• Tidak ada hasil yang ditemukan

DINAS PETERNAKAN PROVINSI JAWA TIMUR LAPORAN KINERJA 2020

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "DINAS PETERNAKAN PROVINSI JAWA TIMUR LAPORAN KINERJA 2020"

Copied!
51
0
0

Teks penuh

(1)

PROVINSI JAWA TIMUR

LAPORAN KINERJA 2020

LAPORAN

KINERJA

2020

(2)

Laporan Kinerja 2020 i KATA PENGANTAR

Laporan Kinerja Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur Tahun 2020 disusun dalam rangka memenuhi Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang merupakan wujud pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas sesuai tujuan dan sasaran yang dibebankan kepada Dinas Peternakan dalam kurun waktu tahun 2020. Selain itu, laporan ini disusun sebagai sarana pengendalian dan penilaian kinerja dalam rangka mewujudkan penyelenggaraan pemerintah yang baik dan bersih (good governance and clean government) serta sebagai umpan balik dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan pada tahun berikutnya.

Laporan Kinerja Tahun 2020 ini disusun dengan mengacu pada Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja Dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 53 Tahun 2014. Laporan ini memuat pencapaian kinerja pelaksanaan program/kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsi serta Rencana Strategis Perubahan Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur Tahun 2019-2024. Pada Laporan Kinerja ini dijelaskan pula pertanggungjawaban atas keberhasilan maupun kegagalan dalam pelaksanaan program/kegiatan Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur pada tahun 2020.

Tingkat pencapaian tujuan dan sasaran serta hasil yang diperoleh pada tahun 2020 ini berorientasi pada pencapaian tujuan dan sasaran organisasi Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur. Capaian kinerja pada tahun 2020 akan menjadi tolok ukur untuk peningkatan kinerja Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur di tahun-tahun mendatang.

(3)

Laporan Kinerja 2020 ii DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

DAFTAR TABEL ... iii

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

A. STRUKTUR ORGANISASI ... 2

B. TUGAS DAN FUNGSI ... 2

C. ISU STRATEGIS ... 8

D. CASCADING KERJA ... 10

E. PETA PROSES BISNIS ... 11

F. RINGKASAN LAPORAN HASIL EVALUASI ...12

BAB II. PERENCANAAN KINERJA ... 15

A. PROGRAM PEMBANGUNAN PETERNAKAN ... 15

B. INDIKATOR KINERJA UTAMA ... 17

C. RENCANA KINERJA TAHUNAN ... 17

D. PERJANJIAN KINERJA... 18

BAB III. AKUNTABILITAS ... 22

A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI ... 22

A.1 CAPAIAN KINERJA ORGANISASI ... ... 22

A.2 ANALISIS PENYEBAB KEBERHASILAN/ KEGAGALAN DAN SOLUSI ... ... 25

A.3 ANALISA PENGGUNAAN SUMBER DAYA DAN ANGGARAN ... .... 27

B. REALISASI ANGGARAN ... 28

C. PRESTASI TAHUN 2020 ... 31

BAB IV. PENUTUP ... 32

A. KESIMPULAN ... 32

B. REKOMENDASI ... 33 LAMPIRAN

LAMPIRAN I PDRB Sub Kategori Peternakan LAMPIRAN II Matrik Renstra 2014-2019

(4)

Laporan Kinerja 2020 iii DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Tabel 2.1

: :

Keterkaitan RPJMD Perubahan dan Renstra Perubahan

Indikator Kinerja Utama Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur Tabel 2.2 : Rencana Kinerja Tahun 2019

Tabel 3.1 : Pencapaian Kinerja meningkatnya produksi komoditas utama dan unggulan peternakan Tahun 2019

Tabel 3.2 : Perbandingan Realisasi Kinerja

Tabel 3.3 : Perbandingan Capaian Kinerja s.d. Akhir Periode RPJMD Tabel 3.4 : Perbandingan Realisasi Provinsi dengan Realisasi Nasional Tabel 3.5 : Alokasi Anggaran Per Sasaran Strategis

Tabel 3.6 : Pencapaian Kinerja dan Anggaran Tabel 3.7 : Efisiensi Penggunaan Sumber Daya Tabel 3.8 : Realisasi Anggaran Tahun 2019

(5)

Laporan Kinerja 2020 1 BAB I. PENDAHULUAN

Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 11 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 53 ahun 2018 tentang Nomenklatur, Susunanan Oganisasi, Uraian Tugas dan Fungsi serta tata Kerja Unit Pelaksana teknis Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur dengan tugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di bidang peternakan. Peranan Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur sangat strategis karena merupakan motor penggerak dan koordinator pembangunan peternakan di Jawa Timur, intervensi Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur sebagai unsur pemerintah antara lain sebagai penyusun kebijakan teknis, pembinaan, dan pengawasan bidang peternakan dan kesehatan hewan.

Laporan Kinerja merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah atas penggunaan anggaran. Hal penting dalam penyusunan laporan kinerja adalah pengukuran kinerja dan evaluasi serta pengungkapan secara memadai hasil analisis terhadap pengukuran kinerja. Mengacu pada Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan berpedoman pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja Dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur sebagai entitas akuntabilitas kinerja diwajibkan menyusun perjanjian kinerja dengan memperhatikan dokumen pelaksanaan anggaran dan melakukan pengukuran kinerja yang telah dicapai serta menyampaikannya dalam Laporan Kinerja. Dengan demikian Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur diharapkan semakin meningkatkan transparansi, akuntabilitas dan efektifitas dari penggunaan anggaran dalam membiayai program dan kegiatan.

(6)

Laporan Kinerja 2020 2 A. STRUKTUR ORGANISASI

Gambar 1.1

Struktur Organisasi Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur

B. TUGAS DAN FUNGSI

Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 11 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 63 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur, mempunyai kedudukan, tugas dan fungsi sebagai berikut :

a) Kedudukan

Dinas Peternakan dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah Provinsi.

b) Tugas

Dinas Peternakan mempunyai tugas membantu Gubernur melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi di bidang pertanian dan tugas pembantuan.

(7)

Laporan Kinerja 2020 3 c) Fungsi

1) Perumusan kebijakan di bidang pertanian;

2) Pelaksanaan kebijakan di bidang pertanian;

3) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pertanian;

4) Pelaksanaan administrasi Dinas di bidang pertanian; dan

5) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Gubernur terkait dengan tugas dan fungsinya.

Struktur organisasi Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur, sebagaimana Peraturan Gubernur Provinsi Jawa Timur Nomor 63 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur adalah sebagai berikut :

1. Kepala Dinas

2. Sekretaris, mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan, mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan administrasi umum, kepegawaian, perlengkapan, penyusunan program, keuangan, hubungan masyarakat dan protokol. Untuk melaksanakan tugasnya, Sekretaris mempunyai fungsi :

a. Pengelolaan dan pelayanan administrasi umum;

b. Pengelolaan administrasi kepegawaian;

c. Pengelolaan administrasi keuangan;

d. Pengelolaan administrasi perlengkapan;

e. Pengelolaan aset dan barang milik negara/ daerah;

f. Pengelolaan urusan rumah tangga, hubungan masyarakat dan protokol;

g. Pelaksanaan koordinasi penyusunan program, anggaran dan perundang-undangan;

h. Pelaksanaan koordinasi penyelesaian masalah hukum (non yustisia) di bidang kepegawaian;

i. Pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan tugas-tugas bidang;

j. Pengelolaan kearsipan dan perpustakaan dinas;

k. Pelaksanaan monitoring serta evaluasi organisasi dan tata laksana;

dan

l. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.

(8)

Laporan Kinerja 2020 4 Sekretaris membawahi :

a. Sub Bagian Tata Usaha

b. Sub Bagian Penyusunan Program dan Anggaran c. Sub Bagian Keuangan

3. Kepala Bidang Perbibitan, Pakan, dan Produksi Peternakan, mempunyai tugas merencanakan, membina, melaksanakan, dan mengkoordinasikan kegiatan bidang perbibitan, pakan, dan produksi peternakan. Untuk melaksanakan tugasnya, Kepala Bidang Perbibitan, Pakan, dan Produksi mempunyai fungsi :

a. Penyusunan kebijakan teknis perbibitan, pakan, dan produksi peternakan;

b. Pelaksanaan kebijakan dan pedoman perbibitan, pakan dan produksi peternakan;

c. Pengelolaan Sumber Daya Genetik Hewan yang terdapat pada lebih dari satu daerah Kabupaten/Kota;

d. Pengawasan mutu benih/bibit ternak dan pakan ternak di lintas daerah Kabupaten/Kota;

e. Pengendalian peredaran benih/bibit ternak, dan hijauan pakan ternak lintas daerah Kabupaten/Kota;

f. Penyediaan dan pengendalian peredaran benih/bibit ternak dan hijauan pakan ternak yang sumbernya dari dan ke daerah provinsi lain;

g. Pengelolahan wilayah sumber bibit ternak dan rumpun/galur ternak yang wilayahnya lebih dari satu daerah Kabupaten/Kota;

h. Pelaksanaan pengembangan kawasan peternakan;

i. Pelaksanaan pembinaan dan pengembangan teknologi peternakan;

j. Pelaksanaan koordinasi perbibitan, pakan dan produksi peternakan;

k. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan perbibitan, pakan dan produksi peternakan; dan

l. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.

Kepala Bidang Budidaya, Pengembangan Ternak dan hewan Lainnya, membawahi :

a. Seksi Pembibitan Peternakan

b. Seksi Pakan dan Teknologi Peternakan c. Seksi Produksi dan Budidaya Ternak

(9)

Laporan Kinerja 2020 5

4. Kepala Bidang Kesehatan Hewan, mempunyai tugas merencanakan, membina, melaksanakan dan mengkoordinasikan kegiatan bidang kesehatan hewan. Untuk melaksanakan tugasnya, Kepala Bidang Kesehatan Hewan mempunyai fungsi :

a. Penyusunan dan pelaksanaan kebijakan teknis kesehatan hewan;

b. Penjaminan kesehatan hewan, penutupan dan pembukaan daerah wabah penyakit hewan menular lintas daerah Kabupaten/Kota;

c. Pengawasan pemasukan dan pengeluaran hewan lintas daerah Provinsi;

d. Pemberian rekomendasi penerbitan izin kesehatan hewan pada ternak hewan, hewan kesayangan, hewan liar, hewan konservasi serta telur tetas dari dan ke wilayah Provinsi;

e. Pembinaan dan penerapan persyaratan teknis sertifikasi zona/kompartemen bebas penyakit;

f. Pemberian rekomendasi penerbitan izin pembangunan laboratorium kesehatan hewan di daerah Provinsi;

g. Pelaksanaan sertifikasi persyaratan teknis kesehatan hewan;

h. Pelaksanaan pengawasan peredaran obat hewan;

i. Pemberian rekomendasi teknis penerbitan izin usaha pelaku usaha obat hewan;

j. Pelaksanaan fasilitasi, pembinaan dan pengawasan pengelolaan kelembagaan kesehatan hewan;

k. Pengoordinasiaan pelaksanaan kebijakan kesehatan hewan;

l. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kebijakan kesehatan hewan; dan

m. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan Kepala Dinas.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan, membawahi :

a. Seksi Pengamatan Penyakit Hewan dan Kelembagaan Kesehatan Hewan

b. Seksi Pencegahan, Pengendalian dan Penanggulangan Penyakit Hewan

c. Seksi Pengawasan Peredaran Obat Hewan

(10)

Laporan Kinerja 2020 6

5. Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Veteriner, mempunyai tugas merencanakan, membina, melaksanakan dan mengoordinasikan kegiatan bidang kesehatan masyarakat veteriner. Untuk melaksanakan tugasnya, Kepala Bidang Kesmavet mempunyai fungsi :

a. Penyusunan kebijakan teknis kesehatan masyarakat veteriner;

b. Pelaksanaan kebijakan penerapan hygiene sanitasi dan sertifikasi produk hewan, pengawasan keamanan produk hewan serta zoonosis dan kesejahteraan hewan;

c. Pelaksanaan fasilitasi pemberian rekomendasi, pengujian dan pengawasan mutu produk hewan;

d. Pengawasan pemasukan dan pengeluaran produk hewan lintas daerah provinsi, pengawasan praktek hygiene sanitasi dan biosekuriti produsen produk hewan;

e. Pelaksanaan pembinaan, pengawasan dan tindak karantina lalu lintas produk hewan;

f. Pelaksanaan fasilitasi, pembinaan dan pengawasan lalu lintas produk hewan di pos pemeriksaan hewan/produk hewan (check point);

g. Pembinaan dan pengawasan penerapan persyaratan teknis sertifikasi kesehatan masyarakat veteriner dan kesejahteraan hewan pada unit usaha produk hewan;

h. Pemberian rekomendasi penerbitan izin laboratorium kesehatan masyarakat veteriner di daerah provinsi serta pelaksanaan pengelolahan laboratorium kesehatan masyarakat veteriner;

i. Pengawasan penerapan pedoman, norma standar unit usaha produk hewan, sarana usaha, alat transportasi dan unit penyimpanan produk hewan;

j. Pemberian bimbingan teknis dan supervisi penerapan hygiene sanitasi dan sertifikasi produk hewan, pengawasan keamanan produk hewan serta zoonosis dan kesejahteraan hewan;

k. Pengoordinasian pelaksanaan kebijakan kesehatan masyarakat veteriner;

l. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kebijakan kesehatan masyarakat veteriner; dan

m. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan Kepala Dinas.

(11)

Laporan Kinerja 2020 7 Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Veteriner, membawahi : a. Seksi Hygiene Sanitasi dan Sertifikasi Produk Hewan b. Seksi Pengawasan Keamanan Produk Hewan

c. Seksi Zoonosis dan Kesejahteraan Hewan

6. Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan mempunyai tugas merencanakan, membina, melaksanakan dan mengoordinasikan kegiatan bidang pengolahan dan pemasaran hasil peternakan. Untuk melaksanakan tugasnya, Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan mempunyai fungsi:

a. Penyusunan kebijakan Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan;

b. Pemberian rekomendasi teknis penerbitan izin usaha peternakan;

c. Pelaksanaan pembinaan manajemen usaha dan fasiltasi permodalan/

investasi usaha agribisnis peternakan;

d. Pembinaan dan penyebarluasan informasi dan promosi komoditas peternakan;

e. Pelaksanaan pemantauan dan penyebarluasan harga komoditi peternakan;

f. Pelaksanaan pembinaan dalam rangka peningkatan kapasitas penyuluh peternakan;

g. Pelaksanaan pembinaan dan pengembangan kelembagaan peternak;

h. Pelaksanaan pembinaan pengembangan pasar hewan dan pengawasan tataniaga hasil peternakan;

i. Pelaksanaan koordinasi pelaksanaan kebijakan pengolahan dan pemasaran hasil pemasaran hasil peternakan;

j. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan pengolahan dan pemasaran hasil peternakan; dan

k. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.

Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan membawahi :

a. Seksi Pengolahan dan Peningkatan Mutu Hasil Peternakan b. Seksi Pemasaran Hasil Peternakan

c. Seksi Investasi Usaha dan Kelembagaan Peternak 7. Unit Pelaksana Teknis

(12)

Laporan Kinerja 2020 8 8. Kelompok Jabatan Fungsional yang terdiri dari :

a. Medik Veteriner b. Paramedik Veteriner

c. Pengawas mutu bibit ternak d. Pengawas mutu pakan ternak e. Instruktur Inseminasi Buatan

Unit Pelaksana Teknis Dinas Peternakan sebagaimana diatur dalam Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 53 Tahun 2018 tentang Nomenklatur, Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur, terdiri dari :

1. UPT Pembibitan Ternak dan Hijauan Makanan Ternak di Jember 2. UPT Pembibitan Ternak dan Hijauan Makanan Ternak di Malang 3. UPT Pembibitan Ternak dan Hijauan Makanan Ternak di Batu 4. UPT Pembibitan Ternak dan Hijauan Makanan Ternak di Kediri 5. UPT Pembibitan Ternak dan Hijauan Makanan Ternak di Magetan 6. UPT Pembibitan Ternak dan Hijauan Makanan Ternak di Tuban 7. UPT Inseminasi Buatan di Surabaya

8. UPT Laboratorium Kesehatan Hewan di Tuban 9. UPT Laboratorium Kesehatan Hewan di Malang 10. UPT Pembibitan dan Kesehatan Hewan di Madura

C. ISU STRATEGIS

Permasalahan dan isu-isu strategis berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur merupakan kondisi yang harus diperhatikan, isu-isu tersebut disusun berdasarkan :

1. Identifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan perangkat daerah, dengan masalah pokok belum optimalnya nilai tambah produksi dan produktivitas peternakan.

2. Telaah Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih. Memperhatikan visi dan misi kepala daerah terpilih maka terkait dengan tugas dan fungsi Dinas Peternakan Provisi Jawa Timur mendukung tugas-tugas dalam pencapaian Misi 1 yaitu Mewujudkan keseimbangan pembangunan ekomoni, baik antar kelompok, antar sektor dan keterhubungan wilayah melalui program prioritas:

(13)

Laporan Kinerja 2020 9

- Program Optimalisasi Perbibitan, Pakan, dan roduksi Peternakan, dengan permasalahan rendahnya kompetensi SDM peternakan, rendahnya jumlah bibit ternak, rendahnya kualitas dan kuantitas pakan ternak.

- Program Peningkatan kelahiran ternak hasil Inseminasi Buatan (IB), dengan permasalahan rendahnya jumlah hasil IB dibandingkan dengan jumlah aseptor.

- Program Penjaminan Kesehatan Hewan, dengan permasalahan rendahnya status kesehatan hewan.

- Program Peningkatan Produk Hewan Standart Kesmavet, dengan permasalahan rendahnya mutu produk peternakan yang memenuhi standar kesehatan masyarakat veteriner dan kesejahteraan hewan.

- Program Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan, dengan permasalahan rendahnya nilai tambah produksi hasil peternakan yang dihasilkan oleh usaha peternakan rakyat.

- Program Peingkatan Agribisnis Persusuan, rendahnya kompetensi SDM agribisnis persusuan, rendahnya jumlah bibit ternak sapi perah, rendahnya kualitas dan kuantitas pakan ternak sapi perah, masih rendahnya kualitas manajemen pemeliharaan sapi perah, rendahnya nilai tambah produksi susu yang dihasilkan oleh usaha peternakan rakyat.

3. Telaah Renstra Kementerian Pertanian serta Renstra Kabupaten/Kota yang membidangi fungsi peternakan, antara lain rendahnya produktivitas ternak;

tidak tersedianya data detail demografi peternakan berdasarkan by name by address peternak dan status fisiologis ternak (anak, muda, dewasa, jantan, betina, induk, bunting, dll); kurangnya ketersediaan infrastruktur, sarana, prasarana peternakan dan kesehatan hewan; sistem perbenihan belum berjalan optimal; keterbatasan akses peternak terhadap permodalan;

lemahnya kapasitas dan kelembagaan peternak; kurang optimalnya kinerja dan pelayanan birokrasi peternakan; keterbatasan SDM peternakan dan kesehatan hewan; rendahnya status kesehatan reproduksi sapi dan kerbau.

4. Telaah Rencana Tata Ruang Wilayah dan kajian Lingkungan Hidup Strategis, antara lain kurangnya pengembangan kawasan pembibitan yang mempunyai keterkaitan dengan pusat sumber pakan, kurangnya sarana dan prasarana kelembagaan kesehatan hewan seperti puskeswan dan check point, budidaya ternak kurang berlandaskan good farming practise, kurangnya pengembangan

(14)

Laporan Kinerja 2020 10 teknologi tepat guna pengolahan limbah ternak, lemahnya penegakan hukum kawasan pemeliharaan ternak, kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai penyakit zoonosis, kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai sanitasi dan hieginitas pemeliharaan ternak.

Berdasarkan hasil review faktor-faktor yang mempengaruhi tugas dan fungsi pelayanan Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur yang meliputi : Identifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi Peternakan; Telaah Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan wakil Kepala Daerah Terpilih;

Telaah Renstra Kementerian Pertanian dan renstra OPD lingkup Peternakan Kabupaten/Kota; Telaah Rencana tata Ruang Wilayah dan KLHS, maka dapat ditentukan isu strategis yang dihadapi oleh Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur adalah Rendahnya Kontribusi PDRB sub kategori peternakan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Jawa Timur.

D. CASCADING KERJA (Keterhubungan dengan RPJMD)

Tujuan merupakan kondisi yang ingin diwujudkan oleh Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur pada lima tahun mendatang, dimana tujuan tersebut selaras dengan visi dan misi pertama Gubernur terpilih yaitu Mewujudkan Keseimbangan Pembangunan Ekonomi baik antar Kelompok, antar Sektor dan Keterhubungan Wilayah. Perumusan tujuan menggambarkan hasil-hasil serta manfaat yang akan diberikan oleh Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur. Berdasarkan pada hasil analisis lingkungan internal dan eksternal, maka tujuan strategis Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur dirumuskan “Meningkatkan Pertumbuhan PDRB sub kategori peternakan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Jawa Timur” .

Sasaran yang hendak dicapai atau dihasilkan oleh Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur dalam kurun waktu 5 tahun (2019 – 2024) , dapat dirumuskan berdasarkan tujuan yang ada, yaitu : Meningkatnya nilai tambah komoditas dan produk peternakan dan Meningkatnya Akuntabiltas Kinerja Perangkat Daerah.

Keterkaitan RPJMD Provinsi Jawa Timur 2019 – 2024 dengan Renstra Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur 2019 – 2024 dapat dilihat pada tabel 1. 1.

(15)

Laporan Kinerja 2020 11 Tabel 1.1

Keterkaitan RPJMD Provinsi Jawa Timur dan Renstra Dinas Peternakan RPJMD 2019 -2024 Renstra 2019 - 2024

Visi

Terwujudnya masyarakat Jawa Timur yang adil, sejahtera, unggul dan berakhlak dengan tata kelola pemerintahan yang partisipatoris inklusif melalui kerja bersama dan semangat gotong royong.

Misi 1

Mewujudkan Keseimbangan Pembangunan Ekonomi baik antar Kelompok, antar Sektor dan Keterhubungan Wilayah

Tujuan

Meningkatnya Pertumbuhan dan Pemerataan Ekonomi yang didukung Konektivitas Antar Wilayah

Tujuan

Meningkatkan Pertumbuhan PDRB sub kategori peternakan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Jawa Timur

Sasaran

Meningkatnya Nilai tambah Produksi Pertanian, Kehutanan dan Perikanan

Sasaran

1. Meningkatnya nilai tambah komoditas dan produk peternakan

2. Meningkatnya Akuntabiltas Kinerja Perangkat Daerah

E. PETA PROSES BISNIS

Peta proses bisnis disusun untuk menjadi acuan bagi instansi pemerintah untuk mengambarkan hubungan kerja yang efektif dan efesien antar unit organisasi untuk menghasilkan kenerja yang sesuai dengan tujuan pendirian organisasi. Skema proses bisnis Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur dapat dilihat pada Gambar 1.2.

(16)

Laporan Kinerja 2020 12 Gambar 1.2

Peta Proses Bisnis

F. RINGKASAN LAPORAN HASIL EVALUASI

Hasil evaluasi menunjukan bahwa Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur memperoleh nilai 84,57 atau predikat A dengan interprestasi Memuaskan.

Penilaian tersebut menunjukan tingkat efektivitas dan efesiensi penggunaan anggaran dibandingkan dengan capaian kinerjanya sudah cukup memadai, serta kualitas pembangunan budaya kinerja birokrasi dan penyelenggaraan pemerintah yang berorientasi pada hasil di Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur menunjukan hasil yang memuasakan. Rincian penilaian tersebut adalah sebagai berikut :

No Komponen Bobot Tahun 2019 Tahun 2020

a Perencanaan Kinerja 30% 28,48 28,79

b Pengukuran Kinerja 25% 20,63 20,63

c Pelaporan Kinerja 15% 12,41 12,41

d Evaluasi Kinerja 10% 6,70 6,7

e Pencapaian Kinerja 20% 15,37 16,04

Nilai Hasil Evaluasi 100% 83,59 84,57

Tingkat Akuntabilitas Kinerja A

(Memuaskan)

A

(Memuaskan)

(17)

Laporan Kinerja 2020 13 Selain memperhatikan kualitas penerapan akuntabilitas, evaluasi juga menilai dan melihat kondisi terakhir, praktik dan hal-hal substantif yang telah diwujudkan dan dilakukan serta konsistensi dan berkelanjutan (sustainability) implementasinya. Uraian selengkapnya secara singkat atas hasil evaluasi adalah sebagai berikut :

1. Secara umum Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur telah menerapkan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) sebagai pelaksanaan dari manajemen kinerja;

2. Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur telah menyusun dokumen perencanaan dan telah menjabarkan ke berbagai sasaran dan indikator kenierja keseluruh ASN di semua level. Hal yang perlu diperhatikan adalah kecukupan ukuran keberhasilan yang mengindikasikan tercapaianya tujuan, sasaran strategis dan hasil program;

3. Mekanisme cascade kinerja sebaiknya berpedoman pada proses bisnis organisasi;

4. Pelaksanaan reviu kinerja internal secara berkala belum optimal untuk memantau dan mengevaluasi perkembangan kinerja serta solusi yang diperlukan untuk mencapai kinerja yang lebih baik.

Berdasarkan uraian di atas serta dalam rangka lebih mengefektifkan penerapan manajemen kinerja, Tim Evauasi merekomendasikan beberapa hal sebagai berikut :

1. Dalam upaya peningkatan akuntabilitas kinerja pelayanan publik melalui perubahan Budaya Kinerja, Perangkat Daerah diharapkan tidak hanya mempertahankan keberhasilan prestasi kinerja yang sudah tercapai, namun dapat meningkatkan keterpaduan pelaksanaan program/kegiatan, berupa komitmen bersama mulai antar bidang hingga dengan Perangkat Daerah lain yang terkait secara holistik dan spasial;

2. Menerapkan Performance Based Organization dengan menjadikan Renstra Tahun 2019 – 2024 sebagai acuan dalam membangun Organisasi. Apabila diperlukan, perlu dilakukan pemutakhiran perencanaan menyesuaikan dengan kondisi terkini;

(18)

Laporan Kinerja 2020 14 3. Lebih mendorong penerapan budaya kinerja dengan menyusun indikator

kinerja individu yang selaras dengan kinerja organisasi serta dijadikan acuan dalam penyusunan SKP;

4. Pimpinan Perangkat Daerah agar memastikan pada setiap jenjang jabatan selalu dilakukan monitoring, mengukur, menagih dan menyimpulakn kinerja sebagaimana yang disepakati pada tiap tingkatan. Pemanfaatan TI yang telah ada agar bisa dioptimalkan. Memastikan seluruh jajaran (terutama UPT) agar dapat memanfaatkan aplkasi dengan baik;

5. Meningkatkan kapasitas SDM dalam hal implementasi dan evaluasi akuntabilitas menajemen kinerja di lingkungan Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur terutama pada level UPT;

6. Memperhatikan dan menindaklanjuti rekomendasi hasil evaluasi yang diberikan. Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur agar senantiasa melakukan upaya inovasi untuk melakukan peningkatan capaian kinerja secara berkelanjutan.

(19)

Laporan Kinerja 2020 15 BAB II. PERENCANAAN KINERJA

A. PROGRAM PEMBANGUNAN PETERNAKAN

Pembangunan peternakan merupakan program prioritas yang tercantum dalam RPJMD sesuai dengan tugas dan fungsi Dinas Peternakan.

Rencana program prioritas beserta indikator keluaran program dan pagu sebagaimana tercantum dalam RPJMD, selanjutnya dijabarkan kedalam rencana kegiatan untuk setiap program prioritas tersebut. Pemilihan kegiatan untuk masing-masing program prioritas ini didasarkan atas strategi dan kebijakan jangka menengah Dinas Peternakan.

Program pembangunan peternakan di RPJMD yang menjadi tanggung jawab Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur terdiri dari 16 program, yaitu : 1. Program Optimalisasi Perbibitan, Pakan dan Produksi Peternakan.

Kegiatan-kegiatan pada Program Optimalisasi Perbibitan, Pakan dan Produksi Peternakan diarahkan untuk menghasilkan peningkatan hasil ternak on farm, yaitu produksi daging, produksi telur yang merupakan komoditas unggulan peternakan

2. Program Pengolahan dan pemasaran hasil peternakan.

Kegiatan-kegiatan pada program ini diarahkan untuk menghasilkan peningkatan usaha agribisnis peternakan.

3. Program Penjaminan Kesehatan Hewan.

Kegiatan-kegiatan pada program ini diarahkan untuk melaksanakan aspek- aspek kesehatan hewan yang meliputi pengamatan, pencegahan, dan pengendalian kesehatan hewan serta menjamin kesehatan hewan yang masuk dan keluar provinsi.

4. Program Peningkatan Produk Hewan standar KESMAVET.

Kegiatan-kegiatan pada program ini diarahkan untuk menghasilkan peningkatan unit usaha produk hewan yang memenuhi standar Kesmavet.

5. Program Pembibitan Ayam Buras di UPT PT dan HMT Magetan.

Kegiatan-kegiatan pada program ini diarahkan untuk menghasilkan produksi bibit ayam buras.

6. Program Pembibitan Itik Mojosari di UPT PT dan HMT Kediri.

(20)

Laporan Kinerja 2020 16

Kegiatan-kegiatan pada program ini diarahkan untuk menghasilkan produksi bibit itik mojosari.

7. Program Pembibitan Ternak Domba Sapudi di UPT PT dan HMT Jember.

Kegiatan-kegiatan pada program ini diarahkan untuk menghasilkan bibit domba sapudi yang layak bibit.

8. Program Pembibitan Ternak Kambing di UPT PT dan HMT Malang.

Kegiatan-kegiatan pada program ini diarahkan untuk menghasilkan bibit kambing yang layak bibit.

9. Program Pembibitan Ternak Sapi Perah di UPT PT dan HMT Batu.

Kegiatan-kegiatan pada program ini diarahkan untuk menghasilkan bibit sapi perah yang layak bibit.

10. Program Pembibitan Ternak Sapi PO di UPT PT dan HMT Tuban.

Kegiatan-kegiatan pada program ini diarahkan untuk menghasilkan bibit sapi PO yang layak bibit.

