• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN PENDEKATAN OPEN-ENDED UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DI KELAS VIII SMP SWASTA MUHAMMADIYAH 25 RANTAUPRAPAT TAHUN AJARAN 2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN PENDEKATAN OPEN-ENDED UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DI KELAS VIII SMP SWASTA MUHAMMADIYAH 25 RANTAUPRAPAT TAHUN AJARAN 2013/2014."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN PENDEKATAN OPEN-ENDED UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA MATERI SISTEM

PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DI KELAS VIII SMP SWASTA MUHAMMADIYAH 25 RANTAUPRAPAT

T A H U N A J A R A N 2 0 1 3 / 2 0 1 4

Oleh :

Rahmad Idris Hasibuan NIM 409311037

Program Studi Pendidikan Matematika

SKRIPSI

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena

berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

dengan judul “Penerapan Pendekatan Open-Ended untuk Meningkatkan Hasil

Belajar Matematika Siswa pada Materi Sistem Persamaan Linear Dua

Variabel di Kelas VIII SMP Swasta Muhammadiyah 25 Rantauprapat T.A

2013/2014. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh

gelar Sarjana Pendidikan di Jurusan Matematika Program Studi Pendidikan

Matematika Universitas Negeri Medan.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis mendapat bantuan dari berbagai

pihak. Oleh sebab itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak

Dr.KMS.M.Amin Fauzi M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah

memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis sejak awal sampai dengan

selesainya penulisan skripsi ini. Terima kasih juga penulis ucapkan kepada

Bapak Drs. Syafari, M.Pd, Bapak Drs. Zul Amry, M.Si dan Bapak Drs. M.

Panjaitan, M.Pd, selaku dosen pemberi saran dan penguji yang telah

memberikan masukan dan saran mulai dari rencana penelitian sampai

selesainya penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan

kepada Ibu Dra. Nerli Khairani, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik

yang selama ini telah memberikan bimbingan dan saran-saran dalam

perkuliahan.

Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Ibnu

Hajar, M.Si, selaku rektor Universitas Negeri Medan beserta para staf

pegawai di rektorat, Bapak Prof. Drs. Motlan, M.Sc, Ph.D selaku Dekan

FMIPA, Bapak Drs. Syafari, M.Pd selaku ketua Jurusan Matematika, Bapak

Drs. Zul Amry, M.Si selaku ketua Prodi Pendidikan Matematika, Bapak Drs.

Yasifati Hia, M.Si selaku sekretaris Jurusan Matematika, dan seluruh staf

pegawai Jurusan Matematika FMIPA UNIMED yang telah banyak membantu

(3)

vi

Teristimewa penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada

Ayahanda Mara Suangkupon Haasibuan dan Ibunda Rosnelli Harahap, S.Pd

serta kedua saudara saya Syafruddin Hasibuan, SH dan Ihwan Syahbana

Hasibuan, SH yang menjadi sumber motivasi dan senantiasa mendukung,

memberikan doa, dorongan moril dan materil kepada penulis selama

mengikuti pendidikan sampai dengan selesai. Penulis juga mengucapkan

terima kasih kepada Bapak Zulhamdi, SP selaku kepala sekolah SMP Swasta

Muhammadiyah 25 Rantauprapat dan Ibu Junita Ramadani Lubis, S.Pd selaku

guru bidang studi matematika SMP Swasta Muhammadiyah 25 Rantauprapat

serta guru-guru yang telah memberikan izin, bantuan dan informasi bagi

penulis selama melakukan penelitian.

Ucapan terima kasih juga penulis ucapkan kepada sepupu saya

Wahyu Nanda Pratama Siregar serta sahabat-sahabat selama perkuliahan,

Chardiana Wulandari , Eka Wahyuni dan teman-teman yang tidak bisa

disebutkan namanya yang telah banyak membantu dan memotivasi penulis

serta seluruh teman-teman di jurusan matematika.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian

skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi

isi maupun tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang

sifatnya membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya

skripsi ini bermanfaat bagi para guru matematika dalam menambah khasanah

ilmu pendidikan.

