1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah.
Malangomerupakan bagian dari Jawa Timur yang terletak di dataran tinggi, kurang lebih 90 kilometer dari Surabaya. Merupakan dataran tinggi maka Malang menyajikan udara yang sejuk dan tentunya akan sangat nyaman untuk dikunjungi oleh para wisatawan.
Malang kota terbesar kedua di Jawa Timur setelah Surabaya yang dimana juga dikenal dengan julukan kota pelajar dan ada pula yang menjuluki sebagai Kota Bunga. Lokasi alam yang dingin serta banyak lahan yang masih hijau,oMalang pantas dijuluki sebagai Kota Bunga.
Disamping itu juga banyak obyek wisata dengan tema agrowisata.
Kampung Jodipanbelakangan iniOviral karena kampung yang sebelumnya kumuh disulap menjadi kampung indah0dan bersih.oKampung Jodipan kini telah berubah warnaomenjadi kampung wisata berkat ideedari sekumpulan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang yang mampu merubah wajah kumuh perkampungan iniomenjadi kampung bersih dan terawat.
Kampung Jodipan beradaodipinggiran sungai brantas yang saat ini telah berubah menjadi tempat yang seringidikunjungi oleh wisatawan. Spot andalan adalah Jembatan Embong Brantas yang letaknya hanyaaberjarakk500 meter darii StasiunnKotaaBaruuMalang..
Adapun penelitian terdahulu yang berkaitanidengan pembangunann pariwisata sebagai perbandingan antara lainn:
Pertama, penelitian yang dilakukan oleh Budi Santika dan I Gusti Agung Oka Mahagangga (2018) yang berjudul “Dampak Perkembangan Pariwisata Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Di Pulau Nusa Lembongan”. Diperoleh hasil penelitian yaitu dampak terhadap
2
pendapatannmasyarakatiiyang menjadi dampak paling besar darii delapan aspek lainnya.
Perkembangannpariwisataaadi Pulaui NusaaiLembonganaberdampakasignifikanaterhadap pendapatana masyarakati lokala.
Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Dimas Ardiyansah (2019) yang berjudul “Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Sebagai Dampak Wisata Organik Di Kabupaten Bondowoso”.
Dampaki yangg ditimbulkannpositifwfdan seiring banyaknya kunjungan wisatawann dapat menciptakann peluangg usahaa bagii masyarakatt sekitar.>Sebagiann besarr masyarakat mengalamii peningkatann penghasilan.
Ketiga penelitian yang dilakukan oleh Rudi Biantoro dan Samsul Ma’rif (2014) berjudul
“Pengaruh Pariwisata Terhadap Karakteristik Sosial Ekonomi Masyarakat Pada Kawasan Objek Wisata Candi Borobudur Kabupaten Magelang”. Diperoleh hasill bahwa pendapatann masyarakatthanyaa bekerja didalam sektor borobuduri rata–rata berpenghasilann 1,5–2 jutaa per bulannya, untuk masyarakatu yangi bekerjaa didalam sektor pariwisataa dannnmempunyai pekerjaann sambilani rata-rata berpenghasilann lebihi darii2 jutaa perbulannya. Dari besarnya gajii yangh merekaa dapata adanyaatempat pariwisataa candio borobuduri belumi memberikan pengaruhidampak yangi signifikan terhadapo pendapatann masyarakati borobuduri yangi bekerjaa disektor jpariwisata.
Keempat, penelitian yang dilakukan oleh Yulianna Krismoni dan Putra Pratama Sahputra (2020) yang berjudul “Dampak Pembangunan Obyek Wisata Waterboom Dalam Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Mekar Jaya Kabupaten Belitung Timur”. Dampak dari usaha pembangunan belumu terlalui memberikani dampakk yangk cukupo signifikankj bagii kehidupani sosialo ekonomiajmasyarakat. Halo tersebutodapati terlihati karenaa darii segi pembangunani yangj dilakukann belumo terlaksanaahsepenuhnya, karenaa terkendalaaUdalam
3
beberapaaihal. Oleh sebab itu halaaini belumi terlaluaamemberikan dampakaayangksignifikan terhadaphjgkehidupan sosialhjekonomimmasyarakatnya. Akan tetapi pembangunan ini semakin berproses seiring berjalannya waktu, dan diharapkan kedepannya, melalui pembangunna uni usaha ini bisa memberikan dampak bagi ekonomi masyarakatnya, dan dengan begitu tentunya kesejahteraan hidup masyarakatnya akan dapat terjamin.
