• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR ISI. RENSTRA Dinas PMDKesbangpol Kota Banjar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DAFTAR ISI. RENSTRA Dinas PMDKesbangpol Kota Banjar"

Copied!
81
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ... i

Daftar Isi ... ii

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang... 2

I.2 Landasan Hukum... 6

I.3 Maksud dan Tujuan... 10

I.4 Sistematika Penulisan... 10

BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS PMDKesbangpol 2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Perangkat Daerah ... 12

2.2 Sumber Daya Perangkat Daerah ... 30

2.3 Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah ... 32

2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Perangkat Daerah ... 34 BAB III PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS 3.1 Permasalahan Berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi ... 36

3.2 Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih ... 38 3.3 Telaahan visi, Misi dan program Provinsi Jawa Barat ... 40

3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis ... 43 3.5 Penentuan Isu-Isu Strategis ... 43

BAB IV TUJUAN DAN SASARAN Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah ... 44

BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN ... 48

BAB VI RENCANA PROGRAM PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN ... 53 BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN ... 58

BAB VIII PENUTUP ... 60

(2)

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, kami memanjatkan puji dan syukur atas segala limpahan rahmat dan hidayah yang telah diberikan, sehingga Rencana Strategis Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Desa, Kesatuan Bangsa dan Politik (Renstra DPMDKesbangpol) Kota Banjar tahun 2018 - 2023 dapat diselesaikan.

Renstra ini menjadi pedoman dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Desa, Kesatuan bangsa dan Politik sebagai unit kerja perencanaan dalam periode 5 (lima) tahun kedepan. Selain itu Renstra ini disusun untuk menyediakan rencana teknis 5 (lima) tahunan yang akan dijabarkan kedalam rencana kerja tahunan dengan berbasis pada kinerja terukur guna memudahkan dalam penyusunan laporan kinerja Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Desa, Kesatuan bangsa dan Politik.

Dengan demikian, diharapkan bermanfaat bagi kita semua dengan harapan peran Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Desa, Kesatuan Bangsa dan Politik sebagai pengambil kebijakan, koordinator Pemberdayaan Masyarakat semakin kuat dalam rangka mendukung pencapaian visi, misi dan program Kepala Daerah yang tertuang dalam dokumen RPJMD Kota Banjar Tahun 2018-2023.

Banjar, Juli 2019

Kepala

(3)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembangunan daerah merupakan bagian integral dan penjabaran dari pembangunan nasional dalam rangka pencapaian sasaran pembangunan yang disesuaikan dengan potensi, aspirasi, dan permasalahan pembangunan di daerah. Pada konteks pembangunan bidang pemberdayaan masyarakat dan desa serta bidang kesatuan bangsa dan politik di Kota Banjar, hakikatnya adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen masyarakat yang ada di Kota Banjar, yang bertujuan untuk meningkatkan pembangunan pada pemberdayaan masyarakat, ketahanan ideologi politik ekonomi sosial budaya dan pertahanan keamanan di wilayah Kota Banjar.

Keberhasilan pembangunan Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Desa, Kesatuan Bangsa dan Politik ini, sangat ditentukan oleh kesinambungan antar upaya program dan sektor, serta kesinambungan dengan upaya-upaya yang telah dilaksanakan pada periode sebelumnya. Sehingga, salah satu tahapan proses yang sangat penting dalam perencanaan pembangunan di bidang ini, yakni penyusunan dokumen perencanaan strategis (Renstra) yang dilakukan oleh setiap Perangkat Daerah.

Renstra Perangkat Daerah adalah dokumen perencanaan Perangkat Daerah untuk periode 5 (lima) tahun, yang memuat tujuan, sasaran, program, dan kegiatan pembangunan dalam rangka pelaksanaan Urusan Pemerintahan Wajib dan/atau Urusan Pemerintahan Pilihan sesuai dengan tugas dan fungsi setiap Perangkat Daerah. Fungsi Renstra Perangkat Daerah, sebagai dasar acuan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan yang menjadi tugas dan fungsi pelayanan Perangkat Daerah dalam jangka waktu lima tahunan.

Substansi pentingnya penyusunan dokumen Renstra Perangkat Daerah, untuk

mengklarifikasikan secara eksplisit Visi Misi Kepala Daerah-Wakil Kepala

(4)

Daerah Terpilih dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), kemudian menerjemahkan secara strategis, sistematis, dan terpadu ke dalam tujuan, strategi, kebijakan, dan program prioritas Perangkat Daerah serta tolok ukur pencapaiannya.

Proses penyusunan dokumen Renstra Dinas PMDKesbangpol, mengakomodasi komitmen dan kesepakatan dari semua pemangku kepentingan melalui tahapan perencanaan yang transparan, demokratis dan akuntabel dengan memadukan pendekatan teknokratis, politik, partisipatif, top- down, dan bottom-up process. Pendekatan perencanaan pembangunan daerah yang dimaksud, meliputi :

1. Pendekatan teknokratis menggunakan metode dan kerangka berpikir ilmiah untuk mencapai tujuan dan sasaran pembangunan daerah.

2. Pendekatan partisipatif dilaksanakan dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan.

3. Pendekatan politis dilaksanakan dengan menerjemahkan visi dan misi kepala Daerah terpilih ke dalam dokumen perencanaan pembangunan jangka menengah yang dibahas bersama dengan DPRD.

4. Pendekatan atas-bawah dan bawah-atas merupakan hasil perencanaan yang diselaraskan dalam musyawarah pembangunan yang dilaksanakan mulai dari desa/kelurahan, kecamatan, tingkat Kota, daerah provinsi, hingga nasional.

Alur tahapan proses penyusunan Renstra Dinas PMDKesbangpol dapat

dilihat pada bagan berikut ini :

(5)

Sumber: Ilustrasi dari Permendagri No. 86 Tahun 2017

Gambar 1.1 : Alur Tahapan Penyusunan Renstra Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Desa, Kesatuan Bangsa dan Politik

Kota Banjar 2018-2023

(6)

Dokumen Renstra Dinas PMDKesbangpol Kota Banjar mempunyai keterkaitan dengan dokumen perencanaan lainnya. Hal ini penting bertujuan diantaranya untuk mendukung koordinasi antarpelaku pembangunan;

menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik antar Daerah, antarruang, antarwaktu, antarfungsi pemerintah maupun antara Pusat dan Daerah; dan, menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan.

Dokumen Renstra Dinas PMDKesbangpol Kota Banjar, disusun selain berpedoman kepada RPJMD yang merupakan penjabaran dari Visi Misi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Banjar terpilih dan bersifat indikatif, mempunyai hubungan keterkaitan juga dengan dokumen Renstra Perangkat Daerah Kota Banjar lainnya, dokumen Renstra Badan Kesbangpol Provinsi Jawa Barat, dan Dokumen Renstra Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Jawa Barat. Dengan demikian, program dan kegiatan yang ditetapkan di dalam Renstra Dinas PMDKesbangpol ini, memiliki sinergitas dengan agenda pembangunan Pemerintah Provinsi Jawa Barat tahun 2018-2023 dalam rangka mewujudkan visi dan misi pembangunan jangka menengah. Tersusunnya Renstra ini menjadi pedoman pelaksanaan tugas dan pengukuran kinerja serta akuntabilitas selama lima tahun, guna menjamin terselenggaranya tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Penyusunan Rencana Strategis Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Banjar Tahun 2018-2023, merupakan bentuk pelaksanaan Undang-undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Undang-Undang ini secara substansi mengamanatkan penyusunan Rencana Strategis Perangkat Daerah (Renstra PD) untuk periode 5 (lima) tahun dan juga sebagai instrumen untuk menyusun dan mengukur kinerja sesuai tugas dan fungsi Perangkat Daerah.

Perubahan perkembangan masyarakat saat ini telah memberikan implikasi

terhadap tuntutan kebutuhan pelayanan yang lebih baik dan prima. Dalam menjawab

(7)

tuntutan tersebut, maka instansi pemerintah harus mampu meningkatkan kinerja dan profesionalisme.