Medan, Maret 2014 Penulis

(4)

iii

PENERAPAN PENDEKATAN OPEN-ENDED UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA MATERI SISTEM

PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DI KELAS VIII SMP SWASTA MUHAMMADIYAH 25 RANTAUPRAPAT

T A H U N A J A R A N 2 0 1 3 / 2 0 1 4 Rahmad Idris Hasibuan (NIM. 409311037)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa, ketuntasan belajar siswa melalui penerapan pendekatan Open-Ended serta efektif atau tidak penerapan pendekatan Open-Ended pada pembelajaran Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) di kelas VIII SMP Swasta Muhammadiyah 25 Rantauprapat T.A 2013/2014. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek dalam penelitian ini adalah 24 siswa kelas VIII-1 SMP Swasta Muhammadiyah 25 Rantauprapat.

(5)

iv

Dari hasil analisis data tes awal diperoleh banyaknya siswa yang mencapai ketuntasan dari tes awal yaitu 3 dari 24 siswa atau 12,5% dengan rata-rata kelas 40. Hasil analisis data pada siklus I setelah dilakukan penerapan pendekatan Open-Ended menunjukkan banyaknya siswa yang mencapai ketuntasan belajar adalah 17 dari 24 siswa atau 70,83% dengan rata-rata kelas 68,125. Karena belum mencapai syarat ketuntasan klasikal sebesar≥85%, maka pembelajaran dilanjutkan ke siklus II. Hasil analisis data akhir siklus II dengan pembelajaran yang sama diperoleh banyak siswa yang mencapai ketuntasan belajar yaitu 21 dari 24 siswa atau 87,5% dengan rata-rata kelas 77,625. Ini berarti terjadi peningkatan hasil belajar siswa dari siklus I hingga siklus II. Berdasarkan kriteria ketuntasan belajar klasikal maka pembelajaran ini telah mencapai target ketuntasan belajar. Hasil observasi guru pada siklus I adalah 2,65 (baik) meningkat menjadi 3,34 (baik) pada siklus II. Hasil observasi siswa pada siklus I adalah 2,68 (baik) menjadi 3,25 (baik) pada siklus II. Dan respon siswa diperoleh hamper seluruh siswa (79,1%) setuju jika pendekatan Open-Ended diterapkan dalam proses pembelajaran pada materi sistem persamaan linear dua variabel.

(6)

vii

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar v

Daftar Isi vii

Daftar Gambar x

Daftar Tabel xi

Daftar Lampiran xii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Identifikasi Masalah 5

1.3. Batasan Masalah 5

1.4. Rumusan Masalah 5

1.5. Tujuan Penelitian 6

1.6. Manfaat Penelitian 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kerangka Teoritis 8

2.1.1. Pengertian Belajar 8

2.1.2. Belajar Matematika 9

2.1.3. Hasil Belajar Matematika 10

2.1.4. Pendekatan Pembelajaran Matematika 12

2.1.5. Pendekatan Open-Ended 14

2.1.6. Sistem Persamaan Linear Dua Variabel 17

2.1.7. Menyelesaikan Sistem Persamaan Linier Dua Variabel 18

2.1.8. Penerapan Sistem Persamaan Linier Dua Variabel 25

2.2. Kerangka Konseptual 26

(7)

viii

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 28

3.2. Subjek dan Objek Penelitian 28

3.2.1. Subjek Penelitian 28

3.2.2. Objek Penelitian 28

3.3. Jenis Penelitian 28

3.4. Prosedur Penelitian 28

3.5. Defenisi Operasional 29

3.6. Alat Pengumpul Data 33

3.7. Teknik Analisis Data 34

3.7.1. Reduksi Data 34

3.7.2. Paparan Data 35

3.7.3. Indikator Keberhasilan 39

BAB IV PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian 40

4.1.1. Hasil Penelitian Siklus I 40

4.1.1.1. Permasalahan I 40

4.1.1.2. Perencanaan Tindakan I 41

4.1.1.3. Pelaksanaan Tindakan I 41

4.1.1.4. Observasi 43

4.1.1.5. Analisis Data I 43

4.1.1.5.1 Hasil Tes Hasil Belajar I 43

4.1.1.5.2 Hasil Observasi I 45

4.1.1.5. Refleksi I 45

4.1.2. Hasil Penelitian siklus II 46

4.1.2.1. Permasalahan II 46

4.1.2.2. Tahap Perencanaan tindakan II 46

4.1.2.3. Pelaksanaa tindakan II 47

4.1.2.4. Analisis Data II 49

4.1.2.4.1 Hasil Tes Hasil Belajar II 49

(8)

