• Tidak ada hasil yang ditemukan

INTERPRETASI MAKNA SIMBOLIK KANJI BUSHU KOROMO HEN DAN ONNA HEN KOROMO HEN NO BUSHU TO ONNA HEN NO BUSHU NI ARU KANJI NO SHOUCHOUTEKINA IMI NO BUNSEKI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "INTERPRETASI MAKNA SIMBOLIK KANJI BUSHU KOROMO HEN DAN ONNA HEN KOROMO HEN NO BUSHU TO ONNA HEN NO BUSHU NI ARU KANJI NO SHOUCHOUTEKINA IMI NO BUNSEKI"

Copied!
65
0
0

Teks penuh

(1)

INTERPRETASI MAKNA SIMBOLIK KANJI BUSHU KOROMO HEN DAN ONNA HEN

KOROMO HEN NO BUSHU TO ONNA HEN NO BUSHU NI ARU KANJI NO SHOUCHOUTEKINA IMI NO BUNSEKI

SKRIPSI

Skripsi ini diajukan kepada Panitia Ujian Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Medan untuk melengkapi salah satu syarat ujian sarjana

dalam bidang Ilmu Sastra Jepang

OLEH:

RISKI RAHAYU PUTRI 140708036

PROGRAM STUDISASTRA JEPANG FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2019

(2)
(3)
(4)

(5)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan YME, yang telah memberikan kesempatan, keberkahan, rahmat, serta karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul INTERPRETASI MAKNA SIMBOLIK KANJI BUSHU KOROMO HEN DAN ONNA HEN.

Skripsi ini diselesaikan untuk memenuhi persyaratan dalam memperoleh gelar kesarjanaan Departemen/Program S-1 Sastra Jepang Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

Dalam proses pengerjaan skripsi ini, penulis menyadari masih banyak kekurangan, dan kesalahan di berbagai sisi baik itu dalam hal tulisan, tata bahasa maupun proses analisisnya yang terdapat didalamnya. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak demi skripsi ini sehingga skripsi ini lebih bermanfaat dan lebih sempurna kedepannya.

Pada kesempatan kali ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih, penghargaan, dan penghormatan yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Dr. BudiAgustono, M.S, selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Prof. Hamzon Situmorang, MS., Ph.D selaku Ketua Departemen Sastra Jepang Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Drs. Yuddi Adrian Muliadi, M.A. selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu dan memberi perhatian penuh untuk membimbing penulis dalam penyusunan skripsi ini sehingga shripsi ini dapat penulis selesaikan dengan baik.

(6)

4. Dosen Penguji Ujian Seminar Proposal dan Penguji Ujian Skripsi, yang telah menyediakan waktu untuk membaca dan menguji skripsi ini.

5. Seluruh Staf Pengajar Jurusan Sastra Jepang Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara yang telah mendidik penulis selama duduk di bangku perkuliahan.

6. Keluarga besar penulis yang telah membantu dan memberikan motivasi kepada penulis terutama pada kedua orang tua tercinta, yaitu Ayahanda Sri Kiswanto, Ibunda Alm. Halimah Pasaribu, saudara-saudari penulis, yaitu Yudika Evan S.T (abang), Ade Heri Wahyudi S.Kom (abang), Reni Rahmaini AM.keb (kakak), Pebri Irawan S.P (abang), M. Taufik S.Pd (abang ipar), Tyka Amelia S.Pd (kakak ipar) dan semuanya yang selalu mendukung, mendorong, nasihat, dan memotivasi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

7. Terimakasih kepada teman-teman penulisterutamaWahyudi Kurniawan, Asyifa, Hotdevi, Sari, Ika , Nurul Fajriah, Anggun, M. Amindan kepada teman-teman lainnya yang tidak dapat disebutkan satu persatu oleh penulis yang telah memberikan dukungan dan dorongan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

8. Kepada teman-teman seperjuangan stambuk 2014 yang telah mendukung dan memberi motivasi kepada penulis.

9. Kepada kakak-abang senior dan juga adik-adik stambuk, yang telah memberikan dukungan dan semangat kepada penulis.

Akhir kata, semoga skripsi ini nantinya dapat berguna dan bermanfaat bagi pembaca dan pengguna skripsi ini khususnya mahasiswa Sastra Jepang lainnya.

(7)

Penulis berharap dengan membaca skripsi ini akan menumbuhkan minat membaca khususnya membaca karya sastra lainnya.

Medan, 28 Januari 2019 Penulis

Riski Rahayu Putri 140708036

(8)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 5

1.3 Ruang Lingkup Pembahasan ... 5

1.4 Tinjauan Pustakadan Kerangka Teori ... 6

1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 10

1.6 Metode Penelitian... 11

BAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP KANJI DAN BUSHU 2.1 Kanji ... 13

2.1.1. Sejarah Kanji ... 13

2.1.2. Cara Pembentukkan Kanji... 14

2.1.3. Bushu ... 18

2.2 Semantik ... 27

BAB III INTERPRETASI MAKNA SIMBOLIK KANJI BUSHU KOROMO HEN DAN ONNA HEN 3.1 Analisis Kanji yang Berhubungan dengan Bushu Koromo Hen. 3.1.1 Analisis KanjiHatsu「初」yang berarti ‘Awal; permulaan’... 28

(9)

3.1.2 Analisis Kanji Hyou 「 表 」 yang berarti

‘Permukaan;Luar; Bagian Luar’ ... 28 3.1.3 Analisis Kanji Yuu「裕」yang berarti ‘Kaya’ ... 29 3.1.4 Analisis Kanji Ura「裏」yang berarti ‘Belakang’ ... 30 3.1.5 Analisis Kanji Aware 「 哀 」 yang berarti

‘Kesedihan’ ... 31 3.1.6 Analisis Kanji Hadaka 「 裸 」 yang berarti

‘Telanjang’ ... 31 3.1.7 Analisis Kanji Sou「装」yang berarti ‘Berpakaian;

Berhias’ ... 31 3.1.8 Analisis Kanji Retsu「裂」yang berarti ‘Terbelah;

Retak; Sobek’ ... 32 3.1.9 Analisis Kanji Sei「製」yang berarti ‘Buat; Buatan

Pabrik ’ ... 32 3.1.10 Analisis Kanji Oginau 「 補 」 yang berarti

‘Menambah; Mengisi (Kekurangan); Melengkapkan’

... 33 3.1.11 Analisis Kanji Kaburu 「 被 」 yang berarti

‘Menutup (Topi, dll); Mengenakan; Memakai’ ... 33 3.1.12 Analisis Kanji Suso 「 裾 」 yang berarti ‘Lipatan

Ujung Celana/Baju’ ... 34 3.1.13 Analisis Kanji Fukuro 「 袋 」 yang berarti

‘Kantong; Saku’ ... 34

(10)

3.1.14 Analisis Kanji Fuku 「 複」 yang berarti ‘Doubel;

Jamak’ ... 35 3.2 Analisis Kanji yang Berhubungan dengan Bushu Onna Hen.

3.2.1 Analisis Kanji Yatsu「奴」yang berarti ‘Budak;

Pelayan’ ... 36 3.2.2 Analisis Kanji Suki「好」yang berarti ‘Suka;

Senang; Gemar’ ... 36 3.2.3 Analisis Kanji Myou「妙」yang berarti ‘Aneh’ ... 37 3.2.4 Analisis Kanji Imouto 「 妹 」 yang berarti ‘Adik

Perempuan’ ... 37 3.2.5 Analisis Kanji Ane 「 姉 」 yang berarti “Kakak

Perempuan” ... 38 3.2.6 Analisis Kanji Hajime「始」yang berarti ‘Memulai’

... 39 3.2.7 Analisis Kanji Neta.mu 「 妬 」 yang berarti

‘Cemburu’ ... 39 3.2.8 Analisis Kanji Fu「婦」yang berarti ‘Istri’ ... 40 3.2.9 Analisis Kanji Yome 「 嫁 」 yang berarti

‘Pengantin/Mempelai (Wanita)’... 41 3.2.10 Analisis Kanji Jou「嬢」yang berarti ‘Gadis; Nona;

Putri’ ... 41 3.2.11 Analisis Kanji Ure.shii「嬉」yang berarti ‘Senang

(Hati)’ ... 42

(11)

3.2.12 Analisis Kanji Sone.mu 「 嫉 」 yang berarti

“cemburu” ... 42 3.2.13 Analisis Kanji Musume「娘」 yang berarti “Anak

Perempuan” ... 43 3.2.14 Analisis Kanji Kon「婚」yang berarti “Perkawinan;

pernikahan” ... 43 3.2.15 Analisis Kanji Iya「嫌」yang berarti “Benci, Tidak

Suka’ ... 44 BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan ... 45 4.2 Saran ... 46

DAFTAR PUSTAKA ABSTRAK

(12)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Huruf dalam bahasa Jepang disebut moji, ada yang menyebut huruf ini dengan istilah monji dan ada pula yang menyebutnya hanya dengan istilah ji.

