BAB III
OBJEK PENELITIAN
III. 1 Gambaran Umum Perusahaan III. 1.1 Sejarah Singkat
PT ASDP Indonesian Ferry (Persero) Cabang Merak merupakan salah satu pelabuhan penyeberangan yang terletak di sebelah barat pulau jawa yang berada di Propinsi Banten, dan sekaligus merupakan pintu gerbang lalu lintas Jawa – Sumatra. Pelabuhan penyeberangan merak dikelola oleh PT. ASDP Indonesia ferry (Persero) dengan kantor pusat di Jl. Jend. A Yani Kav.
52 – A Jakarta Pusat.
Awal didirikannya PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) cabang Merak adalah merupakan penghubung transportasi antara Pulau Jawa dan Sumatera yang dilakukan oleh kapal yang masih sangat sederhana dan primitif yang pada saat itu dikenal dengan nama Kapal Tambang.
Tujuan didirikannya ASDP adalah untuk melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan dan program Pemerintah dibidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya, khususnya dibidang penyelenggaraan usaha jasa angkutan sungai, danau dan angkutan penyeberangan, jasa dermaga, jasa kepelabuhan sungai, danau dan penyeberangan dan jasa angkutan laut serta perdagangan dalam negeri, ekspor, impor dalam bidang alat/peralatan keselamatan kapal/mesin kapal laut/kapal laut/suku cadang kapal laut / minyak pelumas serta jasa perawatan kapal.
III. 1.2 Visi Dan Misi Perusahaan
Adapun Visi dan Misi yang dimiliki oleh PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Merak, yaitu :
1. Visi
“ Menjadi perusahaan jasa penyeberangan dan pelayaran yang berkelas dunia, terbesar dan terbaik di Indonesia dan regional, serta mampu memberikan nilai tambah bagi stakeholder”
2. Misi
a. Memberikan pelayanan puncak kepada pengguna jasa (supervisor services), dengan tingkat keselamatan yang tertinggi (the highest safety standard).
b. Menguasai pangsa pasar Indonesia di lintas komersil dan lintas penugasan.
c. Mengelola bisnis perseroan sehingga memberikan kinerja keuangan yang terbaik (excellent financial performance) dengan berpedoman pada good corporate governance dan sesuai standar internasional yang berlaku.
d. Menjadi agen pembangunan nasional melalui pelayanan angkutan penyeberangan dan pelayaran.
III. 1.3 Struktur Organisasi dan Uraian Tugas
Kegiatan suatu perusahaan sehari-hari memiliki tingkat intensitas yang sangat tinggi sehingga diperlukan suatu organisasi yang baik agar setiap bagian dapat menjalankan fungsinya dan tugasnya dengan baik sehingga kegiatan dalam perusahaan dapat berjalan secara teratur dan tepat pada tujuan yang telah direncanakan.
Adapun uraian singkat mengenai pembagian fungsi dan tugas PT ASDP Indonesian Ferry (Persero) Cabang Merak adalah sebagai berikut :
1. Kepala Cabang
Fungsi : Membantu Direksi dan memimpin Cabang dalam pengelolaan dan pengembangan kepengusahaan jasa kepelabuhan dan penyeberangan di Cabang.
Tugas Pokok: Mengorganisir dan mengendalikan kegiatan pengelolaan dan pengembangan kepemgusahaan jasa kepelabuhanan dan penyeberangan di Cabang.
Rincian Tugas:
a. Menyusun rencana kegiatan dan anggaran Cabang
b. Mengorganisir kegiatan pengelolaan dan pengembangan kepengusahaan jasa kepelabuhan penyeberangan Cabang
c. Melakukan pembinaan dan mengarahkan kegiatan-kegiatan di Cabang dalam rangka peningkatan kinerja
d. Mengendalikan kegiatan operasional kapal dan pelabuhan, pembangunan dan atau pemanfaatan lahan pelabuhan
e. Melakukan koordinasi dengan Divisi / Biro terkait di Kantor Pusat yang berhubungan dengan kegiatan kepengusahaan jasa kepelabuhanan dan penyeberangan
f. Melakukan pembinaan terhadap SDM di Cabang
g. Melaksanakan kegiatan pemerintahan di pelabuhan penyeberangan h. Mendelegasikan tugas-tugas yang dapat dilaksanakan oleh bawahan
i. Melaporkan pelaksanaan kegiatan ke Kantor Pusat (Direksi) secara periodik
2. Manajer Operasional
Fungsi : Membantu kelancaran pelaksanaan tugas Pemimpin Cabang dalam pelaksaan tugas yang berhubungan dengan operasional pelabuhan dan kapal, produksi jasa dan pendapatan di Cabang serta pelaporan.
Tugas Pokok: Mengkoordinir, merencanakan, melaksanakan, mengawasi, mengevaluasi serta menganalisis kegiatan operasional pelabuhan dan kapal, produksi jasa dan pendapatan, kegiatan promosi serta pelaporan.
Rincian Tugas:
a. Pengadaan dan persediaan tiket terpadu ke Kantor Pusat
b. Pencatatan persediaan dan pengeluaran / pendistribusian tiket terpadu c. Produksi jasa dan pendapatan operasional pelabuhan dan kapal
d. Pencatatan produksi jasa dan pendapatan operasional pelabuhan dan kapal e. Sistem pelayaran penyeberangan & pelabuhan, menampung keluhan
pelanggan
f. Koordinasi dengan manajer di Cabang dan Nahkoda g. Penyusunan rencana kerja Cabang di bidang operasi h. Pelaporan pelaksanaan kegiatan kepada Pemimpin Cabang
3. Asisten Manajer Operasional Pelabuhan
Fungsi : Membantu kelancaran pelaksanaan tugas Manajer Operasi dalam pelaksanaan tugas yang berhubungan dengan produksi jasa dan pendapatan serta operasional pelabuhan di Cabang.
Tugas Pokok: Mengkoordinir, merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan produksi jasa dan pendapatan serta operasional pelabuhan, pemanfaatan lahan pelabuhan serta pelaporan.
Rincian Tugas: Mengkoordinir, merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan,
a. Melaporkan penggunaan tiket terpadu untuk penumpang dan kendaraaan kepada Bidang Keuangan
b. Menyetorkan pendapatan kepada Bidang keuangan c. Penagihan hasil produksi jasa angkutan
d. Klaim kecelakaan kepada perusahaan Asuransi e. Keamanan, ketertiban, kebersihan
f. Penyusunan rencana kerja di Bidang Operasional Pelabuhan g. Pelaporan pelaksanaa kegiatan kepada Manajer Operasi
4. Asisten Manajer Operasional Kapal
Fungsi : Membantu kelancaran pelaksanaan tugas Manajer Operasi dalam pelaksanaan tugas yang berhubungan dengan produksi jasa dan pendapatan serta operasional kapal di Cabang.
Tugas Pokok: Mengkoordinir, melaksanakan, merencanakan dan mengevaluasi kegiatan produksi jasa dan pendapatan serta operasional kapal, administrasi perkantoran serta pelaporan.
Rincian Tugas: Mengkoordinir, melaksanakan, merencanakan dan mengevaluasi kegiatan,
a. Pencatatan produksi dan pendapatan operasional kapal b. Penerapan sistem pelayanan kapal
c. Penyusunan Rencana Kerja di Bidang Operasional Kapal d. Pelaporan pelaksanaan kegiatan kepada manajer Operasi
5. Supervisor I, II, dan III
Fungsi : Membantu kelancaran pelaksanaan tugas Manajer Operasi dalam kegiatan operasional kapal dan pelabuhan di lapangan serta pelaporan.
Tugas Pokok: Mengkoordinir, melaksanakan, merencanakan dan mengevaluasi kegiatan operasional kapal dan pelabuhan di lapangan.
Rincian Tugas: Mengkoordinir, melaksanakan, merencanakan dan mengevaluasi kegiatan,
a. Penjualan tiket kendaraan, penumpang dan barang
b. Pengawasan pelaksanaan kegiatan operasional di lapangan
c. Melaporkan situasi dan kondisi lapangan selama bertugas dalam shift d. Rekapitulasi produksi/penjualan tiket (pershift)
e. Pelaporan pelaksanaan kegiatan kepada Manajer Operasi baik secara lisan dan atau tertulis
6. Asisten Supervisor
Fungsi : Membantu kelancaran pelaksanaan tugas Supervisor dalam kegiatan operasional kapal dan pelabuhan di lapangan serta pelaporan.
