J
~
{
~~s~~---l
MIUK PERPUST!U!AAN\
L_~NIME~
J
PENGARUH KEPEMJMPINAN TRANSFORMASIONAL
DAN KOMUNIKASI KEPALA SEKOLAH, MOTIV ASI
KERJA TEHRADAP PRESTASI KERJA GURU
z
?
DI SMA SWASTA KECAMATAN
MEDAN SUNGGAl _,
T ESJS
Disusun dan Diajukan oleb:
RINI
DF~WIANDRIANI
NINI. 061188110008
Diajukan untuk memenuhi persyaratan
Dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Administrasi Pendidikan
m
PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEOAN 2611
~- - ··· ·
37-S.
9.3f9
t
I
I
I
II
i
i
?
t
TESIS
PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN KOMUNIKASI KEPALA SEKOLAH, MOTIV ASI
KERJA GURU TERHADAP PRESTASI KERJA GURU DI SMA SWASTA KECAMATAN
MEDAN SUNGGAL
Disusun dan diajukan oleh
RINI
DEWI ANDRIANIN ~.06 ll88 ll0008
Telah Dipertahankan di Depan Panitia Ujian Tesis Pada Tanggal lO Februari 2011 dan Dinyatakan Telah Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Administrasi Pendidikan
Medan, 10 Februari 2011
Menyetujui Tim Pembimbing
Prof. Dr. Belferik Manullang NIP. 19471015 197912 1 001
Ketua Program Studi Administrasi Pendidikan
Prof. Dr. H. Syaiful Sagala. M .Pd
NIP. 19580509 198611 1 00 1
Prof. . ul Munir, M.Pd
PERSETUJUAN DEW AN PENGUJI
UJIAN TESIS MAGISTER PENDIDIKAN
No.
Nama
1. Prof. Dr. Belferik Manullang
2. Prof.Dr. Abdul Munir, M.Pd
r
3. Dr. Sukannan
Purb~M.Pd
I
I
4. Prof. Dr. H. Syaiful Sagala, M.Pd
5. Dr. Zulkifli Matondang, M.Pd
93
KATAPENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga tesis ini dapat selesai walaupun dengan
segala keterbatasan dan kekurangan yang penulis miliki
Dalam menyelesaikan tesis ini, penulis banyak menerima bantuan dari berbagai pihak.
Untuk itu dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih dan pengharagaan
yang setinggi-tingginya kepada bapak Prof. Dr. Belferik Manullang selaku Direktur Program
pascasarjana Universitas Negeri Medan sekaligus pembimbing I dan Bapak Prof. Dr. Abdul
Munir, M.Pd. selaku pembimbing II yang telah memberikan arahan dan bimbingan serta
, saran yang sangat berarti guna kesempurnaan tesis ini. Bapak Dr. Zulkifli Matondang M.Pd,
dan Dr. Sukarman Purba, M.Pd selaku narasumber, Bapak Prof.Dr. H. Syaiful Sagala selaku
narasumber sekaligus Ketua Program Studi Administrasi Pendidikan serta staf administrasi
Program Pascasarjana atas bantuan, kemudahan dan bimbingannya selama ini. Bapakllbu
kepala sekolah SMA Swasta yang ada di Kecamatan Medan Sunggal serta Guru-guru yang
telah bersedia menjadi populasi dan sampel dalam penelitian ini.
Ucapan terimakasih yang tiada terhingga kepada Ayahanda Chairul Sani dan lbunda
Roslina Hasibuan, serta ibu mertua Dra. Flores Tanjung M.A, dan juga abangda M. Teguh
S.Sos yang sampai detik ini membantu, mendukung, dan memberi arahannya, semangat, serta
doa-doanya yang senantiasa menyertai penulis dalam menyelesaikan tesis ini. Dan secara
khusus ucapan terimakasih ini penulis sampaikan kepada suami tersayang Briptu. Fandi
Ahmad Daulay atas pengorbanan, dukungan sepenuhnya serta pengertian yang tak terukur,
sehingga penulis dapat mengikuti studi dan menyelesaikan tesis ini.
Akhirnya kepada semua pihak yang turut membantu dalam penyelesaian tesis ini yang
tidak dapat disebutkan satu persatu, penulis mengucapkan terimakasih yang tidak terhingga,
semoga semua bantuan yang diberikan dapat bernilai pahala di sisi Allah SWT. Amin .. .
Medan, Maret 20 11
Penulis,
RINI D EWI ANDRIANI
DAFTARISI
ABSTRAK ... ... ... ... .... ... .
ABSTRACT ... ... ii
KA TA PENGANTAR ... ... ... .... iii
DAFTAR lSI ... ... ... ... ... ... v
DAFT AR GAMBAR ··· ··· ··· · Vll
DAFT ART ABEL ... ... .. .. ... viii
DAFTAR LAMPIRAN ... ... ... ... ... ... ix
BABI
BABII
BAB III
z
?
BABIV
PENDAHULUAN ... .... ... . A. Latar Belakang Masalah ... ... .. .
B. Rumusan Masalah ... ... .
C. Tujuan Penelitian ... ... ... ..
D. Manfaat Penelitian ... ... ... . KAJIAN PUSTAKA ... ... . A. Kerangka Teoritis ... .
1. Hakikat Prestasi Kerja Guru ... .
2. Hakikat Kepemimpinan Transfonnasional ... ..
3. Hakikat Komunikasi ... .
4. Hakikat Motivasi Kerja ... .
B. Kerangka Konseptual dan Hipotesis ... . 1. Kerangka Berfikir. . . .. ... .
2. Hipotesis Penelitian ... .
METODOLOGI PENELITIAN ... . A. Lokasi Penelitian ... ... .. B. Populasi dan Sampel ... .
