42
III. METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif adalah penelitian yang diarahkan untuk menggambarkan dan memberikan gejala-gejala, fakta-fakta atau kejadian-kejadian secara sistematis dan akurat mengenai sifat-sifat populasi atau daerah tertentu (Riyanto, 2001: 23).
Dalam penelitian ini, metode deskriptif digunakan untuk mengetahui dan mendeskripsikan kemampuan membaca puisi siswa kelas X SMA Negeri I Bumi Agung, Kabupaten Way Kanan tahun pelajaran 2009/2010. Dengan metode ini, data yang dikumpulkan diidentifikasi, dianalisis, dideskripsikan, dan diinterpretasikan sesuai dengan tujuan penelitian.
B. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, penelitiannya merupakan penelitian populasi (Arikunto, 2006: 130). Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X SMAN 1 Bumi Agung pada tahun pelajaran 2009/2010. Populasi tersebut berjumlah 120 siswa yang tersebar dalam 3 kelas sebagi berikut ini.
43 Tabel 1 Deskripsi Sebaran Siswa Kelas X SMAN I Bumi Agung Kabupaten
Way Kanan Tahun Pelajaran 2009/2010
No. Kelas Jumlah Siswa
1 X.1 40
2 X.2 40
3 X.3 40
C. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Mengutip pendapat Arikunto (2006: 134) yang mengatakan bahwa apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi.
Tetapi, jika jumlah subjeknya besar, dapat diambil antara 10-15% atau 20-25%
atau lebih, bergantung setidak-tidaknya dari :
a. kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga, dan dana;
b. sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subjek, karena hal ini menyangkut banyak sedikitnya data;
c. besar kecilnya risiko yang ditanggung oleh peneliti. Untuk penelitian yang berisiko besar, tentu saja jika sampel besar, hasilnya akan lebih baik.
Maka berdasarkan pendapat di atas, sampel yang diambil untuk penelitian ini sebesar 25% dari 120 siswa. Pengambilan sampel dilakukan secara acak dengan teknik proposional-cluster random sampling dengan cara undian. Langkah- langkah yang dilakukan untuk penentuan sampel yaitu :
1. mengurutkan daftar nama siswa dari masing-masing kelas sesuai dengan nomor siswa;
44 2. menulis nama siswa pada kertas kecil, kemudian digulung dan dimasukkan
ke dalam gelas lalu dikocok;
3. setiap nama pada gulungan kertas yang keluar diambil sebagai sampel penelitian. Hal ini dilakukan pada setiap kelas.
Jumlah sampel pada masing-masing kelas dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 2 Jumlah Siswa yang Menjadi Sampel Penelitian No. Kelas Jumlah
Siswa
25% dari Jumlah Sampel yang Ditetapkan
1 X.1 40 25% x 40 = 10 10 siswa
2 X.2 40 25% x 40 = 10 10 siswa
3 X.3 40 25% x 40 = 10 10 siswa
Jumlah 120 25% x 120 = 30 30 siswa
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data melalui tes praktik membaca puisi. Tes dilakukan untuk mengukur kemampuan atau bakat yang dimiliki siswa.
Tes yang digunakan adalah tes praktik yang dilaksanakan secara lisan dalam bentuk pembacaan teks puisi di dalam kelas. Langkah-langkah pengambilan data tersebut adalah sebagai berikut.
1. Siswa diberi tugas memilih satu puisi dari empat puisi yang disediakan peneliti, yaitu bertemakan kemanusiaan, kritik sosial, patriotisme, dan cinta kasih.
2. Siswa diberi waktu 15 menit untuk membaca dalam hati agar siswa dapat menafsirkan salah satu puisi yang akan dibaca.
3. Siswa membaca teks puisi di depan kelas dengan alokasi waktu ± 5 menit untuk masing-masing siswa agar kemampuan siswa muncul secara keseluruhan.
4. Pada saat siswa membaca teks puisi, penulis mengamati secara langsung siswa yang tampil. Hal ini untuk mendapatkan data yang berkaitan dengan ekspresi
45 atau mimik (penjiwaan). Dalam hal ini, penulis dibantu juga oleh satu orang penilai (teman sejawat).
5. Selain mengamati secara langsung, penulis juga melakukan pendokumentasian melalui rekaman audio visual dengan menggunakan handycame.
Pendokumentasian tersebut dilakukan untuk memperoleh data yang akurat mengenai ketepatan pelafalan, tekanan,intonasi, jeda, dan ekspresi dengan cara mengamati secara berulang-ulang (mereduksi) sesuai dengan keperluan.
Penilaian dalam membaca puisi ini dibantu oleh satu orang penilai (teman- sejawat).
E. Definisi Konseptual dan Definisi Operasional
1. Definisi Konseptual
Kemampuan membaca puisi adalah kemampuan untuk merespon lambang- lambang tulisan dengan menggunakan pengertian yang tepat berbentuk puisi dengan ekspresi pengalaman batin (jiwa) mengenai kehidupan manusia, alam, dan Tuhan melalui media bahasa yang estetis yang secara padu dan utuh dipadatkan dengan memperhatikan ketepatan lafal, tekanan, intonasi, jeda, dan ekspresi.
2. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah suatu definisi yang didasarkan pada karakteristik yang dapat diobservasi dari apa yang didefinisikan (Young, 2005). Berdasarkan pengertian tersebut, definisi operasional dalam penelitian ini, yaitu hasil skor yang diperoleh dari penelitian ini akan dijadikan data untuk mengetahui kemampuan membaca puisi siswa kelas X SMAN 1 Bumi Agung Kabupaten Way Kanan
46 tahun pelajaran 2009/2010. Untuk mengukur kemampuan membaca puisi siswa, digunakan tes praktik membaca puisi. Setiap siswa membacakan puisi dengan memilih salah satu tema dari empat tema, yakni kemanusiaan, kritik sosial, patriotisme, dan cinta kasih. Siswa membaca puisi dengan memperhatikan lafal, tekanan, intonasi, jeda, dan ekspresi. Alokasi waktu untuk tes praktik 4 jam pelajaran. Mengenai skor yang ditentukan untuk tes praktik dapat dilihat melalui deskriptor berikut ini.
