• Tidak ada hasil yang ditemukan

WACANA IKLAN PEMILIHAN GUBERNUR SUMATERA UTARA 2013 – 2018: KAJIAN SEMIOTIK.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "WACANA IKLAN PEMILIHAN GUBERNUR SUMATERA UTARA 2013 – 2018: KAJIAN SEMIOTIK."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

WACANA IKLAN PEMILI HAN GUBERNUR SUMATERA

UTARA 2013 – 2018: KAJIAN SEMIOTIK

SKRIPSI

Diajukan Sebagai S alah Satu S yarat Untuk Memperoleh Gelar

S arjana Sastra

Oleh

YULI E. SINAGA

NI M 209210031

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

i

ABSTRAK

Yuli E. S inaga, NIM 209210031. Wacana Iklan Pemilihan Gubernur Sumatera Utara 2013 – 2018: Kajian Semiotik. Skripsi. Medan. Fakultas Bahasa dan S eni. Universitas Negeri Medan. 2014.

Wacana iklan pemilihan gubernur Sumatera Utara 2013 – 2018: kajian semiotik ini mengungkapkan bentuk, makna tanda verbal dan nonverbal serta ideologi yang terkandung dalam wacana iklan pemilihan gubernur Sumatera Utara 2013 – 2018. Data diperoleh dari wacana iklan pemilihan gubernur Sumatera Utara 2013 – 2018 berupa baliho, pamphlet, dan spanduk yang dikumpulkan pada masa kampanye berlangsung yaitu pada bulan Februari hingga awal bulan M aret 2013. Dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan metode dokumentasi.

Setelah data terkumpul, diadakan analisis untuk menyelesaikan permasalahan penelitian. Hasil yang diperoleh dari analisis wacana iklan tersebut diperoleh bentuk/struktur gramatikal, makna, dan ideologi yang terkandung dari wacana iklan pemilihan gubernur Sumatera Utara 2013 – 2018. Berdasarkan hasil pencatatan, bentuk/struktur gramatikal yang terdapat pada wacana iklan pemilihan gubernur Sumatera Utara 2013-2018 ialah perangkaian/konjungsi, meliputi penambahan (aditif) “dan (&)” dan “dari”, serta pertentangan”bukan”.

(7)

iv

(8)

v

B. Kerangka Konseptual... 36

C.Pertanyaan Penelitian ... 38

BAB III METODOLOGI PEN ELITIAN... 41

A.Sumber Data ... 41

B.Lokasi dan Waktu Penelitian... 41

C.M etode Penelitian... 42

D.Instrumen Penelitian... 43

E. Teknik Pengumpulan Data ... 43

F. Teknik Analisis Data... 44

G.M etode dan Teknik Penyajian Hasil Analisis Data... 45

BAB IV PEMBAHAS AN ... 47

A.Deskripsi Hasil Penelitian ... 47

B.Pembahasan Hasil Penelitian... 54

BAB V PENUTUP ... 67

A.Kesimpulan... 67

B.Saran ... 65

(9)

vi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Uraian Suasana Hati Berdasarkan Warna ... 28

Tabel 2.2 Elemen yang M embangun Iklan ... 31

Tabel 2.3 Pembagian Tanda dan Cara Kerjanya ... 35

Tabel 3.4 Instrumen Penelitian Data ... 42

(10)

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1……….. 20

Gambar 2.2……….. 20

Gambar 4.1.1……… 45

Gambar 4.1.2……… 45

Gambar 4.2.1……… 46

Gambar 4.2.2……… 46

Gambar 4.3.2……… 48

Gambar 4.3.2……… 48

Gambar 4.4.2……… 49

Gambar 4.4.2……… 49

Gambar 4.5.2……… 51

(11)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bahasa pada prinsipnya merupakan alat komunikasi. M elalui bahasa

manusia dapat saling berinteraksi. M anusia sebagai animal symbolicium,

merupakan makhuk yang menggunakan media berupa simbol kebahasaan dalam

memberi arti dan mengisi kehidupan. Bahasa akan menjadi bermakna ketika

digunakan dalam dalam kehidupan sehari-hari oleh para pemakainya. Dalam

pemakaiannya, para pemakai bahasa dapat menafsirkan sesuatu yang

disampaikan oleh pemakai bahasa yang lain yang penafsiran yang berbeda.