1. Populasi ... ... .. .
2. Sampel ... . C. Metode Penelitian ... ... . D. Defenisi Operasional Variabel Penelitian ... ... .
1. Variabel Prestasi Kerja Guru (Y) ... .
2. Variabel Kepemimpinan Transfonnasional Kepala
3.
~~
0
a~l ~~~~i~i·i(~~~j~
-S ~k-~j~
,:(;b~\:::
::::::::::::::::
::::
4. Variabel Motivasi Kerja Guru (X3) .... \ . ... ;: ... . ..
E. Instrumen Pengumpulan Data ... .. F. Uji Coba Instrumen ... .. G. Teknik Analisis Data ... .. HASIL PENELITIAN ... . A. Deskripsi data penelitian ... ..
1. Prestasi Kerja Guru (Y) ... ..
2. Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah (X,) ... ..
3. Komunikasi Kepala Sekolah (X2) ... ..
4 . Motivasi Kerja Guru (X3) ... .
B. Tingkat Kecenderungan Variabel Penelitian ... ..
1. Prestasi Kerja Guru (Y ... ..
2. Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah (X,) ... ..
3. Komunikasi Kepala Sekolah (X2 ... ..
4. Motivasi Ke!ja Guru (X3) ... ..
C. Uji Persyaratan Analisis ... ... ..
1. Uji Linearitas dan Keberartian Regresi ... ..
2. Uji Normalitas ... ..
D. Pengujian Hipotesis ... .
E. Pembahasan Hasil Penelitian ... .
F. Keterbatasan Penelitian ... ... ... .. ... ..
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ... .
A. Simp ulan ... ... ... .
B. Implikasi Hasil Penelitian ... ... ... ... .
C. Saran ... ... . .
DAFT AR PUST AKA ... ... ... ... ... .
LAMP IRAN
-
z
?
m
vi
76
77 77
78
81
87
90
92
92
94
Gambar 2.1 Gambar2.2
Gambar 4.1 Gambar4.2
Gambar4.3 Gambar4.4
DAFT AR GAMBAR
Rantai Kebutuhan ... ... . Langk:ah-langkah Prilaku Kepemimpinan
Transformasional. ... . Histogram Skor Prestasi Kerja Guru ... ... ... . Histogram Skor Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah ... . Histogram Skor Komunikasi Kepala Sekolah ... .
Histogram Motivasi Ketja Guru ... ... ... .
vii
24
41
68
70
72
Tabel2ol Tabel3ol Tabel3 02 Tabel303 Tabel3.4 Tabel4ol Tabel 402 Tabel4.3 Tabe\4.4 Tabel4o5 Tabel4o6 Tabel4o7 Tabel4o8 Tabel4o9 Tabel401 0 Tabel 4o l l Tabel 4ol2 Tabel4ol3 Tabel 4ol4 Tabel 4015 Tabel4ol6 Tabel4ol7 DAFTAR TABEL
Manajer dan Pimpinan ooooooooo oooooo ooo 000 ooooooooooooooooo ooooooo 0 0 0 0000 ooooo 0 oooo 0 0 0
Populasi oooooooooooooo oooooooo ooooo ooooo ooooooooooo oooo oooooooooo ooooooooooooooooooo ooooooOoo ooo
Populasi Berdasarkan Strata 000000 00 0 oo oo 0 Oo 00000 00 0000000 ooooo oo ooo o 0 Oo oo o 00 0 0 0 00 0 0 0
J umlah Persentase Sam pel Ooo 0 000 ooo 0000 oooo 00000 oooo 00 00 0 0 00 00 0 00 0 00 0 0 0 ooo 0 oo 0 Ooo 0 0 0
Kisi-Kisi Instrumen .oooo ooooooooooo ooooooooooooo oooooooooo oooo ooooo oooo ooooo ooooo oooo oo oo Distribusi Frekuensi Skor Prestasi Ketja Guru ooo oooo ooo ooooooo ooooo ooooooo Distribusi Frekuensi Skor Kepemimpinan
Tranformasional Kepala Sekolah 00000000 00000000 000 00000 0 0 00 000 00 0 00 00 00 0 o.o 0 00 0 0 0
Distribusi Frekuensi Skor Komunikasi Kepala Sekolahoooo ooo .oooo ooo
Distribusi Frekuensi Skor Motivasi Ketja Guru ooooooo 00 00 0 00 00000 00 00 00 00
Analisis Tingkat Kecenderungan
Variabel Prestasi Ketja {Y) ooooo ooooooo oooooo oooo oooooooooo ooooo oooooo ooooo oo .. ooo oOOo
Analisis Tingkat Kecenderungan V ariabel
Kepemimpinan Transformasional Kepala sekolah (X1) ooo ooooo oooooo
Anal isis Tingkat Kecenderungan Varia bel
Komunikasi Kepala Sekolah (X2) 00000 00 0 oo ooo 0 000000 0 ooooo 00 0000 0 oooo···o .o .. 0. 00
Anal isis Tingkat Kecenderungan Varia bel
Motivasi Ketja Guru (X3) .oooo 0 ooo.ooooo ooooo ooooo 0000 000 000 00000 000 00 00 oo ooo ooo 00···0
Ringkasan Anova Untuk Persamaan Regresi Y
Atas X 1, X2 dan X3 oooOOoOoOOooooo OooOoooO Oooo•••oo oooo oo··· o 000 ooooo 0 oooo 0 ooo o 0 ooo o 0 0 ooo o 0
Ringkasan Uji Normalitas oooooooo •• ooooooooooooooooooo o• oo oooooo Ooooo Oooo···o· ·o· ooooo
Persamaan Regresi Y atas X.,X2,X3 .... oo····o·o••oo····o·o····o·•oo ···o···o····
Pengaruh Y atas X~,X2,X3 Secara Parsialo .... o.ooooooooooOOOoOOOO oOoooo OOOoo OO
Korelasi Parsial X1 Terhadap Y •o····o····o··o···o0•••o·•·o···o0 0oooo•o•·oooo oo •o
Korelasi Parsial X2 Terhadap Y .. ooooo o···ooooo···o·o·oo··ooooo• oo••o····oo··•ooo
Ringkasan Hasil Analisis Korelasi Ganda o••·o···o OOoOoOOoO 00. o• OoO ... o .0 .• o
Ringkasan Koefisien Korelasi Parsial V ariabel... 0 0 0 00 o• o• 0 0 0 0 00 oo•o ...
