• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN MOTORIK KASAR ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL LOMPAT TALI KARET

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MENINGKATKAN MOTORIK KASAR ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL LOMPAT TALI KARET"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

MENINGKATKAN MOTORIK KASAR ANAK USIA DINI

MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL LOMPAT TALI KARET

Nurul Sinta Fauziah1, Taopik Rahman2, Heri Yusuf Muslihin3

1 Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Daerah Tasikmalaya 2 Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Daerah Tasikmalaya 3 Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Daerah Tasikmalaya 1sfnurul09@gmail.com, 2opik@upi.edu, 3heriyusuf@upi.edu

ABSTRACT

Gross motor skills are related to the use of large muscles. Children's gross motor skills must be stimulated from an early age so that there is no delay in children's gross motor development. One of the causes of not developing gross motor skills in children is the absence of activities in the classroom or school environment that stimulate children's gross motor development. Child-hood is a time of play, for that it is necessary to apply a play method to stimulate every child's development. One of them is the traditional game of rubber jump rope to develop gross motor development in children. This study aims to determine the gross motoric improvement of early childhood in Nuurul Muttaqiin 02 Kindergarten after the implementation of traditional rubber jumping game playing activities in group B children in Nuurul Muttaqiin 02 Kindergarten in the 2020/2021 academic year. The method used in this research is a case study. Data collection methods used are interviews, observation and documentation. The research sources used in this study were principals, teachers, children and documentation related to this research and support-ing this research. The data analysis process carried out is data reduction, data display and verifi-cation. The results showed that there was an increase in children's gross motor development af-ter playing the traditional game of jumping rope.

Keywords: Early Childhood, Gross Motor, Jump Rope

ABSTRAK

Motorik kasar merupakan hal yang berkaitan dengan penggunaan otot-otot besar. Motorik kasar anak harus distimulus sejak anak usia dini agar tidak terjadi keterlambatan terhadap perkem-bangan motorik kasar anak. Salah satu penyebab tidak berkembangnya motorik kasar pada anak yaitu tidak terjadinya kegiatan di lingkungan kelas ataupun sekolah yang menstimulus perkem-bangan motorik kasar anak. Masa kanak-kanak merupakan masa bermain, untuk itu perlu diap-likasikan metode bermain untuk menstimulus setiap perkembangan anak. Salah satunya yaitu dengan permainan tradisional lompat tali karet untuk mengembangkan perkembangan motorik kasar pada anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan motorik kasar anak usia dini TK Nuurul Muttaqiin 02 setelah diterapkan kegiatan bermain permainan tradisional lompat tali karet pada anak kelompok B TK Nuurul Muttaqiin 02 Tahun ajaran 2020/2021. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus. Metode pengumpulan data yang digu-nakan yaitu wawancara, observasi dan dokumentasi. Sumber penelitian yang digudigu-nakan dalam penelitian ini yaitu kepala sekolah, guru, anak dan dokumentasi-dokumentasi yang berkaitan dengan penelitian ini dan mendukung penelitian ini. Proses analisis data yang dilakukan adalah reduksi data (Data Reduction), display data dan verifikasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat kenaikan perkembangan motorik kasar anak setelah melakukan permainan tradisional lompat tali karet.

(2)

PENDAHULUAN

Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditu-jukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pen-didikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut (Un-dang-Undang No.20 Tahun 2013 Tentang Sistem Pendidikan Nasional).

Pendidikan usia dini adalah periode yang sangat penting yang perlu mendapat perhatian dan penanganan sedini mungkin. Salah satu kemampuan anak yang sedang berkembang saat usia dini yaitu kemampuan motorik. Usia 0-6 tahun pada anak, yang memerlukan stim-ulus untuk membantu perkembangannya sehingga tidak terhambat dan dapat berkembang secara optimal. Aspek perkembangan anak dapat berkembang dengan baik apabila mendapat stimulas yang baik. Usia ini adalah masa emas (Golden Age) dalam mengembangkan kemampuan motorik, fisik, kognitif, ba-hasa, social dan emosional anak. Stimu-lasi pertumbuhan dan perkembangan saat masih dini diperlukan untuk memberikan rangsangan terhadap seluruh aspek perkembangan pada anak. Salah satu as-pek perkembangan yang perlu diper-hatikan adalah aspek perkembangan mo-torik kasar pada anak.

