• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA PEMBELAJARAN KIMIA BERBASISWEBLOG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJARSISWA PADA MATERI POKOK HIDROKARBON.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA PEMBELAJARAN KIMIA BERBASISWEBLOG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJARSISWA PADA MATERI POKOK HIDROKARBON."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS

WEBLOG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK HIDROKARBON

Oleh:

Siti Mutia Rahmah NIM 4103131069

Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

ii

RIWAYAT HIDUP

Siti Mutia Rahmah dilahirkan di Desa Danau Sijabut, Kecamatan Air Batu,

Asahan pada tanggal 12 Agustus 1993. Ayah bernama Sudarso dan Ibu bernama

Ponirah. Penulis merupakan anak kedua dari dua bersaudara. Penulis memulai

pendidikannya pada tahun 1997 di TK ABA VI Desa Danau Sijabut. Selanjutnya

pada tahun 1998 melanjutkan pendidikannya di SDN 014667 Danau Sijabut Gardu

dan lulus pada tahun 2004. Kemudian melanjutkan pendidikan di MTs PP. Daarul

Hikmah, dan lulus pada tahun 2007. Selanjutnya penulis melanjutkan pendidikannya

di MAS Muhammadiyah-2 Kisaran, dan lulus pada tahun 2010. Pada tahun 2010

penulis diterima di PTN Universitas Negeri Medan di Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam (MIPA) jurusan kimia pada prodi Pendidikan Kimia melalui Jalur

(4)

iii

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS

WEBLOG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK HIDROKARBON

Siti Mutia Rahmah (NIM. 4103131069) ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah rata-rata peningkatan hasil belajar siswa yang diajar dengan dengan menerapkan model pembelajaran Contextual Teaching And Learning (CTL) pada pembelajaran kimia berbasis weblog lebih tinggi daripada rata-rata peningkatan hasil belajar siswa yang diajar dengan pembelajaran kimia berbasis weblog tanpa model Contextual Teaching And Learning (CTL) pada materi pokok hidrokarbon. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI MIA SMAN 1 Percut Sei Tuan yang dibagi menjadi 5 kelas. Sedangkan sampel dalam penelitian ini sebanyak 2 kelas yang diambil dengan teknik sampling random sederhana (acak), 1 kelas sebagai kelas eksperimen dan 1 kelas lagi sebagai kelas kontrol. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental. Instrumen tes yang digunakan adalah 20 soal pilihan berganda yang telah diuji validitas, tingkat kesukaran, daya beda, dan reliabilitasnya. Berdasarkan hasil uji persyaratan data, diketahui bahwa data peningkatan hasil belajar (gain) pada kelas eksperimen dan kontrol berdistribusi normal dan homogen. Data yang diperoleh dianalisis dengan uji-t satu pihak. Hasil uji hipotesis dengan taraf signifikan 0,05 diperoleh thitung > ttabel yakni 5,546>1,670, artinya Ho ditolak dan Ha diterima yaitu rata-rata peningkatan hasil belajar siswa yang diajar dengan dengan menerapkan model pembelajaran Contextual Teaching And Learning (CTL) pada pembelajaran kimia berbasis weblog lebih tinggi daripada rata-rata peningkatan hasil belajar siswa yang diajar dengan pembelajaran kimia berbasis weblog tanpa model Contextual Teaching And Learning (CTL) pada materi pokok hidrokarbon. Rata-rata peningkatan hasil belajar siswa (gain) kelas eksperimen adalah 0,778 (77,8%) dan kelas kontrol 0,670 (67,0%). Nilai rata-rata hasil belajar pada kelas eksperimen adalah 86,56 dan nilai rata-rata hasil belajar pada kelas kontrol adalah 79,84.

(5)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Gambar viii

Daftar Tabel ix

Daftar Lampiran x

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Ruang Lingkup 5

1.3. Rumusan Masalah 5

1.4. Batasan Masalah 5

1.5. Tujuan Penelitian 5

1.6. Manfaat Penelitian 6

1.7. Defenisi Operasional 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Belajar 8

2.2. Pengertian Hasil Belajar 9

2.3. Model Pembelajaran CTL 10

2.4. Karakteristik CTL 11

2.5. Komponen-komponen Utama CTL 12

2.6. Pola dan Tahapan Pembelajaran CTL 15

2.7. Kelebihan dan Kekurangan CTL 16

2.8. Media Pembelajaran Komputer 18

2.9. Pembelajaran Berbasis Weblog 19

2.10. Deskripsi Materi 22

2.10.1. Senyawa Karbon 22

2.10.2. Kekhasan Atom Karbon 23

2.10.3. Alkana, Alkena, Alkuna 24

2.10.4. Keisomeran Hidrokarbon 35

2.10.5. Minyak Bumi 36

2.10.6. Penggunaan Residu dalam Petrokimia 40

2.11. Kerangka Berpikir 42

2.12. Hipotesis Penelitian 43

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 44

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 44

(6)

vi

3.2.2. Sampel 44

3.3. Variabel dan Instrumen Penelitian 44

3.3.1. Variabel 44

3.3.2. Instrumen Penelitian 45

3.4. Rancangan Penelitian 48

3.5. Teknik Pengumpulan Data 51

3.6. Teknik Analisis Data 52

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil dan Pembahasan Data Instrumen Penelitian 56

4.1.1. Validitas Tes 56

4.1.2. Tingkat Kesukaran Tes 56

4.1.3. Daya Beda Tes 56

4.1.5. Reliabilitas Tes 57

4.2. Hasil dan Pembahasan Data Hasil Penelitian 57

4.2.1. Hasil Belajar Siswa 57

4.2.2. Peningkatan Hasil Belajar 58

4.2.3. Uji Normalitas 58

4.2.4. Uji Homogenitas 59

4.2.5. Uji Hipotesis 60

4.3. Pembahasan 61

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan 63

5.2. Saran 63

(7)

ix

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Deret Homolog Alkana 25

Tabel 2.2. Kegunaan Minyak Bumi 37

Tabel 2.3. Beberapa Aditif dalam Bensin 39

Tabel 2.4. Zat Pencemar Akibat Pembakaran Bensin 40

Tabel 3.1. Rancangan Penelitian 48

Tabel 4.1. Rata-Rata Nilai Hasil Belajar Siswa 57

Tabel 4.2. Peningkatan Hasil Belajar (Gain) dan Persen Gain 58

Tabel 4.3. Uji Normalitas Data Gain 59

Tabel 4.4. Uji Homogenitas Data Gain 60

(8)

viii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Uji Gas CO2 22

Gambar 2.2. Uji H2O 22

Gambar 3.1. Skema Rancangan Penelitian 50

(9)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan saat ini telah menjadi tolak ukur yang paling mendasar dalam

menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Sumber daya yang

berkualitas dapat diperoleh dengan meningkatkan mutu pendidikan. Peningkatan

mutu pendidikan dapat dilakukan dengan mengembangkan kemampuan berpikir

kritis siswa. Oleh karena itu, saat ini guru dituntut untuk dapat memilih model

pembelajaran yang tepat untuk diaplikasikan dalam kegiatan belajar mengajar.

Pendidikan tradisional hanya menekankan pada manipulasi isi. Para siswa

menghafalkan fakta, angka, nama, tanggal, dan tempat kejadian dalam mempelajari

suatu pelajaran secara terpisah satu sama lain, dan berlatih dengan cara yang sama

untuk memperoleh kemampuan dasar menulis dan berhitung. Penemuan ilmiah

terbaru saat ini justru menyatakan bahwa hubungan antara bagian-bagian

tersebutlah –yaitu konteksnya- yang memberikan makna. Lebih jauh lagi, makna

yang berasal dari hubungan-hubungan itu membuat gabungan dari semua bagian itu

melampaui sekedar jumlah dari bagian-bagiannya. Pembelajaran dan pengajaran

kontekstual, sebagai sebuah sistem mengajar, didasarkan pada pikiran bahwa

makna muncul dari hubungan antara isi dengan konteksnya. Konteks memberikan

makna pada isi. Semakin banyak keterkaitan yang ditemukan siswa dalam konteks

yang lebih luas, semakin bermaknalah isinya bagi mereka. Mampu mengerti makna

dari pengetahuan dan keterampilan akan menuntun pada penguasaan pengetahuan

dan keterampilan (Jhonson, 2007).

