• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI OLEH: AKMAL RIZQULLAH SIREGAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "SKRIPSI OLEH: AKMAL RIZQULLAH SIREGAR"

Copied!
92
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

PENGARUH PROFITABILITAS, RISIKO BISNIS, PERTUMBUHAN ASET DAN KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP STRUKTUR

MODAL PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

TAHUN 2008-2017

OLEH:

AKMAL RIZQULLAH SIREGAR

140503093

PROGRAM STUDI STRATA 1 DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2018

(2)
(3)
(4)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS MEDAN

Telah diuji pada :

Tanggal 14 November 2018

TIM PENGUJI SKRIPSI

KetuaPenguji : Dr. Iskandar Muda, SE, M.Si, Ak.

Penguji :Drs. Hasan Sakti Siregar, M.Si, Ak.

Pembanding : Dra. Narumondang Bulan Siregar, MM, Ak.

(5)
(6)

ABSTRAK

PENGARUH PROFITABILITAS, RISIKO BISNIS,

PERTUMBUHAN ASET DAN KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP

STRUKTUR MODAL PADA PERUSHAAN PERBANKAN

YANGTERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2008-2017 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh profitabilitas, risiko bisnis, pertumbuhan aset dan kebijakan dividen terhadap struktur modal pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2008- 2017, baik secara parsial maupun simultan. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah profitabilitas, risiko bisnis, pertumbuhan aset dan kebijakan dividen, sedangan variabel dependennya adalah struktur modal. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2008-2017 sebanyak 19 perusahaan. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah metode purposive sampling dan diperoleh 19 perusahaan yang menjadi objek penelitian dengan 190 jumlah pengamatan.

Penelitian ini menggunakan analisis jalur, analisis statistik dan koefisien jalur telah diuji dengan uji normalitas, uji multikolinieritas dan uji linieritas.

Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan profitabilitas, risiko bisnis, pertumbuhan aset dan kebijakan dividen memiliki pengaruh signifikan terhadap struktur modal, sedangkan secara parsial profitabilitas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap struktur modal, risiko bisnis berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap struktur modal, pertumbuhan aset berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap struktur modal dan kebijakan dividen berpengaruh positif dan signifikan terhadap struktur modal.

Kata Kunci : Profitabilitas, Risiko Bisnis, Pertumbuhan Aset,Kebijakan Dividen, Struktur Modal

(7)

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF PROFITABILITY, BUSINESS RISK, GROWTH OF ASSETS AND DIVIDEN POLICY OF THE CAPITAL STRUCTUR ON BANKING COMPANIES LISTED IN INDONESIAN STOCK EXCHANGE

This study aims to determine the influence of profitability, business risk, growth of assets and dividend policy of the capital structure both partially simultaneously on a banking companies listed on the Indonesian Stock Exchange in 2008-2017. Variables used in this study is profitability, business risk,growth of assets and dividend policy as independent variabel, whereas, the capital structure as dependent variable.

The population used in this study is the banking companies listed on the Indonesia Stock Exchange (BEI) during the period 2008 to 2017 as many as 19 companies. Sampling method used is purposive sampling method and there are 19 sample companies that will be research objects with 190 the number of observations. Path analysis technique used to analyse the data path coefficient were tested first in normality test, multicolinierity test and linierity test.

The results of this study indicated that simultaneously profitability, business risk, growth of assets and dividend policies have a significant influence on the capital structure. In partially, profitability has a negative and significant influence on capital structure, business risk has a positive and not significant influence on capital structure, growth of assets has a positive and insignifikan influence on the capital structure and dividend policy has a positive and significant influence on the capitalstructure.

Keywords: profitability,business risk, asset growth, dividend policy, capital structure.

(8)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, yang telah memberi rahmat, berkat, kesehatan, dan kemudahan sehingga penulis dapat menyelesaian skripsi yang berjudul “PengaruhProfitabilitas, RisikoBisnis,PertumbuhanAset Dan KebijakanDividenTerhadapStruktur ModalPada PerusahaanPerbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia(BEI) Tahun 2008-2017” guna memperoleh Sarjana Ekonomi Akuntansi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. Penulis telah banyak menerima bimbingan, saran, motivasi, dan doa dari berbagai pihak selama penulisan skripsi ini. pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan bimbingan, yaitu kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ramli, SE,MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

2. Bapak Dr. Syafruddin Ginting Sugihen, MAFIS., Ak, CPA., selaku Ketua Departemen/Program Studi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara dan Bapak Alm. Drs. Syahrul Rambe, MM, Ak., selaku sekretaris Departemen Program Studi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

3. Bapak Dr. Iskandar Muda, SE., M.Si, Ak selaku Dosen Pembimbing penulis, Bapak Drs. Hasan Sakti Siregar, M.Si, Ak selaku dosen penguji, IbuDra.

Narumondang Bulan Siregar, MM, Ak selaku dosen pembanding penulis.

terima kasih sedalam dalamnya untuk kesediaan membimbing penulis dengan

(9)

perhatian dan arahan yang secara ikhlas diberikan selama proses penyusunan dan penyelesaian skripsi ini.

4. Kedua orangtua penulis Mohammad Arifin Siregar dan Rosdiana Harahap dan adik penulis Rihadatul Aisy Arifah Siregar.Terima kasih atas segala curahan kasih sayang melalui perhatian, doa, dukungan dan pengorbanan yang selam ini telah diberikan, motivasi utama penulis untuk berprestasi dan berusaha menjadi yang terbaik.

5. Kepada teman-teman yang selalu memberikan semangat kepada penulis, Faturrahman Muafi, Mohammad Syarif Hafizh Simatupang, Muhammad Aldan, Rafi Rujiman, Rizki Ednawan, Hadyan Yuhridza, Henri William Dhani Sitepu Pande Besi, Enjico Pribadi Putra, Irfan Ridwan Nasution, Sakti Tunggal Imbalo Siregar, Hakim Tarigan, Adli Reynaldo Ginting, May Sarah, Natama Roha Lubis, Rebecca Pardede, Ahmad Miryaza A. Lubis, Pandhudewanata, Hasfan Fachri, dan semua teman-teman seperjuangan S-1 Akuntansi FEB USU angkatan 2014, semoga kita senantiasa diberikan kebaikan serta kesuksesan setiap langkah oleh Allah SWT.

6. Kepada teman-teman Menteng Crew Alvi, Bima, Fahmi, Mandan, Ihsan, Arie, Niki, Hafiz, Eka, Dandi, Alif, Kiki, Aji, Ihram, Fathan, dan Dimas semoga kita diberikan kesuksesan dan kebaikan.

Segala bentuk dan usaha perjuangan telah semaksimal mungkin dilakukan oleh penulis. Meskipun demikian, skripsi ini masih jauh dari kata sempurna dan masih perlu banyak perbaikan atas segala kekuarangannya

(10)

yang semata-mata merupakan keterbatasan penulis sebagai manusia biasa.

Akhir kata, semoga skripsi ini bermanfaat bagi pemabacanya amin.

