• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP. Berdasarkan data-data yang telah diperoleh dalam penelitian ini dan yang sudah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB V PENUTUP. Berdasarkan data-data yang telah diperoleh dalam penelitian ini dan yang sudah"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan data-data yang telah diperoleh dalam penelitian ini dan yang sudah diolah serta diuraikan pada Bab IV maka penulis dapat menyimpulkan bahwa :

Jenis-jenis masalah belajar yang dominan dialami peserta didik kelas XI IPA SMAK St. Thomas Aquinas Weetebula adalah:

a) Sering malas belajar

b) Kurang konsentrasi dalam mengikuti pelajaran c) Kesulitan dalam mengingat materi belajar d) Sering tidak siap dalam menghadapi ujian

e) Tugas-tugas pelajaran tidak selesai pada waktunya

f) Mengalami masalah dalam menyusun makalah, laporan, atau karya tulis ilmiah lainya

g) Mengalami masalah dalam menjawab pertanyaan ujian h) Kuatir tugas-tugas pelajaran hasilnya kurang memuaskan i) Kuatir memperoleh nilai rendah dalam ujian

j) Tidak mampu menerapkan atau tidak mengetahui cara-cara belajar yang baik k) Mengalami masalah atau kesulitan dalam menggunakan istilah bahasa Inggris /

bahasa asing lainnya

Untuk mengatasi masalah-masalah belajar peserta didik tersebut, maka implikasi layanan bimbingan hendaknya disesuaikan dengan masalah belajar yang dihadapi oleh peserta didik. Berikut penulis mengusulkan program bimbingan belajar yang sesuai

(2)

dengan masalah peserta didik kelas XI IPA SMK St. Thomas Aquinas yaitu: 1) Perlu diadakan program bimbingan belajar khusus untuk membahas masalah malas belajar, baik melalui pendekatan individual maupun secara kelompok, oleh karena itu konselor dan juga staf guru lainnya harus bekerja sama untuk memotivasi siswa-siswi supaya rajin belajar. Kegiatan ini harus dilaksanakan secara rutinitas setiap minggu, 2) Untuk mengatasi masalah belajar yang dominan mulai dari masalah nomor 2 sampai dengan masalah nomor 11 maka perlu diadakan program layanan bimbingan belajar dengan membawa materi yang sesuai dengan permasalahan peserta didik seperti cara belajar yang baik, cara memusatkan konsentrasi saat pelajaran berlangsung, peningkatan motivasi belajar, peningaktan ketrampilan belajar, pengembangan sikap dan kebiasaan belajar yang baik, 3) Perlu diadakan kerja sama antara guru bidang studi, wali kelas dan konselor untuk melakukan perbaikan-perbaikan pada metode mengajar dan cara menyajikan materi kepada siswa.

B. SARAN

Berdasarkan hasil dari penelitian ini maka penulis menyarankan beberapa poin terhadap pihak-pihak yang terkait berikut ini:

1. Bagi pihak pengelola

Pihak pengelola baik Yayasan maupun Kepala Sekolah hendaknya mengadakan tenaga bimbingan dan konseling agar menangani dan mengatasi persoalan-persoalan yang dihadapi oleh siswa. Sekolah juga hendaknya mengadakan sarana dan prasarana yang menunjang program layanan bimbingan dan konseling pada umumnya serta layanan bimbingan belajar pada khususnya.

(3)

Selain itu sekolah juga perlu menyiapkan waktu khusus untuk kepentingan program layanan bimbingan belajar.

2. Bagi guru-guru mata pelajaran

a. Guru mata pelajaran hendaknya mengadakan pendekatan pribadi disamping pendekatan instruksional dalam berbagai bentuk yang memungkinkan bagi guru dapat lebih mengenal peserta didik dan masalah belajar.

b. Guru mata pelajaran hendaknya bekerja sama dengan konselor dalam hal yang berkaitan dengan penanganan siswa yang bermasalah, atau mengalih tangankan siswa kasus

c. Guru mata pelajaran hendaknya memperbaiki cara mengajar yang salah dan memilih metode mengajar yang sesuai dengan kondisi siswa,

d. Guru hendaknya tidak boleh pilih kasih dalam membimbing siswa.