Kimia merupakan salah satu cabang ilmu sains yang erat kaitannya dengan

kehidupan sehari-hari.Penerapan konsepnya dapat ditemukan dalam setiap aspek

(10)

2

mengaitkannya dengan penerapannya mengakibatkan siswa merasa sulit untuk

mempelajari kimia.

Berdasarkan pengalaman peneliti saat menjalani Program Pengalaman

Lapangan (PPL), ternyata masih banyak siswa yang menganggap kimia sebagai

mata pelajaran yang sulit. Proses belajar mengajar yang masih cenderung teacher

centered yang hanya berpusat pada informasi yang diberikan oleh guru, dan siswa

hanya mencatat dan menghafal informasi tersebut mengakibatkan kemampuan

berpikir kritis siwa kurang berkembang. Selain itu beberapa siswa yang memiliki

kemampuan menghafal yang baik, kenyataannya mereka tidak dapat memahami

informasi yang diterima. Siswa merasa telah memahami apa yang dipelajarinya,

tetapi setelah beberapa minggu kemudian mereka tidak mengingat apa yang telah

mereka pelajari. Oleh karena itu, guru seharusnya tidak hanya memberikan

informasi, tetapi juga membantu mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa,

sehingga siswa tidak hanya mendengar, menerima dan menghafal materi yang

disampaikan.

Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan untuk

mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa adalah model pembelajaran

Contextual Teaching And Learning (CTL) yang mengajak siswa untuk mampu mengaitkan materi yang telah diterima dengan konteks dalam kehidupan

sehari-hari. Menurut Kunandar (2007), CTL merupakan konsep belajar yang beranggapan

bahwa anak akan belajar lebih baik jika lingkungan diciptakan secara alamiah, artinya anak akan belajar lebih bermakna, jika anak “bekerja” dan “mengalami” sendiri apa yang dipelajarinya, bukan sekedar “mengetahuinya”. Pembelajaran tidak hanya sekedar kegiatan mentransfer pengetahuan dari guru kepada siswa,

tetapi bagaimana siswa mampu mamahami apa yang dipelajarinya.

Hidrokarbon merupakan salah satu materi pokok kimia yang memiliki

kaitan erat dengan kehidupan sehari-hari. Pada umumnya materi ini hanya

diajarkan dengan menggunakan metode ceramah dan tanya jawab saja. Jika materi

(11)

3

berpikir kritis siswa dan meningkatkan hasil belajar siswa. Sebelumnya telah

banyak penelitian yang dilakukan terkait penerapan model CTL pada pembelajaran

kimia. Puspitasari (2010), mengemukakan bahwa hasil belajar dari siswa yang

diajar dengan pembelajaran CTL lebih tinggi dibanding hasil belajar siswa yang

diajar dengan pembelajaran konvensional pada materi koloid, ini dibuktikan dengan

nilai rata-rata yang diperoleh di kelas eksperimen sebesar 74,66 sementara untuk

kelas kontrol sebesar 65,50. Selanjutnya Isti’anah (2009), menyatakan bahwa

penerapan pembelajaran kontekstual dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada

materi pokok ikatan kimia siswa kelas X A MA Salafiyah Pati, ini dibuktikan dari

rata-rata hasil belajar siswa yang mengalami peningkatan dari 68,2 menjadi 77,4.