Ringkasan Hasil Perhitungan Sumbangan Relatif
dan Sumbangan Efektifo. oo•···o·o·o···o•oo••• ooo···•o••oo •o··· ·o•o·•·ooo o•···
Lampiran 1
Lampiran 2 Lampiran 3
Lampiran 4
Lampiran 5
Lampiran 6 Lampiran 7 Lampiran8 Lampiran 9 Lampiran 10
z
?
m
DAFT AR LAMPIRAN
Kisi-Kisi instrumen, Kepernimpinan TransfonnasionaJ dan
Komunikasi KepaJa Sekolah, Motivasi Kerja Guru
Tehadap Prestasi Kerja Guru ... ... ... .... ... ... . lnstrumen Penelitian ... ... .. ... .. .... .. Sebaran data lnstrumen Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah ... ... . Sebaran Data Instrumen Komunikasi Kepala sekolah ... ... .. Sebaran Data Instrumen Motivasi Kerja ... .
Sebaran data instrumen prestasi kerja guru ... .
Distribusi Frekuensi dan Histogram ... . Perhitungan Harga Rata-Rata dan Standar Deviasi .. ... .
perhitungan modus dan median ... ... ... .
Identifikasi tingkat kecenderungan variabel penelitian ... ..
ix
100 102
120 122
124
126
BABI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Setiap individu memiliki kondisi internal, dimana kondisi internal tersebut turut berperan dalam aktivitas dirinya sehari-hari. Salah satu dari kondisi internal tersebut adalah prestasi ketja. Telah dimaklwni bahwa produktivitas suatu organisasi dipengaruhi oleh
banyak faktor, seperti kesempatan memperoleh pendidikan dan pelatihan tambahan,
penilaian prestasi ketja yang adil, rasional dan objektif, system imbalan dan berbagai faktor lainnya. Motivasi dan prestasi kerja merupakan bagian dari berbagai faktor tersebut. Akan
tetapi dilihat dari sudut pemeliharaan hubungan dengan karyawan, motivasi dan prestasi kerja
merupakan bagian yang terpenting.
Sekolah merupakan sebuah organisasi atau lembaga yang di dalamnya terdiri dari
beberapa komponen pendidikan, yakni guru, siswa, dan sarana prasarana. Semua komponen
tersebut berkontribusi terhadap kualitas proses pembelajaran sehingga menghasilkan lu usan
yang berkualitas. Kualitas lulusan sangat ditentukan oleh kompetensi guru di sekolah dalam
menggerakkan semangat belajar siswa yang ada di sekolah. Guru sebagai pendidik, dan
pengajar di sekolah mempunyai peranan penting di dalam meningkatkan mutu Iulusan serta memajukan pendidikan di lingkungan sekitamya.
Tugas dan tanggung jawab guru sangat penting sehingga hanya guru yang merniliki
2
Kegagalan dan keberbasilan guru akan tampak dari basil keija yang ditunjukkan, prestasi
kerja guru yang berbasil akan tampak dari (1) basil belajar siswa yang semakin menunjukkan
peningkatan; (2) disiplin para siswa yang semakin tinggi; (3) terciptanya jalinan bubungan
yang baik antar semua siswa yang berada di sekolah, sedangkan kegagalan prestasi kerja guru
dapat dilibat dari (1) rendahnya basil belajar siswa; (2) rasa tanggungjawab para siswa dalam
menyelesaikan tugas yang rendah; (3) disiplin siswa rendah; (4) kepercayaan masyarakat
terhadap sekolah yang semakin menurun.
Dari sejumlah penelitian pendidikan, diyakini bahwa kinerja guru merupakan faktor
dominan yang menentukan tingkat keberbasilan sekolah dalan mencapai prestasi. Tingkat
keberhasilan guru dalam menjalankan tugas sebagai pelaksana dalam manajemen kelas,
temyata dipengaruhi faktor ekstemal dan internal. Dua diantara faktor ekstemal adalah
kepemimpinan dan komunikasi kepala sekolah serta motivasi keija dan salah satu faktor
internal adalah prestasi keija. Perbaikan kualitas lulusan yang berkelanjutan menuntut
dilakukannya upaya perencanaan dan pengembangan di segala sektor termasuk bidang proses
belaj ar m eng~Uar. Untuk meningkatkan proses belajar bermutu secara berkesinambungan
dibutuhkan gaya kemepimpinan transformasional kepala sekolah yang mampu
mengendalikan guru menurut kemampuan dan struktur tugas yang tepat. Kemampuan guru
dalam melaksanakan tugasnya dan gaya kepemimpinan kepala sekolah menyikapi dengan
tepat akan menumbuhkan bahkan memelibara prestasi kerja guru, karena prestasi kerja
mempunyai peran yang sangat penting bagi guru, dan merupakan usaha sadar untuk
memengaruhi dan mengarahkan prilaku peserta didik.
