• Tidak ada hasil yang ditemukan

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Tipe Data dan Sumber Data 4.3. Metode Pengumpulan Data

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Tipe Data dan Sumber Data 4.3. Metode Pengumpulan Data"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

27 IV METODE PENELITIAN

4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di perusahaan Natalia Nursery. Perusahaan ini merupakan perusahaan pribadi yang memiliki dua lahan budidaya yaitu di Desa Tapos, Kecamatan Tenjolaya dan di Desa Sukajadi, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor. Pemilihan dilakukan secara purposive dengan pertimbangan bahwa lokasi tersebut cocok untuk daerah penanaman krisan dengan ketingian tempat 600 – 700 m di atas permukaan laut dan suhu rata – rata yang mencapai C. Pada tahun 1990-an terdapat sekitar tujuh perusahaan tanaman hias yang mengusahakan budidaya krisan di daerah Tenjolaya dan Tamansari, Natalia Nursery merupakan salah satu perusahaan yang masih bertahan dalam mengusahakan krisan hingga saat ini. Sehingga ingin diketahui risiko produksi apa saja yang sering dialami dan manajemen risiko yang sudah dilakukan oleh perusahaan. Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2012 hingga Juli 2012. 4.2. Tipe Data dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer yang digunakan antara lain data produksi selama empat siklus produksi mulai tahun 2011 hingga 2012, luas areal kebun, dan kendala yang pernah dihadapi dalam menjalankan usaha dalam beberapa periode terakhir yang diperoleh melalui observasi dan wawancara langsung dengan manajer dan karyawan perusahaan, serta data-data pendukung dari perusahaan.

Data sekunder yang diperlukan dalam penelitian ini antara lain data historis perusahaan, data produksi krisan secara umum, dan data mengenai peranan subsektor pertanian dalam PDB yang dapat diperoleh dari studi literatur berbagai buku, skripsi, internet, dan instansi terkait seperti Departemen Pertanian, Direktorat Hortikultura, dan Badan Pusat Statistik.

4.3. Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan diskusi dengan supervisor, manajer produksi, serta karyawan di perusahaan tersebut untuk dapat memperoleh informasi mengenai analisis risiko produksi yang pernah dihadapi perusahaan serta manajemen risiko yang telah dilakukan

(2)

28 oleh perusahaan tersebut. Teknik observasi dilakukan untuk melakukan pengamatan pada kegiatan usaha yang dilakukan oleh perusahaan Natalia Nursery.

4.4. Metode Pengolahan Data

Pengolahan data yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu dengan analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis kualitatif dilakukan melalui pendekatan deskriptif untuk mengetahui gambaran umum mengenai keadaan perusahaan dan manajemen risiko yang dilakukan oleh perusahaan. Selanjutnya dilakukan analisis kuantitatif dengan mengidentifikasi sumber – sumber risiko untuk mengetahui besar risiko dengan menggunakan variance, standard deviation, dan coefficient

variation. Selanjutnya memetakan risiko pada peta risiko (Kountur, 2008). Setelah

diketahui dimana letak risiko tersebut pada peta risiko, selanjutnya adalah memilih strategi yang sesuai untuk dapat mencegah atau mengurangi dampak maupun probabilitas dari risiko tersebut.

4.4.1. Analisis Kuantitatif

Analisis risiko meliputi analisis risiko pada kegiatan usaha spesialisasi dan diversifikasi krisan tipe spray dan standard. Analisis kuantitatif yang dilakukan pada penelitian ini berdasarkan pada pengukuran penyimpangan melalui pengukuran statistik. Ukuran – ukuran yang dapat digunakan dalam pengukuran penyimpangan ini antara lain ragam (variance), simpangan baku (standard deviation), dan koefisien variasi (coefficient variation).

