• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN KOMUNIKASI KEPALA SEKOLAH, MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA GURU DI SMA SWASTA KECAMATAN MEDAN SUNGGAL.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN KOMUNIKASI KEPALA SEKOLAH, MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA GURU DI SMA SWASTA KECAMATAN MEDAN SUNGGAL."

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

J

~

{

~~s~~---l

MIUK PERPUST!U!AAN\

L_~NIME~

J

PENGARUH KEPEMJMPINAN TRANSFORMASIONAL

DAN KOMUNIKASI KEPALA SEKOLAH, MOTIV ASI

KERJA TEHRADAP PRESTASI KERJA GURU

z

?

DI SMA SWASTA KECAMATAN

MEDAN SUNGGAl _,

T ESJS

Disusun dan Diajukan oleb:

RINI

DF~WI

ANDRIANI

NINI. 061188110008

Diajukan untuk memenuhi persyaratan

Dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Administrasi Pendidikan

m

PROGRAM PASCA SARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEOAN 2611

~- - ··· ·

37-S.

9.3f9

(2)

t

I

I

I

I

I

i

i

?

t

TESIS

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN KOMUNIKASI KEPALA SEKOLAH, MOTIV ASI

KERJA GURU TERHADAP PRESTASI KERJA GURU DI SMA SWASTA KECAMATAN

MEDAN SUNGGAL

Disusun dan diajukan oleh

RINI

DEWI ANDRIANI

N ~.06 ll88 ll0008

Telah Dipertahankan di Depan Panitia Ujian Tesis Pada Tanggal lO Februari 2011 dan Dinyatakan Telah Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Administrasi Pendidikan

Medan, 10 Februari 2011

Menyetujui Tim Pembimbing

Prof. Dr. Belferik Manullang NIP. 19471015 197912 1 001

Ketua Program Studi Administrasi Pendidikan

Prof. Dr. H. Syaiful Sagala. M .Pd

NIP. 19580509 198611 1 00 1

Prof. . ul Munir, M.Pd

(3)

PERSETUJUAN DEW AN PENGUJI

UJIAN TESIS MAGISTER PENDIDIKAN

No.

Nama

1. Prof. Dr. Belferik Manullang

2. Prof.Dr. Abdul Munir, M.Pd

r

3. Dr. Sukannan

Purb~

M.Pd

I

I

4. Prof. Dr. H. Syaiful Sagala, M.Pd

5. Dr. Zulkifli Matondang, M.Pd

93

(4)

KATAPENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan

rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga tesis ini dapat selesai walaupun dengan

segala keterbatasan dan kekurangan yang penulis miliki

Dalam menyelesaikan tesis ini, penulis banyak menerima bantuan dari berbagai pihak.

Untuk itu dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih dan pengharagaan

yang setinggi-tingginya kepada bapak Prof. Dr. Belferik Manullang selaku Direktur Program

pascasarjana Universitas Negeri Medan sekaligus pembimbing I dan Bapak Prof. Dr. Abdul

Munir, M.Pd. selaku pembimbing II yang telah memberikan arahan dan bimbingan serta

, saran yang sangat berarti guna kesempurnaan tesis ini. Bapak Dr. Zulkifli Matondang M.Pd,

dan Dr. Sukarman Purba, M.Pd selaku narasumber, Bapak Prof.Dr. H. Syaiful Sagala selaku

narasumber sekaligus Ketua Program Studi Administrasi Pendidikan serta staf administrasi

Program Pascasarjana atas bantuan, kemudahan dan bimbingannya selama ini. Bapakllbu

kepala sekolah SMA Swasta yang ada di Kecamatan Medan Sunggal serta Guru-guru yang

telah bersedia menjadi populasi dan sampel dalam penelitian ini.

Ucapan terimakasih yang tiada terhingga kepada Ayahanda Chairul Sani dan lbunda

Roslina Hasibuan, serta ibu mertua Dra. Flores Tanjung M.A, dan juga abangda M. Teguh

S.Sos yang sampai detik ini membantu, mendukung, dan memberi arahannya, semangat, serta

doa-doanya yang senantiasa menyertai penulis dalam menyelesaikan tesis ini. Dan secara

khusus ucapan terimakasih ini penulis sampaikan kepada suami tersayang Briptu. Fandi

Ahmad Daulay atas pengorbanan, dukungan sepenuhnya serta pengertian yang tak terukur,

sehingga penulis dapat mengikuti studi dan menyelesaikan tesis ini.

(5)

Akhirnya kepada semua pihak yang turut membantu dalam penyelesaian tesis ini yang

tidak dapat disebutkan satu persatu, penulis mengucapkan terimakasih yang tidak terhingga,

semoga semua bantuan yang diberikan dapat bernilai pahala di sisi Allah SWT. Amin .. .

Medan, Maret 20 11

Penulis,

RINI D EWI ANDRIANI

(6)

DAFTARISI

ABSTRAK ... ... ... ... .... ... .

ABSTRACT ... ... ii

KA TA PENGANTAR ... ... ... .... iii

DAFTAR lSI ... ... ... ... ... ... v

DAFT AR GAMBAR ··· ··· ··· · Vll

DAFT ART ABEL ... ... .. .. ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ... ... ... ... ... ix

BABI

BABII

BAB III

z

?

BABIV

PENDAHULUAN ... .... ... . A. Latar Belakang Masalah ... ... .. .

B. Rumusan Masalah ... ... .

C. Tujuan Penelitian ... ... ... ..

D. Manfaat Penelitian ... ... ... . KAJIAN PUSTAKA ... ... . A. Kerangka Teoritis ... .

1. Hakikat Prestasi Kerja Guru ... .

2. Hakikat Kepemimpinan Transfonnasional ... ..

3. Hakikat Komunikasi ... .

4. Hakikat Motivasi Kerja ... .

B. Kerangka Konseptual dan Hipotesis ... . 1. Kerangka Berfikir. . . .. ... .

2. Hipotesis Penelitian ... .

METODOLOGI PENELITIAN ... . A. Lokasi Penelitian ... ... .. B. Populasi dan Sampel ... .