Kelima, penelitian yang dilakukan oleh Indah Tri Utami (2014) yang berjudul “Dampak Obyek Wisata Sendang Asri Waduk Gajah Mungkur Wonogiri Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat”. Jenis-jenisaapekerjaanaayang adaa didalamadmaupun diluaraakawasan wisataaadilakukanaamasyarakataauntukaaamemberikanaakontribusi positif terhadap pendapatan pelakuuusaha yangaterlibatsdidalamnya. Terlihat dalama kontribusinya yaitu dapat menyumbangkan pendapatan rumahatangga. Pendapatan yang diperoleh bagi masyarakat dapat dikatakan cukup untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga. Adanya obyek wisata telah mendatangkann keuntungan yang cukup bagiomasyarakat untuk bekerja sebagai pelaku usaha di obyek wisata ini daripada menjadiopetani. Untuk lahan pertanian yang berada disekitar kawasan wisata sangat terbatas membuat masyarakat beralih pekerjaankkdari petani menjadi pelaku usaha.
Berdasarkan kelima penelitian terdahulu diatas menjadikan rujukan bagi peneliti dalam melakukankkpenelitian di Kampung Kramat. Kampung Kramat yang kini sudah banyak dikenal dan menjadi salah satu destinasi wisata andalan di Kota Malang, dulunya tak secantik sekarang.
Kampung yang terletak tak jauh dari Alun-alun Kota Malang ini, menawarkan mural-mural yang cantik, juga taman-taman yang asri dan instagramable.
Dahulu, Kampung Kramat adalah kampung yang banyak dihuni oleh pemulung dan tukang becak. Stigma kampung yang kumuh pun telah melekat bagi Kampung Kramat dalam jangka
4
waktu bertahun-tahun. Belum lagi jika bencana banjir kembali melanda hampir tiap tahunnya.Bermula dari makam yang tak terurus sekitar tahun 1979-an, banyak warga berdatangan dan bebas menempati area pemakaman tersebut secara permanen. Dahulu, belum ada sebutan Kampung Kramat yang disematkan untuk area pemakaman dan kampung ini. Warga justru menyebut kampung ini sebagai Kampung Bendo. Julukan Kampung Bendo ini nyatanya tidak muncul asal-asalan. Adanya pohon yang bernama pohon bendo menjadi penyebab kampung ini dijuluki demikian. Namun penyebutan tersebut tak berlangsung lama, beberapa tahun kemudian, warga justru akrab menyebut kampungnya dengan “Kasin Kramat”. Alasanya sederhana, karena lokasi perkampungan yang menyatu dengan pemakaman
Kampung Kramat di sahkan oleh Pemerintah dearah Malang pada awal tahun 2018.
Sebelum disahkan menjadi kampung wisata, kampung Kramat mempunyai nama kampung Kasih Kramat. Pada tahun 2016 Pemerintah daerah Kota Malang mengadakan suatu perlombaan yang ditujukan untuk beberapa kampung yang ada di wilayah Malang untuk mengikuti lomba kampung wisata tematik. Akhirnya kelurahan Kampung Kramat memilih IAI (Ikatan Arsitek Indonesia) untuk memberikan konsep tematik kepada Kampung Kramat. Akhirnya pada perlombaan tersebut Kampung Kramat berhasil menjadi juara ke 3 pada perlombaan yang diadakan oleh Pemda Malang. Pada tahun 2017, Pemda Malang merealisasikan pembangunan berdasarkan konsep yang telah dibuat oleh tim IAI dan pada tahun 2018 awal Pemda Malang mengesahkan kampung Kramat sebagai kampung wisata tematik.
Oleh karena itu, harus mempertahakan nilai-nilai sejarah Kampung Kramat untuk tidak dilupakan dan sudah menjadi keharusan bagi seluruh elemen masyarakat untuk menjaga eksistensi kampung Kramat. Hal ini perlu dilakukan supaya kampung Kramat tetap bertahan dan dapat bersaing dengan kampung-kampung tematik yang lainnya. Melalui konsep branding yang
5
dikemas secara menarik, tidak menutup kemungkinan bahwa kampung ini akan tetap eksis dalam jangka waktu yang lama. Terlebih lagi jika masyarakatnya memiliki keterampilan yang unik berkaitan dengan potensi kampung. Hal ini akan membuat nilai tambah tersendiri di benak masyarakat luas yang membuat Kampung Kramat tetap eksis.
Kurang terkenalnya Kampung Kramat ini disebabkan oleh beberapa faktor yang mengakibatkan masyarakat luas kurang mengenal Kampung Kramat dan warganya sendiri kurang berdaya dalam segi pendapatan. Sedikitya keunikan yang dimiliki oleh Kampung Kramat mengakibatkan kampung ini belum memiliki sesuatu yang khas yang dapat menjadi pembeda dengan tempat wisata yang lain. Padahal jika hal ini disadari oleh warga Kampung Kramat, tidak menutup kemungkinan bahwa Kampung Kramat dapat dikenal oleh masyarakat luas. Hal yan g patut untuk disoroti, minimya keterampilan yang dimiliki oleh warga Kampung Kramat. Mereka perlu adanya pendampingan berupa penguatan keterampilan, sehingga dapat menjadikan tambahan untuk meningkatkan pereknomian, terkhusus bagi ibu-ibu agar tidak hanya mengandalkan pendapatan dari suaminya saja.
