Wihandaru Sotya Pamungkas
Manajemen Kas & Surat Berharga
186
I
I
X
X
.
.
M
M
a
a
n
n
a
a
j
j
e
e
m
m
e
e
n
n
K
K
a
a
s
s
d
d
a
a
n
n
S
S
u
u
r
r
a
a
t
t
B
B
e
e
r
r
h
h
a
a
r
r
g
g
a
a
1
1
.
.
P
P
e
e
n
n
d
d
a
a
h
h
u
u
l
l
u
u
a
a
n
n
1
1
.
.
1
1
.
.
M
M
o
o
t
t
i
i
f
f
M
M
e
e
m
m
e
e
g
g
a
a
n
n
g
g
K
K
a
a
s
s
a. Motif transaksi. Kas diperlukan untuk memenuhi
kebutuhan transaksi.
b. Motif berjaga-jaga. Kas diperlukan untuk berjaga-jaga
menghadapi ketidakpastian di masa mendatang.
c. Kebutuhan di masa mendatang. Kebutuhan kas bisa
meningkat pada saat ada kejadian-kejadian tertentu di
masa mendatang.
d. Saldo kas minimal (compensating balances). Bank sering
mensyaratkan saldo minimal di rekening perusahaan di
Wihandaru Sotya Pamungkas
Manajemen Kas & Surat Berharga
187
1
1
.
.
2
2
.
.
M
M
a
a
n
n
a
a
j
j
e
e
m
m
e
e
n
n
K
K
a
a
s
s
A
Addaa ttigiga a hhalal kketetikika a mmeennggeleloollaa kkasas::
a. Mempercepat pemasukan kas.
b. Memperlambat pengeluaran kas.
c. Memelihara saldo kas yang optimal.
Dengan mempercepat pemasukan kas, dan
memperlambat pengeluaran kas diharapkan cash availability
(ketersediaan kas) akan meningkat.
Semakin besar ketersediaan kas (atau kas yang bisa
dipegang oleh perusahaan), semakin baik untuk perusahaan,
karena siklus kas (cash conversion cycle) yang kecil akan
Wihandaru Sotya Pamungkas
Manajemen Kas & Surat Berharga
188
2
2
.
.
M
M
e
e
m
m
p
p
e
e
r
r
c
c
e
e
p
p
a
a
t
t
P
P
e
e
m
m
a
a
s
s
u
u
k
k
a
a
n
n
K
K
a
a
s
s
d
d
a
a
n
n
M
M
e
e
m
m
p
p
e
e
r
r
l
l
a
a
m
m
b
b
a
a
t
t
P
P
e
e
n
n
g
g
e
e
l
l
u
u
a
a
r
r
a
a
n
n
K
K
a
a
s
s
2
2
.
.
1
1
.
.
M
M
e
e
m
m
p
p
e
e
r
r
c
c
e
e
p
p
a
a
t
t
P
P
e
e
m
m
a
a
s
s
u
u
k
k
a
a
n
n
K
K
a
a
s
s
a. Penjualan tunai. Cara ini tentunya merupakan cara yang
paling langsung. Dengan penjualan tunai (tanpa piutang)
akan segera memperoleh kas.
b. Potongan kas (Cash discount). Potongan kas ditujukan
untuk mempercepat pembayaran piutang oleh
pembeli/ pelanggan perusahaan.
c. Desentralisasi pusat penerimaan pembayaran. Misal
pelanggan tersebar secara geografis, dan pelanggan
mempunyai kebiasaan menggunakan pos-wesel sebagai
alat pembayaran, atau cek pribadi pada negara maju.
Untuk mempercepat perjalanan uang tersebut,
Wihandaru Sotya Pamungkas
Manajemen Kas & Surat Berharga
189
2
2
.
.
2
2
.
.
M
M
e
e
m
m
p
p
e
e
r
r
l
l
a
a
m
m
b
b
a
a
t
t
P
P
e
e
n
n
g
g
e
e
l
l
u
u
a
a
r
r
a
a
n
n
K
K
a
a
s
s
a. Pembelian dengan kredit. Pembelian dengan kredit
berarti supplier mendanai lebih dulu pembelian yang
dilakukan oleh perusahaan. Perusahaan mempunyai
kesempatan menunda pengeluaran kas.
b. Memanfaatkan float. Float merupakan selisih perbedaan
saldo bank dengan saldo kas perusahaan.
c. Menggunakan draft. Draft merupakan tanda bayar yang
harus diotorisasi oleh pihak perusahaan untuk kemudian
dibayarkan. I stilah kas bon sering digunakan.
d. Pembayaran Secara Sentral. Dalam cara ini, setiap
tagihan yang datang ke cabang perusahaan akan
diserahkan ke pusat untuk dimintakan otorisasi. Setelah
pusat memberikan otorisasi, baru kemudian diserahkan
lagi ke cabang dan kemudian bisa dibayarkan.
e. Cek dibayar pada hari tertentu. Cek bisa dipakai untuk
Wihandaru Sotya Pamungkas
Manajemen Kas & Surat Berharga
190
2
2
.
