UPAYA PERBAIKAN KUALITAS PRODUK KAIN KATUN TIPE 41166 PADA PROSES PENCELUPAN DI PT ARGO PANTES,TBK. DENGAN
MENGGUNAKAN METODE DMAIC
Disusun Oleh:
Juli Evelina/33412985
Pembimbing: Dr. Ir. Rakhma Oktavina, MT.
Persaingan Dunia Industri
Kualitas Produk Tidak Sesuai
PT ARGO PANTES,TBK.
Produk Kain Katun Pada Proses Pencelupan
Pengendalian Kualitas
METODE DMAIC
Latar Belakang Tujuan Penulisan
1. Mengetahui jenis kecacatan paling dominan pada lini produksi kain katun tipe 41166 pada proses pencelupan di PT Argo Pantes, Tbk.
2. Mengetahui faktor-faktor penyebab kecacatan paling dominan pada lini produksi kain katun tipe 41166 pada proses pencelupan di PT Argo Pantes, Tbk.
3. Mengetahui level sigma pada lini produksi kain katun tipe 41166 pada proses pencelupan di PT Argo Pantes, Tbk.
4. Memberikan usulan perbaikan berdasarkan hasil penelitian kepada perusahaan yang bertujuan untuk memperbaiki kualitas pada lini produksi kain katun tipe 41166 pada proses pencelupan di PT Argo Pantes, Tbk.
PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Kualitas 2. Pengendalian Kualitas
3. Faktor-Faktor Pengendalian Kualitas
4. Pengendalian Kualitas Proses Statistik (Statistical Process Control) 5. Enam Sigma (Six Sigma)
6. Tahap-tahap Implementasi Pengendalian Kualitas Dengan Enam Sigma
• Tahap Pendefinisian (Define) : Check sheet, histogram, diagram pareto, diagram IPO, diagram SIPOC,
• Tahap (Measurement) : CTQ, Peta Kontrol P, kapabilitas proses, DPMO, level sigma,
• Tahap (Analyze) : Diagram sebab akibat (fishbone)
• Tahap (Improvement) : Metode 5W+1H
• Tahap Control : Memberikan usulan perbaikan
Tujuan Penulisan
METODOLOGI PENELITIAN
Diagram Alir Penelitian
Pengolahan Dan Analisis
1. Define = a. Mengidentifikasi permasalahan terjadinya kecacatan.
b. Diagram alir proses produksi kain katun tipe 41166 pada proses pencelupan.
c. Histogram per lini produksi.
d. Pareto per lini produksi.
e. SIPOC.
f. IPO lini terpilih.
g. CTQ lini terpilih.
h. Mengidentifikasi penyebab terjadinya kecacatan pada lini produksi tertinggi.
2. Measure = a. Peta Kontrol P b. Uji Normalitas c. Kapabilitas Proses d. DPMO e. Level Sigma
3. Analiyze = a. Mengidentifikasi sumber-sumber penyebab masalah kualitas dengan menggunakan metode diagram sebab akibat (Fishbone)
4. Improve = a. Membuat rencana untuk melaksanakan peningkatan kualitas produk dan menghilangkan penyebab kecacatan pada lini produksi kain katun tipe 41166 pada proses pencelupan dengan menggunakan analisis 5W+1H.
5. Control = a. Mengevaluasi solusi dan rencana.
b. Menjaga upaya-upaya yang telah dilakukan dengan menstandarisasi proses.
Tujuan Penelitian
1. Mengetahui jenis kecacatan paling dominan pada lini produksi kain katun tipe 41166 pada proses pencelupan di PT. Argo Pantes, Tbk.
2. Mengetahui faktor-faktor penyebab kecacatan paling dominan pada lini produksi kain katun tipe 41166 pada proses pencelupan. di PT. Argo Pantes, Tbk.
3. Mengetahui level sigma pada lini produksi kain katun tipe 41166 pada proses pencelupandi PT. Argo Pantes, Tbk.
4. Memberikan usulan perbaikan berdasarkan hasil penelitian kepada perusahaan untuk memperbaiki kualitas pada lini produksi kain katun tipe 41166 pada proses pencelupan di PT. Argo Pantes, Tbk.
