sangat dekat dengan-nya. Hubungan baik yang selama ini terjalin dapat menjadi rusak dalam sesaat oleh karena bisnis MLM ini. Bahkan sampai muncul istilah “MLM dapat merusak persahabatan” karena mereka meyakini bahwa dengan menawarkan sistem MLM berarti orang tersebut sedang berusaha menjerumuskan seseorang untuk menjadi budaknya dimana hasil dari seluruh usaha keras yang dilakukan secara otomatis akan menjadi pendapatan si upline secara virtual.

Menurut data statistik yang diperoleh, 30 – 40 % perekonomian Amerika Serikat berputar di industri Multi Level Marketing. Jepang, Korea, dan Taiwan sudah sekitar 10%. Malaysia, Singapore dan Thailand sekitar 5%. Indonesia, sebagai akibat segelintir orang yang menyalahgunakan strategi

(4)

MLM untuk menipu orang baru mencapai kurang dari 1%. Oleh karena itu, dalam tesis ini peneliti akan berusaha mengetahui perbandingan respon yang ada di masyarakat, serta mengidentifikasikan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pembentukan / perubahan respon masyarakat terhadap MLM, mungkin ada faktor lain selain faktor sistem konsep pemasaran yang membuat bisnis ini dihindari oleh sebagian masyarakat. Kemudian peneliti akan berusaha merumuskan solusi terbaik untuk permasalahan tersebut.

1.2 Rumusan

Masalah

Melalui pengamatan dan diskusi dengan beberapa orang yang menjalankan bisnis MLM dan orang yang pernah ditawarkan bisnis MLM, maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan yang terjadi pada bisnis MLM ini. Permasalahan yang akan dibahas pada tesis ini adalah berkenaan dengan :

1. Apakah respon masyarakat benar - benar negatif terhadap bisnis yang menjalankan konsep sistem pemasaran Multi Level Marketing?

2. Apakah faktor keanggotaan berpengaruh terhadap pembentukan maupun perubahan respon seseorang ?

3. Apakah faktor sistem konsep bisnis berpengaruh terhadap pembentukan maupun perubahan respon seseorang ?

(5)

4. Apakah faktor produk berpengaruh terhadap pembentukan maupun perubahan respon seseorang ?

5. Apakah faktor harga berpengaruh terhadap pembentukan maupun perubahan respon seseorang ?

6. Apakah faktor internal berpengaruh terhadap pembentukan maupun perubahan respon seseorang ?

7. Apakah faktor eksternal berpengaruh terhadap pembentukan maupun perubahan respon seseorang ?

1.3 Ruang Lingkup Pembahasan

Penelitian yang dilakukan memiliki batasan ruang lingkup, sehingga pembahasannya tidak terlalu luas dan umum. Berikut ruang lingkup pembahasan tesis ini:

1. Membahas mengenai respon masyarakat terhadap pelaksanaan bisnis yang menggunakan konsep MLM.

2. Merumuskan faktor – faktor apa saja yang memiliki pengaruh yang sangat signifikan terhadap pembentukan ataupun perubahan respon dengan mengacu pada faktor sistem konsep bisnis, produk, harga, faktor internal, dan faktor eksternal.

3. Menentukan bagaimana cara membangun loyalitas di kalangan masyarakat terhadap bisnis MLM.

(6)

4. Ruang lingkup responden yang mengisi kuisioner secara geografis hanya dalam cakupan wilayah Jakarta.

5. Penelitian tidak mencakup pembahasan mengenai pelaksanaan sistem konsep secara mendetail per perusahaan MLM.

6. Penelitian yang dilakukan berdasarkan pada kasus yang terjadi di negara Indonesia

1.4 Tujuan dan Manfaat

1.4.1 Tujuan research

Tujuan pelaksanaan penelitian ini adalah :

1. Membantu perusahaan dalam mengidentifikasikan faktor-faktor apa saja yang membuat bisnis MLM ini berkonotasi negatif dalam persepsi sebagian masyarakat.

2. Merumuskan strategi pelaksanaan konsep sistem yang cocok digunakan perusahaan dalam menjalankan usahanya.

3. Mengidentifikasikan aspek-aspek apa saja yang dapat dijadikan pedoman dalam membangun loyalitas para customer terhadap perusahaan.

(7)

1.4.2 Manfaat research

Adapun manfaat dilakukannya penelitian ini adalah :

1. Dapat dijadikan pedoman bagi pengusaha bisnis MLM yang sedang mengembangkan usahanya atau yang akan mengembangkan usahanya di Indonesia.