Peraturan Walikota Banjar Nomor 47 Tahun 2018 tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Unsur Organisasi Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Desa, Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Banjar menyatakan bahwa Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Desa, Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Banjar sebagai salah satu perangkat daerah Kota Banjar memiliki urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa serta urusan Kesatuan Bangsa dan Politik.

Dengan tersusunnya Rencana Strategis Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Desa, Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Banjar, diharapkan dapat menjadi arah dan pedoman penyelenggaraan pembangunan di Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa. Dokumen tersebut menterjemahkan perencanaan pembangunan setiap tahun dengan program dan kegiatan yang fokus dan terukur serta menunjang pencapaian sasaran pembangunan Kota Banjar dari urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa.

1.2 Landasan Hukum

Dalam penyusunan Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Desa, Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Banjar Tahun 2018-2023, beberapa peraturan perundang-undangan yang menjadi landasan, yaitu sebagai berikut :

1. Undang-undang Nomor 27 tahun 2002 tentang Pembentukan Kota Banjar di Propinsi Jawa Barat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 130, Tambahan Lembaran negara Republik Indonesia Nomor 4246);

2. Undang–undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4286);

3. Undang–undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan

Lembaran Negara Nomor 4421);

(8)

4. Undang–undang Nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438);

5. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4723);

6. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2011 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008 Tentang Partai Politik;

7. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2012 Tentang Penanganan Konflik Sosial;

8. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2013 Tentang Organisasi Kemasyarakatan;

9. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495);

10. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

11. Undang-Undang Nomor. 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 292, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5601)

12. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4575

13. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4725);

14. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2009 Tentang Bantuan Keuangan Kepada Partai Politik;

15. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan

(9)

Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5539), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2019 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 41 );

16. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015 Tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2012 Tentang Penanganan Konflik Sosial;

17. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2016 Tentang perubahan kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa Yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara;

18. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

19. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2016 Tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2013 Tentang Organisasi Kemasyarakatan;

20. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;

21. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

22. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah;

23. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 9 Tahun 2008 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2005-

(10)

2025 (Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 8 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 45);

24. Peraturan Daerah Kota Banjar Nomor 9 tahun 2009 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Banjar Tahun 2005-2025;

25. Peraturan Daerah Kota Banjar Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota Banjar;

26. Peraturan Walikota Nomor 47 Tahun 2018 tentang Susunan Organisasi, Tata Kerja, Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Desa, Kesatuan Bangsa dan Politik;

27. Peraturan Walikota Banjar Nomor /Kpts. -Bappeda/2019 tanggal ... ...

2019 tentang Pengesahan Renstra OPD Tahun 2018 – 2023.

1.3 Maksud dan Tujuan 1.3.1 Maksud

Rencana Strategis Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Desa, Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Banjar dimaksudkan sebagai arahan, pedoman dan landasan bagi jajaran organisasi dalam perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan pelaporan program dan kegiatan yang dilakukan untuk melaksanakan penyelenggaraan pemerintahan oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Desa, Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Banjar selama 5 (lima) tahun ke depan.

1.3.2 Tujuan

Tujuan penyusunan Rencana Strategis Dinas Pemberdayaan Masyarakat,

Desa, Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Banjar adalah terwujudnya kesesuaian tujuan,

sasaran, strategi, arah kebijakan, program dan kegiatan perangkat daerah selaras

dengan RPJMD.

(11)

1.4 Sistematika Penulisan

Rencana Strategis Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Desa, Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Banjar tahun 2018-2023 secara garis besar disusun dengan sistematika sebagai berikut :

Bab I Pendahuluan

1.1. Latar belakang penyusunan Renstra, 1.2. Landasan hukum penyusunan Renstra, 1.3. Maksud dan tujuan penyusunan Renstra 1.4. Sistematika penulisan dokumen Renstra.

Bab II Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah

2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Perangkat Daerah 2.2. Sumber Daya Perangkat Daerah

2.3. Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah

2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Perangkat Daerah

Bab III Permasalahan dan Isu Strategis Perangkat Daerah

3.1. Permasalahan berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Perangkat Daerah

3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih

3.3. Telaahan Visi, Misi dan Program Provinsi Jawa Barat 3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian

Lingkungan Hidup Strategis

3.5. Penentuan Isu Isu Strategis

Bab IV Tujuan dan Sasaran

(12)

Sama dengan isi rancangan Renstra Perangkat Daerah dengan koreksi seperlunya atau tambahan informasi.

Bab V Strategi dan Arah Kebijakan

Bab ini memuat Strategi dan arah kebijakan Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Desa, Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Banjar yang terkait langsung atau mendukung pencapaian Strategi dan arah kebijakan RPJMD Kota Banjar

Bab VI Rencana Program dan Kegiatan serta Pendanaan

Bab ini Memuat rencana program dan kegiatan Organisasi Perangkat Daerah selama 5 (lima) tahun kedepan yang dilengkapi dengan indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif.

Bab VII Kinerja Penyelenggaraan Bidang Urusan

Bab ini Memuat Kinerja penyelenggaraan bidang urusan Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Desa, Kesatuan Bangsa dan Politik.

Bab VIII Penutup

Berisi ringkasan singkat dari maksud dan tujuan penyusunan dokumen

Renstra Perangkat Daerah, disertai dengan harapan bahwa dokumen ini

mampu menjadi pedoman pembangunan 5 (lima) tahun kedepan oleh

Perangkat Daerah.

(13)

BAB II

GAMBARAN PELAYANAN Dinas PMDKesbangpol

2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi DPMDKesbangpol

Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Desa, Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Banjar merupakan unsur pelaksana bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Desa serta Bidang Kesatuan Bangsa dan Politik, dipimpin oleh Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah. Kepala Dinas mempunyai tugas membantu Walikota dalam melaksanakan pemerintahan dan pembangunan, melaksanakan urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, serta urusan Kesatuan Bangsa dan Politik berdasarkan azas otonomi dan tugas pembantuan yang diberikan oleh pemerintah Jawa Barat dan pemerintah propinsi pusat.

Struktur Organisasi Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Desa, Kesatuan Bangsa

dan Politik Kota Banjar berdasarkan Peraturan Walikota Banjar Nomor : 47 Tahun 2018

tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja organisasi Dinas Pemberdayaan

Masyarakat, Desa, Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Banjar terdiri dari :

(14)

Struktur organisasi di excel

(15)

Susunan Organisasi Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Desa, Kesatuan Bangsa dan Politik terdiri atas :

a. Dinas;

b. Sekretariat, membawahi :

1. Subbagian Umum, Kepegawaian dan Keuangan; dan 2. Subbagian Perencanaan dan Evaluasi.

c. Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, membawahi :

1. Seksi Kelembagaan Pengembangan Ekonomi Masyarakat dan Teknologi Tepat Guna; dan

2. Seksi Keswadayaan dan Partisipasi Masyarakat; dan 3. Seksi Aparatur dan Pengembangan Desa/Kelurahan.

d. Bidang Kesatuan Bangsa dan Politik membawahi : 1. Seksi Bina Ideologi dan Wawasan Kebangsaan;

2. Seksi Kewaspadaan Nasional dan Ketahanan Masyarakat; dan 3. Seksi Politik Dalam Negeri.

e. Jabatan Pelaksana; dan f. Jabatan Fungsional.

Tupoksi Dinas dan Kepala Dinas

(1) Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Desa, Kesatuan Bangsa dan Politik mempunyai tugas membantu wali kota melaksanakan urusan pemerintahan bidang pemberdayaan masyarakat dan desa serta kesatuan bangsa dan politik yang menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan yang diberikan kepada daerah

(2) Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Desa, Kesatuan Bangsa dan Politik dalam melaksanakan tugas dan menyelenggarakan fungsi:

a. perumusan kebijakan urusan bidang pemberdayaan masyarakat dan desa serta kesatuan bangsa dan politik;

b. pelaksanaan kebijakan urusan bidang pemberdayaan masyarakat dan desa serta kesatuan bangsa dan politik;

c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan urusan bidang pemberdayaan masyarakat dan desa serta kesatuan bangsa dan politik;

d. pelaksanaan administrasi Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Desa, Kesatuan Bangsa dan Politik;

e. pembinaan aparatur sipil negara pada Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Desa,

Kesatuan Bangsa dan Politik; dan

(16)

f. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh wali kota terkait dengan tugas dan fungsinya.

