==================================================================== 1. Persiapan/Doa Konsistori
2. Nyanyian Pembukaan oleh Majelis (Jemaat berdiri)
Jemaat yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus, marilah kita memulai lbadah ini dan memuji Tuhan dengan lagu KJ. 5 : 1 – “Tuhan Allah, nama-Mu”
1). Tuhan Allah, namaMu kami puji dan masyhurkan; isi dunia sujud di hadapanMu, ya Tuhan!
Bala sorga menyembah Dikau, khalik semesta! 3. Votum dan Salam oleh Pendeta/Pengkhotbah.
"Pertolongan kita adalah dalam nama Tuhan yang menjadikan langit dan bumi, yang memelihara kesetiaan-Nya sampai selama-lamanya dan tidak meninggalkan perbuatan tangan-Nya. Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah Bapa kita dan dari Tuhan Yesus Kristus menyertai saudara sekalian. Amin."
4. Pembacaan Nats Pembimbing oleh Pendeta/Pengkhotbah.
Adapun nats yang akan membimbing kita dalam ibadah minggu ini seperti tertulis dalam Lukas 9 : 23 yang demikian: “Kata-Nya kepada mereka semua: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku”.
5. Nyanyian Pujian oleh Majelis KJ. 441 : 1 – “Ku Ingin Menyerahkan” 1). 'Ku ingin menyerahkan seluruh hidupku, sekalipun tak layak, kepada Tuhanku. Kubunuh keinginan dan hasrat hatiku, supaya hanya Tuhan mengisi hidupku.
(Jemaat duduk) 6. Doa Pengakuan Dosa oleh Majelis
Jemaat yang dikasihi Tuhan, marilah kita bersama-sama merendahkan diri dihadapan Tuhan dan mengakui dosa-dosa kita.”
Ya Tuhan yang Mahakuasa dan kekal, yang penuh rahmat dan anugrah, kami mengaku dihadirat-Mu yang Mahakudus, bahwa kami telah berbuat dosa kepada-Mu, dengan pikiran, perkataan dan perbuatan. Oleh karena itu kasihanilah kami, hapuskanlah dosa dan kesalahan kami. Pimpinlah kami kepada hidup yang kekal.
Ya Tuhan yang Maharahmani, anugrahkanlah kepada kami Roh-Mu, yang Kudus dan perkembangkanlah di dalam diri kami masing-masing untuk menyadarkan kami akan kesalahan kami. Tuntunlah kami agar kami dapat membawa buah-buah kebenaran dan kesucian yang berkenan dihadirat-Mu.
Ya Tuhan yang Maha Penghibur, ajarlah kami bertekun didalam firman-Mu yang Kudus, untuk menerangi, menyucikan hati dan pikiran kami agar kami mengasihi Engkau dan sesama kami. Dalam nama Tuhan Yesus Kristus, kami mengaku dosa kami ini, Amin. 7. Nyanyian Penyesalan oleh Majelis: PKJ 43 : 1 “Tuhan Kami Berlumuran Dosa”
1) Tuhan, kami berlumuran dosa. Tuhan, sudikah ampuni kami.
8. Berita Pengampunan/Anugerah Oleh Pendeta/Pengkhotbah
Bagi semua Jemaat yang dengan tulus dan ikhlas telah mengaku dosa-dosa dihadapan Tuhan, dengarkanlah berita anugrah yang terambil dari 1 Tesalonika 5:9, demikian : Karena Allah tidak menetapkan kita untuk ditimpa murka, tetapi untuk beroleh keselamatan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita.
SEBAGAI HAMBA YESUS KRISTUS SAYA NYATAKAN BAHWA PENGAMPUNAN DOSA BAGI SAUDARA, BAGI KITA SEKALIAN TELAH BERLAKU DI DALAM NAMA ALLAH BAPA, ANAK DAN ROH KUDUS, AMIN.
9. Nyanyian Syukur oleh Majelis: NKB 16 : 1 - ‘Ku amat haus di gurun dosa dan cela’ 1). ‘Ku amat haus di gurun dosa dan cela,
tak ‘ku dapatkan air yang segar. Tetapi ‘ku hampiri salib Golgota, ‘ku dapat air hidup yang benar.
Reff Minum pada sumber air hidup, puas jiwaku, bersuka hatiku; Minum pada sumber air yang hidup, o ajaib dan berlimpah bagiku! 10. Pembacaan Hukum Allah/Petunjuk Hidup Baru oleh Pendeta/Pengkhotbah
Jemaat dimohon berdiri. Ada petunjuk hidup baru bagi setiap kita yang telah menerima pengampunan dosa, sebagaimana terambil dari surat 1 Petrus 3:13-16, demikian: 13 Dan siapakah yang akan berbuat jahat terhadap kamu, jika kamu rajin berbuat baik? 14 Tetapi sekalipun kamu harus menderita juga karena kebenaran, kamu akan
berbahagia. Sebab itu janganlah kamu takuti apa yang mereka takuti dan janganlah gentar.
15 Tetapi kuduskanlah Kristus di dalam hatimu sebagai Tuhan! Dan siap sedialah pada segala waktu untuk memberi pertanggungan jawab kepada tiap-tiap orang yang
meminta pertanggungan jawab dari kamu tentang pengharapan yang ada padamu, tetapi haruslah dengan lemah lembut dan hormat,
16 dan dengan hati nurani yang murni, supaya mereka, yang memfitnah kamu karena hidupmu yang saleh dalam Kristus, menjadi malu karena fitnahan mereka itu.
11. Nyanyian Kesanggupan oleh Majelis, :NKB 170 – Jalan Hidup Tak Selalu 1). Jalan hidup tak selalu tanpa kabut yang pekat,
namun kasih Tuhan nyata pada waktu yang tepat. Mungkin langit tak terlihat oleh awan yang tebal, di atasnyalah membusur p’langi kasih yang kekal.
Reff: Habis hujan tampak p’langi bagai janji yang teguh, di balik duka menanti p’langi kasih Tuhanmu. 12. Doa Persiapan Pembacaan Alkitab oleh Pendeta/Pengkhotbah
a. Doa Pembacaan firman Tuhan :
Ya Bapa kami mengucapkan syukur kepadaMu karena pada hari ini Engkau mau datang kepada kami melalui pembacaan dan pemberitaan firmanMu yang Kudus. Kami mohon dengan penuh kerendahan hati, lengkapilah kami oleh kuasa RohMu yang Kudus, tubuh, jiwa dan roh kami, agar layak untuk menerima sabdaMu. Semoga firmanMu itu, ya Bapa, tetap menjadi terang pada perjalanan hidup kami agar jangan sampai kami tergelincir ke dalam kuasa kegelapan. Kami mohon semuanya ini dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Amin.
b. Pembacaan Alkitab, terambil dari Markus 8 : 27-38, demikianlah Firman Allah:... Yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan firman Allah dan yang memeliharanya (Lukas 11:28), HALELUYA..
Respon Jemaat : “Haleluya, Haleluya, Haleluya” 13. Paduan Suara
14. Khotbah/Pemberitaan Firman oleh Pendeta/Pengkhotbah 15. Saat Teduh
16. Pengakuan Iman Rasuli (Jemaat berdiri)
Jemaat dimohon untuk berdiri, bersama semua orang kudus disegala zaman, abad dan tempat, marilah kita mengucapkan Pengakuan Iman Rasuli demikian:
Aku percaya kepada Allah, Bapa yang Mahakuasa, Khalik langit dan bumi. Dan kepada Yesus Kristus AnakNya yang tunggal, Tuhan kita,
Yang dikandung daripada Roh Kudus, lahir dari anak dara Maria, Yang menderita di bawah pemerintahan Pontius Pilatus,
disalibkan, mati dan dikuburkan, turun ke dalam kerajaan maut. Pada hari yang ketiga bangkit pula dari antara orang mati,
dan akan datang dari sana untuk menghakimi orang yang hidup dan yang mati. Aku percaya kepada Roh Kudus, Gereja yang Kudus dan am;
Persekutuan orang Kudus, Pengampunan dosa, Kebangkitan daging, Dan hidup yang kekal. Amin.
(Jemaat duduk) 17. Paduan Suara
18. Doa Syafaat diakhiri dengan "Doa Bapa Kami" oleh Pendeta/Pengkhotbah Pokok-pokok Doa Syafaat:
1) Berdoa untuk program pelayanan dan persekutuan Jemaat GKPO Halim P. 2) Berdoa untuk Pendeta dan Majelis Jemaat GKPO Halim P.
3) Berdoa untuk Jemaat;
a. Jemaat yang sakit (berobat jalan atau dirumah sakit)
b. Jemaat dalam pekerjaan baik sebagai wiraswasta maupun sebagai PNS, TNI, POLRI, dll.
c. Anak-anak dalam pertumbuhan dan pendidikannya d. Jemaat yang belum memiliki pekerjaan
e. Jemaat yang belum memiliki pendamping hidup f. Jemaat yang belum dianugerahi anak/buah hati,
4) Berdoa untuk kelancaran pembangunan renovasi Gereja Angkasa.
