• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, PERTUMBUHAN PENDUDUK, INVESTASI, TINGKAT UPAH DAN INFLASI TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA DI INDONESIA TAHUN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, PERTUMBUHAN PENDUDUK, INVESTASI, TINGKAT UPAH DAN INFLASI TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA DI INDONESIA TAHUN"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, PERTUMBUHAN PENDUDUK, INVESTASI, TINGKAT UPAH DAN INFLASI TERHADAP PENYERAPAN TENAGA

KERJA DI INDONESIA TAHUN 2000-2014

Oleh :

ALDI PRIYA WIJAKSANA

123401021

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SILIWANGI TASIKMALAYA

2016

(Jl. Siliwangi No. 24 Kota Tasikmalaya PO BOX 164)

ABSTRACT

This study aimed to determine the effect of economic growth, population growth, investment, wages and inflation on employment in Indonesia in 2000-2014. Analysis of the data in this study using multiple linear regression method. Test hypotheses using partial test (t test) and simultaneous (test F). The data used in this research is data of economic growth, population growth, investment, wages and inflation and employment in 2000-2014. Results using partial test (t test) with a significance level of 5% is economic growth, population growth, investment positive and not significant in the labor market, wage rates take effect positife and significant impact on employment and inflation negative and not significant to employment. Simultaneous (Test F) economic growth, population growth, investment, wages and inflation have a significant effect on employment in Indonesia in 2000-2014.

Keywords : economic growth, population growth, investment, wages, inflation and employment

(2)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengaruh pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan penduduk, investasi, tingkat upah dan inflasi terhadap penyerapan tenaga kerja di indonesia tahun 2000-2014. Analisis data pada penelitian ini menggunakan Metode Regresi Linear Berganda. Uji hipotesis menggunakan pengujian secara parsial (uji t) dan simultan (uji F). Data-data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan penduduk, investasi, tingkat upah dan inflasi dan penyerapan tenaga kerja tahun 2000–2014. Hasil dengan menggunakan uji parsial (Uji t) dengan taraf nyata 5% adalah pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan penduduk, investasi berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja, tingkat upah berpengaruh positife dan signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja dan inflasi berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja. Secara Simultan (Uji F) pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan penduduk, investasi, tingkat upah dan inflasi berpengaruh signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja di indonesia tahun 2000-2014.

Kata Kunci : pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan penduduk, investasi, tingkat upah dan inflasi dan penyerapan tenaga kerja

PENDAHULUAN

Tujuan Pembangunan Nasional berlandaskan pada Pancasila dan UUD (Undang-Undang Dasar) 1945 adalah untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila. Pembangunan merupakan salah satu cara untuk mencapai keadaan tersebut. Selama ini pembangunan selalu diprioritaskan pada sektor ekonomi, sedang sektor lain hanya bersifat menunjang dan melengkapi sektor ekonomi. Pembangunan selain memberi dampak positif juga memberi dampak negatif terutama yang berkaitan dengan berbagai masalah tenaga kerja dan kesempatan kerja.

Dalam proses pembangunan daerah menuntut peran serta secara aktif masyarakat sebagai penggerak utama pembangunan. Pemerintah berperan aktif dalam mendorong dan mengambil kebijakan terhadap jalannya pembangunan yang diwujudkan melalui perumusan, peraturan, pelaksanaan, dan pengawasan pembangunan serta mengerahkan kegiatan masyarakat dalam pembangunan.

Tenaga kerja merupakan faktor yang sangat krusial bagi pembangunan ekonomi di setiap negara. Tujuan peningkatan penyerapan tenaga kerja sering menjadi prioritas dalam pembangunan suatu negara. Bahkan ketika pra pemerintahan suatu negara, calon penguasa sering mengkampanyekan tentang peningkatan lapangan kerja sebagai “senjata ampuh” untuk memenangkan pemilihan umum. Beberapa alasan tersebut memang cukup logis mengingat penyerapan tenaga kerja menimbulkan beberapa dampak yang lain seperti peningkatan pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan masyarakat melalui upah yang

didapat yang pada akhirnya mengurangi tingkat kemiskinan, dan mengantisipasi masalah sosial lainnya. Di Indonesia, pada era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada periode pertama, strategi peningkatan penyerapan tenaga kerja menjadi salah satu tujuan utama dalam masa pemerintahannya. Penyerapan tenaga kerja atau biasa disebut sebagai pro-job menjadi agenda penting selain pro-poor (pengentasan kemiskinan), dan pro-growth (peningkatan pertumbuhan) (Kuncoro, 2012:73). Di dalam teori Cobb Douglas, dijelaskan bahwa

(3)

pertumbuhan ekonomi suatu negara berasal dari peningkatan input tenaga kerja, modal, dan teknologi. Oleh karena 2 itu, pertumbuhan ekonomi suatu negara sering menjadi prioritas utama dalam proses pembangunan sehingga diharapkan dapat memicu pertumbuhan penyerapan input produksi salah satunya tenaga kerja. Pertumbuhan ekonomi juga merupakan salah satu indikator yang sangat penting bagi penyerapan tenaga kerja. Hal ini disebabkan karena permintaan dari tenaga kerja merupakan turunan dari permintaan output. Sehingga secara logika terjadi pergerakan yang sama antara pertumbuhan ekonomi karena pertumbuhan permintaan output dengan penyerapan tenaga kerja (Smith, 2003:40). Dalam realita yang ada, proses pembangunan ternyata justru hanya semata pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi yang terjadi tidaklah berkualitas sehingga penyerapan tenaga kerja rendah atau bahkan tidak terjadi, angka kemiskinan tetap tinggi, dan ketimpangan pendapatan masing timpang. Padahal menurut Todaro dan Smith (2006: 39), selain menciptakan pertumbuhan ekonomi proses pembangunan haruslah berimbas terhadap pengurangan angka kemiskinan, ketimpangan pendapatan, serta peningkatan penyerapan tenaga kerja. Era otonomi daerah merupakan sebuah era yang sangat penting bagi suatu pembangunan suatu negara. Perencanaan yang awalnya bersifat sentralisasi maka dengan adanya otonomi daerah berubah menjadi desentralisasi. Era yang dimulai pada tahun 2001 ini, daerah tidak lagi menerima program namun justru dengan memiliki kewenangan untuk mengatur daerahnya sendiri. Tumbuhnya perhatian terhadap otonomi daerah tidak hanya dikarenakan kegagalan dalam menciptakan 3 pemerataan dalam pertumbuhan namun juga disebabkan karena ketidakpastian akibat susahnya melakukan perencanaan dari pusat untuk daerah (Kuncoro, 2012:49).

OBJEK DAN MEODE PENELITIAN

Objek dalam penelitian ini adalah pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan penduduk, investasi, tingkat upah dan inflasi terhadap penyerapan tenaga kerja di indonesia tahun 2000-2014.

Metode Penelitian

Metode adalah cara utama yang digunakan untuk mencapai tujuan, misalnya untuk menguji hipotesis dengan menggunakan teknis serta alat-alat tertentu. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode kuantitatif. Data dalam penelitian ini merupakan data runtut waktu (time series) dari tahun 2000 sampai dengan tahun 2014.

Model Peneitian

Model yang digunakan adalah analisis regresi semi log linear berganda. Analisis ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh independen (pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan penduduk, investasi, tingkat upah dan inflasi) terhadap variabel dependen (penyerapan tenaga kerja).

𝒀 = 𝜷𝟎+ 𝜷𝟏𝑿𝟏+ 𝜷𝟐𝑿𝟐+ 𝒍𝒐𝒈 𝜷𝟑𝑿𝟑+ 𝒍𝒐𝒈 𝜷𝟒𝑿𝟒+ 𝜷𝟓𝑿𝟓

Dimana:

Y =Penyerapan Tenaga Kerja 𝛽0 = Intercept

𝛽 = Koefisien Regresi

(4)

X2 = Variabel Pertumbuhan Penduduk

X3 = Variabel Investasi

X4 = Variabel Tingkat Upah

X5 = Variabel Inflasi

PEMBAHASAN

Dari hasil pengolahan data didapat persamaan regresi dalam bentuk persamaan ekonometrika sebagai berikut :

𝒀 = 𝜷𝟎+ 𝜷𝟏𝑿𝟏+ 𝜷𝟐𝑿𝟐+ 𝒍𝒐𝒈 𝜷𝟑𝑿𝟑+ 𝒍𝒐𝒈 𝜷𝟒𝑿𝟒+ 𝜷𝟓𝑿𝟓

Y = 3.373061 + 0.006250 LogX1 + 0.013187 X2 + 0.031102 Log X3 + 0.131133 LogX4 -0.000974 X5

Prob t-statistik (0.0000) (0.5002) (0.5994) (0.0517) (0.0002) (0.5464) R-Squared (0.970019)

F Statistik (58.23742)

Berdasarkan persamaan di atas, diketahui bahwa koefisien tiap variabel bebas adalah -0.006250 untuk variabel pertumbuhan ekonomi, 0.013187 untuk variabel pertumbuhan penduduk, 0.031102 untuk variable investasi, 0.131133 untuk variable tingkat upah, 0.000974 untuk variable inflasi yang dimaksud koefisien dalam penelitian ini adalah besarnya pengaruh tiap variabel bebas terhadap variabel terikat yaitu variabel penyerapan tenaga kerja.

Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi terhadap Penyerapan Tenaga Kerja di Indonesia

Berdasarkan hasil regresi dengan tingkat keyakinan 95% diketahui bahwa pertumbuhan ekonomi merupakan faktor yang mempengaruhi penyerapan tenaga kerja di Indonesia pada tahun 2000-2014. Dengan hasil regresi menyatakan berhubungan positif dan tidak signifikan, dimana apabila terjadi peningkatan pertumbuhn ekonomi sebesar 1 persen maka akan meningkatkan penyerapan tenaga kerja sebesar 0,006250, artinya apabila ada peningkatan pertumbuhan ekonomi sebesar 1 persen, maka akaan meningkatkan penyerapan tenaga kerja sebesar 0.006250 persen.

Hal tersebut sesuai dengn teori yang dikemukakan oleh dronbusch, Fischer, dan Startz, 2001 menyatakan pertumbuhan ekonomi yang tinggi akan membawa dampak positif terhadap tingkat penyerapan tenaga kerja.

Pada periode ini, kenaikan pertumbuhan ekonomi tidak menyebabkan bertambahnya penyerapan tenagar kerja, ini tidak sesuai dengan hipotesis yang menjelaskan bahwa kenaikan pertumbuhan ekonomi berpengaruh positif terhadap penyerapan tenaga kerja. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi mencerminkan pertambahan output produksi barang dan jasa dari periode ke periode atau juga menggambarkan kenaikan pendapatan pada suatu periode tertentu. Berdasarkan hasil penelitian, pertumbuhan ekonomi di Indonesia lebih banyak ditopang oleh sisi permintaan yaitu tingginya konsumsi masyarakat dan juga konsumsi pemerintah. Itu artinya bahwa tingginya tingkat konsumsi menggambarkan tingginya permintaan barang dan jasa, sesuai dengan hukum permintaan dan penawaran terhadap harga apabila permintaan semakin meningkat maka akan menaikan tingkat harga. Oleh karena itu, pertumbuhan ekonomi yang didorong oleh tingginya konsumsi masyarakat dan pemerintah tanpa di imbangi dengan penawaran (pertambahan ouput produksi barang dan jasa ) akan menaikan penyerapan tenaga

(5)

kerja. Namun ini tidak terjadi di Indonesia pada periode tahun 2000-2014. Kemungkinan, hal ini terjadi karena pertumbuhan ekonomi yang terjadi bukan disebabkan dari bertambahnya output dari industri-industri padat karya yang memerlukan tambahan tenaga kerja dalam kegiatan produksinya, sehingga meningkatnya pertumbuhan ekonomi tidak mempengaruhi penyerapan tenaga kerja.