11. Program Pembibitan Ternak Sapi Madura di UPT PT dan Pelayanan Kesehatan Hewan.

Kegiatan-kegiatan pada program ini diarahkan untuk menghasilkan bibit sapi Madura yang layak bibit.

12. Program Peningkatan Kelahiran Hasil Inseminasi Buatan (IB).

Kegiatan-kegiatan pada Program ini diarahkan untuk menghasilkan kelahiran sapi hasil Inseminasi Buatan dan untuk mendukung program pemerintah Upaya Khusus Sapi Betina Wajib Bunting

13. Program Pelayanan Laboratorium Kesehatan Hewan Malang.

Kegiatan-kegiatan pada program ini diarahkan untuk memberikan layanan surveilance, pengawasan, dan pengujian penyakit hewan dan produk hewan sebagai pendukung kegiatan Bidang Kesehatan Hewan.

14. Program Pelayanan Laboratorium Kesehatan Hewan Tuban.

Kegiatan-kegiatan pada program ini diarahkan untuk memberikan layanan surveilance, pengawasan, dan pengujian penyakit hewan dan produk hewan sebagai pendukung kegiatan Bidang Kesehatan Hewan.

15. Program Agribisnis Persusuan.

Kegiatan-kegiatan pada program ini diarahkan untuk menghasilkan peningkatan produksi susu sebagai salah satu komoditas unggulan peternakan.

(21)

Laporan Kinerja 2020 17

Dan program rutin perkantoran sebagai pendukung program pembangunan, yaitu :

16. Program Pelayanan Kesekretariatan.

B. INDIKATOR KINERJA UTAMA

Indikator Kinerja Utama Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur adalah pada tabel 2.1. berikut :

Tabel 2.1

Indikator Kinerja Utama Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur

NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR

(1) (2) (3) (4)

1 Meningkatkan

Pertumbuhan PDRB subkategori peternakan

Pertumbuhan PDRB sub kategori

peternakan (PDRB ADHK)

Meningkatnya nilai tambah komoditas dan produk peternakan

Persentase peningkatan nilai tambah produk peternakan (%) Meningkatnya

Akuntabilitas Kinerja Perangkat Daerah

Nilai Evaluasi

Implementasi SAKIP

C. RENCANA KINERJA TAHUNAN

Renstra yang merupakan penjabaran rencana kinerja lima tahunan selanjutnya diuraikan menjadi Rencana Kinerja Tahunan (RKT). Target kinerja RKT meyesuaikan dengan perkembangan kondisi tahunan, sehingga tidak sama dengan Renstra. Rencana Kinerja Tahun 2020 adalah pada tabel 2.2 berikut :

(22)

Laporan Kinerja 2020 18 Tabel 2.2

Rencana Kinerja Tahun 2020

No Sasaran Indikator Kinerja Target

(1) (2) (3) (4)

1. Meningkatnya nilai tambah komoditas dan produk peternakan

Persentase peningkatan nilai tambah produk peternakan (%)

1,67

2. Meningkatnya Akuntabilitas

Kinerja Perangkat Daerah Nilai Evaluasi

Implementasi SAKIP 82,50

D. PERJANJIAN KINERJA

Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja Dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah menjelaskan bahwa Perjanjian Kinerja merupakan dokumen yang berisikan penugasan dari Gubernur kepada Kepala Dinas untuk melaksanakan program/ kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja. Perjanjian kinerja antara Gubernur dan Kepala Dinas Peternakan (terlampir).

(23)

Laporan Kinerja 2020 19

(24)

Laporan Kinerja 2020 20

(25)

Laporan Kinerja 2020 21

(26)

Laporan Kinerja 2020 22 BAB III. AKUNTABILITAS

A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI A.1. Capaian Kinerja Organisasi

Berikut ini merupakan gambaran umum pencapaian kinerja Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur :

Tujuan : Meningkatkan Pertumbuhan PDRB sub kategori peternakan.

Tabel 3.1

Pencapaian Indikator Tujuan Pertumbuhan PDRB sub kategori peternakan (PDRB ADHK)

INDIKATOR TARGET REALISASI

Pertumbuhan PDRB sub

kategori peternakan

(PDRB ADHK)

2020 2021 2022 2023 2024 2020

1,30 1,77 2,01 2,13 2,19 2,38

Grafik 3.1

Pencapaian Indikator Tujuan Pertumbuhan PDRB sub kategori peternakan

0 0.5 1 1.5 2 2.5

2020

target realisasi

(27)

Laporan Kinerja 2020 23

Berdasarkan Tabel 3.1 dan Grafik 3.1, dapat disimpulkan bahwa indikator tujuan Pertumbuhan PDRB sub kategori peternakan mencapai target yang telah ditentukan. Pertumbuhan PDRB Sub kategori Peternakan di Jawa Timur meningkat setiap tahunnya. Atas dasar harga konstan, tahun 2020 sebesar 33,77 triliun rupiah atau meningkat 2,38 persen dibanding tahun 2019 yang sebesar 32,98 triliun rupiah. Pada tahun 2020 terdapat faktor penghambat dalam mencapai target kinerja tersebut diantaranya yaitu adanya pandemi Covid-19 yang berdampak pada sektor peternakan antara lain penurunan permintaan pasar dan penutupan pasar hewan, penurunan harga jual produk peternakan (live bird dan telur), penurunan populasi dan produksi ayam petelur dan ayam pedaging, terhambatnya transportasi dan distribusi produk peternakan, terhambatnya pelayanan kepada masyarakat. Untuk itu telah dilakukan manajamen dampak/

mitigasi risiko dengan intervensi pasar untuk meningkatkan harga ternak ditingkat peternak, bantuan sarana sanitasi dan desinfeksi, fasilitasi pemasaran, fasilitasi permodalan, perubahan budaya kerja melalui penerapan protokol kesehatan.

Sasaran :

1. Meningkatnya nilai tambah komoditas dan produk peternakan 2. Meningkatnya Akuntabilitas Kinerja Perangkat Daerah

Tabel 3.2.

Pencapaian Kinerja meningkatnya nilai tambah komoditas dan produk peternakan, Meningkatnya Akuntabilitas Kinerja Perangkat Daerah Tahun 2020

Berdasarkan Tabel 3.2, dapat disimpulkan bahwa sasaran meningkatnya nilai tambah komoditas dan produk peternakan dengan indikator kinerja persentase

NO SASARAN INDIKATOR

KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1 Meningkatnya nilai tambah komoditas dan produk

peternakan

Persentase peningkatan nilai tambah produk peternakan

1,67 3,69 220,9%

2 Meningkatnya Akuntabilitas Kinerja Perangkat Daerah

Nilai Evaluasi Implementasi SAKIP

82,50 84,57 102,5%

(28)

Laporan Kinerja 2020 24

peningkatan nilai tambah produk peternakan dapat mencapai target dengan tingkat capaian 220,9 persen hal ini disebabkan harga produk peternakan lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya. Perhitungan persentase peningkatan nilai tambah produk peternakan dapat dilihat pada lampiran. Sedangkan indikator kinerja nilai evaluasi implementasi SAKIP telah mencapai target dengan tingkat capaian 102,5 persen.

Tabel 3.3.

Perbandingan Realisasi Kinerja

NO SASARAN INDIKATOR KINERJA

Target 2020

Realisasi 2019 2020

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1 Meningkatnya nilai tambah komoditas dan produk peternakan

Persentase peningkatan nilai tambah produk peternakan

1,67 3,95 3,69

2 Meningkatnya Akuntabilitas Kinerja Perangkat Daerah

Nilai Evaluasi Implementasi SAKIP

82,50 83,59 84,57

Berdasarkan tabel 3.3, dapat disimpulkan bahwa persentase peningkatan nilai tambah produk peternakan tahun 2020 sebesar 3,69 persen dan telah melebihi target yang telah ditentukan. Namun demikian nilai tersebut sedikit lebih rendah dibanding tahun 2019 yang sebesar 3,95 persen. Peningkatan atau selisih harga dari tahun 2018 ke tahun 2019 lebih tinggi dibandingkan dari peningkatan atau selisih harga dari tahun 2019 ke tahun 2020.