Bahasa Jepang merupakan bahasa yang dapat dinyatakan dengan tulisan yang menggunakan huruf-huruf kanji, hiragana, katakana, dan romaji (Iwabuchi dalam Sudjianto, 2007:55 ).

Kanjimerupakan huruf yang mengutarakan arti yang di bentuk menirubentuk bendanya, atautanda-tanda yang diberikan dalam menunjukkan arti sesuatu benda atau sifat atau pekerjaan atau tanda-tanda lainnya (Situmorang, 2015:79).

Huruf kanji sebagian besar dibuat di Cina untuk penulisan bahasa Cina.Huruf kanji disampaikan ke Jepang kira-kira pada abad ke-4 atau awal abad ke-5. Pada waktu itu negeri Cina merupakan zaman dinasti kan. Oleh sebab itulah maka huruf tersebut dinamakan kanji yang berarti hurufnegeri kan (Iwabuchi dalam Sudjianto, 2007:56).

Huruf kanji yang didatangkan ke Jepang tersebut juga disertai pengucapan dalam bahasa kan, yang kemudian di Jepang disebut dengan 音読み/onyomi (cara baca on). Tetapi arti huruf tersebut bisa diterjemahkan ke dalam bahasa Jepang asli, sehingga huruf kanji tersebut juga di baca dengan bahasa Jepang asli yang di sebut dengan 訓読み/kunyomi.

(13)

Keseluruhan huruf kanji berjumlah kira-kira 50.000 buah.Dipergunakan di Jepang berjumlah kira-kira 10.000 buah.Tetapi yang dipergunakan sehari-hari yang telah ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan Jepang adalah sebanyak 1850 buah yang di sebut dengan joyokanji/常用漢字.

Huruf kanji terbentuk dari beberapa garis atau coretan.Garis atau coretan tersebut membentuk bagian-bagian kanji, kemudian bagian-bagian tersebut pada akhirnya membentuk sebuah huruf kanji secara utuh.Dengan adanya bagian- bagian pada sebuah kanji ini maka timbul istilah yang disebut bushu.

Bushu adalah bagian yang terpenting yang menunjukkan sehubungan dengan apa arti huruf tersebut. Sedangkan bagian lain dari huruf tersebut menun- jukkan sehubungan dengan bunyi bacaan onyomi dari huruf tersebut (Situmorang, 2015:83).

Dalam struktur kanji keisei, huruf kanji terbagi dua bagian; bagian atas dan bawah, bagian kiri dan kanan, bagian luar dan dalam. Satu bagian menunjukkan bushu dan satu bagian menunjukkan bunyi huruf tersebut. Jika diklasifikasi kesuluruhan bushu tersebut dapat dibagi menjadi 7 (tujuh) jenis. Yaitu 偏(hen)、

旁 (tsukuri)、冠(kanmuri)、脚 (kyaku)、構 (kamae)、垂 (tare)、にょう(nyou) (Situmorang 2015:83).

Bushu hen adalah bushu pada bagian kiri pada sebuah kanji. Yang termasuk bushu jenis hen antara lain;,koromohen 「衤 」 , ninben 「イ」,nisui

「冫」, sanzui「」, kuchihen「口」, tsuchihen「土」, kozatohen「」, onnahen「」, gyooninben彳」, risshinben「忄」, kemonohen「犭」, hihen

「日」, nikuzuki「月」, kihen「木」, tehen「扌」, katahen「方」, ushihen

(14)

「牜」 , shimesuhen 「 礻 」 , tamahen 「 王 」 , ishihen石 」 , nogihen

「 禾 」 ,itohen 「 糸 」 , funehen 「 舟 」 , gonben 「 言 」 , kurumahen

「 車 」 ,kanehen 「 金 」 , yamahen 「 山 」 , yumihen 「弓 」 , mehen 「 目 」 , komehen「米」, mimihen「耳」, kaihen「貝」, umahen「馬」.

Penelitian ini berhubungan dengan bushu kelas hen yaitu koromo hen, dan onna hen. Sebagai contoh pemakaian bushu koromo hen dan onna hen adalah seperti dibawah ini.

• 表

Onyomi :ヒョウ 衣 (koromo hen) artinya: kimono, Kunyomi :おもて、あらわす kain, pakaian.

Arti : Permukaan; luar 生 (nama; ikiru) artinya kehidupan bagian luar. kelahiran; tumbuh

Makna yang terkandung pada kanji 表 adalah muka; permukaan;

bagian luar. Pada karakter kedua kanji 生 terbentuk dari kanji 土 (tanah). Sehingga gabungan kanji tersebut bermakna tanah yang memberi kehidupan. Dari permukaan tanah pula ditanam pohon kapas sehingga menjadi benang dan di tenun menjadi kain.

• 嫉

Onyomi :シツ 女 bermakna wanita Kunyomi :そねむ、めたむ

Arti : cemburu 矢 bermakna anak panah

(15)

Makna pada kanji 嫉 adalah cemburu. Pada karakter kedua, diatas karakter 矢 (ya) terdapat radikal ⽧ (yamaidare/yamu) yaitu radical

‘sakit’.Dengan dasar pemikiran bahwa cemburu seperti rasa sakit yang ditusuk oleh anak panah.

Koromo hen sendiri memiliki dua bentuk kanji yaitu「衣」koromo atau iyang memiliki 6 goresan yang terletak pada bagian bawah sedangkan「衤」

koromoyang memiliki 5 goresanterletak pada bagian kiri. Meskipun memiliki bentuk kanji dan letak bagian kanji yang berbeda namun menurut kamus kanji modern「最新漢字字典」kanji tersebut merupakan kanji bushu koromo hen.

Selain itu, apabila mencari kanji koromo hen yang pertama kali ditemukan adalah kanji koromo/ia 「 衣 」 dan diikuti dengan kanjikoromo 「 衤 」 . Koromo hen sendiri memiliki makna pakaian dan Onna hen memiliki makna wanita.

Pada contoh diatas, tidak semua kanji apabila digabungkan dengan kanji pembentuk yang lain akan membentuk pengertian atau makna leksikal yang sama atau sesuai dengan kanji tersebut. Makna kanji leksikal tersebut dapat merupakan makna yang dihasilkan dari kedua kanji pembentuknya, makna baru, atau salah satu makna kanji yang menonjol.

Hal inilah yang membuat penulis tertarik untuk membahas lebih dalam mengenai karakter dasar bushu koromo hen yang bermakna pakaian dan bushu onna hen bermakna wanita, melalui skripsi yang berjudul, “Interpretasi Makna Simbolik Kanji Bushu Koromo Hen Dan Onna Hen”.

(16)

1.2 Perumusan Masalah

Huruf kanji merupakan huruf yang mengutarakan arti yang di bentuk meniru bentuk bendanya, atau tanda-tanda yang diberikan dalam menunjukkan arti sesuatu benda atau sifat atau pekerjaan atau tanda-tanda lainnya (Situmorang, 2015:79).

Berdasarkan uraian diatas maka penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut.

1. Bagaimana proses pembentukan kanji bushu Koromo hen dan Onna Hen berdasarkan hubungan dengan kanji pembentuk lainnya.

2. Bagaimana makna yang dihasilkan dari kanji bushu koromo hen dan Onna Hen berdasarkan hubungan makna dengan kanji pembentuk lainnya.

1.3 Ruang Lingkup Pembahasan

Dalam penulisan proposal ini penulis akan membatasi ruang lingkup pembahasannya agar tidak terlalu luas yaitu proses pembentukkan kanji dan makna yang dihasilkan oleh bushu koromo hen dan Onna Hen berdasarkan hubungan makna dengan kanji pembentuk lainnya.

Supaya tulisan ini dapat terorganisir dengan baik maka penulis sengaja membatasi permasalahan dengan hanya membahas 30 jenis keseluruhan bushu koromo hen dan onna hen dengan kanji pembentuk lainnya. Pada bushu hen terdapat 15 kanji dan Onna Hen terdapat 15 kanji. Kanji-kanji tersebut diambil dari kamus kanji modern 「最新

さいしん漢字か ん じ字典じ て ん」.

(17)

Untuk mendukung pembahasan tersebut, penulis juga akan membahas tentang sejarah kanji serta latar belakang pembentukkan kanji.

1.4 Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori 1.4.1 Tinjauan Pustaka

Penelitian terdahulu sangat dibutuhkan pada tinjauan pustaka agar penelitian menjadi relevan. Adapun beberapa kajian yang berkaitan dengan penelitian ini salah satunya yaitu skripsi berjudul “Interpretasi Makna Simbolik Pada Kanji Bushu Sanzui” oleh Nataly Dewi Soetanto dari Universitas Sumatera Utara pada tahun 2006.

Penelitian terdahulu membahas makna simbolik pada kanji bushu sanzui.

Kemudian, pada tahap pengumpulan data pada penelitian tersebut menggunakan metode kepustakaan. Pada tahap penyajian hasil penelitian tersebut menggunakan metode deskriptif yang memusatkan perhatiannya pada penemuan fakta-fakta (fact finding) sebagaimana keadaan sebenarnya.