Pengaruh Pertumbuhan Penduduk terhadap Penyarapan Tenaga Kerja di Indonesia Berdasarkan hasil regresi dengan tingkat keyakinan 95% diketahui bahwa pertumbuhan penduduk tidak berpengaruh terhadap penyerapan tenaga kerja dan bertanda positif. Hal ini sesuai hipotesis yang di kemukakan sebelumnya pertumbuhan penduduk berpengaruh positif terhadap penyerapan tenaga kerja, meningkatnya pertumbuhan penduduk akan meningkatkan penyerapan tenaga kerja salah satunya dengan adanya kebijakan pendidikan wajib belajar dua belas tahun, jadi dapat dikatakan anak-anak jaman sekarang bisa menguasai ilmu tentang teknologi dan dimana teknologi sekarang sangat canggih-canggih, orang-orang akan berpikir bagaimana untuk mendapatkan uang dengan ilmu teknologi tersebut yang sudah didapatkan disekolah selama belajar dua belas tahun, dimana akan menghasilkan gagasan untuk memanfaatkan teknologi sebagai sarana bisnis seperti jual beli online dengan berjalannya waktu bisni online akan berkembang secara cepat seiring berjalannya waktu ketika bisnis tersebut sudah berjalan maka akan membutuhkan SDM (Sumber Daya Manusia) untuk mengelolanya dari sana mulai terlihat telah terjadi penyerapan tenaga kerja yang bisa disimpulkan pertumbuhan penduduk meningkat akan meningkatkat penyerapan tenaga kerja baik secara langsung maupun tidak langsung. Namun hal ini tidak terjadi di Indonesia pada periode 2000-2014 dimana pertumbuhan penduduk tidak turut serta mningkatkan penyerapan tenaga kerja. hal ini dapat terjadi kemungkinan karena pertumbuhan penduduk yang terjadi adalah pertumbuhan penduduk bukan usia produktif yang tidak dapat memenuhi kriteria penyerapan tenaga kerja atau dalam hal ini adalah angka kelahiran bayi. Di samping itu, kemungkinan penduduk usia produktif banyak yang belum memenuhi kriteria permintaan tenaga kerja sehingga pertumbuhan penduduk ini tidak turut menaikan angka penyerapan tenaga kerja.

Pengaruh Investasi terhadap Penyerapan Tenaga Kerja di Indonesia

Berdasarkan hasil regresi pada penelitian ini dengan tingkat keyakinan 90% diketahui bahwa investasi secara parsial tidak memberikan pengaruh positif terhadap penyerapan tenaga kerja. Setelah dilakukan pengolahan data diperoleh nilai elastisitas sebesar 0,031102 maka H0

diterima, yang artinya bahwa elastisitas investasi terhadap Penyerapan tenaga kerja adalah inelastic Artinya bahwa setiap kenaikan investasi sebesar 1% akan Menaikan penyerapan tenaga kerja 0,031102 %. Penelitian ini tidak sejalan dengan beberapa hasil penelitian terdahulu yang menyatakan bahwa investasi berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja di indonesia. Penelitian ini sejalan dengan penelitian Roni Akmal analisis (2010) yang berjudul “faktor-faktor yang mempengaruhi penyerapan tenaga kerja di Indonesia”. Juga hasil tersebut sejalan dengan teori dimana semakin besar nilai investasi yang ditanamkan maka otomatis akan membuka lapangan perkerjaan yang membutuhkan tenaga kerja sehingga penyerapan tenaga kerja tersebut akan terserap oleh adanya investasi, hal tersebut akan sangat terasa ketika investasi dialokasikan pada industri kecil dimana investasi yang dilakukan bersifat padat karya, sehingga kesempatan kerja yang diciptakan semakin tinggi (EP Pramono, 2008:7). Namun hal ini tidak terjadi di Indonesia periode 2000-2014 di mana investasi tidak mempengaruhi penyerapan tenaga kerja, kemungkinan hal ini terjadi karena investasi yang

(6)

dilakukan para investor sektor riil ini bukan merupakan industri padat karya yang tidak membutuhkan banyak tenaga kerja, atau banyak menggunakan tenaga ahli dari luar.