Peranan guru dalam menciptakan suasana pembelajaran sangat dituntut secara optimal
dalam semua aspek, maka kualitas masing-masing guru sebagai tenaga pendidik barus
dioptimalkan. Amijaya (1997:20) menyatakan bahwa guru berkualitas yang dibutuhkan
3
dalam dua lingkungan yaitu, Iingk:ungan sekolah dan masyarakat. Hal ini memberi arti bahwa
guru profesional adalah guru yang mampu menunjukkan prestasi kerja yang tinggi dalam
tugasnya. Di samping itu disamping itu guru yang profesioanl juga diharapkan memilki
motivasi kerja yang tinggi, agar dapat memberdayakan siswanya secara optimal untuk me
mencapai tujuan yang dicita-citakan. Zainun (2004:50) menyatakan, bahwa motivasi dan
kemampuan .. merupakan sayarat pokok yang istimewa bagi manusia yang langsung
berpengaruh terhadap tingkat dan mutu kinerja.
Krisis pendidikan salah satu penyebabnya adalah pengelolaan lembaga pendidikan yang
tidak optimal untuk mencapai tujuan. Artinya, prestasi kerja para pengelola pendidikan yakni
guru belum menunjukkan basil kerja yang baik, hal ini akibat dari kurangnya pemahaman
mereka tentang administrasi dan manajemen pendidikan khususnya tentang motivasi kerja.
Dengan demikian, pengelolaan pendidikan yang baik merupakan kunci dalam penyediaan
Surnber Daya Manusia yang berkualitas, bahkan sangat menentukan berhasil atau gagalnya
pembangunan.
Prestasi kerja guru di Kecamatan Medan Sunggal seperti yang diharapkan tersebut
masih perlu diperjuangkan, dalam arti banyak guru prestasi kerja-nya belum dapat
diandalkan. Rendahnya prestasi kerja guru di Kecamatan Medan Sunggal juga merupakan
dampak dari ketidaklayakan atau ketidakmampuan guru dalam menjalankan tugasnya sebagai
pendidik dan berakibat langsung pada pencapaian tujuan seperti kualitas anak didik dan mutu
lulusan yang dihasilkan tidak seperti yang diharapkan.
Besar harapan dari pemimpin dalam suatu organisasi terutama dalam organisasi
pendidikan bahwa guru yang memiliki motivasi kerja yang tinggi akan menghasilkan prestasi
kerja yang optimal dan mencapai tujuan organisasi sesuai dengan apa yang dikehendaki
4
yang tinggi. Artinya prestasi kerja guru yang ada pada saat ini masih sangat rendah. Ini dapat
terlihat dari kurang optimalnya guru dalam mengajar, tidak efektifnya pembelajaran di dalam
kelas, dan masih sering terlihat guru yang datang tidak sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan serta kurangnya tanggung jawab dan keterampilan guru dalam mengajar. Ini
dikarenakan banyak faktor salah satu diantaranya adalah kurang efektif dan efesiennya
komunikasi serta rendahnya motivasi keija yang ditunjukkan oleh guru dan pemimpin yang
dalam hal ini adalah kepala sekolah sebagai pemimpin dalam organisasi pendidikan.
Berbagai upaya perlu dilakukan untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia.
Pendidikan merupakan salah satu upaya utama untuk mengaplikasikan keinginan tersebut,
namunjuga memerlukan waktu yang cukup lama dan biaya yang besar. Untuk meningkatkan
efektivitas dan efesiensi penyelenggaraan pendidikan, perlu ditingkatkan kualitas manajemen
pendidikan, yang salah satunya adalah peningkatan dalam memotivasi kerja guru. Penigkatan
ini dapat dipraktekkan kepala sekolah dalam dimensi pembelajaran yang dijabarkan kedalam
motivasi kerja guru serta prilaku komunikasi kepala sekolah dalam memotivasi keija guru.
Secara singkat motivasi yang diberikan kepala sekolah adalah supervisi dan evaluasi
pengajaran, monitoring kemajuan siswa, standarisasi akademik, koordinasi kurikulum,
penyedian insentif, promosi pengembangan profesioanl, kehadiran, menjabarkan sasaran
yang ingin dicapai sekolah, serta mengkomunikasikan standarisasi akademis.
Komunikasi merupakan suatu bentuk pengalaman sehari-hari dan merupakan suatu
kegiatan yang kompleks. Komunikasi merupakan komponen vital dari semua bidang
kehidupan. Rasberry dan Lemoine (1 986:23) mendefenisikan komunikasi sebagai "menyortir,
memilih, membentuk dan mengalihkan simbol-simbol di antara orang-orang untuk
5
Komunikasi terjadi atas dasar beragam alasan dan melalui berbagai jenis metode. Alasan
untuk berkomunikasi mungkin adalah untuk menginformasikan, menjelaskan, membujuk,
menegur, mendorong, berterimaksih, menilai mengajukan, mengkonsultasikan, meminta
maaf atau memuji. Metode-metode yang dipergunakan mungkin dapat secara tertulis dalam
bentuk surat, memo, laporan, pesan; lisan melalui konfrensi, telefon, telekonfrensi; atau
visual dalam bentuk diagram, grafik, slide,video, televisis,bahasa tubuh (Smithson dan
_-· -'" .. -:
Whitehead, 1990:32)
Setiap pemimpin pendidikan sekurang-kurangnya akan berinteraksi dan berkomunikasi
dengan pihak-pihak lain, seperti dengan bawahan, atasan, spesialis, kelompok pemimpin,
masyarakat, kelompok lain, asosiasi propesi, pemerintah, pelanggan, organisasi-organisasi
lain.
Keberhasialan kepemimpinan kepala sekolah itu tergantung kepada kemampuan
pimpinan dalam menjabarkan kebijakan organisasi dan ide-idenya sendiri kedalam
pengertian-pengertian praktis, yang bisa dipahami dan dapat dilaksanakan olah pengikut atau
bawahannya. Maka komunikasi yang efektif dan terbuka akan memudahkan penjabaran
kebijakan tersebut, sekaligus juga memberi fasilitas kelancaran kerja. Komunikasi ini juga
menjadi sarana primer untuk mengubah tingkah laku dalam memotivasi kerja guru dengan
jalan mempengaruhi para pengikut atau bawahan.