Selain itu, Nisya’ (2013) juga menyatakan bahwa CTL dapat meningkatkan

karakter menghargai siswa serta meningkatkan ketuntasan hasil belajar siswa dari

yang semula hanya 62,5% menjadi 87,5% pada materi hidrolisis garam. Untuk

materi hidrokarbon sendiri, penulis masih belum banyak menemukan penelitian

tentang penerapan CTL pada materi hidrokarbon. Salah satu hasil penelitian yang

berhasil diperoleh penulis adalah penelitian yang dilakukan oleh Puspitasari (2009).

Hasil penelitian itu menyatakan bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa terus

meningkat dari siklus I hingga siklus III. Siklus I rata-rata kognitif 60,13 dengan

ketuntasan klasikal 52,63%. Siklus II rata-rata nilai kognitif 68,68 dengan

ketuntasan klasikal 73,68% dan siklus III 79,08 dengan rata-rata ketuntasan klasikal

89,47%. Hasil analisis observasi aktivitas diperoleh persentase rata-rata aktivitas

siswa siklus I 59,21 kemudian meningkat menjadi 68,95 pada siklus II dan 76,32

pada siklus III. Persentase ketuntasan klasikal aktivitas siswa mengalami kenaikan

dari siklus I sebesar 32%, menjadi 63% pada siklus II dan naik pada siklus III

menjadi 87%.

Model pembelajaran CTL dapat dipadukan dengan media pembelajaran.

Paduan model pembelajaran CTL dengan media belajar telah banyak diteliti oleh

para peneliti terdahulu dan terbukti dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

(12)

4

menggunakan media powerpoint meningkatkan tiga aspek kemampuan siswa yaitu

makroskopik, mikroskopik dan simbolik Selanjutnya, Handayani (2012)

mengemukakan bahwa penerapan pembelajaran kontekstual dengan menggunakan

media macro media flash pada pokok bahasan struktur atom dapat meningkatkan

hasil belajar siswa sebesar 67,45%. Penelitian lainnya dilakukan oleh Mesni (2013)

mengungkapkan bahwa penerapan CTL yang diintegrasikan dengan media animasi

pada pokok bahasan larutan elektrolit dan non elektrolit meningkatkan hasil belajar

siswa dari yang semula rata-ratanya 34,83 meningkat menjadi 81,33.

Model pembelajaran CTL dapat dipadukan dengan pembelajaran

E-Learning menggunakan media weblog. Weblog diharapkan dapat menjadi media/sarana yang digunakan untuk menyediakan waktu dan tempat yang lebih

luas, serta menjadi inovasi media pembelajaran yang menarik. Dengan

menggunakan weblog siswa dapat belajar dimanapun mereka berada selama

terkoneksi dengan internet. Perkembangan weblog ini diharapkan sebagai hal yang

menguntungkan karena sangat berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai media

penyampaian bahan pengajaran. Nasution H (2013) mengungkapkan bahwa

terdapat peningkatan hasil belajar sebesar 75% dari siswa yang diajarkan dengan

CTL dalam e-learning berbasis weblog pada pokok bahasan laju reaksi. Wijaya (2013) mengungkapkan bahwa media weblog berhasil meningkatkan hasil belajar

siswa sebesar 45,58% pada materi pokok sistem koloid. Sirait (2012)

mengemukakan bahwa pembelajaran E-learning berbasis weblog dalam PBL dapat

meningkatkan hasil belajar sebesar 79,70%. Rendra (2013) menyatakan bahwa

metode pembelajaran TGT dilengkapi weblog memberikan prestasi belajar yang

lebih tinggi (nilai rata-rata hasil belajar 94,03) dibanding metode TGT dilengkapi

dengan handout (nilai rata-rata hasil belajar 89,06) pada materi pokok koloid.