Terdapat perbedaan pada penelitian Natalya Dewi Soetanto dengan penelitian yang penulis lakukan. Penelitian tersebut meneliti makna simbolik Pada kanji bushu sanzui, menjadikan perbedaan mendasar pada penelitian “Interpretasi Makna Simbolik Kanji Bushu Koromo Hen Dan Onna Hen” yang penulis lakukan, karena ruang lingkup penelitian penulis adalah kanji koromo hen dan onna hen.

Selain itu penulis juga meneliti proses pembentukkan kanji dan makna dari kanji tersebut.

Adapun beberapa persamaan pada penelitian Natalya Dewi Soetanto dengan penelitian yang penulis lakukan yaitu, pada metode penyediaan data yang

(18)

digunakan adalah metode kepustakaan dan pada metode penyajian data menggunakan metode deskriptif. Menurut Nawawi (1994:73) metode deskriptif merupakan prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan/melukiskan keadaan objek penelitian pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana apa adanya.

1.4.2 Kerangka Teori

Dari cara memahami kanji koromo hen dan onna hen diatas tersebut, ada tiga macam pemahaman pembelajaran terhadap kanji, yaitu:

1. Kanji dipahami sebagai karakter yang berhubungan bentuk dan ob- jeknya bersifat sebagai simbol.

2. Kanji dipahami sebagai karakter yang makna bushunya membawa hubungan makna dengan kanjinya.

3. Kanji dipahami sebagai karakter yang maknanya dapat diketahui melalui cara pembentuknya.

Dari ketiga pemahaman di atas, penulis menggunakan pendekatan teori semantik yaitu ilmu yang mempelajari tentang makna dan semiotika. Semiotika adalah bidang ilmu yang mengkaji makna berbagai tanda dan lambang, karena bahasa juga merupakan sistem lambang maka sebenarnya makna bahasa itu juga termasuk dalam semiotika. Objek kajian semantik adalah makna.

Menurut Chaer, (1995:95) jenis atau tipe makna dapat dibedakan menjadi makna leksikal dan makna gramatikal. Makna leksikal merupakan makna yang sesuai dengan referennya, makna yang sesuai dengan observasi alat indera, atau makna yang sungguh-sungguh nyata dalam kehidupan kita, contohnya kata tikus.

(19)

Makna leksikalnya adalah sebangsa binatang pengerat yang dapat menyebabkan timbulnya penyakit tifus. Sedangkan makna gramatikal merupakan makna yang disebut sebagai akibat adanya proses gramatika seperti proses afiksasi, proses reduplikasi, dan proses komposisi.

Semiotika berasal dari kata Yunani yaitu semeion, yang berarti tanda.

Semiotika merupakan ilmu yang mempelajari tentang tanda. Tanda-tanda tersebut menyampaikan suatu informasi sehingga bersifat komunikatif. Ia mampu menggantikan sesuatu yang lain yang dapat dipikirkan atau dibayangkan.

(Tinarbuko, 2008;16).

Istilah semiotik yang dikemukakan pada akhir abad ke-19 oleh filsuf aliran pragmatik Amerika, Charles Sanders Pierce, merujuk kepada doktrin-doktrin formal tentang tanda-tanda. Bahasa itu sendiri merupakan suatu sistem tanda yang paling fundamental bagi manusia, sedangkan tanda-tanda non-verbal seperti gerak-gerik, bentuk-bentuk pakaian, serta beraneka praktik sosial konvensional lainnya dapat dipandang sebagai sejenis bahasa yang tersusun dari tanda-tanda bermakna yang dikomunikasikan atas dasar relasi-relasi.

Sebagai contoh kanji koromo hen yang merupakan tanda yang bisa dikenal, sebagai tanda oleh orang yang mengenal atau bisa membacanya (bahasa Jepang atau bahasa yang menggunakan kanji). Jadi tanda kanji tersebut merupakan kode dalam suatu kesatuan konvensi atau peraturan. Kanji koromo hen mengacu pada bentuk pakaian. Apa arti kanji tersebut merupakan tanda yang dilambangkan dari tanda yang original.

Tanda-tanda menurut (Pierce dalam Panuti Sudjiman, 1992:60-63) disebut dengan trikotomi yaitu tiga dasar tentang sebuah tanda atau simbol. Dan tanda

(20)

tersebut dibagi dalam tiga trikotomi. Trikotomi pertama adalah kualitas dari suatu tanda (qualisign), trikotomi kedua adalah eksistensi dan aktualitas atas suatu benda/objek atau peristiwa terhadap suatu tanda (sinsign), trikotomi ketiga adalah norma yang terkadung dalam suatu tanda (lesign). Hal ini berkaitan dengan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan.

Berdasarkan pada trikotomi yang kedua sebuah tanda dapat diistilahkan sebagai ikon, indeks, dan simbol. Ikon merupakan sebuah tanda yang mengacu kepada suatu objek dimana hubungan tanda dan objeknya didasarkan atas kesamaan ciri dan sifatnya, dengan kata lain tanda disebut ikon apabila adanya hubungan kemiripan tanda dengan objeknya. Misalnya kanji 田 (ta=sawah), kanji yang dibuat berdasarkan bentuk sawah.

Indeks merupakan sebuah tanda yang mengacu kepada objek dimana tanda dipengaruhi oleh objek tersebut. Dengan kata lain tanda dikatakan indeks karena adanya kedekatan eksitensinya dengan objeknya, karena itu indeks tidak berfungsi sebagai tanda bila objeknya ditiadakan. Tetapi indeks tidak akan hilang sifatnya jika tidak ada interpretant. Misalnya pada kanji 日(hi=matahari) dan kanji 月 (tsuki=bulan). Karena matahari dan bulan sama-sama memancarkan sinar/cahaya maka gabungan kedua kanji tersebut berarti terang.

Simbol merupakan tanda yang mengacu kepada objek dimana hubungan diantara tanda dan objeknya didasarkan pada suatu aturan, hukum dan konvesi.

Simbol akan kehilangan ciri-cirinya sebagai tanda apabila tidak memiliki interpreting.

Trikotomi yang ketiga adalah tanda dapat diistilahkan dengan rheme, decisgn atau dicent sign, dan argument. Rheme merupakan tanda yang bagi

(21)

interpretant-nya merupakan tanda kemungkinan kualitatif yakni dianggap mewakili satu objek tertentu yang mungkin. Decisgn atau dicent sign merupakan tanda yang sesuai dengan fakta dan kenyantaannya. Argument merupakan tanda yang dipakai karena sifatnya yang umum atau tanda yang dianggap mewakili objeknya, dalam karakternya sebagai tanda.

Semiotika merupakan suatu ilmu ataumetode analisis untuk mengkaji tanda-tanda (Alex Sobur, 2003). Semiotika, atau dalam istilah Barthes, semiologi pada dasarnya hendak mempelajari bagaimana kemanusian (humanity) memaknai hal-hal (things).Memaknai berarti bahwa objek-objek tidak hanya membawa informasi tetapi dalam hal mana objek-objek itu hendak berkomunikasi, tetapi juga mengkonstitusi sistem tersturuktur dari tanda.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan teori semiotika menurut Alex Sobur dan Barthes yaitu, teori tentang tanda-tanda dan makna dari tanda-tanda tersebut.

1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mendeskripsikan proses pembentukan kanji bushu Koromo hen dan Onna Hen berdasarkan hubungan dengan kanji pembentuklainnya.

2. Mendeskripsikan makna yang dihasilkan dari kanji bushu koromo hen dan Onna Hen berdasarkan hubungan makna dengan kanji pembentuk lainnya.

(22)

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :

1) Dapat menambah pengetahuan dan wawasan dalam bidang pembelajaran kanji khususnya mengenai bushu hen yang berkarakter dasar koromo dan onna.

2) Dapat memberikan manfaat terhadap perkembangan penelitian- penelitian selanjutnya di bidang kanji terkhusus pada bushu hen.

3) Memberi informasi kepada pembaca mengenai proses pembentukkan dan makna padabushu hen dan onna hen.

G. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode studi kepustakaan (library research) dalam tahap pengumpulan data dan metode deskriptif pada tahap analisis data.

Menurut Nasution, (2001:14) metode kepustakaan (library research) merupakan metode yang menggunakan beberapa aspek penting yang perlu dicari dan digali dalam studi yang selaras dengan kegiatan penelitian antara lain:

1) Membaca teori-teori

Akan dimulai dengan melakukan studi kepustakaan.Mencari manfaat yang diperoleh dengan penelitian perpustakaan ini dapat dijadikan landasan da- sar dan alat utama untuk penelitian ini.

2) Pengumpulan data

(23)

Mengumpulkan data-data yang berhubungan dengan penelitian yang akan dibahas melalui bahan-bahan material yang terdapat di perpustakaan.

Seperti: buku pelajaran; majalah; dan hasil penelitian.

3) Pemilihan Data

Menyaring data-data yang yang sudah dikumpulkan seperti yang sudah diterangkan pada no (2), lalu memilah data tersebut untuk dianalisis.