Kesimpulan dan Saran Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan pada 10 Agustus 2015 sampai 30 September 2015 di PT Argo Pantes, Tbk. yang berlokasi di Jalan M.H.Thamrin Km.4 Cikokol-Tangerang. Data yang diambil merupakan data kecacatan yang terjadi pada lini produksi kain katun tipe 41166 pada proses pencelupan
Studi Pustaka
Studi pustaka yang dilakukan adalah dengan mengumpulkan referensi dari buku-buku dan jurnal penelitian yang digunakan sebagai dasar bagi penulis untuk penyusunan tugas akhir ini.
Identifikasi Masalah
1. Bagaimana mengidentifikasi jenis kecacatan paling dominan pada lini produksi kain katun tipe 41166 pada proses pencelupan.
2. Bagaimana menganalisis faktor-faktor penyebab kecacatan paling dominan pada lini produksi kain katun tipe 41166 pada proses pencelupan.
3. Berapa level sigma yang terdapat pada lini produksi kain katun tipe 41166 pada proses pencelupan.
4. Bagaimana melakukan perbaikan dengan menggunakan metode DMAIC untuk mengurangi tingkat kecacatan pada lini produksi kain katun tipe 41166 pada proses pencelupan.
Mulai
Selesai
HASIL DAN ANALISA
Pengumpulan Data
No Tanggal Produksi
(Yard)
Kecacatan (Yard)
1. 1 Agustus 2015 26.000 145
2. 3 Agustus 2015 39.050 223
3. 4 Agustus 2015 18.000 121
4. 5 Agustus 2015 25.000 145
5. 6 Agustus 2015 30.000 176
6. 7 Agustus 2015 27.000 146
7. 8 Agustus 2015 27.500 156
8. 10 Agustus 2015 35.500 206
9. 11 Agustus 2015 44.000 289
10. 12 Agustus 2015 28.500 164
11. 20Agustus 2015 32.500 191
12. 21 Agustus 2015 27.000 151
13. 22 Agustus 2015 16.000 113
14. 26 Agustus 2015 21.000 124
15. 27 Agustus 2015 17.000 118
16. 28 Agustus 2015 31.000 180
17. 29 Agustus 2015 24.000 135
18. 1 September 2015 34.500 202
19. 2 September 2015 46.000 293
20. 3 September 2015 24.500 141
21. 4 September 2015 22.000 130
22. 5 September 2015 41.000 287
23. 7 September 2015 27.000 147
24. 8 September 2015 50.000 396
25. 9 September 2015 35.000 203
26. 10 September 2015 38.500 219
27. 11 September 2015 8.000 89
28. 12 September 2015 32.000 185
Total 827.550 5.075
Tabel 4.1 Data Produksi dan Kecacatan
Data Kecacatan Per Lini Produksi
Tabel 4.2 Data Jenis Kecacatan Pada Bagian Persiapan
No Tanggal Produksi
Aktual
Jenis Kecacatan Pada Bagian Persiapan Total Kain
Berlubang Kain Kotor Kain Sobek
1. 1 Agustus 2015 26.000 0 10 0 10