1) Analisis Risiko pada Kegiatan Usaha Spesialisasi a. Peluang (Probability)

Peluang adalah kemungkinan terjadinya suatu peristiwa yang dapat ditentukan berdasarkan pengalaman dan faktor – faktor yang mempengaruhi variabel yang akan dihitung nilai peluangnya. Nilai peluang ditentukan dengan mengamati kejadian yang sudah terjadi. Pengukuran nilai peluang dapat diperoleh dari frekuensi kejadian yang dibagi dengan periode waktu selama kegiatan berlangsung, secara sistematis dapat ditulis :

(3)

29 Dimana:

f = Frekuensi kejadian T = Periode waktu produksi

Pada penelitian ini peluang yang dihitung adalah kemungkinan terjadinya risiko produksi dalam budidaya krisan pada usaha yang dilakukan di perusahaan Natalia Nursery.

b. Nilai Harapan (Expected Return)

Nilai harapan adalah jumlah dari nilai – nilai yang diharapkan terjadi peluang masing – masing dari suatu kejadian tidak pasti. Nilai harapan merupakan besaran perolehan yang diperkirakan atau diharapkan akan didapatkan kembali dalam melakukan kegiatan usaha. Nilai ini dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam pengambilan keputusan untuk melanjutkan kegiatan usaha. Penyelesaian pengambilan keputusan yang mengandung risiko dapat dilakukan dengan menggunakan Expected return. Adapun rumus expected return dituliskan dapat dituliskan sebagai berikut :

∑ ∑ Dimana :

E = Expected return = Peluang suatu kejadian

= Return ( Produksi) c. Variance

Pengukuran variance merupakan penjumlahan selisih kuadrat dari

return dengan expected return dikalikan dengan peluang setiap kejadian.

Nilai variance dapat menunjukkan bahwa semakin kecil nilai variance maka semakin kecil penyimpangannya, sehingga semakin kecil pula risiko yang dihadapi suatu kegiatan usaha.

Berikut rumus untuk mencari nilai variance :

Dimana :

(4)

30 = Peluang dari suatu kejadian 1, 2, 3, … ( dimana 1 = kondisi tertinggi,

2 = normal, 3 = terendah) = Return

= Expected return

d. Standard Deviation

Pengukuran nilai standard deviation melalui akar kuadrat dari nilai

variance. Nilai standard deviation menunjukkan interpretasi dari risiko yang

dihadapi suatu usaha. Jika nilai standard deviation semakin kecil maka risiko yang dihadapi juga semakin kecil. Rumus standard deviation dapat dituliskan : √ Dimana : = Standard deviation = Variance e. Coefficient Variation

Nilai coefficient variation diukur dari rasio standar deviasi (standard

deviation ) dengan return yang diharapkan ( expected return ) yang secara

matematis dapat dituliskan sebagai berikut : CV = Dimana :

CV = Coefficient variation = Standard deviation

= Expected return

Semakin kecil nilai koefisien varian (coefficient variation ) maka semakin rendah risiko yang dihadapi oleh suatu kegiatan usaha.

2) Analisis Risiko pada Usaha Diversifikasi

Kegiatan usaha diversifikasi juga tidak terlepas dari risiko usaha. Diversifikasi adalah salah satu upaya untuk meminimalisasi risiko yang ada. Risiko yang dihadapi disebut dengan risiko portofolio. Untuk mengukur risiko portofolio dapat dilakukan dengan menghitung variance gabungan dari beberapa kegiatan usaha atau aset. Diversifikasi yang dilakukan perusahaan adalah dengan cara diversifikasi produk yaitu krisan tipe standard dan krisan tipe spray. Berdasarkan informasi dari perusahaan,

(5)

31

fraction portofolio yang digunakan pada masing-masing komoditas yakni 50

persen untuk komoditas krisan tipe standard dan 50 persen untuk krisan tipe spray. Namun untuk krisan tipe standard yang diusahakan pada lahan Tenjolaya hanya sekitar 20 persen, sedangkan selebihnya diusahakan pada lahan budidaya di kecamatan Tamansari. Sehingga untuk fraksi portofolio komoditas krisan yang diusahakan pada lahan Tenjolaya menjadi 80 persen untuk tipe krisan spray dan 20 persen untuk krisan tipe standard.

Jika investasi digunakan untuk dua aset maka variance gabungan dapat dituliskan sebagai berikut :

Dimana :

= Variance portofolio untuk investasi aset i dan j = Covariance antara investasi aset i dan j

k = Fraction portofolio pada investasi aset i sebesar 80 persen krisan tipe spray

(1-k) = Fraction portofolio pada investasi aset j sebesar 20 persen krisan tipe standard

Covariance antara kedua aktiva i dan j dihitung dengan menggunakan

persamaan berikut :

Dimana :

= Nilai koefisien korelasi diantara aset i dan j

Nilai koefisien korelasi investasi aset i dan j ( ) mempunyai nilai maksimum positif satu (+1) dan minimum negatif satu (-1). Beberapa kemungkinan korelasi diantara dua aset diantaranya adalah sebagai berikut : 1. Nilai koefisien korelasi positif satu (+1) mempunyai arti bahwa

kombinasi dari dua aset i dan j selalu bergerak bersama-sama (searah). 2. Nilai koefisien korelasi negatif satu (-1) mempunyai arti bahwa

kombinasi dari dua aset i dan j selalu bergerak berlawanan arah.

3. Nilai koefisien korelasi sama dengan nol (0) mempunyai arti bahwa kombinasi dari dua aset i dan j tidak ada hubungan satu dengan yang lain.

Sedangkan besar expected return pada usaha diversifikasi daat dihitung dengan rumus :

(6)

32 Er p = ki Er i + kj Er j

Dimana :

Er p = Expected return gabungan

ki = fraction portofolio krisan spray sebesar 80 persen kj = fraction portofolio krisan standar sebesar 20 persen Er i = Expected return krisan spray

Er j = Expected return krisan standar 4.4.2. Analisis Manajemen Risiko

Analisis manajemen risiko yang dilakukan yaitu dengan mengelompokkan sumber – sumber risiko ke dalam peta risiko yang terdiri dari ukuran dampak dan probabilitas dari masing – masing sumber risiko tersebut. Pengukuran dampak dan probabilitas risiko yang dilakukan menggunakan metode aproksimasi dengan menggunakan expert opinion melalui pendekatan Delphy.

Expert opinion merupakan suatu metode dimana seorang ahli dalam

suatu bidang diminta pendapatnya mengenai dampak dan probabilitas suatu risiko. Sementara itu metode Delphy merupakan suatu metode dimana beberapa orang ahli diminta pendapat mengenai dampak dan probabilitas dari suatu risiko yang kemudian pendapat dari ahli tersebut diberikan kepada ahli lainnya tanpa memberitahukan identitas dari ahli sebelumnya. Pengukuran ini dilakukan dengan melakukan perhitungan atas kemungkinan dampak yang terjadi pada suatu sumber risiko. Secara umum formulasi yang dapat digunakan untuk menghitung dampak risiko dengan metode ini yaitu :

1) Menghitung perkiraan kehilangan produksi (Kp) akibat sumber risiko Kp = x B

Dimana :

x = Perkiraan persentase kehilangan produksi akibat suatu sumber risiko (persen)

B = Jumlah bibit yang diusahakan selama satu tahun, diasumsikan semua bibit 100% menjadi tanaman, sehingga jumlah 1.820.000 bibit dibagi 10 agar satuan menjadi ikat (1 ikat = 10 tanaman/tangkai)

2) Menghitung besarnya dampak risiko produksi Dm = Kp P

(7)

33 Dimana :

Dm = Besarnya dampak suatu sumber risiko (Rp) Kp = Perkiraan hilangnya produksi (tangkai)

P = harga produk krisan, yaitu Rp 13.000 per ikat untuk krisan spray dan Rp 15.000 per ikat untuk krisan standar.

Pengukuran probabilitas suatu risiko dilakukan secara kualitatif dengan menggunakan nilai perkiraan yang diperoleh dari hasil wawancara kepada pihak perusahaan terkait. Hal ini dikarenakan tidak tersedianya data hostoris terkait risiko tersebut. Langkah selanjutnya setelah pengukuran dampak dan probabilitas risiko adalah dengan melakukan pemetaan risiko. 4.4.3. Pemetaan Risiko

Menurut Kountur (2008), peta risiko adalah gambaran tentang posisi risiko pada suatu peta dari dua sumbu yaitu sumbu vertikal yang menggambarkan probabilitas dan sumbu horizontal yang menggambarkan dampak. Probabilitas risiko dibagi menjadi dua bagian yaitu besar dan kecil, begitupun dengan dampak risiko yang dibagi dua menjadi besar dan kecil. Batas antara besar kecilnya dampak risiko dan probabilitasnya didapatkan berdasarkan hasil wawancara dengan pihak perusahaan. Risiko dengan probabilitas di atas batas yang ditentukan oleh perusahaan dianggap sebagai risiko dengan probabilitas besar, sedangkan jika di bawahnya maka dianggap sebagai risiko dengan probabilitas kecil. Begitu juga dengan dampak risiko yang terjadi di atas batas yang ditentukan oleh perusahaan dianggap sebagai risiko dengan dampak besar dan jika dampak risiko kurang dari batas tersebut maka dianggap sebagai risiko berdampak kecil. 4.5. Definisi Operasional

1. Peluang (P) merupakan frekuensi kejadian setiap kondisi dibagi dengan periode waktu selama kegiatan berlangsung.

2. Expected return adalah jumlah dari produksi yang diharapkan.

3. Variance dari return merupakan penjumlahan selisih kuadrat dari return dengan Expected return dikalikan dengan peluang dari setiap kejadian. 4. Return yang digunakan berdasarkan produksi perusahaan

(8)

34 6. Coefficient variation diukur dari rasio standard deviation dengan return

yang diharapkan (expected return).

7. Covariance merupakan hasil perkalian nilai korelasi antara dua aset dengan standar deviasi masing- masing aset.

8. Diversifikasi merupakan suatu kebijakan untuk menyalurkan modal ke arah berbagai macam investasi dengan tujuan menekan risiko.

9. Siklus produksi merupakan periode tanam yang dimulai dari penanaman hingga panen selama tiga sampai empat bulan.

10. Produktivitas potensial merupakan produktivitas krisan ideal menurut Dirjen Hortikultura yaitu sebesar 64 tangkai/ .

11. Satu ikat krisan potong berjumlah sepuluh tangkai dengan harga Rp 13.000 per ikat untuk krisan tipe spray dan Rp 15.000 per ikat untuk krisan tipe standard.

Referensi

Dokumen terkait

Pada proses penyortiran di kapal purse seiner, metode penyortiran yang dilakukan adalah dengan memisahkan ikan yang bermutu baik (tujuan pabrik) dan ikan yang bermutu

Skizogoni banyak terjadi pada organ dalam (hati, limpa, dan sumsum tulang) dan kelainan patologis pada organ tersebut sering ditandai dengan adanya pigmen malaria yang dideposit

Praktikum terhadap sampel hiu paus yang telah dilakukan menggunakan metode ekstraksi chelex dan dilanjutkan dengan kegiatan PCR (polymerasi Chain Reaction) dan

Berdasarkan hasil penelitian d iatas ma ka pelatihan menggunakan rope jump sela ma 20 detik dengan metode interval training 1 : 5 tidak me miliki pengaruh yang

Penelitian ini dapat menambah pengetahuan tentang pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran Osborn dan pengaruhnya terhadap kemampuan berpikir kreatif

Pada penelitian ini diperoleh hasil bahwa penampilan gigi anterior berdasarkan Aesthetic Component dari IOTN memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keadaan

Terakhir, Warga Kampung Tepi Sungai ini dapat mengurangi biaya transportasi, kemacetan di kota dan polusi transportasi Dan tetap diperlukan pengembangan lanjutan

Berdasarkan pada hasil pengumpulan data yang telah dilakukan, hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: a) bentuk-bentuk aktivitas di dalam kegiatan independent