3. Bagi Konselor

a. Konselor sekolah hendaknya bekerja keras untuk melaksanakan program layanan bimbingan dan konseling khususnya layanan bimbingan belajar demi mengatasi masalah-masalah belajar yang dihadapi oleh peserta didik kelas XI IPA SMK St. Thomas Aquinas-Weetabula.

b. Konselor sekolah hendaknya bekerja sama dengan guru-guru staf lainnya dalam hal menangani siswa-siswi yang bermasalah dalam belajar

c. Konselor hendaknya membuatkan program khusus untuk kepentingan layanan bimbingan belajar yang diperuntunkan bagi siswa-siswi kelas XI IPA SMK St.

Thomas Aquinas-Weetabula.

(4)

4. Bagi peserta didik

Sebagai generasi – generasi penerus dan tulang punggung bangsa dan negara ini hendaknya siswa-siswi lebih giat dalam belajar demi meraih masa depan yang membahagiakan.

(5)

DAFTAR PUSTAKA

Abu, Ahmadi & Supriyono Wododo. 2004. Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1994. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta:

Balai Pustaka,

Depertemen Pendidikan Nasional. 2008. Penataan Pendidikan Profesional Konselor dan Layanan Bimbingan dan Konseling Dalam Jalur Pendidikan Formal.

Bandung: ABKIN.

Hakin, Thursan. 2000. Belajar Secara Efektif. Jakarta: Puspa Swara.

I. Djumhur dan Mohammad Surya. 1975. Bimbingan dan Penyuluhan Di Sekolah.

Bandung: CV.

Mappiare. Andi. 2002. Pengantar Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Surabaya: Usaha Nasional,

Moleong Leksi. 2000. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : P.T. Remaja Rosdakarya.

Muliyadi H. 2008. Diagnosis Kesulitan Belajar dan Bimbingan Terhadap Kesulitan Belajar Khusus. Malang : Nuha Litera.

Nasution. S. 1988. Berbagai Pendekatan dalam proses belajar Mengajar. Jakarta: Bina Aksara.

Poerwadarminta W.J.S. 1976. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Penerbit Balai Pustaka.

Prayitno. 2004. Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta.

Raka Joni. 1997. Wawasan Kependidikan. Jakarta: Depdikbud.

Satong Hale. 1982. Masalah dan Kesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Slamento. 1987. Belajar dan Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Sukardi. Ketut. 1984. Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jakarta: Galia.

Sumanto. M. 1995. Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan. Yogyakarta: Media Abadi.

Syah Muhibbin. 1999. Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Lopos Wacana Ilmu.

Undang-Undang Nomor 20, 2003. Sistim pendidikan Nasional. Jakarta: Visimedia.

(6)

Walgito. Bimo. 2004. Bimbingan dan Konseling (Studi dan Karir). Yogyakarta: Penerbit Andi

Warkiti H. 1990. Penelitian Pencapaian Hasil Belajar. Jakarta: Penerbit Karunia Universitas Terbuka

Winkel.W.S. 1984. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta: Gramedia.

(7)

LAMPRAN 5

ALAT UNGKAP MASALAH (AUM) Khusus masalah yang berkaitan degan aspek pendidikan dan pelajaran

( Item – item khusus yang berkaitan dengan Masalah belajar atau masalah – masalah yang berkaitan dengan Aspek Pendidikan dan Pelajaran yang berjumlah 55 item )

Langkah Pertama :

Bacalah dengan seksama pernyataan – pernyataan yang berkaitan dengan masalah belajar atau masalah pendidikan dan pelajaran yang anda alami berikut ini. Dan tandailah masalah – masalah yang menjadi keluhan dan menganggu anda sekarang dalam kaitannya dengan belajar dengan jalan menyilangi ( X ) nomor masalah yang sesuai pada lembaran jawaban.