Dalam hal ini pemakai bahasa harus mengenali wacana dengan baik, agar pesan

dalam wacana dapat diterima dan tidak menimbulkan salah penafsiran.

M enurut Samsuri (dalam Sobur, 2004:10) wacana merupakan rekaman

kebahasaan yang utuh tentang peristiwa komunikasi, biasanya terdiri atas

seperangkat kalimat yang mempunyai hubungan pengertian yang satu dengan

yang lain. Wacana dalam hal ini wacana berbentuk tertulis, menjadi bahan yang

menarik untuk dikaji. Wacana-wacana yang berasal dari media, seperti media

cetak dan elektronik dapat dikaji baik dari segi gramatikalnya maupun dari segi

konteksnya. Wacana-wacana dalam teks media yang menggunakan bahasa

jurnalistik mempunyai keunikan tersendiri dan menarik untuk dikaji.

Salah satu wacana yang terdapat dalam media cetak adalah iklan. Iklan

merupakan pemberitahuan kepada khalayak yang menggunakan bahasa sebagai

(12)

2

pesan yang menawarkan suatu produk yang ditujukan kepada masyarakat lewat

suatu media.

Penggunaan bahasa dalam iklan membuat iklan dapat digolongkan

dalam wacana. Sebagai wacana, iklan memiliki keutuhan makna, sehingga

wacana iklan dapat dianalisis secara kebahasaan. Wacana iklan menarik untuk

diteliti karena iklan dapat mengubah perilaku khalayak yang awalnya tidak

berniat membaca atau mendengarkan sebuah iklan menjadi tertarik untuk

menyimak suatu iklan.

Seperti pada wacana iklan pemilihan gubernur Sumatera Utara

2013-2018, sejumlah calon gubernur dan wakil gubernur menggunakan bahasa untuk

mempromosikan dirinya atau partai politiknya (kampanye) kepada masyarakat

luas, lingkungan tempat tinggal, jalan-jalan, dan pusat keramaian dengan

memanfaatkan media iklan. Kampanye melalui media massa dapat memberikan

informasi secara luas sehingga pesan atau informasi yang sama dapat diterima

secara serentak dan sesaat dari berbagai sumber, terutama dari media massa:

siaran televisi dan radio (media elektronik), surat kabar dan majalah (media

cetak), komputer pribadi, atau bahkan dari internet. Iklan propaganda politik

harus memberi kesan di hati dan di pikiran orang sehingga mereka akan tertarik

dengan konsep dan janji yang ditawarkan. Salah satu cara mengemas agar sarat

dengan pesan adalah melalui kecermatan penggunaan bahasa, yang

mengakibatkan adanya kekhasan bahasa propaganda. Di antara slogan-slogan

(13)

3

menuntut untuk berpikir agar memahami maksud di balik slogan-slogan

tersebut.

M enurut Piliang (dalam Christomy 1999:96), wacana iklan selalu

berisikan unsur-unsur tanda berupa objek (object) yang diiklankan; konteks

(context) berupa lingkungan, orang atau mahkluk lainnya yang memberikan

makna pada objek; serta teks (berupa tulisan) yang memperkuat makna

(anchoring), meskipun yang terakhir ini tidak selalu hadir dalam sebuah wacana

iklan. Unsur-unsur tanda tersebut dapat dianalisis dengan menggunakan ilmu

tertentu, misalnya semiotika.