(29)

Laporan Kinerja 2020 25 Tabel 3.4.

Perbandingan Realisasi Provinsi dengan Realisasi Nasional

*) angka sangat sementara, sumber : Kementerian Pertanian

Berdasarkan Tabel 3.4, dapat disimpulkan bahwa capaian indikator kinerja persentase peningkatan nilai tambah produk peternakan Provinsi Jawa Timur lebih tinggi dibandingkan dengan nasional.

A.2. Analisis Penyebab Keberhasilan/ Kegagalan dan Solusi

Berdasarkan data capaian kinerja tersebut diatas, diketahui bahwa capaian indikator kinerja mengalami keberhasilan. Hal-hal utama yang menjadi penyebab keberhasilan sasaran meningkatnya nilai tambah komoditas dan produk peternakan antara lain :

1) Pertumbuhan populasi ternak yang terus mengalami peningkatan seiring dengan penerapan berbagai program/kegiatan strategis dan tepat sasaran berbasis peternakan rakyat. Produksi komoditas utama peternakan yakni daging, telur dan susu terus mengalami peningkatan, sehingga berdampak langsung terhadap pendapatan masyarakat. Disamping itu juga ditambah dari kontribusi produk samping lain dari peternakan seperti kulit, bulu unggas dan limbah.

2) Harga produk komoditas utama peternakan (daging, telur dan susu) cenderung terus meningkat sejalan dengan semakin meningkatnya permintaan masyarakat akan produk-produk peternakan tersebut meskipun di NO SASARAN INDIKATOR

KINERJA

REALISASI TAHUN 2020

REALISASI NASIONAL*

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Meningkatnya nilai tambah komoditas dan produk

peternakan

Persentase peningkatan nilai tambah produk peternakan

3,69 1,69

2 Meningkatnya Akuntabilitas Kinerja Perangkat Daerah

Nilai Evaluasi Implementasi SAKIP

- -

(30)

Laporan Kinerja 2020 26

beberapa periode sempat mengalami fluktuasi sebagai akibat dari adanya pandemi.

3) Pembinaan, fasilitasi dan sertifikasi bibit dan pakan ternak dalam rangka mendorong peningkatan populasi dan produktivitas komoditas utama peternakan di Jawa Timur

4) Keberhasilan Program Penjaminan Kesehatan Hewan dalam menekan angka kejadian penyakit hewan strategis dan angka kematian ternak.

5) Pembinaan, fasilitasi dan sertifikasi unit usaha pengolahan dan pemasaran produk hewan, baik pangan maupun non pangan.

6) Fasilitasi aksesbilitas permodalan dan asuransi ternak dan Pembinaan kelembagaan peternak.

Dalam rangka mempertahankan dan meningkatkan capaian diperlukan langkah – langkah stategis kedepan sebagai berikut :

a. Mengembangkan usaha peternakan berbasis kawasan korporasi, sehingga dapat fokus pengembangan sesuai dengan potensi sumber daya lokal.

b. Memfasilitasi aksesbilitas permodalan untuk mengembangkan usaha ternak, baik melalui koperasi, bank pemerintah, atau lembaga pembiayaan lainnya.

c. Memberikan penyuluhan good farming practice secara berkala kepada para peternak.

d. Mendatangkan ternak indukan impor yang berkualitas.

e. Mengembangkan lahan hijauan makanan ternak dan pemanfaatan alat mesin pengolah pakan skala kecil.

f. Memberantas wabah penyakit ternak, melalui program pemberian vaksin, ataupun dengan cara memusnahkan hewan yang telah terjangkit wabah penyakit. Disamping itu perlu meningkatkan pengawasan lalu lintas ternak/

produk ternak.

g. Meningkatkan kualitas dan kuantitas ternak dengan cara inseminasi buatan.

h. Mengadakan alat pengolah pasca panen bagi usaha peternakan skala kecil.

(31)

Laporan Kinerja 2020 27

i. Kerjasama dengan lembaga penelitian peternakan untuk mengembangkan teknologi peternakan di masyarakat.

Dalam hal pencapaian kinerja Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur tersebut didukung oleh program pembangunan peternakan diantaranya program optimalisasi perbibitan pakan dan produksi peternakan, program pengolahan pengolahan dan pemasaran hasil peternakan, program penjaminan kesehatan hewan, program peningkatan produk hewan standart KESMAVET, program pembibitan ayam buras di UPT PT dan HMT Magetan, program pembibitan itik mojosari di UPT PT dan HMT Kediri, program pembibitan ternak domba sapudi di UPT PT dan HMT Jember, program pembibitan ternak kambing di UPT PT dan HMT Malang, program pembibitan ternak sapi perah di UPT PT dan HMT Batu, program pembibitan ternak sapi PO di UPT PT dan HMT Tuban, program pembibitan ternak sapi madura di UPT PT dan HMT Madura, program peningkatan kelahiran hasil Inseminasi Buatan, program pelayanan laboratorium kesehatan hewan Malang dan program pelayanan laboratorium kesehatan hewan Tuban.

A.3. Analisis Penggunaan Sumber Daya dan Anggaran

Sebagai upaya mewujudkan kinerja yang baik, tentunya harus didukung anggaran yang memadai serta dapat dipertanggungjawabkan penggunaannya.

Tabel 3.5.

Alokasi Anggaran Per Sasaran Strategis

NO SASARAN INDIKATOR KINERJA ANGGARAN

(Rp)

% ANGGARAN

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Meningkatnya nilai tambah komoditas dan produk peternakan

Persentase peningkatan nilai tambah produk peternakan

27.769.481.224 35,21

2 Meningkatnya Akuntabilitas Kinerja Perangkat Daerah

Nilai Evaluasi Implementasi

SAKIP 9.727.767.200 12,33

(32)

Laporan Kinerja 2020 28 Tabel 3.6.

Pencapaian Kinerja dan Anggaran

B. REALISASI ANGGARAN

Berdasarkan Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur Nomor 914/230/203.2/2020 tanggal 12 Oktober 2020, realisasi anggaran tahun 2020 dirinci pada tabel 3.7.

Tabel 3.7.

Realisasi Anggaran Tahun 2020

Kode Rekening Uraian Anggaran

Setelah P.APBD

Realisasi

Anggaran %

1 2 3 4 5

2 03 0200 00 000 4 PENDAPATAN DAERAH 7.500.000.000 11.323.172.221 150,98 2 03 0200 00 000 5 BELANJA DAERAH 78.859.004.224 76.480.561.253 96,98 2 03 0200 00 000 5 1 BELANJA TIDAK LANGSUNG 41.361.755.800 39.939.459.690 96,56 2 03 0200 00 000 5 2 BELANJA LANGSUNG 37.497.248.424 36.541.101.563 97,45 2 03 0200 01 Program Pelayanan Kesekretariatan 9.727.767.200 9.232.179.639 94,91 2 03 0200 01 001 Penyusunan Dokumen Perencanaan

dan Anggaran Perangkat Daerah 1.157.542.000 1.098.422.725 94,89 2 03 0200 01 002 Pengelolaan Administrasi Keuangan 275.850.000 266.967.060 96,78 2 03 0200 01 003 Ketatausahaan dan Kepegawaian 8.294.375.200 7.866.789.854 94,84 2 03 0200 39 Program Optimalisasi Perbibitan, Pakan, dan Produksi Peternakan 2.119.175.000 2.100.011.900 99,10 2 03 0200 39 003 Produksi dan Budidaya Ternak 518.394.000 517.091.025 99,75 2 03 0200 39 022 Pengendalian dan Pengawasan Perbibitan Ternak 571.920.000 565.627.438 98,90 2 03 0200 39 035 Penataan kawasan agropolitan

