DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Mata Pelajaran Seni Budaya Seni Musik
Sekolah Menengah Pertama (SMP)
Mata Pelajaran Seni Budaya Seni Musik
Sekolah Menengah Pertama (SMP)
GURU PEMBELAJAR
GURU PEMBELAJAR
MODUL PELATIHAN GURU
MODUL PELATIHAN GURU
AJAR
MA
TA PEL
AJARAN SENI MUSIK
KEL
OMPOK K
OMPE
TENSI A
KELOMPOK KOMPETENSI A
KELOMPOK KOMPETENSI A
Profesional:
Unsur-unsur Musik dan Tangga Nada
Pedagogik:
Karakteristik Peserta Didik
Profesional:
Unsur-unsur Musik dan Tangga Nada
Pedagogik:
Penulis :
Tri Widi Rahmanto, M.Pd
KOMPETENSIPROFESIONAL
KOMPETENSIPROFESIONAL
KELOMPOKKOMPETENSIA
KELOMPOKKOMPETENSIA
KOMPETENSIPROFESIONAL
KELOMPOKKOMPETENSIA
UNSUR-UNSUR MUSIK
UNSUR-UNSUR MUSIK
DAN TANGGA NADA
DAN TANGGA NADA
UNSUR-UNSUR MUSIK
DAN TANGGA NADA
DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Editor Bahasa
: Digna Sjamsiar, M.Pd.
Copyright 2016
Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan
Pendidik dan Tenaga Kependidikan Seni dan Budaya,
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
c
Mata Pelajaran Seni Musik
Sekolah Menengah Pertama (SMP)
KOMPETENSI PROFESIONAL
KELOMPOK KOM
PETENSI
A
UNSUR-UNSUR MUSIK
DAN TANGGA NADA
Penulis : Tri Widi Rahmanto, M.Pd
HALAMAN JUDUL ... i
SAMBUTAN DIRJEN GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN ... iii
KATA PENGANTAR ... v
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR GAMBAR ... ix
PENDAHULUAN... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Tujuan ... 2
C. Peta Kompetensi ... 3
D. Ruang Lingkup ... 4
E. Cara Penggunaan Modul ... 4
UNIT PEMBELAJARAN 1. UNSUR-UNSUR MUSIK ... 5
A. Tujuan ... 5
B. Indikator Pencapaian Kompetensi ... 7
C. Uraian Materi ... 5
D. Aktivitas Pembelajaran ... 30
E. Latihan/Kasus/Tugas ... 31
F. Rangkuman ... 36
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ... 37
UNIT PEMBELAJARAN 2.TANDA MULA DAN TANGGA NADA ... 39
A. Tujuan ... 39
B. Indikator Pencapaian Kompetensi ... 39
C. Uraian Materi ... 39
D. Aktivitas Pembelajaran ... 71
viii
UNIT PEMBELAJARAN 3. PENULISAN MUSIK... 79
A. Tujuan ... 79
B. Indikator Pencapaian Kompetensi ... 79
C. Uraian Materi ... 87
D. Aktivitas Pembelajaran ... 99
E. Latihan/Kasus/Tugas ... 100
F. Rangkuman ... 100
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ... 101
PENUTUP ... 103
EVALUASI ... 105
GLOSARIUM ... 107
DAFTAR PUSTAKA... 109
LAMPIRAN ... 111
1. Kunci Jawaban Latihan Kegiatan Pembelajaran 1 ... 113
2. Kunci Jawaban Latihan Kegiatan Pembelajaran 2 ... ... 115
Halaman
Gambar 1. Tangga nada C mayor pada keyboard 40
Gambar 2. Tangga nada A minor pada keyboard 41
Gambar 3. Tangga nada G mayor pada keyboard 44
Gambar 4. Tangga nada E minor pada keyboard 44
Gambar 5. Tangga nada D mayor pada keyboard 46
Gambar 6. Tangga nada B minor pada keyboard 46
Gambar 7. Tangga nada A mayor pada keyboard 48
Gambar 8. Tangga nada Fis minor pada keyboard 48
Gambar 9. Tangga nada E mayor pada keyboard 50
Gambar 10. Tanga nada Cis minor pada keyboard 50
Gambar 11. Tangga nada B mayor pada keyboard 52
Gambar 12. Tangga nada Gis minor pada keyboard 52
Gambar 13. Tangga nada Fis mayor pada keyboard 54
Gambar 14. Tanga nada A minor pada keyboard 54
Gambar 15. Tangga nada Cis mayor pada keyboard 56
Gambar 16. Tangga nada Ais minor pada keyboard 56
Gambar 17. Tangga nada F mayor pada keyboard 58
Gambar 18. Tangga nada D minor pada keyboard 58
Gambar 19. Tangga nada G minor pada keyboard 60
Gambar 20. Tangga nada G minor pada keyboard 60
Gambar 21. Tangga nada Es mayor pada keyboard 62
Gambar 22. Tangga nada C minor pada keyboard 62
Gambar 23. Tangga nada As mayor pada keyboard 64
Gambar 24. Tangga nada F minor pada keyboard 64
Gambar 25. Tangga nada Des mayor pada keyboard 66
Gambar 26. Tangga nada Bes minor pada keyboard 66
Gambar 27. Tangga nada Ges mayor pada keyboard 68
A. Latar Belakang
Musik merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia,
mulai dari kalangan anak-anak hingga pada orang tua, sejak dari buaian
sampai akhir hayat.Secara universal di hampir segala lapisan masyarakat
dan berbagai kehidupan, musik hadir dan disukai manusia secara kodrati.
Musik adalah susunan tinggi rendah nada yang berjalan dalam waktu. Hal ini
dapat dilihat dari suatu notasi musik yang menggambarkan besarnya waktu
dalam arah horisontal, dan tinggi rendah nada-nada dalam arah vertikal.
Substansialnya musik adalah nada/bunyi, yaitu bunyi yang mempunyai
getaran teratur tiap detik dengan sifat khas, yakni adanya tinggi rendah bunyi
(pitch), keras lembutnya bunyi (dinamik), dan warna suara (timbre) yang
bervariasi. Pada umumnya, musik terdiri dari lagu-lagu dan alat musik.
Apabila dibagi lagi kedalam bagian-bagian yang lebih kecil, musik terdiri dari
banyak elemen atau unsur-unsur lain.Pitch atau tinggi rendahnya nada berkaitan dengan getaran atau frekuensi suara atau bunyi yang dihasilkan
dari alat musik maupun suara manusia. Semakin banyak getarannya,
semakin tinggi nada tersebut. Berdasarkan ketentuan-ketentuan tersebut,
para ahli kemudian menetapkan takaran getaran untuk setiap nada yang
memungkinkan kita mengenal tinggi rendah ataupitch.
Pengetahuan dasar musik yang berupa teori, perlu dipelajari dalam
pembelajaran musik di sekolah karena akan mempermudah siswa dalam
belajar bermain musik. Unsur-unsur musik dapat ditulis dan diajarkan secara
literal yang berupa tulisan musik. Kemampuan penguasaan teori musik
sebenarnya sangat melekat dalam permainan instrumen dan kebutuhan teori
untuk masing-masing instrumen tidak sama. Misalnya teori musik untuk
2
instrumen drum atau instrumen perkusi lebih banyak pada penguasaan
ritme, sedangkan untuk instrumen melodis lebih menekankan pada
keterampilan memainkan nada. Oleh karena itu teknik bermain
masing-masing instrumen musik mutlak diperlukan. Musik adalah karya seni yang
media atau wujud hasil karyanya berupa bunyi atau nada-nada. Karya musik
lazimnya berupa nada-nada yang disusun dengan mempertimbangkan unsur
ritme, melodi, dan harmoni. A.A.M. Djelantik menyatakan dalam seni musik
not-not sendirian belum berarti. Setelah not-not yang beraneka suara
disusun dengan menggunakan irama dan nada kemudian dinyanyikan
dengan kekuatan tertentu dan berganti-ganti maka tersusunlah lagu yang
berarti bagi pendengar (Djelantik, 2004: 19). Dengan demikian unsur-unsur
dasar dari musik adalah pulsa yang berarti ketukan atau ritme, dan nada
yang berupa suara yang mempunyai frekwensi tertentu (pitch) disusun secara melodis ataupun harmonis.
Buku-buku tentang teori musik yang ada selama ini dan dalam bahasa
Indonesia masih sulit untuk didapatkan. Dengan adanya modul ini,
diharapkan dapat menambah sumber bacaan yang membahas tentang
pengetahuan dasar seni musik. Selain itu, masih banyak dijumpai guru seni
musik yang tidak memiliki latar belakang pendidikan musik secara formal,
bahkan ada yang belum pernah mengenal pengetahuan tentang teori musik,
khususnya tentang notasi musik. Oleh karena modul ini disusun agar dapat
membantu guru dalam mempelajari seni musik.
B. Tujuan
Setelah mempelajari modul ini, peserta diharapkan dapat memahami
pengetahuan dasar seni musik, yang meliputi mengidentifikasi ketukan,
mengidentifikasi irama, mengidentifikasi pola iramadan mengidentifikasi
rumusan tangga nada yang berhubungan dengan teori musik dan mampu
C. Peta Kompetensi
Kompetensi Utama : Profesional
Kompetensi Inti
Guru
: Menganalisis materi, struktur, konsep dan pola
pikiri lmu-ilmu yang relevan dengan materi seni
rupa pada pembelajaran Seni Musik.
Kompetensi Guru
Mata Pelajaran
: Menguasai materi, struktur, konsep, danpola piker
keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang
diampu.
Indikator esensial : Menjelaskan system penulisan notasi,
membaca notasi balok.
Menjelaskan bentuk dan nilai nada, menerapkan kunci.
Membuat tangga nada, menerapkan tanda mula, menerapkan tanda baca, menjelaskan
system penulisan notasi music tradisional,
mendemontrasikan repertoar musik tradisional.
Menganalisis tanda birama, menerapkan garis paranada.
Menganalisis system penulisan notasi, membaca notasi angka.
D. Ruang Lingkup
Modul ini memberikan pemahaman mendalam kepada guru tentang
pengetahuan dasar seni musik, materi pembelajaran yang merupakan
pengetahuan tentang ketukan, irama, pola irama, unsur-unsur musik, dan
tangga nada, sehingga dapat memudahkan peserta dalam memahami dan
mempelajari teori musik dan menerapkannya dalam kegiatan belajar
mengajar serta bermain musik.
Modul ini sebagai pedoman dalam mengembangkan kompetensi peserta
4
digunakan dalam pembelajaran musik di jenjang Sekolah Menengah
Pertama. Modul ini merupakan buku pegangan untuk mencapai tingkat
penguasaan pemahaman teori musik. Soal-soal dan latihan yang terdapat
dalam buku ini harus dikerjakan secara baik dan tuntas. Pada materi
pembelajaran 1, akan dipelajari tentang unsur-unsur musik. Materi
pembelajaran 2 pada materi pembelajaran 2 akan disampaikan tangga nada
baik tangga nada natural, tangga nada berkreasi dan tangga nada natural.
E. Saran Cara Penggunaan Modul
Modul ini dapat digunakan baik secara mandiri atau kelompok, ataudengan
bimbingan fasilitator dalam kegiatan pendidikan dan pelatihan. Materi yang
ada dalam modul ini adalah materi minimal, sehingga pembelajar harus
kreatif menggali materi dari sumber-sumber lainnya. Untuk mempelajari
modul ini peserta pendidikan pelatihan disarankan untuk memperhatikan
hal-hal sebagai berikut:
1. Mempelajari modul secara sistematis dari awal sampai akhir.
2. Ikuti langkah-langkah pembelajaran yang ada.
3. Memperbanyak membaca agar hasil yang didapat semakin baik, karena
UNSUR-UNSUR MUSIK
A. Tujuan
Setelah mempelajari modul ini peserta memiliki pengetahuan tentang
unsur-unsur musik dan dapat merasakan alunan musik.
B. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Dengan mempelajari modul ini, Anda dapat mengidentifikasi ketukan.
2. Dengan mempelajari modul ini, Anda dapat mengidentifikasi Birama.
3. Dengan mempelajari modul ini, Anda dapat mengidentifikasi irama
4. Dengan mempelajari modul ini, Anda dapat menentukan pola irama dari
lagu.
C. Uraian Materi
Panjang pendeknya nada akan membentuk suatu irama, yang digambarkan
dengan simbol-simbol not,panjang pendeknya nada ditentukan oleh nilai dari
tiap not. Denyutan yang tetap dan teratur, disebut dengan ketukan. Ketukan
tersebut dapat lambat atau cepat, akan tetapi harus teratur.Kecepatan
dimana kita mengetuk / menghitung panjang not disebut dengan tempo,
yang dapat bervariasi dari sangat lambat ke sangat cepat. Kumpulan dari
pukulan-pukulan yang teratur, dalam kelompok terkecil, disebut dengan
birama, dimana penulisannya dibatasi oleh 2 (dua) buah garis tegak lurus.
disebut garis birama. Pada tiap ketukan pertama dari masing-masing birama
bertekanan kuat disebut dengan aksen.
6
1. Ketukan
Ketukan adalah hitungan dengan aksen tetap dan beraturan yang
terdapat didalam permainan musik. Untuk dapat menentukan ketukan
dalam musik, kita terlebih dahulu mengetahui dan memahami bentuk nilai
dan tanda diam yang digunakan dalam penulisan musik.
a. Bentuk dan nama not
Bentuk not Nama not
Penuh
Setengah
Seperempat
Seperdelapan
Seperenambelas
b. Nilai Not dalam birama perempatan
Not
Nilai not dalam birama
perempatan
4 ketukan
2 ketukan
1 ketukan
½ ketukan
c. Nilai not dalam birama perdelapanan
Not Nilai not dalam birama perdelapan
8 ketukan
4 ketukan
2 ketukan
1 ketukan
½ ketukan
d. Bentuk dan nama tanda diam
Bentuk tanda diam Nama tanda diam
Penuh
Setengah
Seperempat
Seperdelapan
8
e. Nilai not dalam birama perempatan
Tanda diam Nilai tanda diam dalam birama perempatan
4 ketukan
2 ketukan
1 ketukan
½ ketukan
¼ ketukan
f. Nilai not dalam birama perdelapan
Tanda diam Nilai tanda diam dalam birama perdelapan
8 ketukan
4 ketukan
2 ketukan
1 ketukan
Secara garis besar bentuk nilai not dan tanda diam dapat digambarkan
sebagai berikut :
1) Not
2) Tanda diam
Dalam penulisannya, not-not yang memungkinkan untuk digabungkan
dapat ditulis dengan menyatukan bendera notnya dan membentuk garis
10
Digabungkan menjadi
Digabungkan menjadi
Digabungkan menjadi
Digabungkan menjadi
Digabungkan menjadi
Lain halnya dengan tanda diam/istirahat yang tidak dapat digabungkan
seperti notasi di atas, tetapi apabila ada tanda istirahat lebih dari satu,
maka tanda-tanda istirahat tersebut dapat dijumlahkan, sehingga
mempunyai nilai yang lebih besar.
menjadi
menjadi Atau
menjadi
menjadi Atau
g. Triol
Triol terbentuk dari tiga not yang sama menjadi satu kelompok,
sehingga nilai satu kelompok tersebut sama dengan dua not
pembentuknya. Triol dibedakan menjadi :
1) Triol besar yaitu triol terbentuk dari tiga not seperempat ( )
2) Triol kecil yaitu triol terbentuk dari tiga not seperdelapan ( )
Contoh : mempunyai nilai sama dengan
Untuk lebih memahami bentuk not triol, cermati notasi
berikut kemudian mainkan dengan tepuk tangan serta
ulangi sampai benar-benar memahami.
a)
.
b)
c)
d)
e)
h. Not dan tanda diam bertitik
Tanda titik di belakang not atau tanda istirahat, mempunyai harga
12
1) Not bertitik
Not bertitik Nilai not pada biramaperempat
6 hitungan
3 hitungan
1 ½ hitungan
¾ hitungan
2) Tanda diam bertitik
Tanda diam bertitik
Nilai tanda diam pada birama perempat
6 hitungan
3 hitungan
1 ½ hitungan
¾ hitungan
Dalam penulisannya not dan tanda diam bertitik akan
mempunyai nilai yang sama dengan not dan tanda diam berikut
ini:
Sama nilai dengan
Sama nilai dengan
2. Birama
Definisi birama ataumaat( Belanda ) ataumetrum( Latin ) ialah ketukan-ketukan yang datangnya berulang-ulang dengan teratur dalam waktu
yang sama pada lagu, yang mana dalam penulisannya dibatasi oleh
garis-garis vertikal.Birama adalah kelompok denyutan musik dengan
sistem hitungan tetap, dimana pada setiap hitungan pertama bertekanan
lebih kuat, muncul secara teratur disepanjang permainan musik. Istilah
tanda birama disebut juga tanda sukat atau time signature. Bentuk dan
letak tanda birama yaitu berupa angka yang terletak di depan tanda kunci
atau tanda mula, dan dinyatakan dengan angka bersusun. Tanda birama
digunakan untuk mengidentifikasi jumlah ketukan dan nilai
masing-masing ketukan. Tanda birama terdiri dari dua angka, angka yang terletak
diatas menunjukkan jumlah hitungan yang ada di setiap ruas birama,
sedangkan angka dibawah menunjukkan nama not yang mendapat satu
hitungan dan merupakan satuan nilai not yang dijadikan patokan tempo.
Dalam penulisannya, tiap kelompok birama diberi garis pembatas yang
disebut garis birama. Untuk mempermudah, kita bisa menyebut hanya
jumlah ketuk tiap ruas birama, seperti birama 2, 3, atau 4. Dalam satu
birama terdapat ketukan bertekanan dan tak bertekanan. Ketukan
bertekanan (kuat) selalu jatuh pada hitungan pertama pada tiap-tiap
birama, perhatikan gambar berikut:
Fungsi tanda birama adalah untuk menentukan jumlah ketukan atau nilai
nada dalam setiap birama. Berdasar pada jumlah hitungan di setiap
kelompok birama, maka birama dibedakan menjadi beberapa macam,
14
a. Birama 2
Birama 2 adalah disetiap ruas birama terdapat 2 hitungan.
Contoh style musik pada keyboard adalah polka, pasodoble, tarantel,
country.
b. Birama 3
Birama 3 adalah disetiap ruas birama terdapat 3 hitungan.
Contoh style musik pada keyboard adalah waltz, march, swing.
c. Birama 4
Birama 4 adalah disetiap ruas birama terdapat 4 hitungan.
Contoh stylemusik pada keyboard adalah pop, 8 beat, 16 beat, rock, keroncong, dan lain-lain (jenis ini mempunyai banyak pilihan style
d. Birama 6
Birama 6 adalah disetiap ruas birama terdapat 6 hitungan.
Contohstylemusik padakeyboardadalahSlow Rock, 6/8Beat, 6/8
March, 6/8 ballad.
e. Tanda Birama
TandaBirama atau disebut juga time signature adalah tanda untuk
menentukan jumlah hitungan dan nilai setiap hitungan pada setiap
birama.Tanda birama ditempatkan pada awal musik berisi dua angka
dimana angka yang satu diletakkan sebelum angka yang lainnya.
Angka yang di atas menunjukkan jumlah ketukan pada setiap ruas
birama. Angka yang di bawah merupakan satuan nilai not yang
dijadikan patokan tempo, misalnya tanda birama 4/4 dapat kita artikan
bahwa dalam satu birama terdapat 4 not 1/4. Untuk tanda birama 2/4
dapat kita artikan bahwa dalam satu birama terdapat 2 not
seperempat dan seterusnya.Berikut ini beberapa contoh dan
penjelasan tentang tanda birama:
1) Birama 4/4
Tanda birama 4/4 adalah yang paling umum digunakan di hampir
setiap genre musik. Ini berarti, setiap birama ada empat hitungan
dan setiap hitungan bernilai seperempat atau empat not
seperempat dalam setiap birama.
16
2) Birama ¾
Tanda birama 3/4 (kadang disebut juga tempo waltz) berarti setiap
birama ada tiga hitungan dan setiap hitungan bernilai seperempat
atau ada tiga not seperempat dalam setiap birama. Jika Anda menulis
Contoh lagu berbirama ¾
3) Birama 6/8
Tanda birama 6/8 berarti setiap birama ada enam hitungan dan
setiap hitungan bernilai seperdelapan atau ada 6 not 1/8 yang
18
4) Birama 2/4
Tandabirama 2/4 berarti setiap birama ada dua hitungan dan setiap
hitungan bernilai seperempat atau ada dua not seperempat dalam
setiap birama.
20
5) Birama 3/8
Tandabirama 3/8 berarti setiap birama ada tiga hitungan dan setiap
hitungan bernilai seperdelapan atau ada tiga not seperdelapan dalam
Contoh lagu menggunakan birama 3/8 :
6) Birama gantung
Lagu dengan birama gantung memiliki birama awal yang jumlah
notasi musiknya baik itu nada ataupun tanda diam tidak lengkap
sesuai dengan biramanya, dan kekurangan tersebut dilengkapi pada
22
24
26
3. Irama
Irama adalah urutan rangkaian gerak yang menjadi unsur dasar musik.
Irama sebagai gerak teratur yang selalu mengikuti jalannya melodi akan
tetapi irama akan tetap berjalan walaupun melodi berhenti. Irama
merupakan gerak musik yang teratur serta tidak tampak dalam lagu
melainkan dapat dirasakan setelah lagu tersebut dialunkan, irama
digambarkan dalam simbol-simbol not.
Ada beberapa ahli yang mendefinisikan irama, namun secara umum
memiliki makna yang sama. Irama merupakan urutan rangkaian gerak
yang menjadi unsur dasar musik dan tari ( Jamalus : 1989 ). Sedangkan
M. Soehartono (1986 ), menyatakan irama sebagai gerak yang teratur,
dimana selalu mengikuti jalan melodi. Akan tetapi, irama tetap berjalan
walaupun melodi berhenti. Irama bisa berjalan tanpa adanya melodi
(tinggi rendah), gerak, dengan panjang pendeknya ayunan.
Irama adalah panjang pendeknya nada yang ada dalam musik. Irama
memberikan ketukan dalam musik.
Pengertian irama sering dihubungkan dengan pola ritme tertentu yang
dinyatakan dengan nama misalnya waltz, mars, bossanova dan lain‐lain. Ragam irama yg berkembang dalam musik populer dan dikenal pada
abad 20 antar lainpolka, march, passadobledan lain‐lain. Di dalam irama terdapat istilah yang disebut Pattern yang berarti pola, sedangkan
rhythm pattern berarti pola ritme. Irama lazimnya terdiri paternatau pola
ritme tertentu yang dimainkan secara berulang oleh instrumen musik,
karena terdengar konstan dalam pengulangan yang berkali‐kali maka disebutlah irama. Irama yang konstan dan berciri khas tertentu sering
digunakan untuk mengiringi tarian. Irama yang sering digunakan untuk
mengiringi tarian adalah rhumba, cha cha cha, salsa, tenggo, waltz dan
lain‐lain.
Irama suatu lagu dapat ditentukan dengan melihat tanda birama yang
ada. Tanda birama tertentu misalnya ¾ yang hanya dapat dimainkan
lain masih dapat ditentukan berbagai macam iramanya misalnya 4/4 akan
dapat dimainkan dengan irama‐irama 8 beat, rhumba, cha cha cha dan sebagainya. Cara menentukan irama harus melihat karakter lagu,
misalnya riang, tempo cepat dan lain‐lain.
a. Irama 8 beat
Lagu populer sebagian besar menggunakan irama pop rock yang sering disebut irama 8 beat. Disebut 8 beat karena apabila dianalisis
nilai‐nilai nadanya dan aksen‐ aksennya kebanyakan menggunakan nada dengan nilai seperdelapan. Irama 8 beat banyak digunakan
untuk mengiringi lagu‐lagu balad, dan lagu populer pada umumnya. Dasar ritme 8 beat.
b. Irama 12 beat
Beat 12 adalah ragam irama yang menampilkan sentuhan hitungan
12 hitungan perbiramanya. Dalam permainan keyboar pilihan irama
lebih cenderung ke style slowrock, lebih khususnya jika melodi lagi
lagu banyak menggunakan jenis not triol , contoh lagu seperti
Biru ciptaan Dian PP dan Deddy Dukun, Ku cinta Padamu (siti
Nurhaliza), When I Need You, Only You, dan lain-lain.
28
c. Irama bossanova
Bossanova merupakan salah satu tipe musik yang berasal dari Brazil..
