• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERENCANAAN PROYEK PERANGKAT LUNAK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PERENCANAAN PROYEK PERANGKAT LUNAK"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PERENCANAAN PROYEK PERANGKAT LUNAK

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Rekayasa Perangkat Lunak

Dosen Pembimbing : Wachyu Hari Haji, S.Kom, MM

Disusun Oleh :

Fadhilla Eka Hentino / 41813120051

UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA FAKULTAS ILMU KOMPUTER

JURUSAN SISTEM INFORMASI

Maret 2015

(2)

PERENCANAAN PROYEK PERANGKAT LUNAK

I. Perencanaan Proyek Perangkat Lunak

Proses manajemen proyek perangkat lunak dimulai dengan kegiatan project planning

(perencanaan proyek). Yang pertama dari aktifitas ini adalah estimation (perkiraan). Estimasi membawa resiko yang inheren (dari diri sendiri) dan resiko inilah yang membawa

ketidakpastian. Yang mempengaruhi estimasi :

 Estimation (perkiraan)

Merupakan aktivitasdalam project planning (perencanaan proyek).

 Project complexity (kompleksitas proyek)

Berpengaruh kuat terhadap ketidak pastian yang inheren dalam perencanaan.

 Project size (ukuran proyek)

merupakan faktor penting lain yang mempengaruhi akurasi dan estimasi.

 Structural uncertainty (Ketidakpastian struktural) juga berpengaruh dalam estimasi.

II. Tujuan Perencanaan Proyek Perangkat Lunak

Tujuan perencanaan proyek perangkat lunak adalah menyediakan sebuah kerangka kerja (Framework) yang memungkinkan manajer membuat estimasi yang dapat

dipertanggungjawabkan terhadap sumber daya, biaya dan jadwal pada awal proyek yang dibatasi oleh waktu.

Tujuan perencanaan dicapai melalui suatu proses penemuan informasi yang menunjuk keestimasi yang dapat dipertanggung jawabkan.

III. Aktifitas Perencanaan Proyek Perangkat lunak 1. Menentukan ruang lingkup Perangkat Lunak

2. Mengestimasi sumber daya yang dibutuhkan

(3)

IV. Ruang Lingkup Proyek Perangkat Lunak

Ruang lingkup perangkat lunak menggambarkan : fungsi, kinerja, batasan, interface dan reliabilitas.

Fungsi yang digambarkan dalam statemen ruang lingkup dievaluasi untuk memberikan awalan yang lebih detail pada saat dimulai estimasi. Kinerja melingkupi pemrosesan dan kebutuhan waktu respon. Batasan dalam mengidentifikasi batas/spesifikasi perangkat keras eksternal, memori atau sistem lain.

Pertanyaan atau informasi pada pertemuan awal antara pelanggan dan pengembang meliputi : 1. Pertanyaan yang berfokus pada pelanggan, tujuan keseluruhan serta keuntungan.

- Siapa di belakang permintaan kerja ini?

- Siapa yang akan memakai solusi ini?

- Apakah keuntungan ekonomi dari solusi yang sukses?

- Adakah sumber daya lain bagi solusi ini?

2. Pertanyaan yang memungkinkan analis memahami masalah lebih baik dan pelanggan menyuarakan persepsi tentang sebuah solusi.

- Bagaimana Anda (pelanggan) menandai output yg baik yg akan dihasilkan oleh sebuah solusi yg baik?

- Masalah apa yang dituju solusi ini?

- Dapatkah anda menggambarkan lingkungan dimana solusi akan dipakai?

- Adakah batasan atau isu kinerja khusus yg akan mempengaruhi

Perangkat lunak berinteraksi dengan elemen sistem berbasis komputer. Konsep sebuah interface diinterpretasi untuk menentukan:

1. Hardware yg mengeksekusi PL dan device yg dikontrol secara tidak

(4)

langsung oleh PL

2. Software yg sudah ada dan harus dihubungkan dengan PL yg baru 3. Manusia yg menggunakan PL melalui keyboard atau perangkat I/O lain 4. Prosedur

V. SUMBER DAYA YANG DIBUTUHKAN

Sumber Daya : 1. Manusia

2. Perangkat Lunak

Kategori yg diusulkan :

- Komponen Off-the-self - Komponen Full-Experience - Komponen Partial-Experience - Komponen Baru

3. Lingkungan (Software Engineering Environment - SEE), menggabungkan PL dan Perangkat Keras.

VI. Estimasi Proyek Perangkat Lunak

Estimasi biaya dan usaha dapat dilakukan dengan cara : 1. Menunda estimasi sampai akhir proyek.

