• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN TAHUNAN 2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN TAHUNAN 2016"

Copied!
132
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN TAHUNAN 2016

KANTOR KESEHATAN PELABUHAN

KELAS II MATARAM

(2)

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan karunia-Nya Laporan Kegiatan Tahun 2016 Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram telah selesai disusun dengan kerjasama yang baik dari semua pihak.

Laporan kegiatan tahunan ini diharapkan mampu memberikan gambaran tentang hasil pelaksanaan program dan kegiatan serta hambatan-hambatan yang ditemui selama tahun 2016 di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram yang disajikan dalam bentuk narasi, data visual yang dilengkapi dengan tabel dan grafik untuk memudahkan dalam memahami data hasil kegiatan yang telah dilaksanakan.

Pelaksanaan kegiatan tahun 2016 merupakan kegiatan yang bertahap dan berkesinambungan dari tahun sebelumnya dan juga akan terus dilanjutkan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi serta tantangan yang dihadapi oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram di masa yang akan datang. Harapan kami, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang memerlukan informasi serta dapat dipergunakan sebagai salah satu bahan acuan untuk mendukung perencanaan kesehatan di Propinsi Nusa Tenggara Barat khususnya, berdasarkan fakta dan sebagai masukan dalam menyusun kegiatan-kegiatan di tahun yang akan datang.

Saran dan masukan sangat kami harapkan guna peningkatan mutu laporan kegiatan tahunan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram, serta untuk dapat meningkatkan kinerja bagi karyawan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram di tahun mendatang. Akhirnya kepada semua pihak yang telah berkontribusi dan membantu dalam proses penyusunan laporan ini, kami ucapkan terimakasih.

Mataram, Februari 2017

Kepala Kantor KesehatanPelabuhan Kelas II Mataram

dr. I WayanDiantika NIP 196404141990101001

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………... i

DAFTAR ISI ………. ii

BAB I : PENDAHULUAN ………. 1

A. Latar Belakang ………. 1

B. Visi, Misi, Nilai-nilai Kementerian Kesehatan……..……… 1

C. Sasaran Strategis .………. 3

D. Tujuan Penyusunan ………. 3

BAB II : GAMBARAN UMUM ………... 4

A. Struktur Organisasi………. 4

B. Landasan Hukum Pelaksanaan Kegiatan…..……… 5

C. Visi, Misi, Nilai Pelayanan dan Kebijakan Mutu………. 5

D. Kantor Induk KKP Mataram ……….. 6

E. Wilayah Kerja KKP Mataram ……… 9

BAB III : JENIS KEGIATAN ……… 16

A. Tugas Pokok dan Fungsi ……….. 16

B. Program Kegiatan ………. 17

BAB IV : HASIL PENCAPAIAN KEGIATAN ……… 21

A. Seksi Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiologi ... 21

B. Seksi Pengendalian Risiko Lingkungan ……… 37

C. Seksi Upaya Kesehatan Lintas Wilayah ……… 69

D. Sub Bagian Tata Usaha ………... 95

BAB V : PENUTUP ……… 101

A. Kesimpulan ……… 101

(4)

1 |L a p o r a n T a h u n a n 2 0 1 6

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram merupakan Unit Pelaksana Teknis Kementerian Kesehatan yang ada di daerah dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal PP & PL. Sesuai dengan Permenkes 356 tahun 2008, Kantor Kesehatan Pelabuhan mempunyai tugas pokok untuk melaksanakan pencegahan terhadap masuk dan keluarnya penyakit karantina, penyakit potensial wabah, surveilans epidemiologi, kekarantinaan, pengendalian dampak kesehatan lingkungan, pengawasan omkaba serta pengamanan terhadap penyakit baru dan penyakit lama yang muncul kembali, bioterorisme, unsur biologi, kimia dan pengamanan radiasi di wilayah kerja bandara, pelabuhan dan lintas batas darat negara.

Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram menyelenggarakan 16 fungsi yang dijalankan oleh tiga seksi dan satu sub bagian tata usaha serta memiliki 9 wilayah kerja yang terdiri dari satu bandara internasional dan 8 pelabuhan laut. Dalam pelaksanaan program dan kegiatannya Kantor Kesehatah Pelabuhan Kelas II Mataram mengacu pada Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) yang sudah disusun diawal tahun yang didukung oleh dana DIPA TA 2016

Penyusunan Laporan Tahunan Kantor Kesehatan Kelas II Mataram telah rutin dilakukan setiap tahun guna memberikan informasi tentang capaian hasil pelaksanaan kegiatan yang telah dilakukan serta hambatan/ permasalahan yang dihadapi oleh setiap program kegiatan.

B. Visi, Misi dan Nilai Kementerian Kesehatan 1. Visi

Visi Kementerian Kesehatan adalah: “Masyarakat Sehat yang Mandiri dan Berkeadilan”. Sedangkan Visi Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan adalah: “Masyarakat Sehat yang Mandiri dalam Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan serta Berkeadilan. 2. Misi

Untuk mencapai visi tersebut diatas, dimana Direktorat Jenderal PP&PL Kementerian Kesehatan telah menetapkan misi, yaitu :

a. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, melalui pemberdayaan masyarakat termasuk swasta dan masyarakat madani dalam pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan.

(5)

2 |L a p o r a n T a h u n a n 2 0 1 6

b. Melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin tersedianya upaya kesehatan yang paripurna, merata, bermutu dan berkeadilan dalam pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan.

c. Menjamin ketersediaan dan pemerataan sumber daya kesehatan dalam pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan.

d. Menciptakan tata kelola kepemerintahan yang baik dalam pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan.

3. Nilai

Untuk mewujudkan Visi dan Misi Kementerian Kesehatan menganut dan menjunjung tinggi nilai-nilai sebagai berikut:

a. Pro rakyat

Dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan selalu mendahulukan kepentingan rakyat dan haruslah menghasilkan yang terbaik untuk rakyat. Diperolehnya derajat kesehatan yang setinggi-tingginya bagi setiap orang adalah salah satu hak asasi manusia tanpa membedakan suku, golongan, agama dan status sosial ekonomi

b. Inklusif

Semua kegiatan dalam program pembangunan kesehatan harus melibatkan semua pihak, karena semua mempunyai peran yang penting. Dengan demikian, seluruh komponen masyarakat harus berpartisipasi aktif, yang meliputi lintas sektor, organisasi profesi, organisasi masyarakat, pengusaha,masyarakat madani dan masyarakat akar rumput.

c. Responsif

Program kesehatan haruslah sesuai dengan kebutuhan dengan keinginan rakyat, serta tanggap dalam mengatasi permasalahandi daerah, situasi kondisi setempat, sosial budaya dan kondisi geografis. Faktor-faktor ini menjadi dasar dalam mengatasi permasalahan kesehatan yang berbeda-beda sehingga diperlukan penanganan yang berbeda pula.

d. Efektif

Program kesehatan harus mencapai hasil yang signifikan sesuai dengan target yang telah ditetapkan dan bersifat efisien.

e. Bersih

Penyelenggaraan pembangunan kesehatan harus bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN), transparan dan akuntabel.

(6)

3 |L a p o r a n T a h u n a n 2 0 1 6 C. Sasaran Strategis

Sasaran strategis pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan tahun 2015-2019 yaitu meningkatnya pengendalian penyakit yang ditandai dengan :

1. Persentase kabupaten/ kota yang memenuhi kualitas kesehatan lingkungan sebesar 40%

2. Penurunan kasus Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) tertentu sebesar 40%

3. Kabupaten/ kota yang mampu melaksanakan kesiapsiagaan dalam penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah sebesar 100%

4. Menurunnya prevalensi merokok pada usia ≤ 18 tahun sebesar 5,4% 5. Meningkatnya surveilans berbasis laboratorium sebesar 50%

6. Persentase pelabuhan/bandara/PLBD yang melakukan yang melaksanakan kesiapsiagaan dalam penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah sebesar 100%

D. Tujuan Penyusunan

Laporan Tahunan 2016 merupakan realisasi pelaksanaan Rencana Kerja Tahunan dan menggambarkan efektifitas dan efisiensi dari suatu program kegiatan yang telah dilaksanakan.

1. Tujuan Umum

Mengetahui jenis kegiatan program 2016 dan capaian pelaksanaan atau realisasi kegiatan berdasarkan rencana yang telah ditetapkan.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui jenis kegiatan pada tahun anggaran 2016

b. Mengetahui capaian hasil kegiatan masing-masing seksi dan subag tata usaha c. Mengetahui hambatan hambatan yang dialami dalam pelaksanaan kegiatan

(7)

4 |L a p o r a n T a h u n a n 2 0 1 6

BAB II GAMBARAN UMUM

KANTOR KESEHATAN PELABUHAN MATARAM

A. Struktur Organisasi

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis Kementerian Kesehatan yang bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan. Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 356/Menkes/Per/IV/2008 tanggal 14 April 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), yang di revisi menjadi Permenkes 2348/Menkes/Per/IX/2011.

Struktur Organisasi Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram adalah sebagai berikut :

Gambar 1. Struktur Organisasi Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram

Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram

dr. I Wayan Diantika

Kepala Seksi

Pengendalian Karantina dan SE H.Junaidi, S.Sos.MM

Kepala Seksi Upaya Kesh Lintas Wilayah

H.Hartono, SKM

Kepala Seksi

Pengendalian Resiko Lingkungan Hari Gunawan, SKM.,MM Kepala Sub Bagian

Tata Usaha

H.A.Herman Nugraha,SKM.MM

(8)

5 |L a p o r a n T a h u n a n 2 0 1 6

B. Landasan Hukum Pelaksanaan Kegiatan KKP Kelas II Mataram 1. International Health Regulations tahun 2005

2. Undang-undang No. 1 Tahun 1962 tentang Karantina Laut 3. Undang-undang No. 2 Tahun 1962 tentang Karantina Udara 4. Undang-undang No. 4 Tahun 1984 tentang Wabah

5. Undang-undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan

6. Peraturan Pemerintah No. 40 tahun 1991 tentang Penanggulangan Wabah Penyakit Menular

7. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1479/Menkes/SK/X/2003 tentang Pedoman Penyelenggaraan Sistem Surveilans Epidemiologi Penyakit Menular dan Penyakit Tidak Menular terpadu

8. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 356/Menkes/Per/IV/2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP).

9. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 2348/Menkes/Per/IX/2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Menkes No 356/Menkes/Per/IV/2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan

C. Visi, Misi, Nilai Pelayanan dan Kebijakan Mutu 1. Visi

Prima dalam pengawasan dan pelayanan di pintu masuk negara tahun 2016. 2. Misi

a. Melaksanakan surveilans epidemiologi terhadap keadaan yang dapat menimbulkan keresahan kesehatan masyarakat di pelabuhan dan bandara b. Melaksanakan tindakan karantina terhadap penyakit potensial wabah di

pelabuhan dan bandara

c. Melaksanakan pengawasan dan pengendalian faktor risiko lingkungan berkelanjutan untuk menciptakan bandara dan pelabuhan yang sehat

d. Memberikan pelayanan kesehatan dalam rangka deteksi dini penyakit di pelabuhan dan bandara

e. Memberikan pelayanan imunisasi dalam upaya pencegahan penularan penyakit. f. Mewujudkan pegawai yang profesional, disiplin dan memiliki etos kerja yang

tinggi

3. Nilai-nilai Pelayanan

KKP Mataram memiliki nilai-nilai pelayanan dengan istilah LA TAJIR, yaitu :

Layanan non diskriminasi, Tepat waktu, Amanah, Jujur, Ikhlas, Ramah dan Responsif.

(9)

6 |L a p o r a n T a h u n a n 2 0 1 6 4. Kebijakan Mutu

Untuk mewujudkan KKP terbaik se-Indonesia maka seluruh pegawai mulai dari Kepala Kantor dan seluruh jajarannya berkomitmen untuk :

a) Memberikan layanan prima kepada para pelanggan mencakup: tepat waktu, amanah, jujur, ikhlas, ramah, responsif dan layanan non diskriminasi.

b) Menerapkan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 secara efektif c) Mematuhi seluruh perundangan Negara Republik Indonesia yang terkait

dengan pelayanan KKP.

d) Terus menerus melakukan peningkatan di semua proses pelayanan pelanggan dan proses pendukungnya.

D. Kantor Induk KKP Kelas II Mataram 1. Kedudukan

Kantor induk KKP Kelas II Mataram beralamat di Jalan Adi Sucipto No 13 B Rembiga – Mataram, yang terletak di ibukota provinsi NTB dengan jarak + 5 km dari kantor Pemerintahan Gubernur Nusa Tenggara Barat. Saat ini kantor induk masih

menempati tanah milik Pemprov NTB seluas 9.000 m2

.

2. Sumber Daya Manusia

Jumlah ketenagaan pada Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram per Desember 2016 yaitu sebanyak 112 orang dengan rincian seperti pada tabel berikut.

Tabel 1. Jumlah SDM Berdasarkan Jenis Kepegawaian dan Menurut Jenis Kelamin di KKP Kelas II Mataram Tahun 2016

NO Jenis Kepegawaian Pria Wanita Total

1 Pegawai Negeri Sipil 47 41 88

2 Pegawai Kontrak 22 2 24

Jumlah 69 43 112

Jumlah sumber daya manusia pada Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat seperti pada tabel berikut :

(10)

7 |L a p o r a n T a h u n a n 2 0 1 6

Tabel 2. Jumlah SDM Berdasarkan Tingkat Pendidikan di KKP Kelas II Mataram Tahun 2016

No Tingkat Pendidikan PNS Kontrak

JLH

L P L P

1 Sekolah Dasar - - 1 - 1

2 Sekolah Menengah Pertama 2 - - - 2

3 Sekolah Menengah Atas 2 - 10 - 12

4 SPK 3 1 - - 4 5 STM Elektronika radio 1 - - - 1 6 D1 Kesehatan Lingkungan 1 - - - 1 7 SPPH 1 - - - 1 8 D3 Analis Kesehatan - 1 - - 1 9 D3 Keperawatan 4 4 10 1 19 10 D3 Kebidanan - 3 - - 3 11 D3 Perawat Umum 1 7 - - 8 12 D3 Farmasi - 2 - - 2 13 D3 Kesehatan Lingkungan 8 11 - 1 20 14 D3 Tehnik informatika 1 - - - 1 15 D4 Keperawatan - 1 - - 1 16 D4 Analis Kesehatan 1 - - - 1 17 S1 Kedokteran Umum - 1 - - 1 18 S1 Keperawatan 2 - 1 - 3 19 S1 Kesehatan Masyarakat 10 2 - - 12

20 S1 Kesmas Keselamatan &

Kesehatan kerja - 1 - - 1 21 S1 Ekonomi Pembangunan - 1 - - 1 22 S1 Ekonomi Akuntansi - 3 - - 3 23 S1 Administrasi Negara 1 1 - - 2 24 Dokter Umum 2 1 - - 3 25 Dokter Gigi - 1 - - 1 26 Magister Epidemiologi 1 - - - 1

27 Magister of Public Health 3 - - - 3

28 S2 Ekonomi 1 - - - 1

29 Magister Manajemen 2 - - - 2

(11)

8 |L a p o r a n T a h u n a n 2 0 1 6

Jumlah ketenagaan berdasarkan tingkat pendidikan yang bertugas/ berada di kantor induk sebagai berikut :

Tabel 3. Jumlah Ketenagaan Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Kantor Induk KKP Kelas II Mataram Tahun 2016

No Tingkat Pendidikan Jumlah Keterangan

1 Kedokteran Umum 2 PNS

2 Kedokteran Gigi 1 PNS

3 S2 Ekonomi 1 PNS

4 S2 Magister Manajemen 2 PNS

5 S2 Magister Public Health 3 PNS

6 S2 Magister Epidemiolog 1 PNS

7 S1 Keperawatan 1 PNS

8 S1 Kesehatan Masyarakat 7 PNS

9 S1 Kesmas Keselamatan &

Kesehatan Kerja 1 PNS 10 S1 Ekonomi Akutansi 3 PNS 11 D IV Keperawatan 1 PNS 12 D IV Analis Kesehatan 1 PNS 13 D3 Keperawatan 2 PNS 14 D3 Kebidanan 1 PNS 15 D3 Kesehatan Lingkungan 1 PNS 16 D3 Analis Kesehatan 1 PNS 17 D3 Farmasi 2 PNS 18 D3 Tekhnik Informatika 1 PNS

19 SMA/STM/SMEA 8 3 PNS + 5 Tenaga Kontrak

20 SMP 2 PNS

21 SD 1 Tenaga Kontrak

Jumlah Tenaga 43

3. Sarana Penunjang

Sarana penunjang pada Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram yaitu : a. Gedung

(12)

9 |L a p o r a n T a h u n a n 2 0 1 6

2) Gedung kantor induk, yang dilengkapi dengan : Ruang Poliklinik, Ruang Apotek, Ruang Laboratorium, Instalasi Chamber Hyperbarik, Aula Pertemuan gudang dll.

b. Kendaraan Operasional

1) Ambulance : 8 Unit

2) Kendaraan Roda Dua : 19 Unit.

3) Mobil operasional : 7 Unit

E. Wilayah Kerja KKP Kelas II Mataram

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 2348/Menkes/Per/IX/2011 Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram memiliki 9 (sembilan) wilayah kerja, yaitu : 1. Pelabuhan Laut Lembar

Pelabuhan Laut Lembar secara geografis terletak pada 080 – 43’– 50” 1160 -

04’ – 24”, berada disebelah selatan Pulau Lombok, dengan jarak 30 km dari kota Mataram.Secara adminitratif termasuk wilayah Kabupaten Lombok Barat. Pelabuhan Laut Lembar terdiri dari dua pelabuhan yaitu sebagai pelabuhan penyeberangan yang menghubungkan pulau Lombok dan pulau Bali dengan panjang lintasan 36 mil dan sebagai pelabuhan nusantara. Luas areal pelabuhan untuk lingkungan kerja seluas 156,50 Ha, untuk luas daerah lingkungan kepentingan pelabuhan seluas 258 Ha.

Pelabuhan Lembar beroperasi 24 jam, dengan jumlah trip pelayaran sebanyak 20 trip per hari yang dilayani oleh 24 kapal dari berbagai perusahaan pelayaran.Kantor Wilker Pelabuhan Laut Lembar menempati kantor yang berdiri diatas tanah milik PT.(Persero) Pelabuhan Indonesia III dengan status sewa tanah setiap tahun. Sarana penunjang yang sudah ada yaitu 2 (dua) unit mobil ambulance, 2 (dua) unit sepeda motor, ruang laboratorium lingkungan, ruang pelayanan poliklinik dan peralatan ( meubelair ) kantor lainnya.

Jumlah tenaga yang bertugas di Wilker Pelabuhan Lembar berdasarkan pendidikan dapat dilihat seperti pada tabel berikut ini :

(13)

10 |L a p o r a n T a h u n a n 2 0 1 6

Tabel 4. Jumlah Ketenagaan Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Kantor Wilker

Pelabuhan Lembar Tahun 2016

No Tingkat Pendidikan Jumlah Keterangan

1 DIII Keperawatan 2 1 PNS + 1 Tenaga Kontrak

2 DIII Kesehatan Lingkungan 2 PNS

3 SPK 3 PNS

Jumlah tenaga 7 Orang

2. Pelabuhan Laut Ampenan dan Pemenang

Pelabuhan laut Ampenan terletak di bagian barat pulau Lombok merupakan Pelabuhan Khusus milik PT. Pertamina, yang memberikan pelayanan kekarantinaan bagi kapal tangker pengangkut bahan bakar minyak. Sedangkan Pelabuhan Pemenang dan senggigi merupakan pelabuhan khusus untuk melayani kapal wisata yang datang dari Pulau Bali maupun yang akan menyeberang ke lokasi pulau tujuan wisata di Gili Trawangan, Gili Meno dan Gili Air.

Sampai dengan saat ini kegiatan administrasi dan pelayanan kekarantinaan masih menempati salah satu ruangan di gedung milik UPP Pemenang. Sarana penunjang yang sudah ada yaitu 1 (satu) unit sepeda motor, dan peralatan kantor lainnya. Jumlah tenaga yang bertugas di Wilker Pelabuhan Pemenang berdasarkan pendidikan dapat dilihat seperti pada tabel berikut ini :

Tabel 5. Jumlah Ketenagaan Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Kantor Wilker

Pelabuhan Pemenang Tahun 2016

No Tingkat Pendidikan Jumlah Keterangan

1 S1 Kesehatan Masyarakat 1 PNS

2 S1 Keperawatan 1 PNS

3 S1 Administrasi 1 PNS

4 DIII Keperawatan 2 Tenaga kontrak

5 DIII Kesehatan Lingkungan 3 PNS

6 SMU 1 Tenaga Kontrak

(14)

11 |L a p o r a n T a h u n a n 2 0 1 6

3. Pelabuhan Laut Kayangan Labuhan Lombok

Wilayah Kerja Pelabuhan Laut Kayangan Labuhan Lombok terletak di

Kabupaten Lombok Timur, yaitu pada 080-29’-50” LS dan 1160-39’-40” BT, jarak

dari kantor induk KKP sekitar 80 km. Luas daerah kerja pelabuhan adalah 2,5 Ha sedangkan luas daerah kepentingan pelabuhan adalah 60 Ha. Panjang alur pelayaran 2.000 m dan lebar alur pelayaran 20.000 m.

Pelabuhan Labuan Lombok terdiri dari dua pelabuhan, yaitu pelabuhan Rakyat Kelas V dan Pelabuhan Penyeberangan Kayangan. Pelabuhan Rakyat Pelabuhan Labuhan Lombok hanya dilintasi oleh kapal layar motor (KLM) dengan volume

kurang dari 1.000 m3. Kapal yang berkunjung/ singgah di pelabuhan ini kebanyakan

datang dari Labuhan Bajo, Calabai dan Kalimantan. Kunjungan kapal rata-rata dalam sebulan sebanyak 30-40 kapal. Jenis komoditi yang seringdiangkut antara lain kayu dan produk hasil laut. Selain itu pelabuhan ini digunakan para turis mancanegara yang akan melakukan perjalanan wisata ke pulau Komodo Provinsi NTT melalui pelabuhan Labuhan Bajo.

Sedangkan pelabuhan penyeberangan, sebagai penghubung antara pulau Lombok dan pulau Sumbawa (pelabuhan Poto Tano), pelabuhan penyeberangan ini beroperasi selama 24 jam dan dilayani 22 kapal ferry, dengan waktu tunggu setiap 45-60 menit.

Kantor Wilker Labuhan Lombok menempati gedung kantor milik Kementerian Kesehatan di atas tanah milik Kantor Pelabuhan Kayangan dengan status sewa tahunan. Sarana penunjang yang telah ada yaitu 1 (satu) unit sepeda motor dan peralatan teknis maupun non teknis lainnya.

Jumlah tenaga yang bertugas di Wilker Pelabuhan Kayangan berdasarkan pendidikan dapat dilihat seperti pada tabel berikut ini :

Tabel 6 . Jumlah Ketenagaan Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Kantor Wilker

Pelabuhan Labuan Lombok Tahun 2016

No Tingkat Pendidikan Jumlah Keterangan

1 S1 Kesehatan Masyarakat 1 PNS

2 S1 Keperawatan 1 Tenaga Kontrak

3 D3 Keperawatan 3 2 PNS + 1 Tenaga Kontrak

4 D3 Kesehatan Lingkungan 3 PNS

Jumlah tenaga 8 Orang

(15)

12 |L a p o r a n T a h u n a n 2 0 1 6 4. Pelabuhan Laut Pototano

Pelabuhan Laut Pototano merupakan pelabuhan penyeberangan yang menghubungkan pulau Sumbawa dan pulau Lombok, sama dengan pelabuhan kayangan, pelabuhan ini juga beroperasi selama 24 jam sehari dengan jumlah kapal yang melayani sebanyak 6-10 kapal. Wilker Pelabuhan Laut Pototano terletak disebelah barat pulau Sumbawa secara adminitratif termasuk wilayah Kabupaten Sumbawa Barat, jarak dari Kota Mataram sekitar 85 km.

Sejak akhir tahun 2013, Wilker pelabuhan Pototano telah menempati gedung kantor baru di atas tanah milik Kementerian Kesehatan. Gedung tersebut terletak di luar areal pelabuhan dengan jarak kurang dari 1 km dari pintu masuk pelabuhan. Sedangkan untuk memudahkan pelayanan, PT ASDP pelabuhan Pototano menyediakan satu ruangan untuk memberikan pelayanan kekarantinaan dan lainnya.Sarana penunjang yang telah ada yaitu 1 (satu) unit sepeda motor dan peralatan teknis maupun non teknis lainnya.

Jumlah tenaga yang bertugas di Wilker Pelabuhan Pototano berdasarkan pendidikan dapat dilihat seperti pada tabel berikut ini :

Tabel 7. Jumlah Ketenagaan Berdasarkan Tingkat Pendidikan Di Kantor Wilker

Pelabuhan Pototano Tahun 2016

.

5. Pelabuhan Laut Khusus Benete

Merupakan Pelabuhan khusus yang dikelola oleh PT Newmont Nusa Tenggara yang terletak di Kabupaten Sumbawa Barat, dengan jarak dari Kota Mataram adalah 130 km melalui pelabuhan penyeberangan Pototano. Pelabuhan ini relatif banyak dikunjungi kapal, baik dengan lintasan domestik maupun internasional, sebagian besar adalah kapal-kapal yang mensuply kebutuhan PT. Newmont dan kapal yang membawa hasil tambang ke luar negeri.

Sarana penunjang yang ada wilker pelabuhan Benete berupa ruangan pelayanan kekarantinaan, kendaraan operasional dan kamar penginapan bagi petugas KKP disediakan oleh PT Newmont.

No Tingkat Pendidikan Jumlah Keterangan

1 DIII Kesehatan Lingkungan 3 2 PNS + 1 Tenaga Kontrak

2 DIII Keperawatan 2 1 PNS + 1 Tenaga kontrak

3 DIII Kebidanan 1 PNS

(16)

13 |L a p o r a n T a h u n a n 2 0 1 6

Jumlah tenaga yang bertugas di Wilker Pelabuhan Khusus Benete berdasarkan pendidikan dapat dilihat seperti pada tabel berikut ini :

Tabel 8. Jumlah Ketenagaan Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Di Kantor Wilker Pelabuhan Khusus Benete Tahun 2016

No Tingkat Pendidikan Jumlah Keterangan

1 DIII Kesehatan Lingkungan 2 PNS

2 DIII Keperawatan 1 Tenaga Kontrak

3 D1 Kesehatan Lingkungan 1 PNS

Jumlah tenaga 4 Orang

.

6. Pelabuhan Laut Badas

Pelabuhan laut Badas terletak di Kabupaten Sumbawa Besar yang berjarak kurang lebih 160 km dari Kota Mataram. Pelabuhan Badas merupakan pelabuhan barang dan jalur perdagangan dengan skala kecil yang hanya dikunjungi oleh jenis Kapal layar Motor (KLM). Mulai akhir tahun 2012, aktifitas bongkar muat barang di pelabuhan menunjukan peningkatan, termasuk adanya aktifitas pertamina sehingga petugas KKP ditugaskan untuk melaksanakan tugas pelayanan kekarantinaan dan lainnya. Ruangan yang diberikan untuk memberikan pelayanan dengan kondisi sederhana yang masih merupakan milik KSOP Badas. Seiring dengan peningkatan pelayanan, saat ini pelayanan Wilker Badas juga meliputi pelayanan di bandara, dan menempati satu ruangan di bandara Sultan Muh. Kaharudin yang merupakan milik PT. Angkasa Pura I. Sarana yang ada di wilker Badas 1 ( satu ) unit kendaraan roda dua dan peralatan kantor.

Jumlah tenaga yang bertugas di Wilker Pelabuhan Badas berdasarkan pendidikan dapat dilihat seperti pada tabel berikut ini :

Tabel 9. Jumlah Ketenagaan Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Di Kantor Wilker Pelabuhan Badas Tahun 2016

No Tingkat Pendidikan Jumlah Keterangan

1 Dokter Umum 1 PNS

2 S1 Kesehatan Masyarakat 1 PNS

3 D3 Keperawatan 2 1 CPNS + 1 tenaga kontrak

(17)

14 |L a p o r a n T a h u n a n 2 0 1 6 7. Pelabuhan Laut Bima

Pelabuhan Laut Bima terletak di sebelah timur pulau Sumbawa ini berjarak 450 km dari kota Mataram termasuk dalam wilayah administratif Kota Bima. Pelabuhan ini merupakan Pelabuhan Nusantara yang disinggahi/ dikunjungi oleh banyak kapal dari berbagai daerah di Indonesia yang membawa penumpang dan barang aneka komoditi kebutuhan untuk masyarakat terutama di wilayah Kota Bima, Kabupaten Bima dan Dompu.

Kantor Wilker pelabuhan Bima sudah menempati gedung sendiri di atas tanah milik PT.Pelabuhan Indonesia III (Persero). Gedung kantor terletak di sebelah pintu masuk areal pelabuhan Bima, sehingga akan memudahkan dalam memberikan pelayanan kekarantinaan dan lainnya. Sarana penunjang yang sudah ada yaitu 1 (satu) mobil Ambulance dan 2 (dua) unit sepeda motor, peralatan teknis dan perlengkapan kantor lainnya.