Bossanova adalah istilah rhythmic style merupakan irama latin
dengan perpaduan antara jazz dan samba. Pola ritme irama
bossanova merupakan rangkaian 2 biramabersukat4. Dasar irama bossanova.
4. Pola Irama
Pola irama merupakan sekelompok bunyi dengan irama tertentu dalam satu atau beberapa birama yang muncul secara berulang-ulang dan teratur dalam sebuah lagu.
Contoh :
irama ini akan muncul berulang-ulang pada lagu
Bagimu Negeri ciptaan Kusbini, maka jelaslah bahwa lagu Bagimu Negeri
mempunyai pola irama tersebut. Untuk lebih jelasnya kita simak lagu
30
b.
D. Aktivitas Pembelajaran
Aktivitas pembelajaran meliputi :
1. Pemateri menyampaikan semua materi pengetahuan dasar seni musik
kepada peserta dengan jelas.
2. Peserta diberi tugas:
Kegiatan ini dapat diawali dengan mengamati sebuah lagu yang
dipilih. Lakukan kegiatan mendengarkan musik/lagu, untuk melatih
kepekaan musikalitas. Mengikuti alunan ritme pada lagu yang
mempelajari musik, karena akan mempermudah kita dalam belajar
musik. Kegiatan pembelajaran ini dilakukan dengan cara:
a. Mendengarkan lagu sederhana melalui tape recorder atau CD
player
b. Mengidentifikasi unsur-unsur musik yang terkandung dalam lagu,
seperti identifikasi ketukan, identifikasi birama, identifikasi pola
irama.
c. Ikuti alunan irama lagu yang diperdengarkan sambil bertepuk
tangan.
d. Putar kembali lagu, sampai benar-benar memahami.
e. Buatlah simbol titik ( ) atau simbol yang lain sebagai pengganti
tepuk tangan pada selembar kertas.
f. Mengidentifikasi unsur-unsur musik
g. Mendiskusikan dengan kolega dari hasil pengamatan.
h. Melakukan eksperimen lanjutan hal-hal berkaitan dengan
pengetahuan dasar seni musik, agar memperoleh pemahaman
yang lengkap tentang berbagai macam alat musik.
3. Pemateri memberikan ulasan/ rangkuman terkait materi yang telah
disampaikan kepada peserta
4. Pemateri memberikan pembahasan terkait jawaban dari soal evaluasi
pada kegiatan pembelajaran ini.
E. Latihan/Tugas
1. Buatlah not dengan nilai tersebut dibawah ini apabila notasi
bernilai 1 hitungan?
a. 4 hitungan :
b. 9 hitungan :
c. 6 ½ hitungan :
d. 11 hitungan :
e. 2 ½ hitungan :
32
g. 12 ½ hitungan :
h. 10 hitungan :
i. 9 hitungan :
2. Buatlah not dengan nilai tersebut dibawah ini apabila notasi
bernilai 1 hitungan?
a. 3 hitungan :
b. 4 ½ hitungan :
c. 6 ½ hitungan :
d. 11 hitungan :
e. 2 ½ hitungan :
f. 8 hitungan :
g. 12 ½ hitungan :
h. 10 hitungan :
i. 9 ½ hitungan :
3. Mainkan notasi berikut dengan tepuk tangan
a.
c.
34
e.
4. Tulislah pola irama dari lagu berikut ini.
36
F. Rangkuman
Ketukan atau ritmik merupakan salah satu unsure asar dalam musik yang
berhubungan dengan waktu. Ketukan atau polaritmik dalam waktu
tertentu menjadi cirri dari pengolahan bunyi sebuah komposisi atau karya
musik. Pada intinya rentang waktu berada pada beberapa bentuk, yakni
sebentar atau pendek, sedang, dan lama atau panjang. Ada juga rentang
waktu yang disebuttempodengan ketukan cepat, sedang, dan lambat. Ritme adalah panjang pendeknya bunyi atau tanda diam dari serangkaian
not atau tanda diam yang dihitung dengan pulsa. Pulsa adalah ketukan
yang teratur dan berulang-ulang yang muncul secara teratur disepanjang
permainan musik. Untuk dapat menentukan ritme didalam musik,
haruslah mengetahui terlebih dahulu tentang nama, bentuk dan nilai not
dan tanda diam. Not adalah notasi yang melambangkan bunyi. Tanda
diam adalah notasi yang melambangkan diam.
Birama merupakan pengelompokan ketukan menjadi beberapa unit
hitungan. Pengelompokan ini menggunakan tanda birama. Tanda birama
biasa ditulis pada permulaan lagu setelah tanda kunci, dan dinyatakan
dengan angka bersusun. Tanda birama yang kita kenal antara lain 2/4, ¾,
4/4, 6/8, dan seterusnya. Angka pembilang menunjukkan jumlah ketukan
dalam setiap ruas birama, angka penyebut menunjukkan nilai nada yang
mendapatkan satu hitungan. Misalnya, tanda birama 4/4 mempunyai
makna dalam satu ruas birama terdapat empat ketukan sedangkan not
yang mendapat satu hitungan adalah not seperempat. Dalam
penulisannya, tiap kelompok dibatasi dengan garis pembatas yang
disebut garis birama. Dalam satu birama terdapat ketukan yang
bertekanan kuat atau beraksen dan ketukan tak bertekanan atau lemah.
Pola-pola ritmik atau ketukan tersebut menjadi irama yang membentuk
pola yang dimainkan. Seperti kita sedang berjalan kaki, berlari ketika
bermain bola atau mengejar layang-layang, maupun seperti roda sebuah
kendaraan berputar, semua itu adalah irama. Ketukan dan irama musik
G. Umpan Balik/Tindak Lanjut
Setelah mempelajari pokok bahasan ini diharapkan peserta diklat dapat
menjelaskan dan menerapkan dasar-dasar memainkan alat musik baik ritmis,
melodis dan harmonis. Peserta diklat juga diharapkan mampu mengajarkan
materi ini kepada peserta didik di satuan pendidikan masing-masing Untuk
mendukung dan memperkaya pengetahuan tentang teknik memainkan alat
musik ini, peserta diklat juga diharapkan membaca buku musik karangan
Jamalus dan A.t. Mahmud (1981), Departemen pendidikan dan Kebudayaan,
buku Seni Musik Non Klasik, Budilinggono (2008), Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan.
Peserta diklat sebagai guru profesional di sekolah, melalui modul ini
diharapkan dapat mengembangkan dan mengajarkan seni musik khususnya
praktek bermain alat musik di sekolah masing-masing. Dengandemikian seni
musik bisa memasyarakat dikalangan siswa serta bisa sebagai media
TANDA MULA DAN TANGGA NADA
A. Tujuan
Peserta memiliki pemahaman tentang tangga nada melalui pembelajaran
teori dan praktek yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan
kemampuan peserta, yang dibutuhkan untuk meningkatkan kegiatan belajar
mengajar disekolah.
B. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Membedakan tangga nada diatonis, pentatonis dan kromatis.
2. Membedakan tangga nada diatonis mayor dan diatonis minor.
3. Menunjukkan fungsi tanda kunci.
C. Uraian Materi
1. Tanda mula dan tangga nada diatonis
Tanda mula adalah tanda yang ditulis pada awal lagu untuk menentukan
dasar nada atau tangga nada yang digunakan dalam lagu, dalam hal ini
tanda mula sangat berhubungan dan tidak dapat dipisahkan dengan
tangga nada. Tanda mula terdiri dari tanda mula netral tanpa kres ( )
dan tanpa mol( ); tanda mula berkres ( ); tanda mula bermol ( ).
40
a. Tanda mula netral/natural
Tanda mula yang dalam menentukan susunan nada dalam sebuah
tangga nada tanpa harus menaikkan atau menurunkan jarak antar
nadanya.
Tanda mula ini berfungsi untuk menentukan tangga nada C Mayor
atau A minor. Untuk lebih memahami tentang hal ini, akan dijelaskan
dalam gambar tuts piano/keyboard dan garis paranada.
Susunan tangga nada C mayor pada tuts piano dan garis paranada
adalah sebagai berikut:
Gambar 1: tangga nada C pada keyboard
Susunan tangga nada A minor harmonis pada tuts piano dan garis
Gambar 2: tangga nada Am harmonis pada keyboard
Nada-nada papan hitam padakeyboardadalah merupakan
nada-nada putih yang dinaikkan dengan menggunakan tanda kruis ( ) atau
diturunkan dengan menggunakan tanda mol ( ) sebanyak ½ laras.
