PENGARUH MODEL PEMBELAJARANLEARNING CYCLEDAN GAYA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADAMATERI
POKOK LISTRIK DINAMISDI MAN 1 MEDAN T.A 2012/2013
Oleh : Sonawan Fitra NIM 409421036
Program Studi Pendidikan Fisika
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
iii
PENGARUH MODEL PEMBELAJARANLEARNING CYCLE DAN GAYA
BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS DI MAN 1 MEDAN
T.A 2012 / 2013
Sonawan Fitra ( NIM : 409421036 )
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) pengaruh model pembelajaran learning cycle terhadap hasil belajar siswa , (2) pengaruh gaya belajar siswa terhadap hasil belajar siswa , dan (3) interaksi antara model pembelajaran learning cycle dan gaya belajar terhadap hasil belajar siswa.
Penelitian ini dilakasanakan di MAN 1 Medan pada tahun ajaran 2012/2013. Penelitian ini menggunakan desain anava dua jalur menggunakan quasi eksperimen dengan rancangan factorial 2 x 2. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 80 orang siswa yang terdiri dari 40 siswa untuk kelas eksperimen dan 40 orang siswa untuk kelas kontrol. Pada proses pembelajaran masing- masing kelas penelitian ini dibagi menjadi dua kelompok belajar yakni kelompok belajar visual dan auditori. Setelah pemberian angket gaya belajar siswa dikelompokan menjadi 26 siswa kelompok belajar visual dan 7 siswa kelompok auditori untuk kelas ekpserimen. 24 siswa kelompok belajar visual dan 8 siswa kelompok belajar untuk kelas kontrol. Pada kelas eksperimen yang menggunakan model learning cycle diperoleh rata- rata hasil belajar siswa sebesar 83.3 dan untuk kelas eksperimen 78.5, pada taraf signifikan 5% diperoleh Fhitung=20.82 > Ftabel= 3.99. Pada gaya belajar visual diperoleh rata – rata hasil belajar sebesar 82.4 dan gaya belajar auditori sebessar 74.7 untuk taraf signifikan 5% diperoleh Fhitung= 14.94 > Ftabel = 3.99. sedangkan unutk interaksi antara model belajar dan gaya belajar untuk taraf signifikan 5% diperoleh Fhitung= -0.96 < Ftabel= 3.99.
iv
KATA PENGANTAR Assalammualaikum WR WB
Alhamdulillahirabbillalamin. Segala puji bagi Allah SWT dan Shalawat beriring salam kita sanjungkan keharibaan nabi besar Muhammad SAW, yang telah memberikan kesehatan dan kemudahan kepada penulis. Skripsi ini diajukan untuk memenuhi syarat untuk meraih gelar sarjana pendidikan di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan. Adapun judul skripsi ini adalah “PENGARUH MODEL
PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE DAN GAYA BELAJAR TERHADAP
HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS DI MAN 1 MEDAN T.A 2012 / 2013”
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dan mamaberikan kontribusi dalam penyelesaian skripsi ini, mulai dari pengajuan proposal, pelaksanaan penelitian dan pelaporan penelitian dalam bentuk skripsi, yang utama saya ucapkan terimakasih banya kepada bapak pembimbing skripsi Drs. J.B Sinurayya, M.Pd yang telah memberikan segenap daya dan upaya dalam membimbing saya dalam pengerjaan proposal dan skripsi . Demikian pula saya ucapkan terimakasih banyak kepada dosen penguji I bapak Prof. Sahyar, dosen penguji II ibu Dr. Derlina M.si dan yang terakhir dosen penguji III bapak Drs. Ratelit Tarigan, M.Si, yang telah memberikan kritik dan saran yang membantu penulis dalam menyelesaikan proposal penelitian ini. Penghargaan sebesar- besarnya saya berikan juga kepada kepala sekolah MAN 1 Medan bapak Dr. H. Burhanudin, M.Pd dan bapak Drs. Hamdah selaku guru pengampuh mata pelajaran fisika di MAN 1 Medan yang telah membantu penelitian dengan menyediakan fasilitas serta memberikan saran - saran yang sangat membangun.
v
Suhendra “ doyok”, abang sayang Dodi “ domba”, Wina “ Sengkrak “ Maylisa, Siti “ Isa” Aisyah, Safriadi “BD“ panjaitan walau kita baru sebentar jadi dekatnya tapi hadirnya kalian bias buat hidup kumove on.