(3) Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Desa, Kesatuan Bangsa dan Politik melaksanakan uraian tugas :

a. memimpin dan mengendalikan perumusan kebijakan daerah urusan bidang Pemberdayaan masyarakat dan desa serta kesatuan bangsa dan politik;

b. menetapkan kebijakan daerah lingkup Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Desa, Kesatuan Bangsa dan Politik;

c. memimmpin dan mengendalikan pelaksanaan kebijakan daerah urusan bidang pemberdayaan masyarakat dan desa serta kesatuan bangsa dan politik;

d. memimpin dan mengendalikan pelaksanaan evaluasi dan pelaporan urusan bidang pemberdayaan masyarakat dan desa serta kesatuan bangsa dan politik;

e. memimpin dan mengendalikan pelaksanaan administrasi Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Desa, Kesatuan Bangsa dan Politik;

f. memimpin dan mengendalikan pembinaan aparatur sipil negara pada Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Desa, Kesatuan Bangsa dan Politik;

g. memimpin dan memotivasi setiap pegawai aparatur sipil negara melalui : kepeloporan dalam bidang; keahlian profesional; analisis dan rekomendasi kebijakan; dan kepemimpinan manajemen.

h. pengembangan kerja sama dengan instansi lain;

i. keteladanan dalam mengamalkan nilai dasar aparatur sipil negara dan melaksanakan kode etik dan kode perilaku aparatur sipil negara; dan j. melaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh wali kota terkait dengan

tugas dan fungsinya.

Tupoksi Sekretariat

(1) Sekretariat merupakan unsur staf dipimpin oleh Sekretaris Dinas dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.

(2) Sekretariat mempunyai tugas melaksanakan sebagaian tugas Dinas dalam penyusunan kebijakan dan pengoordinasian administratif terhadap pelaksanaan tugas Dinas serta pelayanan administratif.

(3) Dalam menjalankan tugas pokok sekretariat melaksanakan fungsi :

a. pengoordinasian penyusunan kebijakan daerah urusan bidang pembedayaan masyarakat dan desa, bidang kesatuan bangsa dan politik;

b. pengoordinasian pelaksanaan tugas Dinas Pemberdayaan Masyarakat,

(17)

Desa, Kesatuan Bangsa dan Politik;

c. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan daerah urusan bidang pembedayaan masyarakat dan desa, bidang kesatuan bangsa dan politik;

d. pelayanan administratif dan pembinaan aparatur sipil negara pada Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Desa, Kesatuan Bangsa dan Politik;

dan

e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Dinas terkait dengan tugas dan fungsinya.

(4) Sekretaris Dinas mempunyai uraian tugas :

a. melakukan validasi rancangan kebijakan urusan bidang pembedayaan masyarakat dan desa, bidang kesatuan bangsa dan politik;

b. mengkoordinasikan pelaksanaan tugas Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Desa, Kesatuan Bangsa dan Politik;

c. mengkoordinasikan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan daerah urusan bidang pembedayaan masyarakat dan desa, bidang kesatuan bangsa dan politik;

d. mengkoordinasikan pelayanan administratif dan pembinaan aparatur sipil negara pada Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Desa, Kesatuan Bangsa dan Politik; dan

e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas terkait dengan tugas dan fungsinya.

Tupoksi Sub Bagian Umum, Kepegawaian dan Keuangan

(1) Subbagian Umum, Kepegawaian dan Keuangan merupakan unsur staf, dipimpin oleh kepala Subbagian berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris Dinas.

(2) Subbagian Umum, Kepegawaian dan Keuangan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas sekretariat dalam penyusunan kebijakan dan pengoordinasian administratif terhadap pelaksanaan tugas Dinas serta pelayanan administratif serta pelaksanaan dan pengoordinasian penunjang urusan bidang umum dan tatausaha, keuangan dan aset daerah, dan kepegawaian, pendidikan dan pelatihan.

(3) Dalam melaksanakan tugas Subbagian Umum, Kepegawaian dan Keuangan mempunyai fungsi :

a. pengoordinasian dan pelaksanaan penyusunan kebijakan daerah urusan

bidang pembedayaan masyarakat dan desa, bidang kesatuan bangsa dan

politik, bidang umum dan tatausaha, keuangan dan aset daerah, dan

kepegawaian, pendidikan dan pelatihan;

(18)

b. pengoordinasian dan pelaksanaan tugas Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Desa, Kesatuan Bangsa dan Politik urusan bidang pembedayaan masyarakat dan desa, bidang kesatuan bangsa dan politik bidang umum dan tatausaha, keuangan dan aset daerah, dan kepegawaian, pendidikan dan pelatihan;

c. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan daerah urusan bidang umum dan tatausaha, keuangan dan aset daerah, dan kepegawaian, pendidikan dan pelatihan;

d. pelayanan dan pelaksanaan administratif pada Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Desa, Kesatuan Bangsa dan Politik urusan bidang pembedayaan masyarakat dan desa, bidang kesatuan bangsa dan politik, bidang umum dan tatausaha, keuangan dan aset daerah, dan kepegawaian, pendidikan dan pelatihan;

e. pembinaan aparatur sipil negara pada Subbagian Umum, Kepegawaian dan Keuangan;

f. pelaksanaan kebijakan teknis, pelaksanaan dukungan teknis, pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas dukungan teknis, pembinaan teknis penyelenggaraan fungsi penunjang urusan bidang umum dan tatausaha, keuangan dan aset daerah, dan kepegawaian, pendidikan dan pelatihan; dan g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Sekretaris Dinas terkait dengan

tugas dan fungsinya.

(4) Kepala Subbagian Umum, Kepegawaian dan Keuangan melaksanakan uraian tugas :

a. mengendalikan pengkoordinasian penyusunan kebijakan daerah urusan bidang pembedayaan masyarakat dan desa, bidang kesatuan bangsa dan politik bidang umum dan tatausaha, keuangan dan aset daerah, dan kepegawaian, pendidikan dan pelatihan;

b. melaksanakan penyusunan rancangan kebijkan bidang umum dan tatausaha, keuangan dan aset daerah, dan kepegawaian, pendidikan dan pelatihan;

c. mengendalikan pengkoordinasian dan pelaksanaan tugas Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Desa, Kesatuan Bangsa dan Politik, bidang umum dan tatausaha, keuangan dan aset daerah, dan kepegawaian, pendidikan dan pelatihan;

d. mengendalikan pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kebijakan daerah urusan bidang pembedayaan masyarakat dan desa, bidang kesatuan bangsa dan politik, bidang umum dan tatausaha, keuangan dan aset daerah, dan kepegawaian, pendidikan dan pelatihan;

e. mengendalikan pelayanan dan pelaksanaan administratif pada Dinas

Pemberdayaan Masyarakat, Desa, Kesatuan Bangsa dan Politik bidang

umum dan tatausaha, keuangan dan aset daerah, dan kepegawaian,

pendidikan dan pelatihan;

(19)

f. mengendalikan pembinaan aparatur sipil negara pada Subbagian Umum, Kepegawaian dan Keuangan;

g. mengendalikan pelaksanaan kebijakan teknis, pelaksanaan dukungan teknis, pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas dukungan teknis, pembinaan teknis penyelenggaraan fungsi penunjang urusan bidang umum dan tatausaha, keuangan dan aset daerah, dan kepegawaian, pendidikan dan pelatihan urusan pemberdayaan masyarakat, desa, kesatuan bangsa dan politik; dan

h. melaksanakan fungsi lain yang diberikan oleh Sekretaris Dinas terkait dengan tugas dan fungsinya.

Tupoksi Subbagian Perencanaan dan Evaluasi

(1) Subbagian Perencanaan dan Evaluasi merupakan unsur staf, dipimpin oleh Kepala Subbagian berkedudukan dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris Dinas.