2. 3 Agustus 2015 39.050 15 0 0 15
3. 4 Agustus 2015 18.000 0 0 15 15
4. 5 Agustus 2015 25.000 10 0 0 10
5. 6 Agustus 2015 30.000 0 15 0 15
6. 7 Agustus 2015 27.000 0 0 0 0
7. 8 Agustus 2015 27.500 0 0 0 0
8. 10 Agustus 2015 35.500 10 0 10 20
9. 11 Agustus 2015 44.000 0 20 0 20
10. 12 Agustus 2015 28.500 0 0 0 0
11. 20Agustus 2015 32.500 0 0 0 0
12. 21 Agustus 2015 27.000 0 0 0 0
13. 22 Agustus 2015 16.000 0 0 0 0
14. 26 Agustus 2015 21.000 0 0 0 0
15. 27 Agustus 2015 17.000 0 0 0 0
16. 28 Agustus 2015 31.000 0 0 15 15
17. 29 Agustus 2015 24.000 0 0 0 0
18. 1 September 2015 34.500 0 0 0 0
19. 2 September 2015 46.000 0 18 0 18
20. 3 September 2015 24.500 0 0 0 0
21. 4 September 2015 22.000 0 0 0 0
22. 5 September 2015 41.000 0 10 0 10
23. 7 September 2015 27.000 0 0 0 0
24. 8 September 2015 50.000 0 20 0 20
25. 9 September 2015 35.000 0 0 0 0
26. 10 September 2015 38.500 0 15 0 15
27. 11 September 2015 8.000 0 0 0 0
28. 12 September 2015 32.000 0 0 0 0
∑ 827.550 35 108 40 183
No Tanggal Produksi
Aktual
Jenis Kecacatan Pada Bagian Bleaching
Total Bakar Bulu
Tidak Rata Lipatan Mengkilat Tidak Rata
1. 1 Agustus 2015 26.000 0 10 0 10
2. 3 Agustus 2015 39.050 0 0 20 20
3. 4 Agustus 2015 18.000 0 0 0 0
4. 5 Agustus 2015 25.000 10 0 0 10
5. 6 Agustus 2015 30.000 0 15 0 15
6. 7 Agustus 2015 27.000 0 0 0 0
7. 8 Agustus 2015 27.500 0 0 10 10
8. 10 Agustus 2015 35.500 15 0 10 25
9. 11 Agustus 2015 44.000 0 27 22 49
10. 12 Agustus 2015 28.500 15 0 0 15
11. 20Agustus 2015 32.500 0 0 0 0
12. 21 Agustus 2015 27.000 0 0 0 0
13. 22 Agustus 2015 16.000 0 0 0 0
14. 26 Agustus 2015 21.000 0 24 0 24
15. 27 Agustus 2015 17.000 0 0 0 0
16. 28 Agustus 2015 31.000 0 0 0 0
17. 29 Agustus 2015 24.000 0 0 0 0
18. 1 September 2015 34.500 0 0 0 0
19. 2 September 2015 46.000 0 20 0 20
20. 3 September 2015 24.500 18 0 0 18
21. 4 September 2015 22.000 0 0 15 15
22. 5 September 2015 41.000 15 0 0 15
23. 7 September 2015 27.000 0 0 0 0
24. 8 September 2015 50.000 0 20 0 20
25. 9 September 2015 35.000 0 0 0 0
26. 10 September 2015 38.500 0 15 0 15
27. 11 September 2015 8.000 0 0 0 0
28. 12 September 2015 32.000 0 0 0 0
∑ 827.550 73 131 77 281
Tabel 4.3 Data Jenis Kecacatan Pada Bagian Bleaching
Data Kecacatan Per Lini Produksi
Tabel 4.4 Data Jenis Kecacatan Pada Bagian Dyeing Tabel 4.5 Data Jenis Kecacatan Pada Bagian Finishing