4) Menganalisis data

Data yang sudah dipilah-pilah kemudian dianalisis untuk diambil kesimpulan yang menjawab permasalahan yang telah dirumuskan.

5) Penyusunan laporan hasil penelitian.

Metode ini merupakan metode penelitian yang dilakukan semata-mata hanya berdasarkan pada fakta yang ada atau fenomena yang secara empiris hidup pada penutur-penuturnya sehingga dihasilkan atau yang dicatat yang biasa dikatakan sifatnya seperti potret atau paparan seperti apa adanya (Sudaryanto, 1998; 62).

Dalam analisis ini penulis akan menggunakan metode deskriptif kualitatif yaitu pencarian fakta dengan interprestasi yang tepat (Whitney, 1960). Penelitian deskriptif mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat, serta tatacara yang berlaku dalam masyarakat serta situasi-situasi tertentu, termasuk tentang hubungan kegiatan-kegiatan, sikap-sikap, pandangan-pandangan, serta proses- proses yang sedang berlangsung dan pengaruh-pengaruh dari suatu fenomena.

(24)

BAB II

TINJAUAN UMUM TERHADAP KANJI DAN BUSHU

2.1. Kanji

2.1.1 Sejarah Kanji

Berdasarkan penemuan arkeologis, dipercaya bahwa kanji pertama kali muncul di Daratan Cina antara abad ke 14-17 M. Dalam bahasa Jepang disebut Kanji, kandahulu kala disebut untuk “Cina” dan ji berarti “ciri”.

Pada zaman dulu terdapat sejumlah aksara astronomis yang dipakai di Cina. Pada tahun 1997 pada masa dinasti Ch’ing, sebuah kamus aksara Cina yang terdiri dari empat puluh dua jilid, yakni K’ang-his-tien, telah diselesaikan, berdasakan kamus-kamus itu dan melalui perjalanan waktu, telah melampaui lebih dari empat puluh dua ribu aksara, walaupun diperkirakan tidak lebih dari satu per empat yang dipakai secara umum pada saat itu.

Pada tahun 1992, dalam rangka menjadikannya sebagai sarana pendidikan umum, para penguasa Cina tidak hanya sekedar mengurangi jumlah Kanji yang akan dipakai(menjadi 22.000) akan tetapi juga menyederhanakan bentuknya untuk sebagaian besar aksara itu.

Telah diyakini bahwa kanji dipercaya secara sistematis diperkenalkan ke Jepang sekitar abad kelima atau keenam Masehi. Beberapa jumlah aksara Cina

yang diimpor itu cenderung meningkat, untuk kesustraan Cina dan disiplin-disiplin ilmu lain dapat dicatat sebagai pengaruh yang berarti ke dalam

kebudayaan Jepang.

(25)

Pada zaman modern, sejak permulaan zaman Meiji (1868) sampai akhir Perang Dunia II, jumlah aksara kanji yang dipakai umum di Jepang total sekitar 3.600, yang paling banyak dipakai berjumlah 2.000 yang bisa dibaca baik dalam bahasa Cina maupun dalam bahasa Jepang. Pada waktu sekarang, jumlah aksara kanji yang termasuk dalam kurikulum pendidikan dasar dan dipakai dalam publikasi untuk umum terbatas pada 1945 kanji joyo (pemakaian umum).

Petunjuk ini telah dipublikasikan oleh Kementerian Pendidikan pada bulan Maret tahun 1981, dan menunjukkan sedikit perubahan dari daftar sebelumnya yang sebanyak 1850 aksara yang dikeluarkan pada tahun 1946.

Pengucapan aksara hampir sama dengan pengucapan bahasa Cina pada waktu diperkenalkan ke dalam bahasa Jepang yang dikenal sebagai pengucapan on. Pengucapan menurut ala Jepang yang ditetapkan sebagai kanji untuk menyepakati pengertian-pengertian khas disebut sebagai pengucapan kun. Ada beberapa kanji yang diucapkan dengan pengucapan yang sama, baik on maupun kun, akan tetapi kebanyakannya memperoleh dua macam pengucapan.

Ada perbedaan bahasa di Cina menurut perbedaan wilayahnya, telah menjadikan dua atau lebih pengucapan onuntuk kebanyakan kanji. Sama halnya, satu kanjikemungkinan memiliki dua pengucapan atau lebih pengucapan, dengan yang sama, yang berhubungan atau yang memiliki arti yang sama sekali berbeda.

2.1.2 Cara Pembentukkan Kanji

Klasifikasi pembentukkan dan penggunaan kanji terbagi menjadi 6 jenis yang disebut dengan istilah ‘Rikuso’.

1. Shoukei Moji (象形文字)

(26)

Huruf ini dibuat dengan cara meniru bentuk benda sesungguhnya.

Contoh:

1. 月(Tsuki): Bulan

2. 山(Yama): Gunung

3. 目(Me): Mata

2. Shiji Moji (指示文字)

Shiji Moji adalah huruf kanji yang terbuat dari shoukei moji yang dit- ambahi.Jumlah huruf ini juga sedikit tetapi menjadi dasar penulisan bagi huruf kanji lainnya.

Contoh:

1. 上 = Atas 2. 下 = Bawah 3. 木 林 = Semak 3. Kaii Moji (会意文字)

Huruf yang merupakan gabungan dua buah shiji mojiatau dua buah shoukei moji atau merupakan gabungan shiji moji dengan shoukei moji.

(27)

Penggabungan dua buah huruf tersebut menjadi satu huruf melahirkan pengucapan dan arti yang baru.

Contoh:

1. 信(のぶ、しんじる) berasal dari dua buah huruf yaitu 人(hito) dan言う (iu).

信じる= percaya

2. 古 (こ、ふるい) berasal dari dua buah huruf 十(jyuu) dan 口(kuchi) 古い=furui

4. Keisei Moji (形声文字)

Huruf keisei adalah dua buah huruf kanji digabung, yang satu bagian mengutarakan bunyi bacaannya dan yang satu lagi mengutarakan jenis artiya.Huruf keisei mojiadalah huruf yang paling banyak dalam kanji, yaitu mencapai 85%. Bagian yang berhubungan dengan arti disebut dengan bushu(部首). Sedangkan bagian lainnya menunnjukkan arti mutu sesuai dengan bushu tersebut. Melalui bushu pula kanji disusun di dalam kamus.

Contoh:

1. 清 (きょい、せい) huruf ini dibaca sesuai dengan bagian yang di kanan yaitu 青 (せい、あおい). Tetapi artinya sesuai dengan bagian huruf yang di sebelah kiri, 氵(さんずい) yang berarti ‘air’. Sehingga arti huruf adalah air yang mempunyai mutu seperti bagian huruf yang sebelah kanan yaitu biru, yang berarti air bersih.

2. 銅 (あかがね、どう) huruf ini dibaca sesuai dengan bagian yang kanan yaitu 同(どう、おなじ). Tetapi artinya adalah sesuai dengan bagian

(28)

huruf yang disebelah kiri, 金 (きん). Sehingga arti huruf tersebut ada- lah sama dengan emas atau uang, yaitu logam.

5. Tenchuu (転注)

Tenchuu adalah pemakaian huruf yang hanya mengutamakan bunyinya sementara artinya sudah tidak ada hubungannya dengan arti kanji tersebut satu per satu. Pemakaian tenchuu ini biasanya dipergunakan dalam kanji majemuk.

Contoh:

1. 出来る (できる) 2. 命令 (めいれい) 3. 沢山 (たくさん) 6. Kashaku

Kashaku adalah pemakaian huruf kanji yang tidak berhubungan dengan arti kanji tersebut, tetapi yang dipergunakan hanyalah bunyi huruf tersebut untuk menyebut benda dari bahasa asing.

Contoh:

1. 亜米利加(アメリカ) 2. 亜細亜 (アジア) 3. 印度 (インド)

(29)

2.1.2Bushu

Bushu adalah bagian terpenting yang menunjukkan sehubungan dengan apa arti huruf tersebut. Sedangkan bagian lain dari huruf tersebut menunjukkan sehubungan dengan bunyi bacaan onyomi dari huruf tersebut (Situmorang 2015:83).

Dalam struktur kanji keisei, huruf kanji terbagi tiga bagian yaitu:

bagian atas dan bagian bawah, bagian kiri dan kanan, bagian luar dan dalam. Satu

bagian menunjukkan bushudan satu bagian menunjukkan bunyi huruf tersebut. Jika diklasifikasi keseluruhan bushu tersebut dapat dibagi menjadi 7

(tujuh) jenis. Yaitu: 偏 (hen),旁 (tsukuri), 冠 (kanmuri), 脚 (kyaku), 構 (kamae), 垂 (tare), にょう (nyou).

1. Hen

Hen adalah bushu bagian sebelah kiri huruf tersebut.

Dari jenis bushu hen ini terdiri dari beberapa jenis. Diantaranya adalah:

a. Koromo Hen 「衤」

Bushu ini menyatakan pakaian.Bagian susunan kanji memiliki arti yang berhubungan dengan pakaian.

Contoh: 袖「そで、じゅ」= Lengan baju

(30)

b. Onna Hen 「

Mempunyai arti yang berhubungan dengan sifat, kebiasaan, pekerjaan wanita, dan sebagainya.

Contoh :妹「いもうと」 = Adik perempuan 嫁「よめ」 = Menantu

c. Kane-hen「金」

Mempunyai arti yang berhubungan dengan logam, besi, dan emas.

Contoh : 銭「せん」= Logam, besi 鋼「こう」= Baja

d. Ni-sui 「冫」

Mempunyai arti yang berhubungan dengan zat cair.

Contoh :次「つぎ」 = Berikut, selanjutnya 盗「ぬすむ、とう」 = Mencuri

e. Kemono Hen「犭」

Selalu mempunyai arti yang berhubungan dengan binatang.

Contoh : 猿「さる」 = Monyet 猪「いのしし」= Babi hutan f. Nin-ben「イ」

Bushu atau karakter dasar ini mempunyai arti yang berhubungan dengan manusia atau perilaku manusia, sifat, perbuatam, kebiasaan ataupun keadaan manusia.

Contoh : 仲「なか、ちゅう」 = Hubungan baik

(31)

働く「はたらく、どう」 = Bekerja g. Nikuzuki「月」

Selalu mempunyai arti yang berhubungan dengan badan.

Contoh : 服「ふく」= Pakai dibadan 腹「はら」= Perut

h. Kuchihen「口」

Berhubungan dengan mulut / bicara.

Contoh : 鳴「なく、めい」= Berbunyi, berkicau 味「あじ、み」= Rasa

i. Tsuchihen「土」

Bushu ini berhubungan dengan tanah, daerah.

Contoh : 地「ち、いけ」= Tanah 堵「と」 = Pagar j. Kozatohen「阝」

Contoh : 院「かくす、いん」= Sembunyi 陰「かげ、いん」 = Bayangan k. Gyooninben「彳」

Bushu ini ada hubungannya dengan langkah atau jalan dan penyelengaraan.

Contoh : 行「いく、ぎょう」 = Pergi 従「したがう、じょう」= Mengikuti

(32)

l. Risshinben「忄」

Berhubungan dengan hati/ perasaan.

Contoh : 慢「まん」= Sombong 愉「ゆ」 = Senang m. Hihen「日」

Berhubungan dengan waktu/hari.

Contoh : 時「とき」= Jam, pukul 曜「よう」= Minggu n. Kihen「木」

Berhubungan dengan kayu/pohon.

Contoh : 林「りん」 = Hutan 村「むら、そん」= Kampung o. Tehen「扌」

Bushu ini menunjukkan tangan. Bagian susunan kanji ini artinya ada hubungan dengan tangan atau kegiatan tangan.

Contoh : 拾「ひろう、しゅう」= Memungut 押「おす、おう」 = Menekan 2. Tsukuri

Tsukuri adalah bushu disebelah kanan dari huruf kanji tersebut. Yang termasuk bushu jenis tsukuri antara lain.

(33)

a. Rittou

Bushu ini menyatakan pedang. Bagian susunan kanji ini memiliki arti yang berhubungan dengan pedang atau alat untuk memotong.

Contoh : 刈 「かる」 = Menyabit 刑 「けい」= Hukuman b. Oozato Zukuri

Bushu ini menyatakan tempat tinggal atau tempat yang dihuni manusia. Memiliki arti yang berhubungan dengan tempat, wilayah, daerah ataupun desa/perkampungan.

Contoh : 都「と」 = Ibu kota 郷「きょう、さと」 = Desa c. Furutori

Bushu ini memiliki arti yang berhubungan dengan burung.

Contoh :雄「おす、ゆう」 = Jantan 雌「めす」 = Betina d. ChikaraZukuri

Bushuini berhubungan dengan kekuatan/tenaga.

Contoh : 動「いごく、どう」 = Bergerak 勤「つとめる、きん」= Bekerja e. San Zukuri

Bushu ini berhubungan dengan hiasan rambut.

Contoh : 形「かたち、けい」= Bentuk 影「かげ、えい」 = Bayangan

(34)

f. Boku Zukuri

Bushu ini berhubungan dengan orang.

Contoh :教「きょう」 = Ajaran, mengajar 攻「こう、せめる」 = Serangan, menyerang g. Ono Zukuri

Contoh : 丘「おか、きょう」 = Bukit 兵「つわもの、へい」= Tentara h. Rumata Zukuri

Contoh : 段「だん」 = Tingkat 殿「どの、でん」 = Tuan i. Ketsu Zukuri

Contoh : 頁「ページ」 = Halaman 頂「いただく、ちょう」 = Minta j. Setsu Zukuri

Contoh : 印「しるし、いん」 = Tanda 却「しりぞく、きゃく」= Ikuti 3. Kanmuri

Kanmuri adalah bushu bagian atas kanji. Yang termasuk bushu jenis kanmuri adalah, sebagai berikut:

a. Kusakanmuri

Contoh: 花「はな、か」 = Bunga

(35)

芝「しば、し」 = Rumput Pendek b. Amekanmuri

Contoh: 雷「かみなり、らい」 = Petir 雲「くも、うん」 = Awan c. Wakanmuri

Contoh: 家「うち、いえ」 = Rumah 安「やすい、あん」 = Murah d. Nabebuta/Keisan Kanmuri

Contoh: 京「みゃこ、きょう」 = Ibu Kota 高「たかい、こう」 = Tinggi e. Take Kanmuri

Contoh : 等「ひとしい、とう」 = Kelas, ranking 第「やしき、だい」 = Urutan

f. Hatsu Gashira

Contoh: 発「はつ、たつ」 = Berangkat, mulai 登「のぼる、とう」 = Naik, daki 4. Kyaku

Kyaku adalah bushu kanji bagian bawah. Diantaranya adalah:

a. Rengga

Contoh :然「しかり、ぜん」 = Alam

(36)

無「ない、む」 = Tidak ada b. Kokoro

Contoh :急「いそぐ、きゅ」= Cepat, seketika 思「おもう、ねん」= Keingian, niat 5. Kamae

Kamae adalah bushu yang tampak seolah-olah mengelilingi bagian kanji lainnya. Jenis bushu ini diantaranya adalah:

a. Mongamae

Contoh : 開「かい、あける」= Buka, membuka 間「かん、あいだ」= Antara

b. Kunigamae

Contoh : 国「くに、こく」 = Negara 回「かい、まわり」= Keliling 6. Tare

Tare adalah bushu yang membentuk seperti siku-siku dari bagian atas ke bagian kiri. Yang termasuk bushu jenis tare adalah:

a. Gandare

(37)

Contoh : 原「はら、げん」 = Pedang, dataran 厚「あつい、こう」 = Tebal

b. Madare

Contoh : 広「こう、ひろい」= Luas

廊「ろう」 = Lorong, koridor 7. Nyou

Nyou adalah bushu yang membentuk siku-siku dari bagian kiri ke bagian bawah sebelah kanan. Yang termasuk bushu jenis nyou antara lain:

a. Shinyou

Contoh : 通「つう、とおる」= Lewat 逃「にげる」 = Lari, kabur b. Ennyou

Contoh : 建「けん、たてる」= Mendirikan 廷「てい」 = Pengadilan c. Soonyou

Contoh : 越「こす」 = Pindah 趣「おもむき」= Pokok, bunyi 2.3 Semantik

Semantik mengandung makna to signify atau memaknai.Sebagai istilah teknis, semantik mengandung pengertian “studi tentang makna” (Aminuddin,

(38)

2001:15). Dengan anggapan bahwa makna menjadi bagian dari bahasa, maka semantik merupakan bagian linguistik.Seperti halnya bunyi dan tata bahasa, komponen makna dalam hal ini juga menduduki tingkatan tertentu. Apabila komponen bunyi umumnya menduduki tingkat pertama, tata bahasa pada tingkat kedua, maka komponen makna menduduki tingkatan paling akhir. Hubungan ketiga komponen. Seperti halnya yang disampaikan Chaer (1995:2) semantik mempelajari makna atau arti dari suatu tanda atau lambang.

(39)

BAB III

INTERPRETASI MAKNA SIMBOLIK KANJI BUSHU HEN DAN ONNA HEN

3.1. Analisis Kanji yang Berhubungan dengan Bushu Koromo Hen 3.1.1. 初

Onyomi : Sho 衤 (koromohen) arti: Kimono, Kunyomi : Hajime pakaian, kain.

Arti : Awal, Permulaan 刀 (katana) arti: Pedang.

Jika kedua karakter tersebut digabungkan maka akanterbentuk pengertian “awal, permulaan”

dengan dasar pemikiran bahwa untuk membuat pakaian, mula-mula kain harus dipotong terlebih dahulu.

3.1.2 表

Onyomi :ヒョウ 衣 (koromo hen) artinya: kimono, Kunyomi :おもて、あらわす kain, pakaian.