Tugas Pokok: Mengkoordinir , mengawasi dan melaksanakan kegiatan operasional kapal dan pelabuhan di lapangan.
Rincian Tugas :
a. Memonitor waktu kedatangan dan keberangkatan kapal pada Dermaga I, II, III, IV dan V
b. Memonitor lalu lintas kendaraan keluar / masuk dan bongkar muat angkutan pada Dermaga I, II, III, IV dan V
c. Melakukan koordinasi dengan asisten supervisor lainnya dan petugas operasional dalam satu shift
d. Melaporkan pelaksanaan kegiatan kepada Supervisor shift baik secara lisan dan atau tulisan
7. Manajer Pemeliharaan
Fungsi : membantu kelancaran pelaksanaan tugas Pemimpin Cabang dalam hal yang berhubungan dengan pemeliharaan kapal dan pelbuhan penyeberangan.
Tugas Pokok : Mengkoordinir, merencanakan, melaksanakan, mengawasi, mengevaluasi serta menganalisis kegiatan pemeliharaan kapal beserta perlengkapannya, penyediaan dan pemeliharaan fasilitas terminal dan peralatan pelabuhan, administrasi perkantoran serta pelaporan.
Rincian Tugas : Mengkoordinir, merencanakan, melaksanakan, mengawasi, mengevaluasi serta menganalisis kegiatan,
a. Pemeliharaan kapal beserta perlengkapannya
b. Koordinasi dengan mitra kerja/instansi yang berhubungan dengan pelaksanaan pemeliharaan kapal dan pelabuhan
c. Memantau pelaksanaan docking kapal
d. Penyusunan rencana kerja Cabang dibidang Pemeliharaan e. Pelaporan pelaksanaan kegiatan kepada Pemimpin Cabang
8. Asisten Manajer Pemeliharaan Kapal
Fungsi : Membantu kelancaran pelaksanaan tugas Manajer Pemeliharaan dalam pelaksanaan tugas yang berhubungan dengan pemeliharaan kapal dan perlengkapannya serta pelaporan.
Tugas Pokok: Mengkoordinir, merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan pemeliharaan kapal, pengadaan dan petbaikan perlengkapannya serta pelaporan.
Rincian Tugas: Mengkoordinir, merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan,
a. Pemeliharaan kapal beserta perlengkapannya
b. Permintaan pengadaan dan perbaikan suku cadang kapal c. Pengawasan pelaksaan pemeliharaan kapal
d. Penyusuna Rencana kerja di Bidang Pemeliharaan Kapal e. Pelaporan pelaksanaan kegiatan kepada Manajer Pemeliharaan
9. Manajer SDM dan Umum
Fungsi : Membantu kelancaran pelaksanaan tugas Pemimpin Cabang dalam pelaksanaan tugas/kegiatan manajemen SDM, ketata usahaan, perlengkapan, kerumah tanggaan serta pelaporan.
Tugas Pokok : Mengkoordinir, merencanakan, mengevaluasi, menganalisis, mengawasi dan melaksanakan kegiatan balas jasa, kedisiplinan, kesejahteraan, keselamatan kerja, penempatan, kebutuhan serta data karyawan, sistem administrasi perkantoran, ketertiban dan kebersihan lingkungan kerja di Cabang serta Pelaporan.
Rincian Tugas: Mengkoordinir, merencanakan, mengevaluasi, serta menganalisis kegiatan,
a. Pencatatan data karyawan b. Informasi manajemen SDM c. Kedisiplinan karyawan
d. Penyiapan usulan penghapusan asset Cabang
e. Penyusunan rencana kerja di bidang SDM dan Umum f. Pelaporan pelaksanaan kegiatan kepada Pemimpin cabang
10. Asisten Manajer SDM
Fungsi : Membantu kelancaran pelaksanaan tugas manajer SDM dan Umum dalam pelaksanaan tugas/kegiatan manajemen SDM di Cabang.
