• Tidak ada hasil yang ditemukan

LIKUIDASI PERSEKUTUAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "LIKUIDASI PERSEKUTUAN"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

LIKUIDASI PERSEKUTUAN 1

LIKUIDASI PERSEKUTUAN

Persekutuan memiliki jangka waktu yang telah ditetapkan yang tercantum pada perjanjian persekutuan yang disahkan oleh notaris. Pada umunya masa berakhirnya adalah tiga tahun.

Dalam kurun tiga tahun maka persekutuan akan mengalami pembubaran (dissolution) dan likuidasi (liquidation). Proses likuidasi didampingi oleh akuntan dan kemudian hak pihak- pihak yang terlibat oleh persekutuan seperti, sekutu, kreditor, pelanggan, supplier serta pihak lainnya yang memiliki hubungan dengan persekutuan.

Disosiasi, Pembubaran, Terminasi dan Likuidasi Persekutuan Pengunduran diri (disosiasi)

Merupakan konsep hukum dari mundurnya sekutu karena : 1. Sekutu meninggal

2. Sekutu mengundurkan diri secara sukarela (pensiun) 3. Adanya keputusan pengadilan karena :

a. Sekutu melanggar perjanjian persekutuan

b. Sekutu terlibat dalam tindakan yang melanggar hukum yang secara signifikan berakibat negatif bagi persekutuan

c. Sekutu menjadi debitur dan bangkrut

d. Sekutu individual tidak mampu melaksanakan tugasnya berdasarkan perjanjian persekutuan

Tidak semua disosiasi meyebabkan persekutuan bubar, sering terjadi kemudian sekutu baru masuk sebagai anggota untuk menggantikan kepentingan sekutu lama atau dengan melakukan investasi.

(2)

LIKUIDASI PERSEKUTUAN 2 Pembubaran (dissolution)

Merupakan peristiwa pengakhiran persekutuan yang disebabkan oleh : 1. Sekutu lama mengundurkan diri

2. Persekutuan didirikan dengan batas waktu tertentu atau tujuan tertentu 3. Terjadinya pelanggaran hukum

4. Adanya keputusan pengadilan yang menyatakan bahwa : a. Persekutuan tidak sesuai dengan tujuannya

b. Seorang sekutu terlibat dalam perbuatan yang menyebabkan kerugian pada persekutuan

c. Kondisi yang tidak memungkinkan persekutuan dilanjutkan secara praktik.

Terminasi (Winding Up) dan Likuidasi (Liquidation)

Terminasi dan likuidasi persekutuan dimulai setelah pembubaran persekutuan. Persekutuan tetap beroperasi untuk tujuan khusus yaitu proses penghentian bisnis. Terdapat beberapa proses likuidasi

1. Penagihan piutang, termasuk piutang sekutu 2. Konversi aset nonkas menjadi kas

3. Pembayara kewajiban persekutuan

4. Distribusi saldo neto yang tersisa kepada sekutu dalam bentuk kas sesuai proporsi kepentingan modal

5. Jika perjanjian persekutuan tidak memberikan rasio likuidasi khusus, maka laba atau rugi yang terjadi selama proses likuidasi disistribusikan berdasarkan rasio laba dan rugi normal yang digunakan selama operasi persekutuan.

Pinjaman dari sekutu

Liabilitas terhadap sekutu atas pinjaman yang dilakukan kepada persekutuan memiliki status yang sama dengan liabilitas persekutuan kepada pihak kreditor. Jadi tidak diperbolehkan untuk meghapus piutang sekutu dengan menggunakann akun modal sekutu.

Defisit akun modal sekutu

(3)

LIKUIDASI PERSEKUTUAN 3 Tiap sekutu akan memiliki akun modal defisit yang harus dikontribusikan kepada persekutuan untuk memulihkan defisit tersebut.

Laporan realisasi dan likuidasi persekutuan

Laporan ini merupakan dasar pembuatan ayat jurnal untuk mencatat likuidasi. Laporan ini menyajikan pengaruh lukuidasi terhadap akun-akun laporan posisi keungan persekutuan dalam bentuk kertas kerja.

Likuidasi lumsum

Likuidasi lumsum merupakan proses likuidasi di mana seluruh aset dikonversikan menjadi kas dalam waktu yang sangat pendek, kreditor dibayar dan pembayaran tunggal secara lumsum dilakukan kepada para sekutu atas kepentingan modalnya.

Realisasi Aset

Realisasi aset merupakan cara untuk menjual aset yang dimiliki persekutuan agar mendapatkan kas. Persekutuan dapat menjual asetnya dibawah harga pasar agar dapat memperoleh kas atau uang tunai secara cepat. Piutang ditagih oleh perusahaan, dan seringkali agar pelanggan cepat membayar piutangnya perusahaan memberikan diskon.

Alternatif lain adalah perusahaan dapat menjual piutangnya ke perusahaan anjak piutang.

Hasil dari penjualan aset kemudian digunakan untuk membayar liabilitas persekutuan, jumlah yang tersisa barulah kemudian dibayarkan kepada sekutu dalam bentuk tunai sesuai dengan distribusi likuidasi tiap sekutu.

Beban sekutu

Proses likuidasi melibatkan beberapa beban seperti biaya hukum, biaya pelepasan usaha, biaya iklan dan biaya lainnya. Beban ini dialokasikan ke akun modal para sekutu dalam rasio laba rugi.

(4)

LIKUIDASI PERSEKUTUAN 4 Contoh :

Persekutuan ABC di likuidasi pada tanggal 1 Mei 2015, Pada tahun 2014, mereka menyesuaikan distribusi laba berdasarkan kontribusinya masing-masing. A: 40%; B: 40% dan C:20%. Laporan posisi keuangan pada tanggal 1 Mei 2015 adalah sebagai berikut :

Pada umumnya terdapat tiga kasus dalam melakukan likuidasi persekutuan : 1. Persekutuan solven dan tidak ada defisit dalam akun modal sekutu

Pada tanggal 1 Mei 2015, berdasarkan laporan posisi keuangan Persekutuan ABC, maka aset non kas dijual seharga Rp 80.000.000,00.

Pada tanggal 20 Mei 2015 Kreditor dibayar sebesar Rp 42.000.000,00

Pada tanggal 30 Mei 2015 sisa kas sebesar Rp 48.000.000,00 didistribusikan kepada para sekutu.

(5)

LIKUIDASI PERSEKUTUAN 5 Mohon diperhatikan :

a. Saldo sebelum likuidasi dipeorleh dari neraca saldo pada tanggal 1 Mei 2015 b. Kerugian akibat penjualan aset non kas sebesar Rp 10.000.000,00 diperoleh

dari, nilai buku sebesar Rp 90.000.000,00 dan harga penjualan sebesar Rp 80.000.000,00

c. Persekutuan wajib membayarkan seluruh liabilitasnya kepada kreditor dengan menggunakan kas yang dimiliki.

d. Sisa kas yang dimiliki kemudian dibagikan kepada para sekutu sebagai pengembalian modal tiap sekutu.

e. Saldo pasca likuidasi harus 0 yang menandakan bahwa seluruh akun telah ditutup dan persekutuan melikuidasi persekutuan secara sepenuhnya dan operasional dan pembukuan persekutuan ditutup.

Ayat jurnal untuk mencatat likuidasi persekutuan adalah : 15 Mei 2015

Jurnal untuk mencatat realisasi seluruh aset non kas dengan distribusi kerugian sebesar Rp 10.000.000,00. Distribusi menggunakan rasio laba rugi

A : Rp 10.000.000,00 x 40% : Rp 4.000.000,00 B : Rp 10.000.000,00 x 40% : Rp 4.000.000,00 C : Rp 10.000.000,00 x 20% : Rp 2.000.000,00

(6)

LIKUIDASI PERSEKUTUAN 6

Kas Rp 8.000.000,00

Modal A Rp 4.000.000,00 Modal B Rp 4.000.000,00 Modal C Rp 2.000.000,00

Aset Non kas Rp 90.000.000,00

20 Mei 2015

Jurnal untuk mencatat kepada kreditor Liabilitas Rp 42.000.000,00

Kas Rp 42.000.000,00

30 Mei 2015

Jurnal untuk mencatat pembayaran modal kepada sekutu

Modal A Rp 30.000.000,00 Modal B Rp 6.000.000,00 Modal C Rp 12.000.000,00

Kas Rp 48.000.000,00

2. Persekutuan solven dan ada defisit dalam akun modal sekutu

Defisit dalam akun modal dapat terjadi apabila saldo kredit dalam akun modal sekutu terlampau rendah untuk untuk dapat menanggung kerugian.

