1 A. Latar Belakang Masalah
Islam adalah agama dakwah, yaitu agama yang menugaskan umatnya untuk menyebarkan dan menyiarkan Islam kepada seluruh umat manusia sebagai rahmat bagi seluruh alam. Islam dapat menjamin terwujudnya kebahagiaan dan kesejahteraan di dunia dan ahkirat.(Shaleh, 1977 : 11)
Untuk mewujudkan hal tersebut maka diperlukan kwalitas para da’i atau kwalitas lembaga-lembaga dakwah yang mengorganisir dan mencetak para da’i melainkan harus dilengkapi dengan beberapa syarat atau faktor lain. Diantara syarat yang sangat diperlukan ialah kwalitas para da’i dan keikhlasan dalam menyampaikan atau menyiarkan dakwah serta menggunakan metode yang sesuai dengan obyek yang didakwahi. Bukan hal yang berlebihan apabila dikatakan bahwa sukses tidaknya suatu dakwah, suatu perbaikan masyarakat banyak bergantung pada pemimpin atau pada pelaksana dakwah atau da’i. (Helmi, 1986 : 49)
Lebih-lebih di zaman modern di mana pesoalan manusia yang semakin kompleks, di samping fisik dan mental hendaknya dilengkapi dengan berbagai ilmu pengetahuan dan pengalaman yang erat hubungannya dengan masalah yang timbul di masyarakat. Misalnya dengan ilmu sosial,
sejarah, ekonomi, politik dan pengalaman lain yang erat hubungannya dengan kehidupan sekarang. (Syukir, 1983 : 66)
Kyai adalah pendiri dan pimpinan sebuah pesantren, yang sebagian muslim terpelajar telah membaktikan hidupnya demi Allah serta menyebar luaskan dan memperdalam ajaran-ajaran dan pandangan Islam melalui kegiatan pendidikan. (Ziemek, 1986 : 131)
Kyai merupakan elemen yang paling esensial dari suatu pesantren.
Sudah sewajarnya bahwa pertumbuhan suatu pesantren semata-mata tergantung kepada kemampuan pribadi Kyainya. (Dhofier, 1982 : 55)
Dari sinilah sangat diperlukan tokoh Ulama’ atau Kyai yang memiliki kharisma yang tinggi yaitu pemimpin yang ideal yang dapat memimpin, membimbing, mempengaruhi dan mengontrol pikiran, perasaan dan tingkah laku umat dalam menuju keberhasilan dan cita-cita dakwah.
(Sanwar, 1986 : 108)
Sebagaimana diketahui bahwa dalam pembinaan mental agama terhadap remaja tidaklah dimulai dari dalam keluarga di sekolah saja, akan tetapi peranan Ulama' atau Kyai juga sangat dibutuhkan dalam pembinaan mental agama pada remaja. Ulama’ atau Kyai merupakan sumber inspirasi, penganyom dan pengarah terhadap remaja yang mampu memberikan pengaruh dan corak kehidupan masyarakat sekitarnya.
Upaya dalam pembinaan mental bagi remaja, agama sangat penting untuk ditanamkan, karena agama merupakan pedoman yang harus dijalani oleh setiap manusia.
Berpijak dari latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tentang sejauhmana peranan Kyai dalam pembinaan mental agama bagi remaja khususnya di Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan. Maka dari itu penulis mengangkatnya dalam sebuah skripsi yang berjudul: PERANAN KYAI DALAM PEMBINAAN MENTAL AGAMA PADA REMAJA DI KECAMATAN GUBUG KABUPATEN GROBOGAN
B. Alasan Pemilihan Judul
Ada beberapa alasan sehingga penulis memilih judul skripsi ini : 1. Karena seorang Kyai dianggap sebagai tokoh agama Islam dan
mempunyai tanggung jawab besar terhadap kelangsungan risalah Nabi saw kepada umat Islam.
2. Karena seorang Kyai mempunyai kedudukan yang strategis untuk kepentingan dakwah Islamiyyah.
3. Karena keberhasilan peranan Kyai dalam pembinaan mental agama pada remaja dapat mencerminkan kelestarian dan perkembangan agama Islam.
C. Perumusan Masalah
Adapun pokok permasalahan yang dikaji dalam penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana pembinaan mental agama pada remaja di Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan ?
