Smart Solution
UJIAN NASIONAL
TAHUN PELAJARAN 2012/2013
Disusun Sesuai Indikator Kisi-Kisi UN 2013
Matematika SMA
(Program Studi IPA)
Disusun oleh :
Halaman 136 Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)
SKL 3. Memahami sifat atau geometri dalam menentukan kedudukan titik, garis, dan bidang, jarak dan sudut.
3. 1. Menghitung jarak dan sudut antara dua objek (titik, garis dan bidang) di ruang.
Dimensi Tiga
Garis Tegak Lurus Bidang
jika garis tersebut ⊥ setiap garis pada bidang
minimal dua garis saja
Jarak
Sudut
Titik dan
Sesuatu
Selain Titik dan
Sesuatu
Syarat keduanya harus sejajar
Jarak Titik dan Titik
Jarak Garis dan Garis
Sudut Garis dan Garis
berupa garis lurus harus tegak lurus sudut terkecil
Jarak Titik dan Garis
Jarak Garis dan Bidang
Sudut Garis dan Bidang
harus tegak lurus harus tegak lurus sudut garis dengan proyeksinya
Jarak Titik dan Bidang
Jarak Bidang dan Bidang
Sudut Bidang dan Bidang
harus tegak lurus harus tegak lurus sudut dua garis ⊥ garis potong
�
�
TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS Dimensi Tiga
Pada kubus ABCD.EFGH berlaku: Misal sisi kubus adalah cm,
Akan diperoleh diagonal-diagonal kubus sebagai berikut:
Diagonal sisi kubus �� = �√ cm.
Diagonal ruang kubus adalah �� = �√ cm.
Misal titik potong diagonal sisi alas adalah O dan titik potong diagonal sisi atas adalah P,
maka akan diperoleh panjang ruas garis berikut:
Ruas garis � = � =�√� cm.
Serta akan diperoleh � ⊥ dan ∥ � .
Perhatikan penampang bidang diagonal ACGE, nah kita bisa mengamati pada diagonal ruang EC, terbagi menjadi tiga bagian yang sama panjang yaitu:
� = = � = �� = �√ cm.
Oke, untuk menghindari hanya sekadar menghafal pola dari ruas garis istimewa pada kubus seperti garis diagonal, garis yang menghubungkan titik potong diagonal sisi dengan titik sudut sisi di depannya, dan pola dari garis diagonal ruang yang terbagi adil tiga bagian, maka Pak Anang tidak menyarankan untuk menghafalnya. Yah syukur-syukur kalau bisa hafal karena terbiasa mengerjakan, itu lebih baik.
Namun, alangkah lebih bijak bila adik-adik mampu menguasai teorema Pythagoras plus tripel Pythagorasnya.
Masih ingat pembahasan SMART SOLUTION tripel Pythagoras pada bab Vektor?
Di halaman selanjutkan akan dibahas tentang TRIPEL PYTHAGORAS!
A B
C D
E
F
G H
O P
A B
C D
E
F
G H
O P
A C
G E
O P
Q
R
Q
Halaman 138 Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)
LOGIKA PRAKTIS Tripel Pythagoras:
Masih ingat tripel Pythagoras? Asyik….!
Pola tripel Pythagoras ini penting bila adik-adik ingin cepat menyelesaikan konsep Pythagoras pada segitiga siku-siku, tanpa harus memakan banyak waktu. Gunakan logika praktis dari pengembangan konsep dasar yang telah adik-adik dapatkan di sekolah.
Oke kita mulai trik menghafalnya dulu….
Pada gambar di samping, adik-adik tentu sudah hafal konsep Pythagoras berikut: = + , dengan catatan pada gambar tersebut sisi adalah sisi terpendek!
Seumpama diubah menjadi = − , kan ya nggak papa to ya? Hehe… Sama aja!
Perhatikan:
= −
⇒ = + ⏟ −
carilah bilangan
yang selisihnya
satu
Jadi disini kita mencari dua bilangan , yang selisihnya satu dan jumlah kedua bilangan harus sama dengan kuadrat sisi terpendek!
Ini hanya berlaku untuk sisi terpendek ganjil, yaitu 3, 5, 7, 9, dst.