Nada C yang
dinaikkan ½
menjadi Cis (C )
Nada D yang
dinaikkan ½ menjadi
Dis (D )
Nada D yang
diturunkan ½
menjadi Des (C )
Nada E yang
diturunkan ½
42
b. Tanda mula 1
Tanda mula ini berfungsi untuk menentukan tangga nada G Mayor
atau E minor. Untuk lebih memahami tentang hal ini, akan dijelaskan
dalam gambar tuts piano/keyboard dan garis paranada.
Susunan tangga nada G mayor pada tuts piano dan garis paranada
44
Gambar 3: tangga nada G pada keyboard
Susunan tangga nada E minor harmonis pada tuts piano dan garis
paranada adalah sebagai berikut:
Gambar 4: tangga nada Em harmonis pada keyboard
c. Tanda mula 2
Tanda mula ini berfungsi untuk menentukan tangga nada D Mayor
atau B minor. Untuk lebih memahami tentang hal ini, akan dijelaskan
dalam gambar tuts piano/keyboard dan garis paranada.
Susunan tangga nada D mayor pada tuts piano dan garis paranada
46
Gambar 5: tangga nada B pada keyboard
Susunan tangga nada B minor harmonis pada tuts piano dan garis
paranada adalah sebagai berikut:
48
d. Tanda mula 3
Tanda mula ini berfungsi untuk menentukan tangga nada A Mayor
atau Fis minor. Untuk lebih memahami tentang hal ini, akan
dijelaskan dalam gambar tuts piano/keyboard dan garis paranada.
Susunan tangga nada A mayor pada tuts piano dan garis paranada
adalah sebagai berikut:
Gambar 7: tangga nada A pada keyboard
Susunan tangga nada Fis minor harmonis pada tuts piano dan garis
paranada adalah sebagai berikut:
Contoh penulisan lagu menggunakan tanda mula 3 :
e. Tanda mula 4
Tanda mula ini berfungsi untuk menentukan tangga nada E Mayor
atau Cis minor. Untuk lebih memahami tentang hal ini, akan dijelaskan dalam gambar tuts piano/keyboard dan garis paranada.
Susunan tangga nada E mayor pada tuts piano dan garis paranada
50
Gambar 9: tangga nada E pada keyboard
Susunan tangga nada C minor harmonis pada tuts piano dan garis
paranada adalah sebagai berikut:
52
f. Tanda mula 5
Tanda mula ini berfungsi untuk menentukan tangga nada B Mayor
atau G minor. Untuk lebih memahami tentang hal ini, akan
dijelaskan dalam gambar tuts piano/keyboard dan garis paranada.
Susunan tangga nada B mayor pada tuts piano dan garis paranada
adalah sebagai berikut:
Gambar 11: tangga nada B pada keyboard
Susunan tangga nada G minor harmonis pada tuts piano dan garis
paranada adalah sebagai berikut:
Contoh penulisan lagu menggunakan tanda mula 5 :
g. Tanda mula 6
Tanda mula ini berfungsi untuk menentukan tangga nada F Mayor
atau D minor. Untuk lebih memahami tentang hal ini, akan
dijelaskan dalam gambar tuts piano/keyboard dan garis paranada.
Susunan tangga nada F mayor pada tuts piano dan garis paranada
54
Gambar 13: tangga nada F pada keyboard
Susunan tangga nada D minor harmonis pada tuts piano dan garis
paranada adalah sebagai berikut:
Contoh penulisan lagu menggunakan tanda mula 6 :
h. Tanda mula 7
Tanda mula ini berfungsi untuk menentukan tangga nada C Mayor
atau A minor. Untuk lebih memahami tentang hal ini, akan dijelaskan
56
Susunan tangga nada C mayor pada tuts piano dan garis paranada
adalah sebagai berikut:
Gambar 15: tangga nada C pada keyboard
Susunan tangga nada D minor harmonis pada tuts piano dan garis
paranada adalah sebagai berikut:
Contoh penulisan lagu menggunakan tanda mula 7 :
i. Tanda mula 1
Tanda mula ini berfungsi untuk menentukan tangga nada F Mayor
atau Eminor. Untuk lebih memahami tentang hal ini, akan dijelaskan
dalam gambar tuts piano/keyboard dan garis paranada.
Susunan tangga nada F mayor pada tuts piano dan garis paranada
58
Gambar 17: tangga nada F pada keyboard
Susunan tangga nada D minor harmonis pada tuts piano dan garis
paranada adalah sebagai berikut:
Contoh penulisan lagu menggunakan tanda mula 1 :
j. Tanda mula 2
Tanda mula ini berfungsi untuk menentukan tangga nada Bes Mayor
atau G minor. Untuk lebih memahami tentang hal ini, akan dijelaskan
dalam gambar tuts piano/keyboard dan garis paranada.
Susunan tangga nada Bes mayor pada tuts piano dan garis paranada
60
Gambar 19: Tangga nada Bes pada keyboard
Susunan tangga nada G minor harmonis pada tuts piano dan garis
paranada adalah sebagai berikut:
Contoh penulisan lagu menggunakan tanda mula 2 :
k. Tanda mula 3
Tanda mula ini berfungsi untuk menentukan tangga nada Es Mayor
atau B minor. Untuk lebih memahami tentang hal ini, akan dijelaskan
dalam gambar tuts piano/keyboard dan garis paranada.
Susunan tangga nada Es mayor pada tuts piano dan garis paranada
62
Gambar 21: Tangga nada Es pada keyboard
Susunan tangga nada C minor harmonis pada tuts piano dan garis
paranada adalah sebagai berikut:
64
l. Tanda mula 4
Tanda mula ini berfungsi untuk menentukan tangga nada As Mayor
atau F minor. Untuk lebih memahami tentang hal ini, akan dijelaskan
dalam gambar tuts piano/keyboard dan garis paranada.
Susunan tangga nada As mayor pada tuts piano dan garis paranada
adalah sebagai berikut:
Gambar 23: tangga nada As pada keyboard
Susunan tangga nada F minor harmonis pada tuts piano dan garis
paranada adalah sebagai berikut:
Contoh penulisan lagu menggunakan 4 :
m. Tanda mula 5
Tanda mula ini berfungsi untuk menentukan tangga nada Des Mayor
atau Bes minor. Untuk lebih memahami tentang hal ini, akan
66
Susunan tangga nada Des mayor pada tuts piano dan garis paranada
adalah sebagai berikut:
Gambar 25: tangga nada Des pada keyboard
Susunan tangga nada Bes minor harmonis pada tuts piano dan garis
paranada adalah sebagai berikut:
Gambar 26: tangga nada Bes minor pada keyboard
n. Tanda mula 6
Tanda mula ini berfungsi untuk menentukan tangga nadaGes Mayor
atau Es minor. Untuk lebih memahami tentang hal ini, akan dijelaskan
dalam gambar tuts piano/keyboard dan garis paranada.
Susunan tangga nada Ges mayor pada tuts piano dan garis paranada
68
Gambar 27: Tangga nada Ges pada keyboard
Susunan tangga nada As minor harmonis pada tuts piano dan garis
paranada adalah sebagai berikut:
Contoh penulisan lagu menggunakan tanda mula 6 :
o. Tanda mula 7
Tanda mula ini berfungsi untuk menentukan tangga nada Ces Mayor
atau As minor. Untuk lebih memahami tentang hal ini, akan
dijelaskan dalam gambar tuts piano/keyboard dan garis paranada.
Susunan tangga nada Ces mayor pada tuts piano dan garis
70
Gambar 29: tangga nada C pada keyboard
Susunan tangga nada As minor harmonis pada tuts piano dan garis
paranada adalah sebagai berikut:
Contoh penulisan lagu menggunakan tanda mula 7 :
D. Aktivitas Pembelajaran
Seringkali keindahan dalam mempelajari sebuah lagu terdapat
kesenjagan diantara guru dan peserta didik dalam cara membawakan.