Kepada yang terhebat dan terkuat teman – teman anak PS-nya pak JBS Melisa Prisda Br Sitepu, Rida Sari Surbakti, Rahmat, dan Icha kalian terhebat teman, ayo maju terus dan pantang mundur. Tak lupa pula pasukan dik B 2009 Sartika Sari Rambe, kakak Tika Andriyani, Lylis Bahriani, Allwine, Fernando, Ridwan dan semua teman – teman yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu dari kelas Fisika Pendidikan B, Fisika Pendidikan A, Ekstensi dan Non Pendidikan.
Penulis telah mencurahkan segenap usaha secara maksimal dalam menyelesaikan skripsi ini, mungking dalam pengerjaan skripsi ini mungkin terdapat kelemahan baik dari segi isi maupun dari segi tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran untuk menyempurnakan isi skripsi ini. Akhir kata penulis ucapakan terimakasih banyak , semoga skripsi ini bermanfaat bagi orang banyak. Wabillahitaufik walhidayah assalammualaikum warahmatullah hiwabarakatu.
Medan, 14 April 2014
vi
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN i
RIWAYAT HIDUP ii
ABSTRAK iii
KATA PENGANTAR iv
DAFTAR ISI vi
DAFTAR GAMBAR ix
DAFTAR TABEL x
DAFTAR LAMPIRAN xi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah 1
1.2 Identifikasi Masalah 4
1.3 Batasan Masalah 5
1.4 Rumusan Masalah 5
1.5 Tujuan Penelitian 5
1.6 Manfaat Penelitian 6
1.7 Definisi Operasional 6
BAB II TINJAUAN TEORITIS 8
2.1 Kerangka Teoritis 8
2.1.1 Hakikat Pembelajaran IPA 8
2.1.2 Pembelajaran Konstruktivisme 9
2.1.3 Model Pembelajaran learning cycle 11
2.1.4 Model Pembelajaran Konvensional 17
2.1.5 Gaya Belajar 18
2.1.6 Pengertian Belajar 19
2.1.7 Mengajar 21
2.1.8 Hasil Belajar 22
vii
2.2.1 Arus Listrik 24
2.2.2 Beda Potensial 28
2.2.3 Hukum Ohm 29
2.2.4 Hambatan Listrik 30
2.2.5 Hukum Kirrchoff 34
2.2.6 Penghematan Energi Listrik 42
2.3 Kerangka Konseptual 43
2.4 Penelitian Relevan 45
2.5 Hipotesis 45
BAB III METODE PENELITIAN 47
3.1 Lokasi dan waktu penelitian 47
3.2Populasi dan sampel penelitian 47
3.2.1 Populasi penelitian 47
3.2.2 Sampel Penelitian 47
3.3 Variabel Penelitian 47
3.3.1 Variabel Bebas 47
3.3.2 Variabel Moderator 48
3.3.3 Variabel Terikat 48
3.4 Jenis dan Desain Penelitian 48
3.4.1 Jenis Penelitian 48
3.4.2 Desain Penelitian 48
3.5 Langkah – langkah Penelitian 50
3.6 Instrumen Penelitian 51
3.6.1 Tes Hasil Belajar 51
3.6.2 Tes Gaya Belajar 54
3.7 Teknik Analisa data 55
BAB IV HASIL PENELITIAN
4. Hasil Penelitian 62
viii
4.2 Validasi instrument 63
4.3 Data Kelas Control Dan Kelas Eksperimen 63
4.3.1 Data Pre test 63
4.3.2 Data Post test 64
4.4 Pengujian Prasayarat Analisis 66
4.4.1 Uji Normalitas Data Pre Test 66
4.4.2 Homogenitas data Pre Test 67
4.5 Pengujian Hipotesis 69
4.5.1 Pembahasan Hasil Penelitian 72
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan 80
5.2 Saran 80
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Kegiatan proses pembelajaran dengan Learning cycle 14
Tabel 2.2 Kode Warna Resistor 31
Tabel 2.3 Tabel Hambatan Jenis Berbagai Bahan 33
Tabel. 3.1 ANAVA dua jalur 49
Tabel 3.2. Tabel Spesifikasi Tes Hasil Belajar 51
Tabel 3.3 Kisi – Kisi Tes Gaya belajar 54
Table 3.4 Tabel statistik ANAVA 59
Tabel 4.1 Tabulasi Data Subjek dalam Analisa Statistik 61
Tabel 4.2 Tabel Nilai Kelas pre test Eksperimen Dan Kelas Control 62
Tabel 4.3 Tabel Nilai Post Test Kelas Eksperimen Dan Kelas Control 63
Tabel 4.4 Rangkuman Hasil Pengujian Normalitas Data Pre Test 66
Tabel 4.5 Rangkuman Uji Homogenitas Data Pre Test Dengan
Menggunakanuji F( Fisher ) 68
Tabel 4.6 Rangkuman Hasil Pengujian Normalitas Data Post Test 70
Tabel 4.7 Rangkuman Uji Homogenitas Data Post Test Dengan
Menggunakanuji F( Fisher ) 71
Tabel 4.8 Ringkasan Perhitungan Uji T Pre Test 73
Tabel 4.9 ANAVA 2 x 2 74