Jumlah tenaga yang bertugas di Wilker Pelabuhan Bima berdasarkan pendidikan dapat dilihat seperti pada tabel berikut ini :

Tabel 10. Jumlah Ketenagaan Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Di Kantor Wilker Pelabuhan Bima Tahun 2016

No Tingkat Pendidikan Jumlah Keterangan

1 SPK 1 PNS

2 D3 Kesehatan Lingkungan 2 1 PNS + 1 Tenaga Kontrak

3 D3 Keperawatan 1 PNS

4 SPPH 1 PNS

5 SMU 1 Tenaga Kontrak

Jumlah tenaga 6 Orang

8. Pelabuhan Laut Sape

Pelabuhan Laut Sape merupakan pelabuhan penyebrangan terletak di ujung timur pulau Sumbawa, secara administratif termasuk wilayah Kabupaten Bima, jarak tempuh dari Mataram kurang lebih 510 km. Pelabuhan Sape melayani jalur penyeberangan antara pulau Sumbawa Provinsi NTB dengan pulau Flores Provinsi NTT. Jasa angkutan penyeberangan di Pelabuhan Sape dilayani oleh 5 buah kapal penyeberangan dengan jumlah kapal yang beroperasi 2 – 3 kapal dalam 1 hari

(18)

15 |L a p o r a n T a h u n a n 2 0 1 6

Kantor wilker pelabuhan Sape telah menempati gedung kantor baru di atas tanah milik Kementerian Kesehatan. Sarana penunjang yang sudah ada yaitu 2 (dua) unit sepeda motor, peralatan teknis dan perlengkapan kantor lainnya.

Jumlah tenaga yang bertugas di Wilker Pelabuhan Sape berdasarkan pendidikan dapat dilihat seperti pada tabel berikut ini :

Tabel 11. Jumlah Ketenagaan Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Di Kantor Wilker Pelabuhan Sape Tahun 2016

No Tingkat Pendidikan Jumlah Keterangan

1 S1 Ekonomi 1 PNS

2 DIII Keperawatan 2 1 PNS + 1 tenaga kontrak

3 DIII Kesehatan Lingkungan 2 PNS

Jumlah tenaga 5 Orang

9. Bandara Internasional Lombok

Bandara Internasional Lombok (BIL) beroperasi sejak akhir tahun 2011 merupakan pengganti bandara Selaparang di Mataram, terletak di wilayah Kabupaten Lombok Tengah dengan jarak kurang lebih 40 km dari Mataram.

Bandara Internasional ini belum secara formal sebagai salah satu wilayah kerja KKP Kelas II Mataram, namun karena sebagai pengganti bandara Selaparang, maka secara operasional difungsikan sebagai salah satu wilayah kerja.

Untuk pelayanan kekarantinaan di bandara, pihak PT Angkasa Pura I memberikan dua ruangan, yaitu keberangkatan domestic dan kedatangan internasional. Sarana penunjang yang sudah ada yaitu 1 (satu) unit mobil ambulance, 2 (dua) unit sepeda motor, peralatan teknis dan perlengkapan kantor lainnya.

Jumlah tenaga yang bertugas di Wilker BIL berdasarkan pendidikan dapat dilihat seperti pada tabel berikut ini :

(19)

16 |L a p o r a n T a h u n a n 2 0 1 6

Tabel 12. Jumlah Ketenagaan Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Di Kantor Wilker Bandara Internasional Lombok Tahun 2016

No Tingkat Pendidikan Jumlah Keterangan

1 S1 Kesehatan Masyarakat 1 PNS

2 Dokter Umum 1 PNS

3 DIII Keperawatan 10 7 PNS + 2 Tenaga Kontrak

4 DIII Kesehatan Lingkungan 4 4 PNS

5 DIII Kebidanan 1 PNS

6 S1 Administrasi Negara 1 PNS

7 SLTA (sebagai sopir) 2 Semua tenaga kontrak

(20)

17 |L a p o r a n T a h u n a n 2 0 1 6

BAB III JENIS KEGIATAN

A. Tugas Pokok dan Fungsi

Sesuai dengan Peraturan Menkes RI No. 356/Menkes/Per/IV/2008 tanggal 14 April 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), disebutkan bahwa Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis Kementerian Kesehatan yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan dalam melaksanakan tugasnya menyelenggarakan fungsi :

1) Pelaksanaan kekarantinaan 2) Pelaksanaan pelayanan kesehatan

3) Pelaksanaan pengendalian resiko lingkungan di bandara, pelabuhan dan lintas batas darat negara

4) Pelaksanaan pengamatan penyakit, penyakit potensial wabah, penyakit baru dan penyakit yang muncul kembali.

5) Pelaksanaan pengamanan radiasi pengion dan non pengion, biologi dan kimia 6) Pelaksanaan sentra/simpul jejaring surveilans epidemiologi sesuai penyakit yang

berkaitan dengan lalu lintas nasional, regional dan internasional.

7) Pelaksanaan fasilitasi dan advokasi kesiapsiagaan dan penanggulangan kejadian luar biasa (KLB) dan bencana bidang kesehatan, serta kesehatan matra termasuk penyelenggaraan kesehatan haji dan perpindahan penduduk.

8) Pelaksanaan fasilitasi dan advokasi kesehatan kerja dilingkungan pelabuhan/ bandara dan lintas batas darat.

9) Pelaksanaan pemberian sertifikat obat, makanan, kosmetik dan alat kesehatan serta omka impor.

10) Pelaksanaan pengawasan kesehatan alat angkut dan muatannya

11) Pelaksanaan pemberian pelayanan kesehatan di wilayah kerja pelabuhan, bandara dan lintas batas darat negara.

12) Pelaksanaan jaringan informasi dan teknologi bidang kesehatan di pelabuhan, bandara dan batas darat negara

13) Pelaksanaan jejaring kerja dan kemitraan bidang kesehatan pelabuhan, bandara dan batas darat negara bahan adiktif (omkaba) ekspor dan mengawasi persyaratan dokumen kesehatan

(21)

18 |L a p o r a n T a h u n a n 2 0 1 6

14) Pelaksanaan kajian kekarantinaan, pengendalian resiko lingkungan dan surveilans kesehatan pelabuhan

15) Pelaksanaan pelatihan teknis bidang kesehatan pelabuhan, bandara dan batas darat negara

16) Pelaksanaan ketatausahaan dan kerumahtanggaan KKP

B. Program Kegiatan

A. Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiologi

Kegiatan yang dilakukanoleh Seksi Pengendalian Karantina dan Survailans Epidemiologi sebagai berikut :

1. Kekarantinaan

a. Ijin Berlayar Kesehatan (Port Health Clearance) 1.a.1. Hasil Clearance In ( Free Pratique) 1.a.2. Hasil Clearance Out ( PHQC) b. Penerbitan Dokumen Kesehatan Kapal

1.b.1. Buku Kesehatan Kapal

1.b.2. Ship Sanitation Certificate Exemption Control (SSCEC) c. Pengawasan Pelaksanaan Deratisasi (Fumigasi)

d. Pelaksanaan Pemeriksaan Dokumen Kesehatan Pesawat (Gendec) 2. Surveilans Epidemiologi

a. Pengawasan lalu lintas alat angkut kapal/ pesawat

b. Pengawasan lalu lintas penumpang alat angkut kapal / pesawat

c. Pengawasan lalu lintas jenazah dan orang sakit di Pelabuhan/ Bandara d. Pengawasan Lalu Lintas OMKABA

e. Kegiatan workshop kekarantinaan dan surveilans epdemiologi f. Kegiatan sosialisasi tupoksi kekarantinaan di Wilayah kerja Bima

g. Pertemuan jejaring kerja surveilans epidemiologi KKP Kelas II dalam rangka mempersiapkan pemberangkatan CJH NTB tahun 2016

h. Kegiatan rapat koordinasi pelayanan dokumen kesehatan dalam rangka keberangkatan jemaah haji di Wilker Bandara Internasional Lombok

i. Kegiatan rapat koordinasi pelayanan dokumen kesehatan (K3JH) dan persiapan pelayanan kesehatan Debarkasi Haji 2016

j. Kegiatan rapat koordinasi pelayanan dokumen kesehatan health alert card (HAC) dalam rangka cegah tangkal virus zika

k. Kegiatan rapat koordinasi pelayanan dokumen kesehatan di Lingkungan KKP Kelas II Mataram

(22)

19 |L a p o r a n T a h u n a n 2 0 1 6

B. Pengendalian Risiko Lingkungan

Kegiatan yang dilaksanakan oleh Seksi Pengendalian Resiko Lingkungan untuk tahun 2016 yaitu :

I. Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik (kegiatan yang terkait program P2TVZ)

1. SDM Pengendalian Vektor di Pelabuhan/Bandara/Pos Lintas Batas Darat (PLBD) Yang Meningkat Kualitasnya

a. Pembentukan dan Pelatihan Jumantik

b. Peningkatan kemampuan dan tata ;laksana, diagnosis dan manajemen

Malaria.

2. Layanan Pelaksanaan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik di Pelabuhan/Bandara/Pos Lintas Batas Darat (PLBD)

a. Layanan Pelaksanaan Pengendalian Malaria di

Pelabuhan/Bandara/Pos Lintas Batas Darat (PLBD)Larvasida a.1. Survey Jentik dan Nyamuk Anopheles

a.2. Larvasida dan Spraying

b. Layanan Pelaksanaan Pengendalian Arbovirosis di

Pelabuhan/Bandara/Pos Lintas Batas Darat (PLBD) b.1. Survey Jentik Aedes

b.2. Larvasida dan Fogging

3. Layanan Pelaksanaan Pengendalian Zoonozis di Pelabuhan/Bandara/ Pos LIntas Batas Darat (PLBD)

a. Survey Tikus dan Pinjal

4. Layanan Pelaksanaan Pengendalian Vektor di Pelabuhan/Bandara/Pos Lintas Batas Darat

a. Pengamatan dan Pengendalian Lalat dan Kecoa

b. Survey Jentik dan Pengendalian Vektor Pra Embarkasi/Debarkasi Haji

II. Penyehatan Lingkungan

a. SDM Karantina Kesehatan dan Kesehatan Pelabuhan di

Pelabuhan/Bandara/Pos Lintas Batas Darat (PLBD) yang Meningkat Kualitasnya

1) Workshop Sanitarian

b. Layanan Pelaksanaan Karantina Kesehatan dan Kesehatan Pelabuhan di Pelabuhan/Bandara/Pos Lintas Batas Darat (PLBD)

1) Pengawasan Tempat Pengelolaan Makanan b.1.1. Inspeksi Sanitasi TPM

(23)

20 |L a p o r a n T a h u n a n 2 0 1 6

b.1.2. Pemeriksaan Sampel Makanan 2) Pengawasan Sarana dan Kualitas Air Bersih

b.2.1. Inspeksi Sarana Air Bersih (SAB) b.2.2. Pemeriksaan Kualitas Air Bersih

3) Pengawasan Sanitasi TTU dan Kualitas Lingkungan b.3.1. Pengawasan Sanitasi TTU

b.3.2. Pengawasan Kualitas Lingkungan 4) Pengawasan Sanitasi Jasaboga

5) Pemeriksaan Sanitasi Asrama Haji b.5.1. Pra Embarkasi

b.5.2. Operasional Embarkasi b.5.3. Debarkasi

6) Pengawasan Sanitasi Alat Angkut

C. Upaya Kesehatan Lintas Wilayah 1. Pelayanan Kunjungan Poliklinik 2. Pelayanan Kunjungan Laboratorium 3. Screening Faktor Risiko PTM 4. Pelayanan Gawat Darurat Medik

5. Penerbitan Surat Ijin Angkut Orang Sakit 6. Penerbitan Surat Ijin Angkut Jenazah 7. Vaksin Internasional dan Penerbitan ICV 8. Penerbitan Surat Keterangan Sehat 9. Pengawasan P3K kapal

10. Pelayanan VCT di Pelabuhan 11. Kesehatan Matra

12. Kesehatan Matra Penyelaman dan Hyperbarik 13. Kesehatan Matra Haji

D. Ketatausahaan

Jenis kegiatan yang dilaksanakan

1. Pengelolaan Kepegawaian / Sumber Daya Manusia 2. Pengelolaan Gaji, Honorarium dan Tunjangan

3. Penyelenggaraan operasional dan Pemeliharaan perkantoran 4. Penerimaan Negara Bukan Pajak

(24)

21 | L a p o r a n T a h u n a n 2 0 1 6

BAB IV

HASIL PENCAPAIAN KEGIATAN

Adapun hasil pelaksanaan program kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram tahun 2016 pada masing – masing seksi dan subag tata usaha adalah sebagai berikut : A. Seksi Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiologi

Seksi Pengendalian Karantina Dan Surveilans Epidemiologi sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan RI No 2348 tahun 2011 yang merupakan revisi dari Permenkes No.356 tahun 2008 memiliki tugas pokok menyiapkan bahan perencanaan, melaksanakan kegiatan kekarantinaan dan surveilans epidemiologi, melaksanakan desiminasi informasi bidang karantina dan surveilans epidemiologi, meningkatkan jejaring kerja dengan instansi terkait serta melakukan kajian bidang karantina dan surveilans epidemiologi.

Kegiatan seksi pengendalian karantina dan surveilans epidemiologi merupakan penjabaran dari fungsi-fungsi KKP khususnya bidang kekarantinaan dan surveilans epidemiologi, diantaranya fungsi pelaksanaan kekarantinaan, pelaksanaan pengamatan penyakit, pelaksanaan pemberian sertifikat OMKABA, belum semua fungsi-fungsi kekarantinaan dan surveilans epidemiologi bisa dilaksanakan karena adanya keterbatasan sumber daya dan keterbatasan anggaran dalam DIPA KKP Kelas II Mataram TA 2015.

Kegiatan seksi Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiologi adalah Pengawasan Lalu Lintas Alat Angkut. Pengawasan Lalu Lintas Orang , Barang dan Jenazah, Pengawasan lalu lintas OMKABA, Surveilans Epidemiologi di Pelabuhan/ Bandara dan Penerbitan Dokumen Kesehatan Kapal (SSCC/SSCEC, Certificate Of Pratique dan Buku Kesehatan Kapal).Adapun hasil kegiatan kekarantinaan dan surveilans epidemiologi tahun 2016 adalah sebagai berikut :

Adapun hasil kegiatan kekarantinaan dan surveilans epidemiologi tahun 2016 adalah sebagai berikut :

1. Kekarantinaan

a. Ijin Berlayar Karantina Kesehatan (Port Health Quarantine Clearance)

Penerbitan Surat Ijin Berlayar Karantina Kesehatan atau Port Health Quarantine Clearance adalah kegiatan legalisasi terhadap kapal yang akan berangkat berlayar yang didahului dengan pemeriksaan faktor resiko kesehatan terhadap kapal tersebut. Kegiatan Port Health Quarantine Clearance ini merupakan upaya untuk mencegah masuk dan keluarnya penyakit menular

(25)

22 | L a p o r a n T a h u n a n 2 0 1 6

potensial wabah yang mungkin terbawa oleh alat angkut yang masuk pelabuhan maupun yang akan meninggalkan pelabuhan dalam kondisi sehat.

Port Health Quarantine Clearance meliputi Clearance In ( masuk ) yaitu untuk kapal yang datang dari luar negeri atau kapal yang datang dari daerah terjangkit dan kepada kapal tersebut diberikan ijin karantina ( free pratique ) serta clearance out ( keluar ) yaitu untuk kapal yang akan berangkat keluar pelabuhan baik yang keluar negeri maupun dalam negeri dan kepada kapal tersebut diberikan Surat Izin Berlayar Karantina Kesehatan (PHQC)

1) Hasil Clearance In ( Free Pratique)

Hasil Penerbitan Free Pratique selama 3 tahun terakhir dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 13 : Penerbitan Free Pratique KKP kelas II Mataram Tahun 2014 s/d 2016

Tahun Target Realisasi Prosentase

2014 91 57 62,64

2015 87 90 103,45

2016 75 65 86,66

Grafik 1 : Realisasi Penerbitan Free pratique dari tahun 2014 s/d tahun 2016

Dari hasil gambaran grafik diatas terlihat adanya penurunan capaian kegiatan penerbitan free pratique ditahun 2016 dibandingkan tahun 2015 dengan 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 2014 2015 2016 91 87 75 57 90 65 TARGET REALISASI

(26)

23 | L a p o r a n T a h u n a n 2 0 1 6

penurunan di tahun 2016 sebesar 25 dokumen. Hal ini disebabkan oleh lalu lintas kapal dari luar negeri di wilker mengalami penurunan karena kunjungan kapal luar negeri yang melalui wilker di tahun 2016 lebih sedikit.

2) Hasil Clearance Out ( PHQC)

Hasil Penerbitan PHQC selama 3 tahun terakhir Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 14 : Penerbitan PHQC tahun 2014 s/d 2016

Tahun Target Realisasi Prosentase

2014 40.058 38.574 96,29

2015 39001 40775 104,55

2016 39001 52717 135,17

Dilihat dari data tersebut untuk penerbitan dokumen PHQC dari tahun 2014 sampai dengan tahun 2016 mengalami peningkatan.

Sedangkan untuk penerbitan PHQC pada masing-masing wilker tahun 2016 dapat dilihat pada grafik berikut :

Grafik 2 : Realisasi PHQC berdasarkan wilker tahun 2016

Berdasarkan grafik diatas pengeluaran dokumen PHQC yang tertinggi yaitu di wilker Labuhan Lombok sebesar 15.077 dokumen, sedangkan wilker terendah yaitu wilker Sape yaitu sebesar 759 dokumen hal tersebut karena lalu lintas alat angkut yang melalui wilker Sape di tahun ini memang mengalami penurunan. 0 2000 4000 6000 8000 10000 12000 14000 16000 Pamenang Lembar Lab. Lombok Pototano Badas Benete Bima Sape 10891 9674 15077 12842 906 1125 1443 759

(27)

24 | L a p o r a n T a h u n a n 2 0 1 6

b. Penerbitan Dokumen Kesehatan Kapal

Kegiatan Penerbitan Dokumen Kesehatan kapal ini bertujuan agar semua alat angkut yang berlayar di wilayah perairan Indonesia maupun internasional memiliki dokumen kesehatan yang sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Pelayanan dokumen kesehatan yang dikerjakan meliputi penerbitan Buku Kesehatan Kapal dan Ship Sanitation Control / Exemption Certificate (SSCC/SSCEC).

1) Buku Kesehatan Kapal

Hasil penerbitan buku kesehatan kapal dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 15 : Data 3 tahun Penerbitan Buku Kesehatan kapal

Tahun Target Realisasi Prosentase

2014 640 828 129,38

2015 826 790 95,64

2016 826 844 102,18

Grafik 3 : Penerbitan Buku Kesehatan kapal

Dari Grafik diatas dapat dilihat perbandingan dari tahun 2014 s/d tahun 2016 terjadi peningkatan realisasi pengeluaran buku kesehatan kapal 2016 tetapi sempat mengalami penurunan di tahun 2015.

0 100 200 300 400 500 600 700 800 900 2014 2015 2016 640 826 826 828 790 844 Target Realisasi

(28)

25 | L a p o r a n T a h u n a n 2 0 1 6

2) Ship Sanitation Certificate Exemption Control (SSCEC)

Hasil penerbitan dokumen SSCEC pada 3 tahun terakhir dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 16 : Penerbitan SSCEC

Tahun Target Realisasi Prosentase

2014 427 433 101,41

2015 488 431 88,32

2016 405 406 100,25

Grafik 4 : Grafik Penerbitan SSCEC dari tahun 2014 s/d 2016

Dari gambar diatas capaian dari tahun 2014 dibandingkan dengan tahun 2015 mengalami penurunan penerbitan dokumen SSCEC di wilayah kerja KKP Kelas II Mataram, sedangkan untuk tahun 2016 pencapaian melebihi target yang telah di tetapkan. Untuk data hasil pelaksanaan kegiatan penerbitan SSCEC per wilker dapat dilihat pada grafik berikut :

0 100 200 300 400 500 2014 2015 2016 427 488 405 453 332 406 target realisasi

(29)

26 | L a p o r a n T a h u n a n 2 0 1 6

Grafik 5 : Grafik Penerbitan SSCEC Berdasarkan Wilker KKP Mataram Tahun 2016

Dari grafik diatas dapat diketahui bahwa hasil kegiatan penerbitan SSCEC berdasarkan wilker yang tertinggi adalah wilker Bima sejumlah 115 dokumen sedangkan wilker yang pengeluaran terendah adalah wilker pototano sebesar 7 dokumen, hal ini disebabkan karena sebagian besar agen pelayaran berada di wilayah Labuhan Lombok sehingga untuk permohonan penerbitan SSCEC lebih banyak disampaikan ke wilker Pelabuhan Labuhan Lombok.

c. Pelaksanaan Deratisasi (Fumigasi)/ Penerbitan SSCC

Pelaksanaan Deratisasi (fumigasi) dilaksanakan dengan ketentuan bila hasil pemeriksaan ditemukan adanya tanda-tanda kehidupan tikus dan atas permintaan pihak kapal (nakhoda/ pemilik kapal). Pengawasan Deratisasi merupakan kegiatan pengawasan pelaksanaan hapus tikus (fumigasi) di kapal yang dilakukan oleh BUS (Badan Usaha Swasta). Tujuan dari pengawasan ini untuk memastikan bahwa pelaksanaan kegiatan fumigasi oleh BUS sesuai dengan prosedur/standar nasional yang diberlakukan oleh Dit.Jen PP & PL Kementerian Kesehatan RI.

Tabel 17 : Hasil Pelaksanaan Deratisasi Tahun 2014 s/d 2016

Tahun Target Realisasi Prosentase

2014 12 kapal 6 kapal 50,00 2015 7 kapal 6 kapal 85,71 2016 20 kapal 11 kapal 55 0 20 40 60 80 100 120 Pamenang Lembar Lab.Lombok Pototano Badas Benete Bima Sape 54 71 69 7 34 19 115 37

(30)

27 | L a p o r a n T a h u n a n 2 0 1 6

Dari tabel diatas dapat dilihat hasil kegiatan fumigasi tahun 2016 menurun prosentasenya dibandingkan tahun 2015. Dari target 20 kapal yang dilakukan fumigasi yaitu sebanyak 11 kapal sedangkan di tahun 2015 dilakukan sebanyak 6 kapal dari target sebesar 7 kapal, hal ini menandakan bahwa kondisi kesehatan kapal rata-rata sudah mulai baik.

d. Pelaksanaan Pemeriksaan Dokumen Kesehatan Pesawat (Gendec)

Gendec merupakan dokumen kesehatan pesawat yang berisi informasi tentang kondisi kesehatan penumpang selama dalam perjalanan di pesawat, pada gendec tertera penjelasan ada/ tidaknya crew atau penumpang sakit beserta penjelasannya.

Grafik 6 : Hasil Pelaksanaan Pemeriksaan Gendec Tahun 2016

Dari grafik diatas dapat dilihat jumlah hasil pemeriksaan gendec tertinggi pada bulan Oktober yaitu 92 dokumen yang berarti bahwa kedatangan pesawat luar negeri tertinggi pada bulan Oktober. Hal ini merupakan upaya kewaspadaan terhadap masuknya penyakit menular, potensial wabah maupun penyakit yang menimbulkan PHEIC yang berasal dari luar negeri.

2. Surveilans Epidemiologi

a. Pengawasan lalu lintas alat angkut kapal/ pesawat

Hasil pengawasan lalu lintas alat angkut kapal/ pesawat tahun 2016 dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 73 75 77 70 79 76 80 84 75 92 77 80 gendec

(31)

28 | L a p o r a n T a h u n a n 2 0 1 6

Tabel 18 . Hasil Pelaksanaan Pengawasan Lalu Lintas Alat Angkut Tahun 2016

Bulan

Alat angkut dari

Alat angkut

dari Alat angkut Ke Alat angkut

Luar Negeri Dalam Negeri Luar Negeri Ke dalam Negeri

Januari 78 4953 77 4938 Pebruari 80 4722 80 4717 Maret 81 5038 81 5079 April 72 5406 72 5400 Mei 81 5919 81 5897 Juni 84 5664 84 5658 Juli 86 6160 86 6146 Agustus 91 6385 91 6372 September 79 5857 79 5961 Oktober 96 5980 96 6060 Nopember 80 5442 80 5470 Desember 88 5671 86 5625 Jumlah 996 67197 990 67323

Berdasarkan tabel diatas diketahui lalu lintas alat angkut pada alat angkut yang datang dan berangkat dari dalam negeri selisih 126 kapal/pesawat yaitu lebih banyak alat angkut yang berangkat sedangkan lalu lintas alat angkut yang datang dan berangkat dari luar negeri yang datang lebih banyak di bandingkan yang berangkat, alat angkut yang datang dari luar negeri bukan merupakan wilayah / negara yang terjangkit. Hal ini tetap perlu diwaspadai terutama dari asal kedatangan alat angkut apakah merupakan daerah terjangkit atau tidak, sebagai upaya cegah tangkal masuknya penyakit menular dan penyakit potensial wabah.

b. Pengawasan lalu lintas penumpang alat angkut kapal / pesawat

Hasil pengawasan lalu lintas penumpang alat angkut kapal/ pesawat dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

(32)

29 | L a p o r a n T a h u n a n 2 0 1 6

Tabel 19. Hasil Pengawasan Lalu Lintas Penumpang Kapal/Pesawat Tahun 2016

Bulan

Penumpang dari

Penumpang

dari Penumpang Ke Penumpang

Luar Negeri Dalam Negeri Luar Negeri Ke dalam Negeri

Januari 10.343 339.447 10.197 334.151 Pebruari 10.155 311.280 10.442 298.566 Maret 12.961 346.027 11.814 336.811 April 9.787 345.645 9.048 340.298 Mei 11.549 446.298 10.154 415.843 Juni 10.654 407.807 8.499 398.708 Juli 18.884 555.031 17.379 539.440 Agustus 13.529 458.135 14.782 452.679 September 13.014 408.333 12.820 410.638 Oktober 16.077 399.770 11.484 361.230 Nopember 10.554 372.664 9.750 377.014 Desember 11.944 428.993 10.930 398.257 Jumlah 149.456 4.819.430 137.299 4.663,635

Grafik 7 : Lalu Lintas Penumpang kapal/pesawat tahun 2016

Berdasarkan grafik di atas dapat dilihat trend peningkatan arus penumpang terutama dari dan ke dalam negeri pada waktu-waktu khusus seperti saat liburan hari raya atau liburan sekolah. Dari grafik dapat dilihat adanya lalu lintas penumpang baik yang berangkat maupun datang melalui pelabuhan/ bandara yang menunjukkan pergerakan manusia dengan alat angkut sehingga dapat diperkirakan kapan terjadi trend peningkatan atau penurunan pergerakan/lalu 0 200000 400000 600000 800000 1000000 1200000

Penumpang ke Dalam Negeri Penumpang ke Luar Negeri Penumpang dari Dalam Negeri Penumpang dari Luar Negeri

(33)

30 | L a p o r a n T a h u n a n 2 0 1 6

lintas penumpang. Mengantisipasi kemungkinan terjadinya peningkatan faktor

resiko penyakit saat terjadi pergerakan penumpang di wilayah

pelabuhan/bandara. Sedangkan penumpang yang datang dari luar negeri jumlahnya lebih sedikit dibandingkan dengan penumpang yang datang dari dalam negeri, tetapi hal ini tidak menutup kemungkinan faktor resiko yang yang dibawa oleh penumpang dari luar negeri yang kemungkinan singgah atau berasal dari negara terjangkit penyakit yang berpotensial wabah.

Sehingga meskipun jumlah penumpang luar negeri jauh lebih rendah dibandingkan dengan dari dalam negeri tetapi pengawasan yang dilakukan tidak berbeda, karena pengawasan dalam rangka surveilans orang/ penumpang sangat diperlukan dalam upaya cegah tangkal penyakit atau yang dapat menimbulkan PHEIC.

Tabel 20. Perbandingan arus lalu lintas penumpang tahun 2014 s.d 2016

Tahun

Dalam negeri Luar Negeri

Penumpang Datang Penumpang Berangkat Penumpang Datang Penumpang Berangkat 2014 3.424.700 3.647.880 126.653 101.550 2015 3.742.514 3.788.375 136.289 200.282 2016 4.819.430 4.663.635 149.456 137.299

Berdasarkan tabel di atas dilihat terjadi peningkatan arus lalu lintas penumpang yang melalui pelabuhan/ bandara di wilayah kerja KKP Kelas II Mataram baik yang dalam negeri maupun luar negeri, hal ini berhubungan dengan kemajuan di bidang transportasi seiring dengan kebutuhan orang bepergian menggunakan alat transportasi melalui pelabuhan dan bandara. Sehingga perlu adanya surveilans penumpang dengan melakukan pengawasan lalu lintas orang baik dipelabuhan maupun bandara dalam rangka kewaspadaan dan pencegahan keluar masuknya penyakit menular maupun penyakit potensial wabah.

c. Pengawasan lalu lintas jenazah dan orang sakit di Pelabuhan/ Bandara

Hasil kegiatan pengawasan lalu lintas jenazah dan orang sakit dapat dilihat pada tabel berikut :

(34)

31 | L a p o r a n T a h u n a n 2 0 1 6

Tabel 21: Hasil Pengawasan lalu Lintas Jenazah dan Orang Sakit

Uraian Berangkat

Datang dari Dalam Negeri

Datang dari Luar Negeri 2014 2015 2016 2014 2015 2016 2014 2015 2016 Jenazah 51 61 80 53 5 0 71 74 38 Orang sakit 1012 7002 1442 0 0 0 61 47 11

Grafik 8 : Lalu lintas Jenazah dan orang sakit melalui bandara/pelabuhan Tahun 2016

Dari tabel di atas dapat dilihat hasil pengawasan/pemantauan lalu lintas orang sakit maupun lalu lintas jenazah mengalami peningkatan pada tahun 2016 dibandingkan dengan tahun 2015. Hasil pengawasan lalu lintas jenazah yang datang dari luar negeri pada tahun 2016 mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun 2015, meskipun menurun hal ini juga masih perlu waspada sehubungan dengan masuknya penyakit/penularan penyakit yang mungkin dibawa oleh jenazah tersebut.

Oleh karena itu dalam pelaksanaan pengawasan lalu lintas jenazah yang datang/masuk perlu diperhatikan dalam hal pemeriksaan persyaratan pemetian/pengepakan jenazah dan surat-surat keterangan harus sesuai dengan prosedur yang berlaku, termasuk diagnose penyebab kematian apakah penyakit menular atau tidak. Untuk hasil pengawasan lalu lintas orang sakit yang berangkat pada tahun 2016 yaitu sebanyak 1442 orang lebih sedikit dibandingkan dengan tahun 2015.

0 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600

Jenazah Orang Sakit

80 1442 0 38 0 11 Berangkat Datang DN Datang LN

(35)

32 | L a p o r a n T a h u n a n 2 0 1 6

d. Pengawasan Lalu Lintas OMKABA

Kegiatan pengawasan lalu lintas OMKABA merupakan salah satu upaya dalam pencegahan terjadinya penyakit akibat OMKABA yang masuk terutama dari negara luar yang tidak terdaftar pada Kementerian Kesehatan atau belum mendapat ijin peredarannya di Indonesia oleh Balai POM atau yang tidak memenuhi standart kesehatan atau isinya tidak sesuai dengan yang tertera pada labelnya.

Pengawasan OMKABA juga dilakukan terhadap OMKABA yang keluar masuk antar daerah untuk mencegah terjadinya pemalsuan, penyelundupan atau pemakaian bahan aditif yang berbahaya bagi kesehatan yang dikirim dari satu daerah ke daerah lainnya.

Tabel 22 : Hasil Pengawasan lalu Lintas OMKABA yang terjaring di wilayah kerja KKP Kelas II Mataram tahun 2014 s.d 2016

Jenis OMKABA 2014 2015 2016 Obat 731 552 356 Makanan-Minuman 534 543 526 Kosmetik 6 46 77 Alat Kesehatan 58 78 85 Bahan Aditif - - - Jumlah 1329 1219 1044

Tabel 23 : Hasil Pemeriksaan Dokumen dan Fisik Komoditi OMKABA di wilayah kerja KKP Kelas II Mataram tahun 2014 s.d 2016

Pemeriksaan Dokumen & Fisik Komoditi

OMKABA

2014 2015 2016

OMKABA Masuk 1329 1219 1044

(36)

33 | L a p o r a n T a h u n a n 2 0 1 6

Grafik 9 : Hasil Pengawasan lalu lintas OMKABA di Wilayah Kerja KKP Mataram (BIL, Lembar dan Bima) Tahun 2016

77 70 96 68 63 74 72 103 60 67 70 88 10 7 11 8 7 9 5 13 10 10 9 5 1 2 2 2 2 3 2 2 3 2 1 5 0 20 40 60 80 100 120 BIL BIMA LEMBAR

Grafik 10 : Hasil Pengawasan OMKABA

Dari Tabel dan grafik di atas hasil pengawasan OMKABA yang masuk dan keluar wilayah kerja KKP Kelas II Mataram masih cukup tinggi, terjadi penurunan hasil pengawasan omkaba dari tahun 2015 yaitu 1219 komoditi yang masuk dibandingkan dengan tahun 2016 yaitu sebanyak 1044 komoditi. Terjadi peningkatan hasil pengawasan pada komoditas omkaba jenis makanan minuman ditemukan masuk melalui wilayah kerja KKP Mataram tahun 2016. Meskipun sampai dengan tahun 2016 kegiatan pengawasan omkaba baru

0 100 200 300 400 500 600 700 800

Obat/OT Mak-Min Kosmetik Alkes Bhn Adiktif

2014 2015 2016

(37)

34 | L a p o r a n T a h u n a n 2 0 1 6

dilaksanakan di wilker BIL, Lembar dan Bima, tetapi tidak mengurangi pelaksanaan pengawasan mengingat banyaknya beredar komoditi omkaba yang belum memenuhi syarat di masyarakat. Jenis komoditi yang paling banyak ditemukan adalah makanan dan minuman hal ini tetap memerlukan pengawasan. Karena dengan pengawasan ini diharapkan dapat mengurangi akibat penyalahgunaan distribusi makanan dan minuman yang tidak resmi atau yang dilarang beredar di Indonesia sehingga tidak berakibat buruk bagi kesehatan masyarakat.

e. Kegiatan workshop kekarantinaan dan surveilans epdemiologi

Kegiatan workshop di laksanakan pada tanggal 11 Februari 2016 di Hotel Lombok Garden Mataram yang di hadiri 26 orang peserta dan 2 orang narasumber. Kegiatan workshop tersebut bertujuan supaya :

1. Petugas wilker mampu menyelenggarakan kegiatan kekarantinaan di wilayah kerja pelabuhan dan bandara.

2. Petugas wilker mampu melaksanakan surveilans epidemiologi penyakit di wilayah Pelabuhan dan Bandara.

3. Petugas wilker mampu mengolah dan menganalisis data sederhana dan laporan kegiatan khususnya PKSE.

f. Kegiatan sosialisasi tupoksi kekarantinaan di Wilayah kerja Bima

Kegiatan workshop di laksanakan pada tanggal 3 Mei 2016 di Wilker Bima yang di hadiri 25 orang peserta dan 2 orang narasumber. Kegiatan workshop tersebut bertujuan supaya tersosialisasinya tugas pokok dan fungsi kekarantinaan KKP Kelas II Mataram kepada lintas sektor terkait, mitra kerja serta pengguna jasa di Bandara Sultan Muhammad Salahudin – Bima.

g. Pertemuan jejaring kerja surveilans epidemiologi KKP Kelas II dalam rangka mempersiapkan pemberangkatan CJH NTB tahun 2016.

Kegiatan pertemuan jejaring kerja surveilans epidemiologi KKP Kelas II dalam rangka mempersiapkan pemberangkatan CJH NTB tahun 2016. di laksanakan pada tanggal 29 s/d 31 Mei 2016 di Kila Senggigi Beach yang di hadiri 40 orang peserta dan Narasumber dari Pusat kesehatan haji Kementerian Kesehatan,Dinas Kesehatan Propinsi NTB dan KKP Kelas II Mataram. Tujuan dari kegiatan jejaring surveilans ini untuk melaksanakan pembinaan, perlindungan dan pelayanan kesehatan calon jemaah haji dari penularan penyakit yang ada di Arab Saudi, melaksanakan surveilans penyakit di pintu masuk negara, melaksakan surveilans

(38)

35 | L a p o r a n T a h u n a n 2 0 1 6

penyakit di pintu masuk negara, melaksanakan surveilans penyakit di daerah atau wilayah dan membentuk kerjasama dalam rangka cegah tangkal penyakit antara lembaga / instansi terkait di Bandara / Pelabuhan dengan daerah atau wilayah.

h. Kegiatan rapat koordinasi pelayanan dokumen kesehatan dalam rangka keberangkatan jemaah haji di Wilker Bandara Internasional Lombok.

Kegiatan rapat koordinasi pelayanan dokumen kesehatan dilaksanakan pada tanggal 19 Agustus 2016 di Wilker Bandara Internasional Lombok yang di hadiri 28 orang peserta. Tujuan dari kegiatan rapat koordinasi ini adalah supaya pelayanan dokumen kesehatan khususnya dalam pelayanan jemaah haji antara KKP Kelas II Mataram dan lintas sektor terkait diharapkan dalam memberikan pelayanan, pemeriksaan dan penerbitan dokumen kesehatan dapat dilakukan secara efektif, efisien, tepat waktu dan tepat sasaran.

i. Kegiatan rapat koordinasi pelayanan dokumen kesehatan (K3JH) dan persiapan pelayanan kesehatan Debarkasi Haji 2016.

Kegiatan rapat koordinasi persiapan pelayanan debarkasi haji embarkasi Lombok dilaksanakan pada tanggal 24 September 2016 di Asrama Haji Mataram yang di hadiri oleh panitia bidang kesehatan embarkasi Lombok sebanyak 28 orang peserta. Tujuan dari kegiatan rapat koordinasi ini adalah terlaksananya dengan baik kegiatan pelayanan debarkasi haji embarkasi LOP dan tersosialisasinya cara penyelesaian dokumen kesehatan K3 JH

j. Kegiatan rapat koordinasi pelayanan dokumen kesehatan health alert card (HAC) dalam rangka cegah tangkal virus zika.

Kegiatan rapat koordinasi pelayanan dokumen kesehatan HAC dalam rangka cegah tangkal virus Zika dilaksanakan pada tanggal 30 September 2016 di wilker Bandara Internasional Lombok yang di hadiri oleh panitia bidang kesehatan embarkasi Lombok sebanyak 28 orang peserta terdiri 13 orang lintas sektor terkait dan KKP Kelas II Mataram sebanyak 15 Orang. Tujuan dari kegiatan rapat koordinasi ini adalah terlaksananya pelayanan dokumen kesehatan khususnya HAC mengenai virus Zika dapat dilakukan secara efektif dan efisien dan supaya lintas sektor memahami mengenai virus zika dan mengetahui pencegahan dan penanganan yang tepat dalam rangka cegah tangkal virus Zika

(39)

36 | L a p o r a n T a h u n a n 2 0 1 6

k. Kegiatan rapat koordinasi pelayanan dokumen kesehatan di Lingkungan KKP Kelas II Mataram.

Kegiatan rapat koordinasi pelayanan dokumen kesehatan kapal di wilker KKP Kelas II Mataram dilaksanakan pada tanggal 3 November 2016 dilingkungan KKP Mataram yang di hadiri sebanyak 28 orang peserta. Tujuan dari kegiatan ini diharapkan dalam memberikan pelayanan pemeriksaan dokumen dapat dilakukan secara efektif, efisien, tepat waktu dan tepat sasaran.

l. Kegiatan rapat koordinasi pelayanan dokumen kesehatan di Wilker Lembar. Kegiatan rapat koordinasi pelayanan dokumen kesehatan kapal di wilker Lembar dilaksanakan pada tanggal 11 November 2016 di Wilker Lembar yang di hadiri sebanyak 28 orang peserta yang terdiri dari 15 orang dari instansi terkait di wilker Lembar dan 13 orang dari KKP Kelas II Mataram. Tujuan dari kegiatan rapat koordinasi pelayanan dokumen kesehatan di wilker Lembar diharapkan dalam memberikan pelayanan pemeriksaan dokumen dapat dilakukan secara efektif, efisien, tepat waktu dan tepat sasaran.

m. Kegiatan rapat koordinasi pelayanan dokumen kesehatan di Wilker Pemenang. Kegiatan rapat koordinasi pelayanan dokumen kesehatan kapal di wilker Pemenang dilaksanakan pada tanggal 11 November 2016 di wilker Pemenang yang di hadiri sebanyak 28 orang peserta yang terdiri dari 15 orang dari instansi terkait di wilker Pemenang dan 13 orang dari KKP Kelas II Mataram. Tujuan dari kegiatan rapat koordinasi pelayanan dokumen kesehatan di wilker Pemenang diharapkan dalam memberikan pelayanan pemeriksaan dokumen dapat dilakukan secara efektif, efisien, tepat waktu dan tepat sasaran.

(40)

37 | L a p o r a n T a h u n a n 2 0 1 6

B. Seksi Pengendalian Resiko Lingkungan

1. Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kegiatan yang terkait Program P2TVZ tahun 2016 diantaranya :

a. SDM Pengendalian Vektor di Pelabuhan/Bandara/Pos Lintas Batas Darat (PLBD) Yang Meningkat Kualitasnya.

Peningkatan SDM dalam Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik merupakan salah satu upaya guna meningkatkan kompetensi/kemampuan dalam pencegahan dan pengendalian penyakit tular vektor dan zoonotik di wilayah kerja KKP Kelas II Mataram secara tepat dan optimal. Adapun kegiatan yang dilaksanakan pada tahun 2016 terkait tujuan tersebut diantaranya :

1) Pembentukan dan Pelatihan Jumantik

Tahun 2016 untuk pertama kalinya dilaksanakan kegiatan

pembentukan dan pelatihan kader jumantik. Pembentukan kader Jumantik merupakan salah satu kegiatan yang melibatkan peran serta masyarakat dalam kegiatan pengawasan/survey jentik nyamuk di wilayah kerja KKP Kelas II Mataram. Tugas dari jumantik adalah memantau dan memberantas jentik-jentik nyamuk demam berdarah yang ada dilingkungan masyarakat serta memotivasi dan menggerakkan masyarakat untuk berperan serta dalam melakukan PSN-DBD, sehingga diharapkan populasi jentik nyamuk

demam berdarah yang ada di lingkungan masyarakat menjadi berkurang.

Selanjutnya jumantik wajib membuat catatan atau laporan untuk dilaporkan ke Kantor Wilker KKP Mataram.

Tujuan dibentuknya kader Jumantik adalah untuk mendeteksi secara dini resiko kejadian penyakit yang bersumber vektor nyamuk di wilayah kerja, sehingga upaya pengendalian dapat dilakukan dengan tepat. Selain untuk deteksi dini resiko kejadian penyakit di masyarakat, pembentukan kader jumantik ini diharapkan mampu meningkatkan komunikasi/hubungan yang baik antara masyarakat dengan petugas KKP di masing-masing wilker sehingga kedepannya masyarakat menyadari bahwa mengupayakan lingkungan yang sehat dan pencegahan penyakit bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, melainkan peran serta masyarakat juga sangat dibutuhkan.

Berikut adalah realisasi pelaksanaan kegiatan pembentukan dan pelatihan kader jumantik tahun 2016 yang ditargetkan di 7 di wilayah kerja KKP Kelas II Mataram :

(41)

38 | L a p o r a n T a h u n a n 2 0 1 6

Tabel. 24 Realisasi Pelaksanaan Kegiatan Pembentukan dan Pelatihan Kader Jumantik di Wilayah Kerja KKP Mataram Tahun 2016

No Wilayah Kerja Realisasi

Pelaksanaan

Target % Capaian

1 Lembar 1 keg 1 keg 100 %

2 Pemenang 1 keg 1 keg 100%

3 Labuhan Lombok 1 keg 1 keg 100%

4 Pototano 1 keg 1 keg 100%

5 Badas 1 keg 1 keg 100%

6 Bima 1 keg 1 keg 100%

7 Sape 1 keg 1 keg 100%

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa kegiatan pembentukan dan peatihan jumantik tahun 2016 terlaksana 100% sesuai dengan target yang ditentukan.

2) Peningkatan kemampuan dan tata ;laksana, diagnosis dan manajemen Malaria.

2. Kegiatan yang dilaksanakan terkait peningkatan dan tata laksana diagnosis dan manajemen malaria adalah dengan menyelenggarakan pelatihan dengan tema tata laksana diagnosis ,malaria dimana peserta pelatihan diantaranya petugas sanitarian/entomologi, dokter dan perawat yang terdapat di masing-masing Wilker KKP Mataram. Tempat pelatihan adalah di Hotel Kila Senggigi dengan 2 orang narasumber dari Dinas Kesehatan Propinsi NTB yaitu dokter dan ahli entomolog. Melalui pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan kemampuan petugas KKP Mataram di wilayah kerja dalam tata laksana dan diagnosis malaria. Pelaksanaan kegiatan tersebut telah sesuai dengan target yaitu 1 kali dalam setahun.

a. Layanan Pelaksanaan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik di Pelabuhan/Bandara/Pos Lintas Batas Darat (PLBD)

1) Layanan Pelaksanaan Pengendalian Malaria di Pelabuhan/Bandara/Pos Lintas Batas Darat (PLBD)

- Survey Jentik dan Nyamuk Anopheles adalah kegiatan pengamatan

(42)

39 | L a p o r a n T a h u n a n 2 0 1 6

Berikut adalah realisasi pelaksanaan survey jentik dan nyamuk Anopheles tahun 2016 di masing-masing wilker :

Tabel. 25 Realisasi Pelaksanaan Kegiatan Survey Jentik Anopheles di Wilayah Kerja KKP Mataram Tahun 2016

No Wilker Target (Ha) Realisasi

(Ha) % Capaian 1 BIL 3 3 100% 2 Lembar 3 3 100% 3 Pemenang 1.5 1.5 100% 4 Lb. Lombok 3 3 100% 5 Pototano 1.5 1.5 100% 6 Benete 1 1 100% 7 Badas 1 1 100% 8 Bima 2.5 2.5 100% 9 Sape 1.5 1.5 100%

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa kegiatan survey jentik dan nyamuk Anophles tahun 2016 telah sesuai dengan target yang ditentukan dengan hasil survey di semua wilker adalah 0 (nol) dengan kata lain tidak ditemukan keberadaan jentik maupun nyamuk dewasa di wilayah kerja KKP Mataram sepanjang tahun 2016.

- Larvasida dan Spraying

Kegiatan Larvasida dan Spraying Nyamuk Anopheles belum

dilaksanakan disemua wilker KKP Mataram, masih sama dengan tahun sebelumnya.

2) Layanan Pelaksanaan Pengendalian Arbovirosis di Pelabuhan/Bandara/Pos Lintas Batas Darat (PLBD)

a) Survey Jentik Aedes

Kegiatan survey jentik Aedes aegypti dilaksanakan baik di wilayah perimeter area maupun buffer area di seluruh wilayah kerja KKP Kelas II Mataram. Ada 2 cara dalam survey jentik yaitu :

Gambar

Tabel  5. Jumlah Ketenagaan Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Kantor Wilker              Pelabuhan Pemenang Tahun 2016
Tabel 10.   Jumlah Ketenagaan Berdasarkan Tingkat Pendidikan      Di Kantor Wilker Pelabuhan Bima Tahun 2016
Tabel 12.  Jumlah Ketenagaan Berdasarkan Tingkat Pendidikan      Di Kantor Wilker Bandara Internasional Lombok Tahun 2016
Grafik 8 : Lalu lintas Jenazah dan orang sakit melalui bandara/pelabuhan   Tahun 2016
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tabel Jumlah Penerbitan Sertifikat KIER Kesehatan Pada Bulan Juni di Seksi Upaya Kesehatan dan Lintas Wilayah Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II.. Dari tabel di atas

Kinerja yang disepakati tidak dibatasi pada kinerja yang dihasilkan atas kegiatan tahun bersangkutan, tetapi termasuk kinerja (outcome) yang seharusnya

Pengaruh pemerintah pusat terhadap daerah berjalan melalui mekanisme perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan daerah yaitu melalui dana perimbangan berupa transfer

Data sekunder pada penelitian antara lain adalah Peta Penggunaan Lahan, Peta dan Data Kependudukan, Peta Administrasi, Peta Pola Sungai, Peta Jaringan Jalan, Peta Ket- inggian, Peta

Dilema yang ditimbulkan oleh pembuatan bahan bakar dari kelapa sawit adalah bahwa bahan bakar tersebut dapat mengurangi polusi udara, sedangkan lahan yang dibutuhkan sangat besar,

Berdasarkan rumusan masalah, maka untuk meningkatkan keterampilan menulis aksara Jawa pada siswa kelas IV SDN Mangkangkulon 01 Semarang, peneliti menyusun pemecahan

6.2.3 Analisis tipe-tipe keruntuhan akibat naiknya elevasi muka air tanah Akibat berkurangnya shear strength dan bertambahnya shear stress, maka slip surface semakin pendek dan

* Melapor mengenai kendala yang terjadi menggunakan fitur live chat yang ada pada https://kursusvmlepkom.gunadarma.ac.id/, aktif mulai pukul 10 WIB * Harap memperhatikan dengan