ix

4.1.2.4.3 Hasil Responsi Siswa 51

4.1.2.5. Refleksi II 51

4.1.3. Temuan Penelitian 52

4.2. Deskripsi Tahapan dan Setting Kelas 52

4.3. Pembahasan Hasil penelitian 54

(9)

x

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Grafik Persamaan 17

Gambar 2.2. Grafik Persamaan 18

Gambar 2.3. Grafik Persamaan 18

Gambar 2.4. Grafik Persamaan 21

Gambar 2.5. Grafik Persamaan 22

Gambar 3.1. Skema Prosedur Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas 32

(10)

xi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Sintaks Pembelajaran dengan Pendekatan Open-Ended 15

Tabel 3.1. Tingkat Penguasaan Siswa 36

Tabel 4.1. Tingkat Penguasaan Siswa pada Tes Awal 40

Tabel 4.2. Tingkat Penguasaan Siswa pada Tes Hasil Belajar I 44

Tabel 4.3. Data Ketuntasan Siswa pada Tes Hasil Belajar I 44

Tabel 4.4. Tingkat Penguasaan Siswa pada Tes Hasil Belajar II 49

Tabel 4.5. Data ketuntasan Belajar Siswa pada Tes hasil Belajar II 50

Tabel 4.6. Data siswa yang mengalami penurunan skor 52

(11)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) I 65

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) II 71

Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) II I 76

Lampiran 4 Lembar Aktifitas Siswa (LAS) I 82

Lampiran 5 Lembar Aktifitas Siswa (LAS) II 91

Lampiran 6 Lembar Aktifitas Siswa (LAS) III 98

Lampiran 7 Kisi-kisi Tes awal 103

Lampiran 8 Tes Awal 104

Lampiran 9 Alternatif Penyelesaian Tes Awal 105

Lampiran 10 Pedoman Penskoran Tes Awal 110

Lampiran 11 Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar I 111

Lampiran 12 Tes Hasil Belajar I 112

Lampiran 13 Alternatif Penyelesaian Tes hasil Belajar I 113

Lampiran 14 Pedoman Penskoran Tes Hasil belajar I 117

Lampiran 15 Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar II 118

Lampiran 16 Tes Hasil Belajar II 119

Lampiran 17 Alternatif Penyelesaian Tes hasil Belajar II 120

Lampiran 18 Pedoman Penskoran Tes Hasil belajar II 126

Lampiran 19 Lembar Validasi Tes Awal 127

Lampiran 20 Lembar Validasi Tes Hasil Belajar I 130

Lampiran 21 Lembar Validasi Tes Hasil Belajar II 133

Lampiran 22 Analisis Evaluasi Tes 136

Lampiran 23 Analisis Evaluasi Tes Awal 137

Lampiran 24 Analisis Evaluasi Tes Hasil belajar I 138

Lampiran 25 Analisis Evaluasi Tes Hasil Belajar II 139

Lampiran 26 Lembar Observasi Guru Siklus I 140

Lampiran 27 Lembar Observasi Siswa Siklus I 142

Lampiran 28 Lembar Analisis Observasi Guru Siklus I 144

(12)

xiii

Lampiran 30 Lembar Observasi Guru Siklus II 148

Lampiran 31 Lembar Observasi Siswa Siklus II 150

Lampiran 32 Lembar Analisis Observasi Guru Siklus II 152

Lampiran 33 Lembar Analisis Observasi Siswa Siklus II 154

Lampiran 34 Kisi-Kisi Respon Siswa 156

Lampiran 35 Angket Respon Siswa 157

Lampiran 36 Analisis Respon Siswa 159

Lampiran 37 Dokumentasi Penelitian 160

(13)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pembangunan nasional Indonesia pada hakekatnya adalah pembangunan