Motorik kasar adalah gerakan tubuh yang menggunakan otot-otot besar atau Sebagian besar atau seluruh anggota tubuh yang dipengaruhi oleh kematangan anak itu sendiri. Misalnya duduk, berlari, menendang, melompat, naik turun tangga dan sebagainya (Kamtini & Kaban, 2016).

Dunia anak adalah bermain. Anak belajar sesuatu dari bermain. Bermain bagi anak merupakan kegiatan yang menyenangkan. Dengan bermain anak tumbuh dan aspek perkembangan yang terdapat pada anak terstimulus oleh kegiatan-kegiatan pada saat anak bermain. Pada saat bermain, anak dapat dengan bebas menggerakan anggota tubuhnya. Kegiatan yang menjadi kese-nangan bagi anak adalah bermain bebas. Seperti berjalan, berlari, melompat, melempar, mendorong, meluncur yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan motorik kasar anak. Melalui kegiatan-kegiatan yang mem-pengaruhi motorik kasar anak, anak dapat memperoleh keterampilan, kelincahan, penguasaan, keseimbangan tubuh yang nantinya sangat dibutuhkan untuk tum-buh kembang anak selanjutnya.

Melalui keingintahuan yang besar anak dapat melakukan latihan fisik mo-torik melalui gerakan-gerakan terkoordi-nasi dengan memfasilitasi melalui lingkungan yang mendukung untuk memberikan stimulasi. Perkembangan motorik khususnya pada anak usia dini akan lebih optimal jika lingkungan tem-pat tumbuh kembang anak mendukung anak untuk bergerak bebas (Rahyubi, 2012).

Sebagian anak masih kurang dalam perkembangkan gerak tubuhnya. Anak belum dapat mengontrol gerak tubuh atau mengkoordinasikan seluruh anggota tubuhnya secara terampil karena ku-rangnya latihan fisik. Pada jam istirahat, biasanya anak hanya bermain jungkat-jungkit, ayunan atau prosotan yang ada di halaman kelas, sehingga kelincahan dan keseimbangan anak kurang terstimulus. Dikelas juga guru mendominasi kegiatan membaca, menulis dan menghitung,

(3)

un-sur yang menunjang kekuatan, kelincahan dan keseimbangan kurang diperhatikan oleh guru. Anak-anak sering melakukan kegiatan diluar kelas dan guru jarang mengamati aktivitas anak yang berkaitan dengan gerakan anak yang mengem-bangkan kekuatan dan keseimbangan. Oleh karena itu, untuk mengoptimalkan kemampuan motorik kasar anak diper-lukan adanya kegiatan yang sesuai agar menunjang kemampuan motorik kasar anak termasuk kelincahan, kekuatan dan keseimbangan.

Guru dapat merangsang dan melatih aspek perkembangan motorik anak den-gan kegiatan permainan lompat tinggi menggunakan lompat tinggi karet. Per-maianan lompat tinggi karet merupakan permainan tradisional orang dulu. Per-mainan ini biasanya menjadi favorit keti-ka anak pulang sekolah atau saat jam isti-rahat sekolah dimulai. Bermain lompat tali membuat anak menjadi terampil karena mampelajari cara melompat yang membutuhkan keterampilan tersendiri. Tujuan Gerakan melompat ini adalah un-tuk melatih otot-otot pada tubuh anak, melatih oto-otot anak untuk menjadi kuat, tangkas serta terlatih sehingga memben-tuk keseimbangan, kelincahan dan keku-atan tubuh anak. Guru dapat mengukur kemampuan anak pada saat melompat agar guru mampu mengetahui sejauh mana kemampuan anak.