Semiotika adalah cabang ilmu yang semula berkembang dalam bidang

bahasa. Dalam perkembangannya kemudian, semiotika merasuk pada semua

segi kehidupan umat manusia. Bahasa dalam hal ini dibaca sebagai “teks” atau

“tanda”. Semiotika menurut Aart Van Zoest (1992) adalah studi tentang tanda

dan segala yang berhubungan dengannya; cara berfungsinya, hubungannya

dengan tanda-tanda yang lain, pengirimannya dan penerimaannya oleh mereka

yang mempergunakannya.

Tanda adalah sesuatu yang mewakili sesuatu, apabila “sesuatu”

disampaikan melalui tanda dari pengirim kepada penerima, sesuatu tersebut bisa

disebut sebagai “pesan”. Wacana iklan pemilihan gubernur Sumatera Utara

2013-2018 dalam konteks semiotika dapat diamati sebagai suatu upaya

menyampaikan pesan dengan menggunakan seperangkat tanda dalam suatu

sistem. Dalam semiotika, wacana iklan dapat diamati dan dibuat berdasarkan

(14)

4

atau petanda, seperti halnya tanda pada umumnya, yang merupakan kesatuan

yang tidak bisa dilepaskan antara penanda dan petanda. Struktur karya sastra,

struktur film, iklan, bangunan (arsitektur) atau nyanyian burung dapat dianggap

sebagai tanda. Segala sesuatu dapat menjadi tanda. Charles Sanders Peirce

menegaskan bahwa manusia hanya dapat berfikir dengan sarana tanda. Tanpa

tanda manusia tidak dapat berkomunikasi. Tanda terdapat dimana-mana : ‘kata’

adalah tanda, demikian pula gerak isyarat, warna, lampu lalu lintas, bendera dan

sebagainya. Data yang berupa kata, warna, dan gerak isyarat dikenal pula

sebagai tanda verbal dan nonverbal. Hal tersebut dapat kita temukan dalam

wacana iklan pemilihan gubernur Sumatera Utara 2013-2018. Dari data wacana

iklan tersebut juga terdapat ide pokok yang melatarbelakangi terciptanya teks

wacana iklan tersebut. Dimana setiap wacana iklan memiliki ideologi (adicita)

yang berbeda satu dengan yang lainnya.

Berdasakan penjelasan di atas, penulis merasa tertarik untuk menulis

skripsi yang berjudul Wacana Iklan Pemilihan Gubernur Sumatera Utara

2013-2018: Kajian Semiotik.

B. Identifikasi Masalah

Sesuai dengan masalah yang diutarakan dalam latar belakang,

didapatkan sejumlah masalah yang teridentifikasi seperti tersaji di bawah ini.

1. Terdapat sejumlah tanda verbal yang digunakan pada wacana iklan

(15)

5

2. Terdapat sejumlah tanda nonverbal yang digunakan pada wacana iklan

pemilihan gubernur Sumatera Utara 2013-2018.

3. Penggambaran identitas calon/partai yang beriklan tertuang dalam tuturan,

visual, maupun pencitraan dalam iklan.

4. Beragam slogan menarik digunakan dalam kampanye politik untuk mengikat

hati masyarakat.

5. Di antara slogan-slogan pada wacana iklan ada yang mudah dimengerti,

tetapi ada pula yang menuntut untuk berfikir agar memahami maksud di

balik slogan-slogan itu.

6. Wacana iklan pemilihan gubernur Sumatera Utara 2013-2018 memiliki

ideologi tertentu.

C. Pembatasan Masalah

Dalam penelitian ini permasalahan yang dibahas akan dibatasi agar tidak

menyimpang dari maksud penelitian. Adapun pembatasan masalah dalam

penelitian ini adalah (1) bentuk dan makna tanda verbal, (2) bentuk dan makna

tanda nonverbal, dan (3) ideologi yang terkandung pada wacana iklan

pemilihan Gubernur Sumatera Utara 2013-2018.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, masalah yang akan dikaji dalam penelitian

(16)

6

1. Bagaimanakah bentuk dan makna tanda verbal pada wacana iklan pemilihan

gubernur Sumatera Utara 2013-2018?