Penyebab defisit dapat diatasi melalui salah satu dari dua cara berikut ini :

a. Sekutu menginvestasikan kas atau aset alin untuk mengeleminasi defisit modal.

b. Defisit modal sekutu didistribusikan kepada sekutu yang lain berdasarkan rasio pembagian laba dan rugi yang dihasilkan.

Tambahan informasi :

a. Laporan keuangan pribadi ketiga sekutu adalah sebagai berikut :

(7)

LIKUIDASI PERSEKUTUAN 7 Berdasarkan data di atas, secara pribadi A dan B solven sedangkan B insolven.

b. Pada tanggal 15 Mei 2015, Aset nonkas persekutuan dijual seharga Rp 35.000.000. Kerugian akibat penjualan aset nonkas dialokasikan ke modal setiap sekutu.

c. 20 Mei 2015, Kreditor persekutuan dibayar sebesar Rp 42.000.000,00.

d. Bayu secara pribadi insolven, maka defisit modal bayu sebesar Rp 12.000.000,00 harus dialokasikan kepada sekutu yang solven.

e. 30 Mei 2015, sisa uang tunai sebesar Rp 4.000.000,00 didistribusikan kepada para sekutu sebagai pembayaran lumsum.

Langkah laporan realisasi dan likuidasi persekutuan adalah sebagai berikut :

1) Aset non kas dijual dan mendapatkan kas sebesar Rp 35.000.000,00. Persekutuan mengalami kerugian karena penjualan jauh dibawah nilai buku sebesar Rp

(8)

LIKUIDASI PERSEKUTUAN 8 90.000.000,00. Kerugian sebesar Rp 55.000.000,00 dialokasikan kepada tiap sekutu sesuai dengan persentase laba dan rugi yang telah ditetapkan

A : Rp 55.000.000,00 x 40% : Rp 22.000.000,00 B : Rp 55.000.000,00 x 40% : Rp 22.000.000,00 C : Rp 55.000.000,00 x 20% : Rp 11.000.000,00

Akibat kerugian tersebut, bayu mengalami kerugian sebesar Rp 12.000.000,00. Karena B secara pribadi insolven,maka A dan C harus menanggungnya. A menanggung sebesar Rp 8.000.000,00 dan C sebesar Rp 4.000.000,00

A : Rp 12.000.000,00 x 40/60 : Rp 8.000.000,00 C : Rp 12.000.000,00 x 20/60 : Rp 4.000.000,00

2) Pembayaran liabilitas kepada kreditor dengan menggunakan kas yang tersedia

Kas : Rp 10.000.000,00

Penjualan aset non kas : Rp 35.000.000,00 kas yang tersedia Rp 45.000.000,00

3) A dan C menanggung kerugian B akibat kerugian penjualan aset non kas, karena secara pribadi B adalah insolven

4) Karena menanggung kerugian B, maka C mengalami kerugian sebesar Rp 1.000.000,00, sehingga C harus menyetorkan dari keuangan pribadinya sebesar kerugian tersebut.

5) Pembayaran sekaligus diberikan kepada Aldi dengan kredit modal Rp 4.000.000,00 6) Saldo pasca likuidasi harus 0 yang menandakan bahwa seluruh akun telah ditutup dan

persekutuan melikuidasi persekutuan secara sepenuhnya dan operasional dan pembukuan persekutuan ditutup.

3. Persekutuan insolven dan defisit timbul dalam akun modal sekutu Tambahan informasi :

a. Laporan keuangan pribadi ketiga sekutu adalah sebagai berikut :

(9)

LIKUIDASI PERSEKUTUAN 9 Berdasarkan data di atas, secara pribadi A dan B solven sedangkan B insolven.

b. Pada tanggal 15 Mei 2015, Aset nonkas persekutuan dijual seharga Rp 20.000.000. Kerugian akibat penjualan aset nonkas dialokasikan ke modal setiap sekutu.

c. 20 Mei 2015, Kreditor persekutuan dibayar sebesar Rp 42.000.000,00.