1. Populasi ... ... .. .

2. Sampel ... . C. Metode Penelitian ... ... . D. Defenisi Operasional Variabel Penelitian ... ... .

1. Variabel Prestasi Kerja Guru (Y) ... .

2. Variabel Kepemimpinan Transfonnasional Kepala

3.

~~

0

a~l ~~~~i~i·i(~~~j~

-S ~k-~j~

,:(;b~\:::

::::::::::::::::

::::

4. Variabel Motivasi Kerja Guru (X3) .... \ . ... ;: ... . ..

E. Instrumen Pengumpulan Data ... .. F. Uji Coba Instrumen ... .. G. Teknik Analisis Data ... .. HASIL PENELITIAN ... . A. Deskripsi data penelitian ... ..

1. Prestasi Kerja Guru (Y) ... ..

2. Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah (X,) ... ..

3. Komunikasi Kepala Sekolah (X2) ... ..

4 . Motivasi Kerja Guru (X3) ... .

B. Tingkat Kecenderungan Variabel Penelitian ... ..

1. Prestasi Kerja Guru (Y ... ..

2. Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah (X,) ... ..

3. Komunikasi Kepala Sekolah (X2 ... ..

(7)

4. Motivasi Ke!ja Guru (X3) ... ..

C. Uji Persyaratan Analisis ... ... ..

1. Uji Linearitas dan Keberartian Regresi ... ..

2. Uji Normalitas ... ..

D. Pengujian Hipotesis ... .

E. Pembahasan Hasil Penelitian ... .

F. Keterbatasan Penelitian ... ... ... .. ... ..

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ... .

A. Simp ulan ... ... ... .

B. Implikasi Hasil Penelitian ... ... ... ... .

C. Saran ... ... . .

DAFT AR PUST AKA ... ... ... ... ... .

LAMP IRAN

-

z

?

m

vi

76

77 77

78

81

87

90

92

92

94

(8)
[image:8.528.41.470.81.597.2]

Gambar 2.1 Gambar2.2

Gambar 4.1 Gambar4.2

Gambar4.3 Gambar4.4

DAFT AR GAMBAR

Rantai Kebutuhan ... ... . Langk:ah-langkah Prilaku Kepemimpinan

Transformasional. ... . Histogram Skor Prestasi Kerja Guru ... ... ... . Histogram Skor Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah ... . Histogram Skor Komunikasi Kepala Sekolah ... .

Histogram Motivasi Ketja Guru ... ... ... .

vii

24

41

68

70

72

(9)

Tabel2ol Tabel3ol Tabel3 02 Tabel303 Tabel3.4 Tabel4ol Tabel 402 Tabel4.3 Tabe\4.4 Tabel4o5 Tabel4o6 Tabel4o7 Tabel4o8 Tabel4o9 Tabel401 0 Tabel 4o l l Tabel 4ol2 Tabel4ol3 Tabel 4ol4 Tabel 4015 Tabel4ol6 Tabel4ol7 DAFTAR TABEL

Manajer dan Pimpinan ooooooooo oooooo ooo 000 ooooooooooooooooo ooooooo 0 0 0 0000 ooooo 0 oooo 0 0 0

Populasi oooooooooooooo oooooooo ooooo ooooo ooooooooooo oooo oooooooooo ooooooooooooooooooo ooooooOoo ooo

Populasi Berdasarkan Strata 000000 00 0 oo oo 0 Oo 00000 00 0000000 ooooo oo ooo o 0 Oo oo o 00 0 0 0 00 0 0 0

J umlah Persentase Sam pel Ooo 0 000 ooo 0000 oooo 00000 oooo 00 00 0 0 00 00 0 00 0 00 0 0 0 ooo 0 oo 0 Ooo 0 0 0

Kisi-Kisi Instrumen .oooo ooooooooooo ooooooooooooo oooooooooo oooo ooooo oooo ooooo ooooo oooo oo oo Distribusi Frekuensi Skor Prestasi Ketja Guru ooo oooo ooo ooooooo ooooo ooooooo Distribusi Frekuensi Skor Kepemimpinan

Tranformasional Kepala Sekolah 00000000 00000000 000 00000 0 0 00 000 00 0 00 00 00 0 o.o 0 00 0 0 0

Distribusi Frekuensi Skor Komunikasi Kepala Sekolahoooo ooo .oooo ooo

Distribusi Frekuensi Skor Motivasi Ketja Guru ooooooo 00 00 0 00 00000 00 00 00 00

Analisis Tingkat Kecenderungan

Variabel Prestasi Ketja {Y) ooooo ooooooo oooooo oooo oooooooooo ooooo oooooo ooooo oo .. ooo oOOo

Analisis Tingkat Kecenderungan V ariabel

Kepemimpinan Transformasional Kepala sekolah (X1) ooo ooooo oooooo

Anal isis Tingkat Kecenderungan Varia bel

Komunikasi Kepala Sekolah (X2) 00000 00 0 oo ooo 0 000000 0 ooooo 00 0000 0 oooo···o .o .. 0. 00

Anal isis Tingkat Kecenderungan Varia bel

Motivasi Ketja Guru (X3) .oooo 0 ooo.ooooo ooooo ooooo 0000 000 000 00000 000 00 00 oo ooo ooo 00···0

Ringkasan Anova Untuk Persamaan Regresi Y

Atas X 1, X2 dan X3 oooOOoOoOOooooo OooOoooO Oooo•••oo oooo oo··· o 000 ooooo 0 oooo 0 ooo o 0 ooo o 0 0 ooo o 0

Ringkasan Uji Normalitas oooooooo •• ooooooooooooooooooo o• oo oooooo Ooooo Oooo···o· ·o· ooooo

Persamaan Regresi Y atas X.,X2,X3 .... oo····o·o••oo····o·o····o·•oo ···o···o····

Pengaruh Y atas X~,X2,X3 Secara Parsialo .... o.ooooooooooOOOoOOOO oOoooo OOOoo OO

Korelasi Parsial X1 Terhadap Y •o····o····o··o···o0•••o·•·o···o0 0oooo•o•·oooo oo •o

Korelasi Parsial X2 Terhadap Y .. ooooo o···ooooo···o·o·oo··ooooo• oo••o····oo··•ooo

Ringkasan Hasil Analisis Korelasi Ganda o••·o···o OOoOoOOoO 00. o• OoO ... o .0 .• o

Ringkasan Koefisien Korelasi Parsial V ariabel... 0 0 0 00 o• o• 0 0 0 0 00 oo•o ...