(11)

DAFTAR ISI

HALAMAN

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

ABSTRACT ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN... ... xi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 9

1.3 Tujuan Penelitian ... 9

1.4 Manfaat Penelitian ... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori ... 10

2.1.1 Struktur Modal ... 10

2.1.2 Teori Struktur Modal ... 12

2.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal ... 16

2.2.1 Profitabilitas ... 16

2.2.2 Risiko Bisnis ... 17

2.2.3 Pertumbuhan Aset ... 18

2.2.4 Kebijakan Dividen ... 19

2.3 Penelitian Terdahulu ... 21

2.4 Kerangka Teoritis ... 24

2.5 Hipotesis ... 25

2.5.1 Pengaruh Profitabilitas terhadap Strukttur Modal ... 26

2.5.2 Pengaruh Risiko Bisnis terhadap Struktur Modal .. 27

2.5.3 Pengaruh Pertumbuhan Aset terhadap Struktur Modal ... 27

2.5.4 Pengaruh Kebijakan Dividen terhadap Struktur Modal ... 28

(12)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian ... 30

3.2 Tempat dan Waktu penelitian ... 30

3.3 Batasan Operasional ... 30

3.4 Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian . 31 3.2.1 Variabel Dependen... 31

3.2.2 Variabel Independen ... 32

3.5. Populasi dan Sampel ... 34

3.6. Jenis dan Sumber Data ... 36

3.7. Metode Pengumpulan Data ... 36

3.8. Teknik Analisis Data ... 36

3.8.1 Uji Statistik Deskriptif ... 37

3.8.2 Analisis Jalur ... 37

3.8.3 Uji Hipotesis ... 40

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Penelitian ... 41

4.2 Hasil Penelitian ... 41

4.2.1 Uji Statistik Deskriptif ... 41

4.2.2 Analisis Jalur ... 43

4.2.3 Uji Hipotesis ... 48

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian ... 53

4.3.1 Pengaruh Profitabilitas Terhadap Struktur Modal . 54 4.3.2 Pengaruh Risiko Bisnis Terhadap Struktur Modal ... 56

4.3.3 Pengaruh Pertumbuhan Aset Terhadap Sturktur Modal ... 57

4.3.4 Pengaruh Kebijakan Dividen Terhadap Struktur Modal ... 58

4.3.5 Pengaruh Profitabilitas, Risiko Bisnis, Pertumbuhan Aset dan Kebijakan Dividen ... 60

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 61

5.2 Keterbatasan Penelitian ... 61

5.3 Saran ... 62

DAFTAR PUSTAKA ... 63

LAMPIRAN ... 66

(13)

DAFTAR TABEL

NO. TABEL JUDUL HALAMAN

1.1 Perkembangan Nilai Struktur Modal ... 4

2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 24

. 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian . ... 34

3.2 Defenisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel ... 35

4.1 Statistik Deskriptif ... 42

4.2 Uji Normalitas ... 43

4.3 Uji Multikolinearitas ... 44

4.4 Uji Linieritas Profitabilitas ... 46

4.5 Uji Linieritas Risiko Bisnis ... 46

4.6 Uji Linieritas Pertumbuhan Aset ... 47

4.7 Uji Linieritas Kebijakan Dividen . ... 47

4.8 Uji Signifikansi Simultan (Uji-F) ... 48

4.9 Uji Signifikan Parsial (Uji-t) ... 49

(14)

DAFTAR GAMBAR

NO. GAMBAR JUDUL HALAMAN 2.1 Kerangka Konseptual ... 24 . 4.1 Diagram Jalur Menu T-Values ... 51 4.2 Diagram Jalur Menu Stardized Solution ... 52

(15)

DAFTAR LAMPIRAN

NO. LAMPIRAN JUDUL HALAMAN

1. Daftar Populasi Penelitian ... 67

2. Daftar Sampel Penelitian ... 68

3. Daftar Profitabilitas... 69

4. Daftar Risiko Bisnis ... 70

5. Daftar Pertumbuhan Aset... 71

6. Daftar Kebijakan Dividen ... 72

7. Daftar Struktur Modal ... 73

8. Daftar Hasil Pengelolaan Data ... 74

(16)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Semua persusahaan membutuhkan modal pendanaan yang baik untuk perusahaannya. Dalam pengembangan bisnisnya, masalah pendanaan perusahaan tidak akan lepas dari seberapa besar kemampuan perusahaan dalam memenuhi kebutuhan dana yang akan digunakan untuk beroperasi dan mengembangkan usahanya. Bagi perusahaan, sumber pendanaan yang hanya berupa modal sendiri seringkali dirasa kurang. Sifat hutang yang tidak permanen dan lebih murah untuk diadakan, seringkali menjadi peran penting dalam struktur modal perusahaan.

Masalah pendanaan merupakan bagian yang sangat penting bagi kreditur, pemegang saham, serta manajemen perusahaan. Pemenuhan modal usaha dapat dilakukan dengan pendanaan internal maupun eksternal. Pendanaan eksternal berasal dari pemegang surat utang, kreditur, dan pemilik perusahaan. sedangkan pendanaan internal dari laba ditahan dan depresiasi.

Perusahaan memerlukan peran manajer keuangan untuk melihat pemenuhan modal perusahaan yang dilakukan untuk aktivitas perusahaan.

Keputusan yang dilakukan manajer dalam pendanaan harus mampu meminimalkan biaya modal yang ditanggung oleh perusahaan. Keputusan pendanaan perusahaan yang baik dilihat dari struktur modal, yaitu keputusan keuangan yang berkaitan dengan komposisi hutang jangka panjang maupun jangka pendek, saham preferen dan saham biasa yang akan digunakan oleh perusahaan.

(17)

Manajer keuangan harus mengambil keputusan yang baik dan tepat dalam menggunakan dana yang diperoleh agar dana tersebut bisa dimanfaatkan secara maksimal, karena keputusan dana dianggap penting karena berhubungan dengan kelangsungan hidup perusahaan. Jika keputusan yang diambil manajer tepat maka kelangsungan hidup perusahaan akan semakin membaik. Keputusan pemenuhan kebutuhan dan pemenuhan sumber dana yang akan digunakan penentuan perimbangan pembelanjaan yang baik. Dalam memenuhi keputusan kebutuhan dana tercakup beberapa perimbangan pembelanjaan yang baik, atau penentuan struktur modal yang optimal. Struktur modal yang optimal adalah struktur modal yang mengoptimalkan keseimbangan antara resiko dan tingkat pengembalian sehingga memaksimalkan harga saham perusahaan.

Keputusan struktur modal yang diambil oleh manajer tersebut tidak sajaberpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan, tetapi juga akan berpengaruh terhadap risiko keuangan yang dihadapi perusahaan (Prabansari dan Kusuma, 2005:1). Selanjutnya keputusan struktur modal perusahaan akan mempengaruhi nilai perusahaan. Dimana tujuan perusahaan menurut pandangan manajemen keuangan, pada dasarnya adalah mengoptimalkan nilai perusahaan. Berdasarkan penjelasan tersebut menunjukkan bahwa kebijakan struktur modal merupakan keputusan yang sangat penting bagi kelangsungan hidup perusahaan.

Masalah struktur modal merupakan masalah sangat penting bagi setiap perusahaan karena baik buruknya struktur modal akan mempunyai efek yang langsung terhadap posisi keuangan di perusahaan. Suatu perusahaan memiliki perusahaan tidak baik akan memiliki hutang yang besar. “Struktur modal

(18)

merupakan perimbangan antara penggunaan modal pinjaman yang terdiri dari : utang jangka pendek yang bersifat permanen, utang jangka panjang dengan modal sendiri yang terdiri dari : saham preferen dan saham biasa”. (Sjahrial, 2007: 213).

Struktur modal yang kuat sangat penting bagi sebuah bank, karena denganstruktur modal yang kuat bank akan bisa menghadapi persaingan global dan krisisekonomi yang bisa terjadi sewaktu-waktu. Untuk bisa mencapainya, bank harusmemperhatikan berbagai hal penting diantaranya profitabilitas, likuiditas, risiko bisnis, dividen, kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional dan umur bank.

Bank bisa memiliki struktur modal yang optimal bila bisamenyeimbangakan antara risiko pemberian kredit yang disalurkan terhadapmanfaat yang diperoleh dari pemberian kredit tersebut. Bank akan bisameningkatkan profitabilitasnya dan bisa memenuhi kebutuhan operasionalnyadengan dana internalnya tersebut.

Struktur modal dapat diukur dengan rasio perbandingan antara total utang dengan modal sendiri diproxykan melalui Debt Equity Ratio (DER). Melalui rasio ini kita dapat melihat kemampuan perusahaan dalam mengembalikan utangnya dengan melihat modal yang dimiliki oleh perusahaan. Semakin besar nilai dari debt to equity ratio maka ini menunjukkan semakin besar risiko yang harus dihadapi perusahaan. Hal ini dikarenakan pemakaian hutang sebagai sumber pendanaan jauh lebih besar dari modal sendiri. Dalam perusahaan perbankan nilai Debt Equity Ratio (DER)cenderung memiliki nilai yang sangat besar, karena sebagian besar dana yang dikelolanya adalah dana pihak ketiga. Secara akuntansi

(19)

dianggap sebagai liabilities (hutang). Hal ini menunjukkan semakin besar risiko yang harus dihadapi perusahaan perbankan. Ini di tunjukkan pada tabel 1.1,

Tabel 1.1

Perkembangan Nilai Struktur Modalpada Bank Negara Indonesia, Bank Central Asia, dan Bank Mega Periode 2015-2017

Bank Indikator 2015 2016 2017

Bank Negara Indonesia

Struktur Modal

(%) (DER) 5,551 5,751 6,038

Bank Central

Asia

Struktur Modal

(%) (DER) 5,704 5,075 4,793

Bank Mega

Struktur Modal

(%) (DER) 4,923 4,750 5,299

Sumber: www.idx.co.id

Berdasarkan data pada tabel 1.1 dapat dilihat bahwa Struktur Modal Perbankan dalam perkembangannya, selama perode tahun 2015-2017 nilai DER lebih dari 1.00. Pada Bank Negara Indonesia periode periode 2015-2017, struktur modal selalu mengalami peningkatan dan di atas 1.00. Pada Bank Mega periode 2015- 2016, struktur modal mengalami penurunan 0,2 persen tetapi masih di atas 1.00.

Pada periode 2016-2017 struktur modal Bank Mega mengalami kenaikan dan di atas 1.00. Fenomena ini menunjukkan bahwa perusahaan perbankan memiliki hutang yang lebih besar dari pada ekuitas yang dimilikinya sehingga memiliki risiko yang lebih besar.

Brigham dan Houston (2006:48) Struktur modal optimal sebuah perusahaan adalah kombinasi antara utang dan ekuitas yang akan memaksimalkan harga saham. Setiap perusahaan harus bijak dan berhati-hati dalam menentukan tingkat hutang yang akan digunakan, karena dari struktur modal tersebut para pemegang saham akan mengetahui keseimbangan antara risiko dan keuntungan.

Semakin baik struktur modal yang dimiliki perusahaan maka investor akan

(20)

struktur modal yang dimiliki maka investor akan mempertimbangkan pengambilan keputusan dalam penanaman investasinya.

Banyak faktor yang mempengaruhi manajemen dalam menentukan struktur modal perusahaan. Faktor tersebut diantaranya profitabilitas, kebijakan deviden, ukuran perusahaan, stabilitas penjualan, struktur aktiva, operating leverage, tingkat perumbuhan, pengendalian, dan sikap manajemen.Beberapa hasil penelitian terkait dengan faktor penentu struktur modal menunjukkan hasil yang berbeda-beda.

Profitabilitas merupakan faktor yang seharusnya mendapat perhatian penting karena untuk dapat melangsungkan hidupnya, suatu perusahaan harus berada dalam keadaan yang menguntungkan. Tanpa adanya keuntungan,maka akan sangat sulit bagi peusahaan untuk menarik modal dari luar.Para kreditur, pemilik perusahaan dan terutama sekali pihak manajemen perusahaan akan berusaha meningkatkan keuntungan ini, karena disadari betul betapa pentingnya arti keuntungan bagi masa depan perusahaan (Syamsuddin, 2004 :59).

Profitabilitas merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi struktur modal dengan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dari berbagai aktivitas perusahaan melalui sejumlah kebijakan dan keputusan yang dilakukan oleh perusahaan melalui sejumlah kebijakan dan keputusan.

Profitabilitas (profitability) merupakan variabel yang dapat mempengaruhi struktur modal. Dalam penelitian ini profitabilitas diukur dengan rasio Return On Assets( ROA ), yaitu membandingkan laba bersih dengan total aktiva perusahaan. MenurutBrigham danWeston (2001) mengatakan bahwa

(21)

perusahaan dengan tingkat ROA yang tinggi, biasanya menggunakan hutang yang relatif sedikit. Hal ini dikarenakan dengan ROA yang tinggi memungkinkan perusahaan untuk membiayai kebutuhan pendanaannya dengan dana yang dihasilkan secara internal (laba ditahan). Hubungan antara profitabilitas dengan struktur modal diprediksikan bernilai positif bagi perusahaan, karena perusahaan dengan tingkat profitabilitas cenderung rendah menggunakan pembiayaan dengan internal fund daripada dengan hutang.

Menurut Brigham dan Ehrhardt (2005), perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi akan bergantung pada dana dari luar perusahaan dikarenakan dana dari dalam perusahaan tidak mencukupi untuk mendukung tingkat pertumbuhan yang tinggi. Dengan demikian perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi akan lebih banyak menggunakan utang sebagai sumber pendanaannya daripada perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang rendah.

Perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi akan melakukan ekspansi dengan menggunakan dana eksternal berupa hutang. Terjadinya peningkatan aset yang diikuti peningkatan hasil operasi akan semakin menambah kepercayaan pihak luar terhadap perusahaan. Dengan meningkatnya keercayaan pihak luar (kreditur) terhadap perusahaan maka proporsi hutang akan semakin lebih besar daripada modal sendiri.

Kebijakan dividen juga berpengaruh terhadap struktur modal. Hal tersebut dikarenakan kebijakan dividen adalah jumlah laba yang dapat ditahan dalam perusahaan sebagai sumber pendanaan. Artinya bahwa pembayaran dividen akan mengurangi modal sendiri perusahaan dan untuk mempertahankan struktur

(22)

modal optimal perusahaan perlu menerbitkan sekuritas yang paling rendah risikonya, yaitu utang.

Hasil penelitian terdahulu telah menemukan beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal, yaitu menurut Saputra (2014) melakukan penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal padaperusahaan industri jasa. Variabel dependen yang digunakan adalah rasio struktur modal. Pertumbuhan aset, risiko bisnis, dan profitabilitas sebagai variabel independen. Hasil penelitian menyatakan bahwa pertumbuhan asset tidak berpengaruh signifikan pada struktur modal, risiko bisnis berpengaruh signifikan terhadap struktur modal, profitabilitas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap struktur modal.

Astuti (2014) melakukan penelitian tentang pengaruh pertumbuhan aset, profitabilitas dan pertumbuhan penjualan terhadap struktur modal. Variabel dependen yang digunakan adalah rasio struktur modal. Bahwa pertumbuhan aset, profitabilitas dan pertumbuhan penjualan sebagai variabel independen. Hasil penelitian menyatakan bahwa pertumbuhan aset, profitabilitas dan pertumbuhan penjualan tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal.

Simanjuntak (2015) melakukan penelitian tentang pengaruh profitabilitas, resiko bisnis, pertumbuhan aset dan kebijakan deviden terhadap struktur modal pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di bursa efek indonesia tahun 2011-2013. Variabel independen yang digunakan adalah profitablitas, resiko bisnis, pertumbuhan aset dan kebijkan deviden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel profitabilitasberpengaruh

(23)

negatifdansignifikan terhadap struktur modal, resiko bisnis berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap struktur modal, pertumbuhan aset berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap struktur modal, dan kebijakan dividen berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap struktur modal.

Sawitri dan Lestari (2015) melakukan penelitian tentang pengaruh risiko bisnis, ukuran perusahaan dan pertumbuhan penjualan terhadap struktur modal.

Variabel dependen yang digunakan adalah struktur modal. Pertumbuhan aset, risiko bisnis, dan profitabilitas sebagai variabel independen. Populasi penelitian adalah perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia. Sampel penelitian adalah sebanyak 12 perusahaan industri perbankan. Hasil penelitian menyatakan bahwa risiko bisnis berpengaruh positif tidak signifikan pada struktur modal,ukuran perusahaan berpengaruh positif tidak signifikan terhadap struktur modal, pertumbuhan penjualan berpengaruh positif dan signifikan terhadap struktur modal. Berdasarkan empat penelitian terdahulu diatas penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian yang dilakukan oleh Simanjuntak (2015) dengan objek penelitian yang berbeda yaitu perusahaan perbankan, tahun 2008-2017. Variabel independen penelitian ini menggunakan profitabilitas, risiko bisnis, pertumbuhan aset dan kebijakan dividen dan struktur modal sebagai variabel dependen yang sama dengan penelitian Nenci. Penelitian ini juga tidak melakukan modifikasi pada indikator variabel independen yaitu risiko bisnis dalam penelitian ini menggunakan (DOL (Degree Of Operating Leverage).

(24)

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul“Pengaruh Profitabilitas, RisikoBisnis, Pertumbuhan Aset Dan Kebijakan Dividen Terhadap Struktur ModalPada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia(BEI) Tahun 2008-2017”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan masalah, yaitu: apakah profitabilitas, risiko bisnis, pertumbuhan aset dan kebijakan dividen berpengaruh secara parsial dan simultan terhadap struktur modal perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dengan adanya penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh profitabilitas, risiko bisnis, pertumbuhan aset dan kebijakan dividen secara simultan dan parsialterhadap struktur modal perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat, antara lain :

1. Bagi peneliti adalah untuk menambah pengetahuan dan wawasan peneliti mengenai profitabilitas, pertumbuhan aset, risiko bisnis, kebijakan dividen dan struktur modal pada perusahaan perbankan.

2.Bagi pihak lain, khususnya praktisi bisnis dapat dijadikan sebagai referensi atau masukan dalam pengambil keputusan pendanaan (modal) perusahaan.

(25)

3. Bagi kalangan akademik, penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan.referensi dan kajian karya ilmiah bagi mahasiswa dalam melakukan penelitian sejenis di masa yang akan datang.

(26)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori

2.1.1 Struktur Modal

Struktur modal adalah penentuan struktur kebijakan keuangan akan berkaitan dengan struktur modal. Struktur modal dalam perusahaan berkaitan dengan investasi sehingga dalam hal ini akan menyangkut pada sumber dana yang digunakan untuk proyek investasi tersebut. Sedangkan menurut Husnan (2000:275), struktur modal adalah perbandingan antara sumber jangka panjang yang bersifat pinjaman dan modal sendiri. Modal menurut Munawir (2001:19) adalah hak atau bagian yang dimilki oleh pemilik perusahaan yang ditujukan dalam pos modal (modal saham), surplus dan laba ditahan atau kelebihan aktiva yang dimiliki oleh perusahaan terhadap seluruh hutang-hutangnya. Struktur modal adalah bauran dari hutang, saham preferen, dan saham biasa (Brigham dan Houtson, 2001:5). Struktur modal juga dapa didefinisikan sebagai perimbangan atau perbadingan antara hutang jangka panjang dengan modal sendiri (Riyanto, 2001:296).

Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa perbandingan antara utang jangka panjang dengan modal sendiri yang pada akhirnya akan berimbas pada sumber dan yang akan digunakan untuk membiayai proyek investasi tersebut.

(27)

2.1.2Teori Sturktur Modal

Menurut Brigham danWeston (1990), setiap perusahaan menganalisis sejumlah faktor, dan kemudian menetapkan struktur modal yang ditargetkan. Target ini selalu berubah sesuai dengan perubahan kondisi, tetapi pada setiap saat dibenak manajemen perusahaan terdapat bayangan dari struktur modal yang ditargetkan tersebut. Jika tingkat utang yang sesungguhnya berada dibawah target, mungkin perulu dilakukan ekspansi dengan melakukan pinjam, sementara jika rasio utang melampaui target, barangkali saham perlu dijual.

Risiko yang makin tinggi akibat membesarnya utang cenderung menurunkan risiko harga saham, tetapi meningkatkan tingkat pengembailan yang diharapkan dan menaikkan harga saham tersebut. Struktur modal yang optimal adalah struktur modal yang mengoptimalkan keseimbangan antara risiko dan pengembalian sehingga memaksumkan harga saham.

Teori struktur modal ini penting karena (1) setiap ada perubahan struktur modal akan mempengaruhi biaya modal secara keseluruhan, hal ini disebabkan masing-masing jenis modal mempunyai biaya modal sendiri- senidiri, (2) besarnya biaya modal secara keseluruhan ini, nantiya akan digunakan sebagai cut of rate pada pengambilan keputusan investasi. Oleh karena itu, struktur modal akan mempengaruhi keputusan investasi dan pada akhirnya akan berpengaruh pada risiko pengembalian saham atau yang lebih dikenal dengan resiko sistematis (Sartono, 1998:99).

(28)

2.1.2.1 Pecking Order Theory

Teori ini pertama kali dikenal oleh Donaldson pada tahun 1961, sedangkan penamaan pecking order theory dilakukan oleh Myers pada tahun 1984.Menurut Myers dan Majluf (1984), pecking order theory menyatakan bahwa ”Perusahaan dengan tingkat profitabilitas yang tinggi justru tingkat hutangnya rendah, dikarenakan perusahaan yang profitabilitasnya tinggi memiliki sumber dana internal yang berlimpah.”

Dalam pecking order theory ini tidak terdapat struktur modal yang optimal. Secara spesifik perusahaan mempunyai urut-urutan preferensi (hierarki) dalam penggunaan dana. Menurut pecking order theory dikutip oleh Smart, Megginson, dan Gitman (2004), terdapat skenario urutan (hierarki) dalam memilih sumber pendanaan, yaitu :

1. Perusahaan lebih memilih untuk menggunakan sumber dana dari dalam atau pendanaan internal daripada pendanaan eksternal.

Dana internal tersebut diperoleh dari laba ditahan yang dihasilkan dari kegiatan operasional perusahaan.

2. Jika pendanaan eksternal diperlukan, maka perusahaan akan memilih pertama kali mulai dari sekuritas yang paling aman, yaitu hutang yang paling rendah risikonya, turun ke hutang yang lebih berisiko, sekuritas hybrid seperti obligasi konversi, saham preferen, dan yang terakhir saham biasa.

3. Terdapat kebijakan deviden yang konstan, yaitu perusahaan akan menetapkan jumlah pembayaran deviden yang konstan, tidak terpengaruh seberapa besarnya perusahaan tersebut untung atau rugi.

4. Untuk mengantisipasi kekurangan persediaan kas karena adanya kebijakan dividen yang konstan dan fluktuasi dari tingkat

(29)

keuntungan, serta kesempatan investasi, maka perusahaan akan mengambil portofolio investasi yang lancar tersedia.

2.1.2.2Teori Modigliani dan Merton Miller

Pada tahun 1958 Franco Modigliani dan Merton Miller menerbitkan tulisannya pada journal of finance, yang membahas struktur modal. Teori struktur modal yang dikemukakan oleh Franco Modigliani dan Merton Miller ini kemudian dikenal dengan nama “MM-Theory”. Teori ini mempunyai asumsi sebagai berikut :

a. Perusahaan dengan kelas yang sama mempunyai resiko bisnis yang dapat diukur dengan standar deviasi dari laba sebelum bunga dan pajak (SEBIT).

b. Investor mempunyai harapan yang sama atau homogeny terhadap laba dan resiko perusahaan serta memiliki ekspektasi yang sama terhadap EBIT di masa mendatang.

c. Surat hutang seperti obligasi dan penyertaan dalam bentuk saham diperdagangkan pada pasar yang sempurna (perfectcapital market) dengankriteria sebagai berikut :

1. Tidak adanya pajak pribadi dan pajak perusahaan.

2. Adanya informasi yang merata dan dapat diakses dengan tanpa biaya.

3. Tidak adanya biaya transaksi.

4. Adanya tingkat bunga pinjaman dan meminjamkan dalam jumlah yang sama besarnya, yaitu tingkat bunga bebas resiko (risk free rate).

5. Semua hutang perusahaan tidak mengandung resiko (riskfree rate), sehingga berapapun jumlah hutang perusahaan tingkat bunga dari hutang tersebut sama.

(30)

Tahun 1958 Franco Modigliani dan Merton Miller menyatakan pemikirannya bahwa dengan asumsi kondisi pasar sempurna (tidak ada.pajak), struktur modal dari suatu perusahaan tidak mempengaruhi nilai perusahaan tersebut. Karena beberapa asumsi tersebut tidak realistik, maka pendapat Franco Modigliani dan Merton Miller hanya dipandang sebagai permulaan munculnya teori truktur modal.