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 : Fase-fase Learning cycle 12
Gambar 2.2 Rangkaian Listrik 25
Gambar 2.3 Aliran muatan listrik 25
Gambar 2.4 Amperemeter di pasang seri 27
Gambar 2.5 Muatan listrik pada beberapa benda 28
Gambar 2.6 Grafik hubungan antara kuat arus dan beda potensial 29
Gambar 2.7 Penggunaan Multimeter 32
Gambar 2.8 Pemasangan amperemeter dan voltmeter pada rangkaian 32
Gambar 2.9 Jumlah arus tiap titik pada rangkaian bercabang 34
Gambar 2.10 Tanda positif dan negative ggl 35
Gambar 2.11 Rangkaian tertutup 36
Gambar 2.12 Rangkaian satu loop 37
Gambar 2.13 Rangkaian dua loop 37
Gambar 2.14 Rangkaian hambatan seri 38
Gambar 2.15 Rangkaian hambatan parallel 40
Gambar 4.1 Diagram batang data pre test kelas eksperimen 63
Gambar 4.2 Diagram batang data pre test kelas Kontrol 63
Gambar 4. 3 Diagram batang data post test kelas eksperimen 65
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1.a. : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 1 85
Lampiran 1.b. : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 2 96
Lampiran 2.a. : Lembar Kerja Siswa 1 115
Lampiran 2.b. : Lembar Kerja Siswa 2 117
Lampiran 3. : Kisi - kisi Tes Hasil Belajar 121
Lampiran 4. : Instrumen Tes Hasil belajar 126
Lampiran 5. : Kisi – Kisi Tes Gaya Belajar 128
Lampiran 6. : Instrumen Tes Gaya Belajar 130
Lampiran 7 : table validasi, realibilitas, dan taraf kesukaran isntrumen 132
Lampiran 8 : table daya beda instrument 136
Lampiran 9 : Perhitungan Validitas Tes 139
Lampiran 10 : Perhitungan Realibilitas Test 140
Lampiran 11 : Tingkat Kesukaran Instrumen 141
Lampiran 12 : Daya Beda Instrumen 142
Lampiran 13 : Data Hasil Pre test 143
Lampiran 14 : Data Hasil Post Test 145
Lampiran 15 : Perhitungan uji normalitas data Pre Test 147
Lampiran 16 : Uji Homogenitas Varian Sampel Data Pre test 152
Lampiran 17 : Perhitungan uji normalitas data Post Test 157
Lampiran 18 : Uji Homogenitas Varian Sampel Data Post test 162
Lampiran 19 : Uji T Dua Pihak Pre Test 167
Lampiran 20 : Pengujian Hipotesis Penelitian 169
Lampiran 21 : Rekapitulasi data observasi aktivitas proses belajar siswa
Kelas eksperimen 172
Lampiran 22 : dokumentasi penelitian 174
Lampiran 23 : Daftar Nilai untuk uji Liliefors 178
Lampiran 24 : Tabel Uji Normalitas 179
Lampiran 25 : Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi F 180
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar belakang masalah
Belajar adalah kegiatan full contact yang melibatkan semua aspek kepribadian
manusia pikiran, perasaan dan bahasa tubuh di samping pengetahuan, sikap,
keyakinan sebelumnya serta persepsi yang akan datang (DePorter, 2010), untuk
mewadahi kegiatan belajar pemerintah membentuk suatu sistem yang disebut dengan
pendidikan. Pendidikan merupakan kebutuhan yang wajib diperoleh bagi seluruh
warga negara Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya
manusia. Dalam menjaga eksistensi masyarakat Indonesia di antara bangsa – bangsa
di dunia pemerintah terus berusaha meningkatkan kualitas pendidikan. Adapun usaha
pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan adalah :Standardisasi mutu
pendidikan mulai dilaksanakan di SMP, SMA dan sederajat, dan dinyatakan lulus
dengan standar nilai rata-rata 3,00 mulai tahun 2003/2004 dan 5,0 untuk tahun
2006/2007 untuk tiga mata pelajaran yang diujikan. Pada tahun 2007/2008 dinaikkan
menjadi 5,25 dengan tidak ada nilai dibawah 4,25 dan jumlah mata pelajaran yang
semula tiga ditambah menjadi enam mata pelajaran. Ditahun 2008/2009 meningkat
menjadi 5,50 untuk rata-rata seluruh mata pelajaran yang diujikan minimal 4,00 untuk
paling banyak mata pelajaran dan 4,25 untuk mata pelajaran lainnya.
Namun pada kenyataannya daya saing masyarakat Indonesia masih rendah
dibandingkan dengan masyarakat dunia lain nya, hal dapat kita lihat dari catatan
Human Development Report tahun 2003 versi UNDP, peringkat HDI (Human
Development Index) atau kualitas sumber daya manusia Indonesia berada di urutan
112. Indonesia jauh di bawah Filipina yang berada pada urutan 85, Thailand pada
urutan 74 , Malaysia pada urutan 58, Brunei pada urutan 31, Korea Selatan pada
urutan 30 dan Singapura berada pada urutan 28. Menilik enam tahun kemudian yakni
pada tahun 2009 peringkat Human Development Report Indonesia adalah 111 dari
182 negara (http://Wiki.ed.uiuc.edu). Meskipun terjadi peningkatan, hal ini bukanlah
prestasi yang memuaskan.
2
Melihat kenyataan diatas, hal yang mendasar yang harus kita lakukan adalah
memperbaiki sistem pendidikan. Salah satu caranya adalah dengan memperbaiki
proses pembelajaran yang dilakukan di setiap tingkat satuan pendidikan. Bila kita
melihat lebih dalam, proses pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah – sekolah
umum yang ada di Indonesia terdapat beberapa masalah mendasar yang dapat ditemui
diantaranya : pembelajaran yang diberikan sering kali terjadi berlangsung satu arah,
pembelajaran yang kurang bervariasi, siswa menganggap pembelajaran itu sulit dan
membosankan terutama pelajaran fisika, kurangnya motivasi siswa dalam belajar
terutama pelajaran fisika
Pada observasi awal yang penulis lakukan di sekolah yang akan di jadikan
tempat penelitian yakni MAN 1 Medan, siswa cenderung merasa pelajaran fisika yang
dilaksanakan di sekolah kurang menarik dan cenderung membosankan karena sekitar
80% siswa kurang menyukai pelajaran fisika, hal ini di dukung dengan hasil
wawancara pada guru yang mengajarkan pelajaran fisika yang mengatakan mayoritas
siswa menganggap pelajaran fisika ini kurang menarik dan membosankan karena di
penuhi dengan perhitungan matematis yang monoton. Sehingga dibutuhkan usaha
ekstra untuk memberikan pembelajaran agar tujuan dan indikator pembelajaran dapat
di capai.
Berdasarkan jejak rekam belajar siswa pada tahun ajaran 2011 / 2012, rata – rata
nilai kelulusan siswa kelas X-6 dan X-8 untuk mata pelajaran fisika pada materi
pokok listrik dinamis adalah 72,2 dan 69,6. Bila melihat nilai KKM maka rata – rata
kelulusan siswa tersebut belumlah memuaskan, karena standar KKM untuk mata
pelajaran fisika adalah 75 (sumber Drs Hamdah guru MAN 1 Medan ). Ada beberapa
hal yang mempengaruhi rendahnya hasil belajar siswa menurut Sanjaya (2008:197)
diantaranya: faktor siswa, sarana, alat dan media yang tersedia, faktor lingkungan
serta faktor pendekatan mengajar (strategi, model, dan metode) yang digunakan guru
dalam kegiatan pembelajaran masih kurang. Berdasarkan hasil wawancara dengan
guru pengampuh bidang studi fisika Drs. Hamdah, terdapat beberapa masalah yang
terdapat ketika proses belajar mengajar berlangsung yakni, kurang bersemangatnya
siswa, kurangnya minat siswa dalam belajar fisika, serta lemahnya kemampuan
3
Salah satu alternatif dalam pembelajaran saat ini adalah proses pembelajaran
haruslah terfokus pada siswa, dimana interaksi siswa dapat dimaksimalkan sehingga
terjadi pembelajaran yang bermakna sehingga nantinya diharapkan dapat
meningkatkan hasil belajar siswa. Untuk membentuk pembelajaran bermakna penulis
dapat menggunakan model pembelajaran konstruktivisme salah satunya adalah model
pembelajaran learning cycle.