(2) Subbagian Perencanaan dan Evaluasi mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas sekretariat dalam penyusunan kebijakan dan pengoordinasian administratif terhadap pelaksanaan tugas Dinas serta pelayanan administratif bidang Perencanaan, dan evaluasi, serta Penelitian Pengembangan data dan informasi.

(3) Untuk melaksanakan tugas pokok Subbagian Perencanaan dan Evaluasi mempunyai fungsi :

a. pengoordinasian dan pelaksanaan penyusunan kebijakan daerah urusan bidang pemberdayaan masyarakat, desa, kesatuan bangsa dan politik bidang perencanaan, dan evaluasi, serta penelitian pengembangan data dan informasi;

b. pengoordinasian dan pelaksanaan tugas Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Desa, Kesatuan Bangsa dan Politik bidang perencanaan, dan evaluasi, serta penelitian pengembangan data dan informasi;

c. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan daerah urusan bidang pemberdayaan masyarakat, desa, kesatuan bangsa dan politik bidang perencanaan, dan evaluasi, serta penelitian pengembangan data dan informasi;

d. pelayanan dan pelaksanaan administratif pada Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Desa, Kesatuan Bangsa dan Politik bidang perencanaan, dan evaluasi, serta penelitian pengembangan data dan informasi;

e. pembinaan aparatur sipil negara pada Subbagian Perencanaan dan Evaluasi;

f. pelaksanaan kebijakan teknis, pelaksanaan dukungan teknis, pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas dukungan teknis, pembinaan teknis penyelenggaraan fungsi penunjang urusan bidang perencanaan, dan evaluasi, serta penelitian pengembangan data dan informasi; dan

g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Sekretariat terkait dengan tugas

dan fungsinya.

(20)

(4) Kepala Subbagian Perencanaan dan Evaluasi melaksanakan uraian tugas :

a. mengendalikan pengkoordinasian penyusunan kebiijakan daerah urusan bidang pemberdayaan masyarakat, desa, kesatuan bangsa dan politik, bidang perencanaan, dan evaluasi, serta penelitian pengembangan data dan informasi;

b. melaksanakan penyusunan rancangan kebijakan urusan bidang pemberdayaan masyarakat, desa, kesatuan bangsa dan politik, bidang perencanaan, dan evaluasi, serta penelitian pengembangan data dan informasi;

c. mengendalikan pengkoordinasian dan pelaksanaan tugas Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Desa, Kesatuan Bangsa dan Politik bidang perencanaan, dan evaluasi, serta penelitian pengembangan data dan informasi;

d. mengendalikan pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kebijakan daerah urusan bidang pemberdayaan masyarakat, desa, kesatuan bangsa dan politik, bidang perencanaan, dan evaluasi, serta penelitian pengembangan data dan informasi;

e. mengendalikan pelayanan dan pelaksanaan administratif pada Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Desa, Kesatuan Bangsa dan Politik, bidang perencanaan, dan evaluasi, serta penelitian pengembangan data dan informasi;

f. mengendalikan pembinaan aparatur sipil negara pada Subbagian Perencanaan dan Evaluasi;

g. mengendalikan pelaksanaan kebijakan teknis, pelaksanaan dukungan teknis, pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas dukungan teknis, pembinaan teknis penyelenggaraan fungsi penunjang bidang perencanaan, dan evaluasi, serta penelitian pengembangan data dan informasi; dan

h. melaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Sekretaris Dinas terkait dengan tugas dan fungsinya

Tupoksi Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

(1) Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Desa merupakan unsur pelaksana urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa yang menjadi kewenangan daerah, dipimpin oleh Kepala Bidang yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.

(2) Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Desa mempunyai tugas melaksanakan

sebagian tugas Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Desa, Kesatuan Bangsa dan

Politik melaksanakan urusan pemerintahan bidang Pemberdayaan Masyarakat

dan Desa yang menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan yang

(21)

diberikan kepada daerah.

(3) Untuk melaksanakan tugas pokok Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Desa mempunyai fungsi :

a. perumusan kebijakan urusan Pemberdayaan masyarakat dan desa bidang kelembagaan pengembangan ekonomi masyarakat dan teknologi tepat guna, bidang keswadayaan dan partisipasi masyarakat, bidang aparatur dan pengembangan desa/kelurahan;

b. pelaksanaan kebijakan urusan pemberdayaan masyarakat dan desa bidang kelembagaan pengembangan ekonomi masyarakat dan teknologi tepat guna, bidang keswadayaan dan partisipasi masyarakat, bidang aparatur dan pengembangan desa/kelurahan;

c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan urusan pemberdayaan masyarakat dan desa bidang kelembagaan pengembangan ekonomi masyarakat dan teknologi tepat guna, bidang keswadayaan dan partisipasi masyarakat, bidang aparatur dan pengembangan desa/kelurahan ;

d. pelaksanaan administrasi Dinas urusan pemberdayaan masyarakat dan desa bidang kelembagaan pengembangan ekonomi masyarakat dan teknologi tepat guna, bidang keswadayaan dan partisipasi masyarakat, bidang aparatur dan pengembangan desa/kelurahan;

e. pembinaan aparatur sipil negara pada bidang pemberdayaan masyarakat dan desa; dan

f. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Dinas terkait dengan tugas dan fungsinya.

(4) Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Desa melaksanakan uraian tugas :

a. melakukan evaluasi dan verifikasi Rancangan kebijakan urusan pemberdayaan masyarakat dan desa bidang kelembagaan pengembangan ekonomi masyarakat dan teknologi tepat guna, bidang keswadayaan dan partisipasi masyarakat, bidang aparatur dan pengembangan desa/kelurahan ;

b. memimpin pelaksanaan kebijakan urusan pemberdayaan masyarakat dan desa bidang kelembagaan pengembangan ekonomi masyarakat dan teknologi tepat guna, bidang keswadayaan dan partisipasi masyarakat, bidang aparatur dan pengembangan desa/kelurahan;

c. memimpin pelaksanaan evaluasi dan pelaporan bidang pemberdayaan masyarakat dan desa;

d. memimpin pelaksanaan administrasi Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Desa, Kesatuan Bangsa dan Politik bidang kelembagaan pengembangan ekonomi masyarakat dan teknologi tepat guna, bidang keswadayaan dan partisipasi masyarakat, bidang paratur dan pengembangan desa/kelurahan;

e. memimpin pembinaan aparatur sipil negara pada bidang pemberdayaan masyarakat dan desa; dan

f. melaksanakan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas terkait dengan

(22)

tugas dan fungsinya.

Tupoksi Seksi Kelembagaan Pengembangan Ekonomi Masyarakat dan Teknologi Tepat Guna

(1) Seksi Kelembagaan Pengembangan Ekonomi Masyarakat dan Teknologi Tepat Guna merupakan unsur pelaksana urusan pemberdayaan masyarakat dan desa yang menjadi kewenangan daerah, dipimpin oleh Kepala Seksi yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas melalui Kepala Bidang.

(2) Seksi Kelembagaan Pengembangan Ekonomi Masyarakat dan Teknologi Tepat Guna mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas dalam melaksanakan urusan pemerintahan bidang pemberdayaan masyarakat dan desa yang menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan yang diberikan kepada daerah.

(3) Untuk melaksanakan tugas pokok Seksi Kelembagaan Pengembangan Ekonomi Masyarakat dan Teknologi Tepat Guna mempunyai fungsi :

a. perumusan kebijakan urusan pemberdayaan masyarakat dan desa bidang pemberdayaan lembaga kemasyarakatan yang bergerak di bidang Pemberdayaan desa dan lembaga adat tingkat daerah dan pemberdayaan masyarakat hukum adat yang masyarakat pelakunya hukum adat yang sama dalam daerah daerah;

b. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan urusan pemberdayaan masyarakat dan desa bidang pemberdayaan lembaga kemasyarakatan yang bergerak di bidang pemberdayaan desa dan lembaga adat tingkat daerah dan pemberdayaan masyarakat hukum adat yang masyarakat pelakunya hokum adat yang sama dalam daerah;

c. pelaksanaan administrasi urusan pemberdayaan masyarakat dan desa bidang pemberdayaan lembaga kemasyarakatan yang bergerak di bidang pemberdayaan desa dan lembaga adat tingkat daerah dan pemberdayaan masyarakat hukum adat yang masyarakat pelakunya hukum adat yang sama dalam daerah;

d. pembinaan aparatur sipil negara pada Seksi kelembagaan pengembangan ekonomi masyarakat dan teknologi tepat guna; dan

e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan Bidang terkait dengan tugas dan fungsinya.