Trik Cepat Hitung Tripel Pythagoras
Tripel Pythagoras yang sering muncul
3 4 5 5 12 13 7 24 25 9 40 41
8 15 17
Pola dasar tripel Pythagoras tersebut juga berlaku untuk kelipatannya. Contoh:
Maka, untuk menentukan sisi miring, cari FPB dari 10 dan 24 yaitu 2. Coret semua sisi dengan dibagi 2. Maka akan ditemukan pola dasar dari tripel Pythagoras yaitu 5, 12, 13.
Jadi, sisi miringnya adalah × = cm. Selesai!
Cara cepat menghafal bilangan tripel Pythagoras
Khusus bilangan ganjil seperti , , , , dst… maka tripel Pythagorasnya adalah bilangan tersebut
dengan dua bilangan lain yang selisihnya satu dan jumlahnya adalah kuadrat bilangan ganjil tersebut!
Contoh:
= maka dua bilangan berurutan yang jumlahnya 9 adalah 4 dan 5. Sehingga tripel Pythagoras yang dimulai oleh angka 3 adalah 3, 4, 5.
= maka dua bilangan berurutan yang jumlahnya 25 adalah 12 dan 13, sudah pasti tripel Pythagorasnya 5, 12, 13
LOGIKA PRAKTIS Tripel Pythagoras Bentuk Akar:
Kalau sebelumnya adalah tripel Pythagoras bentuk biasa, sekarang bagaimana tripel Pythagoras bentuk akar?
Sebenarnya prinsip dasar teorema Pythagoras bisa dengan mudah menyelesaikan masalah ini.
Namun, apabila mau sedikit kreatif mengembangkan imajinasi, maka ada jalan lain yang lebih menyenangkan.
Apa sih Tripel Pythagoras bentuk akar itu????? Lihat konsepnya pada gambar di bawah:
Misal sisi tegak lurus sebuah segitiga siku-siku adalah √ dan √ , dan misal sisi miring segitiga siku-siku adalah �, maka nilai � bisa ditentukan oleh:
� = ( √ ) + ( √ ) ⇒ � = √ +
⇒ � = √ + ⇒ � = √ √ + ⇒ � = √ +
Jadi jelas bahwa pola bilangan tripel Pythagoras seperti ini:
Tripel Pythagoras bentuk akar
√ √ √ +
Contoh:
Penerapan Tripel Pythagoras bentuk akar pada Dimensi Tiga
Masih ingat ruas garis AP dan OG pada kubus tadi? Nih gambarnya lihat di bawah:
Perhatikan ∆� , � = cm dan = √ cm, maka:
� = cm = √ cm. = √ cm
Jelas bahwa panjang � = √ cm.
√ √
√ +
bilangannya harus sama, kalau nggak sama cari FPBnya
jumlahkan saja bilangan di dalam akar
√ √
�
√ √
√
Cari FPB dari 12 dan 8.
FPBnya adalah 4.
Berarti jadikan bilangan pokoknya menjadi 4.
Artinya = √ dan = √ ,
Jadi sisi miring dari segitiga tersebut adalah √ + = √
D E
F
G H
O P
C
√
√ E
A
Halaman 140 Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)
KESIMPULAN TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS Dimensi Tiga:
Pada soal UN mengenai dimensi tiga, untuk mencari jarak, hal pertama yang harus dilakukan adalah membuat garis bantu sehingga bisa diperoleh sebuah segitiga. Dan kebanyakan bisa diselesaikan dengan menerapkan konsep tripel Pythagoras dan konsep Kesebangunan kelas IX SMP.
Sedangkan untuk mencari sudut, hal pertama yang harus dilakukan adalah mencari titik perpotongan antara kedua objek lalu membuat garis bantu sehingga bisa diperoleh sebuah segitiga. Dan kebanyakan bisa
diselesaikan dengan menerapkan konsep tripel Pythagoras, Aturan Sinus dan Kosinus dan konsep Kesebangunan kelas IX SMP.
Trik Superkilat yang lainnya masih akan dipublish nanti…. :)
Pembahasan TRIK SUPERKILAT pada contoh soal yang serupa pada UN 2012 kemarin:
1.
Panjang rusuk kubus ABCD.EFGH adalah 12 cm. Jika P titik tengah CG, maka jarak titik P
dengan garis HB adalah ....
A.
8
5cm
B.
6
5cm
C.
6
3cm
D.
6 2 cm
E.
6 cm
2.
Pada kubus ABCD.EFGH, panjang rusuk 8 cm. Jarak titik E dengan bidang BGD adalah ....
A.
3 3 1cm
B.
3 3 2cm
C.
3 3 4cm
D.
3
3
8
cm
E.
3 3 16cm
A B
E F
H G
B
D C
P
12 cm
12 cm
C P
B 12 cm
6 cm
PB = √BC + PC = √ + = √ + = √ = √ cm
BP dan PH sama panjang, karena BP dan PH adalah garis miring dari segitiga siku-siku dengan sisi 12 cm dan 6 cm.
BP dan PH siku-siku karena BP dan PH berada pada dua sisi yang saling tegak lurus (BCGF dan EFGH).
BH adalah diagonal ruang, BH = √ cm.
Segitiga BPH adalah segitiga sama kaki. Sehingga proyeksi P (titik P′) tepat berada di tengah-tengah BH. Jadi panjang
BP′= PH = √ cm.
Jarak titik P ke garis HB adalah panjang PP′.
P B
√ cm
√ cm
P′
P′
PP′= √BP − BP′
= √( √ ) − ( √ ) = √ −
= √ = √ cm
A B
E F
H G
B
D C
8 cm
8 cm
A P
E
√ cm
8 cm
EP = √EA + AP = √ + ( √ ) = √ + = √ = √ √ = √ cm
Jarak titik ke bidang adalah jarak titik ke proyeksi titik pada bidang.
Buat bidang yang melewati E dan tegak lurus bidang BDG, bidang tersebut adalah bidang diagonal ACGE.
Cari proyeksi titik E pada garis potong kedua bidang (GP) dengan membuat garis yang melewati E dan tegak lurus bidang BDG.
Proyeksi titik E pada bidang BDG adalah E′.
Sehingga jarak titik E ke bidang BDG adalah jarak E ke E.
Perhatikan segitiga EGP, segitiga tersebut segitiga samakaki, karena EP = GP = √ cm. Sedangkan EG adalah diagonal sisi, EG = √ cm.
E′
P
A C
G E
P
E′
Perhatikan sudut EGP
sin ∠ = ′= ′ ⇒ ′= ′∙
=
√ × √ = √ cm P′
TRIK SUPERKILAT:
Perhatikan bidang diagonal ACGE
EC adalah diagonal ruang, sehingga � = √ cm Jadi,
′= � = √ = √ cm
A C
G E P E′ P′ TRIK SUPERKILAT:
Perhatikan garis PP .
Garis tersebut sejajar dengan AC, dimana AC adalah diagonal sisi. �� = √ cm
Tapi panjangnya PP cuma separuh dari AC.
Jadi,
Halaman 142 Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)
3.
Diketahui limas segi empat beraturan P.QRST. Dengan rusuk alas 3 cm dan rusuk tegak
2
3
cm. Tangen sudut antara garis PT dan alas QRST adalah ....
A.
33 1
B.
2
C.
3D.
2
2
E.
2 34.
Diketahui limas beraturan T.ABCD dengan rusuk alas 2 cm dan rusuk tegak
3cm. Nilai
tangen sudut antara garis TD dan bidang alas ABCD adalah ....
A.
2 4 1B.
2
2
1
C.
2 3 2D.
2
E.
2
2
5.
Diketahui limas segitiga beraturan T.ABC dengan rusuk 6 cm. Nilai kosinus sudut antara
garis TC dan bidang ABC adalah ....
A.
3 6 1B.
2
3
1
C.
3 3 1D.
2
2
1
E.
3
2
1
PQ R
S T
3 cm
3 cm √ cm
Alas limas bentuknya persegi dengan sisi 3 cm.
Diagonal sisi alas limas adalah TR dan QS. TR = QS = √ cm.
Proyeksi titik P pada bidang QRST adalah di P′. Dimana P′ terletak di perpotongan kedua diagonal alas.
Jadi sudut antara garis PT dan alas QRST adalah sudut yang dibentuk oleh garis PT dengan TR (∠PTR).
Karena pada bidang PRT terdapat segitiga siku-siku PTP, maka akan lebih mudah menemukan tangen ∠PTR menggunakan segitiga siku-siku tersebut. (∠PTR = ∠PTP)
P′
P
T P′
√ cm
√ cm
PP′= √PT − TP′ = √( √ ) − ( √ ) = √ − = √ = √
√ = √ cm
Tangen sudut antara garis PT dan alas QRST adalah:
tan ∠ PT̅̅̅̅, QRST = PPTP′′= √ √ = √
√ cm
T
A B
C D
2 cm
2 cm √ cm
Alas limas bentuknya persegi dengan sisi 2 cm.
Diagonal sisi alas limas adalah AC dan BD. AC = BD = √ cm.
Proyeksi titik T pada bidang ABCD adalah di T. Dimana T′ terletak di perpotongan kedua diagonal alas.
Jadi sudut antara garis TD dan alas ABCD adalah sudut yang dibentuk oleh garis TD dengan DB (∠TDB).
Karena pada bidang TBD terdapat segitiga siku-siku TDT, maka akan lebih mudah menemukan tangen ∠TDB menggunakan segitiga siku-siku tersebut. (∠TDB = ∠TDT)
T′
T
D T′
√ cm
TT′= √TD − DT′ = √(√ ) − (√ ) = √ − = cm
Tangen sudut antara garis TD dan alas ABCD adalah:
tan ∠ TD̅̅̅̅, ABCD = TTDT′′=
√ = √
cm Alas limas bentuknya segitiga
dengan sisi 6 cm. Dan semua sisi limas adalah segitiga sama sisi dengan rusuk 6 cm.
Perhatikan jika T adalah
proyeksi T pada alas ABC dan D adalah titik tengah AB, maka CD adalah ruas
garis yang melewati T . Perhatikan segitiga CDT, karena TT
tegak lurus CD, maka bidang CDT tegak lurus bidang ABC.
Karena TC berada di CDT dan CDT tegak lurus ABC, maka sudut yang dibentuk oleh garis TC dan bidang ABC adalah sudut antara garis TC dan ruas garis CD.
T
B D
cm C A B T T D
6 cm 6 cm 6 cm
C
D T
6 cm
√ cm
TD = √TB − BD
= √ −
= √ = √ cm
√ cm
√ cm
cos ∠ TC̅̅̅̅, ABC = TC + DC − TD∙ TC ∙ DC
= + ( √ ) − ( √ ) ∙ ∙ ( √ ) =
6.
Kubus ABCD.EFGH memiliki rusuk 4 cm. Sudut antara AE dan bidang AFH adalah
.
Nilai
sin
= ....
A.
22 1
B.
3
2
1
C.
33 1
D.
2
3
2
E.
3
4
3
Jika adik-
adik butuh bocoran
butir soal Ujian Nasional tahun 2013, maka adik-adik bisa download di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/prediksi-soal-un-matematika-sma-2013.html
.
Semua
soal
tersebut disusun sesuai kisi-kisi SKL UN tahun 2013 yang dikeluarkan secara resmi oleh BSNP tanggal
20November 2012 yang lalu.
Kisi-kisi SKL UN SMA tahun 2013 untuk versi lengkap semua mata pelajaran bisa adik-adik lihat di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/kisi-kisi-skl-un-2013.html
.
Pak Anang.
Kubus rusuk 4 cm.
EG adalah diagonal sisi, maka EG = √ cm.
Karena P perpotongan diagonal sisi atas, maka
= ⇒ = √ cm
Perhatikan garis AE dan bidang AFH yang berwarna biru, sudut yang dibentuk oleh garis AE dan AFH bisa dicari lewat bidang segitiga yang berwarna biru.
P
A cm
√ cm AP = √AE + EP
= √ + ( √ ) = √ + = √ = √ cm
Jika sudut antara AE dan AFH adalah
� dan ∆� siku-siku di , maka
sin � = � � � � � � � � � ⇒ sin � = �
= √ √ =
√ = √
A B
E F
H G
D C
4 cm
4 cm P