Berdasarkan data dari penelitian terdahulu dimana model pembelajaran learning
cycle dapat meningkatkan hasil belajar siswa dapat kita lihat dari hasil penelitian
Khulsum dan Indarto manyimpulkan perkembangan hasil belajar siswa terus
meningkat setelah melakukan pengamatan sebanyak tiga kali yakni berdasarkan
persentase kelulusan siswa SMP kelas VII 37.5 %, 75.5%, dan 100%. Pada penelitian
Nurul Azizah dan Titin Sunarti di SMP NU Gresik di peroleh tingkat kelululsan siswa
sebesar 83% dalam pemahaman terhadap materi belajar dan 85% dalam kemampuan
siswa untuk menyelesaiakan soal dan permasalahan terkait materi pembelajaran yang
diteliti. Selain itu Dewi Retnanginati dalam penelitianya mengukur 15 point aspek
penguasaan proses sains di SMA N 3 Surakarta, dimana dalam dua tahap penelitianya
ia mendapat tingkat kelulusan siswa berada pada angka 78,89% dan 74,08%. Melihat
data hasil penelitian diatas diharapkan model pembelajaran learning cycle dapat
menjadi alternative untuk memecahakan masalah.
Selain faktor dari luar diri siswa seperti strategi pembelajaran yang digunakan
guru, faktor yang berasal dari dalam diri siswa juga berpengaruh dalam proses
pembelajaran. Faktor yang mempengaruhi hasil belajar yang berasal dari siswa salah
satunya adalah karakteristik siswa itu sendiri. Uno (2006:143) menjelaskan bahwa
karakteristik siswa merupakan salah satu yang perlu diidentifikasi guru untuk
digunakan sebagai petunjuk dalam mengembangkan program pembelajaran.
Karakteristik tersebut dapat berupa bakat, motivasi, gaya belajar, kemampuan
berfikir, minat, sikap, kemampuan awal, kecerdasan, dan sebagainya. Pemilihan gaya
belajar yang tepat dengan kemampuan siswa sangat membantu dalam menciptakan
pembelajaran yang bermakna, dimana menurut De Porter ( 2010 ) kemampuan
kognitif seseorang sangat diperngaruhi oleh gaya belajar yang ada dalam diri orang itu
4
dan kinestetik. Pada individu umumnya memiliki salah satu dari ketiga gaya belajar di
atas yang dominan dalam dirinya.
Jadi, untuk membentuk suatu pembelajaran yang bermakna yang bertujuan untuk
menghasilakan pencapaian yang maksimum dan mengeluarkan kemampuan yang
dimiliki siswa dalam proses pembelajaran, kita sebagai guru wajib memilih model
belajar yang tepat dan didukung dengan pemilihan gaya belajar yang tepat.
Dalam memecahkan beberapa masalah diatas kita dapat menggunakan model
pembelajaran learning cycle. Model ini dapat memberikan keuntungan dengan
memberikan keleluasaan siswa dalam berkreasi dalam belajar fisika, apabila metode
pembelajaran ini diterapkan dengan menyesuaikan gaya belajar siswa diharapkan
dapat memberikan pembelajaran bermakna dan berkualitas. Untuk itu penulis
bertujuan mengadakan penelitian dengan judul :”PENGARUH MODEL
PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE DAN GAYA BELAJAR TERHADAP
HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS DI
MAN 1 MEDAN T.A 2012 / 2013”
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka masalah yang dapat di
identifikasi adalah :