Indah menurut peserta didik belum tentu indah menurut pandangan
guru.Peserta didik menyukai apa yang terdengar dari mp3, mp4 dan lain
sebagainya, itu yang dianggap baik karena sesuai dengan aslinya,
mereka mempertimbangkan posisi instrumen yang dimainkan sehingga
tidak mempedulikan kesesuaian tangga nada dengan vokalnya. Peserta
didik cenderung menirukan aslinya daripada mencari posisi akor dan
melodi baru. Tetapi sebaliknya, yang indah menurut pandangan guru
belum tentu indah menurut pandangan peserta didik. Pada pementasan
banyak penonton tertawa karena salah satu penyanyi membawakan lagu
72
demikian, seorang guru perlu memahami apa yang terjadi dalam
pementasan peserta didik.
1. Berdasarkan permasalahan yang diungkapkan di atas, lakukan
hal-hal sebagai berikut:
a. Kumpulkan data atau informasi mengenai permasalahan tadi!
b. Buatlah kesimpulan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan
permasalahan tersebut!
c. Berikan penjelasan mengenai hasil pengamatan tentang pendapat
Anda mengenai vokal yang ada dalam pementasan tersebut!
d. Buatlah kesimpulan dari hasil eksperimen tersebut, sehingga
ditemukan pendapat peserta didik mengenai keindahan!
2. Pilihlah satu lagu dan kemudian nyanyikan dengan berbagai tangga
nada,dan identifikasi dari setiap pergantian tangga nada.
E. Latihan/Tugas
1. Jelaskan fungsi dari setiap tangga nada!
2. Tulislah kembali notasi lagu berikut kedalam notasi balok dengan
74
b.
2. Tangga nada pentatonis
Tangga nada pentatonik adalah tangga nada yang memiliki 5 nada pokok.
Pentatonis berasal dari gabungan kata penta (lima) dan tonik (nada),
sehingga pentatonik dapat diartikan sebagai tangga nada yang terdiri dari
lima nada. Dari tangga nada diatonik mayor yaitu c - d - e - f - g - a - b - c’
yang berjumlah 7 nada, dapat diperoleh tangga nada pentatonik dengan
pentatonik : 1. c - d - e - g - a - c’ (tanpa f dan b) 2. c - e - f - g - b - c’
(tanpa d dan a). Tangga nada pentatonik pada umumnya digunakan pada
musik tradisional (China, Jepang) termasuk di Indonesia pada musik
gamelan Jawa. Khusus pada gamelan Jawa, dua macam tangga nada
pentatonik tersebut dinamakantiti laras slendrodantiti laras pelog.
1) Tangga nada pelog
3 -- 4 -- 5 7 1 -- 3
Lu patmo pi ji lu
2) Tangga nada slendro
1 -- 2 -- 3 -- 5 -- 6 -- 1
Ji - ro - lu - mo -nem– ji
76
3. Tangga nada kromatis
Tangga nada kromatis adalah tangga nada yang memiliki 12 nada pokok
yang masing-masing bergerak melangkah ½ laras antara nada yang
F. Rangkuman
Tanda mula adalah tanda yang ditulis pada awal lagu berfungsi untuk
mengetahui nada dasar atau tangga nada yang dipakai dalam lagu. Secara
garis besar tanda mula dibedakan menjadi:
1. Tanda mula natural
Yaitu tanda mula tanpa kres dan tanpa mol, tanda mula ini berfungsi
untuk menunjukkan bahwa lagu bernada dasar C mayor atau A minor.
2. Tanda mula berkres ( )
Terdiri dari :
1 : berfungsi untuk menunjukkan notasi/lagu bernada dasar G
mayor atau E minor
2 : berfungsi untuk menunjukkan notasi/lagu bernada dasar D mayor
atau B minor
3 : berfungsi untuk menunjukkan notasi/lagu bernada dasar A mayor
atau Fis minor
4 : berfungsi untuk menunjukkan notasi/lagu bernada dasar E mayor
atau Cis minor
5 : berfungsi untuk menunjukkan notasi/lagu bernada dasar B mayor
atau Gis minor
6 : berfungsi untuk menunjukkan notasi/lagu bernada dasar Fis
mayor atauDis minor
7 : berfungsi untuk menunjukkan notasi/lagu bernada dasar Cis
78
3. Tanda mula bermol ( )
Terdiri dari :
1 : berfungsi untuk menunjukkan notasi/lagu bernada dasar F mayor
atau D minor
2 : berfungsi untuk menunjukkan notasi/lagu bernada dasar Bes
mayor atau G minor
3 : berfungsi untuk menunjukkan notasi/lagu bernada dasar Es
mayor atau C minor
4 : berfungsi untuk menunjukkan notasi/lagu bernada dasar As
mayor atau F minor
5 : berfungsi untuk menunjukkan notasi/lagu bernada dasar Des
mayor atau Bes minor
6 : berfungsi untuk menunjukkan notasi/lagu bernada dasar Ges
mayor atau Es minor
7 : berfungsi untuk menunjukkan notasi/lagu bernada dasar Ces
mayor atau As minor
G. Umpan Balik/Tindak Lanjut
Setelah mempelajari pokok bahasan ini diharapkan peserta diklat dapat
mengidentifikasi pengetahuan dasar seni musik. Peserta diklat juga
diharapkan mampu mengajarkan materi ini kepada peserta didik di satuan
pendidikan masing-masing untuk mendukung dan memperkaya pengetahuan
tentang musik ini, peserta diklat juga diharapkan membaca buku Paat, Alex.
Teori Musik Dasar. Yayasan Pendidikan Musik. Jakarta. 1981.; Indonesia
Yang Kucinta. MP Siagian.
Peserta diklat sebagai guru profesional sekolah, melalui modul ini
diharapkan dapat mengembangkan dan mengajarkan seni musik khususnya
teori musik di sekolah masing-masing. Sehingga seni musik bisa
PENULISAN MUSIK
A. Tujuan
Setelah mempelajari materi yang telah ditulis dalam modul ini, peserta
diharapkan dapat memahami penulisan naskah musik, sebagai sarana
pengembangan pembelajaran musik dan kreativitas.
B. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Dengan mempelajari modul ini Anda dapat membedakan konsep
penulisan musik dengan notasi balok dan angka.
2. Dengan mempelajari modul ini anda dapat membedakan prinsip-prinsip
penggunaan Tanda Ulang.
3. Dengan mempelajari modul ini Anda dapat mengidentifikasi interval.
C. Uraian Materi
1. Penulisan Musik
Letak nada secara visual terdapat pada garis paranada, dan dapat
berubah menurut tangga nada atau kunci yang digunakan sering disebut
sebagai notasi balok.Parandaterdiri dari 5 garis, spasi, tanda kunci, garis birama, garis bantu, spasi bantu, dan garis penutup. Garis paranada
dibedakan menjadi dua jenis yaitu paranada G untuk menuliskan not-not yang bernada tinggi dan paranada F untuk menotasikan nada-nada
rendah.
80
a. Garis Paranada
Garis tersebut digunakan untuk penulisan nada dan ritme.
Perbedaanya, untuk penulisan diperlukan tanda kunci (clef) untuk menentukan nama nada yang terdapat pada garis paranada,
sedangkan untuk penulian ritme tidak diperlukan tanda kunci karena
notasi yang dimainkan tidak bernada.
b. Spasi
c. Garis Bantu
Fungsi garis bantu dalam paranada adalah untuk menuliskan
nada-nada di luar garis paranada, baik di atas ataupun di bawah garis
paranada.
Jadi garis paranada terdiri dari lima buah garis sejajar dan empat
spasi dihitung dari bawah. Sedangkan simbol nadanya berbentuk
dituliskan pada garis dan juga dapat pada spasi, seperti contoh
berikut ini :
Penulisan not pada garis
Penulisan not pada spasi
Penulisan not pada garis bantu
Nada-nada yang ditulis diatas belum mempunyai nama, jika tidak
diawali dengan suatu simbol lain yang disebut tanda kunci (clef).
Kunci pada notasi balok ada tiga macam, yaitu: kunci G (sopran), kunci C (alto), dan kunci F (bass).