Tabel 3 Deskriptor Penilaian Instrumen Kemampuan Membaca Puisi
No. Indikator Deskriptor Skor Kualitatif
1.
2.
Lafal
Tekanan
Tidak terdapat kesalahan dalam mengucapkan kata-kata
Terdapat 1-2 baris yang di dalamnya terdapat ketidaktepatan pengucapan kata-kata
Terdapat 3-4 baris yang di dalamnya terdapat ketidaktepatan pengucapan kata-kata
Terdapat 5-6 baris yang di dalamnya terdapat ketidaktepatan pengucapan kata-kata
Terdapat 7-8 baris yang di dalamnya terdapat ketidaktepatan pengucapan kata-kata
Tidak terdapat kesalahan tekanan pada semua bait (keras lembut dan kuat lemahnya suara).
Terdapat kesalahan 1-2 baris baik tekanan keras lembutnya suara, dan kuat lemahnya suara.
Terdapat kesalahan 3-4 baris baik tekanan keras lembutnya suara, dan
5
4
3
2
1
5
4
3
Baik sekali
Baik
Cukup
Kurang
Sangat kurang
Baik sekali
Baik
Cukup
47
No. Indikator Deskriptor Skor Kualitatif
3.
4.
5.
Intonasi
Jeda
Ekspresi
kuat lemahnya suara.
Terdapat kesalahan 5-6 baris baik tekanan keras lembutnya suara, dan kuat lemahnya suara.
Terdapat kesalahan 7-8 bait baris tekanan keras lembutnya suara, dan kuat lemahnya suara.
Tidak terdapat kesalahan intonasi pada semua bait (nada, tempo, dan
kecepatan).
Terdapat kesalahan intonasi 1-2 baris, baik nada, tempo, dan kecepatan.
Terdapat kesalahan intonasi 3-4 baris, baik nada, tempo, dan kecepatan.
Terdapat kesalahan intonasi 5-6 baris, baik nada, tempo, dan kecepatan.
Terdapat kesalahan intonasi 7-8 baris, baik nada, tempo, dan kecepatan.
Tidak terdapat kesalahan dalam penempatan jeda/persendian
Terdapat kesalahan 1-2 baris dalam dalam menempatkan jeda/persendian Terdapat kesalahan 3-4 baris dalam dalam menempatkan jeda/persendian Terdapat kesalahan 5-6 baris dalam dalam menempatkan jeda/persendian Terdapat kesalahan 7-8 baris dalam dalam menempatkan jeda/persendian
Tidak terdapat kesalahan dalam mengekspresikan isi puisi (gerak mimik dan penjiwaan)
2
1
5
4
3
2
1
5
4
3
2
1
5
Kurang
Sangat kurang
Baik sekali
Baik
Cukup
Kurang
Sangat kurang
Baik sekali
Baik
Cukup
Kurang
Sangat kurang
Baik sekali
48
No. Indikator Deskriptor Skor Kualitatif
Terdapat kesalahan 1-2 baris dalam mengekspresikan ini puisi, baik gerak, mimik, dan penjiwaan.
Terdapat kesalahan 3-4 baris dalam mengekspresikan ini puisi, baik gerak, mimik, dan penjiwaan.
Terdapat kesalahan 5-6 baris dalam mengekspresikan ini puisi, baik gerak, mimik, dan penjiwaan.
Terdapat kesalahan 7-8 baris dalam mengekspresikan ini puisi, baik gerak, mimik, dan penjiwaan.
4
3
2
1
Baik
Cukup
Kurang
Sangat kurang
(Dimodifikasi dari Depdiknas dan disesuaikan KTSP 2008) F. Teknik Analisis Data
Prosedur yang dilaksanakan dalam menganalisis data adalah sebagai berikut.
1. Mengumpulkan seluruh data.
2. Mengamati hasil membaca puisi siswa secara langsung dan mengamati ulang melalui rekaman.
3. Melakukan penilaian terhadap ketepatan pelafalan, tekanan, intonasi, jeda, dan ekspresi.
4. Memberikan skor tes siswa berdasarkan indikator penilaian yang telah ditetapkan pada tabel berikut ini.
Tabel 4 Lembar Penilaian Kemampuan Membaca Puisi
No Nama
Indikator dan Skor
Skor Perolehan Nilai Kemampuan
1 2 3 4 5
(Sanusi, 1999:111-113)
49 5. Menjumlahkan skor membaca puisi secara utuh.
6. Menentukan nilai persentase kemampuan membaca puisi siswa pada aspek yang dinilai berdasarkan rumus berikut.
N = x100%
al SkorMaksim
han SkorPerole
7. Menghitung rata-rata tingkat kemampuan membaca puisi siswa berdasarkan rumus berikut :
N = x100%
a JumlahSisw
JumlahSkor
8. Menentukan tingkat kemampuan membaca puisi siswa berdasarkan penilaian yang dikemukakan oleh Nurgiantoro (2001: 399) seperti yang terdapat pada tabel 5 di bawah ini.
Tabel 5 Tolok Ukur Penilaian Persentase (%) Tingkat
Kemampuan
Keterangan
85% - 100% Baik sekali
75% - 84% Baik
60% - 74% Cukup
40% - 59% Kurang
0% - 39% Gagal
(Nurgiantoro, 2001: 399)