1. Siswa menganggap pelajaran fisika itu pelajaran sulit dan kurang menarik
2. Metode penyampaian materi yang diterapkan oleh guru kurang tepat sehingga
perlu dicari solusi penggunaan metode lain
3. Kurangnya interaksi siswa yang membangun dalam kegiatan belajar mengajar
4. Kegiatan pembelajaran belum disesuaikan dengan gaya belajar siswa.
1.3Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah diatas, maka masalah dalam
penelitian ini dibatasi pada:
1. Pembelajaran yang digunakan pada kelas kontrol adalah model pembelajaran
5
2. Gaya belajar yang digunakan dalam penelitian ini adalah gaya belajar auditori
dan visual
3. Materi pokok yang diajarkan adalah listrik dinamis untuk MAN 1 Medan
kelas X semester I.
1.4Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan batasan masalah,
maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Adakah perbedaan hasil belajar antara kelas eksperimen yang menggunakan
modellearning cycle dan kelas kontrol yang menggunakan model
konvensional ?
2. Adakah perbedaan hasil belajar antara kelompok siswa gaya belajar audio dan
gaya belajar visual ?
3. Adakah interaksi antara model pembelajaran dan gaya belajar terhadap hasil
belajar fisika siswa ?
1.5 Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin di capai dalam penelitian ini adalah :
1. Mengetahui perbedaan hasil belajar fisika dengan menerapkan model
Learning Cycle dan konvensional pada materi pokok listrik dinamis di kelas X
semester 1 MAN 1 Medan tahun pelajaran 2012 / 2013
2. Mengetahui perbedaan gaya belajar terhadap hasil belajar siswa pada materi
pokok listrik dinamis di kelas X semester 1 MAN 1 Medan tahun pelajaran
2012 / 2013
3. Mengetahui interaksi model pembelajaran dan gaya belajar terhadap hasil
belajar fisika siswa
1.6Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai :
1. Sebagai bahan pertimbangan bagi guru bidang studi untuk mempertimbangkan
penggunaan Model Learning Cycle dalam proses pembelajaran dengan
6
2. Bagi peneliti, dapat lebih memperdalam pengetahuan mengenai Model
Pembelajaran Learning Cycle dan kaitannya dengan gaya belajar visual dan
gaya belajar auditori untuk dapat diterapkan saat melakukan pembelajaran di
sekolah.
3. Sebagai bahan perbandingan dan referensi bagi peneliti selanjutnya yang akan
mengkaji dan membahas penelitian yang sama.
4. Sumbangan pemikiran dalam dunia pendidikan guna kemajuan pembelajaran
pada umumnya dan pembelajaran fisika pada khususnya.
1.7 Definisi Operasional
Untuk menghindari pemahaman yang meluas, maka peneliti perlu memberikan
penjelasan istilah terhadap judul penelitian ini. Adapun istilah yang perlu dijelaskan
adalah:
1. Learning cycleadalah merupakan salah satu model pembelajaran dengan
pendekatan konstruktivis. Learning cycle merupakan rangkaian tahap-tahap
kegiatan (fase) yang diorganisasikan sedemikian rupa membentuk suatu
kesinambungan sehingga pembelajar dapat menguasai kompetensi-kompetensi
yang harus dicapai dalam pembelajaran dengan jalan berperan aktif.
2. Model pembelajaran konvensional adalah model pembelajaran terpusat pada
guru, dimana guru memberi materi pelajaran, kemudain tanya jawab antara
guru dan siswa dan terakhir guru memberi soal- soal latihan kepada siswa
yang dikerjakan siswa secara individu maupun secara kelompok
3. Hasil belajar adalah suatu penilaian akhir dari proses pembelajaran ditandai
perubahan perilaku secara keseluruhan tidak hanya pada satu aspek potensi
kemanusiaan saja karena turut serta dalam membentuk kepribadian seseorang.
4. Gaya belajar merupakan cara seseorang untuk memandang dan memproses
76
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka
dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Terdapat perbedaan hasil belajar fisika antara kelompok siswa yang diberi
pembelajaran learning cycle dengan kelompok siswa yang diberi dengan
pembelajaran konvensional pada siswa kelas X MAN 1 Medan T.A
2012/2013, dimana Fhitung =20.82 > Ftabel = 3.99.
2. Terdapat perbedaan hasil belajar fisika antara siswa dengan kelompok
siswagaya belajar visual dan siswa dengan gaya belajar auditori pada siswa
kelas X MAN 1 Medan T.A 2013/2014 dimana Fhitung= 14.94 > Ftabel = 3.99.