.
3
3
.
.
A
A
n
n
a
a
l
l
i
i
s
s
i
i
s
s
M
M
a
a
n
n
f
f
a
a
t
t
a
a
t
t
d
d
a
a
n
n
B
B
i
i
a
a
y
y
a
a
u
u
n
n
t
t
u
u
k
k
M
M
e
e
m
m
p
p
e
e
r
r
c
c
p
p
a
a
t
t
a
a
t
t
a
a
u
u
m
m
e
e
m
m
p
p
e
e
r
r
l
l
a
a
m
m
b
b
a
a
t
t
A
A
l
l
i
i
r
r
a
a
n
n
K
K
a
a
s
s
Analisis manfaat-biaya bisa digunakan untuk
memutuskan apakah alternatif mempercepat atau
memperlambat aliran kas sebaiknya dilakukan atau tidak.
Alternatif akan dilakukan jika manfaatnya lebih besar
dibandingkan dengan biayanya. Manfaat bisa dihitung sebagai
biaya bunga yang bisa diperoleh jika perusahaan memegang
kas.
3
3
.
.
M
M
e
e
n
n
e
e
n
n
t
t
u
u
k
k
a
a
n
n
S
S
a
a
l
l
d
d
o
o
K
K
a
a
s
s
O
O
p
p
t
t
i
i
m
m
a
a
l
l
Perusahaan diharapkan memegang saldo kas yang
optimal, yaitu saldo kas yang bisa menjaga likuiditas
perusahaan, tetapi juga bisa menjaga produktivitas
perusahaan.
Wihandaru Sotya Pamungkas
Manajemen Kas & Surat Berharga
191
C = Saldo kas optimal yang akan kita cari
i = Tingkat bunga
T = Total kebutuhan kas dalam satu periode
b = Biaya order kas
3
3
.
.
1
1
.
.
M
M
o
o
d
d
e
e
l
l
P
P
e
e
r
r
s
s
e
e
d
d
i
i
a
a
a
a
n
n
K
K
a
a
s
s
(
(
M
M
o
o
d
d
e
e
l
l
B
B
a
a
u
u
m
m
o
o
l
l
)
)
Untuk menghitung saldo kas optimal, kita perlu
mengetahui biaya yang berkaitan dengan penyimpanan kas.
Setelah itu kita bisa meminimalkan biaya tersebut. Dengan
kata lain, tujuan dari model ini adalah menghitung saldo kas
yang optimal, yaitu saldo kas yang bisa meminimalkan total
biaya transaksi.
T
Tototalal bbiaiayya a ttrraannsasakksisi ttererddiririi ddarari i dduuaa ititemem::
a. Biaya simpan: merupakan biaya kesempatan (opportunity
cost) yang muncul karena perusahaan memegang kas
(bukan surat berharga) atau biaya kesempatan adalah
pendapatan bunga yang tidak bisa diperoleh karena
b. Biaya transaksi: biaya transaksi dihitung dari biaya yang
harus dikeluarkan ketika manajer keuangan menjual surat
berharga atau biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh
kas.
Wihandaru Sotya Pamungkas
Manajemen Kas & Surat Berharga
192
B
lebih tinggi
Æ
biaya transaksi akan lebih kecil.Jika saldo kas optimal kecil
Æ
perusahaan akansemakin sering mengisi kas
Æ
semakin tinggi biaya transaksipengadaan kas, tetapi biaya simpan semakin kecil, karena
Wihandaru Sotya Pamungkas
Manajemen Kas & Surat Berharga
193
CCoonnttoohh
Perusahaan Panca Warna meperkirakan pengeluaran kas
secara keseluruhan untuk tahun yang akan datang sebesar
Rp5.400.000,-. Untuk memenuhi kebutuhan kas tersebut
perusahaan akan menjual surat berharga secara periodik.
Return yang diperoleh dari surat berharga 12% per tahun dan
biaya transaki sebesar Rp.40,- per transaksi.