Arti : Permukaan; luar; 生 (nama; ikiru) artinya kehidupan bagian luar.kelahiran; tumbuh

Makna yang terkandung pada kanji 表

adalah muka; permukaan; bagian luar.Pada karakter kedua kanji 生 terbentuk dari kanji 土 (tanah).

(40)

yang memberi kehidupan. Dari permukaan tanah pula ditanam pohon kapas sehingga menjadi benang dan di tenun kemudian menjadi kain.

3.1.3 裕

Onyomi :ユウ 衤 (koromohen) arti: Kimono, kain

Arti : Kaya 谷 (koku; tani) arti: Lembah, jurang, lembeng (gelombang); lekuk

Makna pada kanji 裕 adalah kaya. pada

kanji karakter kedua 谷 memiliki arti lembah.

Lembah adalah wilayah bentang alam yang dikelilingi oleh pegunungan atau perbukitan yang memiliki luas sampai mencapai ribuan kilometer persegi. Tanah yang dikelilingi oleh pegunungan atau perbukitan memiliki tanah yang subur dan kaya.

Sehingga tanaman kapas yang akan dijadikan kain dapat tumbuh subur didaerah ini. Oleh karena itu, mereka yang tinggal didaerah ini dapat memproduksi kain dengan jumlah yang banyak.

3.1.4 裏

Onyomi :リ 衣(koromohen) arti: Kimono, kain Kunyomi :うら

Arti : belakang 里 (Sato) arti: desa; kampung

(41)

Makna pada kanji 裏 adalah belakang. Pada karakter kedua 里 terbentuk dari karakter 田 ta

‘sawah’ dan 土 do ‘tanah’. Tanah dan sawah terdapat didesa sehingga kanji里 ‘sato’ bermakna desa/kampung.

Namun berdasarkan etimology chinese atau hanzi karakter 里 (Lǐ) bermakna ‘didalam’.

Sehingga kanji 裏 membentuk pengertian yang menonjol pada ‘pakaian dan dalam’, oleh karena itu makna kanji tersebut adalah bahwa cap/label terdapat didalam pakaian.

3.1.5 哀

Onyomi :アイ 衣 (koromo hen) artinya: kimono, Kunyomi :あわ.れ、かなしい kain, pakaian.

Arti : kesedihan 口 (kou; kuchi) arti: mulut

Makna pada kanji 哀 (あわ.れ、かなし

い ) adalah kesedihan.Dengan dasar pemikiran bahwa kanji 口 (mulut) yang bersembunyi di balik pakaian atau diibaratkan mulut seperti lubang di pakaian, menekankan pada perasaan di dada yang menyakitkan.

(42)

3.1.6 裸

Onyomi : ラ 衤 (koromohen) arti: Kimono; kain; pakaian Kunyomi :はだか

Arti : telanjang 果 (kuda) arti: buah

Makna pada kanji 裸 adalah telanjang.

Jika kedua karakter tersebut digabungkan maka akan mempunyai pengertian pakaian yang digantungkan di pohon buah sambil berlari telanjang.

3.1.7 装

Onyomi :ソウ、ショウ 衣 (koromo hen) artinya: kimono; kain;

Kunyomi :よそおうpakaian

Arti : berpakaian; berhias 壮 (sou) artinya kuat; gagah

Makna pada kanji 装 adalah

berpakaian; berhias; berdandan;

berpura-pura.Pada kanji karakter kedua 壮 terbentuk dari kanji士shi (prajurit).Karakter tersebut kemudian berubah menjadi 壮 maknanya adalah seorang prajurit/samurai yang memperlihatkan kekuatannya karena memegang tombak sama hal-

(43)

nya dengan seorang samurai akan terlihat gagah apabila memakai pakaian prajurit/samurai atau memakai peralatan prajurit.

3.1.8 裂

Onyomi :レツ 衣 (koromo hen) artinya: kimono;

Kunyomi :さける、さく kain; pakaian.

Arti : terbelah; retak; sobek 列 (retsu) arinya: berderet; berbaris

Makna pada kanji 裂 adalah terbelah;

retak; sobek.Pada kanjikarakter kedua 列 terbentuk dari peniruan bentuk sebuah pedang dan kematian.

Sehingga pada kanji 裂 memiliki pengertian makna merobek pakaiannya sampai hancur.

3.1.9 製

Onyomi :セイ 衣 (koromo hen) artinya: kimono;

kain;pakaian.

Arti : buat; buatan (pabrik) 制(sei) artinya: sistem; hukuman

Makna pada kanji 製 adalah buatan (pabrik). Dengan dasar pemikiran bahwa pakaian yang di- produksi di pabrik, memiliki hukum atau undang-undang dalam

(44)

3.1.10 補

Onyomi :ホ 衤 (koromohen) arti: kain;

Kunyomi :おぎなう pakaian; kimono

Arti : menambah; mengisi 甫 (ho; fu; hajimete) arti: tidak (kekurangan);melengkapkan sampai; untuk pertama kalinya.

Makna pada kanji 補 adalah menambah;

mengisi (kekuranguan).Dengan dasar pemikiran bahwa pakaian yang tidak sampai atau tidak cukup harus ditambah atau diisi kekurangannya.

3.1.11 被

Onyomi :ヒ 衤 (koromohen) arti: kain Kunyomi :かぶ.る、こうむ.る、 pakaian; kimono

おお.う 皮 (kawa) artinya: kulit Arti : menutup; (tt topi dll) (hewan; buah dll) mengenakan; memakai

Makna pada kanji 被 adalah memakai.Dengan dasar pemikiran bahwa kulit (hewan) sangat sulit untuk didapatkan.Dahulu kulit (hewan) sering dijadikan pakaian. Oleh karena itu, dahulu orang-orang kaya ataupun yang memiliki tahta tinggi suka sekali memakai dan memamerkan barang yang terbuat dari kulit (hewan) khususnya pakaian.

(45)

1.1.2 裾

Onyomi :キョ、コ 衤 (koromohen) arti: kain; pakaian;

Kunyomi :すそkimono

Arti :lipatan ujung celana/ 居 (iru; oru) arti: ada; berada; tinggal Lengan baju

Makna pada kanji 裾 adalah ‘Ujung celana’. Dengan dasar pemikiran bahwa pakaian memiliki bagian ujung lengan baju yang biasanya dibuat kaku agar ujung lengan atau celana tidak mudah robek. Oleh karena itu setiap pakaian ada lipatan di ujung baju atau celana.

1.1.3 袋

Onyomi :タイ、ダイ 衣 (koromo hen) artinya: kimono; kain;

Kunyomi :ふくろ pakaian

Arti : kantong; saku 代(dai) arti: biaya; harga; ongkos; zaman Generasi

Makna pada kanji 袋 adalah kantong;

saku. Dengan dasar pemikiran bahwa kantong atau saku biasanya terbuat dari kain, saat seseorang ingin melakukan transaksi biaya biasanya menyimpan uang di saku celana atau baju.

(46)

1.1.4 複

Onyomi :フク 衤 (koromohen) arti: kain; pakaian; kimono Arti : doubel; jamak 复 (ka,kagu) arti: perbaikkan

Makna pada kanji 複 (fuku) adalah dobel atau jamak. Dengan dasar pemikiran bahwa biasanya pakaian yang akan diperbaiki pasti ada yang ditambahi, sehingga menjadi kain yang digunakan menjadi doubel.

(47)

3.2 Analisis Kanji yang Berhubungan dengan Bushu Onna Hen

3.2.1

Onyomi :ド 女 bermakna wanita Kunyomi :やつ、やっこ

Arti : budak; pelayan 又 bermakna tangan

Makna yang terkandung dari kanji 奴

adalah budak atau pelayan. Dengan dasar pemikiran bahwa dahulu pada zaman peperangan, banyak kaum laki-laki yang terbunuh, sehingga banyak kaum wanita dan anak-anak yang tersisa. Yang ter- sisa tersebutlah mereka dijadikan budak atau pe- layan. Oleh karena itu kebanyakan seorang budak adalah kaum wanita yang tertindas.

Pada karakter kanji 又 (tangan) dimaknain sebagai tangan seorang laki-laki yang memukul wanita. Tindakan tersebut dianggap sebagai penindasan.

3.2.2 好

Onyomi :コウ 女 bermakna wanita Kunyomi :このむ、すき

Arti : suka; senang; gemar 子 bermakna anak-anak

(48)

Makna yang terkandung dari kanji 好 adalah suka; senang atau gemar. Dengan dasar pemikiran bahwa 女 (wanita) memiliki sifat keibuan atau pun sifat penyayang.Seorang anak sangat membutuhkan kasih sayang dari orang dewasa.

Oleh karena itu anak-anak sangat suka dengan wanita karena memiliki sifat penyanyang.

3.2.3 妙

Onyomi :ミョウ、ビョウ女 bermakna wanita Kunyomi :たえ

Arti : aneh 少 bermakna sedikit; sebentar; sejenak

Makna yang terkandung dari kanji 妙 adalah aneh. Dengan dasar pemikiran bahwa wanita terkadang berpenampilan sedikit aneh untuk mendapatkan penampilan yang menarik. Seperti saat ini, terkadang riasan wajah yang dipakai wanita terlalu berlebihan hingga membuat riasan wajahnya sedikit aneh.