No Tanggal Produksi
Aktual
Jenis Kecacatan Pada Bagian Dyeing
Total Kotor
Dyestuff Belang Flek Luntur
1. 1 Agustus 2015 26.000 15 80 20 0 115
2. 3 Agustus 2015 39.050 15 122 0 18 155
3. 4 Agustus 2015 18.000 0 106 0 0 106
4. 5 Agustus 2015 25.000 0 125 0 0 125
5. 6 Agustus 2015 30.000 0 146 0 0 146
6. 7 Agustus 2015 27.000 15 111 0 10 136
7. 8 Agustus 2015 27.500 0 75 0 0 75
8. 10 Agustus 2015 35.500 10 100 15 15 140
9. 11 Agustus 2015 44.000 20 130 25 20 195
10. 12 Agustus 2015 28.500 0 105 0 0 105
11. 20Agustus 2015 32.500 0 96 0 0 96
12. 21 Agustus 2015 27.000 0 121 0 0 121
13. 22 Agustus 2015 16.000 0 60 0 0 60
14. 26 Agustus 2015 21.000 0 100 0 0 100
15. 27 Agustus 2015 17.000 0 73 0 0 73
16. 28 Agustus 2015 31.000 0 110 0 0 110
17. 29 Agustus 2015 24.000 0 80 0 0 80
18. 1 September 2015 34.500 0 117 0 0 117
19. 2 September 2015 46.000 0 140 0 20 160
20. 3 September 2015 24.500 0 123 0 0 123
21. 4 September 2015 22.000 0 95 20 0 115
22. 5 September 2015 41.000 20 142 0 15 177
23. 7 September 2015 27.000 0 112 0 0 112
24. 8 September 2015 50.000 25 141 20 20 206
25. 9 September 2015 35.000 0 128 0 0 128
26. 10 September 2015 38.500 14 100 0 0 114
27. 11 September 2015 8.000 0 59 0 0 59
28. 12 September 2015 32.000 20 100 10 0 130
∑ 827.550 154 2997 110 118 3379
No Tanggal Produksi
Aktual
Jenis Kecacatan Pada Bagian Finishing
Total Lebar
Kurang Lebar Lebih Pakan Miring
1. 1 Agustus 2015 26.000 0 10 0 10
2. 3 Agustus 2015 39.050 0 18 15 33
3. 4 Agustus 2015 18.000 0 0 0 0
4. 5 Agustus 2015 25.000 0 0 0 0
5. 6 Agustus 2015 30.000 0 0 0 0
6. 7 Agustus 2015 27.000 10 0 0 10
7. 8 Agustus 2015 27.500 15 0 0 15
8. 10 Agustus 2015 35.500 0 21 0 21
9. 11 Agustus 2015 44.000 0 25 0 25
10. 12 Agustus 2015 28.500 0 0 0 0
11. 20Agustus 2015 32.500 0 0 0 0
12. 21 Agustus 2015 27.000 0 0 0 0
13. 22 Agustus 2015 16.000 0 0 0 0
14. 26 Agustus 2015 21.000 0 0 0 0
15. 27 Agustus 2015 17.000 0 0 0 0
16. 28 Agustus 2015 31.000 0 0 0 0
17. 29 Agustus 2015 24.000 0 0 0 0
18. 1 September 2015 34.500 0 0 0 0
19. 2 September 2015 46.000 0 0 15 15
20. 3 September 2015 24.500 0 0 0 0
21. 4 September 2015 22.000 0 0 0 0
22. 5 September 2015 41.000 0 0 0 0
23. 7 September 2015 27.000 0 0 0 0
24. 8 September 2015 50.000 0 0 0 0
25. 9 September 2015 35.000 0 0 0 0
26. 10 September 2015 38.500 0 0 0 0
27. 11 September 2015 8.000 0 0 0 0
28. 12 September 2015 32.000 0 0 0 0
∑ 827.550 25 74 30 129
BAGIAN PERSIAPAN
BAGIAN BLEACHING
BAGIAN DYEING
BAGIAN FINISHING
BAGIAN VERPACKING
BONGKAR
KAIN GREY SINGEING
DESIZING
SCOURING
BLEACHING
MERCERIZE
PAD DRY
PAD STEAM
RESIN FINISH
SANFORIZE
INSPECTING
QUALITY ASSURANCE
ROLLING/
PACKING
WAREHOUSE
MULAI SELESAI
Proses Produksi Tahap
Define
HISTOGRAM
No Bagian Produksi Frekuensi
1. Bagian Dyeing 3.379
2. Bagian Bleaching 281
3. Bagian Persiapan 183
4. Bagian Finishing 129
5. Bagian Verpacking 0
∑ 3.972
Tabel 4.6 Data Histogram
3379
281 183 129 0
0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000
Bagian Dyeing Bagian Bleaching
Bagian Persiapan
Bagian Finishing
Bagian Verpacking
F re k u en si K ec ac atan
Jenis Kecacatan
Histogram Kecacatan Produk Kain Katun Tipe
41166 Pada Proses Pencelupan
PARETO
No Bagian Produksi Frekuensi Persentase Kecacatan
Persentase Kumulatif
1. Bagian Dyeing 3.379 85,07% 85,07%
2. Bagian Bleaching 281 7,07% 92,15%
3. Bagian Persiapan 183 4,61% 96,75%
4. Bagian Finishing 129 3,25% 100%
5. Bagian Verpacking 0 0% 100%
∑ 3.972 100% ˗
Tabel 4.7 Data Pareto
85.07%
7.07% 4.61% 3.25% 0%
0.00%
10.00%
20.00%
30.00%
40.00%
50.00%
60.00%
70.00%
80.00%
90.00%
100.00%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
Bagian Dyeing
Bagian Bleaching
Bagian Persiapan
Bagian Finishing
Bagian Verpacking
P er se n tas e K ec ac atan
Jenis Kecacatan
Diagram Pareto Kecacatan Produk Kain Katun Tipe 41166 Pada Proses Pencelupan
Persentase Kecacatan Persentase Kumulatif
SUPPLIER INPUT PROCESS OUTPUT CUSTOMER
1. PEMASOK KAIN GREY - CHENNAI
- EASTERNTEX - CHINA - SHAHTAJ - PT LUCKY P
2. PEMASOK PEWARNA KAIN 3. PEMASOK ZAT PEMBANTU
BAGIAN PERSIAPAN
BAGIAN BLEACHING
BAGIAN DYEING
BAGIAN FINISHING
BAGIAN VERPACKING
KAIN BERWARNA
1. TEIJIN FRONTIER (U.S.A), INC.
2. PT DEWHIRST MENSWEAR 3. MORIRIN CO.,LTD 4. TOOTAL
5. MARUBENI HONGKONG AND SOUTH 6. TEXCORP
1. KAIN GREY - CHENNAI - EASTERNTEX - CHINA - SHAHTAJ - PT LUCKY P 2. PEWARNA KAIN 3. ZAT PEMBANTU
Gambar 4.5 Diagram SIPOC
Proses Dyeing
INPUT PROCESS OUTPUT
Material (Bahan Baku) Sesuai Standar
· Kain Grey yang telah mengalami proses Bleaching
· Zat Pewarna dan zat pembantu untuk proses pencelupan warna
Mesin yang digunakan bekerja dengan baik
· Mesin Pad Dry
· Mesin Pad Steam
Manusia (Operator) memiliki skill dan disiplin kerja yang baik
Metode yang digunakan sesuai dengan prosedur
Lingkungan yang bersih
Ukuran Kain sesuai dengan keinginan Konsumen
Warna Kain sesuai keinginan konsumen
Kualitas Produk maksimal
Meminimumkan biaya produksi
Kualitas Kain terjaga dengan baik
Gambar 4.6 Diagram IPO
Tabel 4.8 Penyebab Kecacatan Kain Katun Tipe 41166 Pada Bagian Dyeing
No Jenis Kecacatan Penyebab Kecacatan
1. Belang Operator kurang teliti dalam mengambil kain grey yang akan digunakan dalam proses produksi karena penulisan nama kain grey yang salah. Operator kurang teliti dalam menimbang zat warna karena timbangan mengalami kerusakan.
Mesin tidak sesuai standar operasional, pemeriksaan mesin tidak dilakukan secara berkala sehingga mesin pad dry mengalami kerusakan ditengah proses pencelupan warna sehingga menyebabkan putaran kain menjadi tidak sama. Mesin tidak sesuai standar operasional, kebersihan mesin tidak diperhatikan dengan baik sehingga terdapat sisa-sisa warna yang menempel pada mesin sehingga warna-warna menjadi menempel pada kain.
Material tidak sesuai standar operasional yaitu zat warna yang dibiarkan terbuka terlalu lama sehingga menyebabkan kerusakan pada warna. Material tidak sesuai standar operasional yaitu zat warna yang digunakan tidak sama dengan kualitas warna yang biasanya digunakan.
Metode yang digunakan tidak sesuai standar operasional seperti waktu pencelupan kain yang terlalu lama sehingga menyebabkan kain menjadi belang. Metode yang digunakan tidak sesuai standar operasional seperti temperatur mesin pada saat proses dyeing mengalami penurunan atau kelebihan suhu.
2. Kotor Dyestuff Operator kurang teliti dalam menyimpan zat warna sehingga zat warna menjadi rusak.
Material tidak sesuai standar operasional yaitu zat warna yang dibiarkan terbuka terlalu lama sehingga menyebabkan kerusakan pada warna.
Lingkungan tempat penyimpanan zat-zat pewarna tidak sesuai standar operasional yaitu tidak tertutup dengan baik sehingga terjadi percampuran dengan debu.