2.1.2.3 Teori Trade-Off

Argumen-argumen terdahulu mengarah pada perkembangan yang disebut dengan teori trade-off dari leverage, perusahaan menyeimbangkan manfaat dari pendanaan dengan utang (perlakuan pajak perseroan yang menguntungkan) dengan suku bunga dan biaya kebangkrutan yang lebih tinggi (Brigham dan Houston, 2001:33-34).

Asumsi dasar yang digunakan dalam teori trade-off adalah adanyainformasi asimetris yang menjelaskan keputusan struktur modal yang diambil oleh suatu perusahaan, yaitu adanya informasi yang dimiliki oleh pihak manajemen suatu perusahaan dimana perusahaan dapat menyampaikan informasi kepada publik.

Model ini secara implisit menyatakan bahwa perusahaan yang tidak menggunakan pinjaman sama sekali dan perusahaan yang menggunakan pembiayaan investasinya dengan pinjaman seluruhnya merupakan keputusan pendanaan yang tidak baik. Keputusan terbaik adalah keputusan yang moderat dengan mempertimbangkan kedua instrumen pembiayaan.

(31)

2.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal

Menurut Brigham dan Houston (2001 : 39) ada beberapa faktor yang mempengaruhi keputusan struktur modal, antara lain : stabilitas penjualan, struktur aktiva, leverage operasi, tingkat pertumbuhan, profitabilitas, pajak, pengendalian, sifat manajemen, sikap pemberi pinjaman dan lembaga penilai peringkat, kondisi pasar, kondisi internal perusahaan dan fleksibilitas keuangan.

2.2.1. Profitabilitas

Menurut Sudana (2011:22) rasio profitability bertujuan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan menggunakan sumber-sumber yang dimiliki perusahaan, seperti : aktiva, modal, ataupenjualan perusahaan. Rasio profitabilitas dalam penelitian ini adalah rasio return on assets.Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan dengan menggunakan seluruh aktiva yang dimiliki untuk menghasilkan laba setelah pajak. Semakin besar return on assets, berarti semakin efisien penggunaan aktiva perusahaan atau dengan kata lain dalam jumlah aktiva yang sama bisa dihasilkan laba yang lebih besar, dan sebaliknya. Menurut teori pecking order, perusahaan lebih memilih untuk dibiayai oleh sumber daya internal mereka (modal sendiri). Hal ini menandakan bahwa pada saat profitabilitas yang dihasilkan tinggi manajemen memutuskan untuk menurunkan penggunaan hutang.Sehingga apabila penggunaan utang menurun maka rasio utang pun akan ikut menurun yang akan mengakibatkan strkutur modal pun menurun karena rasio struktur modal dihitung menggunakan rasio utang.

(32)

Profitabilitas berhubungan dengan laba, di mana laba yang akan diraih dari kegiatan yang dilakukan merupakan cerminan kinerja sebuah perusahaan dalam menjalankan usahanya. Profitabilitas sebagai salah satu tujuan dalam mengukur besarnya laba sangat penting untuk mengetahui apakah perusahaan telah menjalankan usahanya secara efisien, karena efisien baru dapat diketahui dengan membandingkan laba yang diperoleh dengan aktiva atau modal yang mengahasilkan laba tersebut atau dengan profitabilitasnya. Pada umumnya perusahaan menganggap profitabilitas lebih penting daripada perolehan laba, karena laba yang besar bukan berarti bahwa perusahaan telah berjalan secara efisien (Munawir, 2002:87).

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Suryono (2015) menunjukkan bahwa profitabilitas berpengaruh negatif terhadap struktur modal. Hasil penelitian ini juga diperkuat dengan penelitian yang dilakukan oleh Aditya (2006), Ignacio Munyo (2006), Bauer (2004), Huang dan Song (2005), dan Shanmugasundaram (2008) yang juga menunjukkan hubungan negatif antara profitabilitas dengan struktur modal.

2.2.2 Risiko Bisnis

Risiko adalah suatu keadaan di mana kemungkinan timbulnya kerugian atau bahaya itu dapat diperkirakan sebelumnya dengan menggunakan data atau informasi yang cukup terpercaya atau relevan yang tersedia (Gitosudarmo 2002:16). Risiko juga dapat dikatakan sebagai besarnya penyimpangan antara tingkat pengembalian yang diharapkan (expected return) dengan tingkat pengembalian aktual (actual return)

(33)

(Abdul, 2005:42). Sedangkan risiko bisnis atau risiko usaha adalah ketidakpastian yang dihadapi perusahaan dalam menjalankan kegiatan bisnisnya. Risiko bisnis tersebut meurut hamada (dalam Moh’d, Perry dan Rimbey, 1998) merupakan risiko yang mencakup intrinsik business risk, dan operating leverage risk. Risiko bisnis juga dapat dikatakan sebagai premi yang dibutuhkan untuk memperhitungkan risiko dari tidak berhasilnya perusahaan untuk memperoleh hasil di dalam lingkungan di dunia bisnis yang ada.

Risiko bisnis yang dihadapi oleh bank

adalah risiko kredit, yaitu risiko yang timbul sebagai kegagalan counterparty memenuhi kewajiban (PBI, 2003). Berdasarkan PBI, rasio keuangan yang bisa digunakan untuk mengukur nilai suatu risiko kredit adalah Non Performing Loan (NPL). Nilai NPL yang tinggi akan berpengaruh terhadap nilai struktur modal bank, nasabah akan enggan menyimpan dananya di bank yang tidak sehat. Oleh karena itu dalam mencapai tujuan keuangannya, manajer harus mempersiapkan diri guna menjaga likuiditas dan profitabilitas perusahaan dengan kepastian yang tinggi di masa depan. Dalam perencanaan aktivitasnya juga harus memperhatikan ketidakpastian di masa depan, dan mungkin tidak tersedia seperti yang diharapkan, keadaan lingkungan dunia binis terjadi perubahan yang tidak menggembirakan dan sebagainya.

(34)

Berdasarkan pecking order theory, perusahaan cenderung memilih pendanaan berdasarkan urutan risiko. Jadi, perusahaan lebih memilih pendanaan dari sumber dana internal baru kemudian sumber dana eksternal.

Dalam menentukan pendanaan dari sumber eksternal, perusahaan umumnya lebih memilih cara hutang daripada pemenuhan modal sendiri (Husnan, 2000:324).

Di sisi lain, apabila perusahaan mengadakan evaluasi terhadap rencana-rencana proyek investasi, pada umumnya terdapat pola di mana harus proyek-proyek yang memberikan harapan hasil yang disertai dengan tingkat risiko yang tinggi. Sebaliknya proyek-proyek menawarkan hasil yang rendah memiliki tingkat risiko yang rendah pula.

2.2.3 Pertumbuhan Aset

Aset merupakan aktiva yang digunakan untuk aktivitas operasional perusahaan. Semakin besar aset diharapkan semakin besar hasil operasional yang dihasilkan oleh perusahaan. Pertumbuhan aset didefinisikan sebagai perubahan tahunan dari total aktiva. Peningkatan aset yang diikuti peningkatan hasil operasi akan semakin menambah kepercayaan pihak luar terhadap perusahaan. Dengan meningkatnya kepercayaan pihak luar (kreditur) terhadap perusahaan, maka proporsi penggunaan sumber dana hutang semakin lebih besar daripada modal sendiri. Hal ini didasarkan pada keyakinan kreditur atas dana yang ditanamkan kedalam perusahaan dijamin oleh besarnya asset yang dimiliki perusahaan (Martono dan Harjito, 2013:

133).

(35)

Perusahaan yang mempunyai kesempatan untuk tumbuh dan berkembang dalam melakukan investasi tentu selalu membutuhkan dana, disamping dana internal yang tersedia, diperlukan juga tambahan dana eksternal seperti hutang. Perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang cepat lebih banyak mengandalkan pada modal eksternal. Hal ini disebabkan karena perusahaan yang tumbuh akan menunjukkan kekuatan diri yang semakin besar pula, sehingga perusahaan akan memerlukan lebih banyak dana.

2.2.4 Kebijakan Deviden

Perusahaan mempunyai tujuan dalam memutuskan kebijakan dividen. Apabila perusahaan memutuskan untuk membagikan dividen, berarti bertujuan untuk memaksimalkan nilai pemegang saham dan arus kas yang dihasilkan merupakan milik dari pemegang saham (Brigham dan Ehrhardt, 2005:621).

Kebijakan Dividen menentukan penempatan laba, yaitu antara membayar kepada pemegang saham dan menginvestasikan kembali dalam perusahaan (Weston and Copeland, 1996 : 97).

Beberapa faktor dalam kebijakan Dividen (Hanafi, 2013 : 375) yaitu kesempatan investasi, profitabilitas dan likuiditas, akses ke pasar keuangan, stabilitas pendapatan, dan pembatasan-pembatasan.

Berbagai macam kebijakan dividen (Riyanto 2008 : 269) diantaranya kebijakan dividen yang stabil, kebijakan dividen dengan penetapan jumlah dividen minimal plus jumlah ekstra tertentu, kebijakan

(36)

dividen dengan penetapan dividendpayout ratio yang konstan, kebijakan dividen yang fleksibel.

2.3Penelitian Terdahulu

Penelitian Puspida dan Budiyanto (2013) menganalisis dua faktor yang mempengaruhi struktur modal, yaitu risiko bisnis dan pertumbuhan aktiva. Hasil penelitian menyatakan bahwa risiko bisnis dan pertumbuhan aktiva berpengaruh signifikan terhadap struktur modal.

Penelitian Saputra (2014) menganalisis tiga faktor yang mempengaruhi struktur modal, yaitu pertumbuhan aset, risiko bisnis, dan profitabilitas. Hasil penelitian menyatakan bahwa pertumbuhan asset tidak berpengaruh signifikan pada struktur modal, sedangkan risiko bisnis dan profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap struktur modal.

Penelitian Astuti (2014) menganalisis tiga faktor yang mempengaruhi struktur modal, yaitu pertumbuhan aset, profitabilitas dan pertumbuhan penjualan. Hasil penelitian menyatakan bahwa pertumbuhan aset,profitabilitas dan pertumbuhan penjualan tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal.

Suryantini (2015) menganalisis tiga faktor yang mempengaruhi struktur modal, yaitu struktur aktiva, profitabilitas, ukuran perusahaan. Hasil penelitian menyatakan bahwa variabel struktur aktiva dan ukuran perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap struktur modal, sedangkan profitabilitas memiliki pengaruh yang negatif dan signifikan terhadap struktur modal.

(37)

Simanjuntak (2015) menganalisis empat faktor yang mempengaruhi struktur modal, yaitu profitabilitas, risiko bisnis, pertumbuhan aset dan kebijakan deviden.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap struktur modal, sedangkan variabel resiko bisnis, pertumbuhan aset dan kebijakan deviden tidak berpengaruh secara signifikan terhadap struktur modal.

Sawitri dan Lestari (2015) menganalisis tiga faktor yang mempengaruhi struktur modal, yaitu risiko bisnis, ukuran perusahaan dan pertumbuhan penjualan. Hasil penelitian menyatakan bahwa resiko bisnis dan ukuran perusahaan tidak berpengaruh secara signifikan, sedangkan pertumbuhan penjualan berpengaruh secara signifikan.

Prasojo (2015) menganalisis delapan faktor yang mempengaruhi struktur modal, yaitu Profitabilitas, Tingkat Likuiditas, Ukuran Perusahaan, Risiko Bisnis, Tingkat Pertumbuhan, Kepemilikan Managerial, Struktur Aktiva, dan Kebijakan Deviden. Hasil penelitan menyatakan profitabilitas berpengaruh terhadap struktur modal. Faktor tingkat likuiditas, ukuran perusahaan, tingkat pertumbuhan, risiko bisnis, kepemilikan managerial, struktur aktiva dan kebijakan dividen tidak berpengaruh terhadap struktur modal.

Suryono (2016) menganalisis lima faktor yang mempengaruhi struktur modal, yaitu profitabilitas, struktur aset, pertumbuhan aset, ukuran perusahaan dan likuiditas. Hasil penelitian menyatakan pertumbuhan aset dan likutiditas berpengaruh signifikan terhadap struktur modal, sedangkan profitabilitas,

(38)

pertumbuhan aset dan ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal.

Tabel 2.1

Ringkasan Penelitian Terdahulu yang Berkaitan denganStruktur Modal No. Nama

Peneliti

Variabel Penelitian

Hasil Penelitian

1

Suryono (2016)

Variabel Independen:

Profitabilitas, Struktur Aset, Pertumbuhan Aset, Ukuran Perusahaan dan Likuiditas

Variabel Dependen:

Struktur Modal

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel pertumbuhan aset dan likutiditas berpengaruh signifikan terhadap struktur modal, sedangkan variabel profitabilitas, pertumbuhan aset dan ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal.

2.

Simanjuntak (2015)

Variabel Independen : Profitabilitas, Risiko Bisnis, Pertumbuhan Aset dan Kebijakan Deviden Variabel Dependen : Struktur Modal

Hasil penelitian menunjukkan variabel profitabilitas

berpengaruh negatif dan signfikan terhadap struktur modal. Variabel resiko bisnis dan pertumbuhan aset berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap struktur modal. Variabel kebijakan dividen berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap struktur modal.

3.

Lestari (2015) Variabel Independen:

Resiko Bisnis, Ukuran Perusahaan dan

Pertumbuhan Penjualan Variabel Dependen:

Struktur Modal

Hasil penelitian menunjukkan risiko bisnis, ukuran perusahaan dan pertumbuhan penjualan berpengaruh positif terhadap struktur modal.

4.

Astuti(2014) Variabel Independen:

Pertumbuhan aset, porfitablitas dan

pertumbuhan penjualan.

Variabel dependen:

Struktur modal

Hasil penelitian menunjukkan perumbuhan aset, profitabilitas dan pertumbuhan penjualan tidak berpengaruh positif terhadap struktur modal.

(39)

5.

Prasojo(2015) Variabel Independen : Profitabilitas, Tingkat Likuiditas, Ukuran Perusahaan, Risiko Bisnis, Tingkat Pertumbuhan,

Kepemilikan Managerial, Struktur Aktiva, dan Kebijakan Deviden Variabel Dependen:

Struktur Modal

Hasil penelitian menunjukkan faktor profitabilitas berpengaruh terhadap struktur modal. Faktor tingkat likuiditas, ukuran perusahaan, tingkat

pertumbuhan, risiko bisnis, kepemilikan managerial, struktur aktiva dan kebijakan dividen tidak berpengaruh terhadap struktur modal.

7

Suryantini (2015)

Variabel Independen:

Struktur Aktiva, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan

Variabel Dependen:

Struktur Modal

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel struktur aktiva dan ukuran perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap struktur modal, sedangkan profitabilitas memiliki pengaruh yang negatif dan signifikan terhadap struktur modal.

8

Saputra (2014) Variabel Independen:

Pertumbuhan Aset, Risiko Bisnis dan Profitabilitas Variabel Dependen:

Struktur Modal

Variabel

pertumbuhan aset tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal, sedangkan risiko bisnis dan profitabilitas

berpengaruh signifikan terhadap struktur modal.

8

Puspida dan Budiyanto

(2013)

Variabel Independen:

Risiko Bisnis dan Pertumbuhan Aktiva Variabel Dependen:

Struktur Modal

(1) Risiko bisnis dan pertumbuhan aktiva

berpengaruh signifikan terhadap struktur modal; (2) Pertumbuhan aktiva mempunyai pengaruh yang dominan terhadap struktur modal adalah karena nilai koefisien determinasi parsialnya paling besar.

2.4 Kerangka Teoritis

Kerangka teoritis adalah suatu model yang menerangkan bagaimana hubungan suatu teori dengan faktor-faktor penting yang telah diketahui dalam

(40)

H4 H3

H2

H1

Profitabilitas (X1)

Risiko Bisnis (X2)

Kebijakan Dividen (X3)

Pertumbuhan Aset (X4)

H5

Variabel Dependen (Y)

Struktur Modal suatu masalah tertentu. Arti teori adalah sebuah kumpulan proposisi umum yang saling berkaitan dan digunakan untuk menjelaskan hubungan yang timbul antara beberapa variabel yang diobservasi.

Berdasarkan uraian teoritis, makan variabel independen dalam penelitian ini adalah profitabilitas, risiko bisnis, pertumbuhan aset dan kebijakan dividen, dengan struktur modal sebagai variabel dependennya. Hubungan antara profitabilitas, risiko bisnis, pertumbuhan aset dan kebijakan dividen dapat digambarkan dalam kerangka sebagai berikut,

Variabel Independen

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual 2.5 Hipotesis

Hipotesis adalah suatu penjelasan sementara tentang perilaku, fenomena, atau keadaan tertentu yang telah terjadi atau akan terjadi. Hipotesis merupakan pernyataan peneliti tentang hubungan antara variabel-variabel dalam pnelitian serta merupakan yang paling speifik (Kuncoro, 2013 :59).

(41)

2.5.1 Pengaruh Profitabilitas terhadap Struktur Modal

Menurut Husnan (2000) penggunaan dana eksternal dalam bentuk hutang lebih disukai daripada modal sendiri karena dua alasan yaitu:

1) Pertimbangan biaya emisi dimana biaya emisi obligasi akan lebih murah daripada biaya emisi saham baru. Hal ini disebabkan karena penerbitan saham baru akan menurunkan harga saham lama.

2) Manajer khawatir penerbitan saham baru akan ditafsirkan sebagai kabar buruk oleh para pemberi modal, dan membuat harga saham akan turun, hal inidisebabkan oleh kemungkinan adanya ketidakpastian informasi antara pihak manajemen dengan pihak pemodal.

Tingkat Profitabilitas menunjukan kemampuan perusahaan untuk mendanai kegiatan operasionalnya sendiri. Selain itu, profitabilitas juga menunjukan kemampuan perusahaan untuk membayar utang jangka panjang dan bunganya. Sesuai dengan pecking order theory perusahaan yang memiliki profitabilitas tinggi akan lebih banyak menggunakan pendanaan internal perusahaan. Karena semakin tinggi laba, maka perusahaan akan lebih banyak menyediakan laba ditahan sehingga penggunaan dana eksternal atau penggunaan utang dapat ditekan.

Hasil penelitian yang menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh terhadap pengungkapan struktur modal adalah penelitian yang dilakukan oleh Saputra (2014), Simanjuntak (2015), Prasojo (2015), dan Suryantini dan Devi (2015).Berdasarkan penjelasan tersebut, maka dapat disimpulkan hipotesis sebagai berikut:

(42)

2.5.2Pengaruh Resiko Bisnis Terhadap Struktur Modal

Brigham dan Houston (2011) risiko bisnis merupakan risiko aset perusahaan jika perusahaan tidak menggunakan hutang. Risiko bisnis dapat meningkat ketika perusahaan menggunakan hutang yang tinggi untuk memenuhi kebutuhan pendanaanya. Risiko timbul sering dengan munculnya beban biaya atas pinjaman yang dilakukan perusahaan.

Semakin besar beban biaya yang harus ditanggung maka risiko yang di hadapi perusahaan juga semakin besar. Sesuai dengan teori Pecking Order yang menyatakan bahwa perusahaan dengan kemempuan menghasilkan laba yang besar akan cenderung memilih menggunakandana internalnya dahulu baru menggunakan sumberdana eksternal. Pilihan selanjutnya adalah menggunakan sumber pendanaan eksternal seperti utang jangka panjang.

Hasil penelitian yang menyatakan bahwa risiko bisnis berpengaruh terhadap struktur modal adalah penelitian yang dilakukan oleh Simanjuntak (2015), Suryantini dan Devi (2015), dan Saputra (2014).

Berdasarkan penjelasan tersebut, maka dapat disimpulkan hipoteis sebagai berikut:

H2 : Risiko bisnis berpengaruh terhadap Struktur Modal

2.5.3 Pengaruh Pertumbuhan Aset Terhadap Struktur Modal

Pertumbuhan aset didefinisikan sebagai perubahan tahunan dari total aktiva. Tingkat pertumbuhan yang tinggi akan bergantung pada sumber dana eksternal dikarenakan sumber dana internal tidak

(43)

mencukupi untuk mendukung tingkat pertumbuhan aset yang tinggi bagi perusahaan.

Pecking Order Theory menyatakan bahwa perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi akan melakukan ekspansi dengan cara menggunakan dana eksternal berupa hutang. Terjadinya peningkatan asset yang diikuti peningkatan hasil operasi akan semakin menambah kepercayaan pihak luar terhadap perusahaan. Perusahaan yang mempunyai kesempatan untuk tumbuh dan berkembang dalam melakukan investasi tentu selalu membutuhkan dana, disamping dana internal yang tersedia, diperlukan juga tambahan dana eksternal seperti hutang.

Penelitian yang dilakukan oleh Simanjuntak (2015) dan penelitian Puspita dan Budiyanto (2013) menunjukkan bahwa pertumbuhan aset (assets growth) berpengaruh terhadap struktur modal. . Berdasarkan penjelasan tersebut, maka dapat disimpulkan hipoteis sebagai berikut:

H3 : Pertumbuhan Aset Berpengaruh terhadap Struktur modal 2.5.4 Pengaruh Kebijakan Dividen Terhadap Struktur Modal

Perusahaan akan cenderung menggunakan modal eksternal yang berasal dari hutang yang dapat diperoleh dari pihak luar dikarenakan dividen yang semakin tinggi yang dibagikan kepada para pemegang saham, maka akan semakin kecil jumlah cadangan modal sendiri yang dimiliki oleh perusahaan dalam bentuk laba ditahan. Jika perusahaan

(44)

mengurangi laba ditahan dan akan mengurangi total sumber dana yang berasal dari dalam perusahaan. Sebaliknya, apabila perusahaan memilih untuk menahan laba yang diperoleh, maka kemampuan pembentukan dana internal akan semakin besar. Berdasarkan penjelasan tersebut, maka dapat disimpulkan hipoteis sebagai berikut:

H4 : Kebijakan Dividen berpengaruh terhadap struktur modal

Berdasarkan penelitian terdahulu yang telah dijelaskan pada pengembangan hipotesis diatas, maka diperoleh kesimpulan bahwa : H5:Profitabilitas, Risiko Bisnis, Pertumbuhan Aset dan Kebijakan

Dividenberpengaruh secara simultan terhadap Struktur Modal Bank di Indonesia

(45)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN 3.1 JenisPenelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian asosiatif kausal, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antar dua variabel atau lebih.

Menurut Sugiyono (2008:30) desain kausal adalah penelitian yang bertujuan menganalisis hubungan antara variable independen dan variable dependen.

Penelitian ini melakukan untuk menguji pengaruh profitabilitas, resiko bisnis, pertumbuhan asset dan kebijakan dividen terhadap struktur modal pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2008- 2017.

3.2 TempatdanWaktuPenelitian

Penelitian ini dilakukan mengambil data melalui media internet dari website Indonesia Stock Exchange (IDX), www.idx.co.idyaitu berupa laporan keuangan perusahaan yang akan diteliti. Periode yang diteliti adalah periode tahun 2008-2017.

3.3 BatasanOperasional

Adapun yang menjadibatasanoperasionaldalampenelitianiniadalah:

1. Penelitian hanya dilakukan pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

2. Periode penelitian dibatasi pada tahun 2008-2017.

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal yaitu profitabilitas meliputi Return On Asset (ROA), risiko bisnis meliputiBRISK, pertumbuhan asset meliputi PA dan kebijakan dividen (DPR) pada

(46)

perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2017.

3.4 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Menurut Erlina (2011:48), pengoperasian konsep(operationalizing the concept) atau biasa juga disebut dengan mendefinisikan konsep secara operasional adalah menjelaskan karakteristik dari objek kedalam elemen-elemen yang dapat diobservasi yang menyebabkan debt to equity ratio (DER) sebagai variable dependen dan menggunakan profitabilitas, risiko bisnis, pertumbuhan aset dan kebijakan dividen sebagai variable independen.

3.4.1 VariabelDependen (Y) :Struktur Modal

Variabel dependen sering juga disebut variable terikat atau variable tidak bebas yang menjadi fokus dalam suatu pengamatan.

Variabel ini dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel independen. Jadi, variable dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah struktur modal yang diproxykan dengan debt to equity ratio (DER) yaiturasio yang menunjukkan kemampuan modal sendiri perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajibannya. Secara matematis DER dapat dirumuskan sebagai berikut:

Struktur Modal/DER =

(47)

3.4.2 Variabel Independen (X)

Menurut Sugiyono (2008:59) variable independen adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variable dependen (terikat).

Variabel independen dalam penelitian ini adalah : a. Profitabilitas

Menurut G. Sugiyarso dan F. Winarni (2005:118) profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungan dengan penjualan total aktiva maupun modal sendiri. Dari definisi ini terlihat jelas bahwa sasaran yang akan dicari adalah laba perusahaan.

Ukuran dari profitabilitas yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu menggunakan Return On Asset (ROA) yang dapat dihitung sebagai berikut:

Return On Asset =

X 100%

b. Risiko Bisnis

Risiko bisnis yaitu kemungkinan ketidakmampuan perusahaan untuk mendanai kegiatan operasionalnya. Fluktuasi laba operasional digunakan sebagai alat ukur risiko bisnis pada penelitian ini. Risiko bisnis dalam penelitian ini diproksikan dengan rumus NPL (Non Performing Loan). Risiko bisnis dapat dirumuskan sebagai berikut:

NPL =

X 100%

(48)

c. Pertumbuhan Aset

Pertumbuhan aset menunjukkan pertumbuhan aktiva yang digunakan untuk aktivitas operasional perusahaan. Aset merupakan aktiva yang dapat digunakan untuk semua aktivitas operasional suatu perusahaan. Menurut Masdupi (2005:5), pertumbuhan perusahaan diukur dengan perubahan total asset, dilambangkan dengan PA yaitu perbandingan setiap aset setiap periode. Adapun rumusannya sebagai berikut:

Pertumbuhan Aset = ( ) ( )

( )

X 100%

Keterangan :

Total Aset (t) : Total Aset Tahun t

Total Aset (t-1) : Total Aset Tahun Sebelumnya d. Kebijakan Dividen

Kebijakan dividen merupakan keputusan yang diambil mengenai seberapa besar tingkat dividen kas yang akan dibagikan, artinya bahwa tingkat dividen mempengaruhi jumlah dan internal yang tersedia dalam perusahaan dan akan mempertimbangkan dana eksternal.Dividend pay out ratio merupakan rasio yang digunakan dalam kebijakan dividen, yaitu digunakan untuk mengukur berapa besar bagian laba bersih perusahaan sebagai dividen. Rasio ini menurut Warsono (2003:275).

Dividen Payout Ratio =

X 100%

(49)

Tabel 3.1

Definisi Operasional Variabel

Variabel Peneltian Indikator Formula Skala

Struktur Modal

(Variabel Dependen) DER

x 100% Rasio

Profitabilitas

(Variabel Independen) ROA

x100% Rasio

Risiko Bisnis

(Variabel Independen) NPL

Rasio

Pertumbuhan Aset

(Variabel Independen) PA ( ) ( )

( ) x100% Rasio Kebijakan Dividen

(Variabel Independen) DPR

X 100% Rasio Sumber : Hasil Olahan Penulis (2018)

3.5 Populasi dan Sampel Penelitian 3.5.1 Populasi Penelitian

Populasi menurut Sugiyono (2008:115) adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah semua perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk periode 2008-2017 yang berjumlah 43 perusahaan.

3.5.2 Sampel Penelitian

Sampel adalah bagian populasi yang digunakan untuk memperkirakan karakteristik populasi yang digunakan untuk memperkirakan karakteristik populasi (Erlina, 2011 :82.Pengambilan

(50)

sampling dengan carapurposive sampling. Metode purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2008 : 122). Beberapa kriteria yang ditentukan oleh peneliti dalam pengambilan sampel, antara lain :

1. Perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI pada tahun 2008-2017.

2. Perusahaan yang tidak di-delisting dari BEI pada tahun 2008-2017.

3. Perusahaan memililiki laporan keuangan yang lengkap dan telah diaudit selama tahun 2008-2017 .

4. Perusahaan yang menghasilkan laba tiap tahun 2008-2017

Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan diatas, maka sampel penelitian ini berjumlah 19 data perusahaan perbankan dari 43 populasi dengan 190 jumlah pengamatan (19 x 10 tahun).

Daftar perusahaan yang dijadikan sampel dapat dilihat dalam tabel 3.2.

Tabel 3.2 Perusahaan yang menjadi sampel penelitian

No. Nama Perusahaan Kode

1. Bank Capital Indonesia BACA

2. Bank Central Asia BBCA

3. Bank Bukopin BBKP

4. Bank Negara Indonesia BBNI

5. Bank Rakyat Indonesia BBRI

6. Bank Danamon Indonesia BDMN

7. Bank Mandiri BMRI

8. Bank Bumi Arta BNBA

9. Bank Cimb Niaga BNGA

10. Bank Maybank Indonesia BNII

11. Bank Tabungan Pensiunan Nasional BTPN

12. Bank Victoria Internasional BVIC

(51)

13. Bank Artha Graha International INPC

14. Bank Mayapada International MAYA

15. Bank China Construction Bank Ind. MCOR

16. Bank Mega MEGA

17. Bank Ocbc Nisp NISP

18 Bank Pan Indonesia PNBN

19. Bank Woori Saudara Indonesia SDRA

Sumber: Hasil Olahan Penulis(2018) 3.6 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder merupakan data yang dikumpulkan oleh pihak lain sebelumnya. Sumber data sekunder, misalnya buku, laporan perusahaan, jurnal, internet dan sebagainya.(Erlina, 2011:31). Data sekunder tersebut diperoleh dari situs www.idx.co.id.

3.7 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi pustaka dan dokumentasi. Metode studi pustaka dilakukan dengan mengola literatur, artikel, jurnal maupun media tertulis lain yang berkaitan dengan topik pembahasan dari penelitian ini, sedangkan metode dokumentasi dilakukan dengan mengumpulkan sumber data dokumenter seperti laporan keuangan perusahaan sektor perbankan yang terdaftar di BEI pada periode 2008-2017.

3.8 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif menggunakan statistik, terdapat dua macam statistik yang digunakan untuk analisa data dalam penelitian yaitu teknik analisa statistik deskriptif dan teknik analisa statistik inferensial.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik Analisis Inferensial yang

Gambar

Gambar 2.1  Kerangka Konseptual  2.5  Hipotesis
Tabel 3.2 Perusahaan yang menjadi sampel penelitian
Tabel 4.7  Output Uji Linieritas
Diagram Jalur Menu T-Values
+2

Referensi

Dokumen terkait

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya, peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Hubungan Aktivitas Fisik Sehari-hari Dengan

Untuk penyiapan limbah reflektor sebelum pengiriman dilakukan pengelolaan limbah reflektor yang meliputi tahapan kegiatan pemetaan radiasi pada boks penyimpan

Salah satu potensi ialah banyaknya ilmuan-ilmuan olahraga yang sebenarnya memiliki konsep terkait pembuatan alat-alat baru, namun sayangnya potensi tersebut tidak

Faktor- faktor tersebut diidentifikasi dan dianalisis untuk menentukan faktor penyebab keterlambatan dan pembengkakan biaya dalam pelaksanaan proyek konstruksi bangunan gedung,

Guru harus dapa memberikan petunjuk (ilham) bagaimana cara belajar yang baik. Petunjuk itu tidak mesti harus bertolak dari teori-teori belajar, dari pengalaman pun

Pancasila sebagian besar dirumuskan oleh para pemuda-pemudi yang artinya sudah sangat jelas tujuan pembentukan pancasila bertujuan untuk memberi arah kepada

Pada era globalisasi seperti sekarang ini, terjadi perkembangan yang sangat signifikan dalam berbagai bidang kehidupan. Adanya perkembangan dalam berbagai ilmu

Berdasarkan hasil analisa data yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa penanaman nilai-nilai pendidikan akidah melalui mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) Di Mts