3.2.4 妹

Onyomi :マイ 女 bermakna wanita Kunyomi :いもうと

Arti : adik perempuan 未 bermakna belum

(49)

Makna yang terkandung dari kanji 妹 (imouto) adalah adik perempuan. Kemudian pada karakter kedua yaitu kanji未 (mi~) terbentuk dari kanji 木 (pohon) yang kemudian ditambahkan garis lebih pendek diatasnya.

Dengan penggambaran bahwa garis yang ditambahkan di pohon tersebut adalah cabang baru yang masih akan tumbuh. Sehingga jika kedua karakter tersebut digabungkan akan membentuk pengertian wanita yang belum tumbuh sempurna atau pun belum dewasa seperti seorang adik perempuan.

3.2.5 姉

Onyomi :シ 女 bermakna wanita Kunyomi :あね

Arti : kakak perempuan 市 (shi) bermakna kota

Makna yang terkandung dari kanji 姉 (ane) adalah kakak perempuan. Dengan dasar pemikiran bahwa seorang wanita yang keluar dari rumahnya untuk bekerja di kota sehingga memiliki tanggung jawab publik (seperti membayar pajak).

Seorang wanita yang telah memiliki tanggung jawab diibaratkan seperti seorang kakak perempuan yang dewasa.

(50)

3.2.6 始

Onyomi :シ 女 bermakna wanita Kunyomi :はじま.る

Arti : memulai 口bermakna mulut

Makna yang terkandung dari kanji 始 (hajimaru) adalah memulai.Pada karakter kedua adalah kanji 口 yang bermakna mulut, kemudian diatas mulut terdapat hidung untuk bernapas yang digambarkan dengan (ム). Dengan dasar pemikiran bahwa seorang wanita biasanya banyak bicara dan lebih aktif berbicara.sehingga wanita pula yang biasanya memulai berkomunikasi atau berbicara.

3.2.7 妬

Onyomi :ト、ツ 女 bermakna wanita Kunyomi :ねたむ、そねむ

Arti : cemburu 石 bermakna batu

Makna yang terkandung dari kanji 妬 (cemburu). Dengan dasar pemikiran bahwa wanita yang memiliki sifat keinginan yang kuat atau tekad yang kuat. Apabila keinginan tersebut tidak terpenuhi dan orang lain mendapatkannya maka ia

(51)

akan merasa cemburu. Pada umumnya wanita mem- iliki sifat pecumburu yang kuat. Makna kuat di- artikan sebagai kanji 石 yang bermakna batu.Batu merupakan benda yang keras dan kuat.

3.2.8 婦

Onyomi :フ 女 bermakna wanita Kunyomi :よめ

Arti : istri 帚 (ほうき) bermakna sapu

Makna yang terkandung dari kanji 婦 bermakna istri.Karakter kedua pada kanji tersebut adalah 帚 (ほうき) yang bermakna sapu. Dengan

dasar pemikiran seorang wanita yang membawa/memegang sapu menggambarkan seorang wanita yang sudah menjadi istri memiliki tanggung jawab pekerjaan didalam rumah seperti menyapu.

3.2.9 嫁

Onyomi :カ 女 bermakna wanita Kunyomi :よめ

Arti : pengantin/ mempelai (wanita) 家 bermakna rumah

Makna yang terkandung pada kanji 嫁 adalah pengantin wanita. Pada karakter kedua merupakan

(52)

kanji 家(ie) gambaran dari kandang babi

Kanji tersebut terbentuk dari 宀 (atap) dan豕 (babi).

Pada masa lalu sebuah rumah tidak lengkap tanpa kandang babi, dan pada masa itu babi melambangkankemakmuran.

Penggambaran kandang babi sebagai rumah pengantin wanita juga menunjukkan bahwa rumah tersebut kotor karena adanya pesta meriah.Penggambaran ini jelas menunjukkan bahwa pernikahan diadakan dirumah mempelai wanita.

3.2.10 嬢

Onyomi :ジョウ 女 bermakna wanita Kunyomi :むすめ

Arti : gadis; nona; putri 衣 bermakna pakaian

Pada kanji 嬢 bermakna gadis, nona, atau putri. Layaknya seorang gadis atau pun putri pasti kita membayangkan sosok wanita muda yang anggun dengan pakaian yang indah dan memiliki sikap yang baik. Seperti sebuah dongeng, putri sela- lu berada di istana maupun di rumah. Pada kanji karakter kedua dapat kita temukan karakter亠(ben;

ukanmuri) yang diartikan sebagai atap rumah.

(53)

3.2.11 嬉

Onyomi :キ 女 bermakna wanita Kunyomi :うれし.い、たのし.む

Arti : senang (hati) 喜 bermakna bahagia

Makna pada kanji 嬉 adalah ‘senang (hati)’. Dengan dasar pemikiran bahwa biasanya wanita lebih sering mengekspresikan ketika dia sedang bahagia sehingga hatinya juga ikut merasa senang.

3.2.12 嫉

Onyomi :シツ 女 bermakna wanita Kunyomi :そねむ、めたむ

Arti : cemburu 矢 bermakna anak panah

Makna pada kanji 嫉 adalah cemburu. Pada karakter kedua, diatas karakter 矢 (ya) terdapat radikal ⽧ (yamaidare/yamu) yaitu radical ‘sakit’.

Dengan dasar pemikiran bahwa cemburu seperti rasa sakit yang ditusuk oleh anak panah.

3.2.13 娘

Onyomi :ジョウ 女 bermakna wanita Kunyomi :めすめ、こ

Arti : anak perempuan 良 (yoi; ii) bermakna baik; bagus

(54)

Makna pada kanji 娘 adalah anak per- empuan. Waktu kecil, kita sering kali diajarkan un- tuk selalu bersikap baik, hormat dan patuh kepada orang tua.Meskipun terkadang seorang anak mem- iliki sikap yang nakal, namun kebanyakan anak per- empuan la yang selalu memiliki sikap baik dan patuh.

3.2.14 婚

Onyomi :コン 女 bermakna wanita Arti : perkawinan; pernikahan 昏 bermakna gelap

Makna pada kanji 婚 adalah pernikahan.

Pada karakter ke dua 昏 (kon), terdapat kanji 氏 (shi/uji) yang pada awalnya ditulis dengan 民 (tami/min). Asal kanji ini adalah penggambaran sebuah jarum yang menusuk mata sehingga menggambarkan kegelapan. Kanji 日(hi) bermakna matahari. Dengan penggabungan kanji 氏 dan 日 sehingga menjadi 昏 bermakna gelap atau malam hari. Adapun penggabungan kanji 女 dan 昏 men- jadi pernikahan disebabkan karena dahulu per- nikahan dilakukan dimalam hari.

(55)

3.2.15 嫌

Onyomi : ケン、ゲン 女 bermakna wanita Kunyomi :きらい、いや

Arti :benci, tidak suka 兼 bermakna rangkap; susah/ tidak suka

Makna pada kanji 嫌 adalah benci atau tidak suka. Dengan dasar pemikiran bahwa kanji 嫌 terbentuk dari gambar dua sapu yang digabungkan menjadi satu yang dipegang oleh wanita. Namun berdasarkan penggabungan kedua karakter tersebut menunjukkan keengganan seorang wanita melakukan pekerjaan rumah.

(56)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan

Berdasarkan analisis pada data-data yang terkumpul dapat ditarik be- berapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Bushu yang bermakna 「 衣/ 衤 」 ‘pakaian’ dan 「女」 ‘wanita’ adalah salah satu bushu yang didatangkan dari China ke Jepang. Proses pembentukkan bushu tersebut termasuk Shokei Moji yaitu penulisan kanji dengan cara meniru bentuk aslinya.

2. Makna yang dihasilkan daribushu「衣/衤」dan 「女」dengan salah satu unsur pembentuk kanji lainnya, tidak hanya dihasilkan dari kedua unsurnya, namun ada pula yang maknanya hanya dihasilkan salah satu unsur pembentuknya dan ada pula yang maknanya tidak berkaitan dengan makna unsur atau makna baru.

3. Terdapat perbedaan bushu 衣 dengan 衤 . Bushu 衣 (koromo atau i) memiliki 6 goresan yang terletak pada bagian bawah, sedangkan bushu衤 (koromo) memiliki 5 goresan terletak pada bagian kiri. Selain itu, bushu 衣 merupakan kanji tradisional yang digunakan pada zaman perang.

Sedangkan, bushu 衤 merupakan bushu yang telah disederhanakan.

Meskipun memiliki bentuk bushu dan letak bagian bushu yang berbeda namun menurut kamus kanji modern「最新漢字字典」bushu tersebut merupakan bushu koromo hen.

(57)

4.2 Saran

1. Dalam mempelajari kanji, alangkah baiknya memahami karakter dasar pembentuk kanji tersebut atau memahami arti dari sebuah kanji, dan cara baca kanji tersebut. Sehingga kita dapat menebak-nebak atau mencoba menginterpretasikannya, kemudian mencocokkan artinya dengan yang ada di kamus.