manusia yang seutuhnya. Sebagai konsekwensi logis setiap daerah dan setiap

anggota masyarakat termasuk siswa berhak atas segala aktivitas pembangunan

serta wajib berpartisipasi aktif dalam pelaksanaan pembangunan baik secara fisik

maupun mental. Selain itu juga semakin berkembangnya Ilmu Pengetahuan dan

Teknologi (IPTEK) di zaman sekarang ini berdampak besar karena semakin

ketatnya persaingan dan semakin dibutuhkanya sumber daya manusia yang

berkualitas baik, berketerampilan tinggi dan memiliki keterampilan khusus.

Dalam menghadapi era globalisasi yang selalu diwarnai oleh persaingan

yang kompetitif, bangsa Indonesia sudah semestinya perlu memiliki sumber daya

manusia (SDM) yang bermutu dan berkualitas tinggi. Kunci untuk meningkatkan

dan mengembangkan sumber daya manusia (SDM) indonesia di masa mendatang

adalah pendidikan. Pendidikan memegang peranan penting dalam meningkatkan

dan mengembangkan sumber daya manusia (SDM) yang bermutu dan berkualitas

tinggi. Pendidikan adalah salah satu kebutuhan manusia. Pendidikan tidak

diperoleh begitu saja dalam waktu singkat, namun memerlukan suatu proses

pembelajaran sehingga menimbulkan efek yang sesuai dengan proses yang telah

dilalui. Salah satu pendidikan yang dianggap penting untuk meningkatkan dan

mengembangkan sumber daya manusia (SDM) adalah pendidikan matematika.

Matematika mempunyai peranan penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan

dan teknologi, baik sebagai alat bantu dalam penerapan bidang ilmu lain maupun

dalam pengembangan matematika itu sendiri. Hal senada juga diungkapkan oleh

Sujono (1998:20) bahwa :

(14)

2

Namun ironisnya, matematika dan pembelajarannya tidak pernah sepi dari

keluhan beberapa pihak, baik siswa, orang tua, masyarakat dan bahkan oleh guru

pengajar matematika. Hal–hal yang selalu menarik untuk dikaji dan dibahas

adalah rendahnya prestasi matematika, penggunaan metode yang sesuai, sampai

pada sarana dan prasarana. Kenyataan ini perlu mendapatkan perhatian yang

serius dengan inovasi-inovasi yang konstruktif sehingga dapat memberikan

harapan yang lebih cerah pada perkembangan pendidikan matematika dan

pembelajaran matematika pada khususnya.

Masalah yang sangat menonjol dalam proses belajar matematika sekolah

dasar dan menengah adalah pada umumnya hasil belajar para siswa belum

memuaskan. Siswa cenderung pasif dan kurang terlibat dalam proses belajar-

mengajar. Kondisi seperti ini tidak akan mengembangkan aspek kemampuan dan

aktivitas siswa seperti yang diharapkan. Rendahnya kemampuan tersebut

ditunjukkan oleh rendahnya hasil belajar siswa SMP Swasta Muhammadiyah 25

Rantauprapat.

Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan guru Matematika di SMP

Swasta Muhammadiyah 25 Rantauprapat menyatakan bahwa siswa merasa

kesulitan pada saat belajar SPLDV. Letak kesulitan siswa pada umunya adalah

1. dalam menentukan penyelesaian SPLDV dengan menggunakan metode

reduksi, yaitu gabungan metode eliminasi dan substitusi serta kesulitan

dalam soal cerita,

2. siswa tidak banyak yang siap/menyiapkan diri sebelum pelajaran dimulai

walaupun materi yang diajarkan pada pertemuan berikutnya sudah

diketahui,

3. aktivitas siswa dalam proses pembelajaran masih rendah.

Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan guru bidang studi

matematika kelas VIII SMP Swasta Muhammadiyah 25 Rantaurapat pada tanggal

17 September 2013, Bu Junita Rahmadani mengatakan bahwa : “Nilai rata-rata

siswa pada pokok bahasan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel di kelas VIII

(15)

3

masih lebih rendah dibandingkan dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

yang telah ditetapkan sebesar 65.

