• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III TINJAUAN PUSTAKA"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

TINJAUAN PUSTAKA

3.1 PENGERTIAN MOLD

Mold (cetakan) adalah adalah rongga tempat material leleh (plastik atau logam) memperoleh bentuk. Mold terdiri dari dua bagian yaitu pelat bergerak (moveable plate) dan pelat diam (statioary plate). Sesuai dengan namanya pelat bergerak dipasang pada moveable platen di mesin injection molding dan pelat diam dipasang di stationary platen. Di dalam mold terdapat jalur saluran pendingin. Mold memiliki konstruksi yang rumit dimana pembuatannya membutuhkan mesin-mesin dengan ketelitian tinggi seperti CNC dan EDM. Molding adalah sebuah proses produksi dengan membentuk bahan mentah menggunakan sebuah rangka kaku atau model yang disebut sebuah mold. Sebuah mold adalah sebuah blok kosong yang diisi dengan cairan seperti plastik, gelas atau logam. Cairan tersebut mengeras atau menetap di dalam mold, mengambil bentuknya.

Gambar 3.1 Mold

Upper Lower

(2)

3.2 BAHAN MOLD

Sebagian besar mold dibuat dari baja dan sebagian kecil terbuat dari aluminium (untuk produksi styrofoam). Untuk mold yang membutuhkan transfer panas yang tinggi memakai bahan paduan tembaga-berilium.

Gambar 3.2 Mold paduan tembaga-berilium

Mold dalam kondisi terbuka. Bagian yang berwarna kuning di tengah terbuat dari tembaga-berilium. Aliran material di dalam Mold: Plastik leleh di injeksikan dari barrel ke dalam mold melalui sprue. Dari sprue alirannya dibagi ke beberapa runner, kemudian melalui gate material memasuki rongga (cavity) dimana produk terbentuk.

Setelah itu material akan didinginkan oleh cairan bersirkulasi.

3.3 MACAM-MACAM MOLD 3.3.1 Compress Mold

Material dimasukkan kedalam mold dan dilakukan pemadatan (dengan tekanan tinggi). Biasanya menggunakan material jenis thermosetting plastic (EP atau PF).

Gambar 3.3 Compress Mold

( Sumber: Moldcetakan Wordpress, 2016 )

(3)

3.3.2 Extrution Mold

Extrusion molding sering di gunakan untuk pembuatan poduk-produk dengan bentuk yang sama tetapi berkelanjutan, seperti pipa atau pelindung kabel plastik.

Gambar 3.4 Extrution Mold

( Sumber: Moldcetakan Wordpress, 2016 )

3.3.3 Blowing

Blow molding banyak di gunakan pada saat pembuatan botol atau produk-produk yang berongga di dalamnya yang tidak memungkinkan di buat dengan injection molding.

Terdapat beberapa step processnya mulai dai pembetukan parrison, peniupan dengan angin di lanjutkan dengan plastisasi dan pengeluaran product. Beberapa model blow dapat juga terdiri dari beberapa stage mulai dari seperti diatas hingga pembuatan label langsung di moldingnya.

Gambar 3.5 Blowing

( Sumber: Moldcetakan Wordpress, 2016 )

(4)

3.3.4 Vacuum Forming

Sheet material dipanaskan dan disedot kedalam arah cetakan, hanya memerlukan satu sisi cetakan untuk menghasilkan produk. Dapat di temukan pada penyangga kemasan (display) pada produk kosmetik di supermarket, pembungkus mainan anak atau bagian dalam dinding kulkas.

Gambar 3.6 Vacuum Forming ( Sumber: Moldcetakan Wordpress, 2016 )

3.3.5 Rim (Reaction Injection Molding)

Dua Jenis material atau lebih di masukkan kedalam mold, pembentukan produk berdasarkan reaksi perubahan pencampuran jenis material yang berbeda.

Gambar 3.7 Reaction Injection Molding

(5)

3.3.6 Frp (Fiber Reinforced Plastic)

Sering di sebut dengan penguatan fiber plastik dengan cairan penguat fiber kaca atau karbon. terdapat 2 metode yaitu SMC (Sheet Molding Compound) dan Hand Lay Up.

Gambar 3.8 Fiber Reinforced Plastic ( Sumber: Moldcetakan Wordpress, 2016 )

3.3.7 Transfer Process

Material dilunakkan menggunakan heater yang ada di atas mold dan dialirkan kedalam mold material yang sering digunakan adalah material thermosetting plastic.