Hitunglah:
a. Transaski yang optimal dengan menggunakan model
persediaan (model Baumol).
b. Rata-rata cash balance
c. Frekuensi transaksi dalam satu tahun
P
Peennyyeelleessaaiiaann
a. Transaksi yang optimal
Kebutuhan kas (T) = 5.400.000
Biaya transaksi (b) = 40
i
bT
2
C
=
C = [(2 x 40 x 5.400.000)/(0,12)](1/ 2) = 60.000
Jadi transaksi yang optimal = Rp60.000,-
b. Rata-rata cash balance = [ 60.000]/
2 = Rp30.000,-
c. Frekuensi transaksi dalam satu tahun =
[ 5.400.000]
/[ 60.000] = 90 kali
Wihandaru Sotya Pamungkas
Manajemen Kas & Surat Berharga
194
3
3
.
.
2
2
.
.
M
M
o
o
d
d
e
e
l
l
R
R
a
a
n
n
d
d
o
o
m
m
A
A
l
l
u
u
r
r
a
a
n
n
K
K
a
a
s
s
Jika ketidakpastian aliran kas cukup besar, maka model
persediaan kas (model Baumol) tidak bisa digunakan lagi.
Untuk itu digunakan model Miller-Orr, mengasumsikan saldo
aliran kas harian yang bersifat random, tidak konstan seperti
pada model Baumol.
b = Biaya transaksi merubah kas/ surat berharga
δ
2= Varians aliran kas bersih harian
i = Tingkat bunga harian pada surat berharga
C = Saldo kas optimal yang akan kita cari
Wihandaru Sotya Pamungkas
Manajemen Kas & Surat Berharga
195
LLaannggkkaahh--lalannggkkahah mmenengghihittuunng g sasallddo o kkasas
d
denengganan mmenengggguunanakkanan mmooddelel MiMilllleerr--OrOrrr::
a. Menentukan batas minimal, apakah 0 atau jumlah
tertentu yang menjadi jumlah minimal yang aman
(minimum safety).
Wihandaru Sotya Pamungkas
Manajemen Kas & Surat Berharga
196
b. Menghitung standar deviasi aliran kas harian. Standardeviasi bisa dihitung dengan menggunakan data historis
aliran kas bersih harian.
c. Menentukan tingkat bunga harian.
d. Memperkirakan biaya transaksi pembelian/ penjualan
surat berharga.
C
Coonnttoohh
Marjuki seorang pengusaha mebel mengamati ternyata
pengeluaran kas setiap hari bersifat acak. Deviasi standar kas
harian ditaksir Rp5.000.000,-. Kas yang tidak dipergunakan
dapat diinvestasikan pada saham dengan return per bulan
1,1% . Biaya transaksi untuk menjual obligasi ditaksir sebesar
Rp100.000,- per transaksi. Perusahaan menetapkan batas
minimal kas sebesar Rp5.000.000,-. Manajer tersebut ingin
menerapkan model Miller-Orr untuk pengelolaan kas
Hitunglah:
a. Berapa jumlah obligasi yang harus dijual pada saat saldo
kas mencapai Rp5.000.000,-
b. Batas maksimal saldo kas perusahaan
c. Berapakah rata-rata saldo kas peruahaan.
Wihandaru Sotya Pamungkas
Manajemen Kas & Surat Berharga
197
PPeennyyeelleessaaiiaann::
a. Jumlah obligasi yang harus dijual (Z)
Biaya transaksi per transaksi (b) = Rp100.000,-
b. Batas maksimal saldo kas perusahaan (H)
Z
3
H
=
+ Saldo minimal
H = [ 3 x 17.227.800] + 5.000.000 = Rp56.683.400,-
c. Saldo kas rata-rata (C)
( )
3
Z
4
C
=
+ Saldo minimal
C = [(4x17.227.800)/3] + 5.000.000 = Rp27.970.400,-
Wihandaru Sotya Pamungkas
Manajemen Kas & Surat Berharga
198
3
3
.
.
3
3
.
.
S
S
i
i
n
n
k
k
r
r
o
o
n
n
i
i
s
s
a
a
s
s
i
i
P
P
e
e
n
n
g
g
e
e
l
l
u
u
a
a
r
r
a
a
n
n
d
d
a
a
n
n
P
P
e
e
m
m
a
a
s
s
u
u
k
k
a
a
n
n
K
K
a
a
s
s
m
m
e
e
l
l
a
a
l
l
u
u
i
i
A
A
n
n
g
g
g
g
a
a
r
r
a
a
n
n
K
K
a
a
s
s
Optimalisasi saldo kas bisa dilakukan dengan
menggunakan anggaran kas. Dalam anggaran kas, manajer
keuangan akan memperkirakan kas masuk dan kas keluar di
Wihandaru Sotya Pamungkas
Manajemen Kas & Surat Berharga
199
mengurangkan kas keluar terhadap kas masuk. Jika saldo kasyang diperoleh lebih besar dari target saldo kas, maka
perusahaan sudah harus bersiap-siap mencari alternatif
investasi kelebihan kas tersebut.