Pengaruh Tingkat Upah terhadap Penyerapan tenaga kerja di Indonesia

Berdasarkan hasil regresi pada penelitian ini dengan tingkat keyakinan 95% diketahui bahwa tingkat upah memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja sebesar 0.131133. Ini berarti bahwa adanya kenaikan persentase tingkat upah sebesar 1 persen, akan menaikan penyerapan tenaga kerja sebesar 0.131133 persen. Hal ini sesuai dengan penelitian Sumarsono (2003: 106), upah akan mempengaruhi tinggi rendahnya biaya produksi yang dapat mengakibatkan pengurangan ataupun menambahan jumlah penggunaan atau penyerapan tenaga kerja

Peningkatan upah minimum mempengaruhi daya beli masyarakat yang mengakibatkan permintaan menjadi meningkat dan diikuti oleh makin banyaknya perusahaan yang masuk pasar sehingga penyerapan tenaga kerja yang dilakukan perusahaan juga akan semakin meningkat dan karena dengan adanya tingkat upah yang dinaikkan para pengusaha akan mengupayakan untuk dapat meningkatkan atau menambah jumlah dari unit usahanya sehingga diharapkan dengan adanya penambahan dari jumlah unit usaha, pengusaha juga akan menambah jumlah dari tenaga kerjanya.

Penelitian ini sejalan dengan beberapa hasil penelitian terdahulu yang menyatakan bahwa upah minimum berpengaruh positif dan signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja di indonesia. Penelitian ini sejalan dengan penelitian I Gusti Agung Indradewa (2015) yang berjudul “pengaruh inflasi, pdrb dan upah minimum terhadap penyerapan tenaga kerja di provinsi bali”.

Pengaruh Inflasi terhadap Penyerapan tenaga kerja di Indonesia

Berdasarkan hasil regresi pada penelitian ini dengan tingkat keyakinan 95% diketahui bahwa tingkat upah tidak berpengaruh terhadap penyerapan tenaga kerja sebesar. Hasil ini tidak sesuai dengan hipotesis dan penelitian terdahulu yang mnjelaskan bahwa inflasi berpengaruh negatif terhadap penyerapan tenaga kerja. Adanya inflasi akan menyebabkan harga-harga barang dan jasa secara keseluruhan akan mengalami kenaikan secara terus-menerus, dengan kenaikan yang terus menerus tersebut lama-lama produk tersebut akan mengurangi minat konsumen untuk mengkonsumsinya dan melakukan substitusi dengan barang lain, dengan kejadian tersebut guna menjaga minat konsumen maka perusahaan harus menurunkan biaya produksi, salah satu caranya adalah melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap karyawannya guna menurunkan biaya produksi yang bermaksud menstabilkan kembali harga pada titik normal. Namun, hal ini tidak terjadi di Indonesia periode tahun 2000-2014, inflasi tidak mempengaruhi penyerapan tenaga kerja, inflasi yang terjadi tidak begitu mempengaruhi penurunan atau penambahan tenaga kerja, karena ternyata penyerapan tenaga kerja lebih dipengaruhi oleh tingkat upah.

Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pertumbuhan Penduduk, Investasi, Tingkat Upah, dan Inflasi terhdap Penyerapan tenaga Kerja

Berdasarkan hasil regresi diketahui bahwa Pertumbuhan Ekonomi, Pertumbuhan Penduduk, Investasi, Tingkat Upah, dan Inflasi di Indonesia secara bersama - sama memberikan pengaruh yang signifikan (nyata) terhadap Penyerapan tenaga kerja di Indonesia pada tahun 2000-2014. Dari hasil perhitungan diperoleh F statistik adalah 58,23742 dengan F tabel pada taraf nyata 5% adalah -3,481658654 dan dengan probabilita 0,000001 pada tingkat α= 0,05.

(7)

Berdasarkan hasil perhitungan diatas, maka dapat dilihat bahwa F statistik > F tabel atau 58,23742 > 3,481658654 yang artinya menolak hipotesis nol dan dapat dilihat bahwa probabilitasnya lebih besar dari α yaitu 0,000001 < 0,05 artinya bahwa variabel independen Pertumbuhan Ekonomi, Pertumbuhan Penduduk, Investasi, Tingkat Upah, dan Inflasi secara bersama sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen penyerapan tenaga kerja di Indonesia.

PENUTUP Kesimpulan

Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pertumbuhan ekonomi, jumlah penduduk, investasi, tingkat upah dan inflasi terhadap penyerapan tenaga kerja di indonesia tahun 2000-2014. Berdasarkan hasil penelitian, perhitungan dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, penelitian ini menghasilkan kesimpulan sebagai berikut:

1. Secara parsial variabel tingkat upah berpengaruh negative terhdap penyerapan tenagakerja di Indonesia tahun 2000 – 2014, sedangkan variabel pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan penduduk, investasi, dan inflasi tidak berpengaruh terhadap penyerapan tenaga kerja di Indonesia tahun 2000-2014.

2. Secara bersama-sama semua variabel bebas yaitu pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan penduduk, tingkat upah, investasi, dan inflasi berpengaruh terhdap penyerapan tenaga kerja di Indonesia tahun 2000-2014.

. Saran

Berdasarkan hasil pembahasan dan kesimpulan yang telah dipaparkan, maka penulis dapat memberikan beberapa saran bagi berbagai pihak terkait. Adapun saran yang dapat penulis sampaikan sebagai berikut :

1. Bagi para peneliti untuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang variabel pertumbuhan ekonomi, jumlah penduduk, investasi, tingkat upah dan inflasi. Selain itu juga pihak-pihak yang hendak melakukan penelitian lanjutan dari masalah tersebut diharapkan memasukan variabel lain yang diduga mempunyai pengaruh signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja di Indonesia.

2. Upah minimum merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi penyerapan tenaga kerja, saran yang dapat diberikan kepada pemerintah adalah dengan membuat kebijakan upah minimum yang layak, agar daya beli masyarakat meningkat dan hal itu dapat berdampak pada meningkatnya penyerapan tenaga kerja.

3. Untuk lebih memberdayakan Jumlah tenaga kerja, Pemerintah hendaknya mengambil kebijakan guna melindungi hak-hak warga Negara untuk mendapatkan pekerjaan, seperti mengadakan pelatihan kerja gratis serta penyedian lapangan kerja dan melindungi hak pekerja itu sendiri agar mampu produktif dan memperoleh kesejahteraan.

(8)

DAFTAR PUSTAKA

__________Badan Pusat Statistik. Statistik Indonesia 2005-2014.

__________Badan Pusat Statistik, Berbagai Tahun Terbitan, Penyerapan tenaga kerja ,Badan Pusat Statistik.

__________Badan Pusat Statistik, Berbagai Tahun Terbitan, PE ,Badan Pusat Statistik.

__________Badan Pusat Statistik, Berbagai Tahun Terbitan, Pertumbuhan penduduk, Badan Pusat Statistik

__________Badan Pusat Statistik, Berbagai Tahun Terbitan, Investasi, Badan Pusat Statistik. __________Badan Pusat Statistik, Berbagai Tahun Terbitan, Upah minimum, Badan Pusat

Statistik.