2. Bagaimanakah bentuk dan makna tanda nonverbal pada wacana iklan

pemilihan gubernur Sumatera Utara 2013-2018 ?

3. Ideologi apa saja yang terkandung pada wacana iklan pemilihan gubernur

Sumatera Utara 2013-2018 ?

E.Tujuan Penelitian

Perumusan tujuan sebaiknya disesuaikan dengan permasalah yang

dikaji dalam penelitian. Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini

adalah:

1. untuk mendeskripsikan makna tanda verbal yang terkandung pada wacana

iklan pemilihan gubernur Sumatera Utara 2013-2018,

2. untuk mendeskripsikan makna tanda non verbal yang terkandung pada

wacana iklan pemilihan gubernur Sumatera Utara 2013-2018,

3. untuk mengetahui ideologi apa saja yang terkandung pada wacana iklan

pemilihan gubernur Sumatera Utara 2013-2018.

F. Manfaat Penelitian

1. M anfaat Teoretis

Penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk memperluas wawasan dan

melengkapi khasanah keilmuan kajian linguistik yang berkaitan dengan

(17)

7

sumbangan bagi Jurusan Bahasa Indonesia sehingga dapat memperkaya

hasil penelitian yang telah ada.

2. M anfaat Praktis

Adapun manfaat praktis dalam penelitian ini adalah dapat

meningkatkan pengetahuan peneliti tentang aspek-aspek semiotik

pemakaian bahasa, pemahaman bentuk dan makna tanda verbal/nonverbal,

dan ideologi pada wacana iklan pemilihan Gubernur Sumatera Utara

(18)

67

BAB V

KESI MPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Bentuk/struktur gramatikal yang terdapat pada wacana iklan pemilihan

gubernur Sumatera Utara 2013-2018 ialah perangkaian/konjungsi, meliputi

penambahan (aditif) “dan (&)” dan “dari”, serta pertentangan”bukan”. M akna

yang terkandung dalam wacana iklan pemilihan gubernur Sumatera Utara

2013-2018 meliputi unsur-unsur verbal dan nonverbal. Unsur verbal diekspresikan ke

dalam dua puluh delapan data, sedangkan unsur nonverbal diekspresikan pada

tiga puluh enam data.

Unsur verbal dalam wacana iklan pemilihan gubernur Sumatera Utara

2013-2018 berupa tuturan atau dalam bentuk kata-kata. Sedangkan struktur

nonverbal meliputi gambar, warna, ekspresi wajah, font (ukuran huruf), dan

ikon-ikon yang membangun wacana iklan tersebut. M isalnya penyajian gambar

lay out (gambar pada latar belakang iklan) akan semakin mempertegas maksud

dari iklan tersebut, lihat iklan (1.1), (2.1) (4.1), (5.1), dan (5.2). Pesan nonverbal

pada iklan (4.1) berupa lambaian tangan dan senyuman dari pasangan tersebut

menyiratkan adanya keramahan dan optimisme dalam memimpin Sumut

kedepannya. Pesan nonverbal ekpresi wajah berupa senyuman tampak jelas kita

lihat pada semua iklan yang disajikan. Pemakaian warna yang mendominasi

pada setiap iklan berbeda. Hal ini dikarenakan penggunaan warna disesuaikan

dengan warna partai pendukung sebagai maksud untuk menunjukkan identitas

(19)

68

Realisasi dari pesan yang disampaikan melalui wacana iklan pemilihan

gubernur Sumatera Utara 2013 – 2018 tentunya sangat diharapkan oleh

masyarakat Sumatera Utara. Sedangkan ideologi yang menjadi latar belakang

kelima wacana iklan antara lain, ekonomi kerakyatan, nilai kejujuran dan

keeranian, pemerataan pembangunan, membangun dalam keragaman

adat-istiadat, serta pemimpin yang disukai masyarakat.