Sebaliknya, jika saldo kas yang diperoleh ternyata lebih
kecil dari target saldo kas, maka perusahaan harus bersiap-siap
mencari alternatif untuk memperoleh kas tambahan, misal dari
pinjaman jangka pendek.
C
Coonnttoohh SSooaall 11
PT Merah Delima mengamati tentang pengeluaran kas
setiap hari perussahaan dia bekerja relatif konstan.
Pengeluaran per bulan rata-rata Rp.600.000.000,- kalau kas
tersebut dibelikan obligasi setiap bulan akan memperoleh
keuntungan 1% . Biaya transaksi setiap kali transaksi
Rp.40.000,-.
Hitunglah:
a. Jumlah obligasi yang seharusnya dijual kalau
b. Rata-rata cash balance jika saldo kas minimal
Rp20.000.000,-
c. Jika ada perobahan kebijakan saldo kas minimal menjadi
Rp50.000.000,-, apakah perobahan kebijakan tersebut
benar.
Wihandaru Sotya Pamungkas
Manajemen Kas & Surat Berharga
200
PPeennyyeelleessaaiiaann::
a. Jumlah obligasi yang seharusnya dijual (C)
Kebutuhan kas per bulan (T) = Rp.600.000.000,-
Biaya transaksi per transaksi (b) = Rp.40.000,-
Return (i) = 1% per bulan = 0,01
i
bT
2
C
=
C = [(2 x 40.000 x 600.000.000)/(0,01)](1/ 2) = 69.282.000
Wihandaru Sotya Pamungkas
Manajemen Kas & Surat Berharga
201
b. Rata-rata cash balance = (69.282.000 + 20.000.000)/2
= Rp44.641.000,-
c. Jika ada perobahan kebijakan kas minimal menjadi
Rp50.000.000,-
b. Saldo kas minimal Rp20.000.000,-
Biaya saldo kas minimal = (0,01) x (20.000.000)
Rp200.000,-Biaya transaksi =
[(600.000.000)/(69.282.000)] x (40.000)
Rp346.410,-Biaya penyimpanan = [(69.282.000)/(2)] x (0,01)
Rp346.410,-Jumlah
c. Saldo kas minimal Rp.50.000.000
Biaya saldo kas minimal = (0,01) x (50.000.000)
Rp500.000,-Biaya transaksi =
[(600.000.000)/(69.282.000)] x (40.000)
Rp346.410,-Biaya penyimpanan = [(69.282.000)/(2)] x (0,01)
Rp1.192.820,-Wihandaru Sotya Pamungkas
Manajemen Kas & Surat Berharga
202
Contoh SSooaall 22PT I ntan Gemerlap memiliki pola pengeluaran kas setiap
hari bersifat acak. Deviasi standar kas harian ditaksir
Rp12.000.000,-. Kas yang tidak dipergunakan dapat
diinvestasikan pada saham dengan return per tahun 11% .
Biaya transaksi untuk menjual obligasi ditaksir sebesar
Rp.240.000,- per transaksi. Perusahaan menetapkan batas
minimal kas = Rp.10.000.000,-. Manajer tersebut ingin
menerapkan model Miller-Orr untuk pengelolaan kas
perusahaan. Asumsi 1 tahun = 360 hari.
Hitunglah:
a. Berapa jumlah obligasi yang harus dijual pada saat saldo
kas mencapai Rp.8.000.000,-.
b. Batas maksimal saldo kas perusahaan.
Wihandaru Sotya Pamungkas
Manajemen Kas & Surat Berharga
203
PPeennyyeelleessaaiiaann::
a. Jumlah obligasi yang harus dijual (Z).
Biaya transaksi per transaksi (b) = Rp240.000,-
Deviasi standar (
δ
) = Rp12.000.000,-b. Batas maksimal saldo kas perusahaan (H)
c. Saldo kas rata-rata (C)
( )
3
Z
4
C
=
+ Saldo kas minimal
C = [(4x24.510.550)/3] + 8.000.000 = Rp40.680.733,-
Wihandaru Sotya Pamungkas
Manajemen Kas & Surat Berharga
205
D
D
a
a
f
f
t
t
a
a
r
r
P
P
u
u
s
s
t
t
a
a
k
k
a
a
Brigham, Eugene F. dan Philip R. Davis (2004), 8th Edition,
I ntermediate Financial Management, Thompson South Western, USA.
Hanafi, Mamduh M. (2008), Edisi 1, Manajemen Keuangan, BPFE, Yogyakarta.
Husnan, Suad (1998), Edisi 4, Kumpulan Soal dan
Penyelesaiannya Manajemen Keuangan Teori dan Penerapan, BPFE, Yogyakarta.