Tugas Pokok: Mengkoordinir, merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan balas jasa, kesejahteraan, keselamatan kerja, penempatan, kebutuhan, data karyawan, sistem informasi manajemen SDM, kedisiplinan dan perlengkapan kerja karyawan di Cabang serta pelaporan.
Rincian Tugas: Mengkoordinir, merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan,
a. Program kebutuhan/penempatan karyawan
b. Pencatatan data karyawan
c. Pelaksanaan sistem informasi manajemen SDM d. Penyusunan Rencana Kerja Cabang di Bidang SDM
e. Pelaporan pelaksanaan kegiatan kepada Manajer SDM dan Umum
11. Asisten Manajer Umum
Fungsi : Membantu kelancaran pelaksanaan tugas Manajer SDM dan Umum dalam pelaksanaan tugas ketata usahaan, ketertiban, perlengkapan serta kerumahtanggaan di Cabang serta pelaporan.
Tugas Pokok: Mengkoordinir, merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan administrasi perkantoran, pengadaan kebutuhan peralatan kantor, perlengkapan karyawan dan ATK, pemeliharaan dan perawatan peralatan non operasional/non produksi, system keamanan, ketertiban dan kebersihan lingkungan kerja di Cabang serta pelaporan.
Rincian Tugas: Mengkoordinir, merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan,
a. Pelaporan pelaksanaan kegiatan kepada Manajer SDM b. Tata arsip dan retensi arsip
c. Inventarisasi asset
d. Penyusunan Rencana Kerja Cabang di Bidang Umum
12. Manajer Keuangan
Fungsi : Membantu pelaksanan tugas Pemimpin Cabang dalam mengelola kegiatan yang berhubungan dengan keuangan dan akuntansi di Cabang.
Tugas Pokok : Merencanakan, melaksanakan, mengawasi, mengevaluasi serta menganalisis kegiatan ketatausahaan keuangan dan akuntansi, penyelesaian utang- piutang, perpajakan, kewajiban-kewajiban lainnya, pelaksanaan anggaran, jasa keuangan, pengelolaan kas/bank, verifikasi serta pelaporan.
Rincian Tugas : Merencanakan, melaksanakan, mengawasi, mengevaluasi serta menganalisis kegiatan,
a. Pengelolaan dan pengawasan kas dan setara kas b. Sistem keuangan dan akuntansi
c. Ketatausahaan keuangan dan akuntansi
d. Penyelesaian hutang piutang, perpajakan, kewajiban-kewajiban lainnya
e. Jasa keuangan Cabang
f. Penyusunan rencana dan realisasi arus kas g. Meneliti perhitungan pembayaran pajak
h. Penerapan sistem penataan dan pengemdalian dokumen akuntansi di Cabang
i. Pencatatan pendapatan dan produksi
j. Penerimaan tagihan jasa pelabuhan dan pendapatan tiket terpadu
k. Penyelesaian tindak lanjut serta temuan dari internal dan eksternal auditor
l. Penyusunan Rencana Kerja dibidang Keuangan dan Akuntansi Cabang m. Pelaporan pelaksanaan kegiatan kepada Pemimpin Cabang
13. Asisten Manajer Keuangan
Fungsi : Membantu pelaksanaan tugas Manajer Keuangan dalam mengelola kegiatan yang berhubungan denga keuangan di Cabang.
Tugas Pokok : Mengkoordinir, merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan ketatausahaan keuangan, penyelesaian hutang piutang, kewajiban-kewajiban lainnya, pelaksanaan anggaran jasa keuangan, pengelolaan kas/bank serta pelaporan.
Rincian Tugas: Mengkoordinir dan melaksanakan kegiatan, a. Pengelolaan kas dan setara kas
b. Pengendalian pengeluaran keuangan c. Penyelesaian hutang piutang
d. Penyusunan anggaran pendapatan dan biaya e. Penyusunana rencana dan realisasi arus kas f. Penyesuaian dan revisi pelaksanaan anggaran g. Pencatatan pendapatan dan produksi
h. Evaluasi pelaksanaan kegiatan di Bidang Keuangan Cabang i. Penyusunan Rencana Kerja di Bidang Keuangan Cabang j. Pelaporan pelaksanaan kegiatan kepada Manajer Keuangan
14. Asisten Manajer Akuntansi
Fungsi : Membantu pelaksanaan tugas Manajer Keuangan dalam mengelola kegiatan berhubungan dengan akuntansi di Cabang.
Tugas Pokok : Mengkoordinir, merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan pencatatan kegiatan yang berhubungan dengan keuangan, perpajakan serta pendapatan.
Rincian Tugas: Mengkoordinir dan melaksanakan kegiatan,
a. Melakukan verifikasi atas pendapatan yang diterima serta pembayaran yang akan dilakukan
b. Penyelesaian perpajakan
c. Pembuatan nota-nota tagihan, kelengkapan bukti-bukti pembayaran d. Evaluasi pelaksanaan kegiatan di Bidang Akuntansi Cabang
e. Penyusunan Rencana Kerja di Bidang Akuntansi Cabang f. Pelaporan pelaksanaan kegiatan kepada Manajer Keuangan
III. 1.4 Bidang Usaha
Pada era globalisasi sekarang ini, perusahaan yang mampu memenangkan persaingan di pasar bebas adalah perusahaan yang dapat melakukan perubahan secara cepat sesuai dengan perubahan lingkungan yang terjadi. Usaha yang dikelola PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Merak terdiri dari usaha angkutan penyeberangan dan usaha pelabuhan.
1. Usaha Angkutan Penyeberangan
yaitu usaha pengelolaan angkutan penyeberangan sebagai penyedia modal transportasi penyeberangan yang menhubungkan dua pulau secara point to point.
Kapal milik PT. ASDP Lintas Merak – Bakauheni : a. Kapal RoRo : JATRA I (Operasi) JATRA II (Operasi) b. Kapal Cepat : Sundari I (tidak Operasi) Sundari II (tidak Operasi)
2. Usaha Pelabuhan Penyeberangan
Yaitu usaha pengelolaan pelabuhan penyeberangan sebagai penyedia fasilitas dan prasarana bagi kapal penyeberangan. Pelabuhan Merak memiliki 5 Dermaga dan didukung oleh 16 perusahaan dengan jumlah kapal sebanyak 25 buah kapal RoRo dan 13 buah kapal cepat.
III. 1.5 Prosedur Operasional Penjualan E-ticketing
PT ASDP Cabang Merak menyusun prosedur operasional perusahaan sebaik mungkin dalam menjalankan kegiatan penjualan, dengan tujuan tercapainya efisiensi, efektivitas dan ekonomis. Prosedur operasional penjualannya adalah sebagai berikut :
1. Prosedur permintaan dan penerimaan E-Ticketing a. Tiket Baru
1) Tiket baru diberikan oleh PT ASDP Indonesia Ferry Pusat bagian divisi usaha pelabuhan yang kemudian diterima oleh bagian biro logistik. Setelah itu baru didistribusikan kepada PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Merak.
2) Tiket baru tersebut dikelompokan menjadi 2 kelompok :
Stock Besar : Adalah stock ticket yang berada di Cabang PT ASDP dan menjadi tanggung jawab Manajer Keuangan.
Stock Kecil : Adalah tiket yang berada di Bagian Operasional PT ASDP Cabang dan menjadi tanggung jawab Manajer Operasi.
b. Registrasi
1) Tiket baru dari kantor pusat diterima oleh bagian keuangan kantor cabang kemudian diregistrasi oleh petugas stock tiket agar tiket bias dikenali oleh system e-ticket.
Petugas Stock Loket : Adalah petugas yang melakukan registrasi stock tiket yang berada di loket-loket penjualan tiket dan menjadi tanggungjawab Supervisi.
c. Aktivasi
Setelah melakukan registrasi, kemudian tiket diaktivasi oleh petugas keuangan agar dapat diketahui berapa tiket yang akan dikeluarkan setiap harinya.
d. Serah Terima Tiket
Tiket yang sudah diaktivasi kemudian diserahkan kepada petugas loket/toll gate untuk dijual ke pemakai jasa.