3. Tidak ada interaksi antara penerapan model pembelajarandengan gaya belajar
siswa terhadap hasil belajar fisika siswa kelas X MAN 1 Medan T.A
2012/2013 dimana Fhitung= -0.96 < Ftabel = 3.99
5.2. Saran
Berdasarkan hasil analisis data dan kesimpulan yang dikemukakan
sebelumnya maka disarankan hal-hal sebagai berikut:
1. Saran untuk pihak sekolah untuk memaksimalkan kegiatan pembelajaran
dengan menggunakan model learning cycle, alangkah baik nya untuk jumlah
siswa di dalam kelas dikurangi karena kegiatan pembelajaran menggunakan
model pembelajaran non konvensional umum nya dan khusus nya model
pembelajaran learning cycle membutuhkan ruangan yg luas dan memberikan
kemudahan siswa untuk saling berdiskusi dalam menjalani tahapan – tahapan
model pembelajaran non konvensional pada umumnya dan model
pembelajaran konvensional pada khusus nya.
2. Saran untuk guru dalam kegiatan belajar mengajar, sebelum melakukan
pembelajaran alangkah baiknya kita mengenali karakteristik siswa , salah satu
77
nya adalah karakteriktik gaya belajar siswa. Pengelompokan siswa sebelum
kegiatan pembelajaran sanagat dibutuhkan untuk mengenali kebutuhan belajar
siswa. Hal ini bertujuan mempermudah guru dalam merancang proses
pembelajaran yang akan diterapkan dan sesuai dengan kebutuhan serta
kemampuan siswa dalam menerima dan menyerap materi.
3. Hasil penelitian ini telah menunjukkan bahwa metode pembelajaran
memberikan pengaruh yang besar terhadap hasil belajar fisika siswa, dimana
telah dilakukan eksperimen bahwa metode pembelajaran learning cycle
memberikan pengaruh yang baik terhadap hasil belajar jika dibandingkan
dengan metode pembelajaran konvensional. Untuk itu dalam proses
pembelajaran hendaknya menggunakan metode pembelajaran learning cycle
dengan mempertimbangkan materi yang akan diajarkan.
4. Kepada peneliti selanjutnya yang ingin melanjutkan penelitian dengan judul
ini secara umum fase – fase dalam model pembelajaran learning cycle ini
sudah sangat baik namum, bagi peneliti muda efisiensi penggunaan waktu
sangat riskan sehingga dapat mempengaruhi kegiatan pembelajaran dan hasil
pembelajaran selama penelitian. Kemudian untuk memaksimalkan kegiatan
pembelajaran atau dalam penelitian ini, alangkah baiknya peneliti selanjutnya
mencari instrument lain yang lebih baik, untuk tes hasil belajar maupun test
gaya belajar siswa yang lebih handal. Dan pada penelitian selanjutnya
diharapkan observer yang dilibatkan dalam penelitian lebih berperan aktif dan
teliti dalam memperhatikan kebutuhan dan karakteristik siswa. Pemilihan gaya
belajar juga sangat mempengaruhi, meskipun menurut De Porter kombinasi
gaya belajar visual dan auditori memiliki presentase yang tinggi untuk
meningkatkan hasil belajar, namun dasar oembelajaran fisika merupakan
observasi pada gejala secara langsung, oleh karena itu peneliti menyarankan
kepada peneliti selanjutnya untuk memepertimbangkan pemilihan gaya belajar
yang lain seperti gaya belajar kinestetik.
5. Disarankan kepada peneliti selanjutnya, manajemen waktu dalam kegiatan
pembelajaran perlu diperhatikan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran.
Durasi penelitian yang sangat singkat tentu berpengaruh pada ke akuratan data
78
sehingga kegiatan pembelajaran dapat dimaksimalkan dengan menggunkaan
model learning cycle dan gaya belajar.
6. Pada analisis sel antar intraksi (antar gaya belajar siswa dan metode
pembelajaran), peneliti sangat menyarankan kepada peneliti lain agar
mempertimbangkan ubahan-ubahan luar yang mungkin memberikan bias pada
hasil penelitian, memilih ubahan mana yang harus dipilih dalam penelitian dan
berusaha sekeras mungkin untuk mengontrol ubahan atau variabel yang tidak
ii