Keberadaan pemimpin sangat memegang peranan penting di dalam jalannya roda
organisasi, sesuai dengan perannya sebagai penunjuk arah dan tujuan di masa depan (direct
setter), agen perubahan (change agent), negosiator (spokesperson ), dan sebagai pembina.
(coach). Kepala sekolah sebagai manajer pendidikan tentunya memilki gaya kepemimpinan
didalam proses interaksi dilingkungan sekolah dalam melakukan perubahan, penyesuaian
tujuan, sasaran, konfigurasi dan prosedur pelaksaan pembelajaran. Rensis Linkert (1998)
6
dijalankan, kebiasaan yang dilakuk:an dalam memotivasi, berkomunikasi, berinteraksi,
mengambil keputusan, menetapkan tujuan dan melakukan kontrol.
Kepemimpinan sekolah yang kuat dalam mengelola dan memobilisasi sumber daya
sekolah yang optimal hanya dapat terwujud secara efektif apabila kepala sekolah mampu
mengembangkan gaya kepemimpinan yang efektif pula sesuai dengan situasi dan
kemampuan sumber daya sekolah yang kondisinya sangat variatif, yaitu dengan
mengembangkan gaya kepemimpin. Gaya kepemimpianan yang dimaksud adalah gaya
kepemimpian yang mampu memengaruhi, membimbing, mengarahkan, dan mendorong
bawahan sesuai dengan tingkat kematangan (kemampuan dan kemauan) bawahan yang
dipimpin. Efektivitas gaya kepemimpinan tergantung dari kesesuaian gaya kepemimpinan
yang diperank.an dengan kondisi kematangan bawahan atau orang-orang yang dimpimpinnya.
Sementara itu kondisi kematangan bawahan sangat dinamis dan sangat variatif, apalagi bila
dikaitkan dengan era teknologi informasi yang memungkinkan terjadinya transformasi sosial
dengan arus perubahan yang sedemikian cepatnya.
Salah satu b;!otuk kepemimpinan yang diyakini dapat mengimbangi pola pikir dan
refleksi paradigma-paradigma baru dalam arus globalisasi dirumuskan sebagai kepemimpinan
transformasional. Kepemimpinan transformasional digambarkan sebagai kepemimpinan yang
dapat membangkitkan atau memotivasi karyawan untuk: dapat berkembang dan mencapai
kinerja atau tingkat yang lebih tinggi lagi sehingga mampu mencapai lebih dari yang mereka
perkirakan sebelumnya. Dalam bidang pendidikan, seiring dengan upaya pembaharuan y ang
dilakukan, bentuk: kepemimpinan juga penting untuk: diformulasikan. Kepemimpinan
transformasional berdasarkan kekayaan konseptual melalui karisma, konsideran individual
dan stimulasi intelektual, diyakini akan mampu melahirkan pemikiran-pemikiran yang
mengandung jangkauan kedepan, azas kedemokrasian dan ketransparanan, yang oleh
7
menunjang motivasi kelja guru ataupun bentuk-bentuk pembaharuan pendidikan lainnya. Di
Indonesia tipe kepemimpinan transformasional mulai mengemuka seiring dengan perubahan arah kebijakan dari sentralisasi ke otonomi daerah, dimana sekolah memiliki peranan yang signifikan dalam menentukan kebijakannya sendiri. Berbagai upaya perlu dilakukan U!ltuk meningkatkan kualitas sumber daya man usia.
Pendidikan merupakan salah satu upaya utama untuk mengiplikasikan keinginan tersebut, namun juga memerlukan waktu yang cukup lama dan biaya yang besar. Untuk meningkatkan efektivitas dan efesiensi penyelenggaraan pendidikan, perlu ditingkatkan kualitas manajemen pendidikan, yang salah satunya adalah peningkatan dalam memorivasi kelja guru. Penigkatan ini dapat diparktekkan kepala sekolah dalam dimensi pembelajaran yang dijabarkan kedalam prilaku komunikasi dan disiplin kelja kepala sekolah dalam memotivasi kelja guru. Secara singkat motivasi yang dieberikan kepala sekolah adalah supervise dan evaluasi pengajaran, monitoring kemajuan siswa, standarisasi akademik, koordinasi kurikulum, penyedian insentif, promosi pengembangan profesioanl, kehadiran, menjabarkan sasaran yang ingin dicapai sekolah, serta mengkomunikasikan standarisasi akademis.
8
Konsidem individual, dimana di bawah kepemimpinan tamsformasionalkepekaan terhasdap perseorangan sangatlah diutamakan.
Secara umum kepemimpian transformasional kepala sekolah pada elemen ini, senang memotivasi staf untuk beranigagasan dan penrndapat serta sikap optimistik, menampakkan apresiasi terhadap basil kerja yang bagus, mengenali kerja staf secara perseorangan, dan
mencari sumber-sumber ide baru untuk staf, kepala sekolah mengetahui bawahan secara perseorangan dan meniadakan bentuk sanksi atas kesalahan mereka dalam rangka meningkatkan profesionalisasi. Stimulasi intelektual, dimana dlam kepemimpinan trasformasional seorang pemompin akan akan melakukan stimulasi-stimulasi intelektual. Elemen kepemimpinan ini dapat dilihat antara lain dalam kemampuan kepala sekolah
mendorong staf untuk selalu rnnegevaluasi kerja mereka dan mengembangkan wacana
fleksibilitas dalam pekerjaan yang memberikan kebebasan pada bawahan dan mendorong adanya kebiasaan mencoba sesuatu yang baru sebagai aktivitas pengembangan kreativitas
diri.