011. Terpaksa atau ragu – ragu masuk dalam sekolah ini 012. Meragukan kemanfaatan masuk sekolah ini

013. Sukar menyesuaikan diri dengan keadaan sekolah

014. Kurang meminati Pelajaran atau jurusan atau program yang diikuti 015 . Kuatir tidak dapat menamatkan sekolah pada waktu yang direncanakan 026. Sering tidak masuk sekolah

027. Tugas – tugas pelajaran tidak selesai pada waktunya

028. Sukar memahami kesulitan dalam membuat catatan pelajaran 029. Mengalami kesulitan dalam membuat catatan pelajaran 030. Terpaksa mengikuti mata pelajaran yang tidak disukai

031. Gelisah atau melakukan kegiatan tidak menentu sewaktu pelajaran 041. Gelisah atau melakukan kegitan tidak menentu sewaktu pelajaran

berlangsung. Misalnya membuat coretan – coretan di buku; mengganggu

teman; ribut – ribut; melakukan permainan yang lain ketika pelajaran berlangsung 042. Sering malas belajar

043. Kurang konsentrasi dalam mengikuti pelajaran

044. Kuatir tugas – tugas pelajaran hasilnya kurang memuaskan atau rendah 045. Mengalami masalah karena kemajuan atau hasil belajara hanya

diberitahukan pada akhir ujian semester

051. Hasil belajar atau nilai – nilai kurang memuaskan

(8)

052. Mengalami masalah dalam kelompok

053. Kurang berminat atau kurang mampu mempelajari buku pelajaran 054. Takut atau kurang mampu berbicara di dalam kelas atau di luar kelas 055. Mengalami kesulitan dalam ejaan, tata bahasa, dan atau perbendaharaan

kata dalam bahasa indonesia

056. Mengalami masalah dalam menjawab pertanyaan ujian

057. Tidak mengetahui atau tidak mampu menerapkan cara – cara belajar yang baik 058. Kekurangan waktu untuk belajar

059. Mengalami masalah dalam menyusun makalah, laporan, atau karya tulis ilmia lainnya

060. Sukar mendapatkan buku pelajaran yang diperlukan

066. Mengalami kesulitan dalam pemahaman dan penggunaan istilah bahasa inggris atau bahasa asing lainnya

067. Kesulitan dalam membaca cepat dan atau memahami isi buku belajar 068. Takut menghadapi ulangan atau ujian

069. Kuatir memperoleh nilai rendah dalam ujian atau tuags – tugas 070. Kesulitan dalam mengingat materi belajar

071. Sering kali tidak siap dalam menghadapi ujian 072. Sarana belajar di sekolah kurang memadai

073. Orangtua kurang peduli dan atau kurang membantu kegiatan belajar di sekolah atau di rumah

074. Anggota keluarga kurang peduli dan atau kurang membantu kegiatan belajar di sekolah atau di rumah

075. Sarana belajar kurang memadai

081. Cara guru menyajikan pelajaran terlalu kaku atau membosankan 082. Guru kurang bersahabat atau kurang membimbing siswa

083. Mengalami masalah karena disiplin yang diterapkan oleh guru

084. Dirugikan karena dalam menilai kemajuan atau keberhasilan siswa guru kurang objektif

085. Guru kurang memberikan tanggungjawab kepada siswa 086. Guru kurang adil atau pilih kasih

087. Ingin dekat dengan guru

(9)

088. Guru kurang memperhatikan kebutuhan dan atau keadaan siswa 089. Mendapat perhatian khusus dari guru tertentu

090. Dalam memberikan pelajaran dan atau berhubungan dengan sikap siswa tindakan guru sering berubah – ubah sehingga membingungkan siswa 096. Kuatir akan dipaksa melanjutkan setamat sekolah ini

097. Kekurangan informasi tentang pendidikan lanjutan yang dapat dimasuki setamat sekolah

098. Ragu tentang kemanfaatan pendidikan lanjut dan setamat sekolah ini 099. Kuatir tidak melanjutkan belajar setamat dari sekolah ini dan atau terlalu

memikirkan pendidikan lanjutan setamat sekolah ini

100. Ragu apakah sekolah sekarang ini mampu memberikan modal yang kuat bagi para siswanya untuk menempuh pendidikan lebih lanjut