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan maka penulis merasa perlu untuk

melakukan penelitian dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Contextual

Teaching And Learning (CTL) Pada Pembelajaran Kimia Berbasis Weblog

(13)

5

1.2. Ruang Lingkup

Berdasarkan latar belakang di atas, yang menjadi ruang lingkup pada

penelitian kali ini adalah penerapan model pembelajaran CTL pada pembelajaran

kimia berbasis weblog untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi pokok

hidrokarbon kelas XI di SMAN 1 PERCUT SEI TUAN. Penelitian dilakukan

untuk mengetahui apakah rata-rata peningkatan hasil belajar kimia siswa yang

menerapkan model pembelajaran CTL pada pembelajaran kimia berbasis weblog

lebih tinggi daripada rata-rata peningkatan hasil belajar siswa yang diajar dengan

pembelajaran kimia berbasis weblog tanpa model CTL.

1.3. Rumusan masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah rata-rata peningkatan

hasil belajar kimia siswa yang menerapkan model pembelajaran CTL pada

pembelajaran kimia berbasis weblog lebih tinggi daripada rata-rata peningkatan

hasil belajar siswa yang diajar dengan pembelajaran kimia berbasis weblog tanpa

model CTL ?

1.4. Batasan Masalah

Untuk menjaga agar penelitian ini lebih terarah dan fokus, maka penelitian

ini hanya dibatasi pada:

1. Model yang diterapkan adalah CTL

2. Media yang digunakan adalah komputer berbasis weblog

3. Materi yang diberikan dibatasi pada materi pokok hidrokarbon

4. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas XI Peminatan Bidang MIPA SMAN 1

PERCUT SEI TUAN Tahun ajaran 2014/2015

1.5. Tujuan Penelitian

Berdasarkan batasan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam

(14)

6

belajar kimia siswa yang menerapkan model pembelajaran CTL pada pembelajaran

kimia berbasis weblog lebih tinggi daripada rata-rata peningkatan hasil belajar

siswa yang diajar dengan pembelajaran kimia berbasis weblog tanpa model CTL.

1.6. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian di atas, maka manfaat penelitian ini adalah:

a. Bagi Siswa

Meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran kimia, khususnya pada

materi pokok hidrokarbon.

b. Bagi Guru

Memberikan informasi mengenai model pembelajaran CTL hingga dapat

dijadikan salah satu alternatif pembelajaran bagi guru untuk meningkatkan

hasil belajar siswa.

c. Bagi Sekolah

Memberikan sumbangan bagi sekolah dalam perbaikan proses pembelajaran

hingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

d. Bagi Peneliti

Menambah wawasan, kemampuan dan pengalaman dalam meningkatkan

kompetensi sebagai calon guru.

e. Sebagai bahan masukan dan sumber referensi bagi penelitian selanjutnya.

1.7. Defenisi Operasional

1. Pembelajaran CTL merupakan suatu proses pendidikan yang holistik dan

bertujuan memotivasi siswa untuk memahami makna materi pelajaran yang

dipelajarinya, dengan mengaitkan materi tersebut dengan konteks kehidupan

sehari-hari (konteks pribadi, sosial, dan kultural), sehingga siswa memiliki

pengetahuan atau keterampilan yang secara fleksibel dapat diterapkan

(15)

7

2. Blog merupakan aplikasi web yang di dalamnya berisi konten berupa

tulisan-tulisan yang dikenal dengan istilah posting. Weblog memiliki banyak jenisnya,

diantaranya blog pendidikan. Weblog dirancang sendiri oleh peneliti untuk

menyampaikan materi hidrokarbon dan akan diakses oleh sampel saat

pembelajaran dengan alamat http://cagurkimia10.blogspot.com untuk kelas

eksperimen, dan http://jangantakutkimia.blogpsot.com untuk kelas kontrol.