5) Berdoa bagi orang-orang yang susah, fakir miskin, termarjinal, menderita, para korban ketidakadilan, dll.
6) Berdoa bagi para janda, duda, yatim piatu
7) Berdoa untuk penginjilan sedunia dan Gereja-gereja 8) Berdoa bagi Bangsa dan Negara Indonesia
9) Berdoa agar Covid-19 cepat musnah dan program vaksin terlaksana dengan baik dan lancar.
Diakhiri dengan Doa Bapa Kami; diucapkan secara bersama-sama:
Bapa kami yang di Sorga, diKuduskanlah namaMu. Datanglah kerajaanMu, jadilah kehendakMu di bumi seperti di Sorga. Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya, dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami, dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat. Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin." (Matius 6 : 9 - 13)
19. Pelayanan Sakramen atau Pelayanan Iainnya 20. Persembahan oleh Majelis
Kita akan memberikan persembahan syukur kepada Tuhan; mari kita siapkan yang terbaik bagi-Nya. Nats firman Tuhan sebagai dasar persembahan diambil dari 2
Korintus 8: 12, yang demikian bunyinya: “Sebab jika kamu rela untuk memberi, maka pemberianmu akan diterima, kalau pemberianmu itu berdasarkan apa yang ada padamu, bukan berdasarkan apa yang tidak ada padamu”
a. Nyanyian Persembahan. Sambil kantong persembahan diedarkan kita memuji Tuhan dari PKJ. 264 : 1, 2 – “Apalah Arti Ibadahmu”
1). Apalah arti ibadahmu kepada Tuhan, bila tiada rela sujud dan sungkur?
Apalah arti ibadahmu kepada Tuhan, bila tiada hati tulus dan syukur?
Reff: Ibadah sejati, jadikanlah persembahan. Ibadah sejati: kasihilah sesamamu! Ibadah sejati yang berkenan bagi Tuhan, jujur dan tulus ibadah murni bagi Tuhan. 2). Marilah ikut melayani orang berkeluh, agar iman tetap kuat serta teguh.
Itulah tugas pelayanan, juga panggilan, persembahan yang berkenan bagi Tuhan.
b. Doa Persembahan: Ya Tuhan kami bersyukur kepadaMu, oleh karena Roh Kudus membuka hati kami, sehingga dengan rela dan sukacita kami memberikan persembahan kami. Kami mengakui bahwa apa yang kami persembahkan ini berasal dari Tuhan. Kami mohon Tuhan memberkatinya agar dapat dimanfaatkan untuk kemuliaan namaMu dan dikelola menurut kehendakMu. Semua yang masih ada pada kami Tuhan berkati agar dapat kami pergunakan seturut kehendakMu. Dalam nama Tuhan Yesus Kristus kami persembahkan semuanya ini. Amin. 21. Warta Jemaat oleh Majelis
22. Nyanyian Pengutusan oleh Pendeta/Pengkhotbah (Jemaat berdiri)
Jemaat yang dikasihi oleh Tuhan Yesus Kristus, kita akan mengakhiri ibadah ini, saya mengundang Jemaat berdiri dan kita menyanyikan KJ 446 : 1 “Setialah”.
1). Setialah kepada Tuhanmu, hai kawan yang penat. Setialah, sokonganNya tentu di jalan yang berat. 'Kan datang Raja yang berjaya menolong orang yang percaya. Setialah!
23. Doa Berkat oleh Pendeta
Jemaat yang dikasihi Tuhan, lakukanlah Firman yang sudah Saudara dengar, arahkanlah hatimu kepada-Nya dan terimalah berkat Tuhan :
Tuhan memberkati engkau dan melindungi engkau, Tuhan menyinari engkau dengan wajahNya dan memberi engkau kasih karunia, Tuhan menghadapkan wajahNya kepadaMu dan memberi engkau damai sejahtera. Amin.
Jemaat menyambut Berkat Tuhan dengan menyanyi : Amin. Amin, Amin
Nb: Pengkhotbah bukan Pendeta, tidak memakai kata engkau, tetapi memakai kata "kita" dan tidak mengangkat tangan.
24. Nyanyian Penutup oleh Majelis: KJ 446 : 3 “Setialah” 3) Setialah! Bertahanlah tetap sehingga kau menang. Setialah! Selamatmu genap, sesudah berperang.
Meski bertambah marabaya, t'lah hampir habis susah payah. Setialah!
(Jemaat duduk) 25. Doa Konsistori oleh Majelis.