2. Dapat dijadikan sumber informasi bagi para pelaksana bisnis yang

menggunakan sistem konsep MLM, baik yang masih tingkat bawah ( downline ), maupun yang sudah tingkat atas ( upline ) dalam

menjalankan bisnis MLM. Sehingga dalam pelaksanaannya dapat mengetahui kira - kira faktor - faktor apa saja yang menjadi sensitivitas masyarakat yang perlu dihindari.

3. Sebagai bahan acuan ataupun masukan bagi para calon customer yang masih bingung terhadap pelaksanaan bisnis MLM karena selama ini banyak sekali isu-isu yang beredar, baik yang pro dan kontra sehingga terkadang hal tersebut membingungkan masyarakat.

4. Diperoleh gambaran yang cukup jelas mengenai konsep MLM, sehingga sekiranya dapat mengurangi persepsi negatif para customer terhadap bisnis MLM.

5. Meningkatkan loyalitas customer terhadap produk-produk perusahaan yang dipasarkan secara MLM.

6. Sebagai bahan pembelajaran, bagi para mahasiswa yang tertarik dalam dunia marketing karena konsep bisnis MLM ini cukup unik dan mengundang banyak kontroversial.

(8)

1.5 Sistematika

Penulisan

Sistematika penyusunan tesis ini dibagi dalam beberapa bab dan subbab. Dimana masing - masing bab akan menjelaskan pokok bahasan tertentu, sehingga pokok bahasannya dapat dijelaskan secara terarah. Penulisan tesis ini dibagi menjadi lima bab, diantaranya:

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini dijelaskan secara umum dan mendasar mengenai pembuatan tesis ini, seperti faktor - faktor yang menjadi latar belakang penulisan tesis, rumusan masalah, ruang lingkup pembahasan, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi yang digunakan dalam pembuatan tesis ini, serta sistematika penulisannya.

BAB II : LANDASAN TEORI

Bab ini berisi teori - teori yang mendasari pembuatan tesis ini, baik teori - teori umum, maupun teori khusus, diantaranya penjelasan mengenai konsep Multi Level Marketing, yang mendukung penulisan tesis ini. Teori-teori yang diambil biasanya berasal dari buku, jurnal, majalah, koran, maupun referensi Internet, yang nantinya teori tersebut akan menjadi patokan untuk merumuskan suatu permasalahan, sehingga memudahkan dalam menarik suatu solusi dari permasalahan yang dibahas.

(9)

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini berisi pembahasan mengenai kerangka pikir dalam meneliti permasalahan yang dibahas dengan melibatkan penggunaan metodologi, baik metode pengumpulan data, maupun metode analisis.

BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini menjelaskan mengenai keterkaitan antara masalah yang terjadi dengan teori-teori yang mendukung dan dipadukan dengan hasil analisis yang dilakukan.

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini merupakan bab akhir yang mengulas mengenai simpulan dari keseluruhan pembahasan dari tesis ini, serta saran-saran perbaikan yang berguna untuk pengembangan sistem konsep perusahaan ke depannya.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil wawancara dengan pegawai Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Bone Bolango, sarana dan prasarana terbilang belum.. Sehingga

Pengukuran batimetri detail skala 1 : 10.000 menggunakan Echosounder 200 KHz Single Beam tipe Reason Navisound 210 dan side scan sonar untuk mengetahui morfologi dasar laut

Prosedur yang terdapat pada Sistem Pelayanan Prosedur Tambah Daya yang sedang berjalan adalah sebagai berikut:. Pelanggan memberikan ID pelanggan dan daya yang diminta kepada

Dari penelitian hasil yang telah diperoleh pada observasi awal di atas di mana rata-rata keterampilan dasar siswa dalam melakukan tolak peluru sebesar 63.46%

Waktu yang dibutuhkan oleh Hayate dan Kazetora untuk pengaktifkaan sambungan dan pengiriman-penerimaan data adalah 8 detik baik pada arena pertama maupun kedua.. Rata-rata waktu

Tunas-tunas yang terbentuk tersebut berwarna hijau dengan pertumbuhan sempurna (Gambar 3), sedangkan pada eksplan kalus embrionik hasil persilangan antara jeruk siem x

Pembuatan perangkat lunak dengan cara kerja sistem dimulai ketika sensor loop mendeteksi mobil yang tepat berada diatas kawat lilitan, data dari sensor itu dikirim ke

Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh perceived ease to use dan subjective norm terhadap intention to use dengan perceived usefulness