1
PERTAMBAHAN PENDUDUK DAN PENGARUHNYA
TERHADAP PERKEMBANGAN FASILITAS SOSIAL EKONOMI
DI KECAMATAN DOLOK BATU NANGGAR KABUPATEN
SIMALUNGUN TAHUN 2001
–
2010
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Memperolah Gelar Sarjana Pendidikan
OLEH:
TRIANI JUNI SIANTURI NIM. 308131102
JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
6
LEMBAR KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertandatangan dibawah ini:
Nama : Triani Juni Sianturi
NIM : 308131102
Jurusan : Pendidikan Geografi
Fakultas : Ilmu Sosial
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar
merupakan hasil karya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau
pikiran orang lain, yang saya akui sebagai hasil tulisan atau pikiran saya sendiri.
Apabila kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan hasil jiplakan/plagiasi, maka
saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.
Medan, Agustus 2012
Saya yang membuat pernyataan
Triani Juni Sianturi
vi ABSTRAK
Triani Juni Sianturi, Nim 308131102, Pertambahan Penduduk dan Pengaruhnya
Terhadap Perkembangan Fasilitas Sosial Ekonomi di Kecamatan Dolok Batu Nanggar Tahun 2001 – 2010. Skripsi: Jurusan Pendidikan Geografi. FIS
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Pertambahan penduduk di Kecamatan Dolok Batu Nanggar tahun 2001-2010 (2) Perkembangan fasilitas sosial di Kecamatan Dolok Batu Nanggar tahun 2001-2010 (3) Perkembangan fasilitas sosial di Kecamatan Dolok Batu Nanggar tahun 2001-2010 (4) Kesesuaian antara fasilitas sosial ekonomi dengan jumlah penduduk di Kecamatan Dolok Batu Nanggar dari tahun 2001 - 2010.
Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Dolok Batu Nanggar. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah fasilitas sosial ekonomi, dan yang menjadi sampel adalah SD, SLTP, SMA, Rumah Sakit, Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Klinik, Mesjid, Mushola, Gereja, Klenteng, Pasar, Bank dan Koperasi. Data dikumpulkan dengan observasi dan teknik dokumenter, kemudian data yang diperoleh dianalisa dengan teknik analisa metode deskriptif kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Pertambahan penduduk Kecamatan Dolok Batu Nanggar dari tahun 2001–2010 tergolong lambat yaitu 0,5%. (2) SD perkembangannya (0,21%) pertahun, SLTP perkembangannya (2,85%) pertahun, SMA, Rumah Sakit, Puskesmas, dan Puskesmas Pembantu tidak mengalami perkembangan atau tetap, Mesjid perkembangannya (0,43%) pertahun, Mushola perkembangannya (0,96%) pertahun, Gereja perkembangannya (2,85%) pertahun, Klenteng tidak mengalami perkembangan atau tetap. (3) Pasar dan Koperasi tidak mengalami perkembangan atau tetap, Bank perkembangannya (7,50%) pertahun. (4) Jumlah SD tahun 2001-2010 lebih dari kriteria penentuan baku. Jumlah SLTP dan SMA tahun 2001-2010 kurang dari kriteria. Jumlah Rumah Sakit dan Puskesmas tahun 2001-2010 telah sesuai dengan kriteria kebutuhan. Jumlah Puskesmas Pembantu dan Klinik tahun 2001-2010 kurang dari kriteria kebutuhan. Jumlah Mesjid, Mushola, Gereja tahun 2001-2010 kelebihan dari kriteria kebutuhan, jumlah Klenteng kurang dari kriteria kebutuhan. Jumlah Pasar dan Bank tahun 2001-2010 kelebihan dari kriteria kebutuhan. Jumlah koperasi tahun 2001 – 2010 sesuai dengan kriteria kebutuhan.
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus karena atas
limpahan kasih dan berkatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan
baik. Adapun judul skripsi ini adalah “Pertambahan Penduduk dan Pengaruhnya
Terhadap Perkembangan Fasilitas Soisal Ekonomi di Kecamatan Dolok Batu Nanggar
Tahun 2001 - 2010”.
Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan, karena keterbatasan dan kurangnya pengetahuan penulis. Untuk itu
dengan segala keterbukaan penulis menerima saran yang bersifat membangun demi
kesempurnaan penelitian ini.
Skripsi ini dapat disusun dan terlaksana dengan baik karena adanya bantuan,
arahan, nasehat, bimbingan dan dukungan dari banyak pihak, baik dukungan moril dan
materil yang banyak membantu penulis. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan
terimakasih teristimewa kepada kedua orangtua yang sangat penulis sayangi dan cintai
Bapak St. PM. Sianturi dan Mama M. Simamora, S.Pd, terima kasih buat cinta, kasih
sayang, doa, motivasi, dan pengorbanan yang tiada terhingga. Penulis juga
mengucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan.
2. Bapak Drs. Restu, MS selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri
iv
3. Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd selaku Pembantu Dekan I Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Medan.
4. Bapak Drs. Walbiden Lumbantoruan, M.Si, selaku Ketua Jurusan Pendidikan
Geografi Universitas Negeri Medan.
5. Ibu Dra. Asnidar, M.Si selaku sekertaris Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas
Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.
6. Ibu Dra. Elfayetti, M.P selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak
membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini.
7. Bapak Drs. Julismin, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah
memberii arahan kepada penulis selama perkuliahan.
8. Bapak/Ibu Dosen yang ada di Jurusan Pendidikan Geografi, terimakasih buat
semua ilmu yang telah diberikan kepada penulis.
9. Bapak Hajat Siagian selaku pegawai di jurusan yang telah memberii bantuan
kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini.
10.Bapak/Ibu yang ada di Kantor Camat Dolok Batu Nanggar yang telah banyak
membantu dalam memberi data yang dibutuhkan penulis.
11.Bapak/Ibu yang ada di Kantor BPS Kabupaten Simalungun yang telah banyak
membantu dalam memberi data yang dibutuhkan penulis.
12.Buat kedua kakakku Romei Betty Sianturi, SE dan Nofratilova Sianturi, S.Psi,
juga kedua adikku Riris Maduma Natalia Sianturi dan Lamhot Martahi Sianturi
terimakasih buat doa, perhatian, dukungan dan semangatnya.
13.Teman-teman terbaikku Piriku Intan Juniati, Ayangku Suriawati, Rizal Hasan,
v
dukungan, semangat, dan pengalaman - pengalaman yang takkan terlupakan
bersama kalian.
14.Special thanks buat pacar dan sahabatku Harry Melky Putra Mendrofa thanks for
you’r support and understanding, yang telah banyak membantu penulis dalam
penyelesaian skripsi ini.
15.Teman-teman di Jurusan Pendidikan Geografi, terkhusus buat teman-teman di
kelas B Reguler 2008. Terima kasih buat semangat, bantuan dan pengalaman
yang luar biasa selama di bangku perkuliahan. Kalian adalah orang-orang hebat
yang pernah ku kenal.
Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah banyak
membantu penulis selama dalam penyelesaian skripsi ini. Tiada yang dapat penulis
berikan selain doa kepada Tuhan semoga semakin diberkati. Pada akhirnya harapan
penulis, semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan berguna bagi para pembaca.
Medan, Agustus 2012
Penulis,
Triani Juni Sianturi
v
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... i
LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
ABSTRAK ... vi
LEMBAR KEASLIAN TULISAN ... vii
DAFTAR ISI ... viii
C. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ... 24
D. Teknik Pengumpulan Data ... 26
ix
BAB IV DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN
A. Kondisi ... 27
B. Kondisi Non Fisik ... 31
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ... 43
B. Pembahasan ... 63
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ... 70
B. Saran ... 71
1
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Dewasa ini pertambahan penduduk dunia semakin menunjukkan angka yang
lebih besar. Jumlah penduduk dunia pada tahun 2010 menurut IDB (International
Data Base) Biro Sensus Amerika Serikat yaitu mencapai 6,952,939,682 jiwa.