Hasil pengamatan awal di lapangan terlihat bahwa prestasi kerja guru di beberapa SMA
yang ada di Kecamatan Medan Sunggal umurnnya masih rendah. Hal ini dapat dilihat dari
kurangnya kepercayaan masyarakat terhadap sekolah. Rendahnya prestasi keija guru
merupakan akibat dari kurangnya kemampuan guru terhadap tugas dan tanggung jawab yang
diembannya. Hal lain yang diduga menyebabk~ rendahnya prestasi keija guru antara lain:
rendahnya motivasi kerja guru, pengetahuan kepemimpinan trasformasional kepala sekolah
9
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik mengadakan penelitian dengan judui "
Pengaruh Kepemimpinan Transformasioan dan Komunikasi Kepala Sekolah,Motivasi Kerja
Terhadap Prestasi Ketja Guru di SMA Swasta Kecamatan Medan Sunggal.
B. Identifikasi Masalah
Sebagaimana telah disebutkan pada latar belakang masalah, bahwa prestasi ketja guru
dipengaruhl oleh berbagai faktor. Dua diantaranya adalah penilaian diri terhadap motivasi
ketja , prilaku kepemimpinan kepala sekolah dilihat dari aspek komunikasinya terhadap
prestasi kerja guru. Kedua faktor tersebut diprediksi lebih banyak memiliki pengaruh
terdahap keberhasi lan ketja guru. Namunjika ditelusuri esensi dari tugas dan tanggungjawab
guru SMA maka ditemukan banyak faktor yang perlu pembenahan, agar supaya tugas dan
tanggung j awa guru tersebut dapat berjalan sesuai yang di harapkan serta melahirkan asil
yang optimal. Bagi seorang guru SMA, tugas dan tanggung jawab tersebut terlihat pada
aktivitas pembelajaran dan administrasi sekolah yang diketjakan akibat dorongan dari dalam
diri serta dorongan yang diberikan kepala sekolah. Yang menjadi pertanyaan adalah apakah
kepemimpinan transformasional kepala sekolahnya dapat meningkatkan prestasi ketja guru di
beberapa SMA tersebut ? Hal ini memerlukan pengkajian, baik secara teoritis maupun
pengujian secara empiris dilapangan.
Singkatnya, yang menjadi identifikasi masalah dalam pelaksanaan penelitian akan
melihat pengaruh kepemimpinan transformasional (transformational leadership) terhadap
prestasi ketja guru yang dimediasi oleh komunikasi kepala sekolah dan motivasi ketja dalam
konteks organisasi sekolah sebagai institusi pendidikan dengan subjek penelitian adalah guru
Sekolah Menengah Atas Swasta di Kecamatan
Me ~ dan
--1
s
1
un ~ g :g .al
10
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan berbagai keadaan yang dipaparkan di atas, maka ruang lingkup penelitian
ini dibatasi pada pengaruh kepemimpian transformasional dan komunikasi kepala sekolah,
motivasi kerja terhadap prestasi kerja guru di SMA Swasta Kecamatan Medan Sunggal.
D. Rumusan Masalah
Bertolak dari identifikasi masalah dan pembatasan masalah di atas maka secara
operasional permasalahan yang akan diteliti dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Apakah kepemimpinan transformasioanl kepala sekolah mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap prestasi kerja guru ?
2. Apakah komunikasi kepala sekolah mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
prestasi kerja guru ?
3. Apakah motivasi kerja guru mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap prestasi kerja
guru?
4. Apakah kepemimpinan transformasional kepala sekolah mempunyai pengaruh langsung
terhadap motivasi kerja guru?
5. Apakah komuillkasi kepala sekolah mempunyai pengaruh langsung terhadap prestasi
keija guru?
6. Apakah kepemimpinan transformasional dan komurukasi kepala sekolah, motivasi kerja
guru secara berama-sama berpengaruh terhadap prestasi keija guru ?
E. Tujuan Penelitian
Secara operasional tujuan penelitian ini dapat dij abarkan sebagai berikut:
I . Untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan transformasioanl kepala sekolah terhadap
prestasi keija guru.
II
3. Untuk mengetahui pengaruh motivasi ketja guru terhadap prestasi ketja guru
4. Untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan transformasional kepala sekolah terhadap motivasi ketja guru.
5. Untuk mengetahui pengaruh komunikasi kepala sekolah terhadap prestasi kerja guru.
6. Untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan transformasional dan komunikasi kepala sekolah motivasi kerja guru secara bersama-sama terhadap prestasi kerja guru.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukkan berkaitan dengan ada
tidaknya pengaruh kepemimpinan transformasional dan komunikasi kepala sekolah,
motivasi kerja terhadap prestasi ketja guru SMA yang ada di kecamatan Medan Sunggal. Berdasarkan hal itu manfaat penelitian dapat dikemukakan sebagai berikut:
1. Teoretis
a. Akan diperoleh informasi empirik berdasarkan pijakan teori yang mendukung terhadap
prestasi kerja jika dihubungkan dengan kepemimpian transformasional, komunikasi
kepala sekolah dan motivasi kerja, sehingga prestasi kerja guru dapat ditingkatkan dan
pada gilirannya mutu lulusan menjadi lebih baik.
12
2. Praktis
Basil penelitian ini dapat member surnbgan pikiran bagi guru SMA, Dinas Pendidikan
Kota Medan dan lembaga terkait untuk meningkatkatkan keberhasilan guru dalam upaya
peningkatan mutu lulusan.
z
?
BABV
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. SIMPULAN
Dengan mengacu pada data penelitian, dan basil analisis statistik baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama mempengaruhi prstasi kerja guru. Maka dapat ditarik beberapa simpulan sebagai berikut :
I. Hasil perolehan skor data variabel prestasi kerja guru, kepemimpinan
transfonnasional, komunikasi kepala sekolah dan motivasi ketja guru di SMA Swasta
Kecamatan Medan Sunggal termasuk dalam kategori cenderung rendah.
2. Terdapat pengaruh yang signifikan kepemirnpinan transformasional kepala sekolah terhadap prestasi kerja guru di SMA Swasta Kecamatan Medan Sunggal dengan
koefisien korelasi rt.l
=
0,304 dan sumbangan relatif sebesar 50,2%, sumbanganefektif sebesar 66,2%. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi kepemimpinan
transformasional kepala sekolah semakin meningkat prestasi kerjanya.
Terdapat pengaruh yang tidak signifikan, komunikasi kepala sekolah terhadap prestasi
kerja guru dengan koefisien korelasi rt.2
=
0,084 dan sumbangan relatif sebesar8,
7%,sumbangan efektif sebesar 15,5%. Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel
komunikasi kepala sekolah dapat digunakan untuk memprediksi Y tetapi tingkat kebenarannya rendah.
4. Terdapat pengaruh yang tidak signifikan motivasi kerja guru terhadap prestasi kerja
guru dengan koefisien korelasi ry.3
=
0,030 1, dan sumbangan relatif sebesar 41,41%,sumbangan efektif sebesar 73,4%. Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel
motivasi kerja guru dapat digunakan untuk memprediksi Y tetapi tingkat
kebenarannnya rendah.
5. Berdasarkan hasil analisis korelasi parsial ditemukan bahwa dengan mengendalian variabel kepemimpinan transformasional temyata variabel motivasi kerja guru dengan
koefisien korelasi rl.3 = 0,973. Selanjutnya dengan mengandalikan variabel
komunikasi kepala sekolah temyata terdapat pengaruh yang positif dengan tingkat
kebenaran yang rendah terhadap variabel motivasi kerja dengan koefisien korelasi T2.3
=
0,228.EG~
~~
~
a
z
.b
?
~
93
93
~.
~9
94
B. Implikasi Hasil Penelitian
Berdasarkan pengujian hipotesis dan kesimpulan sebagaimana diuraikan pada bah
terdahulu, maka sebagai implikasi dari hasil penelitian ini perlu adanya beberapa upaya untuk
meningkatkan prestasi kerja guru, antara lain :
1. Upaya Meningkatkan Prestasi Kerja Guru Melalui Peningkatan Kepemimpinan
Transformasional Kepala Sekolah.
Berdasarkan hasil penelitian menunj ukkan bahwa kepemimpinan transformasional
kepala sekolah memiliki pengaruh yang signiftkan terhadap prestasi kerja guru. Oleh sebab
itu, perlu diupayakan bagaimana cara meningkatkan kepemimpinan transformasional kepala
sekolah agar dapat meningkatkan prestasi kerja seseorang guru. Upaya-upaya yang perlu
dilakukan antara lain : ( 1) Pemerintah harus berupaya membuat program dan
mensosialisasikan kepernimpinan transformasional kepada seluruh kepala sekolah untuk
meningkatkan prestasi kerja guru, diantaranya mengidentiflkasi kepemimpinan
transformasional ideal yang harus dikuasai oleh kepala sekolah, (2) kepala sekolah harus
memfasili tasi gurunya dalam meningkatkan prestasi kerja, misal mengirim guru-guru untuk
mengikuti penataran, pelatihan, seminar, lokakarya, dsb, (3) seorang guru harus senantiasa
meningkatkan prestasi kerjanya dengan cara mengikuti forum-forum ilmiah, membaca buku,
mencari informasi yang berkaitan dengan bidang tugasnya diberbagai media.
2. Upaya Meningkatkan Prestasi Kerja Guru Melalui Peningkatam Komunikasi Kepala
Sekolah
Keberhasilan tujuan dari suatu lembaga pendidikan termasuk SMA tidak terlepas dari
kemampuan kepala sekolah dalam melakukan komunikasi karena melalui komunikasi yang
efektif akan terjadi interaksi baik antara kepala sekolah dengan guru, antara guru dengan
murid maupun antar sesama guru begitu juga dengan staf dan karyawan yang ada di
95
pengirim atau komunikator kepada penerima atau komunikasi baik melalui maupun tanpa
perantara.
Komunikasi dalam lingkup pendidikan harus memperhatikan bagaimana situasi yang
dihadapi, sehingga prestasi ketja akan semaksimal apabila mampu melakukan komunikasi dengan baik dan tepat keberhasilan komunikasi itu sendiri sangat tergantung dari penguasaan
materi dan pengaturan cara-cara penyampaiannya.
Komunikasi merupakan salah satu aspek dalam peningkatan prestasi kerja, karena melalui komunikasi proses pertukaran informasi dan penyampaian pesan-pesan dapat berlangsung, disamping itu melalui komunikasi dapat juga meningkatkan hubungan ketja baik serta merupakan dasar dari kebanyakan pergaulan dan organisasi. Upaya-upaya untuk
mengefektifkan komunikasi dalam rangka peningkatan prestasi ketja guru diantara saling terbuka, rasa kepedulian antar sesama. Hal tersebut dapat dilakukan dengan jalan aktif mengikuti pertemuan-pertemuab rutin, baik yang bersifat formal maupun non formal, baik ditempat ketja khususnya maupun diluar tempat ketja.
3. Upaya Meningkatkan Prestasi Ketja Guru Melalui Motivasi Kerja
Motivasi merupakan faktor penggerak, pengarah berfungsinya tingkah laku seseorang. Setiap orang memiliki perbedaan dalam beraktivitas tergantung pada kemampuan, kemauan, keinginan, harapan, kebutuhan, tujuan, sasaran dan sebagainya. Motivasi juga merupakan semua kondisi yang memberi dorongan dari dalam diri seseorang yang sering disebut
kebutuhan dan dorongan dari luar berupa insentif atau tuj uan, yang digambarkan sebagai
keinginan, kemauan, dorongan untuk melakukan sesuatu. Dengan demikian, jelas terlihat
bagaimana eratnya hubungan antara motivasi dengan prestasi ketja. Motivasi ketja yang tinggi akan mampu meningkatkan prestasi kerja yang tinggi pula. Oleh sebab itu upaya-upaya
96
perlu mendapat pengakuan dan penghargaan terhadap profesinya, baik materi maupun non
materi, (2) perlu diupayakan bagaimana meningkatkan taraf kesejahteraan guru, (3) kepala
sekolah harus memberikan kemudahan bagi guru-guru yang potensial untuk meningkatkan
kemampuan akademiknya dengan mengikut sertakan pada pelatihan-pelatihan atau
pendidikan-pendidikan untuk pengembang wawasan keguruannya. Semakin meningkatnya
kemampuan akademik guru berakibat semakin meningkat pula prestasi kerja guru tersebut.
C. Saran
Dari basil pembahasan penelitian, kesimpulan dan implikasi seperti telah diuraikan
diatas, dapat diajukan beberapa saran antara lain :
Saran untuk guru hendaknya motivasi kerja guru perlu dikembangkan terus menerus
sehingga dapat meningkatkan mutu lulusan. Peningkatan prestasi kerja guru, faktor
kepemimpinan transformasional, motivasi kerja sangat menentukan bagi seorang guru
dalam keberhasilan pendidikan. Oleh karena itu harus selalu berupaya menlingkatkan
pengetahuan dan pengembangan kepribadian, pemahaman peserta didik dengan jalan
mencari informasi dari berbagai media, meningkatkan pengetahuan dan keterarnpilan
tentang profesinya agar dapat melaksanakan tugas dengan baik sesuai dengan standar
yang ada
2. Saran untuk kepala sekolah
Kepala sekolah disarankan untuk memotivasi serta memberi kesempatan dan
kemudahan bagi tenaga pendidik dalarn mengembangkan wawasan serta pengetahuan
dengan jalan mengirim atau mengurus tenaga pendidik untuk mengikuti berbagai
pelatihan maupun training serta meningkatkan pendidikannya dalarn upaya
meningkatkan kinerjanya.
Kepala sekolah disarankan untuk menjalin hubungan melalui pengefektifan
97
hubungan baik antara atasan dengan bawahan maupun antara bawahan dengan bawahan.
Kepala sekolah sebagai pemegang manajemen pendidikan tingkat sekolah harus
selalu memberikan kemudahan dan fasilitas kepada guru-gurunya untuk
menlingkatkan motivasi kerja dan prestasi kerjanya, hal ini dapat dilaksanakan dengan jalan mengikut sertakan guru dalam forum-forum ilmiah, memperhatikan kesejahteraan gurunya, memberikan reward secara tegas tapi mendidik kepada guru
sebagai tindak lanjut prestasi kerjanya, melibatkan guru dalam mengambil kebijakan
dan sebagainya.
z
~
Daftar Pustaka
Arikunto, Suharsimi. (1997). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Crawford.M.,Lesley.K.& Colin R.(2005). Leadership and Teams in Educational
Management. Jakarta : Grasindo
98
Danim Sudarwan. (2003). Menjadi Komunitas Pembelajar, Kepemimpinan Transformasional
dalam Komunitas Organisasi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara
Davis Keith, John.N. ((1993). Prilaku dalam Organisasi. Jakarta: Erlangga
Furchan, Arief. (2007). Pengantar p enelitian dalam Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Hasibuan S.P.Malayu. ( 1993). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Bumi Aksara
Handoko, Hani. (1 984). Manajemen Edisi II. Yogyakarta: BPFE
Hasibuan, Husin.(2009). Hubungan antara Pelaksanaan Koordinasi Kepala Sekolah &
Disiplin Kerja dengan Efektivitas Kinerja Guru SMP Negeri di Kabupaten Deli
Serdang. Tesis, medan: PPs Unimed.
Kamars, M. Dachnel.(2005). Administrasi Pendidikan:Teori dan Praktek. Padang:
Universitas Putra Indonesia Press.
Lokot, Herman. (2007). Hubungan Kepemimpinan Transformasiona/ & Sikap Inovatif
dengan Prestasi Kerja Guru SMA Negeri di Kota Medan, Tesis, medan: PPs
-
Unimed.Manullang, Belferik.(2006). Kepemimpinan Pedagogik (Membangun Karakter Sumber Daya
Manusia) . Medan: PPs Unimed.
Ndraha, T. ( 1997). Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rineka Cipta
Pratiwi, S.N. (2003). Hubungan Pengetahuan Kepemimpinan dan Kemampuan
Berkomunikasi dengan Kinerja Guru SLTP se Kota Pematang Siantar. Tesis.
Medan: PPs Unimed.
Reksohadiprodjo & Thani H. (1982). Organisasi Perusahaan. Yogyakarta, BPFE
Siagian, P. Sondang. (1 991 ). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara
Suryanto, Dwi.( ----). Kilasan Kepemimpinan Transformasional. www.
Pemimpin-unggul.com.
Suryanto, Dwi,( ----). Ana/isis Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah serta
Dampaknya Terhadap Manajemen Instruksional. www. Pemimpin-unggul.com.
Suriadi. (2004). Kontribusi Peran Komite Sekolah, Kemampuan Manajerial &
99
Keberhasilan Implementasi MBS di SMP Negeri Kabupaten Deli Serdang.
Tesis. Medan: PPs Unimed.
Sardiman A.M. (1986). lnteraksi dan Motivasi Belajar-Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo
Sugiono. (2005). Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta
Sudjana, N. (1989). Metode Statistik. Bandung. Tarsito
Usman, Husaini. (2006). Manajemen: Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan. Jakarta : Bumi
aksara.
Uno, Hamzah. (2006). Teori Motivasi & Pengukurannya, Ana/isis di Bidang Pendidikan.
Jakarta : Bumi Aksara.