2. Tanda Kunci (
key signature
)
Untuk menentukan tinggi-rendah nada, perlu adanya patokan atau dasar
yang baku. Patokan yang digunakan untuk menentukan tinggi rendah
nada tersebut adalah tanda kunci (clef), yang diletakkan pada awal
82
a. kunci G
Kunci G berfungsi untuk menentukan letak nada g1 yang terdapat
pada garis kedua dari bawah atau garis keempat dari atas. Kunci G,
biasa digunakan untuk menuliskan nada-nada tinggi, sering juga
disebut dengan tanda kunci treble (biola). Dalam membuat kunci G
harus berpangkal pada garis kedua, dengan kunci G ini dapat
diketahui pula artigaris yang lain, sehingga not-not lainpun dapat
dikenal.
Tanda kunci tersebut berfungsi untuk menentukan nada F yang
terdapat pada garis ke empat dari bawah dan garis ke dua dari atas.
Kunci F, biasa digunakan untuk menuliskan nada-nada rendah,
sering disebut juga tanda kunci bas (bass clef). Dengan dibuatnya
tanda kunci F, maka garis dan spasi akan mempunyai arti, dan
not-not lainpun dapat dikenal, nada-nada yang terdapat dalam kunci F
sebagai berikut:
Pada kunci F (bass) yang penting adalah titik dibawah dan diatas garis ke empat dari garis paranada. Pada garis ke empat itulah
terletak nada F. Letak nada pada notasi balok sudah menunjukkan
ketinggian nada. Kunci F nada paling tinggi adalah b, sedangkan
pada kunci G nada paling rendah adalah d. Kalau kita sambungkan
kedua rangkaian nada ini maka antara nada b dan d terdapat
kekurangan satu nada, yaitu nada c, karena nada c tersebut letaknya
ditengah-tengah antar kunci F dan kunci G, maka nada c ini disebut
nada c tengah (midle c) dan tertulis pada garis bantu.Nama nada-nada dalam kunci G maupun kunci F berdasarkan frekwensinya
84
Notasi garis paranada diatas terdapat dua buah tanda kunci yaitu
kunci G dan kunci F. Notasi diatas menunjukkan bahwa kunci G dan
kunci F saling berhubungan dan menunjukkan bahwa nada-nada
dalam kunci F lebih rendah daripada nada-nada yang terdapat dalam
kunci G. Nama-nama nadanya disusun secara berurutan untuk
memperjelas posisi not dalam garisparanada.
c. Kunci C
Tanda kunci C terdapat 5 (lima) macam yang dibedakan dari letak
tanda kuncinya pada garisparanada. Nada yang terletak di depan tengah notasi tersebut adalah c1, nada berikutnya menyesuaikan
dengan posisi/ letak nada yang akan berpengaruh pada tinggi dan
rendah nada, karena letaknya yang dapat berpindah tempat, kunci ini
juga sering di sebut movable clef. Tanda kunci ini biasanya hanya digunakan untuk penulisan instrumen biolaaltodancello.
Kunci C berfungsi
untuk menentukan
letak nada c1 pada
garis ketiga untuk
kunci C alto.
Pada awalnya tanda kunci C merupakan tanda kunci yang digunakan
beberapa jenis sesuai dengan pembagian suara manusia, kunci C
tersusun seperti berikut ini:
3. Penulisan Tangkai Not
a. Penulisan Notasi Balok
Penulisan notasi musik yang menggunakan satu jalur melodi dalam
sebuahparanada, kecuali not penuh, maka not-not tersebut ditulis dengan ketentuan sebagai berikut :
1) Tangkai ke atas, untuk not-not yang terletak di bawah garis ke–3 2) Tangkai ke bawah, untuk not-not yang terletak di atas garis ke–3
86
Sedangkan untuk penulisan notasi musik yang menggunakan 2 (dua)
jalur melodi dalam sebuahparanadaseperti dalam penulisan
aransemen terutama SATB (kecuali not penuh), maka not-not tersebut
ditulis dengan ketentuan sebagai berikut :
1) Tangkai ke atas, untuk nada-nada dari melodi atas
2) Tangkai ke bawah, untuk nada-nada dari melodi bawah
88
b. Penulisan Notasi Angka
Notasi Angka
Istilah do re mi fa sol la si do atau sering disebut solmisasi ini berasal
dari suku pertama ”Hymne Johannes” ciptaan Guido D’arezzo
(955-1050), sehingga sistem ini juga disebut sistem Guidonis. Adapun syair
Hymne Johannes adalah sebagai berikut:
Berbeda dengan notasi balok yang mampu menulis sampai dengan
tujuh oktaf, notasi angka lazimnya hanya meliputi 3 oktaf saja, yaitu
oktaf rendah, oktaf normal, dang oktaf tinggi, yang digambarkan
sebagai berikut:
Pada not angka tiap satu nada dinyatakan dengan satu angka yang
nilainya satu hitungan atau satu ketukan. Jika dibelakang nada
diletakkan satu titik, maka panjang nada (durasi) menjadi dua
hitungan atau dua ketukan, dan seterusnya tiap perpanjangan satu
Untuk mendapatkan nada setengah ketuk dan seperempat ketuk,
maka diatas nada dihubungkan dengan garis:
Untuk setengah ketukan
dihubungkan dengan satu garis.
Untuk seperempat ketukan
dihubungkan dengan dua garis
Untuk menaikkan dan menurunkan nada setengah laras, dalam notasi
angka dinyatakan dengan memberi garis miring pada nada yang
dikehendaki. Garis miring ke kanan ( / ) untuk menaikkan nada
setengah laras. Garis miring ke kiri ( \ ) untuk menurunkan nada
setengah laras, sebagai contoh:
90
Contoh Penulisan Lagu Dengan Menggunakan Notasi Angka
4. Tanda Ulang
Abreviatura/ tanda ulang adalah suatu tanda baca yang digunakan untuk
memberi tahu kepada pemain musik agar mengulang bagian melodi lagu
yang dimaksud, agar lebih paraktis dalam penulisannya, lebih ringkas
tetapi tidak menyulitkan dalam membaca notasinya. Pengulangan dalam
lagu tidaklah selalu sama, untuk itu penggunaan tanda ulang tentunya
berbeda pula, disesuaikan dengan kebutuhan. Bentuk abreviasi yang
digunakan meliputi:
a. Garis dobel bertitik ( )
Dimainkan :
92
b. Garis dobel bertitik ( )
Ditulis :
Contoh Lagu
c. Garis dobel bertitik disertai angka 1,2 atau 3 ( )
94
Dimainkan :
d. DC Da Capo
Ditulis :
Contoh Lagu :
96
Dimainkan :
f. DS ( ) al Fine
Ditulis :
Contoh Lagu :
g. DS al Fine to Coda
98
Dimainkan :
h. Pengulangan dari sekelompok nada
Ditulis :
Dimainkan :
i. Pengulangan dari birama
Dimainkan :
j. Garis tebal dengan angka diatasnya.
Ditulis :
Tanda tersebut digunakan untuk menyatakan diam selama 2 ruas
birama. Angka 2 disesuaikan dengan kebutuhan.
D. Aktivitas Pembelajaran
Aktivitas pembelajaran meliputi :
1. Pemateri menyampaikan semua materi pengetahuan dasar seni
musik kepada peserta dengan jelas.
2. Peserta diberi tugas:
Kegiatan ini dapat diawali dengan mengamati beberapa partitur lagu
yang dipilih. Lakukan kegiatan membaca notasi balok, notasi angka,
dan menyanyikan syair lagu, kemudian lakukan pengamatan tentang:
a. Penulisan notasi musik
b. Tanda kunci/clef
c. Tanda ulang
d. Aturan penulisan notasi
e. Hal-hal lain berkaitannya dengan penulisan partitur musik.
3. Pemateri memberikan ulasan/rangkuman terkait materi yang telah
100
4. Pemateri memberikan pembahasan terkait jawaban dari soal evaluasi
pada kegiatan pembelajaran ini.
E. Latihan/Tugas
1. Jelaskan tentang penulisan naskah musik!
2. Buatlah tanda kunci G, C, dan F pada garisparanada! 3. Jelaskan tentang DC al Fine!
4. Jelaskan DS Al Fine!
F. Rangkuman
Dalam bermain musik, biasanya menggunakan notasi not balok yang ditulis pada garis paranada. Garis paranada secara internasional disebut sebagai staff. Garisparanadaterdiri dari 5 garis horisontal sejajar dengan jarak yang sama. Tiap garis dan tiap spasi memiliki bunyi atau nada yang berbeda.