Langkah laporan realisasi dan likuidasi persekutuan adalah sebagai berikut :

1) Aset non kas dijual dan mendapatkan kas sebesar Rp 20.000.000,00. Persekutuan mengalami kerugian karena penjualan jauh dibawah nilai buku sebesar Rp 90.000.000,00. Kerugian sebesar Rp 70.000.000,00 dialokasikan kepada tiap sekutu sesuai dengan persentase laba dan rugi yang telah ditetapkan

A : Rp 70.000.000,00 x 40% : Rp 28.000.000,00 B : Rp 70.000.000,00 x 40% : Rp 28.000.000,00 C : Rp 70.000.000,00 x 20% : Rp 14.000.000,00

Akibat kerugian tersebut, bayu mengalami kerugian sebesar Rp 18.000.000,00. Karena B secara pribadi insolven,maka A dan C harus menanggungnya. A menanggung sebesar Rp 8.000.000,00 dan C sebesar Rp 4.000.000,00

A : Rp 18.000.000,00 x 40/60 : Rp 12.000.000,00 C : Rp 18.000.000,00 x 20/60 : Rp 6.000.000,00

(10)

LIKUIDASI PERSEKUTUAN 10 2) Pembayaran liabilitas kepada kreditor dengan menggunakan kas yang tersedia

Kas : Rp 10.000.000,00

Penjualan aset non kas : Rp 20.000.000,00 kas yang tersedia Rp 30.000.000,00

kas yang dimiliki tidak cukup untuk membayar kreditor, sehingga diselesaikan dahulu kerugian tiap sekutu

3) A dan C menanggung kerugian B akibat kerugian penjualan aset non kas, karena secara pribadi B adalah insolven

4) Karena menanggung kerugian B, maka A dan C mengalami kerugian sebesar Rp 6.000.000,00, sehingga A dan C harus menyetorkan dari keuangan pribadinya sebesar kerugian tersebut.

5) A dan C menyetorkan masing masing sejumlah Rp 6.000.000,000 sehingga persekutuan memiliki kas Rp 42.000.000,00 yang digunakan untuk membayarkan liabilitas.

6) Saldo pasca likuidasi harus 0 yang menandakan bahwa seluruh akun telah ditutup dan persekutuan melikuidasi persekutuan secara sepenuhnya dan operasional dan pembukuan persekutuan ditutup.

(11)

LIKUIDASI PERSEKUTUAN 11 Likuidasi Bertahap

Merupakan likuidasi yang secara umum memerlukan beberapabulan dalam penyelesaiannya dan mencakup permbayaran periodik atau cicilan/bertahap kepada para sekutunya selama proses likuidasi.

Ilustrasi

Tambahan informasi :

1) Data keuangan secara pribadi

2) Penjualan aset nonkas dilakukan setiap tgl 15 pada bulai Mei, Juni dan Juli

3) 20 Mei 2015, kreditor dibayar sejumlah Rp 42.000.000,00

4) Para sekutu sepakat mengelola cadangan kas selama proses likuidasi untuk membanyar beban likuidasi

(12)

LIKUIDASI PERSEKUTUAN 12 5) Para sekutu sepakat untuk mendistibusikan kas yang terjadi pada setiap akhir bulan

yaitu 31 Mei dan 30 juni, distribusi kas final pada 31 Juli 2015

(13)

LIKUIDASI PERSEKUTUAN 13 Daftar Pustaka

Beams, Floyd.A.,&Anthony, Joseph H.(2018). Advanced Accounting, 13th Ed, Pearson Education Limited

Baker, Richard E., dkk, 2016. Akuntansi Keuangan Lanjutan Persepektif Indonesia Buku 2. Edisi 2. Salemba Empat.

Christensen, E. Theodore., Cotrell M. David., Baker, Richard E. (2010). Advanced Financial Accounting , 10th Edition, Mc Graw Hill

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK). (2015), IAI.

Referensi

Dokumen terkait