3. Hidrokarbon merupakan salah satu materi pokok kimia di kelas XI Peminatan

Bidang MIPA semester ganjil. Materi ini meliputi senyawa hidrokarbon

(Identifikasi atom C,H dan O), kekhasan atom karbon, atom C primer, sekunder ,

tertier, dan kuarterner, struktur Alkana, alkena dan alkuna, isomer , sifat-sifat fisik

alkana, alkena dan alkuna, reaksi senyawa hidrokarbon, minyak bumi, fraksi minyak

bumi, mutu bensin, dampak pembakaran bahan bakar dan cara mengatasinya, serta

(16)

63

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1Kesimpulan

Setelah melakukan penelitian, perhitungan data dan pengujian hipotesis,

peneliti memperoleh kesimpulan bahwa rata-rata peningkatan hasil belajar kimia

siswa yang diajarkan dengan menerapkan model CTL pada pembelajaran kimia

berbasis weblog adalah sebesar 0,778 (77,8%) lebih tinggi daripada rata-rata

peningkatan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan pembelajaran kimia berbasis

weblog tanpa model CTL yaitu 0,670 ( 67,0%). Nilai rata-rata hasil belajar pada kelas eksperimen adalah 86,56 dan nilai rata-rata hasil belajar pada kelas kontrol adalah

79,84.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil dan kesimpulan penelitian, maka peneliti mempunyai

beberapa saran :

1. Diharapkan kepada guru bidang studi kimia untuk dapat menerapkan model

CTL berbasis weblog pada pembelajaran hidrokarbon karena dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti lebih lanjut mengenai CTL pada

pembelajaran kimia berbasis weblog agar lebih memperhatikan kelemahan

kelemahan dari penelitian ini seperti mempertimbangkan media yang

digunakan karena weblog hanya dapat digunakan jika di sekolah tersebut

tersedia fasilitas jaringan internet dan instalasi listrik yang baik sehingga

(17)

64

DAFTAR PUSTAKA

Ariani, N dan Haryanto D, (2010), Pembelajaran Multimedia Di Sekolah Pedoman Pembelajaran Inspiratif, Konstruktif Dan Prospektif, Prestasi Pustaka, Jakarta

Arikunto, S, (2011), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidik, Bumi Aksara, Jakarta

Aunurrahman, (2009), Belajar dan Pembelajaran, Alfabeta, Bandung

Dimyati dan mujdiono, (2006), Belajar dan pembelajaran, PT. Rineka Cipta, Jakarta

Hakim, T, (2005), Belajar Secara Efektif, Puspa Swara, Jakarta

Handayani, I, (2012), Penerapan Pendekatan Kontekstual Menggunakan Media Komputer Dengan Macromedia Flash Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Struktur Atom, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan

Harnanto, A, (2009), Kimia 1 Untuk SMA/MAKelas X, Pusat Perbukuan Depdiknas, Jakarta

Hernita P, (2013), Guru Go Blog Pemanfaatan Blog Untuk Media Pembelajaran Alternatif. Wahana Komputer, Semarang

Isti’anah, (2009), Penerapan Pembelajaran Kontekstual Dengan Media Flash Mx Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Materi Pokok Ikatan Kimia Semester Gasal MA Salafiyah Pati Tahun Ajaran 2009/2010, Skripsi, Fak. Tarbiyah, UIN Walisongo, Semarang

Jhonson E.B, (2007), Contextual Teaching And Learning: Menjadikan Kegiatan Belajar Mengajar Mengasyikkan dan Bermakna, Mizan Media Utama, Bandung

Johari, J.M.C, (2006), Kimia SMA dan MA Untuk Kelas XI, Esis, Jakarta

Kunandar, (2007), Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Dan Sukses Dalam Sertifikasi Guru, PT raja grafindo persada, Jakarta

Mesni, (2013), Penerapan CTL Yang Diintegrasikan Degan Media Animasi Pada Pokok Bahasan Larutan Elektrolit Dan Larutan Non Elektrolit Di SMA Yayasan Harapan Bangsa Langkat, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan

Nasution, H.H, (2013), Penerapan Pendekatan CTL Dalam E-Learning Berbasis Weblog Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Laju Reaksi, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan

Ngalim, P, (2003), Psikologi Pendidikan, PT. Remaja Rosda Karya, Jakarta

(18)