2. Berdasarkan estimasi pada proyek yg mirip sebelumnya.

3. Menggunakan 'teknik dekomposisi' yg relatif sederhana u/ estimasi biaya dan usaha proyek.

4. Menggunakan satu atau lebih model empiris bagi estimasi usaha dan biaya PL.

(5)

Akurasi estimasi proyek PL didasarkan pada :

1. Tingkat dimana perencana telah dengan tepat mengestimasi ukuran produk yg akan dibuat.

2. Kemampuan mengestimasi ukuran ke dalam kerja manusia, waktu kalender, dan dolar.

3. Tingkat dimana rencana proyek mencerminkan kemampuan tim PL.

4. Stabilitas syarat produk serta lingkungan yg mendukung usaha pengembangan PL.

Putnam dan Myers mengusulkan 4 masalah penentuan ukuran : - Fuzzy-logic sizing (logika kabur)

Perencana harus mengidentifikasi tipe aplikasi, membuat besarannya dalam skala kuantitatif kemudian dibandingkan dengan rentang orisinil.

- Function point sizing

Perencana mengembangkan estimasi berdasarkan karakteristik domain informasi.

- Standard component sizing

PL dibangun dari sejumlah 'komponen standar' yg umum (subsistem, modul, laporan, program interaktif).

- Change sizing

Digunakan jika PL yang ada harus dimodifikasi dengan banyak cara sebagai bagian dari proyek.

(6)

Data baris kode (LOC) dan titik fungsi (FP) pada estimasi proyek digunakan sebagai : 1. variabel estimasi yg dipakai untuk mengukur masing-masing elemen PL.

2. metrik baseline yg dikumpulkan dari proyek yg lalu dan dipakai dengan variabel estimasi untuk mengembangakan proyeksi kerja dan biaya.

Expected Value untuk variabel estimasi : EV = (Sopt + 4Sm + Spess) / 6

EV = Expected value Sopt = Estimasi optimistik Sm = Estimasi paling sering Spess = Estimasi pesimistik Model COCOMO

Kependekan dari COnstructive COst MOdel (Model Biaya KOnstruktif). Hirarki model Boehm berbentuk sebagai berikut :

Model 1 : Model COCOMO dasar menghitung usaha pengembangan perangkat lunak (dan biaya) sebagai fungsi dari ukuran program yang diekspresikan dalam baris kode yang diestimasi,

Model 2 : Model COCOMO Intermediete menghitung usaha pengembangan perangkat lunak sebagai fungsi ukuran program dan serangkaian “pengendali biaya” yang menyangkut

penilaian yang subyektif terhadap produk, perangkat keras personil, dan atribut proyek.

Model 3 : Model COCOMO advenced menghubungkan semua karakteristik versi intermediete dengan penilaian terhadap pengaruh pengendali biaya pada setiap langkah (analisis, perancangan, dll) dari proses rekayasa perangkat lunak. Persamaan COCOMO dasar berbentuk :

E = abKLOCbb D = cbEdb

(7)

Dimana E adalah usaha yang diaplikasikan dalam person-month, D adalah waktu pengembangan dalam bulan kronologis, dan KLOC adalah jumlah baris penyampaian kode yang diperkirakan untuk proyek tersebut. Koefisien ab dan cb dan eksponen bb dan db ada pada tabel Model cocomo dasar Proyek perangkat lunak :

ab bb cb db

Organik 2,4 1,05 2,5 0,38 Semi-detached 3,0 1,12 2,5 0,35 Embedded 3,6 1,20 2,5 0,32 Persamaan Perangkat Lunak

Persamaan perangkat lunak adalah model yang multivariasi yang mengasumsikan distribusi khusus usaha sepanjang hidup proyek pengembangan perangkat lunak. Model estimasinya berbentuk :