Gambar 3.9 Transfer Process

( Sumber: Moldcetakan Wordpress, 2016 )

(6)

3.3 PERAWATAN MOLD

Supaya mold awet, harus dibuat program pemeliharaan. Pemeliharaan rutin membuat umur mold jadi lebih lama, dan mencegah kerusakan saat produksi, dan akan menghemat waktu, uang, dan ketidak nyamanan dalam jangka panjang. Jumlah dan frekuensi pemeliharaan ditentukan oleh beberapa faktor:

1. Bahan mold

Bahan mold tidak keras akan menyebabkan mold cepat aus dalam waktu yang lebih singkat dibanding mold yang menggunakan baja yang dikeraskan.

2. Material plastik

Material plastik yang bersifat abrasif dapat merusak mold setelah beberapa kali produksi. Demikian juga material plastik dengan suhu leleh tinggi akan lebih cepat membuat mold rusak. Suhu yang tinggi akan menyebabkan terjadi deformasi di mold.

Beberapa material plastik mengeluarkan racun yang bersifat korosif sehingga mold harus selalu dibersihkan.

3. Kerumitan mold

Mold dengan mekanisme yang rumit akan memerlukan perawatan lebih dari mold sederhana yang hanya membuka dab menutup. Slide, lifter, moving core, sistem hidrolik dan mekanik, hot runner, sistem ejector yang rumit memerlukan perawatan ekstra.

4. Kesalahan dalam proses produksi

Mold dapat cepat rusak diantaranya karena :

 kesalahan operator

 tekanan clamping berlebihan

 tekanan injeksi yang tinggi

 produk yang over

 membuka dan menutup mold secara tiba2

 tidak ada pelumasan

 ejector yang didorong keluar lebih dari ketentuan, saat mundur terlalu keras

(spring sudah tidak bekerja), gesekan antara ejector pin dan ejector sleeve

yang dapat menyebabkan aus

(7)

Manfaat dari Perawatan mold yang dilakukan secara rutin dapat mempertahankan kualitas produk yang dihasilkan dan mengurangi kerusakan mold yang lebih besar.

Produksi yang berjalan dengan lancar karena mold yang terawat dengan baik dan penggunaan peralatan yang tepat.

1. Jangan menggunakan peralatan kerja yang dapat merusak mold seperti obeng, palu, pisau. (disarankan menggunakan peralatan yang lunak seperti palu karet, tang terbuat dari plastik, tembaga, atau kuningan untuk menghindari kerusakan cetakan).

2. Gunakan air bersih atau air yang di treatment untuk air pendingin. Bersihkan mold dari air dengan cara di semprot angin ketika mold di turunkan dari mesin termasuk sisa air di lubang cooling.

3. Hindari tekanan klem yang berlebihan, tekanan injeksi yang tinggi, dan produk yang over. Jangan membuka dan menutup mold dengan tekanan yang tiba-tiba.

4. Lumasi komponen yang perlu.

5. Berhati-hati saat menutup mold untuk mencegah pecahnya mold .

6. Pastikan kebersihan area kerja dan penyimpanan mold agar terhindar dari kontaminasi.

Rekomendasi 4 tingkat siklus perawatan / pemeliharaan:

1. Pencegahan

Setiap hari dan setiap kali cetakan turun dari mesin maupun kembali ke produksi.

2. Pengecekan

Setiap 20.000 shots (atau setiap 10 hari produksi).

3. Pemeliharaan

Setiap 100.000 shots (atau setiap 10 kali produksi).

4. Pemeliharaan besar

Setiap 250.000 shots (atau setengah dari perkiraan umur mold).

Gambar

Gambar 3.1 Mold
Gambar 3.3 Compress Mold
Gambar 3.4 Extrution Mold
Gambar 3.6 Vacuum Forming  ( Sumber: Moldcetakan Wordpress, 2016 )
+2

Referensi

Dokumen terkait

Program hiburan tetap dinilai oleh responden sebagai acara yang paling banyak tampil di televisi, namun dengan kualitas yang dinilai buruk / sangat

Pengujian pemotongan (sawing) pada kayu menunjukan hasil yang sangat baik dan mudah dipotong pada dua jenis kayu Meranti merah (Shorea leprosula Miq.) dan

Hasil dari Diagram Pareto menunjukkan bahwa produk bolu jaren yang mengalami cacat dengan jumlah lebih banyak yaitu cacat hangus dibanding dengan cacat yang

Client Server merupakan model jaringan yang menggunakan satu atau beberapa komputer sebagai server yang memberikan resource-nya kepada komputer lain (client)

Penelitian dilakukan dengan mengambil data laporan keuangan pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang sudah diaudit tahun 2013..

Hasil dari wawancara tersebut, karyawan yang bernama ND karyawan yang bekerja di bagian display mengemukakan bahwa “gaji yang saya terima disini kurang mencukupi kebutuhan

Gambar Alat Prototype Kontrol Temperatur Pada Sebuah Inkubator

Masa Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan adalah jangka waktu 1 (satu) bulan kalender atau jangka waktu lain yang diatur dengan Peraturan Bupati paling lama