Ringkasan Hasil Perhitungan Sumbangan Relatif

dan Sumbangan Efektifo. oo•···o·o·o···o•oo••• ooo···•o••oo •o··· ·o•o·•·ooo o•···

(10)

Lampiran 1

Lampiran 2 Lampiran 3

Lampiran 4

Lampiran 5

Lampiran 6 Lampiran 7 Lampiran8 Lampiran 9 Lampiran 10

z

?

m

DAFT AR LAMPIRAN

Kisi-Kisi instrumen, Kepernimpinan TransfonnasionaJ dan

Komunikasi KepaJa Sekolah, Motivasi Kerja Guru

Tehadap Prestasi Kerja Guru ... ... ... .... ... ... . lnstrumen Penelitian ... ... .. ... .. .... .. Sebaran data lnstrumen Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah ... ... . Sebaran Data Instrumen Komunikasi Kepala sekolah ... ... .. Sebaran Data Instrumen Motivasi Kerja ... .

Sebaran data instrumen prestasi kerja guru ... .

Distribusi Frekuensi dan Histogram ... . Perhitungan Harga Rata-Rata dan Standar Deviasi .. ... .

perhitungan modus dan median ... ... ... .

Identifikasi tingkat kecenderungan variabel penelitian ... ..

ix

100 102

120 122

124

126

(11)

BABI

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Setiap individu memiliki kondisi internal, dimana kondisi internal tersebut turut berperan dalam aktivitas dirinya sehari-hari. Salah satu dari kondisi internal tersebut adalah prestasi ketja. Telah dimaklwni bahwa produktivitas suatu organisasi dipengaruhi oleh

banyak faktor, seperti kesempatan memperoleh pendidikan dan pelatihan tambahan,

penilaian prestasi ketja yang adil, rasional dan objektif, system imbalan dan berbagai faktor lainnya. Motivasi dan prestasi kerja merupakan bagian dari berbagai faktor tersebut. Akan

tetapi dilihat dari sudut pemeliharaan hubungan dengan karyawan, motivasi dan prestasi kerja

merupakan bagian yang terpenting.

Sekolah merupakan sebuah organisasi atau lembaga yang di dalamnya terdiri dari

beberapa komponen pendidikan, yakni guru, siswa, dan sarana prasarana. Semua komponen

tersebut berkontribusi terhadap kualitas proses pembelajaran sehingga menghasilkan lu usan

yang berkualitas. Kualitas lulusan sangat ditentukan oleh kompetensi guru di sekolah dalam

menggerakkan semangat belajar siswa yang ada di sekolah. Guru sebagai pendidik, dan

pengajar di sekolah mempunyai peranan penting di dalam meningkatkan mutu Iulusan serta memajukan pendidikan di lingkungan sekitamya.

Tugas dan tanggung jawab guru sangat penting sehingga hanya guru yang merniliki

(12)

2

Kegagalan dan keberbasilan guru akan tampak dari basil keija yang ditunjukkan, prestasi

kerja guru yang berbasil akan tampak dari (1) basil belajar siswa yang semakin menunjukkan

peningkatan; (2) disiplin para siswa yang semakin tinggi; (3) terciptanya jalinan bubungan

yang baik antar semua siswa yang berada di sekolah, sedangkan kegagalan prestasi kerja guru

dapat dilibat dari (1) rendahnya basil belajar siswa; (2) rasa tanggungjawab para siswa dalam

menyelesaikan tugas yang rendah; (3) disiplin siswa rendah; (4) kepercayaan masyarakat

terhadap sekolah yang semakin menurun.

Dari sejumlah penelitian pendidikan, diyakini bahwa kinerja guru merupakan faktor

dominan yang menentukan tingkat keberbasilan sekolah dalan mencapai prestasi. Tingkat

keberhasilan guru dalam menjalankan tugas sebagai pelaksana dalam manajemen kelas,

temyata dipengaruhi faktor ekstemal dan internal. Dua diantara faktor ekstemal adalah

kepemimpinan dan komunikasi kepala sekolah serta motivasi keija dan salah satu faktor

internal adalah prestasi keija. Perbaikan kualitas lulusan yang berkelanjutan menuntut

dilakukannya upaya perencanaan dan pengembangan di segala sektor termasuk bidang proses

belaj ar m eng~Uar. Untuk meningkatkan proses belajar bermutu secara berkesinambungan

dibutuhkan gaya kemepimpinan transformasional kepala sekolah yang mampu

mengendalikan guru menurut kemampuan dan struktur tugas yang tepat. Kemampuan guru

dalam melaksanakan tugasnya dan gaya kepemimpinan kepala sekolah menyikapi dengan

tepat akan menumbuhkan bahkan memelibara prestasi kerja guru, karena prestasi kerja

mempunyai peran yang sangat penting bagi guru, dan merupakan usaha sadar untuk

memengaruhi dan mengarahkan prilaku peserta didik.

Peranan guru dalam menciptakan suasana pembelajaran sangat dituntut secara optimal

dalam semua aspek, maka kualitas masing-masing guru sebagai tenaga pendidik barus

dioptimalkan. Amijaya (1997:20) menyatakan bahwa guru berkualitas yang dibutuhkan

(13)

3

dalam dua lingkungan yaitu, Iingk:ungan sekolah dan masyarakat. Hal ini memberi arti bahwa

guru profesional adalah guru yang mampu menunjukkan prestasi kerja yang tinggi dalam

tugasnya. Di samping itu disamping itu guru yang profesioanl juga diharapkan memilki

motivasi kerja yang tinggi, agar dapat memberdayakan siswanya secara optimal untuk me

mencapai tujuan yang dicita-citakan. Zainun (2004:50) menyatakan, bahwa motivasi dan

kemampuan .. merupakan sayarat pokok yang istimewa bagi manusia yang langsung

berpengaruh terhadap tingkat dan mutu kinerja.

Krisis pendidikan salah satu penyebabnya adalah pengelolaan lembaga pendidikan yang

tidak optimal untuk mencapai tujuan. Artinya, prestasi kerja para pengelola pendidikan yakni

guru belum menunjukkan basil kerja yang baik, hal ini akibat dari kurangnya pemahaman

mereka tentang administrasi dan manajemen pendidikan khususnya tentang motivasi kerja.

Dengan demikian, pengelolaan pendidikan yang baik merupakan kunci dalam penyediaan

Surnber Daya Manusia yang berkualitas, bahkan sangat menentukan berhasil atau gagalnya

pembangunan.

Prestasi kerja guru di Kecamatan Medan Sunggal seperti yang diharapkan tersebut

masih perlu diperjuangkan, dalam arti banyak guru prestasi kerja-nya belum dapat

diandalkan. Rendahnya prestasi kerja guru di Kecamatan Medan Sunggal juga merupakan

dampak dari ketidaklayakan atau ketidakmampuan guru dalam menjalankan tugasnya sebagai

pendidik dan berakibat langsung pada pencapaian tujuan seperti kualitas anak didik dan mutu

lulusan yang dihasilkan tidak seperti yang diharapkan.

Besar harapan dari pemimpin dalam suatu organisasi terutama dalam organisasi

pendidikan bahwa guru yang memiliki motivasi kerja yang tinggi akan menghasilkan prestasi

kerja yang optimal dan mencapai tujuan organisasi sesuai dengan apa yang dikehendaki

(14)

4

yang tinggi. Artinya prestasi kerja guru yang ada pada saat ini masih sangat rendah. Ini dapat

terlihat dari kurang optimalnya guru dalam mengajar, tidak efektifnya pembelajaran di dalam

kelas, dan masih sering terlihat guru yang datang tidak sesuai dengan waktu yang telah

ditentukan serta kurangnya tanggung jawab dan keterampilan guru dalam mengajar. Ini

dikarenakan banyak faktor salah satu diantaranya adalah kurang efektif dan efesiennya

komunikasi serta rendahnya motivasi keija yang ditunjukkan oleh guru dan pemimpin yang

dalam hal ini adalah kepala sekolah sebagai pemimpin dalam organisasi pendidikan.

Berbagai upaya perlu dilakukan untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia.

Pendidikan merupakan salah satu upaya utama untuk mengaplikasikan keinginan tersebut,

namunjuga memerlukan waktu yang cukup lama dan biaya yang besar. Untuk meningkatkan

efektivitas dan efesiensi penyelenggaraan pendidikan, perlu ditingkatkan kualitas manajemen

pendidikan, yang salah satunya adalah peningkatan dalam memotivasi kerja guru. Penigkatan

ini dapat dipraktekkan kepala sekolah dalam dimensi pembelajaran yang dijabarkan kedalam

motivasi kerja guru serta prilaku komunikasi kepala sekolah dalam memotivasi keija guru.

Secara singkat motivasi yang diberikan kepala sekolah adalah supervisi dan evaluasi

pengajaran, monitoring kemajuan siswa, standarisasi akademik, koordinasi kurikulum,

penyedian insentif, promosi pengembangan profesioanl, kehadiran, menjabarkan sasaran

yang ingin dicapai sekolah, serta mengkomunikasikan standarisasi akademis.

Komunikasi merupakan suatu bentuk pengalaman sehari-hari dan merupakan suatu

kegiatan yang kompleks. Komunikasi merupakan komponen vital dari semua bidang

kehidupan. Rasberry dan Lemoine (1 986:23) mendefenisikan komunikasi sebagai "menyortir,

memilih, membentuk dan mengalihkan simbol-simbol di antara orang-orang untuk

(15)

5

Komunikasi terjadi atas dasar beragam alasan dan melalui berbagai jenis metode. Alasan

untuk berkomunikasi mungkin adalah untuk menginformasikan, menjelaskan, membujuk,

menegur, mendorong, berterimaksih, menilai mengajukan, mengkonsultasikan, meminta

maaf atau memuji. Metode-metode yang dipergunakan mungkin dapat secara tertulis dalam

bentuk surat, memo, laporan, pesan; lisan melalui konfrensi, telefon, telekonfrensi; atau

visual dalam bentuk diagram, grafik, slide,video, televisis,bahasa tubuh (Smithson dan

_-· -'" .. -:

Whitehead, 1990:32)

Setiap pemimpin pendidikan sekurang-kurangnya akan berinteraksi dan berkomunikasi

dengan pihak-pihak lain, seperti dengan bawahan, atasan, spesialis, kelompok pemimpin,

masyarakat, kelompok lain, asosiasi propesi, pemerintah, pelanggan, organisasi-organisasi

lain.

Keberhasialan kepemimpinan kepala sekolah itu tergantung kepada kemampuan

pimpinan dalam menjabarkan kebijakan organisasi dan ide-idenya sendiri kedalam

pengertian-pengertian praktis, yang bisa dipahami dan dapat dilaksanakan olah pengikut atau

bawahannya. Maka komunikasi yang efektif dan terbuka akan memudahkan penjabaran

kebijakan tersebut, sekaligus juga memberi fasilitas kelancaran kerja. Komunikasi ini juga

menjadi sarana primer untuk mengubah tingkah laku dalam memotivasi kerja guru dengan

jalan mempengaruhi para pengikut atau bawahan.

Keberadaan pemimpin sangat memegang peranan penting di dalam jalannya roda

organisasi, sesuai dengan perannya sebagai penunjuk arah dan tujuan di masa depan (direct

setter), agen perubahan (change agent), negosiator (spokesperson ), dan sebagai pembina.

(coach). Kepala sekolah sebagai manajer pendidikan tentunya memilki gaya kepemimpinan

didalam proses interaksi dilingkungan sekolah dalam melakukan perubahan, penyesuaian

tujuan, sasaran, konfigurasi dan prosedur pelaksaan pembelajaran. Rensis Linkert (1998)

(16)

6

dijalankan, kebiasaan yang dilakuk:an dalam memotivasi, berkomunikasi, berinteraksi,

mengambil keputusan, menetapkan tujuan dan melakukan kontrol.

Kepemimpinan sekolah yang kuat dalam mengelola dan memobilisasi sumber daya

sekolah yang optimal hanya dapat terwujud secara efektif apabila kepala sekolah mampu

mengembangkan gaya kepemimpinan yang efektif pula sesuai dengan situasi dan

kemampuan sumber daya sekolah yang kondisinya sangat variatif, yaitu dengan

mengembangkan gaya kepemimpin. Gaya kepemimpianan yang dimaksud adalah gaya

kepemimpian yang mampu memengaruhi, membimbing, mengarahkan, dan mendorong

bawahan sesuai dengan tingkat kematangan (kemampuan dan kemauan) bawahan yang

dipimpin. Efektivitas gaya kepemimpinan tergantung dari kesesuaian gaya kepemimpinan

yang diperank.an dengan kondisi kematangan bawahan atau orang-orang yang dimpimpinnya.

Sementara itu kondisi kematangan bawahan sangat dinamis dan sangat variatif, apalagi bila

dikaitkan dengan era teknologi informasi yang memungkinkan terjadinya transformasi sosial

dengan arus perubahan yang sedemikian cepatnya.

Salah satu b;!otuk kepemimpinan yang diyakini dapat mengimbangi pola pikir dan

refleksi paradigma-paradigma baru dalam arus globalisasi dirumuskan sebagai kepemimpinan

transformasional. Kepemimpinan transformasional digambarkan sebagai kepemimpinan yang

dapat membangkitkan atau memotivasi karyawan untuk: dapat berkembang dan mencapai

kinerja atau tingkat yang lebih tinggi lagi sehingga mampu mencapai lebih dari yang mereka

perkirakan sebelumnya. Dalam bidang pendidikan, seiring dengan upaya pembaharuan y ang

dilakukan, bentuk: kepemimpinan juga penting untuk: diformulasikan. Kepemimpinan

transformasional berdasarkan kekayaan konseptual melalui karisma, konsideran individual

dan stimulasi intelektual, diyakini akan mampu melahirkan pemikiran-pemikiran yang

mengandung jangkauan kedepan, azas kedemokrasian dan ketransparanan, yang oleh

(17)

7

menunjang motivasi kelja guru ataupun bentuk-bentuk pembaharuan pendidikan lainnya. Di

Indonesia tipe kepemimpinan transformasional mulai mengemuka seiring dengan perubahan arah kebijakan dari sentralisasi ke otonomi daerah, dimana sekolah memiliki peranan yang signifikan dalam menentukan kebijakannya sendiri. Berbagai upaya perlu dilakukan U!ltuk meningkatkan kualitas sumber daya man usia.

Pendidikan merupakan salah satu upaya utama untuk mengiplikasikan keinginan tersebut, namun juga memerlukan waktu yang cukup lama dan biaya yang besar. Untuk meningkatkan efektivitas dan efesiensi penyelenggaraan pendidikan, perlu ditingkatkan kualitas manajemen pendidikan, yang salah satunya adalah peningkatan dalam memorivasi kelja guru. Penigkatan ini dapat diparktekkan kepala sekolah dalam dimensi pembelajaran yang dijabarkan kedalam prilaku komunikasi dan disiplin kelja kepala sekolah dalam memotivasi kelja guru. Secara singkat motivasi yang dieberikan kepala sekolah adalah supervise dan evaluasi pengajaran, monitoring kemajuan siswa, standarisasi akademik, koordinasi kurikulum, penyedian insentif, promosi pengembangan profesioanl, kehadiran, menjabarkan sasaran yang ingin dicapai sekolah, serta mengkomunikasikan standarisasi akademis.

(18)

8

Konsidem individual, dimana di bawah kepemimpinan tamsformasionalkepekaan terhasdap perseorangan sangatlah diutamakan.

Secara umum kepemimpian transformasional kepala sekolah pada elemen ini, senang memotivasi staf untuk beranigagasan dan penrndapat serta sikap optimistik, menampakkan apresiasi terhadap basil kerja yang bagus, mengenali kerja staf secara perseorangan, dan

mencari sumber-sumber ide baru untuk staf, kepala sekolah mengetahui bawahan secara perseorangan dan meniadakan bentuk sanksi atas kesalahan mereka dalam rangka meningkatkan profesionalisasi. Stimulasi intelektual, dimana dlam kepemimpinan trasformasional seorang pemompin akan akan melakukan stimulasi-stimulasi intelektual. Elemen kepemimpinan ini dapat dilihat antara lain dalam kemampuan kepala sekolah

mendorong staf untuk selalu rnnegevaluasi kerja mereka dan mengembangkan wacana

fleksibilitas dalam pekerjaan yang memberikan kebebasan pada bawahan dan mendorong adanya kebiasaan mencoba sesuatu yang baru sebagai aktivitas pengembangan kreativitas

diri.

Hasil pengamatan awal di lapangan terlihat bahwa prestasi kerja guru di beberapa SMA

yang ada di Kecamatan Medan Sunggal umurnnya masih rendah. Hal ini dapat dilihat dari

kurangnya kepercayaan masyarakat terhadap sekolah. Rendahnya prestasi keija guru

merupakan akibat dari kurangnya kemampuan guru terhadap tugas dan tanggung jawab yang

diembannya. Hal lain yang diduga menyebabk~ rendahnya prestasi keija guru antara lain:

rendahnya motivasi kerja guru, pengetahuan kepemimpinan trasformasional kepala sekolah

(19)

9

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik mengadakan penelitian dengan judui "

Pengaruh Kepemimpinan Transformasioan dan Komunikasi Kepala Sekolah,Motivasi Kerja

Terhadap Prestasi Ketja Guru di SMA Swasta Kecamatan Medan Sunggal.

B. Identifikasi Masalah

Sebagaimana telah disebutkan pada latar belakang masalah, bahwa prestasi ketja guru

dipengaruhl oleh berbagai faktor. Dua diantaranya adalah penilaian diri terhadap motivasi

ketja , prilaku kepemimpinan kepala sekolah dilihat dari aspek komunikasinya terhadap

prestasi kerja guru. Kedua faktor tersebut diprediksi lebih banyak memiliki pengaruh

terdahap keberhasi lan ketja guru. Namunjika ditelusuri esensi dari tugas dan tanggungjawab

guru SMA maka ditemukan banyak faktor yang perlu pembenahan, agar supaya tugas dan

tanggung j awa guru tersebut dapat berjalan sesuai yang di harapkan serta melahirkan asil

yang optimal. Bagi seorang guru SMA, tugas dan tanggung jawab tersebut terlihat pada

aktivitas pembelajaran dan administrasi sekolah yang diketjakan akibat dorongan dari dalam

diri serta dorongan yang diberikan kepala sekolah. Yang menjadi pertanyaan adalah apakah

kepemimpinan transformasional kepala sekolahnya dapat meningkatkan prestasi ketja guru di

beberapa SMA tersebut ? Hal ini memerlukan pengkajian, baik secara teoritis maupun

pengujian secara empiris dilapangan.

Singkatnya, yang menjadi identifikasi masalah dalam pelaksanaan penelitian akan

melihat pengaruh kepemimpinan transformasional (transformational leadership) terhadap

prestasi ketja guru yang dimediasi oleh komunikasi kepala sekolah dan motivasi ketja dalam

konteks organisasi sekolah sebagai institusi pendidikan dengan subjek penelitian adalah guru

Sekolah Menengah Atas Swasta di Kecamatan

Me ~ dan

--1

s

1

un ~ g :g .al

(20)

10

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan berbagai keadaan yang dipaparkan di atas, maka ruang lingkup penelitian

ini dibatasi pada pengaruh kepemimpian transformasional dan komunikasi kepala sekolah,

motivasi kerja terhadap prestasi kerja guru di SMA Swasta Kecamatan Medan Sunggal.

D. Rumusan Masalah

Bertolak dari identifikasi masalah dan pembatasan masalah di atas maka secara

operasional permasalahan yang akan diteliti dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Apakah kepemimpinan transformasioanl kepala sekolah mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap prestasi kerja guru ?

2. Apakah komunikasi kepala sekolah mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

prestasi kerja guru ?

3. Apakah motivasi kerja guru mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap prestasi kerja

guru?

4. Apakah kepemimpinan transformasional kepala sekolah mempunyai pengaruh langsung

terhadap motivasi kerja guru?

5. Apakah komuillkasi kepala sekolah mempunyai pengaruh langsung terhadap prestasi

keija guru?

6. Apakah kepemimpinan transformasional dan komurukasi kepala sekolah, motivasi kerja

guru secara berama-sama berpengaruh terhadap prestasi keija guru ?

E. Tujuan Penelitian

Secara operasional tujuan penelitian ini dapat dij abarkan sebagai berikut:

I . Untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan transformasioanl kepala sekolah terhadap

prestasi keija guru.

(21)

II

3. Untuk mengetahui pengaruh motivasi ketja guru terhadap prestasi ketja guru

4. Untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan transformasional kepala sekolah terhadap motivasi ketja guru.

5. Untuk mengetahui pengaruh komunikasi kepala sekolah terhadap prestasi kerja guru.

6. Untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan transformasional dan komunikasi kepala sekolah motivasi kerja guru secara bersama-sama terhadap prestasi kerja guru.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukkan berkaitan dengan ada

tidaknya pengaruh kepemimpinan transformasional dan komunikasi kepala sekolah,

motivasi kerja terhadap prestasi ketja guru SMA yang ada di kecamatan Medan Sunggal. Berdasarkan hal itu manfaat penelitian dapat dikemukakan sebagai berikut:

1. Teoretis

a. Akan diperoleh informasi empirik berdasarkan pijakan teori yang mendukung terhadap

prestasi kerja jika dihubungkan dengan kepemimpian transformasional, komunikasi

kepala sekolah dan motivasi kerja, sehingga prestasi kerja guru dapat ditingkatkan dan

pada gilirannya mutu lulusan menjadi lebih baik.

(22)

12

2. Praktis

Basil penelitian ini dapat member surnbgan pikiran bagi guru SMA, Dinas Pendidikan

Kota Medan dan lembaga terkait untuk meningkatkatkan keberhasilan guru dalam upaya

peningkatan mutu lulusan.

z

?

(23)

BABV

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. SIMPULAN

Dengan mengacu pada data penelitian, dan basil analisis statistik baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama mempengaruhi prstasi kerja guru. Maka dapat ditarik beberapa simpulan sebagai berikut :

I. Hasil perolehan skor data variabel prestasi kerja guru, kepemimpinan

transfonnasional, komunikasi kepala sekolah dan motivasi ketja guru di SMA Swasta

Kecamatan Medan Sunggal termasuk dalam kategori cenderung rendah.

2. Terdapat pengaruh yang signifikan kepemirnpinan transformasional kepala sekolah terhadap prestasi kerja guru di SMA Swasta Kecamatan Medan Sunggal dengan

koefisien korelasi rt.l

=

0,304 dan sumbangan relatif sebesar 50,2%, sumbangan

efektif sebesar 66,2%. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi kepemimpinan

transformasional kepala sekolah semakin meningkat prestasi kerjanya.

Terdapat pengaruh yang tidak signifikan, komunikasi kepala sekolah terhadap prestasi

kerja guru dengan koefisien korelasi rt.2

=

0,084 dan sumbangan relatif sebesar

8,

7%,

sumbangan efektif sebesar 15,5%. Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel

komunikasi kepala sekolah dapat digunakan untuk memprediksi Y tetapi tingkat kebenarannya rendah.

4. Terdapat pengaruh yang tidak signifikan motivasi kerja guru terhadap prestasi kerja

guru dengan koefisien korelasi ry.3

=

0,030 1, dan sumbangan relatif sebesar 41,41%,

sumbangan efektif sebesar 73,4%. Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel

motivasi kerja guru dapat digunakan untuk memprediksi Y tetapi tingkat

kebenarannnya rendah.

(24)

5. Berdasarkan hasil analisis korelasi parsial ditemukan bahwa dengan mengendalian variabel kepemimpinan transformasional temyata variabel motivasi kerja guru dengan

koefisien korelasi rl.3 = 0,973. Selanjutnya dengan mengandalikan variabel

komunikasi kepala sekolah temyata terdapat pengaruh yang positif dengan tingkat

kebenaran yang rendah terhadap variabel motivasi kerja dengan koefisien korelasi T2.3

=

0,228.

EG~

~~

~

a

z

.b

?

~

93

93

~.

~9

(25)

94

B. Implikasi Hasil Penelitian

Berdasarkan pengujian hipotesis dan kesimpulan sebagaimana diuraikan pada bah

terdahulu, maka sebagai implikasi dari hasil penelitian ini perlu adanya beberapa upaya untuk

meningkatkan prestasi kerja guru, antara lain :

1. Upaya Meningkatkan Prestasi Kerja Guru Melalui Peningkatan Kepemimpinan

Transformasional Kepala Sekolah.

Berdasarkan hasil penelitian menunj ukkan bahwa kepemimpinan transformasional

kepala sekolah memiliki pengaruh yang signiftkan terhadap prestasi kerja guru. Oleh sebab

itu, perlu diupayakan bagaimana cara meningkatkan kepemimpinan transformasional kepala

sekolah agar dapat meningkatkan prestasi kerja seseorang guru. Upaya-upaya yang perlu

dilakukan antara lain : ( 1) Pemerintah harus berupaya membuat program dan

mensosialisasikan kepernimpinan transformasional kepada seluruh kepala sekolah untuk

meningkatkan prestasi kerja guru, diantaranya mengidentiflkasi kepemimpinan

transformasional ideal yang harus dikuasai oleh kepala sekolah, (2) kepala sekolah harus

memfasili tasi gurunya dalam meningkatkan prestasi kerja, misal mengirim guru-guru untuk

mengikuti penataran, pelatihan, seminar, lokakarya, dsb, (3) seorang guru harus senantiasa

meningkatkan prestasi kerjanya dengan cara mengikuti forum-forum ilmiah, membaca buku,

mencari informasi yang berkaitan dengan bidang tugasnya diberbagai media.

2. Upaya Meningkatkan Prestasi Kerja Guru Melalui Peningkatam Komunikasi Kepala

Sekolah

Keberhasilan tujuan dari suatu lembaga pendidikan termasuk SMA tidak terlepas dari

kemampuan kepala sekolah dalam melakukan komunikasi karena melalui komunikasi yang

efektif akan terjadi interaksi baik antara kepala sekolah dengan guru, antara guru dengan

murid maupun antar sesama guru begitu juga dengan staf dan karyawan yang ada di

(26)

95

pengirim atau komunikator kepada penerima atau komunikasi baik melalui maupun tanpa

perantara.

Komunikasi dalam lingkup pendidikan harus memperhatikan bagaimana situasi yang

dihadapi, sehingga prestasi ketja akan semaksimal apabila mampu melakukan komunikasi dengan baik dan tepat keberhasilan komunikasi itu sendiri sangat tergantung dari penguasaan

materi dan pengaturan cara-cara penyampaiannya.

Komunikasi merupakan salah satu aspek dalam peningkatan prestasi kerja, karena melalui komunikasi proses pertukaran informasi dan penyampaian pesan-pesan dapat berlangsung, disamping itu melalui komunikasi dapat juga meningkatkan hubungan ketja baik serta merupakan dasar dari kebanyakan pergaulan dan organisasi. Upaya-upaya untuk

mengefektifkan komunikasi dalam rangka peningkatan prestasi ketja guru diantara saling terbuka, rasa kepedulian antar sesama. Hal tersebut dapat dilakukan dengan jalan aktif mengikuti pertemuan-pertemuab rutin, baik yang bersifat formal maupun non formal, baik ditempat ketja khususnya maupun diluar tempat ketja.

3. Upaya Meningkatkan Prestasi Ketja Guru Melalui Motivasi Kerja

Motivasi merupakan faktor penggerak, pengarah berfungsinya tingkah laku seseorang. Setiap orang memiliki perbedaan dalam beraktivitas tergantung pada kemampuan, kemauan, keinginan, harapan, kebutuhan, tujuan, sasaran dan sebagainya. Motivasi juga merupakan semua kondisi yang memberi dorongan dari dalam diri seseorang yang sering disebut

kebutuhan dan dorongan dari luar berupa insentif atau tuj uan, yang digambarkan sebagai

keinginan, kemauan, dorongan untuk melakukan sesuatu. Dengan demikian, jelas terlihat

bagaimana eratnya hubungan antara motivasi dengan prestasi ketja. Motivasi ketja yang tinggi akan mampu meningkatkan prestasi kerja yang tinggi pula. Oleh sebab itu upaya-upaya

(27)

96

perlu mendapat pengakuan dan penghargaan terhadap profesinya, baik materi maupun non

materi, (2) perlu diupayakan bagaimana meningkatkan taraf kesejahteraan guru, (3) kepala

sekolah harus memberikan kemudahan bagi guru-guru yang potensial untuk meningkatkan

kemampuan akademiknya dengan mengikut sertakan pada pelatihan-pelatihan atau

pendidikan-pendidikan untuk pengembang wawasan keguruannya. Semakin meningkatnya

kemampuan akademik guru berakibat semakin meningkat pula prestasi kerja guru tersebut.

C. Saran

Dari basil pembahasan penelitian, kesimpulan dan implikasi seperti telah diuraikan

diatas, dapat diajukan beberapa saran antara lain :

Saran untuk guru hendaknya motivasi kerja guru perlu dikembangkan terus menerus

sehingga dapat meningkatkan mutu lulusan. Peningkatan prestasi kerja guru, faktor

kepemimpinan transformasional, motivasi kerja sangat menentukan bagi seorang guru

dalam keberhasilan pendidikan. Oleh karena itu harus selalu berupaya menlingkatkan

pengetahuan dan pengembangan kepribadian, pemahaman peserta didik dengan jalan

mencari informasi dari berbagai media, meningkatkan pengetahuan dan keterarnpilan

tentang profesinya agar dapat melaksanakan tugas dengan baik sesuai dengan standar

yang ada

2. Saran untuk kepala sekolah

Kepala sekolah disarankan untuk memotivasi serta memberi kesempatan dan

kemudahan bagi tenaga pendidik dalarn mengembangkan wawasan serta pengetahuan

dengan jalan mengirim atau mengurus tenaga pendidik untuk mengikuti berbagai

pelatihan maupun training serta meningkatkan pendidikannya dalarn upaya

meningkatkan kinerjanya.

Kepala sekolah disarankan untuk menjalin hubungan melalui pengefektifan

(28)

97

hubungan baik antara atasan dengan bawahan maupun antara bawahan dengan bawahan.

Kepala sekolah sebagai pemegang manajemen pendidikan tingkat sekolah harus

selalu memberikan kemudahan dan fasilitas kepada guru-gurunya untuk

menlingkatkan motivasi kerja dan prestasi kerjanya, hal ini dapat dilaksanakan dengan jalan mengikut sertakan guru dalam forum-forum ilmiah, memperhatikan kesejahteraan gurunya, memberikan reward secara tegas tapi mendidik kepada guru

sebagai tindak lanjut prestasi kerjanya, melibatkan guru dalam mengambil kebijakan

dan sebagainya.

z

~

(29)

Daftar Pustaka

Arikunto, Suharsimi. (1997). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Crawford.M.,Lesley.K.& Colin R.(2005). Leadership and Teams in Educational

Management. Jakarta : Grasindo

98

Danim Sudarwan. (2003). Menjadi Komunitas Pembelajar, Kepemimpinan Transformasional

dalam Komunitas Organisasi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara

Davis Keith, John.N. ((1993). Prilaku dalam Organisasi. Jakarta: Erlangga

Furchan, Arief. (2007). Pengantar p enelitian dalam Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Hasibuan S.P.Malayu. ( 1993). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Bumi Aksara

Handoko, Hani. (1 984). Manajemen Edisi II. Yogyakarta: BPFE

Hasibuan, Husin.(2009). Hubungan antara Pelaksanaan Koordinasi Kepala Sekolah &

Disiplin Kerja dengan Efektivitas Kinerja Guru SMP Negeri di Kabupaten Deli

Serdang. Tesis, medan: PPs Unimed.

Kamars, M. Dachnel.(2005). Administrasi Pendidikan:Teori dan Praktek. Padang:

Universitas Putra Indonesia Press.

Lokot, Herman. (2007). Hubungan Kepemimpinan Transformasiona/ & Sikap Inovatif

dengan Prestasi Kerja Guru SMA Negeri di Kota Medan, Tesis, medan: PPs

-

Unimed.

Manullang, Belferik.(2006). Kepemimpinan Pedagogik (Membangun Karakter Sumber Daya

Manusia) . Medan: PPs Unimed.

Ndraha, T. ( 1997). Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rineka Cipta

Pratiwi, S.N. (2003). Hubungan Pengetahuan Kepemimpinan dan Kemampuan

Berkomunikasi dengan Kinerja Guru SLTP se Kota Pematang Siantar. Tesis.

Medan: PPs Unimed.

Reksohadiprodjo & Thani H. (1982). Organisasi Perusahaan. Yogyakarta, BPFE

Siagian, P. Sondang. (1 991 ). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara

Suryanto, Dwi.( ----). Kilasan Kepemimpinan Transformasional. www.

Pemimpin-unggul.com.

Suryanto, Dwi,( ----). Ana/isis Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah serta

Dampaknya Terhadap Manajemen Instruksional. www. Pemimpin-unggul.com.

Suriadi. (2004). Kontribusi Peran Komite Sekolah, Kemampuan Manajerial &

(30)

99

Keberhasilan Implementasi MBS di SMP Negeri Kabupaten Deli Serdang.

Tesis. Medan: PPs Unimed.

Sardiman A.M. (1986). lnteraksi dan Motivasi Belajar-Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo

Sugiono. (2005). Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta

Sudjana, N. (1989). Metode Statistik. Bandung. Tarsito

Usman, Husaini. (2006). Manajemen: Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan. Jakarta : Bumi

aksara.

Uno, Hamzah. (2006). Teori Motivasi & Pengukurannya, Ana/isis di Bidang Pendidikan.

Jakarta : Bumi Aksara.

Gambar

Gambar 2.1 Rantai Kebutuhan ........................................................................

Referensi

Dokumen terkait

Maka jenis data yang dikumpulkan yaitu berupa data kualitatif yang di peroleh dari beberapa sumber data baik berupa konsep atau pemikiran, maupun dari data-data

Teknik analisis data yang digunakan peneliti, dilakukan dalam beberapa langkah yaitu: (1) membuat catatan jawaban pada langkah-langkah yang benar; (2) membuat catatan

PERBANDINGAN MOTIVASI BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN PENJAS ANTARA SISWA YANG MENGIKUTI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER BULUTANGKIS DENGAN BOLA VOLI.. DI SMAN

Persoalan yang sering muncul dalam pengaturan kewenangan bidang perindustrian pasca otonomi daerah di Propinsi DIY (Kota Yogyakarta & Kabupaten Sleman) adalah dalam

No.KK No.KK No.KK No.KK NIK NIK NIK NIK NAMA NAMA NAMA NAMA TEMPAT LAHIR TANGGAL LAHIR TEMPAT LAHIR TEMPAT LAHIR TEMPAT LAHIR TANGGAL LAHIR TANGGAL LAHIR TANGGAL LAHIR UMUR UMUR

1. Penanganan permohonan perizinan yang tidak diperlukan lagi. Surat konfirmasi pencadangan tanah yang semula diberikan oleh Gubernur Kepala Daerah dan menjadi syarat

a. Dalam rangka monitoring dan pengawasan pemberian izin lokasi dan perolehan tanah bagi perusahaan, laporan secara berkala harus dilaksanakan tepat pada

Pada penelitian ini konsumsi rumah tangga merupakan variabel respon kontinu dan faktor-faktor konsumsi rumah tangga adalah variabel penjelas kategorik yang akan