Dalam aturan penulisan, tangkai ke atas, untuk not-not yang terletak pada/di bawah garis ke–3, tangkai ke bawah, untuk not-not yang terletak pada/di atas garis ke–3, bendera selalu di sebelah kanan dari tangkai not.
Sedangkan untuk penulisan notasi musik yang menggunakan 2 (dua) jalur melodi dalam sebuah paranada seperti dalam penulisan aransemen
terutama SATB (kecuali not penuh), maka not-not tersebut ditulis dengan ketentuan sebagai berikut tangkai ke atas, untuk nada-nada dari melodi
atas, tangkai ke bawah, untuk nada-nada dari melodi bawah, bendera selalu di sebelah kanan dari tangkai not. Tanda kunci yang paling sering digunakan
adalah kunci G dan kunci F. Pada kunci G, letak nada G adalah garis paranadayang dilewati lengkungan spiral kunci G. Sedangkan pada kunci F,
letak nada F adalah garisparanadayang berada di antara dua titik kunci F.
Abreviasi atau bentuk tanda ulang adalah tanda baca yang difungsikan untuk
memberitahukan pada pemain musik agar mengulang bagian melodi lagu yang dimaksud. Setiap lagu tidak selalu sama dalam menggunakan tanda
dalam penulisan musik dapat lebih praktis, ringkas serta mempermudah
dalam membaca partitur musik/lagu. Tanda yang sering digunakan dalam
musik antara lain :
( ), ( ), DC, DC al Fine, DS ( ), DS al Fine, Coda ( )
G. Umpan Balik / Tindak Lanjut
Setelah mempelajari pokok bahasan ini diharapkan peserta diklat dapat
mengidentifikasi pengetahuan dasar seni musik. Peserta diklat juga
diharapkan mampu mengajarkan materi ini kepada peserta didik di satuan
pendidikan masing-masing Untuk mendukung dan memperkaya
pengetahuan tentang musik ini, peserta diklat juga diharapkan membaca
buku Komputer Musik, Diktat Diklat Guru Seni Musik SMK. PPPPTK Seni
Budaya.
Peserta diklat sebagai guru profesional sekolah, melalui modul ini
diharapkan dapat mengembangkan dan mengajarkan seni musik khususnya
teori musik di sekolah masing-masing. Dengandemikianseni musik bisa
Modul ini diharapkan dapat memudahkan peserta dalam belajar, karena
bisa dibuka dan dipelajari di mana dan kapan saja. Manfaat modul diklat
PKB guru seni musik grade 1 ini adalah memberi pengetahuan tentang unsur-unsur seni musik sehingga peserta memiliki bekal dalam
melaksanakan kegiatan pembelajaran seni musik disekolah.
1. Memberi pengetahuan tentang tangga nada, natural,berkresdanbermol.
2. Memberi pengetahuan tentang tanda mula.
3. Memberi pengetahuan tentang sistem penulisan notasi musik.
4. Memberi pengetahuan tentang simbol-simbol musik.
1. Tangga nada mayor dimulai dan diakhiridengan nada
a. Mi b. re c. do d. la
2. Unsur-unsurmusikadalah
a. nada dan suara
b. suara dan lagu
c. ritme dan irama
d. pulsa (ketukan) dan nada
3. Berikutiniadalah gambar notdengannilaisetengah:
a. b. c. d.
4. Nada disampingadalah ….
a. G, B, C b. G, A, Cis c. G, A, C d. Gis, B, C
5. Contohalatmusikcordophoneadalah ….
a. Gitar, biola, kecapi c. seruling, flute, terompet b. Gendang , rebana, timpani d. kolintang, angklung, drum
6. Susunan jarak tangga nada mayor adalah ….
a. 1– 1 – ½ - 1 – 1 – 1 – ½ c. 1 – 1 – 1 – 1 ½ - 1 – 1 – ½ b. 1 – 1 – ½ - 1 – 1 – ½ - 1 d. 1 – 1 – 1 – 1 – ½ - 1 – ½ - 1
106
7. Tanda mula berikut maksudnya adalah …
a. Menentukanbahwanotasilagubernadadasar G Mayor atau E minor
b. Menentukanbahwanotasilagubernadadasar C Mayor atau A minor
c. Menentukanbahwanotasilagubernadadasar F Mayor atau D minor
d. Menentukanbahwanotasilagubernadadasar A Mayor atau Fis minor
8. Kecewa dan puas merupakan perasaan yang mengandung unsur senang dan tidak senang, merupakan contoh perkembangan …
a. Intelektual
b. Intelegensi
c. Emosi
d. Kepribadian
9. Perkembangan kehidupan pribadi manusia dipengaruhi oleh faktor keturunan (pembawaan) dan faktor … (pengalaman)
a. lingkungan
b. kepribadian
c. alam
d. kepribadian
a. Perkembangan pribadi telah ditentukan sejak lahir merupakan inti dari aliran …
a. Empirisme
b. Nativisme
c. Kovergensi
GLOSARIUM
Abreviasi : tanda ulang
Aksen : ketukan bertekanan kuat
DC : Da Capo yaitu diulang dari awal.
DC al Fine : Diulang dari awal dan berakhir pada kata fine
DS : Segno (tanda )
DS al Fine : Diulang dari tanda segno dan berakhir pada kata fine.
Diatonis : Tangga nada yang memiliki 7 nada pokok
Kres : Tanda ( ) menaikkan setengah laran.
Kromatis : Tangga nada berjarak tengahan
Metrom : Birama
Mol : tanda ( ) menurunkan setengah laras.
Natural : Asli
Opmat : Birama gantung
Pitch : Ketepatan nada
Pentatonis : Tangga nada yang memiliki 5 nada pokok
HI JKLM KNK O P Q JINRIP STU VLWQU XKULM KN KY QM Y QUY TWKJKNZKY T KYKTSQ SQM KR KSLM KNK
Time Signature : Tanda sukat
Triol : Tiga not yang sama menjadi satu kelompok
Jimmy hartayo. (1994). Musik konvensional dengan ”do tetap”. Yayasan pustaka nusatama. Yogyakarta
William g.,st & drg. Lay k. Yanti. 2006. Kumpulan lagu daerah. Kawan pustaka. Jakarta
N simanungkalit. (2009). Lagu-lagu daerah dan nasional. Jakarta. Pt gramedia pustaka utama.
Kheng, loh phaik. (1991). A handbook of music theory. Malaysia : penerbit muzikal. Laksanadjaja, j.k. (1977). Kamus musik kecil. Bandung : pernerbit alumni.
Mp siagian. (1975).indonesia kucinta. Yogyakarta. Penyebar musik indonesia I budi linggono. (2008).Buku seni musik non klasik. Jakarta. Depdikbud Pono banoe. (2003).Kamus musik. Yogyakarta. Kanisius.
Syafig, muhammad. Ensiklopedia musik klasik, yogyakarta: adicita karya nusa, 2003
Tambayong, japi.Ensiklopedi musik. Jakarta: pt cipta adi pustaka. 1992.
Http://nasuprawoto.wordpress.com/2012/08/15/karakteristik-peserta-didik
114
3. Bacalah notasi dengan cermat.
a. Perhatikan tempo
b. Perhatikan tanda diam
c. Pola irama Ibu Kita Kartini
1. Fungsi dari setiap tanda mula :
a. Tanda mula naturaluntuk menunjukkan bahwa lagu bernada
dasar C mayor atau A minor
b. 1# berfungsi untuk menunjukkan notasi/lagu bernada dasar G
mayor atau A minor
c. 2 # berfungsi untuk menunjukkan notasi/lagu bernada dasar D
mayoratau E minor
d. 3 #berfungsi untuk menunjukkan notasi/lagu bernada dasar A
mayoratau Fis minor
e. 4 # berfungsi untuk menunjukkan notasi/lagu bernada dasar E
mayoratau Cis minor
f. 5 # berfungsi untuk menunjukkan notasi/lagu bernada dasar B
mayoratau Gis minor
g. 6 # berfungsi untuk menunjukkan notasi/lagu bernada dasar Fis
mayoratau Dis minor
h. 7 # berfungsi untuk menunjukkan notasi/lagu bernada dasar Cis
mayoratau Ais minor
i. 1 b berfungsi untuk menunjukkan notasi/lagu bernada dasar F
mayoratau D minor
j. 2 b berfungsi untuk menunjukkan notasi/lagu bernada dasar Bes
mayoratau G minor
k. 3b