• Tidak ada hasil yang ditemukan

S BIO 1100053 Chapter5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S BIO 1100053 Chapter5"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

78

Dwie Saptarani, 2015

PENALARAN INFORMAL MENGENAI ISU SOSIO-SAINTIFIK PADA JENJANG PENDIDIKAN SD, SMP, DAN SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan temuan penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, peneliti

mengambil kesimpulan bahwa penalaran informal mengenai isu sosio-saintifik terkait

kesehatan pada jenjang SD hingga SMA memiliki pola yang beragam. Seluruh

kategori penalaran informal yakni intuitif, emotif, dan rasional dapat teridentifikasi.

Pada jenjang SD kategori penalaran informal yang cenderung muncul adalah kategori

intuitif, kemudian pada jenjang SMP kategori penalaran informal cenderung menuju

rasional, sedangkan pada jenjang SMA kategori penalaran yang cenderung muncul

adalah penalaran emotif dan rasional.

Perbedaan gender menunjukkan pola penalaran yang beragam di setiap jenjang

pendidikan maupun di seluruh jenjang pendidikan. Berdasarkan persentase jawaban

siswa dari seluruh jenjang pendidikan (SD hingga SMA) pada soal mengenai isu

sosio-saintifik kesehatan, penalaran intuitif cenderung muncul pada laki-laki,

penalaran emotif cenderung muncul pada perempuan, dan penalaran rasional

cenderung muncul ppada perempuan. Secara umum dapat disimpulkan bahwa

penalaran informal yang cenderung muncul pada siswa perempuan adalah penalaran

rasional, dan penalaran yang cenderung muncul pada siswa laki-laki adalah penalaran

intuitif.

B. Implikasi dan Rekomendasi

Adanya penemuan mengenai penalaran informal mengenai isu sosio-saintifik

pada jenjang SD, SMP, dan SMA pada penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan

dalam kegiatan pembelajaran di Indonesia. Guru sebagai fasilitator memiliki tugas

dalam membentuk serta mengembangkan pengetahuan siswa menjadi lebih baik.

Membiasakan bernalar dalam kegiiatan belajar melalui pembelajaran berbasis isu

sosio-saintifik akan membantu untuk mengembangkan penalaran siswa terutama

(2)

79

Dwie Saptarani, 2015

PENALARAN INFORMAL MENGENAI ISU SOSIO-SAINTIFIK PADA JENJANG PENDIDIKAN SD, SMP, DAN SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

siswa tidak terbiasa menggunakan penalarannya, maka siswa akan kesulitan untuk

mengambil keputusan yang bijak dalam menghadapi masalah isu sosio-saintifik,

sehingga pembelajaran penalaran berbasis isu sosio-saintifik diperlukan untuk dapat

melatih siswa untuk bernalar.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan peneliti mengenai penalaran informal

mengenai isu sosio-saintifik pada jenjang SD, SMP, dan SMA, peneliti memberikan

rekomendasi bagi penelitian selanjutnya. Berikut rekomendasi peneliti terkait dengan

penelitian ini ialah:

1. Sebaiknya selain diberikan kuesioner terbuka dilakukan wawancara secara

individual kepada seluruh siswa secara menyeluruh, bukan hanya pada siswa

dengan jawaban kuesioner yang kurang dapat dikategorikan untuk dapat

menghasilkan data yang lebih baik dan akurat.

2. Sebaiknya selain lembaran soal, siswa diberikan lembaran biodata lengkap untuk

dapat mempermudah komunikasi bila ada informasi yang dibutuhkan untuk

mempermudah menghubungi kembali siswa dan untuk kepentingan data yang

ingin didapat.

3. Perlu dibuat angket khusus sesuai dengan informasi yang akan digali pada siswa

untuk mempermudah menggali informasi yang bersifat sama pada setiap siswa.

4. Penelitian selanjutnya menggunakan tes penguasaan konsep untuk menjelaskan

penalaran dan dapat melihat kaitan antara penguasaan konsep dengan kemampuan

Referensi

Dokumen terkait

Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa penalaran informal yang cenderung muncul pada jenjang SD adalah penalaran intuitif, penalaran yang muncul pada jenjang SMP adalah

Meskipun secara umum siswa SD, SMP, dan SMA menunjukkan pola penalaran multiperspektif yang sama, namun terdapat perbedaan dalam persentase penggunaan keempat

Secara umum dapat terlihat bahwa terjadi peningkatan pada kemampuan pemahaman, penalaran, dan pengambilan keputusan siswa setelah dilaksanakan pembiasaan pembelajaran

PEMAHAMAN DAN PENALARAN SISWA SMP DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENGENAI PENGGUNAAN BAHAN PENGAWET PADA MAKANAN.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengaruh pendekatan fenetik terhadap penguasaan konsep dan penalaran siswa pada konsep Arthropoda, maka kesimpulan yang

Sedangkan dimensi proses kognitif pertanyaan yang muncul di kelas yang dimbing oleh guru Pamong adalah pertanyaan pada tingkat menghafal (C1), pertanyaan pada tingkat memahami

BEBAN KOGNITIF DAN KEMAMPUAN PENALARAN SISWA SMA SESUAI GAYA BELAJAR PADA PRAKTIKUM KLASIFIKASI ANGIOSPERMAE MELALUI MEDIA VIRTUAL.. Universitas Pendidikan Indonesia

PEMAHAMAN DAN KEMAMPUAN PENALARAN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN SISWA SMA TENTANG PENGUNAAN KOSMETIK.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu