• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaturan Bati Ekualiser Grafik dengan Remote Control Via Bluetooth T1 612009067 BAB II

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaturan Bati Ekualiser Grafik dengan Remote Control Via Bluetooth T1 612009067 BAB II"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

5

BAB II

DASAR TEORI

Bab ini akan berisi mengenai penjelasan teori-teori yang digunakan sebagai acauan pembuatan tugas akhir. Teori-teori yang digunakan antara lain bluetooth, mikrokontroler, potensiometer, ekualiser , LCD.

2.1. Bluetooth

Bluetooth adalah sebuah teknologi komunikasi wireless (tanpa kabel) yang beroperasi pada pita frekuensi 2,4 GHz. Bluetooth menggunakan teknik pengiriman dengan pola lompatan frekuensi yang mampu menyediakan layanan komunikasi data dan suara secara real-time (waktu nyata) antar perangkat bluetooth dengan jarak jangkauan layanan yang terbatas (sekitar 10 meter).

Pada dasarnya bluetooth diciptakan bukan hanya untuk menggantikan atau menghilangkan penggunaan kabel di dalam melakukan pertukaran informasi, tetapi juga mampu menawarkan fitur yang baik untuk teknologi mobile wireless dengan biaya yang relatif rendah, konsumsi daya yang rendah, mudah dalam pengoperasian dan mampu menyediakan bermacam-macam layanan .

2.1.1 Bluetooth HC-05

(2)

6

Berikut ini adalah spesifikasi dari bluetooth HC-05 [2] :  Bluetooth protocal: Bluetooth Specification v2.0+EDR  Frequency: 2.4GHz ISM band

 Modulation: GFSK(Gaussian Frequency Shift Keying)  Emission power: =4dBm, Class 2

 Sensitivity: =-84dBm at 0.1% BER

 Speed: Asynchronous: 2.1Mbps(Max) / 160 kbps, Synchronous: 1Mbps/1Mbps

 Security: Authentication and encryption

 Profiles: Bluetooth serial port Power supply: +3.3VDC 50mA  Working temperature: -20 ~ +75

 Centigrade Dimension: 26.9mm x 13mm x 2.2 mm

Gambar 2.1. Bluetooth HC-05 [2 ]

2.2. Mikrokontroler

(3)

hanya sebatas pada IO saja, kini untuk mikrokontroler jenis AVR telah memiliki fasilitas yaitu sistem mikrokontroler RISC (

memiliki flash ROM yang cukup besar, memiliki ADC internal, terdapat

dapat digunakan sebagai penghasil PWM, terdapat jalur komunikasi serial, SPI dan I2C, terdapat pula jalur interupsi, serta memiliki analog komparator

2.2.1. Mikrokontroler ATMega

Mikrokonntroler ATMEGA16 ini memiliki spesifikasi

 Saluran Input/Output (I/O) ada 32 buah, yaitu PORTA, PORTB, PORTC, PORTD

 ADC / Analog to Digital Converter 10 bit sebanyak 8 channel pada PORTA

 2 buah timer/counter 8

prescalers dan kemampuan pembanding  Watchdog timer dengan osilator internal  Tegangan operasi 2,75

ATMega16

 EEPROM sebesar 512 byte yang dapat diprogram saat operasi  Antarmuka komparator

 channel PWM

 kecepatan nilai (speed grades) 0 MHz untuk ATMega16

Gambar 2.

7

hanya sebatas pada IO saja, kini untuk mikrokontroler jenis AVR telah memiliki fasilitas yaitu sistem mikrokontroler RISC (Reduced Instruction Set Computing

flash ROM yang cukup besar, memiliki ADC internal, terdapat

dapat digunakan sebagai penghasil PWM, terdapat jalur komunikasi serial, SPI dan I2C, terdapat pula jalur interupsi, serta memiliki analog komparator

2.2.1. Mikrokontroler ATMega16

Mikrokonntroler ATMEGA16 ini memiliki spesifikasi sebagai berikut

Saluran Input/Output (I/O) ada 32 buah, yaitu PORTA, PORTB, PORTC,

ADC / Analog to Digital Converter 10 bit sebanyak 8 channel pada

2 buah timer/counter 8-bit dan 1 buah timer/counter 16 prescalers dan kemampuan pembanding

Watchdog timer dengan osilator internal

Tegangan operasi 2,75 - 5,5 V pada ATMega16L dan 4,5 ATMega16

EEPROM sebesar 512 byte yang dapat diprogram saat operasi Antarmuka komparator analog

channel PWM

kecepatan nilai (speed grades) 0 - 8 MHz untuk ATMega16L dan 0 MHz untuk ATMega16

Gambar 2.2. Rangkaian ATMega16 Sistem

hanya sebatas pada IO saja, kini untuk mikrokontroler jenis AVR telah memiliki Reduced Instruction Set Computing), flash ROM yang cukup besar, memiliki ADC internal, terdapat timer yang dapat digunakan sebagai penghasil PWM, terdapat jalur komunikasi serial, SPI dan I2C, terdapat pula jalur interupsi, serta memiliki analog komparator.

sebagai berikut:

Saluran Input/Output (I/O) ada 32 buah, yaitu PORTA, PORTB, PORTC,

ADC / Analog to Digital Converter 10 bit sebanyak 8 channel pada

counter 16-bit dengan

5,5 V pada ATMega16L dan 4,5 - 5,5 V pada

EEPROM sebesar 512 byte yang dapat diprogram saat operasi

8 MHz untuk ATMega16L dan 0 - 16

(4)

8 2.3. Potensiometer Digital

Potensiometer Digital adalah Potensiometer digital adalah sebuah komponen elektronik yang dikendalikan secara digital yang mirip seperti fungsi analog suatu potensiometer.

2.3.1. IC MCP42100

IC MCP42100 adalah sebuah komponen elektronika potensiometer digital. IC MCP42100 memiliki nilai resistansi potensiometer 100 kΩ sebagai pengganti pontensiometer mekanikal, dalam 1 buah IC tipe ini memiliki dua potensiometer digital.

Gambar 2.3. Potensiometer digital MCP42100

Potensiometer digital ini merupakan sebuah komponen elektronik yang dikendalikan secara digital yang mirip seperti fungsi analog suatu potensiometer. Potensiometer jenis ini sering dipakai untuk memotong dan mengukur sinyal analog oleh mikrokontroler. Potensiometer digital ini biasanya digunakan untuk mengendalikan piranti elektronik seperti pengendali suara pada penguat dan sebagai pengendali masukan untuk sirkuit elektronik. Sebuah potensiometer digital umumnya dikendalikan oleh protokol digital seperti I2C dan SPI.

(5)

9

Tabel dibawah ini merupakan nilai step atau langkah yang tersedia, termasuk jumlah bit.

Tabel 2.1 Nilai Step dan Bit

2.4. Ekualiser

Rangkaian ekualiser adalah sebuah rangkaian yang digunakan untuk mengatur suatu band frekuensi tertentu. suatu rangkaian ekualiser berfungsi untuk menambahkan frekuensi yang kita inginkan pada saat sistem bersuara kecil dan mengurangi frekuensi yang tidak kita inginkan pada saat kita mengangkat volume atau gain lebih keras. Digunakan rangkaian ekualiser yaitu 10 band x2 mini graphic equalizer type AF-030. Dibawah ini merupakan rangkaian ekualiser 10 band :

Gambar 2.4. Rangkaian 10 band x2 mini graphic equalizer type AF-030. Urutan Step

16kHz 8kHz 4kHz 2kHz 1kHz 500Hz 250Hz 125Hz 64Hz 32Hz

C24

10kp 15kpC16 33kpC18 47kpC20

VR1a VR2a VR3a VR4a VR5a VR6a VR7a VR8a VR9a VR10a

R28

470k 470kR4 470kR6 470kR8 470kR10 R12470k R14470k R16 470k

R18

470k 470kR20 R1

470R 470RR3 470RR5 470RR7 470RR9 470RR11 R13

(6)

10 2.5. LCD (Liquid Chrystal Display) 16x2

Dalam perancangan skripsi ini digunakan LCD karakter sebagai antarmuka sistem. LCD yang digunakan adalah LCD karakter 16x2, yaitu LCD yang memiliki 2 baris karakter dan setiap barisnya terdiri dari 16 karakter.

Konfigurasi dari pin-pin LCD ini ditunjukan Tabel 2.2 Tabel 2.2 Konfigurasi Pin LCD 16x2 No. Pin Nama Pin Keterangan

1 Vss Ground

2 Vdd Catu daya LCD 5V.

3 VO Kontras

4 RS Register Select

5 R/W Read/Write

6 E Enable

7 DB0 Data bit 0

8 DB1 Data bit 1

9 DB2 Data bit 2

10 DB3 Data bit 3

11 DB4 Data bit 4

12 DB5 Data bit 5

13 DB6 Data bit 6

14 DB7 Data bit 7

Gambar

Gambar 2.1. Bluetooth HC-05 [2 ]
Gambar 2.2. Rangkaian ATMega16 SistemGambar 2.
Gambar 2.3. Potensiometer digital MCP42100
Tabel 2.1 Nilai Step dan Bit
+2

Referensi

Dokumen terkait

Dasar teori tersebut berisi tentang mikrokontroler sebagai pembangkit frekuensi yang digunakan untuk media transmisi infra merah, media transmisi Wifi dan modul

Tegangan keluaran yang diharapkan adalah 5 Volt DC untuk memberikan daya pada. mikrokontroler, modul TSOP, dan modul zero

Mikrokontroler tipe ATmega 324 digunakan karena selain dapat diprogram dengan bahasa C dan banyak dijual dipasaran, mikrokontroler ini memiliki dua pin TX dan

Pada tabel 2.5 terdapat level tegangan yang digunakan oleh mikrokontroler memiliki perbedaan yang sangat jauh dengan level tegangan yang dimiliki oleh RS232

Sensor ini bekerja dengan menurunkan tegangan baterai dari 11,1 V menjadi 5 V agar dapat dibaca oleh ADC mikrokontroler, Pada proses pengujian sensor tegangan ini akan

This power outlet have “ON/OFF”, “Timer”, “Scheduling”, and “Used kWh Information” options menu.. Therefore, this power outlet need control system

Definisi dan Fungsi Sensor Efek Hall [online], http://elektronika- dasar.web.id/definisi-dan-fungsi-sensor-efek-hall/ , diakses tanggal 14 Februari 2017.. Karakteristik

dengan sumber listrik) sehingga semua alat listrik yang tertancap pada stop kontak.. (terkadang) masih terus beroperasi sehingga mengakibatkan pemborosan pada