(4) Kepala Seksi Kelembagaan Pengembangan Ekonomi Masyarakat dan Teknologi Tepat Guna melaksanakan uraian tugas :

a. melaksanakan penyusunan rancangan kebijakan urusan pemberdayaan

masyarakat dan desa bidang pemberdayaan lembaga kemasyarakatan

yang bergerak di bidang pemberdayaan desa dan lembaga adat tingkat

daerah dan pemberdayaan masyarakat hukum adat yang masyarakat

pelakunya hukum adat yang sama dalam daerah;

(23)

b. mengendalikan pelaksanaan kebijakan urusan pemberdayaan masyarakat dan desa bidang pemberdayaan lembaga kemasyarakatan yang bergerak di bidang pemberdayaan desa dan lembaga adat tingkat daerah dan pemberdayaan masyarakat hukum adat yang masyarakat pelakunya hukum adat yang sama dalam daerah;

c. mengendalikan pelaksanaan evaluasi dan pelaporan urusan pemberdayaan masyarakat dan desa bidang pemberdayaan lembaga kemasyarakatan yang bergerak di bidang pemberdayaan desa dan lembaga adat tingkat daerah dan pemberdayaan masyarakat hukum adat yang masyarakat pelakunya hukum adat yang sama dalam daerah;

d. mengendalikan pelaksanaan administrasi urusan pemberdayaan masyarakat dan desa bidang pemberdayaan lembaga kemasyarakatan yang bergerak di bidang pemberdayaan desa dan lembaga adat tingkat daerah dan pemberdayaan masyarakat hukum adat yang masyarakat pelakunya hukum adat yang sama dalam daerah;

e. mengendalikan pembinaan aparatur sipil negara pada Seksi kelembagaan pengembangan ekonomi masyarakat dan teknologi tepat guna; dan

f. melaksanakan fungsi lain yang diberikan Kepala Bidang terkait dengan tugas dan fungsinya.

Tupoksi Seksi Keswadayaan dan Partisipasi Masyarakat

(1) Seksi Keswadayaan dan Partisipasi Masyarakat merupakan unsur pelaksana urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa yang menjadi kewenangan daerah, dipimpin oleh Kepala Seksi yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris Dinas.

(2) Seksi Keswadayaan dan Partisipasi Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas dalam melaksanakan urusan pemerintahan bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Desa yang menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan yang diberikan kepada daerah.

(3) Untuk melaksanakan tugas pokok Seksi Keswadayaan dan Partisipasi Masyarakat mempunyai fungsi :

a. perumusan kebijakan urusan pemberdayaan masyarakat dan desa bidang pemberdayaan lembaga kemasyarakatan dan lembaga adat tingkat desa;

b. pelaksanaan kebijakan urusan pemberdayaan masyarakat dan desa bidang pemberdayaan lembaga kemasyarakatan dan lembaga adat tingkat desa;

c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan urusan pemberdayaan masyarakat

(24)

dan desa bidang pemberdayaan lembaga kemasyarakatan dan lembaga adat tingkat desa;

d. pelaksanaan administrasi urusan pemberdayaan masyarakat dan desa bidang pemberdayaan lembaga kemasyarakatan dan lembaga adat tingkat desa;

e. pembinaan aparatur sipil negara pada Seksi Keswadayaan dan Partisipasi Masyarakat ; dan

f. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan Bidang terkait dengan tugas dan fungsinya.

(4) Kepala Seksi Keswadayaan dan Partisipasi Masyarakat melaksanakan uraian tugas :

a. melaksanakan penyusunan rancangan kebijakan urusan pemberdayaan masyarakat dan desa bidang pemberdayaan lembaga kemasyarakatan dan lembaga adat tingkat desa;

b. mengendalikan pelaksanaan kebijakan urusan pemberdayaan masyarakat dan desa bidang pemberdayaan lembaga kemasyarakatan dan lembaga adat tingkat desa;

c. mengendalikan pelaksanaan evaluasi dan pelaporan urusan pemberdayaan masyarakat dan desa bidang pemberdayaan lembaga kemasyarakatan dan lembaga adat tingkat desa;

d. mengendalikan pelaksanaan administrasi urusan pemberdayaan masyarakat dan desa bidang pemberdayaan lembaga kemasyarakatan dan lembaga adat tingkat desa;

e. mengendalikan pembinaan aparatur sipil negara pada Seksi keswadayaan dan partisipasi masyarakat; dan

f. melaksanakan fungsi lain yang diberikan Kepala Bidang terkait dengan tugas dan fungsinya.

Tupoksi Seksi Aparatur dan Pengembangan Desa/Kelurahan

(1) Seksi Aparatur dan Pengembangan Desa/Kelurahan merupakan unsur pelaksana urusan pemberdayaan masyarakat dan desa yang menjadi kewenangan daerah, dipimpin oleh Kepala Seksiyang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas melalui Kepala Bidang.

(2) Seksi Aparatur dan Pengembangan Desa/Kelurahan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas dalam melaksanakan urusan pemerintahan bidang pemberdayaan masyarakat dan desa yang menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan yang diberikan kepada daerah.

(3) Untuk melaksanakan tugas pokok Seksi Aparatur dan Pengembangan

(25)

Desa/Kelurahan mempunyai fungsi :

a. perumusan kebijakan urusan pemberdayaan masyarakat dan desa bidang penyelenggaraan penataan desa, fasilitasi kerja sama antar desa dalam 1 (satu) daerah, pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan administrasi pemerintahan desa;

b. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan urusan pemberdayaan masyarakat dan desa bidang penyelenggaraan penataan desa, fasilitasi kerja sama antar desa dalam 1 (satu) daerah, pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan administrasi pemerintahan desa;

c. pelaksanaan administrasi urusan pemberdayaan masyarakat dan desa bidang penyelenggaraan penataan desa, fasilitasi kerja sama antar desa dalam 1 (satu) daerah, pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan administrasi pemerintahan desa;

d. pembinaan aparatur sipil negara pada Seksi aparatur dan pengembangan desa/kelurahan; dan

e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan Bidang terkait dengan tugas dan fungsinya.

(4) Kepala Seksi Aparatur dan Pengembangan Desa/Kelurahan melaksanakan uraian tugas :

a. melaksanakan penyusunan rancangan kebijakan urusan pemberdayaan masyarakat dan desa bidang penyelenggaraan penataan desa, fasilitasi kerja sama antar desa dalam 1 (satu) daerah, pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan administrasi pemerintahan desa;

b. mengendalikan pelaksanaan kebijakan urusan pemberdayaan masyarakat dan desa bidang penyelenggaraan penataan desa, fasilitasi kerja sama antar desa dalam 1 (satu) daerah, pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan administrasi pemerintahan desa;

c. mengendalikan pelaksanaan evaluasi dan pelaporan urusan pemberdayaan masyarakat dan desa bidang penyelenggaraan penataan desa, fasilitasi kerja sama antar desa dalam 1 (satu) daerah, pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan administrasi pemerintahan desa;

d. mengendalikan pelaksanaan administrasi urusan pemberdayaan masyarakat dan desa bidang penyelenggaraan penataan desa, fasilitasi kerja sama antar desa dalam 1 (satu) daerah, pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan administrasi pemerintahan desa;

e. mengendalikan pembinaan aparatur sipil negara pada Seksi Aparatur dan Pengembangan Desa/Kelurahan; dan

f. melaksanakan fungsi lain yang diberikan Kepala Bidang terkait dengan tugas dan fungsinya.