E = [LOC x B0,333/P]3 x (1/t4)

Di mana E = Usaha dalam person-month atau person-year T = durasi proyek dalam bulan atau tahun B = “faktor skill khusus” yang meningkat secara pelan- pelan “pada saat kebutuhan akan integrasi, pengujian, jaminan kualitas, dokumentasi, manajemen skill tumbuh”. Untuk oprogram kecil (KLOC = 5 sampai 15)` B = 0,16. Untuk program yang lebih besar dari pada 70 KLOC, B=0,39. P = “parameter produktivitas” yang mencerminkan :

– kematangan proses dan praktik manajemen secara keseluruhan

– tingkat bahasa pemrograman yang digunakan – keadaan lingkungan perangkat lunak – skill dan pengalaman tin perangkat lunak

– kompleksitas aplikasi

(8)

KEPUTUSAN MAKE-BUY

Manajer rekayasa perangkat lunak dihadapkan pada keputusan make-buy yang dapat dikompilasikan lebih jauh lagi oleh sejumlah pilihan akuisisi :

1. Perangkat lunak dapat dibeli(atau lisensi) off-the-shelf.

2. Komponen perangkat lunak full-experience dan partial-experiance dapat diperoleh dan kemudian dimodifikasi dan diintegrasikan untuk memenuhi kebutuhan tertentu.

3. Perangkat lunak dapat dibuat custom-built oleh kontraktor luar untuk memenuhi spesifikasi pembeli.

Langkah-langkah yang tercakup dalam akuisisi perangkat lunak ditentukan oleh kekritisan perangkat lunak yang akan dibeli dan biaya akhir. Dalam analisis akhir, keoputusan make-buy dibuat berdasarkan kndisi berikut :

1. Apakah tanggal penyampaian produk perangkat lunka akan lebih cepat dari pada perangkat lunak yang dikembangkan secara internal?

2. Apakah biaya akuisisi ditambah biaya pemesanan akan lebih kecil dari pada biaya pengembangan perangkat lunak secara internal?

3. Apakah biaya dukungan luar (seperti kontrak pemeliharaan) akan lebih rendah daripada biaya dukungan internal?

Kondisi ini berlaku untuk setiap pilihan akuisisi yang telah dicantumkan di atas

(9)

DAFTAR PUSTAKA

https://rpl07.wordpress.com/2007/06/20/perencanaan-proyek-perangkat-lunak-oleh-mizar-5105- 100-067/

RPL1_5_Perencanaan_Proyek_Perangkat_Lunak.pdf

http://web.unair.ac.id/admin/file/f_33720_rpl_2_Perencanaan_Proyek_Perangkat_Lunak.pdf http://www.slideshare.net/fitrayagami/rpl-5perencanaan-proyek-perangkat-lunak

Referensi

Dokumen terkait

Bentuk dari penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan sebanyak dua siklus. Tiap siklus terdiri dari dua pertemuan dan empat tahapan yaitu

Secara umum hasil penelitian di atas menunjukkan bahwa penggunaan pendekatan multisensori memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kecerdasan logika- matematika

diberikan sesuai dengan kebutuhan menjelaskan pada indikator ini didominasi oleh 42 responden atau 70% menyatakan setuju dengan pernyataan bahwa pelayanan yang

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kasus campak banyak terjadi pada daerah dengan kepadatan penduduk tinggi dan cakupan imunisasi kelurahan yang rendah, insiden

pengendalian pencemaran air secara terpadu yang dilakukan dengan cara optimasi pemanfaatan airnya dengan sistem yang terkoordinasi secara baik dalam melibatkan berbagai

Dari kenyataan di atas, dapat dipahami bahwa Allah telah meletakkan prinsip dasar dengan memberikan petunjuk yang jelas lewat al-Qur’an, agar seseorang tidak

Pernyataan ini didukung oleh Penelope Brown, 1990 yang menjelaskan ada tiga alasan kesantunan berbahasa terjadi, yaitu: (1) karena hubungan sosial lebih superior

Penelitian ini didasarkan pada metode deskriptif kualitatif dan kuantitatif, yang bertujuan untuk mengumpulkan data siswa agar dapat Mengetahui kemampuan siswa