Abdullah (dalam Limas, 2006:41) mengatakan bahwa:

Hasil yang kurang memuaskan ini mungkin sebagian terjadi karena kekurang pahaman kita menyelenggarakan proses pembelajaran yang memenuhi persyaratan, sebagian lagi mungkin karena kekeliruan cara pandang kita terhadap proses pendidikan. Pada saat ini proses pendidikan sebagian besar dilakukan melalui penyampaian informasi, bukan pemrosesan informasi yang mengacu ke arah pemecahan masalah.

Abdullah (dalam Limas, 2006:41) juga mengatakan bahwa: “Proses

pendidikan sebagian besar masih berpusat pada kegiatan mendengarkan dan

menghafalkan, bukan memberikan interpretasi dan makna terhadap apa yang dipelajari dalam upaya untuk membangun pengetahuan sendiri”.

Tidak dapat dipungkiri bahwa sebagian guru masih menggunakan

paradigma lama dalam mengajar. Dalam pembelajaran matematika, biasanya guru

memulai sajian dengan mengajar teori/ definisi/ teorema, diberikan contoh, dan

terakhir diberikan latihan soal-soal.

Kebanyakan guru mengajar dengan teknik yang kurang sesuai dengan

materi yang diajarkan. Pembelajaran matematika di sekolah, selama ini masih di

dominasi oleh pembelajaran konvensional dengan paradigma mengajarnya. Dalam

menjawab suatu persoalan siswa sering tertuju pada satu jawaban yang paling

benar dan menyelesaikan soal dengan tertuju pada contoh soal tanpa mampu

memikirkan kemungkinan jawaban atau bermacam-macam gagasan dalam

memecahkan masalah tersebut.

Menurut Abbas (dalam http://depdiknas.go.id) menyatakan bahwa :

Banyak faktor yang menjadi penyebab rendahnya hasil belajar matematika peserta didik, salah satunya adalah ketidaktepatan penggunaan model pembelajaran yang digunakan guru di kelas. Kenyataan menunjukkan bahwa selama ini kebanyakan guru menggunakan model pembelajaran yang bersifat konvensional dan banyak didominasi oleh guru.

Teknik pembelajaran yang selama ini digunakan oleh guru Matematika di

SMP Swasta Muhammadiyah 25 Rantauprapat adalah teknik tanya jawab dan

(16)

4

variatif dan tidak inovatif sehingga masih ada kesulitan-kesulitan yang dialami

siswa selama belajar SPLDV dengan menggunakan teknik pembelajaran tersebut.

Untuk mencapai hasil pembelajaran yang optimal dibutuhkan guru yang

kreatif dan inovatif yang selalu mempunyai keinginan terus–menerus untuk

memperbaiki dan meningkatkan mutu proses belajar mengajar di kelas. Proses

pembelajaran harus dibuat lebih menarik dan lebih mudah dimengerti sehingga

dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Kualitas proses dan produk pendidikan kita sekarang ini dianggap masih

jauh dari memadai, lebih-lebih kalau dikaitkan dengan upaya mempersiapkan manusia Indonesia di abad global”. Hendaknya baik proses maupun produk pembelajaran harus beriringan, dengan pertimbangan bahwa apabila prosesnya

bagus maka diharapkan produknya juga bagus, artinya proses pembelajaran yang

baik akan berdampak pada produk yang baik pula. Produk yang dimaksud adalah

hasil belajar siswa.

Abdullah (dalam Limas 2006: 43) mengatakan bahwa: “Pembelajaran dikatakan efektif apabila nilai ulangan/ujian peserta memuaskan”. Berdasarkan

pernyataan tersebut, guru harus sebisa mungkin menciptakan pendekaan

pembelajaran yang efektif guna meningkatkan hasil belajar siswa. Dalam hal ini

guru dapat menerapkan pendekatan pembelajaran matematika yang lebih

bervariasi. Salah satu variasi pendekatan pembelajaran yang inovatif adalah

pendekatan Open-Ended.