2. Prosedur Penjualan E-Ticketing a. Penjualan tiket
Tiket yang sudah di aktivasi oleh bagian keuangan kemudian didistribusikan kepada petugas bagian toll gate :
1). Loket Penumpang : adalah tiket yang dikenakan untuk pengguna jasa perorangan
2). Loket Kendaraan Penumpang : adalah tiket yang dikenakan untuk kendaraan roda dua, roda empat dan bus
3). Loket Kendaraan Barang : adalah tiket yang dikenakan untuk kendaraan muatan barang berat
4). Loket Tiket Non Terpadu : adalah tiket yang dikenakan untuk pengantar/penjemput atau penguna jasa lainnya yang menggunakan fasilitas pelabuhan
5). Jenis Penjualan E-ticketing a). Penumpang, terdiri dari : - Dewasa
- Anak-anak
b). Kendaraan, terdiri dari : - Golongan I
- Golongan II - Golongan III - Golongan IV A - Golongan IV B - Golongan V A - Golongan V B - Golongan VI A - Golongan VI B
- Golongan VII - Golongan VIII
b. Pemakai Jasa
Tiket yang sudah dibeli dari petugas loket/toll gate kemudian dibawa oleh pemakai jasa untuk diserahkan kepada petugas pelayaran saat akan menaiki kapal.
Pemakai jasa : Adalah penumpang atau pemilik kendaraan / barang atau pihak penyewa fasilitas pelabuhan atau pemilik kapal yang menggunakan jasa fasilitas pelabuhan.
c. Petugas Pelayaran
Petugas pelayaran bertugas untuk mengambil tiket dari pemakai jasa saat akan menaiki kapal. Setelah 1x24 jam tiket tersebut dikumpulkan yang kemudian dibuat pelaporannya kepada Gedung Sentral (GS).
d. Gedung Sentral (GS)
Setelah kapal berangkat petugas pelayaran melakukan klaim di GS sekaligus menyerahkan tiket kepada petugas GS. Di GS petugas membuat laporan hasil penjualan dan menbandingkan data antara tiket yang terjual pada PT ASDP Cabang Merak dengan data penjualan tiket kapal. Apabila terjadi perbedaan data makan dilakukan klaim atas data tiket terjual tersebut.
e. Serahkan ke Keuangan
Setelah diperiksa oleh petugas GS, maka tiket-tiket tersebut diserahkan kembali kepada petugas keuangan untuk dilakukan aktivasi kembali sehingga tiket tersebut dapat digunakan untuk dijual kembali.
3. Prosedur Klaim E-Ticketing
Apabila terjadi klaim terhadap tiket, yang dilakukan adalah :
a. Terjadinya suatu klaim atas tiket yaitu akibat dari berbedanya hasil laporan penjualan antara laporan penjualan tiket yang berada di Gedung Sentral (GS) dengan laporan keuangan kapal.
b. Apabila memang terjadi perbedaan antara dua laporan hasil penjualan tiket tersebut maka timbulah suatu klaim atas tiket.
c. Klaim atas tiket dilaporkan kepada operator kapal kemudian diterima oleh kolektor/Gedung Sentral.
d. Gedung Sentral akan mengecek kebenaran laporan penjualan tiket tersebut.
e. Dan apabila memang ada terjadi perbedaan maka klaim atas tiket tersebut dilaporkan kepada bagian keuangan dan bagian operasi.
f. Tetapi apabila tidak terjadinya suatu klaim atas tiket tersebut maka data yang dibuat oleh kolektor/Gedung Sentral langsung dilaporkan saja kepada operator kapal.
4. Prosedur Pelaporan E-Ticketing
a. Bagian akuntansi menerima dokumen penjualan tiket dari Gedung Sentral (GS).
b. Bagian akuntansi membuat jurnal penjualan dan mencatat transaksi tersebut dibuku besar penerimaan kas.
c. Setelah hasil penjualan dicatat di buku besar kemudian bagian akuntansi membuat laporan hasil penjualan tiket.
d. Bagian keuangan kemudian melaporkan hasil laporan tersebut untuk di serahkan kepada Manajer Keuangan untuk diperiksa yang kemudian akan dilaporkan kepada Pemimpin Cabang.
