18 3.1 Metodologi Penelitian
Bab ketiga ini adalah untuk menguraikan objek penelitian, alat, tata cara penelitian dan data yang akan dikaji serta cara analisis yang dipakai dan sesuai dengan diagram alir/ flow chart yang telah dibuat. Untuk menentukan suatu permasalahan, pengumpulan data baik dari perusahaan maupun dari buku-buku panduan, melakukan penelitian berdasarkan data yaitu perumusan masalah, tujuan penelitian, pengumpulan data, pengolahan data, analisa dan pembahasan, kesimpulan dan saran. Penelitian ini dilakukan di perusahaan kontruksi CV Adi Jaya Utama.
3.2 Diagram Alir Metodologi Penelitian
Diagram alir atau flow chart digunakan untuk memudahkan pembaca dalam memahami metodologi penelitian yang dilakukan peneliti dari awal sampai akhir ditunjukan pada gambar 3.1
3.3 Deskripsi Metodologi Penelitian
Berikut akan dijelaskan bagaimana proses penelitian yang akan dilakukan mulai awal sampai selesai. Deskripsi dari metodologi penelitian ini adalah sebagai berikut : 3.3.1 Studi lapangan
Studi awal yang dilakukan peneliti untuk mengetahui latar belakang dan kondisi perusahaan, gambaran umum dari sistem yang ada di perusahaan, dan permasalahan yang terjadi di perusahaan. Studi lapangan dilakukan untuk memperoleh informasi atau data-data yang dibutuhkan dalam penelitian.
3.3.2 Studi Pustaka
Tahapan yang dilakukan peneliti untuk memperoleh teori-teori yang mendukung penelitian dan digunakan untuk menyelesaikan permasalahan. Untuk tahapan ini dilakukan dengan membaca buku, jurnal, karya ilmiah maupun penelitian tugas akhir mengenai pemilihan supplier dengan menggunakan metode AHP dan TOPSIS.
Mulai
Studi Lapangan Studi Pustaka
Identikasi Masalah
Perumusan Tujuan
Pengumpulan Data
Data Skunder
Penentuan kriteria dalam pemilihan
supplier
Perhitungan bobot dengan AHP
Perhitungan preferensi dengan menggunakan TOPSIS
Pemilihan supplier terbaik
Analisa dan Pembahasan
Kesimpulan dan Saran
Selesai Kesimpulan dan Saran
Analisa dan Pembahasan Tahap pengolahan data
Tahap pengumpulan data Tahap Identifikasi Masalah
Data Primer
Konsisten
ya Tidak
3.3.3 Identifikasi Masalah
Dari beberapa studi yang dilakukan, peneliti melakukan perumusan masalah sesuai dengan permasalahan yang ada pada perusahaan. Dalam langkah ini diketahui permasalahan yang sedang dihadapi perusahaan adalah kurang akuratnya dalam memilih supplier beton eser seperti yang sudah dijelaskan pada sub bab rumusan masalah di BAB I .
3.3.4 Perumusan Tujuan
Dalam perumusan tujuan ini, peneliti memiliki target mengenai pemilihan
supplier bahwasanya pemilihan supplier bukan hanya terkait harga murah dan
kualitas barang bagus tapi juga diperhatikan dari segi yang lain seperti kualitas pelayanan, efesiensi pengiriman, ketepatan spesifikasi barang yang dipesan dan lain – lain.
3.3.5 Tahap Pengumpulan Data 3.3.5.1 Pengumpulan Data
Berdasarkan sumber diperolehnya data pada penelitian ini, maka data dibagi ke dalam dua jenis, yaitu data primer dan data sekunder:
a) Data primer
Data primer merupakan data yang diperoleh peneliti langsung dari sumbernya tanpa adanya perantara. Adapun data primer yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu :
• Kriteria dan sub-kriteria pemilihan supplier, data tersebut didapat dari diskusi yang dilakukan kepada staff bagian administrasi yang bertanggung jawab dalam pengadaan beton eser dan beberapa kriteria dan sub-kriteria yang diusulkan peneliti diambil dari penelitian terdahulu.
• Tingkat kepentingan kriteria dan sub-kriteria penilaian supplier, data yang diambil peneliti melalui pengisian kuisioner kepada staff bagian administrasi dan direktur. b) Data sekunder
Data sekunder merupakan data yang diperoleh peneliti secara tidak langsung. Data sekunder yang dibutuhkan peneliti dalam penelitianya adalah data nama para
supplier, jenis barang yang dikirim dan standar kualitas. Data sekunder membantu
3.3.5.2 Penentuan kriteria
Pada tahapan ini, dalam mengidentifikasi kriteria – kriteria dan sub kriteria yang digunakan dalam pemilihan supllier merupakan hasil dari kesepakatan dengan bagian administrasi melalui diskusi dan usulan peneliti. Hasil kesepakatan dari peneliti dan bagian administrasi mengenai kriteria dapat digunakan untuk pertimbangan dalam pemilihan supplier. Dari beberapa sumber diatas yang ada pada tabel 2.4 terkait kriteria yang digunakan oleh peneliti terdahulu, tabel dibawah ini adalah kriteria yang digunakan oleh peneliti berdasarkan kesepakatan dengan bagian administrasi perusahaan dan beberapa usulan kriteria dari peneliti yang telah disetujui oleh pihak administrasi perusahaan yang dianggap cocok digunakan di CV Adi Jaya Utama. Berikut ini adalah tabel kriteria-kriteria dan sub kriteria dalam pemilihan supplier di CV Adi Jaya Utama terkait permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1 Kriteria Pemilihan Supplier
No Kriteria Sub Kriteria
Sumber
Toleransi ukuran (Q1)
Perusahaan
1 Quality (Q)
Prosentase produk bagus (Q2)
Perusahaan
Harga (C1) Perusahaan
Cara pembayaran (C2) Perusahaan
2 Cost (C)
Diskon (C3) Perusahaan
Ketepatan waktu pengiriman (D1)
(wicaksono,
Rahman, & Tantrika) 2014 Ketepatan jumlah pengiriman
(D2)
(wicaksono,
Rahman, & Tantrika) 2014
3 Delivey (D)
No Kriteria Sub Kriteria
Sumber Kemudahan dalam pengajuan
klaim (WC1)
(wicaksono, Rahman, & Tantrika) 2014 4 Warranties And Claim Policies (WC)
Jaminan atau garansi yang diberikan (WC2)
(taufik, sumantri, & tantrika)
Komunikasi dengan
pelanggan (A1)
(Pujawan, 2010)
5 Attitudes (A)
Keterbukaan kritik (A2) (wicaksono, Tantrika) 2014 Rahman, & Kelengkapan dokumen (Dt1) (taufik, sumantri, & tantrika) 6
Management And
Organization
(Dt) Purchase invoice (Dt2) (Merry, ginting, & Marpaung) 2014
Keterangan mengenai kriteria dan sub kriteria yang digunakan dalam pemilihan supplier : kriteria
1. Quality: bahan baku yang dibeli sesuai dengan spesifikasi dan standart yang telah ditetapkan perusahaan.
2. Cost: pengeluaran ongkos terkait dengan harga barang yang akan dibeli. Hal ini terkait dalam pengeluaran biaya akan mendapatkan potongan harga dalam pembelian bahan baku dalam kuantitas besar.
3. Delivery: terkait dengan pengiriman sesuai dengan waktu yang ditentukan, serta ketepatan jumlah pemesanan yang telah disepakati, dan penambahan biaya transportasi pengiriman barang.
4. Warranties And Claim Policies: jaminan dan kemudahan dalam terjadi klaim pada barang yang tidak sesuai permintaan demi kelancaran kemitraan kerja jangka panjang. 5. Attitudes: sikap supplier jika terjadi komplain dari perusahaan mengenai barang yang
telah dikirim.
6. Management And Organization: kelengkapan surat-surat dari supplier terkait bahan baku yang dikirim. Hal ini guna pengecekan kesesuaian harga serta kepercayaan terhadap performa supplier.
Sub kriteria
1. Toleransi ukuran : kemampuan supplier mengirim barang dengan toleransi ukuran yang kecil dari ukuran seharusnya.
2. Prosentase produk bagus : kemampuan supplier mengirim barang berapa banyak yang bagus (tidak berkarat)
3. Harga produk: harga mahal atau murah menjadi salah satu faktor penentu perusahaan dalam menentukan suatu keputusan membeli atau tidak.
4. Cara pembayaran: cara pembayaran yang dilakukan oleh perusahaan dapat dilakukan dengan sistem tunai, kredit, dan dibayar mundur.
5. Diskon: potongan harga yang diberikan pihak supplier kepada perusahaan karena banyaknya jumlah pemesanan ataupun karena langganan.
6. Ketepatan waktu pengiriman: Kemampuan supplier untuk mengikuti jadwal yang telah ditetapkan adalah kriteria utama untuk pemilihan pengiriman yang tepat waktu maka akan menjamin kelancaran jadwal proyek.
7. Ketepatan jumlah pengiriman: kemampuan supplier dalam mengirim pesanan apakah sudah sesuai dengan jumlah pesanan yang diminta oleh perusahaan karena kuantitas berhubungan dengan bagian proyek dalam memenuhi target proyek.
8. Biaya transportasi: penambahan biaya pengiriman karena menggunakan kendaraan
supplier untuk mengirim ke gudang ataupun langsung ke proyek.
9. Kemudahan dalam pengajuan klaim : bagaimana kemampuan supplier menanggapi jika terjadi klaim pada barang yang dikirim ke perusahaan.
10. Memberikan jaminan atau garansi : bagaimana kemampuan supplier memberikan jaminan atau garansi terhadap barang yang dikirim.
11. Komunikasi dengan pelanggan : hal penting dalam suatu hubungan kerja antara
supplier dengan pelanggan, karena setiap orang mempunyai pemikiran dan sifat yang
berbeda dalam penerimaan informasi dalam berkomunikasi. Oleh karena itu komunikasi yang baik antara supplier dengan pelanggan pada saat barang dipesan dan sesudah dipesan akan menentukan kerja sama jangka panjang.
12. Keterbukaan kritik : keterbukaan dalam menghadapi kritik terhadap pelayanan atau barang yang telah dikirim ke pada perusahaan.
13. Kelengkapan dokumen: perusahaan akan melihat kelengkapan surat-surat, dokumen, dan sertifikasi.
14. Purchase invoice: kesesuaian tagihan sesuai dengan kesepakatan harga yang disepakati.
3.3.6 Tahap Pengolahan Data
3.3.6.1 Perhitungan Bobot Kriteria Menggunakan AHP
Pada tahap ini, setelah kriteria diidentifikasi untuk digunakan dalam pemilihan
supplier, selanjutnya adalah menentukan bobot kriteria dan sub-kriteria dengan
menggunakan metode AHP dan akan dilakukan uji konsistensi terhadap kriteria dan sub-kriteria yang telah ditentukan dengan metode AHP, jika konsisten maka penilaian kriteria dikatakan valid untuk memilih calon supplier.
3.3.6.1.1 Perhitungan Preferensi
Pada tahap ini, peneliti akan melakukan pengolahan data yang sudah dikumpulkan sebelumnya. Data tersebut akan diolah dengan menggunakan metode TOPSIS. Berikut langkah – langkah pengerjaan dengan menggunakan metode TOPSIS :
• Penentuan kategori kriteria menentukan manakah yang merupakan kategori kriteria less is better ataukah greater is better. Jika less is better maka masuk dalam kategori kriteria biaya dan sebaliknya.
• Menghitung normalisasi matriks kriteria melakukan proses normalisasi penilaian dari kriteria manfaat/biaya dengan membuat matriks normalisasi.
• Matriks keputusan ternormalisasi terbobot membuat matriks ternormalisasi dari kriteria dan bobot dari kriteria tersebut. Pada bagian ini pembobotan sub-kriteria yang telah dilakukan menggunakan dengan metode AHP dimasukkan untuk memperoleh nilai matrik terbobot (menggunakan persamaan 12) selanjutnya digunakan untuk mencari nilai ideal positif dan nilai ideal negatif.
• Jarak solusi ideal positif dan ideal negatif melakukan perhitungan solusi ideal positif dan negatif (menggunakan persamaan 13 sampai dengan persamaan 15). Solusi ideal positif yaitu jumlah dari seluruh nilai terbaik yang dapat dicapai untuk setiap kriteria, sedangkan solusi ideal negatif yaitu seluruh nilai terburuk yang dicapai untuk setiap atribut.
• Nilai preferensi alternatif supplier atau koefisien kedekatan menghitung nilai dari preferensi untuk setiap calon supplier (menggunakan persamaan 16). Hasil dari perhitungan ini akan menjadi perbandingan dengan hasil metode lain.
3.3.6.1.2Pemilihan Supplier Terbaik
Pada tahapan ini, dari hasil perhitungan menggunakan metode TOPSIS akan dipilih supplier berdasarkan nilai preferensi tertinggi. Maka calon supplier yang telah ditentukan berdasarkan nilai preferensi tertinggi melalui perhitungan dengan menggunakan TOPSIS dapat digunakan sebagai pertimbangan perusahaan dalam pemilihan supplier.
3.3.7 Tahap Analisa Dan Pembahasan
Di tahapan ini, peneliti akan menganalisa hasil dari pembobotan criteria dan sub-kriteria menggunakan AHP yang digunakan dalam pengukuran preferensi dengan metode TOPSIS. Hasil dari perhitungan dengan metode TOPSIS adalah perankingan supplier terbaik.
3.3.8 Kesimpulan Dan Saran
Pada tahap ini, peneliti akan menarik kesimpulan berdasarkan perhitungan dengan menggunakan metode AHP sebagai pembobotan kriteria dan metode TOPSIS sebagai pemilihan supplier dimana nilai preferensi tertinggi adalah yang terpilih sebagai calon supplier. Peneliti juga akan memberikan saran terkait pemilihan supplier terhadap perusahaan dan peneliti selanjutnya.