B.S aran

Penelitian ini bisa dikembangkan lebih lanjut untuk penelitian-penelitian

selanjutnya. Disarankan pada peneliti selanjutnya tetap memperhatikan

perkembangan tanda verbal maupun nonverbal pada iklan pemilihan umum

lainnya agar dapat dilakukan penelitian lanjutan, jika diperlukan nantinya.

Peneliti selanjutnya juga dapat memanfaatkan hasil penelitian ini dengan kajian

(20)

69

DAFTAR PUS TAKA

Christomy, Tommy & Untung Yuwono. 1999. Semiotika Budaya. Depok. Pusat

Penelitian Kemasyarakatan dan Budaya Direktorat Riset dan Pengabdian M asyarakat Universitas Indonesia.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 2005. Kamus Besar Bahasa

Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Jefkins, Fank. 1997. Periklanan. Jakarta : Penerbit Erlangga.

M ahsun. 2005. MetodePenelitian Bahasa. Jakarta: Grafindo Persada.

M ulyana. 2005. Kajian Wacana: Teori, Metode, & Aplikasi Prinsip-prinsip

Analisis Wacana. Yogyakarta: Tiara Wacana.

M ulyana, Deddy. 2011. Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Piliang, Y. A. 2012. Semiotika dan Hipersemiotika. Bandung: M atahari.

Sobur, Alex. 2009. Semiotika Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Soemarsono. 2004. Fisafat Bahasa. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana

Indonesia.

Sudaryanto. 1992. Metode Linguistik. Ke Arah M emahami M etode Linguistik.

Yogyakarta: Gajah M ada University Press.

Sudjiman, Panuti dan Zoest. 1992. Serba-Serbi Semiotika. Jakarta: PT

Gramedia Pustaka Utama.

Sumarlam, dkk. 2003. Teori dan Praktik Analisis Wacana. Surakarta: Pustaka

Cakra.

Tinarbuko, Sumbo. 2009. Semiotika Komunikasi Visual. Yogyakarta: Jalasutra.

Trabaut, Jurgen. 1996. Dasar-Dasar Semiotik (Elemente der Semiotik). Jakarta:

Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.

Wibowo, Indiawan Seto Wahyu. 2011. Semiotika Komunikasi. Jakarta: M itra

Wacana M edia.

(21)

69

Gambar

Tabel 2.1 Uraian Suasana Hati Berdasarkan  Warna ............................... 28

Referensi

Dokumen terkait

Skripsi Pengaruh Stres Kerja Dan Kepribadian Tipe B .... Devi shinta

Sebuah Cut dimana karakter / object berpindah tempat, yang disebabkan karena kedua shot sangat mirip (ukuran, angle).. JUMP CUT dianggap sebagai kesalahan

2) lakukan pemadatan untuk lapis 2, lapis 3, lapis 4 dan lapis 5 dengan cara yang sama seperti untuk lapis 1. e) Lepaskan leher sambung, potong kelebihan contoh uji yang

Temuan ini mendukung hasil penelitian Grund et al , 2004 yang menyatakan bahwa dispersi upah (selisih upah tertinggi dengan upah terendah) memacu pekerja

mengendalikan usaha keluarga untuk dapat mencapai anak tangga yang lebih tinggi, yaitu model pengembangan model helikopter bahwa calon penerus menimba pengalaman

Rancangan penelitian ini adalah kasus kontrol dengan subjek anak usia ≤ 14 tahun yang memenuhi kriteria klinis demam dengue (DD) dan DBD menurut WHO (1997) disertai bukti

Pelanggan akan bertanggung jawab atas biaya-biaya yang wajar dan jumlah-jumlah lainnya yang dapat ditanggung oleh IBM terkait dengan setiap informasi tersebut yang diberikan kepada