2. Dalam memahami kanji berkarakter dasar (bushu), jika digabungkan dengan kanji yang lainnya, maka menghasilkan makna baru atau makna nya tetap tidak berubah, setidaknya masih ada hubungan dengan karakter dasar (bushu) tersebut. Oleh karena itu, perlunya memahami bushu.

(58)

DAFTAR PUSTAKA

Akagawa, Jirou. 1991. Ningyoutachi No Isu. Tokyo : Kobunsha.

Aminuddin. 2001. Semantik: Pengantar Studi Tentang Makna. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Ba’dulu, Abdul dan Herman. 2005. Morfosintaksis. Jakarta: Rineka Cipta

Chaer, Abdul. 1995. Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Ghani, Anwar. 2012. Representasi Perempuan dalam Kanji (Analisis Semiotika Terhadap Buku Kanji Pictographix). Jakarta: Universitas Indonesia.

Kristanto, Aldo. 2015. Analisis Bushu Shimesuhen dan Koromohen Dalam Bahasa Jepang. Undergraduete Thesis. Universitas Kristen Maranatha.

Moriyama, Tae. 2008. Petunjuk Praktis Memahami Tanda Berhuruf Kanji – Bagian 1. Jakarta : Keseint Blanc.

Nasution, S. 1996. Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung: Tarsito.

Nazir, Moh. 1988. Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia.

Nelson, Andrew. 2011. Kamus Kanji Modern : Jepang – Indonesia. Jakarta : Kesaint Blanc.

Nindi, Friska. 2017. Proses Pembentukan Kata Majemuk dari Kanji Me; Moku.

Semarang: Universitas Diponegoro.

Santoso, Teguh. 2015. Dasar-Dasar Morfologi Bahasa Jepang Edisi 2. Yogya- karta: Morfalingua.

Situmorang, Hamzon. 2015. Pengantar Linguistik Bahasa Jepang. Medan : USU Press.

(59)

Sudjianto dan Dahidi, Ahmad. 2007. Pengantar Linguistik Bahasa Jepang.

Jakarta : Kesaint Blanc.

Soetanto, DN. 2006. Interpretasi Makna Simbolik Pada Kanji Berbushu Sanzui.

Medan : Universitas Sumatera Utara.

Website :

https://kanjiportraits.wordpress.com/tag/the-kanji (diakses pada 1 maret 2018) https://bakadangergakuen.wordpress.com/2015/03/20/asal-usul-kanji-di-jepang

(diakses pada 25 februari 2018)

http://dapidsaputra.wordpress.com/2013/10/14/semiotika-charles-sander-peirce (diakses pada 11 april 2018)

https://en.wiktionary.org/wiki/山 (diakses pada 16 september 2018) https://en.wiktionary.org/wiki/月 (diakses pada 16 september 2018) https://en.wiktionary.org/wiki/目 (diakses pada 16 september 2018)

http://omosiroji.aikotoba.jp/aikanasimi.html (diakses pada 17 desember 2018)

(60)

ABSTRAK

Huruf dalam bahasa Jepang disebut moji, ada yang menyebut huruf ini dengan istilah monji. Bahasa Jepang merupakan bahasa yang ditulis menggunakan huruf kanji, hiragana, katakana, dan romaji.

Huruf kanji sebagian besar dibuat di Cina untuk penulisan bahasa Cina.

Huruf kanji disampaikan ke Jepang kira-kira pada abad ke-4 atau awal abad ke-5.

Pada waktu itu, negeri Cina merupakan zaman dinasti kan. Oleh sebab itulah, maka huruf tersebut dinamakan kanji yang berarti huruf negeri kan.

Keseluruhan huruf kanji berjumlah kira-kira 50.000 buah. Dipergunakan di Jepang berjumlah kira-kira 10.000 buah. Tetapi yang digunakan sehari-hari yang telah ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan Jepang sebanyak 1.850 buah yang di sebut dengan joyokanji 常用漢字」.

Kanji merupakan huruf yang menggambarkan arti yang di bentuk seperti bentuk benda atau tanda-tanda yang diberikan untuk menunjukkan arti suatu benda.

Kanji terbentuk dari beberapa garis atau coretan. Garis atau coretan tersebut membentuk bagian-bagian kanji, kemudian bagian tersebut membentuk sebuah huruf kanji secara utuh. Sehingga ada istilah yang disebut bushu.

Bushu adalah bagian sangat penting yang menunjukkan hubungan arti huruf tersebut. Sedangkan bagian lain huruf tersebut menunjukkan hubungan dengan bunyi bacaan onyomi atau kunyomi.

Dalam struktur kanji keisei, huruf kanji terbagi dua bagian; Satu bagian menunjukkan bushu dan satu bagian menunjukkan bunyi huruf tersebut. Bushu

(61)

tersebut memiliki bagian atas dan bawah, bagian kiri dan kanan, bagian luar dan dalam.

Jika diklasifikasi kesuluruhan bushu tersebut dapat dibagi menjadi 7 (tujuh) jenis. Yaitu 偏 (hen)、旁 (tsukuri)、 冠 (kanmuri)、脚 (kyaku)、構 (kamae)、垂 (tare)、にょう(nyou).

Penelitian ini berhubungan dengan bushu kelas hen. Yaitu koromo hen, dan onna hen. Bushu hen adalah bushu pada bagian kiri sebuah kanji.

Data yang akan diambil penulis pada penelitian ini dilakukan berdasarkan novel yang berjudul “Ningyoutachi No Isu karya Akagawa Jirou”. Pengambilan data pada novel tersebut dikarenakan banyak ditemukan bushu koromo hen, dan onna hen.

Hal inilah yang membuat penulis tertarik untuk membahas lebih dalam mengenai bushu koromo hen yang bermakna pakaian dan bushu onna hen yang bermakna wanita.

Rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana proses pembentukan bushu koromo hen dan onna Hen, dan bagaimana makna yang dihasilkan dari bushu tersebut.

Tujuan penulisan skripsi ini adalah mendeskripsikan proses pembentukan bushu koromo hen dan onna Hen, dan mendeskripsikan makna yang dihasilkan dari bushu tersebut.

Penelitian ini disusun dengan menggunakan metode studi kepustakaan dalam tahap pengumpulan data dan metode deskriptif pada tahap analisis data.

(62)

Berdasarkan hasil analisis dari penelitian ini dapat diketahui bahwa bushu yang bermakna「衣/衤」‘pakaian’ dan「女」‘wanita’ adalah salah satu bushu yang didatangkan dari China ke Jepang.

Proses pembentukkan bushu tersebut termasuk Shokei Moji. Shokei Moji adalah penulisan kanji dengan cara meniru bentuk aslinya.

Selain itu, makna yang dihasilkan dari bushu「衣/衤」dan「女」dengan salah satu unsur pembentuk kanji lainnya tidak berkaitan dengan makna unsur atau makna baru. Adapula yang maknanya hanya dihasilkan salah satu unsur pembentuknya.

Terdapat perbedaan bushu 衣 dengan 衤 . Bushu 衣 (koromo atau i) memiliki 6 goresan yang terletak pada bagian bawah, sedangkan bushu 衤 (koromo) memiliki 5 goresan terletak pada bagian kiri.

Bushu 衣 merupakan kanji tradisional yang digunakan pada zaman perang.

Sedangkan, bushu 衤 merupakan bushu yang telah disederhanakan.

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Soerjono Soekanto menyatakan bahwa pada dasarnya ada dua bentuk umum dari interaksi sosial, yaitu assosiatif dan dissosiatif. Suatu interaksi sosial yang assosiatif

Sudirman JALAN TERUSAN HIBRIDA RAYA, RUKO KOMPLEK GRAND ORCHARD SUMMARECCON (GOS)..

“Keberadaan kantor perwakilan itu membuat banyak pejabat yang malas berkantor di pulau dan lebih memilih ber- santai di darat,” kata Ahok saat membuka musyawarah rencana

MODEL PENINGKATAN DAYA SAING BERKELANJUTAN INDUSTRI BATIK MELALUI PERBAIKAN KOMPETENSI INTI DAN RANTAI NILAI DALAM MENDORONG PENGEMBANGAN INDUSTRI KREATIF LOKAL DI

ntara punca-punca lain keruntuhan akhlak yang berkaitan dengan hubungan kekeluargaan adalah alam rumah tangga yang tidak teratur, perpisahan ibu bapa, pertengkaran yang kerap

momen inersia suatu benda menentukan apakah suatu benda mudah atau sulit digerakkan, Jika terdapat resultan gaya pada suatu benda bermassa m maka benda bergerak lurus dengan

Dari hasil analisis data diperoleh kesimpulan bahwa pada mahasiswa dengan kecerdasan logis-matematis untuk aspek merumuskan masalah atau soal, mengembangkan jawaban sementara,

Berdasarkan ha- sil analisis tes awal tersebut, maka dila- kukan tindakan yang berupa penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan pene- rapan konsep gaya pada