Metode yang digunakan tidak sesuai standar operasional yaitu setelah zat–zat pewarna digunakan
seharusnya tempat atau wadah ditutup kembali supaya tidak tercampur dengan benda-benda lain.
3. Flek Operator kurang teliti dalam melakukan pemeriksaan terhadap mesin yaitu tangki oli mengalami kebocoran sehingga menyebabkan oli tercampur pada saaat proses dyeing.
Mesin tidak sesuai standar operasional, pemeriksaan mesin tidak dilakukan secara berkala sehingga mesin mengalami kerusakan pada onderdil mesin yang sudah lama atau berumur sehingga menyebabkan oli ataupun air pada mesin menetes kekain, selain itu kurangnya perawatan secara rutin terhadap mesin-mesin menyebabkan kain tersebut terdapat noda (flek).
Metode yang digunakan tidak sesuai standar operasional seperti tidak melakukan pemeriksaan, perawatan dan kebersihan terhadap mesin yang akan digunakan sebelum dan sesudah proses produksi dilakukan.
4. Luntur Operator kurang teliti dalam melakukan pemeriksaan terhadap mesin yang akan digunakan sebelum dan sesudah proses produksi dilakukan.
Mesin tidak sesuai standar operasional, pemeriksaan mesin tidak dilakukan secara berkala sehingga mesin mengalami kerusakan yang mengakibatkan zat warna tidak dapat mengikat dengan baik pada serat kain. Mesin tidak sesuai standar operasional, kebersihan mesin tidak diperhatikan dengan baik sehingga terdapat sisa-sisa warna yang menempel pada mesin sehingga warna-warna menjadi menempel pada kain.
Metode yang digunakan tidak sesuai standar operasional seperti tidak melakukan
pemeriksaan dan kebersihan terhadap mesin yang akan digunakan sebelum dan sesudah
proses produksi dilakukan.
Peta Kontrol P
p
Tahap
Measurement
No Tanggal Jumlah Produksi
(n) (Yard)
Produk Cacat (np) (Yard)
Proporsi Cacat ( )
1. 1 Agustus 2015 26.000 115 0,00442
2. 3 Agustus 2015 39.050 155 0,00397
3. 4 Agustus 2015 18.000 106 0,00589
4. 5 Agustus 2015 25.000 125 0,0050
5. 6 Agustus 2015 30.000 146 0,00487
6. 7 Agustus 2015 27.000 136 0,00504
7. 8 Agustus 2015 27.500 75 0,00273
8. 10 Agustus 2015 35.500 140 0,00394
9. 11 Agustus 2015 44.000 195 0,00443
10. 12 Agustus 2015 28.500 105 0,00368
11. 20Agustus 2015 32.500 96 0,00295
12. 21 Agustus 2015 27.000 121 0,00448
13. 22 Agustus 2015 16.000 60 0,00375
14. 26 Agustus 2015 21.000 100 0,00476
15. 27 Agustus 2015 17.000 73 0,00429
16. 28 Agustus 2015 31.000 110 0,00355
17. 29 Agustus 2015 24.000 80 0,00333
18. 1 September 2015 34.500 117 0,00339
19. 2 September 2015 46.000 160 0,00348
20. 3 September 2015 24.500 123 0,00502
21. 4 September 2015 22.000 115 0,00523
22. 5 September 2015 41.000 177 0,00432
23. 7 September 2015 27.000 112 0,00415
24. 8 September 2015 50.000 206 0,00412
25. 9 September 2015 35.000 128 0,00366
26. 10 September 2015 38.500 114 0,00296
27. 11 September 2015 8.000 59 0,00738
28. 12 September 2015 32.000 130 0,00406
Total 827.550 3.379 0,11885
Rata-rata 29555,3571 120,678571 0,00408
Peta Kontrol P Perbaikan
Berikut ini merupakan peta kontrol p yang telah di revisi dengan menghilangkan data periode ke-3, ke-7, ke-21 dan ke-27:
No Tanggal
Jumlah Produksi (n) (Yard)
Produk Cacat (np) (Yard)
Proporsi Cacat ( )
1. 1 Agustus 2015 26.000 115 0,00442
2. 3 Agustus 2015 39.050 155 0,00397
3. 5 Agustus 2015 25.000 125 0,0050
4. 6 Agustus 2015 30.000 146 0,00487
5. 7 Agustus 2015 27.000 136 0,00504
6. 10 Agustus 2015 35.500 140 0,00394
7. 11 Agustus 2015 44.000 195 0,00443
8. 12 Agustus 2015 28.500 105 0,00368
9. 20Agustus 2015 32.500 96 0,00295
10. 21 Agustus 2015 27.000 121 0,00448
11. 22 Agustus 2015 16.000 60 0,00375
12. 26 Agustus 2015 21.000 100 0,00476
13. 27 Agustus 2015 17.000 73 0,00429
14. 28 Agustus 2015 31.000 110 0,00355
15. 29 Agustus 2015 24.000 80 0,00333
16. 1 September 2015 34.500 117 0,00339
17. 2 September 2015 46.000 160 0,00348
18. 3 September 2015 24.500 123 0,00502
19. 5 September 2015 41.000 177 0,00432
20. 7 September 2015 27.000 112 0,00415
21. 8 September 2015 50.000 206 0,00412
22. 9 September 2015 35.000 128 0,00366
23. 10 September 2015 38.500 114 0,00296
24. 12 September 2015 32.000 130 0,00406
Total 752.050 3.024 0,09763
Rata-rata 31335,4167 126 0,00402
p
Gambar 4.11 Hasil Uji Normalitas Data Proporsi Dengan SPSS
Gambar 4.12 Hasil Uji Normalitas Data Proporsi Dengan MINITAB
Operator Kurang Teliti
Material Tidak Sesuai Standar Operasional
Mesin Tidak Sesuai Standar Operasional
Kecacatan Belang Terjadi kesalahan dalam mengambil kain
grey yang akan diproses
Terjadi kesalahan dalam menimbang zat warna
Wadah tempat penyimpanan zat warna terbuka terlalu lama
Terdapat kerusakan pada mesin pad dry
Kebersihan mesin tidak diperhatikan dengan baik
Zat warna yang digunakan tidak sama dengan kualitas warna yang biasa digunakan
Waktu pencelupan kain terlalu lama
Temperatur mesin kurang atau melebihi standar
Metode Tidak Sesuai Standar Operasional
Operator Kurang Teliti
Material Tidak Sesuai Standar Operasional
Lingkungan Tidak Sesuai Standar Operasional
Kecacatan Kotor Dyestuff Zat warna tidak disimpan dengan benar
Wadah zat warna tidak tertutup dengan benar
Zat warna terlalu lama terbuka sehingga menyebabkan kerusakan
Tempat penyimpanan zat pewarna tidak tertutup dengan baik
Kebersihan tempat penyimpanan zat pewarna kurang baik
Zat warna terkontaminasi oleh debu
Tempat atau wadah zat pewarna tidak tertutup dengan baik
Zat pewarna tidak tersimpan dengan baik
Metode Tidak Sesuai Standar Operasional
Tahap Analyze
Operator Kurang Teliti
Mesin Tidak Sesuai Standar Operasional
Metode Yang Digunakan Tidak Sesuai Standar Operasional
Kecacatan Flek Tidak dilakukan pemeriksaan terhadap mesin secara
berkala Terdapat kerusakan pada
onderdil mesin
Tidak dilakukan pemeriksaaan dan perawatan sebelum dan sesudah proses produksi dilakukan
Tidak dilakukan pembersihan mesin secara berkala
Tidak dilakukan perawatan terhadap
mesin Terdapat kerusakan pada tangki
oli
Operator Kurang Teliti
Mesin Tidak Sesuai Standar Operasional
Metode Tidak Sesuai Standar Operasional
Kecacatan Luntur Tidak dilakukan pemeriksaan terhadap
mesin yang akan digunakan
Kebersihan mesin tidak diperhatikan dengan baik
Terdapat kerusakan pada mesin sehingga tidak dapat bekerja dengan optimal
Tidak dilakukan pemeriksaaan dan perawatan sebelum dan sesudah proses produksi dilakukan
Tidak dilakukan pembersihan mesin secara berkala
Tidak dilakukan pembersihan terhadap mesin yang akan digunakan