Yuliansih menyatakan bahwa mo-torik merupakan gerak tubuh yang ditim-bulkan oleh tindakan, sedangkan perkembangan motorik dapat disebut se-bagai perkembangan dari unsur kematan-gan dan pengendalian gerak tubuh (dalam Baan et al, 2020)

Motorik kasar adalah aktivitas den-gan menggunakan otot-otot besar, meliputi gerak dasar lokomotor, non

lokomotor dan manipulatif. Gerakan mo-torik kasar merupakan bagian dari aktivi-tas yang mencakup keterampilan otot-otot besar, dengan mengutamakan keku-atan fisik dan keseimbangan (Samsudin, 2008).

Perkembangan fisik motorik kasar menurut Soemiarti Padmonodewo (dalam Lestari, 2014) “adalah koordinasi seba-gian besar otot tubuh manusia”. Tulang dan otot mereka semakin kuat dan memungkinkan mereka untuk berlari, melompat dan memanjat lebih cepat, lebih jauh, dan lebih baik. Perkembangan motorik berkembang sejalan dengan ke-matangan saraf dan otot anak. Sehingga, setiap gerakan sesederhana apapun meru-pakan hasil pola interaksi yang kompleks dari berbagai bagian dan sistem dalam tubuh yang dikontrol oleh otak. Keter-ampilan motorik menjadi dua bagian, yaitu keterampilan motorik kasar dan keterampilan motorik halus. Motorik kasar berkaitan dengan gerakan yang membutuhkan koordinasi bagian tubuh, otot, dan syaraf (Sujiono, 2010). Keter-ampilan motorik kasar (gross motor skill), meliputi keterampilan otot-otot be-sar lengan, kaki, dan batang tubuh, seper-ti berjalan dan melompat (Desmita, 2013).

Kusumaningtyas berpendapat bahwa latihan terhadap motorik kasar dan mo-torik halus perlu dilakukan guna meningkatkan kemampuan dalam melakukan dan mengendalikan gerakan anggota tubuh secara efektif, yang men-cakup kegiatan untuk melatih koordinasi mata dan tangan, melatih konsentrasi, koordinasi indra dan anggota tubuh, melatih kepercayaan diri, keseimbangan tubuh, keberanian, kelenturan, dan keku-atan otot, serta melatih kesiapan untuk beraktivitas (Baan et al., 2020).

(4)

Menurut Berk (Suyadi, 2013), se-makin anak bertambah dewasa dan kuat tubuhnya, maka gaya geraknya semakin sempurna. Keterampilan koordinasi ger-akan motorik kasar meliputi kegiatan seluruh tubuh atau sebagian tubuh. Keterampilan koordinasi motorik kasar mencakup ketahanan, kecepatan, kelentu-ran, ketangkasan, keseimbangan dan kekuatan.

Pengembangan motorik kasar bagi anak usia dini memiliki tujuan yakni memperkenalkan gerakan kasar, melatih gerakan kasar, meningkatkan kemampuan mengelola, mengontrol gerakan dan ko-ordinasi, serta meningkatkan keterampi-lan dan cara hidup sehat (Samsudin, 2008). Manfaat pengembangan motorik kasar bagi anak usia dini adalah untuk meningkatkan kemampuan mengelola, mengontrol gerakan dan koordinasi, serta meningkatkan keterampilan dan cara hidup sehat sehingga dapat menunjang pertumbuhan jasmani anak yang kuat dan terampil (Sujiono, 2010).

Pencapaian perkembangan motorik kasar pada anak usia 5 sampai 6 tahun diantaranya:

1. Melakukan gerakan tubuh secara terkoordinasi

2. Untuk melatih keseimbangan dan ke-lincahan

3. Melakukan koordinasi Gerakan kaki, tangan, kepala dalam menirukan tari-an/senam,

4. Melakukan permainan fisik dengan aturan, terampil menggunakan tangan kanan kiri

5. Melakukan kebersihan diri (Kementri-an Pendidik(Kementri-an d(Kementri-an Kebudaya(Kementri-an, 2015).

Seperti yang dikatakan oleh Gins-burg Play is a highly rewarding activity that is abundant in developing children, yang artinya bermain memberikan

man-faat yang baik untuk perkembangan anak usia dini (Nijhof et al., 2018)

Menurut Montessori (dalam Yus, 2013) bermain memberi kontribusi yang signifikan terhadap perkembangan anak, ketika bermain anak akan mempelajari dan menyerap segala sesuatu yang terjadi di lingkungannya.

Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran anak usia dini di kelas, permainan tradisional dilakukan dalam upaya untuk memperkenalkan, mem-berikan keterangan, penjelasan, dan con-toh konkrit yang dapat mengembangkan berbagai kompetensi dasar anak usia dini, salah satunya adalah permainan tradi-sional lompat tali karet.

Dibutuhkan keterampilan yang tepat untuk mengembangkan motorik anak melalui permainan tradisional. Seperti yang dikutif dari Mazduin Adnan (Tradi-tional games require skills that are im-portant for the development of fundamen-tal motor skillsdlocomotor and object control skills (Adnan et al, 2020)

Main lompat tali merupakan suatu kegiatan yang baik bagi tubuh. Secara fisik anak jadi lebih terampil, karena bisa belajar cara dan teknik melompat yang dalam permainan ini memang memer-lukan keterampilan sendiri. Permainan lompat tali adalah permainan yang menyerupai tali yang disusun dari karet gelang. Permainan ini sederhana tapi bermanfaat, bisa dijadikan sarana bermain sekaligus olahrag Tali yang di-gunakan terbuat dari jalinan karet gelang yang banyak terdapat di sekitar kita. Cara bermainnya bisa dilakukan perorangan atau kelompok, jika hanya bermain seo-r a n g d i seo-r i b i a s a n y a a n a k a k a n mengikatkan tali pada tiang atau apa pun yang memungkinkan (Padmaswari et al., 2016)

(5)

Dalam bermain alat yang digunakan dalam permainan lompat tali berupa tali gelang karet yang dironce yang direntangkan melintang untuk dilompati. Kegiatan lompat tali merupakan kegiatan motorik kasar yang dilakukan oleh anak berkaitan dengan kemampuan atau keter-ampilan kaki dalam melompati seutas tali dengan ketinggian tertentu. Tali yang di-maksud adalah berupa untaian karet gelang yang dirangkai menjadi panjang atau dengan ukuran tertentu. Tali yang digunakan rangkaian karet, karena aman untuk Lompat tali yang dilakukan anak adalah anak melakukan lompatan dengan satu kaki kemudian melompati tali tanpa menyentuh tali tersebut (Padmaswari et al., 2016).

Cara bermain lompat tali karet (dalam Anggraeni, 2018) yaitu:

a. Kedua pemain yang menjadi pe-megang tali melakukan pingsut untuk menentukan siapa yang akan mendap-at giliran bermain terlebih dahulu jika ada pemain yang gagal melompat. b. Kedua pemain yang menjadi

pe-megang tali merentang tali karet dan para pemain harus melompatinya satu persatu ketinggian karet mulai dari setinggi mata kaki, lalu naik ke lutut, paha, hingga pinggang. Pada tahap-tahap ketinggian ini, pemain harus melompat tanpa menyentuh tali karet. Jika pemain yang menyentuh tali karet ketika melompat, giliran bermain se-lesai dan ia harus menggantikan pe-main yang memegang tali.

c. Posisi karet dinaikkan ke dada, lalu ke dagu, ubun-ubung, tangan yang angkat ke atas, dan tangan yang di-angkat ke atas dengan kaki berjinjit. Pada tahap-tahap ketinggian ini, pe-main boleh menyentuh karet ketika melompat, asalkan pemain dapat

melewati tali dan tidak terjerat. Pe-main juga diperbolehkan menggu-nakan berbagai gerakan untuk mem-permudah lompatan, asalkan tidak memakai alat bantu.

d. Pemain yang tidak berhasil melompati tali karet harus menghentikan per-mainannya dan menggantikan posisi pemegang karet).

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana kemampuan mo-torik kasar anak kelompok B TK Nuurul Muttaqiin II. Oleh karena itu peneliti bermaksud membuat artikel yang berjudul “Meningkatkan Motorik Kasar Anak Usia Dini Melalui Permainan Tra-disional Lompat Tali Karet”.

METODOLOGI

Metode penelitian ynag digu-nakan dalam penelitian ini adalah studi kasus. Jenis penelitian studi kasus digu-nakan untuk mengungkapkan secara komprehensif dan rinci objek yang sedang dianalisis (Moleong dalam Siyoto & Sodik, 2015) mengatakan bahwa penelitian kualitatif yaitu penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata atau perilaku yang bisa diamati. Sub-jek dari penelitian ini adalah kelompok B TK Nuurul Muttaqiin II Cisurupan. Teknik pengambilan sampel yang digu-nakan yaitu purposive sampling yaitu teknik pengambilan data yang sesuai dengan kriteria tertentu berdasarkan tu-juan dari penelitian tersebut (Syahrum dan Salim, 2014). Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini melalui metode observasi dan dokumen-tasi. Proses analisis data yang dilakukan adalah reduksi data (Data Reduction), display data dan verifikasi. Pada reduksi data (pengambilan data yang pokok dan penting) peneliti hanya mengambil data

(6)

untuk kebutuhan memasukan informasi sesuai yang diperlukan. Pada display data bentuk penyajiannya adalah teks naratif. Adapun indikator perkembangan motorik kasar anak yang digunakan adalah:

a. Anak dapat melakukan Gerakan tubuh secara terkoordinasi untuk melatih kekuatan dan keseimbangan

b. Anak dapat melompat dengan satu kaki

c. Anak dapat melompat tanpa bantuan d. Anak dapat berlari sambil melompat e. Anak dapat melakukan permainan

sesuai aturan

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil

Proses kegiatan permainan lompat tali karet di TK Nuurul Muttaqiin II ini melalui beberapa tahapan yang memu-ngkinkan anak dapat mengikuti kegiatan permainan dengan baik dan secara opti-mal. Proses kegiatan dilakukan dengan menyiapkan media (lompat tali karet) sesuai dengan RPPH yang disusun. Guru mencoba mengkondisikan anak agar kegiatan dapat berjalan secara optimal. Pertama, guru memberi arahan dan cara bermain mengenai permainan yang akan dilaksanakan.

Setelah peneliti melakukan penelitian, didapatkan hasil bahwa:

a. Melakukan gerakan tubuh secara terkoordinasi

Indikator pertama yang dilihat yaitu anak dapat melakukan Gerakan tubuh secara terkoordinasi. Pada bagian ini Sebagian besar anak sudah dapat mengkoordi-nasikan Gerakan tubuhnya. Namun ada juga beberapa anak yang belum bisa mengkoordinasikan Gerakan tubuhnya sehingga anak terjatuh saat melakukan permainan.

b. Melompat dengan satu kaki

Pada bagian ini beberapa anak dapat melakukan lompatan dengan satu kaki. Namun beberapa orang anak tidak dapat melakukannya. Ada juga beberapa anak yang berhasil melakukan lompatan den-gan satu kaki namun tidak dapat menye-imbangkan tubuhnya sehingga terjatuh. c. Melompat tanpa bantuan

Pada tahapan ini, beberapa anak dapat melompat tanpa bantuan, namun ada juga anak yang tidak dapat melompat. Anak merasa takut ketika dia harus melompat sendiri sehingga anak membutuhkan ban-tuan untuk melompat.

d. Berlari sambil melompat

Pada tahapan ini, anak sangat antusias dalam melakukan aksi terutama pada laki-laki. Beberapa anak dapat melakukan kegiatan ini namun ada beberapa juga yang terjatuh saat melakukan kegiatan berlari sambil melompat. Ada juga anak yang sudah berlari tetapi diam dulu lalu melompat.

e. Anak dapat melakukan permainan sesuai aturan

Sebagian besar anak pada tahapan ini da-pat mengikuti seyiap aturan permainan yang sudah diberitahu oleh guru terlebih dahulu.

Pembahasan

Guru PAUD merupakan tenaga pen Penerapan permainan lompat tali karet pada anak usia dini memiliki peran dalam meningkatkan perkembangan motorik kasar pada anak. Dengan bermain lompat tali anak bermain dengan senang, melompat, berlari, menjaga keseimban-gan tubuh setelah melompat yang akan menstimulus perkembangan motorik kasar pada diri anak.

Peningkatan motorik kasar pada anak dapat meningkat setelah melakukan

(7)

per-mainan tradisional lompat tali karet yang dilakukan dengan berulang-ulang.

Mayesti (dalam Sujiono, 2012, hlm. 144) menyatakan bahwa bermain adalah kegiatan yang anak-anak lakukan sepan-jang hari karena bermain bagi mereka adalah hidup. Bermain bagi anak meru-pakan kebutuhan. Dengan bermain anak dapat belajar hal baru, meningkatkan se-mua aspek-aspek perkembangan yang terdapat pada diri anak, meningkatkan keterampilan diri anak dan banyak man-faatnya bermain untuk anak.

Permainan tradisional lompat tali karet ini merupakan salahsatu cara untuk men-stimulus perkembangan motorik kasar pada anak. Dengan permainan ini, kita memberikan dukungan kepada anak un-tuk meningkatkan perkembangan mo-toriknya.

Selain dapat meningkatkan perkem-bangan motorik kasar anak, permainan tradisional lompat tali karet ini sangat menyenangkan untuk anak. Anak dapat bermain dengan ceria bersama teman-te-mannya, anak dapat bersosialisasi dengan teman lainnya. Dengan bermain lompat tali karet kita juga menjaga permainan tradisional bangsa.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan, ada beberapa anak yang antu-sias dalam kegiatan permainan, ada juga beberapa anak yang pemalu dan tidak mau berbaur bermain dengan teman yang lainnya. Beberapa penyebabnya adalah: 1. Anak tidak dapat bersosialisasi dengan

teman yang lainnya sehingga dia merasa malu saat harus bermain bersama dengan teman yang lainnya. 2. Anak yang pendiam

3. Anak tidak suka melakukan kegiatan yang berkaitan dengan menggerakan anggota badan

Anak usia dini merupakan masa di-mana anak dalam masa tidak dapat diam. Anak akan terus berjalan, berlari, mengikuti berbagai permainan dan seba-gainya. Oleh karena itu kita harus men-dorong dan meningkatkan perkembangan motorik kasar anak dengan berbagai kegiatan, salah satunya dengan bermain lompat tali karet.

Tujuan akhir dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan motorik kasar anak usia dini melalui permainan tradisional lompat tali karet, khusunya pada kelom-pok B TK Nuurul Muttaqiin II Cisurupan. Hasil penelitian menunjukan bahwa ter-jadinya peningkatan motorik kasar anak kelompok B TK Nuurul Muttaqiin II sete-lah diberi perlakuan bermain permainan tradisional lompat tali karet.

KESIMPULAN

berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan sebelumnya, dapat disim-pulkan bahwa kegiatan bermain per-mainan tradisional lompat tali karet dapat menstimulus perkembangan motorik kasar pada anak usia dini. Permaianan ini melatih aspek motorik kasar anak pada dimensi kekuatan, kelincahan dan kese-imbangan. Dengan adanya permainan tradisional lompat tali karet, kita melatih, m e n d o r o n g , m e n g e m b a n g k a n , meningkatkan perkembangan motorik kasar pada anak.

DAFTAR PUSTAKA

Adnan, M., Shaharudin, S., & Hairiel, B. (2020). Quantification of Physical Ac-tivity of Malaysian Traditional Game for School Based Intervention Among Primary School Children. Journal of Taibah University Medical Science, 15 (6), 486–494. https://doi.org/10.1016/ j.jtumed.2020.09.006.

(8)

Anggraeni, M. A., Karyanto, Y., & A.S, W. K. (2018). The Influence of Tradi-tional Game Jump Rope Towards Gross Motor Skill Develompent in Children Aged 5-6 Years Old. Journal of Early Childhood Care and Educa-tion, 1, 18–25.

Baan, A. B., Rejeki, H. S., & Nurhayati. (2020). Perkembangan Motorik Kasar Anak Usia Dini. Jurnal Bungamputi, 6, 14–21.

Desmita.(2013). Psikologi Perkemban-gan. Bandung: PT Remaja Ros-dakarya.

Kamtini, & Kaban, D. (2016). Pengaruh Permainan Tradisional Lompat Tali terhadap Perkembangan Motorik Kasar Anak Usia 5-6 Tahun di TK Santa Lusia Medan. Bunga Rampai Usia Emas, 2, 60–77.

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. (2015). Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Kemendik-bud.

Lestari, R. B. (2014). Meningkatkan Ke-mampuan Motorik Kasar melalui Gerak Lokomotor pada Anak Kelompok B TK Aba Gondang. Nijhof, S. L., Vinkers, C. H., & Geelen,

S. M. Van. (2018). Healthy Play, Bet-ter Coping: The Importance of Play For The Development Of Children In Health And Disease. Neuroscience and Biobehavioral Reveiws, 95, 421–429. Padmaswari, G. A., Wirya, N., & Magta,

M. (2016). Penerapan Bermain Lom-pat Tali Untuk Meningkatkan Ke-mampuan Motorik Kasar Kelompok A TK Tunas Gama School. E-Journal Pendidikan Anak Usia Dini Universi-tas Pendidikan Ganesha, 4, 1–10. Rahyubi, H. (2012). Teori-teori Belajar

dan Aplikasi Pembelajaran Motorik. Bandung: Nusa Media.

Samsudin.(2008). Pembelajaran Motorik di Taman Kanak-Kanak. Jakarta: Pre-nada Media Grup.

Siyoto, S., & Sodik, A. (2015). Dasar Metodologi Penelitian. Literasi Media Publishing.

Sujiono.(2010). Metode Pengembangan Keterampilan Motorik Anak Usia Dini. Jakarta: Depdiknas.

Suyadi, M, U.(2013). Konsep dasar PAUD. Bandung: PT Remaja Ros-dakarya.

Syahrum & Salim. (2014).Metedologi Penelitian Kuantitatif. Bandung: Ciptapustaka Media.

Undang-Undang No.20 Tahun 2013 Ten-tang Sistem Pendidikan Nasional. Yus,A. (2013). Bermain Sebagai

Kebu-tuhan Dan Strategi Pengembangan Diri Anak. Jurnal Ilmiah VISI P2TK PAUDNI, 2, 153-158.

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan motorik kasar anak kelompok B di TK Pertiwi Planggu 2 Klaten Tahun 2012/2013 dengan menggunakan permainan tradisional

Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa permainan tradisional lompat tali dapat mengembangkan motorik kasar anak kelompok B di TK Pertiwi Planggu 2 Klaten

Oleh karena itu, timbul dorongan peneliti untuk meneliti ”Upaya Meningkatkan Motorik Kasar Anak Melalui Permainan Tradisional Lompat Tali Pada Kelompok B di TK

Manfaat yang didapat oleh pengguna adalah untuk meningkatkan kemampuan motorik kasar anak melalui kegiatan permainan tradisional lompat karet (yeye) di TK Baitul Makmur

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan motorik kasar setelah diterapkan metode bermain melalui kegiatan lompat tali pada anak kelompok A di TK

Dengan melakukan permainan lompat tali sebagai metode pembelajaran dalam mengembangkan kemampuan motorik kasar anak di TPA Tuanku Tambusai menunjukkan

Penelitian ini berjudul Upaya Meningkatkan Kemampuan Motorik Kasar Melalui Media Tali Karet Pada Anak Usia 4-5 Tahun Paud Cahaya Kecamatan Kejobong

bagi anak usia dini, stimulasi perkembangan motorik kasar anak tidak hanya menunggu ketiaka anak sudah berada di lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), akan tetapi dapat