Oleh karena itu, diperlukan suatu pendekatan pembelajaran yang dapat

meningkatkan hasil belajar matematika siswa. Salah satunya yaitu dengan

pendekatan Open-Ended. Pendekatan Open-Ended merupakan pendekatan

pembelajaran yang berorientasi pada keterbukaan proses dan penyelesaian.

Pendekatan pembelajaran ini membawa siswa dalam menjawab permasalahan

dengan banyak cara dan mungkin banyak jawaban yang benar sehingga

mengundang potensi intelektual dan pengalaman peserta didik menemukan

sesuatu yang baru. Sehingga memungkinkan untuk meningkatkan hasil belajar

siswa. Keterbukaan dalam penggunaan strategi atau metode penyelesaian masalah

(17)

5

dengan pembelajaran Open-Ended diharapkan dapat menumbuh kembangkan

kemampuan representasi matematis siswa.

Berdasarkan permasalahan-permasalahan di atas serta terdorong oleh

peran tanggung jawab guru untuk memajukan anak didik, maka peneliti

melaksanakan penelitian tindakan kelas (PTK) dengan judul “Penerapan

Pendekatan Open-Ended untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa pada Materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel di Kelas VIII SMP Swasta Muhammadiyah 25 Rantauprapat Tahun Ajaran 2013/2014”.

1.2 Identifikasi Masalah

Untuk membuat tujuan penelitian ini lebih jelas dan terarah, maka perlu

dilakukan identifikasi masalah. Berdasarkan latar belakang masalah sebelumnya,

maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Hasil belajar matematika siswa masih rendah.

2. Banyak siswa menganggap matematika sebagai mata pelajaran yang sulit.

3. Pemilihan pendekatan strategi yang digunakan dalam pembelajaran yang

kurang tepat.

1.3 Batasan Masalah

Mengingat luasnya cakupan masalah, agar penelitian ini tidak terlalu luas

maka penulis hanya membatsi penelitian ini pada pemilihan pendekatan

Open-Ended untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa pada materi sistem persamaan linear dua variabel (SPLDV) di kelas VIII SMP Swasta

Muhammadiyah 25 Rantauprapat Tahun Ajaran 2013/2014.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan maka dapat

(18)

6

1. Bagaimana peningkatan hasil belajar siswa melalui pendekatan Open-Ended

diterapkan pada materi sistem persamaan linear dua variabel (SPLDV) di

kelas VIII SMP Swasta Muhammadiyah 25 Rantauprapat T.A 2013/2014?

2. Bagaimana ketuntasan hasil belajar siswa melalui pendekatan Open-Ended

diterapkan pada materi sistem persamaan linear dua variabel (SPLDV) T.A

2013/2014?

3. Bagaimana penerapan pendekatan Open-Ended dalam pembelajaran

matematika pada materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel dapat

meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII SMP Swasta Muhammadiyah 25

Rantauprapat T.A 2013/2014 ?

4. Apakah dengan pendekatan Open-Ended pembelajaran matematika pada

materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) kelas VIII SMP

Swasta Muhammadiyah 25 Rantauprapat efektif ?

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa melalui pendekatan Open-Ended

pada materi sistem persamaan linear dua variabel (SPLDV) di kelas VIII

SMP Swasta Muhammadiyah 25 Rantauprapat T.A 2013/2014.

2. Untuk mendeskripsikan hasil belajar siswa melalui pendekatan Open-Ended

pada materi sistem persamaan linear dua variabel (SPLDV) di kelas VIII

SMP Swasta Muhammadiyah 25 Rantauprapat T.A 2013/2014.

3. Untuk mendeskripsikan tahapan dan setting kelas tentang penerapan

pendekatan Open-Ended pada materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel

di kelas VIII SMP Swasta Muhammadiyah 25 Rantauprapat T.A 2013/2014.

4. Untuk mengetahui pembelajaran matematika pada materi Sistem Persamaan

Linear Dua Variabel (SPLDV) di kelas VIII SMP Swasta Muhammadiyah 25

(19)

7

1.6 Manfaat Penelitian

Setelah penelitian ini dilaksanakan, diharapkan hasil penelitian ini member

manfaat antara lain :

1. Menjadi alternatif baru dalam pembelajaran matematika.

2. Sebagai bahan masukan bagi guru khususnya guru maematika untuk

menerapkan pendekatan open ended dalam pembelajaran matematika.