__________Badan Pusat Statistik, Berbagai Tahun Terbitan, Inflasi, Badan Pusat Statistik.

Siti Syuhada, Aulia Tasman, Hardiani Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penyerapan Tenaga Kerja Pada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Kota Jambi (2014) Roni Akmal analisis faktor-faktor yang mempengaruhi penyerapan tenaga kerja di Indonesia

(2010)

Luh Diah Citraresmi Cahyadi analisis faktor-faktor yang mempengaruhi penyerapan tenaga kerja industri kreatif di kota Denpasar (2010)

I Gusti Agung Indradewa pengaruh inflasi, pdrb dan upah minimum terhadap penyerapan tenaga kerja di provinsi bali (2015)

Fina Marliana Darusman Penyerapan Tenaga Kerja pada Sentra Industri Rajutan (2015) Binong Jat Kota Bandung

Boediono. 1999. Teori Pertumbuhan Ekonomi. Yogyakarta: BPFE.

Iskandar Potong. 2013. Ekonomi Pengantar Mikro dan Makro. Jakarta: Mitra Wacana Media. Jhingan, M.L. 2003. Teori Makro Ekonomi (edisi ke-5). Terjemah Imam Nurmawan. Jakarta. Kaufman, Bruce. 2000. The Economics of Labor Markets. Fifthe edition. The Dryden Press. New

York.

(9)

Mudrajad Kuncoro. 1997. Ekonomi Pembangunan, Teori, Masalah dan Kebijakan. Cetakan pertama, unit penerbit dan percetakan akademi manajemen perusahaan YKPN, Yogyakarta.

Mankiw, Gregory. 2006. Pengantar Ekonomi Mikro. Edisi ketiga. Penerjemaan: Criswan Sungkono. Salemba empat Jakarta.

Sumodiningrat 1998. Membangun Perekonomian Rakyat. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sukirno, Sadono. 2004. Makro Ekonomi, Teori Pengantar Edisi Ketiga. Penerbit Raja Grafindo Persada. Jakarta

Syafrizal Helmi Situmorang. 2008. Filsafat Ilmu dan Metode Riset. Usu Press, Medan. Tadoro Michael P, th 2000 Economi Deplopmen Addison-Weslay.

Todaro. 2003. Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga. Penerjemaah Haris Munandar. Erlangga Jakarta.

Todaro. 2006. Pembangunan Ekonomi Jilid Satu Edisi Ke Sembilan. Haris Munandar (penerjemah) Erlangga. Jakarta.

Gujarati. Damodar N. 2007. Dasar- Dasar Ekonometrika (Buku 1, Edisi Ke-5). Jakarta. Salemba Empat.

Referensi

Dokumen terkait

Adapun Faktor Internal dan Eksternal terdiri dari kekuatan yang dimiliki AZWA perfume yaitu manajemen yang visioner dalam melihat peluang yang ada, budaya

Masalah yang dihadapi adalah bagaimana menyajikan sebuah materi pembelajaran yang lengkap dan menarik sehingga dapat mempermudah mahasiswa dalam memahami pelajaran, dalam hal

Lopez dkk (2010:81) mengatakan bahwa penerimaan diri adalah kunci utama dari kesejahteraan psikologis individu. Berdasarkan pemaparan di atas, penerimaan diri pada

Men%elaras meman!au dan menla pelaksanaan kurkulum program &amp;emprosesan Hasl &amp;er!anan program Her#a dan program Bo!eknolog .. Men%elaras

Selisih dari tegangan diskontinyu hasil analisa metode elemen hingga dengan tegangan kontinyu pada suatu elemen disebut sebagai error tegangan yang nantinya akan digunakan

suara, seorang pemilih memberikan suara lebih dari sekali, orang yang diminta bantuan memberikan tanda pilihan oleh pemilih tunanetra memberikan suara kepada parpol/calon yang

Hal yang dapat dilakukan oleh KWT Spora Bali dalam hal ini adalah membuat variasi harga yang lebih terjangkau masyarakat umum dengan menggunakan bahan - bahan yang

This problem can be modeled using Capacitated Vehicle Routing Problems (CVRP), and the common algorithm to solve that model is Clarke and Wright Saving Algorithm (CWSA).. The needed