Diresmikannya Kampung Kramat sebagai destinasi wisata Kota Malang, diharapkan dapat memberikan warna baru bagi kepariwisataan Kota Malang. Selain itu dapat memberikan dampak positif terhadap keadaan ekonomi sosial warga sekitar Kampung Kramat. Oleh sebab itu, dari diresmikannya sebagai destinasi wisata tersebut, maka perlu dilakukankajiandanpenelitiantentangdampak
darikegiatantersebutterhadapkondisisosialekonomimasyarakatdi sekitar Kampung Kramat.
Berdasarkanuraianlatarbelakang permasalahandiatasmaka penelititertarik melakukan penelitian terhadap penduduk denganjudul “Tinjauan Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Paska Diresmikannya Kampung Kramat Sebagai Destinasi Wisata”.
6 1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka penulis merumuskan masalah penelitian yaitu “Bagaimana Kondisi Sosial dan Ekonomi Kampung Kramat Kelurahan Sukun Kota Malang ?”
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana Kondisi Sosial dan Ekonomi Kampung Kramat Kelurahan Sukun Kota Malang.
1.4 Manfaat Penelitian 1. Bagi Akademisi
Penelitian ini memberikan pengetahuan dan wawasan bagi mahasiswakprogram studi Ilmu Kesejahteraan Sosial tentangimemberikan masukan yang bermanfaat bagi pengembangan Ilmu Kesejahteraan Sosial terutama mengenai dampak kehidupan ekonomi social paska diresmiknnya suatu daerah sebagai destinasi wisata.
Manfaat Praktis
Peneliti berhaarap penelitian ini dapat memberi informasi yang bermanfaat bagi pemerintah daerah setempat sebagai bahan dan referensi dalam peningkatan kesejahteraan masyakat setempat khususnya masyarakt Kampung Kramat Kota Malang.
7 1.5 Definisi Konsep
Definisi konseptual merupakanaabatasan terhadapi masalah yanghhdijadikanipedoman dalam penelitian sehinggaaakan memudahkanadalam mengoperasionalkannya dilapangan.
Untuk memahami dan memudahkanaadalamaamenafsirkan banyakaateori yang adaadalam penelitianiiini, makaaaakan ditentukan beberapa definisiI konseptuala yang berhubungan dengana yanga akana diteliti, antarailain:
1. Tinjauan
Tinjauanberasaldari kata tinjau,kata tinjausesuaidenganKamusBesar Bahasa Indonesia (KBBI) ialah melihat sesuatu yang jauh, mengintai, menyelidiki, melihat (memeriksa), menilik, mempertimbangkan kembal, mempelajaridengancermat, memeriksa(untuk memahamidansebagainya, menduga ) sedangkantinjauanialah pandangan,pendapat(sesudahmenyelidiki, mempelajari, dansebagainya), perbuatanmeninjau.
2. Sosial ekonomi
KondisiSosialekononomiadalahsuatuukeadaanatauukedudukanyangi
diaturasecarasosialaadanmenetapkanaaseseorangdalamaposisitertentuudalamaastruktu r masyarakat.Pemberianposisiiniidisertaipulaa aseperangkathakdankewajiban yangaaharusdipenuhiolehsiipembawastatus.Tingkatasosialmerupakanafaktoranon ekonomisssepertibudaya,apendidikan,aumur danajeniskelamin,sedangkanatingkat ekonomi seperti pendapatan, jenisapekerjaan, pendidikanadanainvestasi.
3. Kampung Kramat
Kampung Kramat Kasin adalah salah satu kampung tematik terbaru yang ada di Kota Malang. Mengangkat tema "Kematian Yang Menghidupi", kampung ini berhasil
8
menyabet gelar juara ke-3 dalam perlombaan Kampung Tematik yang digelar Pemerintah Kota Malang tahun 2017 lalu.
1.6 Ruang Lingkup
Adapun ruang lingkup dalam penelitian ini adalah : 1. Kondisi Kampung Kramat sebelum diresmikan 2. Kondisi Kampung Kramat setelah diremikan
3. Upaya masyarakat kampung kramat dalam membangun kondisi social diderahnya 4. Keterlibatan masyarakat Kampung Kramat dalam pengembangan ekonomi didaerahnya 5. Faktor pendukung dan penghambat dalam pengembangan kondisi sosial dan ekonomi
Kampung Kramat