3. Bagi siswa, diharapkan dapat meningkatkan minat belajar matematika siswa.

4. Bahan perbandingan bagi peneliti lain, yang membahas dan memilih

(20)

61

61 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan analisis data dari hasil penelitian dapat disimpulkan diperoleh

bahwa :

1. Hasil belajar siswa kelas VIII SMP Swasta Muhammadiyah 25 Rantauprapat

tahun ajaran 2013/2014 dengan menerapkan pendekatan Open-Ended pada

tes awal rata-rata kelas sebesar 40. Setelah dilakukan pembelajaran, hasil

belajar pada siklus I diperoleh rata-rata kelas sebesar 68,125. Ada

peningkatan sebesar 28,875 dari tes awal. Pada siklus II diperoleh

peningkatan sebesar 9,5 dari siklus I menjadi 77,625.

2. Penerapan pendekatan Open-Ended dapat meningkatkan ketuntasan belajar

siswa pada pokok bahasan sistem persamaan linier dua variabel. Pada siklus I

diperoleh ketuntasan klasikal sebesar 70,83%. Karena belum mencapai syarat

ketuntasan klasikal sebesar≥85%, maka pembelajaran dilanjutkan ke siklus II.

Pada siklus II ketuntasan klasikal mencapai 87,50%. Ketuntasan belajar

tercapai, hal ini dapat dilihat dari tingkat ketuntasan secara klasikal

meningkat yaitu pada siklus I 70,83% menjadi 87,50% pada siklus II.

3. Penerapan pendekatan Open-ended pada materi sistem peramaan linear dua

variabel dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII SMP Swasta

Muhammadiyah 25 rantauprapat T.A 2013/2014. Pembelajaran dilakukan

dengan cara terlebih dahulu membangun pemahaman siswa dengan

memberikan penjelasan tentang indikator yang akan dicapai serta

memberikan motivasi kepada siswa. Guru memberikan masalah terbuka

untuk dipecahkan setiap kelompok kemudian siswa menyelesaikan masalah

tersebut dengan cara yang diyakini masing-masing kelompok benar. Guru

mempersilahkan masing-masing kelompok untuk menuliskan hasil diskusi

mereka di papan tulis. Guru dan siswa bersama-sama membahas benar atau

(21)

62

kelompok. Kemudian siswa menyimpulkan materi yang baru saja dipelajari

dengan bimbingan guru.

4. Berdasarkan ketercapaian indikator penelitian dimana setiap siswa (ketuntasan individual) memperoleh tes hasil belajar ≥65%, ketuntasan belajar klasikal ≥85% siswa memperoleh persentase tes hasil belajar ≥65%, hasil observasi guru dan siswa baik serta respon siswa terhadap pembelajaran

hampir seluruhnya setuju maka pembelajaran dengan penerapan pendekatan

Open-Ended pada materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel di kelas VIII SMP Swasta Muhammadiyah 25 Rantauprapat T.A 2013/2014 efektif.

5.2. Saran

Berdasarkan simpulan penelitian, bahwa saran (rekomendasi) yang diajukan

adalah :

1. Bagi siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar hendaknya lebih banyak

berlatih dalam memahami materi SPLDV serta lebih teliti dalam

menyelesaikan soal yang diberikan. Siswa yang telah tuntas agar selalu

mengingat pelajaran yang telah diberikan dan berlatih lebih giat lagi serta

menemukan ide-ide baru dalam memahami SPLDV.

2. Bagi guru matematika hendaknya mulai menerapkan pendekatan yang

berpusat pada siswa, salah satunya penggunaan pendekatan Open-Ended

sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

3. Disarankan agar guru selalu membuat lembar aktivitas siswa (LAS) yang

bertujuan lebih melatih siswa

4. Disarankan agar guru menerapkan metode eliminasi berpola sebagai alternatif

baru untuk menyelesaikan sistem persamaan linear dua variabel

5. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti topik dan permasalahan yang

sama, hendaknya lebih memperhatikan model dan media pembelajaran yang

sesuai, serta menguasai materi pokok yang diajarkan supaya keberhasilan

(22)

63

DAFTAR PUSTAKA

Abbas, (2008), Pendidikan di Indonesia, http://depdiknas.go.id diakses 18 september 2013.