/Minapolitan Jawa Timur 74.236.000 72.596.337 97,79

NO SASARAN INDIKATOR KINERJA ANGGARAN

Target Realisasi Capaian Alokasi (Rp) Realisasi (Rp) Capaian

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

1 Meningkatnya nilai tambah komoditas dan produk

peternakan

Persentase peningkatan nilai tambah produk peternakan

1,67 3,69 220,9% 27.769.481.224 27.308.921.924 98,34%

2 Meningkatnya Akuntabilitas Kinerja Perangkat Daerah

Nilai Evaluasi Implementasi SAKIP

82,50 84,57 102,5% 9.727.767.200 9.232.179.639 94,91%

(33)

Laporan Kinerja 2020 29

2 03 0200 39 037 Pembinaan dan Pengawasan Mutu

Pakan dan Penerapan Teknologi Pakan 954.625.000 944.697.100 98,96 2 03 0200 42 Program pengolahan dan pemasaran hasil peternakan 969.967.500 955.710.021 98,53 2 03 0200 42 048 Pembinaan Pengolahan produk hasil

peternakan 292.550.000 285.972.049 97,75

2 03 0200 42 049 Promosi Pemasaran Hasil Peternakan 289.950.000 288.732.550 99,58 2 03 0200 42 050 Investasi usaha Penguatan

kelembagaan kelompok peternak 374.937.500 370.703.122 98,87 2 03 0200 42 151 Program Anti Kemiskinan (Anty

Poverty Program) bidang peternakan 12.530.000 10.302.300 82,22 2 03 0200 63 Program Penjaminan Kesehatan Hewan 2.888.480.000 2.815.934.715 97,49 2 03 0200 63 001 Pengamatan penyakit hewan dan

kelembagaan kesehatan hewan 1.141.490.000 1.121.732.573 98,27 2 03 0200 63 002 Pencegahan, pengendalian, dan

penanggulangan penyakit hewan

menular strategis 1.287.140.000 1.269.870.617 98,66 2 03 0200 63 003 Pengawasan peredaran obat hewan 459.850.000 424.331.525 92,28 2 03 0200 64 Program Peningkatan Produk Hewan Standar KESMAVET 2.543.881.700 2.503.036.990 98,39 2 03 0200 64 001 Penerapan Hygiene Sanitasi dan Sertifikasi Produk Hewan 809.120.700 783.711.643 96,86 2 03 0200 64 002 Pengawasan Keamanan dan Lalu Lintas Peredaran Produk Hewan 1.385.411.000 1.375.794.700 99,31 2 03 0200 64 003 Pengawasan Pengendalian Zoonosis dan Kesejahteraan Hewan 349.350.000 343.530.647 98,33 2 03 0200 65 Program Pembibitan Ayam Buras di

UPT PT dan HMT Magetan 1.257.686.500 1.253.709.260 99,68 2 03 0200 65 001 Produksi bibit ayam buras dan hijauan pakan ternak UPT PT dan HMT Magetan 386.386.500 386.031.660 99,91

2 03 0200 65 002 Pelayanan dan pemasaran produk hasil ternak ayam buras UPT PT dan HMT

Magetan 3.900.000 3.895.000 99,87

2 03 0200 65 003 Pelaksanaan administrasi UPT PT dan

HMT Magetan 867.400.000 863.782.600 99,58

2 03 0200 66 Program Pembibitan Itik Mojosari di

UPT PT dan HMT Kediri 918.539.550 917.396.210 99,88 2 03 0200 66 001 Produksi bibit itik Mojosari dan hijauan

pakan ternak 433.989.550 433.304.710 99,84

2 03 0200 66 002 Pelayanan dan pemasaran produk hasil ternak Itik Mojosari 7.100.000 6.780.000 95,49 2 03 0200 66 003 Pelaksanaan administrasi UPT PT dan HMT Kediri 477.450.000 477.311.500 99,97 2 03 0200 67 Program Pembibitan Ternak Domba Sapudi di UPT PT dan HMT Jember 911.357.700 909.527.003 99,80 2 03 0200 67 001 Produksi bibit Domba Sapudi dan hijauan pakan ternak 355.827.700 355.019.040 99,77 2 03 0200 67 002 Pelayanan dan pemasaran produk hasil

ternak Domba Sapudi 9.630.000 9.619.500 99,89

2 03 0200 67 003 Pelaksanaan administrasi UPT PT dan

HMT Jember 545.900.000 544.888.463 99,81

2 03 0200 68 Program Pembibitan Ternak Kambing di

UPT PT dan HMT Malang 1.268.469.500 1.260.979.150 99,41 2 03 0200 68 002 Produksi bibit Kambing dan hijauan

pakan ternak 583.069.500 578.754.150 99,26

2 03 0200 68 003 Pelayanan dan pemasaran produk hasil

ternak Kambing 25.000.000 22.200.000 88,80

(34)

Laporan Kinerja 2020 30

2 03 0200 68 004 Pelaksanaan administrasi UPT PT dan

HMT malang 660.400.000 660.025.000 99,94

2 03 0200 69 Program Pembibitan Ternak Sapi Perah

di UPT PT dan HMT Batu 1.280.030.000 1.274.515.829 99,57 2 03 0200 69 001 Produksi bibit Sapi Perah dan hijauan pakan ternak 636.615.000 635.815.350 99,87 2 03 0200 69 002 Pelayanan dan pemasaran produk hasil ternak Sapi Perah 16.250.000 15.732.500 96,82 2 03 0200 69 003 Pelaksanaan administrasi UPT PT dan HMt Batu 627.165.000 622.967.979 99,33 2 03 0200 70 Program Pembibitan Ternak Sapi PO di

UPT PT dan HMT Tuban 1.312.450.000 1.304.169.467 99,37 2 03 0200 70 001 Produksi bibit Sapi PO dan hijauan pakan ternak 549.125.000 546.226.200 99,47 2 03 0200 70 002 Pelayanan dan pemasaran produk hasil ternak Sapi PO 11.025.000 9.477.100 85,96 2 03 0200 70 003 Pelaksanaan Administrasi UPT PT dan

HMT Tuban 752.300.000 748.466.167 99,49

2 03 0200 71 Program Pembibitan Ternak Sapi Madura Dan Pelayanan Kesehatan

Hewan 1.502.091.000 1.478.994.273 98,46

2 03 0200 71 001 Produksi bibit sapi madura dan hijauan pakan ternak 306.196.500 295.133.400 96,39 2 03 0200 71 002 Pelayanan Kesehatan Hewan dan

Kesehatan Masyarakat Veteriner 58.308.000 55.263.600 94,78 2 03 0200 71 003 Pelaksanaan administrasi UPT PT dan Keswan Madura 1.137.586.500 1.128.597.273 99,21 2 03 0200 72 Program Peningkatan kelahiran ternak hasil Inseminasi Buatan (IB) 8.893.416.874 8.684.186.362 97,65 2 03 0200 72 001 Pelayanan Inseminasi Buatan (INTAN SELAKSA) 7.989.636.874 7.832.463.486 98,03 2 03 0200 72 002 Bioteknologi Reproduksi 337.407.000 305.419.609 90,52 2 03 0200 72 003 Pelaksanaan administrasi UPT Inseminasi Buatan 566.373.000 546.303.267 96,46 2 03 0200 73 Program Pelayanan Laboratorium Kesehatan Hewan Malang 793.519.900 769.627.501 96,99 2 03 0200 73 001 Pelayanan Laboratorium Kesehatan Masyarakat Veteriner Malang 124.794.000 122.297.450 98,00 2 03 0200 73 002 Pelayanan Laboratorium Kesehatan

Hewan Malang 94.995.900 86.071.000 90,60

2 03 0200 73 003 Pelaksanaan administrasi UPT

Laboratorium Keswan Malang 573.730.000 561.259.051 97,83 2 03 0200 74 Program Pelayanan Laboratorium

Kesehatan Hewan Tuban 1.012.320.000 983.746.748 97,18 2 03 0200 74 001 Pelayanan Laboratorium Kesehatan Masyarakat Veteriner Tuban 150.300.000 149.297.150 99,33 2 03 0200 74 002 Pelayanan Laboratorium Kesehatan Hewan Tuban 82.320.000 80.193.750 97,42 2 03 0200 74 003 Pelaksanaan administrasi UPT

Laboratorium Keswan Tuban 779.700.000 754.255.848 96,74 2 03 0200 75 Program Peningkatan Agribisnis Persusuan 98.096.000 97.376.495 99,27 2 03 0200 75 001 Penguatan Perbibitan sapi perah 59.100.000 58.692.455 99,31 2 03 0200 75 002 Penguatan sentra peternakan sapi perah 38.996.000 38.684.040 99,20

(35)

Laporan Kinerja 2020 31 C. PRESTASI TAHUN 2020

Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur senantiasa berkomitmen untuk memajukan pembangunan peternakan di Jawa Timur, dibuktikan dengan prestasi yang diperoleh dengan kategori sebagai berikut :

1. Penghargaan IKPA Kementerian Keuangan RI setiap semester memberikan penilaian kepada Satuan Kerja yang mampu merealisasikan DIPA tahun Anggaran berjalan secara tepat Waktu. Penyerapan Anggaran Tertinggi Tahun 2019 Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan.

2. Dalam rangka memperingati Hari Jadi Pemerintah Provinsi Jawa Timur ke- 75, Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur memperoleh penghargaan atas prakarsa Inovasi INTAN SELAKSA (Inseminasi Buatan Sejuta Lebih Anakan Sapi) untuk peningkatan populasi sapi di Jawa Timur. Inovasi yang dilakukan oleh UPT Inseminasi Buatan Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur tersebut berhasil memenuhi target yaitu kelahiran sejuta lebih anakan sapi.

3. Penghargaan SAKIP (Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah) 2020 dengan nilai A.

4. Penghargaan TOP 30 KOVABLIK dengan inovasi TIGA PIPO (Tingkatkan Genetik Sapi Peranakan Ongole). Inovasi TIGA PIPO merupakan inovasi yang dicetuskan oleh UPT PT dan HMT Tuban.

5. Penetapan rumpun sapi galekan oleh Menteri Pertanian Republik Indonesia dengan Surat Keputusan Nomor 617/KPTS/PS.020/M/09/2020. Sapi Galekan merupakan Sumber Daya Genetik Hewan (SDGH) lokal yang mempunyai sebaran geografis di Kabupaten Trenggalek Provinsi Jawa Timur yang dibudidayakan masyarakat turun temurun.

(36)

Laporan Kinerja 2020 32 BAB IV. PENUTUP

A. KESIMPULAN

Laporan Kinerja Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur Tahun 2020 merupakan pertanggungjawaban atas kinerja lembaga dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis (Renstra) Perubahan Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur tahun 2019 – 2024 yang berisi uraian tentang capaian indikator kinerja kegiatan, program dan sasaran yang telah dilaksanakan oleh Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur pada tahun 2020.

Berdasarkan uraian capaian Kinerja sasaran yang merupakan capaian kinerja dari pengukuran Indikator Kinerja Utama atau Indikator Kinerja Sasaran yang merupakan capaian sasaran dalam mencapai tujuan Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur, dapat diuraikan sebagai berikut :

Tujuan : Meningkatkan Pertumbuhan PDRB subkategori peternakan Sasaran : 1. Meningkatnya nilai tambah komoditas dan produk

unggulan peternakan

2. Meningkatnya Akuntabilitas Kinerja Perangkat Daerah 1. Indikator kinerja persentase peningkatan nilai tambah produk peternakan,

dapat dijabarkan sebagai berikut :

a. Terealisasi 3,69 persen dari target yang telah ditentukan dengan tingkat capaian 220,9 persen.

b. Dibandingkan dengan tingkat nasional persentase peningkatan nilai tambah produk peternakan di Jawa Timur menunjukan hasil lebih tinggi.

2. Indikator kinerja Nilai Evaluasi implementasi SAKIP, telah mencapai target dengan tingkat capaian 102,5 persen.

(37)

Laporan Kinerja 2020 33 B. REKOMENDASI

Dalam rangka mempertahankan dan meningkatkan capaian kinerja Dinas Peternakan pada tahun yang akan datang perlu dilakukan langkah- langkah strategis sebagai berikut :

1) Mengembangkan usaha peternakan berbasis kawasan korporasi, sehingga dapat fokus pengembangan sesuai dengan potensi sumber daya lokal.

2) Memfasilitasi aksesbilitas permodalan untuk mengembangkan usaha ternak, baik melalui koperasi, bank pemerintah, atau lembaga pembiayaan lainnya.

3) Memberikan penyuluhan good farming practice secara berkala kepada para peternak.

4) Mendatangkan ternak indukan impor yang berkualitas.

5) Mengembangkan lahan hijauan makanan ternak dan pemanfaatan alat mesin pengolah pakan skala kecil.

6) Memberantas wabah penyakit ternak, melalui program pemberian vaksin, ataupun dengan cara memusnahkan hewan yang telah terjangkit wabah penyakit. Disamping itu perlu meningkatkan pengawasan lalu lintas ternak/ produk ternak.

7) Meningkatkan kualitas dan kuantitas ternak dengan cara inseminasi buatan.

8) Mengadakan alat pengolah pasca panen bagi usaha peternakan skala kecil.

9) Kerjasama dengan lembaga penelitian peternakan untuk mengembangkan teknologi peternakan di masyarakat.

Demikian Laporan Kinerja Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur yang menggambarkan capaian Kinerja pada tahun 2020 dalam mendukung pencapaian Tujuan dan Sasaran Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur.

(38)

LAMPIRAN

Referensi

Dokumen terkait

Informasi adalah hasil dari pengolahan data oleh aparatur Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat menjadi bentuk yang lebih berguna bagi yang masyarakat dalam bidang

Berdasarkan Pasal 5 Dalam Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 36 Tahun 2009 tentang Tugas Pokok, Fungsi, Rincian Tugas Unit dan Tata Kerja Dinas Peternakan

Faktor yang mempengaruhi belum berhasilnya pelayanan di Dinas Peternakan Provinsi Kalimantan Timur adalah masih rendahnya populasi ternak, kurangnya bibit ternak yang

∑ Kelompok yang menerapkan SLGAP x 100 % Bidang Produksi Hortikultura, Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur. Bidang Produksi Hortikultura, , Dinas Pertanian Provinsi

Berdasarkan hasil wawancara bahwa penempatan pegawai dari segi pendidikan formal di Dinas Peternakan Provinsi Kalimantan Timur ini masih belum sesuai dengan

LAMPIRAN II- 1 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Provinsi Jawa Timur Tahun 2016 GUBERNUR JAWA TIMUR.. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 PROVINSI

Penulis yang juga pecinta hewan ini mengambil Tugas Akhir dengan judul “ Desain Interior Rumah Sakit Hewan Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur dengan konsep Eco-Modern

DINAS PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR TAHUN 2013.. KEGIATAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS