• Tidak ada hasil yang ditemukan

PRODUKSI PERIKANAN 1. Produksi Perikanan Tangkap No. Kecamatan Produksi (Ton) Ket. Jumlah 12,154.14

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PRODUKSI PERIKANAN 1. Produksi Perikanan Tangkap No. Kecamatan Produksi (Ton) Ket. Jumlah 12,154.14"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

PRODUKSI PERIKANAN

Produksi Perikanan Kabupaten Aceh Selatan berasal dari hasil penangkapan di laut dan perairan umum serta dari kegiatan budidaya. Pada tahun 2011 produksi perikanan secara keseluruhan berjumlah 12.606,38 Ton. Bila dibandingkan dengan produksi tahun 2010 yang mencapai 11.584,89 Ton, maka terjadi peningkatan sebesar 1.021,49 ton atau 8,10 %

1. Produksi Perikanan Tangkap

Produksi perikanan tahun 2011 yang berasal dari hasil usaha perikanan tangkap tercatat sebesar 12,154.14 ton. Adapun jumlah produksi perikanan tangkap per kecamatan dapat dirinci pada tabel berikut ini :

Tabel – 20. Produksi Perikanan Tangkap per Kecamatan Tahun 2011 di Kabupaten Aceh Selatan.

No. Kecamatan Produksi (Ton) Ket.

1 Labuhanhaji Barat 218.17 -

2 Labuhanhaji 1,809.18 -

3 Labuhanhaji Timur 138.72 -

4 Meukek 1,438.56 -

5 Sawang 3,042.36 -

6 Samadua 227.09 -

7 Tapaktuan 1,504.08 -

8 Pasieraja 178.32 -

9 Kluet Utara 179.02 -

10 Kluet Selatan 138.66 -

11 Bakongan 2,274.99 -

12 Bakongan Timur 687.18 -

13 Trumon 317.81 -

12,154.14

- Jumlah

Dari tabel diatas terlihat bahwa terjadi peningkatan produksi perikanan tangkap tahun 2011 bila dibandingkan dengan produksi tahun 2010, yaitu sebesar 258,24 ton atau sebesar 2,12 %.

(2)

2. Produksi Perikanan Budidaya

Produksi perikanan budidaya secara keseluruhan pada tahun 2011 mencapai 367.83 ton, yang terdiri dari usaha budidaya air tawar di kolam dan keramba, usaha budidaya ikan di tambak (air payau) dan usaha budidaya air laut (KJA)

Jumlah produksi perikanan budidaya untuk setiap kecamatan dalam tahun 2011 dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel - 21. Jumlah Produksi Perikanan Budidaya per Kecamatan Tahun 2011 di Aceh Selatan

Tambak Kolam Laut

1 Labuhanhaji Barat - 69,55 - 69,55

2 Labuhanhaji - 12,80 - 12,80

3 Labuhanhaji Timur - 18,84 - 18,84

4 Meukek - 47,72 - 47,72

5 Sawang - 22,86 - 22,86

6 Samadua - 5,56 - 5,56

7 Tapaktuan - 8,58 0,50 9,08

8 Pasieraja - 18,13 - 18,13

9 Kluet Utara - 33,27 - 33,27

10 Kluet Tengah - 12,36 - 12,36

11 Kluet Selatan - 34,98 - 34,98

12 Kluet Timur - 29,74 - 29,74

13 Bakongan - 11,24 - 11,24

14 Kota Bahagia - - - -

15 Bakongan Timur - 8,76 - 8,76

16 Trumon - 20,78 - 20,78

17 Trumon Tengah - - - -

18 Trumon Timur - 10,48 - 10,48

- 365,65 0,50 367,83

Jumlah

Jumlah

No. Kecamatan Budidaya

(3)

PERKEMBANGAN SARANA DAN PRASARANA PERIKANAN

1. Perkembangan Sarana Perikanan 1.1. Sarana Penangkapan

Armada penangkapan ikan yang ada di Aceh Selatan Tahun 2011 masih dikelompokkan dalam tiga jenis yaitu Kapal Motor (KM), Perahu Motor (PM) dan Perahu Tanpa Motor (PTM). Adapun rincian jumlah armada perikanan tahun 2011 sebagaimana tertera pada tabel dibawah ini.

Tabel – 22. Jumlah Sarana Penangkapan Ikan per Kecamatan dalam Kabupaten Aceh Selatan Tahun 2011.

No. Kecamatan Kapal Motor Perahu Motor Perahu Tanpa Motor

Jumlah

1 Labuhanhaji Barat 8 65 12 85

2 Labuhanhaji 68 54 10 132

3 Labuhanhaji Timur 0 58 15 73

4 Meukek 103 67 30 200

5 Sawang 113 92 86 291

6 Samadua 0 118 15 133

7 Tapaktuan 130 243 55 428

8 Pasieraja 0 41 60 101

9 Kluet Utara 0 70 51 121

10 Kluet Selatan 0 77 5 82

11 Bakongan 16 62 4 82

12 Bakongan Timur 68 87 48 203

13 Trumon 15 57 75 147

521 1091 466 2078

Jumlah

Jenis alat penangkapan yang umum digunakan oleh nelayan di Kabupaten Aceh Selatan adalah pancing, jaring insang (gill net), jaring udang (trammel net), pukat cincin (purse saine), payang, rawai, tonda, pukat pantai dan bagan. Sedangkan alat penangkapan ikan di perairan umum terdiri dari pancing, jaring udang, serok, bubu, jala dan jaring angkat.

(4)

1.2 Sarana Budidaya

Selain kegiatan penangkapan, di Aceh Selatan juga terdapat kegiatan budidaya perikanan, yang terdiri dari budidaya ikan di kolam, budidaya ikan dalam keramba, dan budidaya ikan di tambak. Adapun luas areal budidaya perikanan di Kabupaten Aceh Selatan Tahun 2011 disajikan pada tabel berikut.

Tabel – 23. Luas Areal Budidaya Perikanan per Kecamatan dalam Kabupaten Aceh Selatan Tahun 2011.

No Kecamatan Kolam (Ha) Tambak (Ha)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

Trumon Timur Trumon Timur Trumon

Bakongan Timur Bakongan Kota Bahagia Kluet Timur Kluet Selatan Kluet Tengah Kluet Utara Pasie Raja Tapaktuan Samadua Sawang Meukek

Labuhan Haji Timur Labuhan Haji Labuhan Haji Barat

1.74 - 3.59 1,52 1,93

- 5,07 6,16 2,18 5,95 3,25 1.70 0,97 3.34 5,48 3.24 2.16 11,58

- - - - - - - - - - - - - - 0,50 2,00 12,00

-

Jumlah 60.11 14.50

Untuk mendukung kegiatan budidaya perikanan tersebut, terutama dalam penyediaan benih ikan, telah tersedia Balai Benih Ikan (BBI) Alue Paku di Kecamatan Sawang yang merupakan UPT dari Dinas Kelautan dan Perikanan serta beberapa Unit Pembenihan Rakyat (UPR) yang tersebar di beberapa lokasi dalam Kabupaten Aceh Selatan.

1.3. Perkembangan Jumlah Nelayan dan Pembudidaya Ikan

Jumlah nelayan di Kabupaten Aceh Selatan dalam tahun 2011 tercatat 7.429 orang yang terdiri dari 5.813 orang nelayan tetap dan 1.616 orang nelayan sambilan.

Adapun jumlah pembudidaya ikan di Kabupaten Aceh Selatan tahun 2011 adalah 1.697 orang, yang terdiri dari 1.509 orang pembudidaya di kolam dan 19 orang

(5)

pembudidaya ikan di tambak, 4 orang pembudidaya ikan di laut serta 68 orang pembudidaya ikan dalam keramba. Secara rinci jumlah nelayan dan pembudidaya ikan dalam Kabupaten Aceh Selatan dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel – 24. Jumlah Nelayan dan Pembudidaya Ikan di Kabupaten Aceh Selatan dalam Tahun 2011

2. Perkembangan Prasarana Perikanan

Dalam usaha meningkatkan dan memperlancar kegiatan penangkapan ikan dan bongkar muat kapal perikanan serta dalam upaya mempertahankan mutu hasil perikanan, maka pembangunan dan rehabilitasi prasarana perikanan sangat dibutuhkan sehingga produksi perikanan secara keseluruhan baik jumlah maupun mutu dapat ditingkatkan.

Jumlah Tetap Sambilan

1 Labuhanhaji Barat 306 30 336 166

2 Labuhanhaji 754 385 1,139 73

3 Labuhanhaji Timur 177 39 216 54

4 Meukek 733 30 763 93

5 Sawang 634 435 1,069 78

6 Samadua 307 45 352 24

7 Tapaktuan 984 225 1,209 41

8 Pasieraja 226 59 285 194

9 Kluet Utara 321 95 416 239

10 Kluet Tengah - - - 83

11 Kluet Selatan 261 81 342 203

12 Kluet Timur - - - 128

13 Bakongan 423 42 465 57

14 Kota Bahagia - - - - 15 Bakongan Timur 351 75 426 40

16 Trumon 336 75 411 140

17 Trumon Tengah - - - - 18 Trumon Timur - - - 84

5,813

1,616 7,429 1,697 Jumlah

Nelayan Jumlah

Pembudidaya No Kecamatan

(6)

Guna terfokusnya arah pembangunan perikanan kedepan maka pusat pengembangan perikanan laut di Kabupaten Aceh Selatan dibagi pada 3 wilayah pengembangan yaitu :

 Pusat pengembangan wilayah I yang berpusat di PPI Labuhanhaji, wilayahnya mencakup Kecamatan Labuhanhaji Barat, Labuhanhaji, Labuhanhaji Timur dan Meukek.

 Pusat pengembangan wilayah II yang berpusat di PPI Lhok Bengkuang, wilayahnya mencakup Kecamatan Sawang, Tapaktuan, Kluet Utara, Pasieraja dan Samadua.

 Pusat pengembangan wilayah III yang berpusat di PPI Bakongan, wilayahnya mencakup Kecamatan Bakongan, Bakongan Timur, Kluet Selatan, dan Trumon.

Di kabupaten Aceh Selatan saat ini terdapat 5 titik Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) yaitu PPI Lhok Bengkuang, PPI Labuhanhaji, PPI Sawang Ba’u, PPI Keude Meukek dan PPI Keude Bakongan. Dari 5 PPI tersebut baru 4 unit yang telah fungsional yaitu PPI Lhok Bengkuang, PPI Labuhanhaji, PPI Sawang Ba’u dan PPI Keude Meukek sedangkan PPI Keude Bakongan dalam tahap pembangunan fisik.

Disamping itu di Aceh Selatan juga terdapat sekitar 30 titik Pendaratan Ikan berupa Pelabuhan Perikanan Skala Kecil atau Kolam Tambat Labuh yang tersebar di 71 desa pesisir. Titik pendaratan ikan ini sebagian di bangun oleh Pemerintah dan ada juga yang dibagun oleh masyarakat secara swadaya. Berikut ini uraian lebih jelas tentang masing-masing keadaan PPI di Aceh Selatan

2.1. Prasarana Perikanan Tangkap A. PPI Lhok Bengkuang

PPI Lhok Bengkuang dibangun pada tahun 1993 oleh Pemerintah Pusat dalam hal ini Direktoral Jenderal Perikanan (Departemen Pertanian) yang dananya bersumber dari Bantuan Asean Development Bank (ADB). Adapun fasilitas yang tersedia dapat dilihat pada tabel berikut :

(7)

Tabel - 25. Fasilitas di PPI Lhok Bengkuang

NO FASILITAS VOLUME UNIT

A FASILITAS POKOK

1 Lahan 0.98 Ha

2 Pagar Keliling 372.00 m

3 Dermaga(Jetty) 250.00

4 Revetmen 158.00 m

5 Pemecah Gelombang 155.00 m

6 Kolam Pelabuhan 0.80 Ha

7 Kedalaman Kolam -5.00 m

8 Jalan Komplek 100.00 m

B FASILITAS FUNGSIONAL

1 Kantor Administrasi 92.90

2 Kantor Syahbandar 100.00

3 Tempat Pelelangan Ikan (TPI) 182.30

4 Pabrik Es 10.00 Ton

5 Tangki Solar/SPDN 10.00 KL

6 Bengkel 28.00

7 Gedung Pengepakan 60.00

8 Parkir Kenderaan 300.00

C FASILITAS PENUNJANG

1 Balai Pertemuan Nelayan 54.00

2 Pos Jaga 10.00

3 Tempat Ibadah 54.00

4 MCK Umum 30.00

5 Kios Nelayan 9.00

6 Rumah Singgah 3.00

Gambar 3 dan 4. PPI Lhok Bengkuang

B. PPI Labuhanhaji

PPI Labuhanhaji pembangunannya dimulai Tahun 2001 dengan sumber dana APBN melalui Departemen Kelautan dan Perikanan dan APBD Aceh Selatan.

Adapun fasilitas yang tersedia sampai tahun 2011 dapat dilihat pada tabel

(8)

Tabel - 26. Fasilitas di PPI Labuhanhaji

NO FASILITAS VOLUME UNIT

A FASILITAS POKOK

1 Lahan 1.00 Ha

2 Dermaga (Wharf) 6x100

3 Turap/Revetment 100.00 m

4 Kolam Pelabuhan/Alur Sungai 4.00 Ha

5 Kedalaman Kolam - 4.00 m

6 Jalan Komplek 6x200

B FASILITAS FUNGSIONAL

1 Kantor Administrasi 60.00

2 Tempat Pelelangan Ikan (TPI) 182.30

3 Tangki Air + Instalasi 100.00 KL

4 Tangki Solar + Instalasi/SPDN 3.00 KL

5 Dock/Slipway 25.00 GT

6 Rambu-rambu 2.00 Unit

7 Parkir 28.00

989 Drainase 120.00 m

9 Pagar 52.00 m

C FASILITAS PENUNJANG

1 UPI 11.00 Unit

2 MCK 27.00

3 Pasar Ikan Konsumsi 1.00 Unit

4 Outlet/Kios Pemasaran 2.00 Unit

Gambar 5 dan 6. PPI Labuhanhaji

C. PPI Meukek

Pangkalan Pendaran Ikan (PPI) Keude Meukek terdapat di Desa Keude Meukek Kecamatan Meukek. PPI ini dibangun oleh Pemerintah Kecamatan melalui dana PPK tahun 2002 dan Swadaya Masyarakat. Pada tahun 2005 melalui dana APBD Kabupaten telah di bangun talud yang berfungsi sebagai dermaga bongkar kapal perikanan. Pada tahun 2009 dan tahun 2010 melalui dana Otsus Pembangunan PPI Keude Meukek dilanjutkan dengan pembangunan revetment dan pengerukan kolam tambat labuh. Walaupun PPI ini tergolong relatif kecil namun aktifitas

(9)

bongkar muat kapal ikan sangat padat terutama pada saat musim ikan. Adapun fasilitas yang tersedia di PPI Meukek dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel - 27. Fasilitas di PPI Keude Meukek

NO FASILITAS VOLUME UNIT

A FASILITAS POKOK

1 Lahan 0,6.00 Ha

2 Kolam Tambat Labuh 1.00 Ha

3 Kedalaman Kolam - 4.00 m

4 Revetmen/Talut 200.00 m

B FASILITAS FUNGSIONAL

1 Tangki Solar + Instalasi/SPDN 3.00 KL

Gambar 7 dan 8. PPI Keude Meukek D. PPI Sawang Ba’u

Seperti halnya PPI Keude Meukek, PPI Sawang Ba’u yang terdapat di Kecamatan Sawang ini juga merupakan PPI yang awalnya dibangun melalui Swadaya masyarakat, terutama para pemilik kapal ikan dengan cara menyisihkan setiap hasil tangkapannya. Upaya ini sangat baik dan selanjutnya mendapat respon dari Pemerintah Daerah dengan cara membantu dana untuk pengerukan kolam pelabuhan pada tahun 2002 .

Adapun fasilitas yang dimiliki masih tergolong sederhana yaitu hanya memiliki kolam tambat labuh seluas ± 0,5 Ha dan lahan darat yang masih kosong. Namun demikian aktifitas bongkar muat kapal ikan di PPI ini cukup padat, karena jumlah kapal ikan di daerah ini cukup banyak dan sebagian besar berukuran hingga 30 Gross Tons. Akibat bencana alam gempa bumi dan tsunami juga telah memporak- porandakan PPI dengan Fasilitas yang mengalami kerusakan antara lain : tanggul

(10)

Tahun 2007 dan 2008 telah dilaksanakan pembangunan fisiknya. Pada tahun 2011 melalui sumber dana Otsus telah dibangun break water sepanjang 48 meter.

Adapun fasilitas dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel- 28. Fasilitas di PPI Sawang Ba’u

NO FASILITAS VOLUME UNIT

A FASILITAS POKOK

1 Lahan - Ha

2 Kolam Tambat Labuh 0,5.00 Ha

3 Kedalaman Kolam - 4.00 m

4 Break Water 150.00 m

B FASILITAS FUNGSIONAL

1 Banguan TPI 1.00 Unit

2 Pabrik Es 1.00 Unit

3 Gudang Ikan 1.00 Unit

C FASILITAS PENUNJANG

1 Koperasi Perikanan 1.00 Unit

Gambar 9 dan 10. PPI Sawang Ba’u

E. PPI Bakongan

Pangkalan Pendaran Ikan (PPI) Keude Bakongan terletak di Desa Keude Bakongan Kecamatan Bakongan. Perencanaan Pembangunan PPI Keude Bakongan dilaksanakan pada tahun 2006 melalui kegiatan DED yang bersumber dari Dana APBD Aceh Selatan. Pelaksanaan pembangunan fisik PPI Keude Bakongan dilaksanakan pada tahun 2009, 2010 dan 2011 melalui sumber dana Otsus. Adapun Sarana dan Prasarana PPI Keude Bakongan yang telah dibangun adalah Jetty/Alur Pelayaran, Revetmen dan Pengerukan Kolam Tambat Labuh.

Namun sampai saat ini PPI Keude Bakongan belum berfungsi dengan maksimal karena pada saat tertentu terjadi pendangkalan pada alur masuk kapal sehingga menyulitkan armada perikanan untuk berlabuh di PPI tersebut

(11)

Gambar 11 dan 12. PPI Keude Bakongan

2.2. Prasarana Budidaya Perikanan

Dalam upaya menunjang pengembangan usaha budidaya perikanan sampai dengan tahun 2011 terdapat 2 prasarana/sarana pendukung yaitu :

1 (satu) Unit Balai Benih Ikan (BBI) Lokal Aluepaku di Kecamatan Sawang dan 1 (satu) Unit Pengembangan Budidaya Air Payau (UPBAP) Padang Bakau di Kecamatan Labuhanhaji.

 Balai Benih Ikan (BBI) Lokal Aluepaku Fasilitas yang dimiliki adalah :

- Luas Lahan : 2 Ha

- Kantor : 1 Unit

- Kolam Induk : 8 petak

- Kolam Pemijahan : 13 Petak - Kolam Pendederan : 13 Petak - Kolam Pakan Alami : 4 Petak - Kolam Calon Induk : 5 Petak - Gedung Laboratorium : 1 Unit

- Gudang : 1 Unit

- Peralatan Perkolaman : 18 Paket - Peralatan Pembenihan : 26 Paket - Mobiler Kantor : 12 Paket

- Rumah Jaga : 1 Unit

Produksi benih ikan yang dihasilkan BBI Alue Paku masih belum mampu memenuhi kebutuhan benih di Aceh Selatan. Disamping itu jenis benih yang dihasilkan masih terbatas yaitu 4 (empat) jenis, yakni Ikan Mas, Nila (Nila Merah dan Nila Gif), Gurame dan Bawal.

(12)

 UPBAP Padang Bakau.

Fasilitas yang dimiliki adalah :

- Luas Lahan Keseluruhan : 2,5 Ha - Luas Tambak Pembesaran : 4 Petak

- Bangunan Rumah Jaga : 1 Unit

3. Prasarana Penunjang Lainnya

Di Kabupaten Aceh Selatan tahun 2011 terdapat 8 Unit Pabrik Es yang tersebar di 5 Kecamatan dengan produksi es batangan (25 Kg/ Batang) sebanyak 48 ton per hari, bila dibandingkan dengan kebutuhan yang ada saat ini sebesar 159 ton, maka diperlukan pembangunan Pabrik Es sebanyak 4 Unit pabrik es lagi yang berkapasitas 30 ton/hari.