Tupoksi Bidang Kesatuan Bangsa dan Politik

(26)

(1) Bidang Kesatuan Bangsa dan Politik merupakan unsur pelaksana urusan Kesatuan Bangsa dan Politik yang menjadi kewenangan daerah, dipimpin oleh Kepala Bidang yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.

(2) Bidang Kesatuan Bangsa dan Politik mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Desa, Kesatuan Bangsa dan Politik melaksanakan urusan pemerintahan bidang kesatuan bangsa dan politik.

(3) Untuk melaksanakan tugas pokok bidang kesatuan bangsa dan politik mempunyai fungsi :

a. perumusan kebijakan urusan bidang kesatuan bangsa dan politik bidang bina ideologi dan wawasan kebangsaan, bidang kewaspadaan nasional dan ketahanan masyarakat dan bidang politik dalam negeri;

b. pelaksanaan kebijakan urusan bidang kesatuan bangsa dan politik bidang bina ideologi dan wawasan kebangsaan, bidang kewaspadaan nasional dan ketahanan masyarakat dan bidang politik dalam negeri;

c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan urusan bidang kesatuan bangsa dan politik bidang bina ideologi dan wawasan kebangsaan, bidang kewaspadaan nasional dan ketahanan masyarakat dan bidang politik dalam negeri;

d. pelaksanaan administrasi Dinas urusan bidang kesatuan bangsa dan politik bidang bina ideologi dan wawasan kebangsaan, bidang kewaspadaan nasional dan ketahanan masyarakat dan bidang politik dalam negeri;

e. pembinaan aparatur sipil negara pada Bidang Kesatuan Bangsa dan Politik ; dan

f. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Dinas terkait dengan tugas dan fungsinya.

(4) Kepala Bidang Kesatuan Bangsa dan Politik melaksanakan uraian tugas :

a. melakukan evaluasi dan verifikasi rancangan kebijakan urusan bidang kesatuan bangsa dan politik bidang bina ideologi dan wawasan kebangsaan, bidang kewaspadaan nasional dan ketahanan masyarakat dan bidang politik dalam negeri;

b. memimpin pelaksanaan kebijakan urusan urusan bidang kesatuan bangsa dan politik bidang bina ideologi dan wawasan kebangsaan, bidang kewaspadaan nasional dan ketahanan masyarakat dan bidang politik dalam negeri;

c. memimpin pelaksanaan evaluasi dan pelaporan bidang kesatuan bangsa dan politik;

d. memimpin pelaksanaan administrasi Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Desa, Kesatuan Bangsa dan Politik bidang bina ideologi dan wawasan kebangsaan, bidang kewaspadaan nasional dan ketahanan masyarakat dan bidang politik dalam negeri;

e. memimpin pembinaan aparatur sipil negara pada Bidang Kesatuan Bangsa dan Politik; dan

f. melaksanakan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas terkait dengan

(27)

tugas dan fungsinya.

Tupoksi Seksi Bina Ideologi dan Wawasan Kebangsaan

(1) Seksi Bina Ideologi dan Wawasan Kebangsaan urusan Kesatuan Bangsa dan Politik yang menjadi kewenangan daerah, dipimpin oleh Kepala Seksi yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas melalui Kepala Bidang.

(2) Seksi Bina Ideologi dan Wawasan Kebangsaan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas dalam melaksanakan urusan pemerintahan bidang kesatuan bangsa dan politik.

(3) Untuk melaksanakan tugas pokok Seksi Bina Ideologi dan Wawasan Kebangsaan mempunyai fungsi :

a. perumusan kebijakan urusan bidang kesatuan bangsa dan politik bidang bina ideologi dan wawasan kebangsaan;

b. pelaksanaan kebijakan urusan kesatuan bangsa dan politik bidang bina ideologi dan wawasan kebangsaan;

c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan urusan kesatuan bangsa dan politik bidang bina ideologi dan wawasan kebangsaan;

d. pelaksanaan administrasi urusan bidang kesatuan bangsa dan politik bidang bina ideologi dan wawasan kebangsaan;

e. pembinaan aparatur sipil negara pada Seksi bina ideologi dan wawasan kebangsaan; dan

f. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan Bidang terkait dengan tugas dan fungsinya.

(4) Kepala Seksi Bina ideologi dan Wawasan Kebangsaan melaksanakan uraian tugas :

a. melaksanakan penyusunan Rancangan kebijakan urusan bidang kesatuan bangsa dan politik bidang bina ideologi dan wawasan kebangsaan;

b. mengendalikan pelaksanaan kebijakan urusan bidang kesatuan bangsa dan politik bidang bina ideologi dan wawasan kebangsaan;

c. mengendalikan pelaksanaan evaluasi dan pelaporan urusan bidang kesatuan bangsa dan politik bidang bina ideologi dan wawasan kebangsaan;

d. mengendalikan pelaksanaan administrasi urusan bidang kesatuan bangsa dan politik bidang bina ideologi dan wawasan kebangsaan;

e. mengendalikan pembinaan aparatur sipil negara pada Seksi bina

ideologi dan wawasan kebangsaan; dan

(28)

f. melaksanakan fungsi lain yang diberikan Kepala Bidang terkait dengan tugas dan fungsinya.

Tupoksi Seksi Kewaspadaan Nasional dan Ketahanan Masyarakat

(1) Seksi Kewaspadaan Nasional dan Ketahanan Masyarakat merupakan unsur pelaksana urusan Kesatuan Bangsa dan Politik yang menjadi kewenangan daerah, dipimpin oleh Kepala Seksiyang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas melalui Kepala Bidang.

(2) Seksi Kewaspadaan Nasional dan Ketahanan Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas dalam melaksanakan urusan pemerintahan bidang kesatuan bangsa dan politik.

(3) Untuk melaksanakan tugas pokok Seksi Kewaspadaan Nasional dan Ketahanan Masyarakat mempunyai fungsi:

a. perumusan kebijakan urusan bidang kesatuan bangsa dan politik bidang kewaspadaan nasional dan ketahanan masyarakat;

b. pelaksanaan kebijakan urusan bidang kesatuan bangsa dan politik bidang kewaspadaan nasional dan ketahanan masyarakat;

c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan urusan bidang kesatuan bangsa dan politik bidang kewaspadaan nasional dan ketahanan masyarakat;

d. pelaksanaan administrasi urusan bidang kesatuan bangsa dan politik bidang kewaspadaan nasional dan ketahanan masyarakat;

e. pembinaan aparatur sipil negara pada Seksi Kewaspadaan Nasional dan Ketahanan Masyarakat; dan

f. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan Bidang terkait dengan tugas dan fungsinya.

(4) Kepala Seksi Kewaspadaan Nasional dan Ketahanan Masyarakat melaksanakan uraian tugas :

a. melaksanakan penyusunan rancangan kebijakan urusan bidang kesatuan bangsa dan politik bidang kewaspadaan nasional dan ketahanan masyarakat;

b. mengendalikan pelaksanaan kebijakan urusan bidang kesatuan bangsa dan politik bidang kewaspadaan nasional dan ketahanan masyarakat;

c. mengendalikan pelaksanaan evaluasi dan pelaporan urusan bidang kesatuan bangsa dan politik bidang kewaspadaan nasional dan ketahanan masyarakat;

d. mengendalikan pelaksanaan administrasi urusan bidang kesatuan

bangsa dan politik bidang kewaspadaan nasional dan ketahanan

masyarakat;

(29)

e. mengendalikan pembinaan aparatur sipil negara pada Seksi kewaspadaan nasional dan ketahanan masyarakat; dan

f. melaksanakan fungsi lain yang diberikan Kepala Bidang terkait dengan tugas dan fungsinya.

Tupoksi Seksi Politik Dalam Negeri

(1) Seksi Politik Dalam Negeri merupakan unsur pelaksana urusan Kesatuan Bangsa dan Politik yang menjadi kewenangan daerah, dipimpin oleh Kepala Seksi yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas melalui Kepala Bidang.