III.2 Desain Penelitian
Dalam penulisan skripsi yang pertama dilakukan adalah mendapatkan data serta informasi yang akurat dengan menggunakan metode penelitian sebagai berikut:
III.2.1 Sifat Penelitian
Dalam penelitian supaya lebih terfokus untuk penelitian kualitatif maka digunakan penelitian bersifat deskriptif.
Penelitian deskriptif merupakan suatu metode penelitian yang bertujuan untuk mengumpulkan data sesuai dengan keadaan yang sebenarnya serta memberikan gambaran dan analisis mengenai masalah-masalah yang ada sehingga dapat memberikan gambaran yang cukup jelas atas objek yang diteliti.
III.2.2 Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan pada sebuah perusahaan jasa penyeberangan laut yang bernama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Merak yang bertempat di Jl. Raya Pelabuhan Merak, Merak – Banten.
III.2.3 Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematik dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan. Untuk memperoleh data dalam menyusun skripsi ini, penulis menggunakan dua metode penelitian yaitu:
1. Penelitian Kepustakaan
Penelitian ini dilakukan dengan cara membaca buku-buku, catatan-catatan selama kuliah serta sumber-sumber lain yang mempunyai kaitan dengan masalah yang dibahas dalam skripsi ini. Penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh data-data sebagai dasar penyusunan teori dan pengertian atas masalah yang dibahas.
2. Penelitian Lapangan
Penelitian ini dilakukan dengan cara peninjauan langsung ke PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Merak yang berlokasi di Merak – Banten untuk mendapatkan gambaran yang objektif dari perusahaan tersebut.
Dalam hal ini penulis mempergunakan tiga teknik pengumpulan data, yaitu:
a. Observasi
Yaitu suatu teknik pengumpulan data melalui pengamatan langsung terhadap masalah yang ingin penulis ketahui. Dimana penulis datang langsung ke PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Merak untuk mengetahui secara umum tentang lokasi serta gambaran umum perusahaan yang diteliti. Selain itu penulis juga memperoleh secara langsung data-data yang diperlukan.
b. Wawancara
Yaitu suatu teknik pengumpulan data melalui wawancara dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan secara langsung kepada pimpinan dan staff perusahaan sehubungan dengan masalah yang diteliti guna mendapatkan data yang lengkap.
c. Dokumentasi
Yaitu suatu teknik pengumpulan data dengan cara mengumpulkan data dan catatan-catatan perusahaan yang kemudian membandingkan dengan praktek- praktek yang terjadi di PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Merak yang berhubungan dengan sistem pengendalian internal penjualan.
Struktur Organisasi
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Merak
Gambar 3.1
Sumber: PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Merak
PROSEDUR PERMINTAAN DAN PENERIMAAN BLANGKO E-TICKETNG
Keterangan :
: Alur Penerimaan
: Alur Permintaan.
Gambar 3.3 Divisi Usaha Pelabuhan
Biro Logistik
Pengiriman Themal Paper
Form
Bagian Keuangan Stock Besar
Bagian Operasi Stock Kecil
Thermal Paper Form
Thermal Paper Form
Supevisi KANTOR PUSAT
KANTOR CABANG
LAPANGAN
PROSEDUR PENJUALAN E-TICKETING
Gambar 3.4 Mulai
Loket Penumpang
Loket Penumpang
Loket Penumpang
Loket Penumpang
Supervisi
Laporan Penjualan
Kolektor / Gedung
Sentral (GS) Check
tidak
ya
Bagian Keuangan
PROSEDUR KLAIM E-TICKETING
Gambar 3.5
Sumber : PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Merak Mulai
Operator Kapal
RF ID Card
Kolektor / Gedung Sentral
(GS)
Check
Data base Storage
Potongan Tiket
Bagian Operasi
Bagian Keuangan tidak
ya
Manual Proses
PROSEDUR PELAPORAN E-TICKETING
Gambar 3.6
Sumber : PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Merak Mulai
Data base Server
Bagian Keuangan
Bagian Operasi
Miror Data base Server
Divisi Usaha Pelabuhan KANTOR PUSAT Kantor Cabang
Kantor Pusat
Cross check report
VPN Internet Cloud