Pertambahan penduduk ini cenderung lebih besar terjadi di Negara-negara sedang
berkembang.
Indonesia merupakan salah satu Negara sedang berkembang. Sensus
penduduk pada tahun 2010 menunjukkan jumlah penduduk Indonesia mencapai
234.2 juta jiwa (nasional.kompas.com). Pertambahan penduduk yang cepat tentu
akan membawa dampak positif dan negatif bagi kelangsungan hidup manusia.
Adapun dampak positif yaitu dengan jumlah penduduk yang besar merupakan tenaga
produktif untuk meningatkan pendapatan, yaitu penduduk dijadikan sebagai modal
dasar pembangunan nasional yang diupayakan sebagai tenaga kerja. Dampak
negatifnya apabila pertambahan penduduk tidak seimbang dengan produksi, tentu
akan memperberat tekanan pada sektor penyediaan pangan, sandang, perumahan,
lapangan kerja, fasilitas pendidikan, kesehatan, pengangkutan, perhubungan dan
sebagainya
Pertambahan penduduk tidak hanya disebabkan oleh kelahiran (fertilitas)
2
penduduk, tetapi juga disebabkan oleh migrasi masuk lebih besar daripada migrasi
keluar dan sebaliknya. Pertambahan penduduk yang begitu pesat dengan sendirinya
akan menuntut fasilitas yang baik dari segi kualitas maupun dari segi jumlah yang
dapat menopang hidup manusia. Namun demikian pada kenyataannya pembangunan
di Indonesia kurang mampu berpacu dengan pesatnya pertambahan penduduk
sehingga pertambahan penduduk tidak sebanding dengan fasilitas yang dibutuhkan.
Adisasmita (2010) mengatakan kebutuhan atau permintaan tersedianya
prasarana dan sarana perkotaan di beberapa daerah perkotaan dirasakan terlalu besar
dibandingkan dengan yang dibangun. Suplai prasarana dan sarana perkotaan ternyata
tidak mampu mengimbangi yang dibutuhkan sedangkan perkotaan berlangsung
semakin pesat. Tidak seimbangnya fasilitas dibandingkan dengan kebutuhan,
menimbulkan ketidakefektifan dan ketidakefisienan dalam penggunaan atau
pemakaian dari fasilitas yang tersedia, misalnya ketidaklancaran pelayanan, hal ini
jelas merugikan masyarakat.
Pembangunan fasilitas pelayanan sosial ekonomi merupakan hal penting
terutama bagi penduduk di daerah pedesaan. Pembangunan fasilitas tersebut
dimaksudkan untuk memenuhi peningkatan kebutuhan pelayanan penduduk
pedesaan untuk persatuan desa dan kota sebagai bentuk sistem pusat dengan daerah
belakangnya (hinterland) secara efisien sesuai dengan fungsi serta mobilitas
penduduk untuk memperoleh fasilitas jasa dan kesempatan sosial ekonomi (Tjahyati,
2005).
Penyediaan fasilitas sosial ekonomi sangat diperlukan terutama untuk
3
langsung maupun tidak langsung penyediaan fasilitas tersebut berkaitan dengan
peningkatan kondisi sosial ekonomi masyarakat, sehingga diharapkan penyediaan
fasilitas tersebut secara layak mampu memenuhi kebutuhan penduduk. Pembangunan
fasilitas sosial ekonomi tersebut dimaksudkan untuk memenuhi peningkatan
kebutuhan pelayanan penduduk.
Kecamatan Dolok Batu Nanggar merupakan salah satu kecamatan di
Kabupaten Simalungun. Jumlah penduduk di Kecamatan Dolok Batu Nanggar terus
mengalami peningkatan setiap tahunnya khususnya pada sepuluh tahun terakhir
meningkat dari 37.516 jiwa pada tahun 2001, menjadi 39.712 jiwa pada tahun 2010.
Seiring dengan peningkatan jumlah penduduk tersebut maka kebutuhan akan fasilitas
pelayanan sosial ekonomi penduduknya juga mengalami peningkatan. Dari studi
pendahuluan peneliti, fasilitas kesehatan di Kecamatan Dolok Batu Nanggar berupa
Puskesmas dari tahun ke tahun tidak mengalami penambahan yakni hanya 1 unit, dan
Klinik yang justru mengalami penurunan jumlah unit, yaitu pada tahun 2001 hingga
2003 mempunyai 7 unit dan tahun 2004 hingga tahun 2010 menjadi 6 unit. Berbeda
halnya dengan fasilitas ekonomi berupa Bank yang terus mengalami peningkatan,
yaitu pada tahun 2003 terdapat 1 unit, pada tahun 2004 terdapat 2 unit, pada tahun
2005 – 2008 bertambah menjadi 4 unit, dan tahun 2009 bertambah lagi 1 unit
menjadi 5 unit (BPS Kabupaten Simalungun). Dengan melihat kenyataan yang
demikian, apabila dibandingkan antara jumlah fasilitas dengan jumlah penduduk,
dimana jumlah penduduk semakin tahun semakin bertambah, sedangkan fasilitas
mengalami penambahan atau pengurangan unit, sehingga menimbulkan masalah
pada kesesuaian jumlah fasilitas dengan jumlah penduduk, karena apabila
4
ketidakefektifan dalam penggunaan fasilitas maupun pelayanan yang diberikan.
Sedangkan jika kelebihan, maka fasilitas yang dibangun kurang digunakan secara
optimal, karena masyarakat sebagai pengguna fasilitas masih sedikit. Untuk itu perlu
dilakukan penelitian mengenai perkembangan fasilitas sosial ekonomi di Kecamatan
Dolok Batu Nanggar.
B.Identifikasi Masalah
Semakin tahun pertambahan jumlah penduduk mengalami peningkatan.
Pertambahan penduduk yang cepat, menuntut pertambahan fasilitas sosial ekonomi
yang memadai. Adapun fasilitas sosial ekonomi meliputi sarana pendidikan, sarana
kesehatan, sarana perbelanjaan dan niaga, sarana peribadatan, sarana rekreasi dan
budaya. Kesenjangan antara jumlah fasilitas dengan jumlah penduduk tentunya akan
menimbulkan masalah. Apabila penyediaan fasilitas tersebut mengalami kekurangan
dapat menyebabkan ketidakefektifan dalam penggunaan fasilitas maupun pelayanan
yang diberikan. Sedangkan jika kelebihan, maka fasilitas yang dibangun kurang
digunakan secara optimal, karena masyarakat sebagai pengguna fasilitas masih
sedikit.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas serta mengingat luasnya
permasalahan yang membutuhkan pembahasan yang lebih lanjut tentang
perkembangan fasilitas sosial ekonomi, maka penulis membatasi ruang lingkup
permasalahan yang akan diteliti yaitu pertambahan penduduk, perkembangan
5
(Rumah Sakit, Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Klinik), sarana peribadatan
(Mesjid, Mushola, Gereja, Klenteng), dan fasilitas ekonomi meliputi sarana
perbelanjaan dan niaga (Pasar, Bank, Koperasi) serta kesesuaian antara fasilitas
sosial ekonomi dengan jumlah penduduk.
D.Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka yang menjadi rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana pertambahan penduduk di Kecamatan Dolok Batu Nanggar tahun
2001 – 2010?
2. Bagaimana perkembangan fasilitas sosial meliputi sarana pendidikan (SD, SMP,
SMA), sarana kesehatan (Rumah Sakit, Puskesmas, Puskesmas Pembantu,
Klinik), dan sarana peribadatan (Mesjid, Mushola, Gereja, Klenteng) di
Kecamatan Dolok Batu Nanggar tahun 2001 – 2010?
3. Bagaimana perkembangan fasilitas ekonomi meliputi sarana perbelanjaan dan
niaga (Pasar, Bank, Koperasi) di Kecamatan Dolok Batu Nanggar tahun 2001 –
2010?
4. Bagaimana kesesuaian antara fasilitas sosial ekonomi dengan jumlah penduduk
6
E.Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:
1. Pertambahan penduduk di Kecamatan Dolok Batu Nanggar tahun 2001 – 2010?
2. Perkembangan fasilitas sosial meliputi sarana pendidikan (SD, SMP, SMA),
sarana kesehatan (Rumah Sakit, Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Klinik), dan
sarana peribadatan (Mesjid, Mushola, Gereja, Klenteng) di Kecamatan Dolok
Batu Nanggar tahun 2001 – 2010?
3. Perkembangan fasilitas ekonomi meliputi sarana perbelanjaan dan niaga (Pasar,
Bank, Koperasi) di Kecamatan Dolok Batu Nanggar tahun 2001 – 2010?
4. Kesesuaian antara fasilitas sosial ekonomi dengan jumlah penduduk di
Kecamatan Dolok Batu Nanggar.
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut:
1. Sebagai bahan informasi bagi pemerintah setempat dalam mengambil
kebijaksanaan pembangunan fasilitas perkotaan yang akan dilaksanakan.
2. Sebagai referensi bagi penulis lain yang ingin membahas permasalahan yang
sama dengan lokasi yang berbeda.
3. Menambah wawasan penulis dalam menyusun karya ilmiah dalam bentuk
70 BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisa data yang dilakukan dalam penelitian ini, maka
dapat disimpulkan:
1. Pertambahan penduduk di Kecamatan Dolok Batu Nanggar dari tahun 2001 –
2010 tergolong lambat yaitu 0,5% dan pertambahan penduduk yang paling tinggi
terjadi pada tahun 2006.
2. Perkembangan fasilitas sosial dari tahun 2001 – 2010 meliputi: (1) Sarana
pendidikan yaitu SD perkembangannya 0,21% per tahun, SLTP
perkembangannya 2,73 % per tahun, SMA tidak berubah (2) Sarana kesehatan
meliputi Rumah Sakit, Puskesmas dan Puskesmas pembantu tidak mengalami
perubahan, sedangkan Klinik perkembangannya 1,67 % per tahun, dan (3)
Sarana peribadatan meliputi Mesjid perkembangannya 0,43% per tahun,
Mushola perkembangannya 0,96% per tahun, Gereja perkembangannya 2,85%
per tahun, sedangkan Klenteng tidak mengalami perubahan atau tetap.
Perkembangan fasilitas ekonomi dari tahun 2001 – 2010 meliputi Pasar dan
Koperasi tidak mengalami perubahan atau tetap, sedangkan BANK
perkembangannya 8,10 % per tahun.
3. Apabila dihubungkan dengan kriteria baku untuk mengetahui kesesuaian antara
jumlah penduduk dengan jumlah fasilitas sosial ekonomi tahun 2001 – 2010,
maka fasilitas sosial sebagai berikut : (1) Sarana pendidikan meliputi SD
melebihi dari kriteria, SLTP pada tahun 2001-2010 mengalami kekurangan dari
71
dengan kriteria baku yang telah ditentukan, sedangkan Puskesmas Pembantu dan
Klinik masih kurang memenuhi jika dibandingkan dengan jumlah penduduk. (3)
Sarana peribadatan meliputi Mesjid, Mushola, dan Gereja melebihi kriteria
penentuan baku sedangkan Klenteng kurang dari kriteria, hal ini disesuaikan
dengan agama penduduk di Kecamatan Dolok Batu Nanggar. (4) Sarana
Perbelanjaan dan Niaga meliputi Pasar mengalami kelebihan dari kriteria yang
ditentukan, BANK mengalami kelebihan, sedangkan jumlah koperasi dari tahun
2001-2010 telah sesuai dengan kriteria.
B. Saran
Adapun yang dapat penulis sarankan dalam penelitian ini adalah:
1. Penduduk yang ada di kecamatan Dolok Batu Nanggar belum merata
penyebarannya. Jumlah penduduk yang paling tinggi berada di Desa Serbelawan
sehingga lebih padat jumlah penduduknya dibandingkan daerah yang lain. Oleh
karena itu pemerintah daerah Kecamatan Dolok Batu Nanggar selayaknya
mengatur penyebaran penduduk agar merata di setiap daerah.
2. Beberapa fasilitas yang dibangun jauh melebihi kriteria kebutuhan yang
dibutuhkan oleh masyarakat seperti SD, sehingga menyebabkan kurang
optimalnya penggunaan fasilitas sedangkan SMA dan klinik justru kekurangan
sehingga menimbulkan ketidakefektifan dalam penggunaan fasilitas. Dengan
demikian kepada pemerintah setempat hendaknya mengatur pembangunan
fasilitas sosial dengan bertumpu pada kebutuhan masyarakat.
3. fasilitas ekonomi di Kecamatan Dolok Batu Nanggar yaitu pasar dan BANK
72
mengoptimalkan fungsi dari setiap sarana ekonomi karena harus disesuaikan
dengan jumlah penduduk sehingga di tahun-tahun ke depan pembangunan dan
67
DAFTAR PUSTAKA
Adisasmita, Rahardjo (2006). Pembangunan Pedesaan dan Perkotaan. Yogyakarta : Graha Ilmu.
BPS. 2003. Kecamatan Dolok Batu Nanggar dalam Angka 2000. BPS Kabupaten Simalungun.
Eni, Maulida. 2011. Perkembangan Fasilitas Kota Banda Aceh Pasca Tsunami Tahun 2005-2009. Skripsi. Medan: Jurusan Pendidikan Geografi FIS UNIMED.
Etjang, Indan. 1986. Pendidikan Kependudukan dan Keluarga Berencana. Bandung. Alumni.
68
http://nasional.kompas.com/read, (Online) diakses 29 Februari 2012 pukul 20.15 WIB
http://dhanwaode.wordpress.com, (Online) diakses 3 Maret 2012 pukul 14.00
http://www.pu.go.id/publik/ind/produk/glossary, (Online) diakses 16 Maret 2012 pukul 13.25 WIB
http://www.scribd.com/doc/73559784/24/Sarana-perdagangan-dan-niaga, (Online) diakses 9 April 2012 pukul 20.00 WIB
http://www.scribd.com/doc/51198138/permendiknas-no-24-tahun-2007, (Online) diakses 22 April 2012 pukul 23.00
Jayadinata. 1987. Tata Guna Tanah dalam Perencanaan Pedesaan Perkotaan dan
Wilayah. Bandung: ITB.
Koestoer. 1997. Perspektif Lingkungan Desa-Kota. Jakarta : UI-Press
Manik, Seprinalia. 2006. Studi Tentang Perkembangan Pemukiman dan Fasilitas Kota Doloksanggul Kabupaten Humbang Hasundutan. Skripsi. Medan: Jurusan Pendidikan Geografi FIS UNIMED.
Manullang, Lucianti. 2004. Pertambahan Penduduk dan Perkembangan Fasilitas Perkotaan di Lubuk Pakam Kab. Deli Serdang dari Tahun 1995-2002. Skripsi. Medan : Jurusan Pendidikan Geografi FIS Unimed
Muta’ali, Luthfi. 2001. Teknik Analisis Regional. Yogyakarta : UGM-Press
Purnama, Pandan. 2003. Perkembangan Fasilitas Kota di Kota Banda Aceh Tahun 1992-2001. Skripsi. Medan: Jurusan Pendidikan Geografi FIS UNIMED.
Ritonga, Abdurrahman. 2001. Kependudukan dan Lingkungan Hidup. Jakarta: LPFE UI
Rusli, Said. 1996. Pengantar Ilmu Kependudukan. Jakarta: LP3ES
Tarigan, Robinson. 2005. Perencanaan Pembangunan Wilayah. Jakarta: Bumi Aksara.
Tjahyati, Budhy. 2005, Konsep dan Pendekatan Pembangunan Perkotaan di
Indonesia. Jakarta: Yayasan Sugijanti Soegijoko,
Warpani. 1984. Analisis Kota Daerah. Bandung : ITB-Press