(2) Seksi Politik Dalam Negeri mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas dalam melaksanakan urusan pemerintahan bidang Kesatuan Bangsa dan Politik.

(3) Untuk melaksanakan tugas pokok Seksi Politik Dalam Negeri mempunyai fungsi:

a. perumusan kebijakan urusan bidang kesatuan bangsa dan politik bidang politik dalam negeri;

b. pelaksanaan kebijakan urusan bidang kesatuan bangsa dan politik bidang politik dalam negeri;

c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan urusan bidang kesatuan bangsa dan politik;

d. pelaksanaan administrasi urusan bidang kesatuan bangsa dan politik bidang politik dalam negeri;

e. pembinaan aparatur sipil negara pada Seksi Politik Dalam Negeri; dan f. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan Bidang terkait dengan tugas dan

fungsinya.

(4) Kepala Seksi Politik Dalam Negeri melaksanakan uraian tugas :

a. melaksanakan penyusunan Rancangan kebijakan urusan bidang kesatuan bangsa dan politik bidang politik dalam negeri;

b. mengendalikan pelaksanaan kebijakan urusan bidang kesatuan bangsa dan politik bidang politik dalam negeri;

c. mengendalikan pelaksanaan evaluasi dan pelaporan urusan bidang kesatuan bangsa dan politik bidang politik dalam negeri;

d. mengendalikan pelaksanaan administrasi urusan bidang kesatuan bangsa dan politik bidang politik dalam negeri;

e. mengendalikan pembinaan aparatur sipil negara pada Seksi Politik Dalam Negeri; dan

f. melaksanakan fungsi lain yang diberikan Kepala Bidang terkait dengan

tugas dan fungsinya

(30)

2.2 Sumber Daya Perangkat Daerah 2.2.1 Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia yang ada di Dinas PMDKesbangpol Kota Banjar bisa dilihat pada tabel di bawah ini :

TABEL II.2

DAFTAR NOMINATIF PNS DAN TENAGA NON PNS BERDASARKAN GOLONGAN RUANG DAN JENIS KELAMIN

GOLO- NGAN/

RUANG

Kadis Sekdis Kabid Subag dan

Seksi Staf Adm

TO- TAL

L P L P L P L P L P

II/c - - - 3 3 6

III/a - - - 2 1 3

III/c - - - 4 2 - - 6

III/d - - - - 2 - 2 - - - 4

IV/a - - 1 - - - 1

IV/c 1 - - - 1

Non PNS - - - 6 2 8

JUMLAH 1 1 2 6 2 11 6 29

TOTAL 1 1 2 8 17 29

(31)

TABEL II.3

DAFTAR NOMINATIF PEGAWAI BERDASARKAN TINGKAT PENDIDIKAN

PENDIDIKAN

Kadis Sekdis Kabid

Subag dan Seksi

Staf Adm PNS

Staf Adm

Non PNS TO-TAL

L P L P L P L P L P L P

SD/MI - - - -

SLTP/MTS - - - -

SLA/MA - - - 1 - 1 2 5 1 10

D1 - - - -

D2 - - - -

D3 - - - -

S1 - - - - 1 - 4 2 4 2 1 1 15

S2 1 - 1 - 1 - 1 - - - 4

JUMLAH 1 - 1 - 2 - 6 2 5 4 6 2 29

TOTAL 1 1 2 8 9 8 29

Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Desa, Kesatuan Bangsa dan Politik terdiri dari

jabatan 1 kepala dinas (pejabat eselon II.b), 1 Sekretaris (pejabat eselon III.a) 1 orang

Kasubbag Umum, Kepegawaian dan Keuangan (eselon IV.a), 1 orang Kasubag

Perencanaan dan Evaluasi (pejabat eselon IV.a), 2 orang kepala bidang (pejabat eselon

III.b) 6 orang kepala seksi (eselon IV.a). Jumlah Pegawai keseluruhan 29 orang, terdiri dari

PNS 21 orang (72,41%) dan NON PNS 8 orang (27,59%). Berdasarkan jenis kelamin terdiri

dari laki-laki 21 orang (72,41%) dan perempuan 8 orang (27,59%). Berdasarkan golongan

ruang terdiri dari : Golongan II/c 6 orang (20,69%), golongan III/a 3 orang (10,34%),

golongan III/c 6 orang (20,69%), golongan III/d 4 orang (13,79%), Golongan IV/a 1 orang

(3,45%) dan golongan IV/c 1 orang (3,45%) sedangkan Non PNS 8 orang (27,59%).

(32)

2.2.2. Sarana dan prasarana

Dalam melaksanakan tugas Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Desa, Kesatuan Bangsa dan Politik didukung sarana dan prasarana sebagaimana Tabel II.4 berikut :

TABEL II.4

DAFTAR SARANA DAN PRASARANA PERKANTORAN DINAS PMDKesbangpol

NO. JENIS SARANA DAN PRASARANA JUMLAH KONDISI

1 Bangunan gedung kantor 1 unit Baik

2 Kendaraan Dinas Jabatan Roda 4 4 buah Baik

4 Kendaraan Dinas Jabatan Roda 2 6 buah Baik

5 Kendaraan Dinas Operasional Roda 2 2 buah Rusak

6 Komputer 5 buah Baik

7 Laptop 10 buah Baik

8 Lemari Arsip 6 buah Baik

9 Filing Kabinet 7 buah Baik

10 Meja 30 buah Baik

11 Kursi 30 buah Baik

12 AC 4 buah Rusak

13 AC 2 unit Baik

14 Kursi Tamu 3 buah Baik

15 Meja rapat 1 buah Baik

16 Kursi rapat 50 buah Baik

17 Printer 10 buah Baik

18 Roll O Pack 1 buah Baik

(33)

2.3 Kinerja Pelayanan PD

Urusan wajib yang menjadi tanggungjawab Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Desa, Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Banjar adalah urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, serta urusan Kesatuan Bangsa dan Politik.

Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa menjadi tanggung Jawab bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Desa dan bidang Kesatuan Bangsa dan Politik.

Berikut disajikan tingkat capaian kinerja dari masing-masing bidang sesuai dengan

target yang telah ditetapkan pada Renstra 2014 – 2018 :

(34)

Tabel 2.1

Review Pencapaian Kinerja Pelayanan

Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Desa Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Banjar Tahun 2014 - 2018

NO Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi Dinas PMDKesbangpol

Target

NSPK

Target IKK/

IKPPD

Target Indikator

Lainnya

Target Renstra Perangkat

Daerah Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke-

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)

1 Kualitas Sumber Daya Manusia 100 % 80% 85% 90% 95% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

2 Kemampuan dan Kemandirian masyarakat dalam pembangunan partisipatif yang didukung oleh kelembagaan masyarakat yang kuat

100 % 80% 85% 90% 95% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

3 Tata kelola penyelenggaraan pemerintahan

Desa 100 % 100 % 100 %100 % 100 % 100 % 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

4 Kondisi Sosial Budaya masyarakat yang demokratis dan kondusif melalui partisifasi aktif masyarakat

100 % 100 % 100 %100 % 100 % 100 % 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

(35)

2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan PD 2.4.1. Tantangan

Penyelenggaraan tugas dan fungsi pelayanan Dinas PMDKesbangpol Kota Banjar dalam lima tahun terakhir (2014-2018) menunjukan intensitas pelaksanaan tugas, umumnya semakin meningkat. Hal ini ditunjukan dengan rata-rata di atas 90 persen realisasi fisik dan anggaran kegiatan pembangunan yang dilaksanakan oleh Dinas PMDKesbangpol pada lima tahun terakhir. Pencapaian report kinerja ini, tetap perlu ditingkatkan dengan pembaharuan perencanaan sesuai dengan kondisi terkini resources yang tersedia pada Dinas PMDKesbangpol dan dinamika tuntutan perubahan bidang pembangunan pemberdayaan masyarat dan desa, dan bidang pembangunan kesatuan bangsa dan politik di Kota Banjar.

Kondisi secara umum berjalan cukup baik. Hal ini terlihat dari kegiatan pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh masyarakat berjalan dengan baik sebagaimana biasanya. Namun demikian pembangunan urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa tetap harus ditingkatkan mengingat hal ini merupakan investasi jangka panjang. Konstelasi kewenangan pemerintah dalam menangani tugas-tugas pemerintahan, termasuk tugas-tugas pembangunan, sangat ditentukan oleh sistem penyelenggaraan pemerintahan yang sedang dilaksanakan. Dinamika politik lokal telah membawa kearah perubahan yang cukup kuat dan mendasar.

Berdasarkan kondisi ekternal Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Desa, Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Banjar seperti perubahan kebijakan dari Pemerintah Pusat dan Provinsi serta kondisi yang berkembang di masyarakat berkaitan dengan program kegiatan yang terintegrasi di lingkup Pemerintah Kota Banjar, maka dapat dipaparkan hal-hal sebagai berikut :

1. Penguatan dan pengembangan lembaga masyarakat yang ada di masyarakat memerlukan penanganan yang lebih profesional.

2. Kebutuhan teknologi untuk meningkatkan perekonomian dalam rangka peningkatan daya beli masyarakat.

3. Pos Pelayanan Teknologi Desa untuk memudahkan akses informasi tentang TTG.

4. Era Globalisasi yang ada menjadi pintu masuk ideologi dari luar yang bertentangan dengan idiologi Pancasila.

5. Pergeseran nilai sosial budaya sebagai pranata utama pembentukan sikap dan

perilaku masyarakat

(36)

2.4.2. Peluang Pelayanan OPD

Adapun peluang pelayanan urusan pemberdayaan masyarakat dan desa adalah : 1. Tersedianya peraturan perundang-undangan sebagai landasan hukum

penyelenggaraan pemerintahan daerah khususnya urusan pemberdayaan masyarakat dan desa.

2. Koordinasi dengan instansi / dinas terkait.

3. Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam rangka pelayanan publik.

4. Intensitas kondusif kerjasama dengan lembaga yang menangani urusan sejenis

melalui kemitraan antara pemerintah, TNI, Polri, LSM, tokoh agama, tokoh

masyarakat dan komponen masyarakat.

(37)

BAB III

PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS

3.1. Permasalahan Berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi

Didalam pencapaian RENSTRA 5 (lima) tahun ke depan, Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Desa, Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Banjar, dalam pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas PMDKesbangpol selama lima tahun terakhir (2014-2018), menunjukkan bahwa secara keseluruhan kinerja pelayanan, jika dilihat dari pencapaian indikator kinerja dan realisasi anggaran telah diupayakan dengan baik namun belum mencapai suatu kinerja pelayanan yang optimal. Upaya tersebut masih menyisakan “gap expectation”

dalam pencapaian kinerja yang pada umumnya timbul dari kekuatan yang belum didayagunakan secara optimal, kelemahan yang tidak diatasi, peluang yang tidak dimanfaatkan, dan ancaman yang tidak diantisipasi.

3.1.1. Permasalahan – permasalahan urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa serta urusan Kesatuan Bangsa dan Politik

Berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan tugas dan fungsi di atas, maka permasalahan pokok yang terkait dengan pengembangan pemberdayaan masyarakat dan Desa :

1. Kerjasama antar Desa dalam kegiatan ekonomi masih kurang karena masih ada unsur ego sektoral

2. Peyelenggaraan Pemerintahan Desa masih lemah

3. Potensi ekonomi desa melalui BUMDES belum optimal

4. Koordinasi dan sinergi program pemberdayaan masyarakat yang dilaksanakan antar pemerintah, dunia usaha dan masyarakat masih rendah 5. Peran dan fungsi kelembagaan masyarakat dalam upaya percepatan

pembangunan desa belum optimal

6. Memudarnya rasa nasionalisme berbangsa dan bernegara

(38)

Identifikasi permasalaan di atas, selanjutnya dipetakan antara masalah pokok, masalah dan akar masalah pembangunan. Perumusan masalah yang dipilah menjadi tiga kelompok ini dimaksudkan agar mampu memilah masalah, mulai dari masalah yang paling utama sampai dengan akar masalahnya, sebagaimana disajikan dalam tabel berikut ini :

Tabel 3.1

Pemetaan Permasalahan Tugas dan Fungsi

Urusan Pemberdayaan Masyarakat, Desa, Kesatuan Bangsa dan Politik

Masalah Pokok Masalah Akar Masalah

1. Kerjasama antar Desa dalam kegiatan ekonomi masih kurang karena masih ada unsur ego sektoral

Belum adanya kerjasama antar Desa yang mendukung kegiatan ekonomi

1) Belum adanya regulasi yang mengatur kerjasama antar Desa dalam pembangunan kawasan perdesaan

2) Ketidakjelasan peraturan pembagian kewenangan pemerintahan

2. Penyelenggaraan Pemerintahan

Desa masih lemah Penyelenggara

Pemerintahan Desa belum sesuai Peraturan PerUndang-Undangan

1) Kelemahan identifikasi kewenangan Desa

2) Lemahnya kapasitas penyelenggara Pemerintahan Desa

3. Potensi ekonomi desa melalui

BUMDES belum optimal Rendahnya inisiatif lokal untuk menggerakkan potensi ekonomi pedesaan

1) Produktivitas dan tenaga kerja yang relative rendah

2) BUMDES belum diunggulkan untuk memberdayakan desa dan kesejahteraan masyarakat

4. Koordinasi dan sinergi program pemberdayaan masyarakat yang dilaksanakan antar pemerintah, dunia usaha dan masyarakat masih rendah

Belum terciptanya koordinasi dan sinergi program pemberdayaan masyarakat

1) Keterbatasan data dan informasi dalam kuantitas maupun kualitas 2) Modal sosial masyarakat menurun

(nilai otong royong, toleransi dll)

5. Peran dan fungsi kelembagaan masyarakat dalam upaya percepatan pembangunan desa belum optimal

Rendahnya partisipasi masyarakat dalam pembangunan

1) Program belum didasarkan pada kebutuhan yang dirasakan (real need) oleh masyarakat yang terdampak

2) Program kegiatan belum diawali dengan perumusan tujuan yang jelas.

3) Program yang dikenakan untuk masyarakat, belum sepenuhnya mengikutsertakan masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan masalah yang dihadapi masyarakat.

6. Memudarnya rasa nasionalisme

berbangsa dan bernegara Melemahnya kepedulian sosial masyarakat

Sikap individualisme yang menguat di kehidupan sosial

Gambar

Gambar 1.1  :  Alur Tahapan Penyusunan Renstra Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Desa, Kesatuan Bangsa dan Politik  Kota Banjar 2018-2023
TABEL II.2
TABEL II.3
TABEL II.4

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan sifat anatomi kayu tusam alami dan tanaman; mengukur dimensi serat; mengukur turunan dimenasi serat dan membandingkan mutu

Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Tata Ruang Kota Bekasi merupakan dokumen perencanaan 5 (lima) tahunan yang memuat tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program dan kegiatan

Suatu struktur akan stabil jika terletak di atas tanah yang mempunyai daya dukung yang tingi atau tanah dengan stabilitas yang baik.. Dalam pembangunan perkerasan jalan raya, tanah

Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian harga pokok variabel5. Mahasiswa dapat menentukan

Data produk reject digunakan karena dengan meminimalisir jumlah reject yang ada dapat menjadi sebuah preventive action untuk mencegah flow out.. Banyaknya jumlah reject

Alhamdulillahirobbil’aalamin…., segala puji serta syukur penulis panjatkan kepada ALLAH SWT Yang Maha Esa atas segala rahmat, karunia serta hidayah-Nya, sehingga penulis

Alasan peneliti menggunakan sampel kelas delapan adalah bahwa kelas delapan memiliki pengalaman berinteraksi dengan lingkungan sekolah selama satu tahun sehingga

Hasil yang didapatkan pada penelitian ini yaitu 90 % responden menggunakan saga sebagai obat sariawan, 57,5 % responden yang cara penggunaannya daun saga yang baru