Abdullah, Solichan, (2006), Proses Versus Produk dalam Pembelajaran Matematika, Limas Media Komunikasi, Edukasi, dan Informasi PPPG Matematika Yogyakarta,16: 41-46.

Abdurrahman, M., (2009), Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Rineka Cipta, Jakarta.

Arikunto, S., dkk., (2009), Penelitian Tindakan Kelas, Bumi Aksara, Jakarta.

Aldi Sunirat (2013), http://aldisinurat.blogspot.com/2013/01/pendekatan-open- ended.html (diakses tanggal 15 September 2013 ).

Becker, J.P. dan Shimada, S., (1997). The Open-Ended Approach: A New Proposal for Teaching Mathematics. Virginia: NCTM

Djamarah, S.B. dan Zain, A., (2002), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Surabaya.

FMIPA Unimed., (2011), Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi Mahasiswa Program Studi Pendidikan FMIPA Medan, Unimed, Medan.

Hamalik, Oemar, (2005), Proses Belajar Mengajar, Jakarta, Bumi Aksara.

Hudojo, H., (2003), Mengajar Belajar Matematika, Depdikbud, Jakarta.

Kartono, K., (1997), Sistem Pendidikan Nasional, PT Pradnya Paramita, Jakarta.

Nurjanah ,._____ ,Open-Ended Approach In Lesson Study Activities, Laporan Hasil Penelitian, Indonesian Education University.

Sari,Y., Kurniawati,I., dan pramesti, G., (2013), Penerapan pendekatan Open-Ended dalam pembelajaran Matematika Untuk Meningkatkan kemampuan Berfikir Matematis Siswa Ditinjau dari Respon Siswa terhadap Pembelajaran Tahun Ajaran 2011/2013, Jurnal Pendidikan Matematika Solusi Vol.1 No.1 Maret 2013

Slameto., (2003),Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: yudhistira.

(23)

64

Sujono. (1998), Pengajaran matematika untuk sekolah menengah. Jakarta: Depdikbud.

Suryosubroto, B. (2009), Proses Belajar Mengajar di Sekolah, Jakarta, Rhineke Cipta.

Syah, M . (2012), Psikologi Belajar, Jakarta, RajaGrafindo Persada.

Gambar

Gambar 2.1. Grafik Persamaan
Tabel 2.1. Sintaks Pembelajaran dengan Pendekatan Open-Ended

Referensi

Dokumen terkait

Vitamin E dapat berguna dalam mengurangi ketegangan pada payudara yang merupakan salah satu gejala PmS (Jacobs, 2000). Sodium

Aplikasi ini dibangun dengan menggunakan macromedia flash MX yang memiliki kemampuan yang dibuat dengan teknologi vector graphics yang mendeskripsikan gembar memakai garis dan

Tokoh perempuan utama dalam keempat novel ini secara ekonomi tidak digambarkan sebagai pihak yang kekurangan, begitu pula dalam kehidupan sosial, jauh sebelum kehadiran

Sandy dan Tae Wo, tetapi akhirnya mereka luluh ketika Sandy yang saat itu akan.. ke bandara mengalami

Berikut ini adalah Algoritma untuk menyisipkan I TEM ke dalam list, tepat sesudah simpul A, atau jika LOC = NULL, maka I TEM disisipkan sebagai simpul pertama dari list.. Misalkan

Dengan banyaknya kesulitan yang terjadi pada proses perencanaan suatu elemen mesin, dalam hal ini khususnya sistem transmisi daya sabuk gigi, maka diperlukan suatu

Sehubungan dengan telah dilakukannya evaluasi administrasi, evaluasi teknis, evaluasi harga dan evaluasi kualifikasi untuk penawaran paket pekerjaan tersebut diatas,

Tertib serta tatanan hukum Indonesia yang memilih sistem kodifikasi seperti yang berlangsung dewasa ini, secara historis tidak dapat dilepaskan dari tradisi hukum