4. Pengelolaan Prasarana Perikanan

Selain memiliki fungsi utama sebagai fasilitasi kegiatan perikanan, prasarana perikanan juga berfungsi sebagai tempat pembinaan masyarakat. diharapkan juga dapat menjadi pusat perekonomian (bisnis) para nelayan. Balai Benih Ikan (BBI) Alue Paku, disamping berfungsi sebagai tempat pembenihan dan introduksi jenis ikan baru, juga sebagai tempat pelatihan dan magang petani ikan, sebagai tempat praktek (PSG dan ujian kompetentisi) siswa – siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kelautan, juga mempunyai fungsi sebagai pembinaan Usaha Pembenihan Rakyat (UPR).

Upaya memfungsikan semua fasilitas yang telah tersedia terutama UPT Balai Benih Ikan (BBI) Sawang, beberapa Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) yang ada dan UPT Budidaya Air Payau Padang Bakau (UPBAP) Labuhanhaji, tentu memerlukan petugas pengelola yang mampu melaksanakan tugas dan kegiatan yang tersusun dalam suatu struktur organisasi dan tata kerja yang mencakup pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab dalam bentuk manajemen yang mantap. Pada tahun 2011 UPTD BBI Alue Paku telah dilakukan penataan struktur organisasi dengan menempatkan 2 (dua) orang pejabat yaitu pejabat esselon IV/a sebagai Kepala UPTD dan pejabat esselon IV/b sebagai Kasubag Tata Usaha.

Untuk meningkatkan fungsi BBI dalam memproduksi benih ikan, maka selain perlunya penambahan stok induk unggul juga perlunya perbaikan kolam – kolam pemijahan dan pembesaran. Demikian juga halnya dengan UPBAP perlu ditingkatkanfasilitasnya antara lain kantor UPBAP, Gudang, Jaringan Listrik dan Lain- lain, sehingga UPBAP dapat berfungsi sebagai tambak percontohan.

(13)

Gambar 13 dan14. BBI Alue Paku Sawang dan UPBAT Padang Bakau Kecamatan Labuhanhaji

Gambar

Tabel - 21.  Jumlah  Produksi  Perikanan  Budidaya    per  Kecamatan  Tahun  2011  di   Aceh Selatan
Tabel - 26. Fasilitas di PPI Labuhanhaji
Tabel - 27. Fasilitas di PPI Keude Meukek

Referensi

Dokumen terkait

Gambaran CT scan sangat tergantung stadium penyakit .akan terlihat gambaran mulai dari penebalan dinding yang setempat karena edema ,pada stadium lebih lanjut akan

Dalam suatu proyek yang dirancanakan untuk selesai dalam jangka waktu yang sesuai dengan target , dapat dilakukan percepatan durasi kegiatan yang akan memberikan

• Dalam mekanika Quantum tidak mungkin menentukan posisi dan momentum (kecepatan) dari suatu partikel secara simultan (pada saat yang bersamaan ) dengan ketelitian tak

Judul skripsi : “Peranan Metode Bermain Sambil Belajar dalam Meningkatkan Hasil Belajar Matematika pada Anak Tunagrahita Sedang (Penelitian Tindakan Bersama Keluarga Anak

Jumlah pegawai Kantor Pelayanan Pajak Pratama Serang berjumlah 84 orang.. Adapun jumlah tiap-tiap bagian antara lain

Contoh: Hakim apabila mengadapi suatu kasus, dimana kasus tersebut belum diatur dalam peraturan perundang-undangan, tetapi Hakim mengetahui bahwa untuk kasus tersebut telah

Bahkan dalam perkembangannya, seni taridipengaruhi oleh perkembangan masyarakat dan budayanya.Fungsi dan Peranan Seni TariSebagai suatu kegiatan, seni taeri memiliki beberapa

mengambil judul “Faktor -faktor yang Mempengaruhi Pelaporan Keuangan Melalui Internet Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia”... 1.2