101. Kuatir tidak tersedia biaya untuk melanjutkan belajar setamat sekolah ini 102. Tidak dapat mengambil keputusan tentang apakah akan mencari pekerjaan

atau melanjutkan pelajaran setamat sekolah ini

103. Kuatir tuntutan dan proses pendidikan lanjutan tamatan sekolah ini sangat Berat

104. Terdapat pertentangan pendapat dengan orang atau anggota keluarga lain tentang rencana melanjutkan pelajaran setamat sekolah ini

105. Kuatir tidak mampu bersaing dalam upaya memasuki pendidikan lanjutan setamat sekolah ini

Langkah Kedua :

Lihatlah kembali masalah – masalah belajar atau masalah yang berkaitan dengan pendidikan dan pelajaran yang telah anda tandai. Kemudian dari masalah – masalah tersebut mana sajakah yang anda rasakan amat berat atau amat mengganggu ?

Cantumkanlah nomor – nomor masalah yang amat mengganggu itu dibagian yang tersedia pada lembar jawaban

Langkah Ketiga :

Inginkah anda memperoleh kesempatan untuk mengemukakan masalah – masalah anda itu ? ... Ya. ... Tidak

Kalau “ Ya “ Kepada siapa ?

(10)

Lembar Jawaban

Nama :

Jenis Kelamin :

Kelas / Sekolah : IX IPA – SMAK St. Thomas Aquinas – Weetebula Tanggal Pengadaan :

Tandailah nomor – nomor masalah yang bagi anda merupakan keluhan atau gangguan dalam belajar atau yang merupakan keluhan atau gangguan yang berkaitan dengan pendidikan dan pelajaran. Jumlah item 55.

Jika anda masih mempunyai masalah lain yang tidak terdapat dalam daftar yang ada maka tuliskanlah masalah belajar yang lain yang anda rasakan pada lembar jawaban di bawah ini !

Tuliskanlah masalah belajar yang lain yang belum terdapat dalam daftar !

………

………

011 041 056 071 086 101

012 042 057 072 087 102

013 043 058 073 088 103

014 044 059 074 089 104

015 045 060 075 090 105

026 051 066 081 096

027 052 067 082 097

028 053 068 083 098

029 054 069 084 099

030 055 070 085 100

Referensi

Dokumen terkait

Kondisi lahan Ketela pohon dari awal tanam sampai umur + 4–5 bulan hendaknya selalu dalam keadaan lembab, tidak terlalu becek. Pada tanah yang kering perlu dilakukan penyiraman

Berdasarkan hasil analisis yang telah dikemukakan diatas diketahui bahwa santri pondok pesantren Al Hikmah 2 desa Benda Kecamatan Sirampog Kabupaten Brebes memiliki

(2) Tim Satuan Tugas Pengelolaan dan Pemanfaatan Alat Berat Excavator pada Dinas Perikanan Kabupaten Lima Puluh Kota ditetapkan dengan Keputusan Kepala

Sebagai contoh, beberapa bahasa daerah yang terdapat di wilayah Sulawesi masih memiliki sistem afiks yang lengkap dengan jumlah yang relatif banyak.. Hal ini juga terdapat

Dari kedua bahan penyusun pupuk organik cair dari ekstrak daun lamtoro, cucian air beras, dan urine sapi menunjukan bahwa didalam ekstrak daun lamtoro dan urien

pelayanan bimbingan karir di SMA Negeri 1 Padang, dan yang paling utama adalah sebagai bahan masukan oleh guru BK dalam membantu peserta didik mengentaskan

moushiwakearimasen, hontou ni sumimasendeshita, omataseshimashita, suimasen, gomennasai, taihen moushiwakegozaimasen, sumimasen, gomen, ojamashimashita. Dari beberapa data

Tua bangin Pasian in a hang khat tawh hong bawl ahih manin bang hunin suak ding, bang tanvei nungta ding cihte zong na khensat khin hi.. Na nuntakna hun le nite a geelkholhsa hi a,