2. Sejauhmana peranan Kyai dalam pembinaan mental agama pada remaja di Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan ?
D. Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai penulis dalam penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui bagaimana pembinaan mental agama pada remaja di Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan.
2. Untuk mengetahui sejauhmana peranan Kyai dalam pembinaan mental agama pada remaja di Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan.
E. Signifikansi Penelitian
1. Siginifikansi Teoritik yaitu penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan fikiran bagi pengembangan khazanah ilmu dakwah, khususnya mengenai persoalan da’i.
2. Signifikansi Praktik yaitu diharapkan dapat digunakan sebagai pedoman bagi praktisi dakwah dalam menyiarkan agama Islam
F. Tinjauan Pustaka
Pembahasan tentang peranan Kyai memang sudah ada yang membahasnya, hal tersebut dikarenakan seorang Kyai dianggap sebagai
tokoh agama Islam dan mempunyai tanggung jawab besar terhadap kelangsungan risalah Nabi SAW kepada umat Islam.
Oleh karena itu berikut ini penulis tampilkan beberapa hasil penelitian yang ada relevansinya dengan judul di atas sebagai berikut : 1. " Peranan Kyai Wahyudin Dalam Mengembangkan Dakwah Islamiyyah
Melalui Tarekat Satariyah Di Kecamatan Karanganyar Kabupaten Kebumen ". Judul tersebut di atas di susun oleh Achmad Syafi’i yang lulus tahan 2002, di mana di dalam pembahasan penulis memfokuskan pembahasannya: bagaimana peran Kyai Wahyudin dalam mengembangkan dakwah Islamiyyah di Kecamatan Karanganyar dan untuk mrngetahui bagaimana tanggapan masyarakat atau jama’ahnya terhadap pengembangan dakwah Islamiyyah melalui tarekat Satariyyah yang dilakukan oleh Kyai Wahyudin. (Syafi'i, Skripsi 2002)
2. "Peran Ulama Dalam Menanggulangi Perjudian di Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak (Studi Konseling Dalam Pembinaan Umat) ". Judul skripsi tersebut di atas di susun oleh Ahmadi yang lulus pada tahun 2002, di mana di dalam pembahasannya : bagaimana kiprah dan peran ulama’ dalam memberikan bimbingan Islam berkaitan dengan perjudian dan faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya perjudian. (Ahmadi, Skripsi 2002)
3. "Pembinan Mental Agama di Kalangan Karang Taruna Untuk Menanggulangi Ketidakdisiplinan Dalam Menjalankan Shalat di Kotamadya Semarang." Judul skripsi tersebut di atas disusun oleh
Mafrukhatul Khaeriyyah yang lulus pada tahun 1993, di mana di dalam pembahasannya, penulis menfokuskan pembahasannya : bagaimana pelaksanaan pembinaan mental agama dalam menanggulangi ketidakdisiplinan dalam menjalankan shalat dan faktor-faktor penyebab kemalasan menjalankan shalat.(Khoeriyyah, Skripsi 1993)
Sedangkan pada skripsi penulis ini, adalah penekanannya pada bagaimana pembinaan mental agama pada remaja dan sejauhmana peranan Kyai dalam pembinaan mental agama pada remaja di Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan.
G. Metode Penelitian
1. Bentuk dan Sifat Penelitian
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode kualitatif deskriptif yaitu penelitian yang bertujuan menggambarkan secara cermat sifat-sifat individu, keadaan gejala atau kelompok tertentu, atau untuk menentukan frekwensi atau penyebaran suatu gejala, adanya hubungan tertentu antara satu gejala dengan gejala lain dalam masyarakat.
2. Sumber Data
Sumber data yang dipakai dalam penulisan ini adalah :
a. Data Primer, yaitu data yang digali dari informasi dan dokumen tertulis. Informasi-informasi yang dibutuhkan dari sumber yang dinilai dapat mendata secara valid dan reliabel.
b. Data Sekunder, yaitu sumber data yang berupa organisasi- organisasi dan lembaga-lembaga keagamaan yang bergerak dalam dakwah Islamiyyah yang ada di Kecamatan Gubug.
3. Populasi dan sampel
Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian, sedangkan sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti, atau obyek sesungguhnya dari suatu penelitian.
Sebagai populasi dari penelitian ini adalah semua Kyai yang ada di Kecamatan Gubug yang mempunyai atau mengasuh pondok pesantren. Tetapi karena keterbatasan penulis, maka akan diambil sampel 5 Desa yang mempunyai pondok pesantren yang jumlah Kyainya ada 12 orang Kyai.
Suharsimi Arikunto membatasi apabila sampel penelitian kurang dari 100, lebih baik diambil semuanya, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi dan jika jumlah subjeknya besar (lebih dari 100), maka dapt diambil 10 –15 % atau 20 – 25 % atau lebih.
(Arikunto, 1998 : 120)
Dalam pengambilan sampel ini penulis menggunakan teknik tidak acak. Kelima Desa yang penulis jadikan sebagai sampel adalah : - Desa Kemiri
- Desa Kuwaron - Desa Gubug - Desa Ginggangtani
- Desa Ngroto
4. Teknik Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data penulis menggunakan beberapa metode yang dianggap dapat dipakai untuk menggali data di lapangan dan sudah lazim digunakan dalam penelitian lapangan antara lain : a. Metode Observasi
Yaitu suatu metode penggalian data yang dilakukan dengan cara pengamatan dan pencatatan dengan sistematika fenomena- fenomena yang akan diteliti. (Hadi, 1976 : 136)
Metode ini penulis gunakan untuk mencari data kondisi umum para Kyai di Kecamatan Gubug, serta aktivitas-aktivitas sementara yang dilakukan dalam aktivitas dakwah.
b. Metode Wawancara
Yaitu cara untuk mendapatkan data dengan menggunakan tanya jawab secara langsung. (Hadi, 1976 : 192)
c. Metode Dokumentasi
Dokumentasi dalam arti sempit adalah kumpulan data verbal yang berbentuk tulisan. Sedangkan dokumentasi dalam arti luas adalah meliputi monumen, buku, foto dan sebagainya.
(Ahmadi, 1999 : 21) 5. Analisis Data
Dalam menganalisis data menggunakan metode kualitatif deskriptif yaitu penelitian yang bertujuan menggambarkan secara
cermat sifat-sifat individu, keadaan gejala atau kelompok tertentu, atau untuk menentukan frekwensi atau penyebaran suatu gejala, adanya hubungan tertentu antara satu gejala dengan gejala lain dalam masyarakat. (Narbuko, 1997 : 29)
H. Sistematika Penulisan Skripsi
Skripsi ini terbagi menjadi lima bab dan setiap bab terdiri dari sub bab, dengan perincian sebagai berikut:
BAB I Sebagai awal dari pembahasan skripsi ini terdiri dari : latar belakang masalah, alasan pemilihan judul, perumusan masalah, tujuan penelitian, signifikansi penelitian, telaah pustaka, metode penelitian dan sistematika penulisan skripsi.
BAB II Berisi tentang tinjauan umum tentang peranan Kyai dalam pembinaan mental agama pada remaja yang meliputi:
pengertian Kyai, sifat-sifat Kyai, tugas dan kedudukan Kyai, fungsi dan peranan Kyai. Pengertian pembinaan mental agama, fungsi dan tujuan pembinaan mental agama metode pembinaan mental agama. Pengertian remaja, kebutuhan psikologis, remaja sebagai potensi umat.
BAB III Berisi gambaran tentang peranan Kyai dalam pembinaan mental agama pada remaja di Kecamatan Gubug, yang di dalamnya meliputi letak geografis, kondisi umum masyarakat
Kecamatan Gubug, pelaksanaan pembinaan mental agama pada remaja dan peranan Kyai di Kecamatan Gubug.
BAB IV Memuat analisis pembahasan masalah yang berisi tentang analisis dari bab II dan bab III yang membahas tentang analisis terhadap pelaksanaan pembinaan mental agama pada remaja di Kecamatan Gubug, sub bab yang kedua membahas tentang peranan Kyai di Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan.
BAB V Merupakan bab terakhir sekaligus sebagai bab penutup yang meliputi kesimpulan, saran-saran dan penutup.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Drs. H. Abu, Psikologi Sosial, Rineka Cipta, Jakarta, 1999
Ahmadi, Peran Ulama’ Dalam Menanggulangi Perjudian di Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak ( Studi Konseling Dalam Pembinaan Umat), skripsi Fakultas Dakwah IAIN Walisongo, 2002
Arikunto, Suharsimi, Dr., Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis, Rineka Cipta, Jakarta, 1998
Dhofier, Zamakhsyari, Tradisi Pesantren, LP3S, Jakarta, 1982
Hadi, Sutrisno, Metodologi Reseach, Fakultas Psykologi UGM, Yogyakarta, 1976 Helmi H. Masdar, Drs., Dakwah Dalam Abad Alam Pembangunan, Toha Putra,
Semarang, 1986
Khaeriyyah, Mafrukhatul, Pembinaan Mental Agama di Kalangan karang Taruna Untuk Menanggulangi Ketidakdisiplinan Dalam Menjalankan Shalat di Kotamadya Semarang, 1993
Sanwar, Aminuddin Drs., Pengantar Ilmu Dakwah, Fakultas Dakwah IAIN Walisongo, Semarang,1986
Shaleh, A. Rosyad , Drs., Manajemen Dakwah Islam, Bulan Bintang, Jakarta, 1997
Syafi’I, Achmad, Peranan Kyai Wahyudin Dalam Mengembangkan Dakwah Islamiyyah Melalui Tarekat Satariyyah di Kecamatan Karanganyar Kabupaten Kebumen, skripsi. Fakultas Dakwah IAIN Walisongo Semarang,. 2002
Syukir, Asmuni, Dasar-Dasar Strategi Dakwah Islam, Al-Ikhlas, Surabaya, 1983 Ziemek, Manfred DR., Pesantren Dalam Perubahan Sosial, P3M, Jakarta, 1986
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah B. Alasan Pemilihan Judul C. Perumusan Masalah D. Tujuan Penelitian E. Signifikansi Penelitian F. Tinjauan Pustaka G. Metode Penelitian
H. Sistematika Penulisan Skripsi
BAB II : TINJAUAN TENTANG PERANAN KYAI DALAM PEMBINAAN MENTAL AGAMA PADA REMAJA
A. Peranan Kyai 1. Pengertian Kyai 2. Sifat-sifat Kyai
3. Tugas dan Kedudukan Kyai 4. Fungsi dan Peranan Kyai B. Pembinaan Mental Agama
1. Pengertian Pembinaan Mental Agama
2. Fungsi dan Tujuan Pembinaan Mental Agama a. Fungsi Pembinaan Mental Agama
b. Tujuan Pembinaan Mental Agama 3. Metode Pembinaan Mental Agama C. Remaja
1. Pengertian Remaja
2. Kebutuhan Psikologis Remaja 3. Remaja Sebagai Potensi Umat
BAB III : GAMBARAN TENTANG PEMBINAAN MENTAL AGAMA PADA REMAJA DI KECAMATAN GUBUG
A. Gambaran umum dan letak geografis Kecamatan Gubug B. Kondisi Umum Masyarakat Kecamatan Gubug
C. Pelaksanaan pembinaan Mental Agama D. Peranan Kyai
BAB IV : ANALISIS TENTANG PERANAN KYAI DALAM PEMBINAAN MENTAL AGAMA PADA REMAJA DI KECAMATAN GUBUG KABUPATEN GROBOGAN
A. Analisis Terhadap Pelaksanaan Pembinaan Mental Agama Pada Remaja di Kecamatan Gubug.
B. Analisis Tentang Peranan Kyai C. Faktor Penunjang dan Penghambat.
BAB V : PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran-saran C. Penutup
PERANAN KYAI DALAM PEMBINAAN MENTAL AGAMA PADA REMAJA DI KECAMATAN GUBUG
KABUPATEN GROBOGAN
Usulan Penelitian Skripsi Program Sarjana (S-1)
Jurusan Bimbingan Penyuluhan Islam (BPI)
Oleh : MUH RIFAI
1199020
FAKULTAS DAKWAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG
2005
NASKAH
KYAI DALAM PERSPEKTIF DAKWAH
(Studi Analisis Tentang Peran Kyai dalam Pembinaan Mental Agama pada Remaja di Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan)
Nama : MUH RIFAI NIM : 1199020
Fak/Jur : DAKWAH / BPI WAKTU :
PENGUJI : 1.
2.