65

Siswa kelas XI IPA MA Bahauddin Sidoarjo, Unesa Journal Of Chemical Education Vol.2, No.2,pp114-120 May2013

Permana, I, (2009), Memahami Kimia SMA/MA Kelas X, Pusat Perbukuan Depdiknas, Jakarta

Prayitno, (2009), Dasar Teori dan Praksis Pendidikan, Grasindo, Padang

Puspitasari, D.Y, (2010), Pengaruh Pembelajaran Kontekstual Terhadap Hasil Belajar Kimia Pada Konsep Sistem Koloid (Kuasi Eksperimen Di SMA Muhammadiyah 25 Pamulang, Skripsi, Fak Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah , Jakarta

Puspitasari. D, (2009), Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Kimia Pokok Bahasan Hidrokarbon Melalui Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning Berbasi Web Siswa Kelas X SMA Muhammadiyah 1 Semarang, Skripsi, FMIPA, Unnes, Semarang

Putra, S.R, (2013), Desain Belajar Mengajar Kreatif Berbasis Sains, Diva Press, Yogyakarta

Rendra, F.A, (2013), Studi Komparasi Pembelajaran Menggunakan Metode TGT Dilengkapi Weblog dan Handout Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada MAteri Pokok Koloid Kelas XI SMAN 1 Teras Tahun Pelajaran 2012/2013, Jurnal Pendidikan Kimia Vol.2 No.4 Tahun 2013 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret, 127-134

Sadiman, A.S, dkk, (1986), Media Pendidikan, Pengertian, Pengembangan Dan Pemanfaatannya. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Sanjaya, W, (2006), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Prenada Media Group, Jakarta

Septiadevana, R, (2008), Minyak Bumi dan Gas alam,

http://kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah_web/2008/Riski%20Septiadevana%200606 249_IE6.0/halaman_11.html (Diakses Juni 2014)

Silitonga. P.M, (2011), Metodologi Penelitian Pendidikan, FMIPA UNIMED, Medan.

Simanjuntak, A, (2011), Pengaruh Model Pembelajaran CTL dengan Media Powerpoint Terhadap Peningkatan Tiga Tingkat Representasi Kimia Siswa SMA Pada Sub Pokok Bahasan Penyetaraan Reaksi Redoks Dan Sel Volta, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.

Sirait, J.H, (2012), Pengaruh Penerapan E-Learning Berbasis Weblog Dalam Model Pembelajaran PBL Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Pokok Bahasan Sistem Koloid, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan

Sudjana, (2002), Metode Statistika, Tarsito, Bandung.

(19)

66

Utami, B, 2011, Penggunaan Residu dalam Industri Petrokimia, http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-sma-ma/penggunaan-residu-dalam-industri-petrokimia/ (Diakses Juni 2014)

Gambar

Tabel 2.1.
Gambar 2.1. Uji Gas CO2

Referensi

Dokumen terkait

Maka kesimpulan yang dapat diperoleh dari hasil penelitian ini adalah Pasar Semawis merupakan obyek unggulan di Kota Semarang dengan potensi- potensi wisata yang

Pendidikan adalah usaha sabar dan terancam untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

pendirian yang jelas terhadap amalan homoseksual dalam kalangan golongan LGBT sebagai. pengaruh liberalisme yang datangnya dari kerangka hak asasi

Untuk membuka ( decrypt ) data tersebut digunakan juga sebuah kunci yang dapat sama dengan kunci untuk mengenkripsi (untuk kasus private key.. cryptography ) atau dengan kunci

Bagaimana memodelkan sistem hidrolik secara tak-linier dari data input- output menggunakan metode sistem identification toolbox berbasis MATLAB. Bagaimana merancang

Dengan ini kami umumkan pemenang lelang dengan e-proc sebagai berikut :.. RAJAWALI NUSINDO

SKBDN diterbitkan oleh bank penerbit yang sering disebut bank pembuka.. ( Issuing

Sebagai tindak lanjut dari pengumuman ini akan diterbitkan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dengan ketentuan:a.